�Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia
p�ISSN: 2541-0849
�e-ISSN : 2548-1398
Vol.
7, No. 3, Maret 2022
Endah Lestari, Wahyu Sulistiadi
Fakultas Kesehatan Masyarakat,
Universitas Indonesia, Departemen Administrasi
dan Kebijakan Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia
Email: endh.lest@gmail.com
Pandemi coronavirus
disease (Covid-19) dimulai sejak
2019, di Indonesia kasusnya mulai
ditemukan pada maret 2020
dan terus meningkat dan meningkatkan kebutuhan masyarakat akan pemeriksaan Kesehatan yang berhubungan
dengan Covid-19 serta surat keterangan pemeriksaan covid-19 maka Rumah Sakit Grha
Permata Ibu mengembangkan pelayanan
MCU Covid-19. RS GPI harus melakukan
perubahan strategi promosi untuk meningkatkan angka kunjungan unit medical
check-up Covid-19. Adanya perubahan
tatanan kehidupan baru dan perkembangan teknlogi mendorong perubahan dalam strategi promosi kearah digital marketing sehingga perlu adanya penyesuaian dalam strategi promosi rumah sakit.� Penelitian ini memiliki tujuan
untuk mendapatkan gambaran mendalam mengenai strategi promosi pelayanan Medical Check-up Covid-19 di RS GPI. Design
penelitian mengunakan studi kasus dengan
metode kualitatif, data diperoleh dari wawancara mendalam kepada informan. Hasil penelitian, RS GPI mengunakan empat strategi promosi yaitu Advertising (digital marketing), Sales Promotion,
Personal Selling dan Publisitas. Strategi ini dinilai cukup
baik dalam meningkatkan kunjungan unit medical
check-up Covid-19 RS GPI, tetapi perlu dilakukan monitoring dan
maintenance untuk meningkatkan
cakupan konsumen yang lebih luas, mempertimbangkan
bekerjasama dengan
influencer untuk meningkatkan
strategi publisitas.
Kata
Kunci: promosi; medical
check-up; covid-19; strategi; digital marketing
Abstract
The coronavirus
disease (Covid-19) pandemic began in 2019, in Indonesia cases began to be found
in March 2020 and continued to increase and increase the public's need for
health checks related to Covid-19 as well as a certificate of Covid-19
examination, the Grha Permata Ibu Hospital developed
Covid-19 MCU services. GPI Hospital must make changes to its promotional
strategy to increase the number of visits to the Covid-19 medical check-up
unit. Changes in the new life order and technological developments encourage
changes in promotional strategies towards digital marketing, so there needs to
be adjustments in hospital promotion strategies. This study aims to get an
in-depth picture of the Covid-19 medical check-up service promotion strategy at
GPI Hospital. The research design uses case studies with qualitative methods,
data obtained from in-depth interviews with informants. The results of the
research, GPI Hospital uses four promotional strategies, namely Advertising
(digital marketing), Sales Promotion, Personal Selling and Publicity. This
strategy is considered quite good in increasing visits to the Covid-19 medical
check-up unit at GPI Hospital, but monitoring and maintenance needs to be
carried out to increase a wider range of consumers, considering collaborating
with influencers to improve publicity strategies.
Kasus
pneumonia misterius dilaporkan
pertama kali desember 2019
di Wuhan yang disebabkan oleh virus Severe Acute
Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2). Di Indonesia kasus ditemukan pada 2 Maret 2020 sejumlah dua kasus dan terus
mengalami peningkatan dan penyebaran ke seluruh
wilayan Indonesia. Presiden
Joko Widodo menetapkan COVID-19 sebagai
bencana nasional (BNBP RI, 2020).
