Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN:
2541-0849
e-ISSN:
2548-1398
Vol.
7, No. 3, Maret 2022
PENERAPAN SCREENING DATA NASABAH UNTUK ANTI
PENCUCIAN UANG DAN PENCEGAHAN PENDANAAN TERORISME (APU PPT) PADA PT ASURANSI
BANGUN SASKRIDA
Safuan, Paradiba
Magister Manajemen, Universitas Jayabaya, Jakarta, Indonesia
Email: s[email protected], [email protected]
Abstrak
Sistem Aplikasi
Screening Data Nasabah yang diterapkan oleh pihak regulator kepada PT Asuransi Bangun
Askrida sangat penting untuk pencegahan dan pemberatasan tindakan pidana
pencucian uang dan pendanaan terorisme oleh Penyedia Jasa Keuangan (PJK) di
Sektor IKNB. Sebagaimana kita ketahui Asuransi juga bisa menjadi sasaran tempat
pencucian uang karena pelaku kejahat sering kali menggunakan investasi sebagai
saran untuk melakukan generate claim atas asuransi yang dimiliki. Metode yang
dilakukan dalam penelitian ini Kualitatif menggunakan pendekatan studi kasus.
Hasil penelitian ini diharapakan Unit Anti Pencucian Uang dan Pencegahan
Pendanaan Terorisme (APU PPT) dapat fokus dalam pelaksanaan Screening Data
Nasabah untuk PT Asuransi Bangun Askrida.
Kata Kunci: Screening Data; PJK IKNB;
APU PPT
Abstract
The customer data screening application system
applied by the regulator to PT Asuransi Bangun Askrida is very important for
the prevention and eradication of criminal acts of money laundering and
terrorism financing by financial service providers (PJK)� in the IKNB sector. As we know, insurance can
also be a target for money laundering because criminals often use investment as
a suggestion to generate claims for their insurance.The method used in this
research is qualitative using a case study approach. The results of this study
are expected that the anti- money laundering and prevention of terrorism
financing units can facus on the implementation of customer data screening for
PT Asuransi Bangun Askrida.
Keywords: Data
Screening; PJK IKNB; APU PPT
Pendahuluan
Dalam perkembangan teknologi
sekarang ini semua sudah melakukan pekerjaan dengan teknologi, penyaluran dana
merupakan hal vital di semua Lembaga Keuangan, dalam rangka menciptakan
industri Asuransi yang sehat dari semua resiko yang ada serta terlindungi dari
praktik pencucian uang dan dijadikan sarana pendanaan terorisme, maka
diperlukan upaya secara terus menerus untuk meningkatkan pencegahan dan
pemberantasan tindak pidana pencucian uang dan pendanaan terorisme oleh
Penyediaan Jasa Keuangan di Sektor IKNB. Keputusan Menteri Keuangan Republik
Indonesia No. 45/KMK.06/2003 yang diberlakukan pada tanggal 30 Januari 2003
telah mengatur bahwa Prinsip Mengenal Nasabah wajib diterapkan oleh Lembaga
Keuangan Non Bank. Dalam Pasal 1 Keputusan Menteri Keuangan RI ini telah
ditentukan bahwa Perusahaan Perasuransian termasuk dalam Lembaga Keuangan Non
Bank.
Menurut (Kotler & Keller,
2016)
�Jasa adalah aktivitas yang ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain yang
apabila produk berupa jasa dengan sifat tidak berwujud dan tidak menghasilkan
kepemilikan apapun�. Menurut Ravianto (Masruri, Lutfillah,
Sumaryanto, & Retnowati, 2014)
�Efektivitas adalah seberapa baik pekerjaan yang dilakukan, sejauh mana orang
menghasilkan keluaran sesuai yang diharapkan�. Artinya, apabila suatu pekerjaan
dapat diselesaikan sesuai dengan perencanaan, baik dalam waktu, biaya, maupun
mutunya, dapat dikatakan efektif.