Pandemi dapat merubah dunia mendorong perubahan dan menciptakan tatanan norma baru dalam
ekonomi, sosial dan politik baik pada level bangsa, Lembaga, komunitas dan individu. (Swonk et al., 2020)
misalnya, terjadinya kemunduran globalisasi dan cenderung ke arah
selfsufficiency. Dampak
pandemi Covid-19 menciptakan
suatu tatanan baru the reversing of globalisation
hubungan antarbangsa (Mas�udi, 2020),
di saat kondisi semakin intensifnya mobilitas barang, jasa dan manusia dasawarsa terakhir. Tercipta norma baru berupa pergeseran
kearah teknologi digital
pada pelayanan publik, bisnis proses industry dan ekonomi
(McKinsey, 2020).
Pandemi juga menciptakan ketimpangan ekonomi dan sosial baru yang akan membuka transformasi
dan perubahan struktur sosial yang lebih (Schifferes, 2020; Tabner, 2020).
Penyebaran
COVID-19 yang sangat cepat dan berdampak
luas memaksa pemerintah untuk mengambil kebijakan-kebijakan tertentu dengan tujuan utama untuk
membatasi penularan antar manusia, mencegah infeksi sekunder pada petugas Kesehatan
dan kontak erat, mencegah kejadian amplifikasi transmisi, serta meminimalkan dampak sosial dan ekonomi melalui kemitraan multisektoral. Secara global, kasus COVID-19 per
30 Desember 2020 adalah
80.453.105 kasus konfirmasi
dengan angka kematian 1.775.776 jiwa.
Negara-negara dengan jumlah
kasus konfirmasi terbanyak adalah Amerika Serikat (19.147.627 kasus), India
(10.244.852 kasus), Brazil (7.504.833 kasus), Rusia (3.105.037 kasus), dan Perancis (2.519.105 kasus). Sedangkan untuk Indonesia, per tanggal 30 Desember, Pemerintah Indonesia mengumumkan 727.122 kasus konfirmasi COVID-19, 21.703 kasus
kematian, dan 596.783 kasus
sembuh dari 510 kabupaten/kota di 34 provinsi (WHO Indonesia, 2020).
Berbagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19 dilakukan dengan berbagai cara salah satunya dengan dikeluarkannya Surat Edaran Nomor 9 Tahun 2020 tentang Kriteria dan Persyaratan Orang Dalam masa Adaptasi kebiasaan Baru Menuju Masyarakat Produktif dan
Aman Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dimana setiap orang yang melakukan perjalanan dengan transportasi darat, laut dan udara harus menunjukan surat keterangan uji test Swab PCR
negative atau surat keterangan�
Rapid-Test non reaktif (Keputusan Presiden, 2020).
Rumah Sakit Grha Permata Ibu berada di wilayah yang kepadatan penduduknya mengalami pertumbuhan yang pesat, berlokasi didaerah Depok dan berbatasan langsung dengan Jakarta Selatan tepat di pintu masuk tol
kukusan Beji (CIJAGO) yang menjadi
akses strategis. RS GPI salah
satu rumah sakit tipe C dengan
kunjungan pasien rata-rata sekitar 20.000 kunjungan/ bulan. Situasi pandemi mengakibatkan angka kunjungan pasien RS Grha Permata Ibu mengalami penurunan secara umum dan khususnya di unit medical checkup.
Peningkatan kebutuhan masyarakat akan surat keterangan pemeriksaan COVID-19 sebagai persyaratan melakukan perjalanan, dan peningkatan kebutuhan pemeriksaan kesehatan rutin maka RS GPI mengembangkan pelayanan Medical Check-Up COVID-19 (RS GPI, 2020).
RS GPI melakukan
perubahan strategi promosi
yang berkualitas dan bermutu
sesuai dengan kondisi pandemi untuk meningkatkan angka kunjungan medical check-up
COVID-19. Dalam menyebarluaskan
informasi tersebut maka rumah sakit
memiliki kegiatan-kegiatan
yang sifatnya memberi informasi tentang layanan tersebut agar diketahui masyarakat dengan menjalankan beberapa strategi promosi.
Penelitian ini mengunakan analisa kualitatif untuk mendapatkan gambaran secara mendalam strategi promosi pelayanan medical check-up COVID-19 di RS GPI. penelitian dilakukan pada bulan Desember tahun 2020. Data didapatkan dengan wawancara mendalam kepada informan yang terdiri dari Manajer Humas Dan Pemasaran, Wadir Medik Dan Keperawatan, Kepala Instalasi Penunjang Medik, Kepala Unit Medical Check-Up, Kepala
Unit Laboratorium RS GPI. instrumen
yang digunakan mengunakan panduan wawancara mendalam dan informed consent.
RS GPI salah satu
rumah sakit di Wilayah Kota
Depok yang berdiri pada tahun
2005 dengan Surat Ijin Penyelenggaraan Rumah Sakit dari Depkes
RI Nomor HK.07.06/III/1932/08 pertanggal
30 Mei 2008. Pendirian RS Grha
Permata Ibu dimulai dari Poliklinik dan Rumah Bersalin pada tahun 2001 yang berkembang pesat seiring peningkatan kebutuhan pelayanan kesehatan, sehingga PT. Permata Husada Sakti diubah fungsinya menjadi Rumah Sakit Ibu dan Anak yang kemudian akan dikembangkan
lagi menjadi Rumah Sakit Umum.RS Grha Permata Ibu Berlokasi di KHM
Usman no 168 kukusan Beji Depok, perbatasan
langsung Jakarta dengan
Depok. Akses Rumah Sakit Grha Permata Ibu cukup strategis berada tepat di pintu masuk tol
kukusan beji (CIJAGO). merupakan RS Swasta tipe C yang memiliki motto �Kami Melayani Dengan Sepenuh Hati�
RS GPI harus membuat inovasi promosi pelayanan produk rumah sakit
untuk menarik konsumen untuk datang dan membeli produk rumah sakit.
Dibutuhkan kegiatan promosi yang efektif dan inovasi yang sesuai dengan era Covid-19. Strategi promosi
merupakan perencanaan kegiatan pelayanan rumah sakit dengan
tujuan menarik minat serta meningkatkan
pengguna untuk membeli produk dan jasa, sehingga tujuan untuk meningkatkan
penjualan diharapkan dapat tercapai (Arismen et al., 2019).
Kegiatan promosi rumah sakit bertujuan
untuk menyebarkan informasi, mengingatkan, mempengaruhi, calon pengguna agar menerima, serta membeli produk
layanan yang ditawarkan (Rambat Lupiyoadi, 2006).
Semakin baiknya promosi pelayanan dan fasilitas rumah sakit, maka semakin
tinggi minat masyarakat untuk rumah sakit tersebut.
Kegiatan promosi dilakukan dengan membuat program kerja, kegiatan-kegiatan serta tujuan dan target yang akan dicapai. Strategi promosi terdiri dari empat perangkat
utama yaitu: Advertising,
sales promotion, publisitas dan personal selling (Kotler, 2011);
(Kotler & Keller, 2016).
Pandemi
Covid-19 sangat terasa didunia
tidak terkecuali di dunia perumahsakitan sehingga dibutuhkan pengembangan strategi promosi yang sesuai dengan masa pandemi, digital
marketing merupakan inovasi
strategi di tengah perkembangan
teknologi untuk mendekatkan dengan pelanggan. Digital marketing menurut
Jurnal Marketing Institute didefinisikan
sebagai penggunaan teknologi digital untuk menciptakan komunikasi terarah, terpadu, dan terukur untuk mendapatkan,
mempertahankan serta membangun hubungan mendalamdengan pelanggan (Manajemen rumah sakit, 2020).
Digital marketing juga mampu
mempromosikan produk dan jasa dengan� memanfaatkan saluran database dalam mendistribusikan informasi online
guna menjangkau pasar (konsumen) secara lebih pribadi dan hemat biaya, untuk
saat ini model promosi tradisional seperti; media cetak, televisi, radio,dianggap kurang cepat dalam
memberikan feedback untuk
menilai daya terima produk yang di pasarkan (Manajemen rumah sakit, 2020).