PT Asuransi Bangun Askrida, atau
yang biasa disebut �Askrida�, didirikan oleh pemerintah Republik Indonesia
sebagai sebuah perusahaan yang menawarkan perlindungan asuransi atas semua
risiko dan kehilangan, khususnya bagi gedung-gedung pemerintahan, dan aset-aset
milik pemerintah lainnya.Perusahaan ini adalah perusahaan asuransi berskala
nasional yang didirikan pada tanggal 2 Desember 1989 di bawah badan hukum Raharti
Sudjardjati, SH, dan dengan persetujuan dari Departemen Keuangan Republik
Indonesia (berdasarkan keputusan pemerintah No. KEP.192/KM.B/1990, dd. 14 March
1990). Pertama kali berdiri perusahaan ini dimiliki Bank Pembangunan Daerah
(BPD). Lalu pada tahun 1996, sebuah keputusan penting dibuat oleh Menteri Dalam
Negeri yang bertujuan untuk memperluas kepemilikan perusahaan asuransi ini
dengan mengikut sertakan 33 instansi pemerintahan daerah (propinsi), yang
karena itu telah membuat profil perusahaan menjadi lebih kuat khususnya dalam
hal partisipasi Askrida dalam mengembangkan industri asuransi di
Indonesia.Karena fokus pada asuransi umum, nasabah Askrida memang kebanyakan
berasal dari perusahaan lain.
Sebagaimana kita ketahui, asuransi
umum bisa dikatakan memiliki resiko lebih rendah dibandingkan asuransi jiwa
karena produknya yang relative rendah resiko APU PPT tidak ada nilai tunai dan
jangka waktu yang relatif pendek.Namun demikian apabila Asuransi Umum
memungkinkan menerbitkan produk-produk yang memiliki investasi, maka tingkat
resikonya akan relative sama. Karena pelaku kejahatan akan TPPU/TPPT seringkali
menggunakan investasi dimaksud sebagai sarana untuk melakukan generate claim
atas asuransi yang dimiliki. Dalam rangka pelaksanaan kewajiban pengidentifikasian
bahwa Lembaga Keuangan Non Bank diharuskan untuk memiliki sistem informasi.
Pengertian sistem menurut beberapa ahli yaitu :
Menurut (Abdurahman, Safi,
& Abdullah, 2018)
pada buku Analisis Sistem Informasi, pada dasarnya sistem adalah sekelompok
unsur yang erar hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama
untuk mencapai tujuan tertentu.
Menurut (Simkin & McLeod,
2010)
dalam bukunya yang berjudul �Computer System For Bussines�. Sistem informasi
adalah sekumpulan eleme yang bekerja secara bersama-sama baik secara manual
ataupun berbasis computer dalam melaksanakan pengolahan data yang berupa
pengumpulan, penyimpanan, pemrosesan data untuk menghasilakan informasi yang
bermakna dan berguna bagi proses pengambilan keputusan.
Menurut Mulyanto dalam (Sitorus & Sakban,
2021),
�Sistem Informasi� adalah suatu sistem yang terdiri dari kumpulan komponen
sistem, yaitu software, hardware dan brainware yang memproses informasi menjadi
sebuah output yang berguna untuk mencapai suatu tujuan tertentu dalam suatu
organisasi.
Salah satu skenario yang di build
untuk� keperluan pemantauan profil dan
transaksi Nasabah. PT Asuransi Bangun Askrida telah memiliki sistem aplikasi
yang dapat mengidentifikasi dan menetapkan tingkat risiko nasabah, menganalisa,
memantau dan menyediakan laporan mengenai karakteristik transaksi yang
dilakukan oleh nasabah, termasuk identifikasi transaksi keuangan mencurigakan.