Perkembangan abad 20, online digital marketing merupakan
media promosi pemasaran
yang sangat efektif, dan mampu
memberikan respon berupa umpan balik
secara langsung melalui proses monitoring dan interaksi
yang jauh lebih efisien dan efektif. Sebagai contoh: internet, sosial media, mobile marketing, website dan lain �
lain (Diana, 2020).
Teknologi
internet mampu menyebarluaskan
iklan, konten serta informasi yang dapat diakses dengan
mudah sehingga memanjakan konsumen dengan berbagai fitur yang mudah digunakan. Organisasi bisnis dapat melihat
secara real time bagaimana kampanye pemasaran bekerja, serta tindakan lain seperti tingkat respon dan pembelian yang dilakukan berkembang sehingga dapat digunakan untuk mengirim pesan baik secara
individual maupun kelompok.
Mahalaxmi & Ranjith mengatakan digital marketing merupakan
cara terbaik mengatasi dan meninimalisir kekacauan dengan berkomunikasi langsung dengan konsumen potensial tanpa terhalang oleh waktu dan lokasi geografis (Mahalaxmi & Ranjith, 2016).
Sedangkan�
Saifuddin berpendapat penggunaan
teknologi elektronik terutama dalam bentuk teknologi informasi untuk melakukan segala proses bisnis termasuk didalamnya kegiatan jual beli produk,
jasa dan informasi, meningkatkan permintaan, melayani pelanggan dengan sentuhan digital (Saifuddin et al., 2020).
Dapat disimpulkan bahwa digital marketing
merupakan salah satu kegiatan promosi dan pencarian pasar melali media
digital secara online dengan
memanfaatkan berbagai sarana seperti halnya jejaring sosial.Digital marketing itu tidak hanya
berhubungan dengan iklan semata, karena
iklan merupakan salah satu cara dalam
memasarkan produk yang sebenarnya kurang memilki kredibilitas. Hal tersebut bisa dilihat
dari sebagian masyarakat yang tidak mempercayai iklan perusahaan karena dianggap berbohong.
RS GPI telah memiliki Komite Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) yang dipeimpin oleh Direktorat Humas dan Pemasaran.
PKRS GPI memiliki tugas melakukan kegiatan promosi, monitoring dan evaluasi kegiatan promosi pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Grha Permata Ibu.
Berdasarkan hasil wawancara mendalam dengan para informan, maka diketahui strategi promosi yang dilakukan oleh RS GPI dalam mempromosikan layanan Medical
Check-Up Covid-19 yaitu:
1. Advertising
(Periklanan)
Pandemi Covid-19
membuat masyarakat lebih banyak menghabiskan
waktunya dirumah dan lebih dekat dengan
teknologi informasi untuk mengakses segala kebutuhannya, termasuk kebutuhannya akan pelayanan kesehatan. Jenis digital
marketing yang dikembangkan berupa
website, search engine marketing, sosial
media marketing, online advertising, email marketing, video marketing (Witdya, 2020).
Media sosial
digunakan untuk menciptakan berita melalui pengguna internet dan mengkomunikasikan serta mendiseminasikan informasi, sedangkan pemasaran media sosial merupakan model pemasaran mengunakan internet dalam promosi di ruang lingkup jaringan
media sosial (Maoyan, 2014).
RS GPI mengembangkan
advertising digital marketing dengan membuat konten yang memberikan informasi (informative
advertising), yaitu iklan
yang menerangkan produk pelayanan yang baru dikembangkan untuk memperkenalkan layanan tersebut. Iklan ini dibuat dalam
bentuk informasi yang disebarluaskan dengan media sosial berupa Instagram, facebook, twiter. Menurut Humas RS GPI, penggunaan sosial media sebagai sarana promosi lebih efektif dan efisien untuk menjangkau
masyarakat secara lebih luas (Leonita & Jalinus, 2018).
RS GPI dapat
mengevaluasi promosi pelayanan Kesehatan dengan cara melihat respon
dari customer pada kolam komentar atau feedback yang disampaikan. ini. Saat ini account Instagram RS GPI
telah memiliki 3.229 pengikut (Desember 2020) sehingga sangat membantu dalam promosi pelayanan
kesehatan.
Komunikasi foto yang dikemas secara menarik dan kreatif menjadi faktor penting dalam menarik perhatian
konsumen. Aplikasi media sosial Instagram yang menampilkan
video,foto terbukti berkorelasi mempengaruhi minat beli konsumen
(Indika & Jovita, 2017).
2. Sales
Promotion (Promosi Penawaran)
RS
GPI mengunakan stategi promosi berupa sales promotion
(strategi penawaran) mengenai
Medical Check-Up Covid-19 dengan iklan yang ditanyangkan di ruang-ruang tunggu pasien, leaflet dan standing banner dengan
design yang menarik dan perpaduan
warna serta gambar yang dibuat sedemikian rupa untuk menarik konsumen
utnuk melihat dan membacanya. Menurut informan pemberian standing
banner dan iklan-iklan ini membuat konsumen mengetahui dan tertarik terhadap pelayanan yang ditawarkan.
3. Personal
selling
RS
GPI juga melakukan personal selling konsumennya. Dengan kontak langsung ini diharapkan adanya hubungan yang baik dan mendapatkan informasi secara langsung mengenai pelayanan kesehatan yang mereka rasakan dan mereka harapkan.
Menurut Kepala Unit Medical Check Up RS GPI, strategi Personal
Selling ini dilakukan dengan memberi survey kepuasan pasien yang sudah melakukan medical check-up
Covid-19. Dari survey kepuasan pasien
didapatkan gambaran mengenai kualitas pelayanan yang dirasakan dan
saran untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang sudah ada.
Hal
ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh (Ahmad, 2016),
personal selling berpengaruh dalam
meningkatkan citra merek. Sales pearson yang bertugas melakukan personal
selling pada rumah sakit bertanggung jawab untuk mempromosikan pelayanan kesehatan yang dimiliki oleh rumah sakit. Penyampaian informasi oleh sales pearson berpengaruh pada pandangan konsumen terhadap citra merek rumah
sakit. Kesesuaian informasi antara yang disampaikan oleh sales pearson dengan layanan yang diberikan oleh rumah sakit dapat menciptakan
kepuasan dan kepercayaan konsumen pada rumah sakit. Menurut (Anggraeni, 2015), loyalitas
dan kepercayaan konsumen akan tercipta apabila
pesan atau informasi disampaikan menggunakan stategi yang benar. Personal selling merupakan
salah satu kegiatan penjualan perorangan yang dapat dilakukan dalam upaya mempertahankan
loyalitas pasien terhadap rumah sakit.
4. Publisitas
Untuk melengkapi stategi promosi Medical Check-Up Covid-19 ini RS GPI juga dibantu oleh para
manajemen dan karyawan untuk membantu menyebarluaskan informasi ini secara gratis. Publisitas dapat melengkapi strategi promosi yang
lain yaitu Advertising, Sales Promotion, dan Personal
Selling.
Publisitas adalah bentuk komunikasi
yang berfokus pada mengelola
persepsi (Andersen, 2014).
Berkomunikasi pada pelanggan
saja tidak cukup, oleh karena itu komunikasi lebih baik diarahkan
pada semua pihak yang memiliki minat atau investasi di perusahaan, seperti karyawan, investor, masyarakat luas, dan media. Alat-alat hubungan masyarakat yang berkaitan pada sebuah organisasi antara lain news, seminar,
lobby, pemberian nasehat,
dan personal selling (Tri & Rima, 2020).
Hal ini juga dibuktikan dalam penelitian Patel et al., bahwa kegiatan rumah sakit dalam
melaksanakan hubungan masyarakat seperti bakti sosial, pengobatan
gratis, kegiatan donor darah,
seminar kesehatan, dan talkshow
dapat menarik minat konsumen untuk datang dan membuktikannya sendiri. Hubungan masyarakat merupakan berbagai program yang diarahkan secara internal dan eksternal untuk mempromosikan dan melindungi citra perusahaan atau komunikasi produk individualnya (Patel et al., 2017).