Sistem Aplikasi ini mampu untuk melakukan pemantauan secara menyeluruh terhadap
semua transaksi nasabah di Asuransi dapat dipantau secara detail, Sistem
Aplikasi ini dilengkapi dengan parameter dan threshold, yang secara
berkesinambungan dievaluasi sesuai dengan perkembangan modus pencucian uang dan
pendanaan terorisme. Sistem Aplikasi ini juga memiliki fungsi untuk pelaksanaan
proses screening� data nasabah serta
pelaporan pada Sistem Aplikasi SIGAP OJK.��������
�
PT Asuransi Bangun Askrida� secara
berkesinambungan juga terus melakukan penyempurnaan terhadap Sistem Aplikasi
yang digunakan untuk menambahkan berbagai fungsi guna meningkatkan efektivitas
dan efisiensi sistem.Screening data nasabah ini mulai diterapkan secara umum
oleh OJK setelah menerbitkan ketentuan terkait Penerapan Program APU PPT di
Sektor Jasa Keuangan Sesuai dengan regulasi UU Pencegahan dan Pemberantasan
Tindak Pidana Pencucian Uang No. 8 Tahun 2010, UU Pencegahan dan Pemberantasan
Tindak Pidana Pendanaan Terorisme No. 9 Tahun 2013, POJK No. 12/POJK.01/2017
tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang & Pencegahan Pendanaan
Terorisme di Sektor Jasa Keuangan yang telah dirubah menjadi POJK
No.23.POJK.01/2019, Selain itu OJK juga menerbitkan SEOJK Nomor
27/SEOJK.05/2017 tentang Pedoman Penerapan Program APU PPT di Sektor IKNB. PJK
wajib untuk melakukan pengecekan atas Screening data nasabah, calon nasabah
atau walk in customer apakah nasabah tersebut masuk ke dalam daftar DTTOT atau
daftar Proliferasi tersebut,manajemen PT Asuransi Bangun Askrida berkomitmen
penuh untuk senantiasa melaksanakan program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan
Pendanaan Terorisme. Penerapan program APU PPT yang ditetapkan dan diawasi
secara aktif oleh Direksi dan Dewan Komisaris.
Saat ini OJK telah meneruskan
data� DTTOT dari Kepolisian dan daftar
Pendanaan Proliferansi Senjata Pemusnah Masal dari PPATK melalui Sistem
Informasi Program APU PPT (SIGAP) yang dapat dilaksanakan oleh masing-masing
PJK. Kedua data tersebut dapat dimanfaatkan untuk menjadi informasi bagi
nasabah yang perlu mendapatkan perhatian khusus terkait pendanaan terorisme.
PJK wajib juga menyampaikan laporan nihil Kepada Kepolisian atau PPATK dan
tembusan kepada OJK melalui Sistem Informasi Program APU PPT (SIGAP) apabila
tidak ditemukan kesamaan data nasabah dengan daftar-daftar tersebut. Dalam hal
PJK menemukan kesamaan data maka PJK wajib melakukan pemblokiran secara serta
merta dan menyampaikan laporan pemblokiran secara serta merta yang dimaksud
kepada Kepolisian dan PPATK tembusan kepada OJK melalui Sistem Informasi
Program APU PPT (SIGAP).
Dari latar belakang yang telah
dijabarkan penulis, maka penulis tertarik mengkaji bagaimana Sistem Aplikasi
Screening Data Nasabah sanngat berperan untuk mengecek serta terdetect atau
tidaknya nasabah yang berada di PT Asuransi Bangun Askrida yang pelaksanaan
dilakukan di Unit Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU
PPT) PT Asuransi bangun Askrida
Metode Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan
oleh penulis yaitu penelitian pendekatan studi kasus. Metode penelitian
kualitatif adalah metode yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang
alamiah dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci dalam pengumpulan data (Sugiyono, 2011).
Subjek dalam penelitian ini
disebut sebagai narasumber, dan objek dari penelitian ini adalah Unit APU PPT
Kantor PT Asuransi Bangun Askrida. Ada dua narasumber dalam hal ini yaitu unsur
pimpinan dan pegawai.