Menurut Ahmad, public relation dapat
meningkatkan brand image. Kegiatan
eksternal yang dilakukan
oleh rumah sakit dapat menimbulkan citra merek positif
rumah sakit (Khalaf Ahmad, 2016).
Menurut informan, publisitas juga merupakan sarana promosi yang efektif untuk memperluas jangkauan pemberian informasi kepada calon konsumen. Dengan publisitas oleh para manajemen dan karyawan diharapkan menjangkau lebih banyak konsumen.
Menurut infoman keempat strategi promosi ini saling
melengkapi untuk mempromosikan pelayanan medical
check-up ini. Strategi inipun
dinilai efektif dalam meningkatkan kunjungan pasien di RS GPI. Terlihat pada grafik 1 terdapat peningkatan jumlah pasien klinik
MCU dari sebelumnya pada bulan April dan Mei 2020 kunjungan
pasien kurang dari 500 pasien/bulan. Setelah dilakukan promosi medical check-up Covid-19 ini jumlah pasien
klinik meningkat menjadi >700 pasien/bulan pada bulan Juni Tahun 2020.
Grafik 1
Peningkatan Kunjungan Pasien MCU Per Bulan Tahun 2020
Menurut informan peningkatan kunjungan pasien di unit MCU
COVID-19 disebabkan antusiase
pasien untuk mencoba pelayanan baru ini, peningkatan
signifikan terjadi pada bulan juni setelah
dilakukan strategi promosi ini dapat terlihat
pada grafik 1, dan terus meningkat sampai bulan desember.Berdasarkan hasil penelitian diatas, dapat disimpulkan
bahwa strategi promosi layanan Medical Check-Up COVID-19 di RS GPI mengunakan 4 strategi yaitu
advertising (digital media), sales promotion, personal selling dan publisitas yang saling melengkapi dan berhasil mempromosikan pelayanan Medical chek-up COVID-19 terlihat dari jumlah kunjungan
pasien. Hal ini sesuai dengan pendapat
Gronroos dalam bukunya Service Manajement and
Marketing mendefinisikan Integrated Marketing
Communications sebagai strategi yang mengintegrasikan media marketing tradisional,
direct marketing, public relations dan media komunikasi
pemasaran lainnya, serta aspek-aspek komunikasi dalam penyampaian dan konsumsi barang dan jasa, layanan pelanggan dan customer
encounters lainya (Gr�nroos, n.d.).
Strategi promosi
yang dilakukan RS GPI sudah
berhasil tetapi perlu dilakukan monitoring dan
maintenance untuk meningkatkan
cakupan konsumen yang lebih luas, mempertimbangkan
bermitra influencer untuk meningkatkan strategi publisitas sehingga menambah minat untuk mencoba
pelayanan baru ini.
Andersen. (2014). Integrated Marketing
Communication.
Arismen,
Sulistiadi, W., & Chalik, A. (2019). Srategi Bauran Pemasaran Pelayanan
Kesehatan RSD Kol. Abundjani Bangko di Era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Jurnal
Administrasi Rumah Sakit Indonesia, 5(2). Google Scholar
BNBP
RI. (2020). Presiden Tetapkan COVID-19 Sebagai Bencana Nasional. Jurnal
Berkala Kesehatan. Google Scholar
Diana.
(2020). Contoh Pemasaran Digital Marketing.
https://cymed.id/contoh-pemasaran-digital-marketing/
Gr�nroos,
C. (n.d.). Service Management And Marketing Managing the Service Profit
Logic.
Indika,
D. R., & Jovita, C. (2017). View of Media Sosial Instagram Sebagai
Sarana Promosi Untuk Meningkatkan Minat Beli Konsumen. https://journal.ubaya.ac.id/index.php/JIBT/article/view/296/192
Google Scholar
Keputusan
Presiden. (2020). Keputusan Presiden Nomor 9 Tahun 2020 tentang Gugus Tugas
Percepatan Penanganan Covid-19. Website.
Khalaf
Ahmad, A. M. (2016). Integrated Marketing Communication and Brand Image in
Saudi Private Sector Hospitals: An Empirical Investigation. International
Journal of Business and Management, 11(11), 94.
https://doi.org/10.5539/ijbm.v11n11p94 Google Scholar
Kotler.
(2011). Manajemen Pemasaran di Indonesia : Analisis, Perencanaan,
Implementasi dan Pengendalian. In Jakarta : Penerbit Salemba Empat. Google Scholar
Kotler,
P., & Keller, K. L. (2016). Marketing Mangement 15 th edition. In Pearson
Education, Inc. Google Scholar
Leonita,
E., & Jalinus, N. (2018). Peran Media Sosial Dalam Upaya Promosi Kesehatan:
Tinjauan Literatur. INVOTEK: Jurnal Inovasi Vokasional Dan Teknologi, 18(2).
https://doi.org/10.24036/invotek.v18i2.261 Google Scholar
Mahalaxmi,
M. K. R., & Ranjith, P. (2016). A Study on Impact of Digital Marketing in
Customer Purchase Decision in Trichy. IJIRST-International Journal for
Innovative Research in Science & Technology|, 2(10).
www.ijirst.org
Manajemenrumahsakit.
(2020). Manajemen Rumah Sakit PKMK FK UGM � Pemasaran Dalam Era
Digital Marketing.
https://manajemenrumahsakit.net/2020/05/pemasaran-dalam-era-digital-marketing/
Maoyan.
(2014). Consumer Purchase Intention Research Based on Social Media Marketing.
In International Journal of Business and Social Science (Vol. 5, Issue
10). www.ijbssnet.com
Mas�udi,
W. dan P. S. W. (2020). New Normal: Perubahan Sosial Ekonomi dan Politik Akibat
Covid-19. In New Normal: Perubahan Sosial Ekonomi Dan Politik Akibat
Covid-19. Google Scholar
McKinsey.
(2020). Coronavirus� business impact: Evolving perspective | McKinsey. McKinsey
& Company.
Patel,
S., Ramesh, R. S., Mehra, S., & Rathod, S. (2017). IMC Preferences at Super
Speciality Hospitals. International Journal of Advanced Scientific Research
and Management, 2(5). www.ijasrm.com Google Scholar
Rambat
Lupiyoadi, H. (2006). Manajemen Pemasaran Jasa. Salemba Empat. Jakarta.
In Penerbit Salemba. Google Scholar
RS
GPI. (2020). RS Grha Permata Ibu.
Saifuddin,
M., Manajemen, P., Sunan, U., Surabaya, A., & Surabaya, P. N. (2020). Strategi
Peningkatan Ekonomi Peningkatan Ekonomi Lembaga Sosial Dengan Memanfaatkan
Aplikasi Pemasaran Berbasis Android (Studi kasus pada unit bisnis kidpreneuer
di Yayasan Al Madina Surabaya). In JBT (JURNAL BISNIS dan TEKNOLOGI)
(Vol. 7, Issue 1). http://appsgeyser.com/dashboard/edit/. Google Scholar
Swonk,
D., Cook, L. D., Coronado, J., Morris, E. K., Paulson, A., Poterba, J. M.,
Sahm, C., Strain, M. R., & Zentner, E. (2020). Economists tackle the
challenges of a pandemic. Business Economics, 55(4).
https://doi.org/10.1057/s11369-020-00186-0 Google Scholar
Tri,
W., & Rima, S. (2020). Rancangan Program Integrated Marketing
Comunication (IMC) RS Naili | Procuratio : Jurnal Ilmiah Manajemen.
http://www.ejournal.pelitaindonesia.ac.id/ojs32/index.php/PROCURATIO/article/view/558
Google Scholar
Witdya,
P. (2020). Pengertian, Kelebihan, Jenis dan Strategi Digital Marketing -
Jurnal. https://www.jurnal.id/id/blog/mengenal-digital-marketing-konsep-dan-penerapannya/
Copyright
holder: Endah Lestari,
Wahyu Sulistiadi (2022) |
First publication
right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia |
This article is
licensed under: |