Penelitian ini dilaksanakan pada
bulan Oktober 2021 bertempat di Kantor PT Asuransi Bangun Askrida. Data yang
dikumpulkan oleh penelitian yaitu data primer dan data sekunder yang diperoleh
dari Data Nasabah PT Asuransi Bangun Askrida�
selama 1 tahun terakhir pada Sistem Web.
Hasil dan Pembahasan
Didalam proses Screening Data Nasabah terhadap sistem yang akan dirancang sebagai medianya untuk Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT) pada PT Asuransi Bangun Askrida memiliki firtur� dari User Manual Screening Data Nasabah proses ini akan berinteraksi dengan beberapa entity sebagai berikut :
Ada 2 (dua) tahapan untuk screening data nasabah pada Sistem Web :
1.
Data
Customer
2.
Data
Searching PA Kreasi
I. DATA CUSTOMER
II. DATA SEARCHING PA KREASI
III. CARA KONVERSI
Klik
Tombol �Cek Customer�/�Cek Debitur�, akan tampil halaman sebagai berikut :
Klik kanan
pada mouse pada kolom kosong diatas tombol �Konversi�, akan tampil
Klik �Browse�, kemudian pilih folder tempat file excel UPLOAD SCREENING berada. Jika sudah akan tampil seperti ini
Klik
�Upload File� akan tampil seperti ini
Klik �Konversi�, maka system akan otomatis mencari Data Nasabah yang
terkait dengan data yang ada di file excel UPLOAD SCREENING .
Jika sudah
selesai, apabila ada data yang terkait maka akan tampil seperti ini.
������������������
IV. FORMAT KONVERSI
Download pada menu �User Manual� pilih Kategori �Format Konversi� kemudian
pilih �Format Konversi Upload Screening Data�. Klik Open/Save, akan tampil
seperti ini.
Isi kolom
sesuai data, jika ada tanggal lahir lebih baik diisi. Setelah itu, ikuti sesuai
langkah poin III.
V. CARA UBAH �ALIAS� MENJADI
�KOMA (,)�
File diatas masih bersifat data mentah, karena pada
kolom A (Nama) terdapat banyak �nama� atau �alias� apabila pencarian
berdasarkan kolom A, maka tidak akan ada hasilnya sehingga kata �ALIAS� akan
diganti menjadi �koma� (,) sesuai dengan poin IV (gambar).
Block/Select
All kolom A hingga berubah warna seperti diatas.
� klik Ctrl + F muncul popup seperti dibawah
� Pilih tab Replace, isi seperti contoh diatas.
� PENTING : Pada kolom Find What, sebelum dan sesudah �alias� untuk ditambahkan spasi menjadi �alias�.
Kemudian
Copy Paste ke File Format Konversi Screening Data.xls. Selesai.
Kelebihan Dan
Kekurangan Sistem Yang Dirancang
Dari
sistem yang akan dirancang berdasarkan hasil kajian yang
diperoleh penulis bahwa output yang dihasilkan oleh Sistem Aplikasi Screening
Data Nasabah adapun
yang menjadi kelebihan yaitu :
1. Waktu kerja efektif dan efisien.
2. Mempercepat proses pengecekan data.
3. Mempermudah proses kerja.
4. Dapat diakses langsung oleh Karyawan.
5. Mempermudah Proses Analisis Data.
6. Memudahkan mengambil keputusan.
Adapun yang menjadi kekurangan dari sistem yang akan dirancang yaitu:
1. Apabila
hasil dari Screening Data Nasabah� hasil
outputnya terdetect nama nasabahnya maka kita masih melakukan pengecekan secara
manual pada Sistem WEB
2. Uji
sistem masih menggunakan metode
debugging dimana pengujiannya berdasarkan
pada kode program
(listening program)
Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa
dengan adanya Sistem Aplikasi ini�
membantu mengenai kecepatan dan ketepatan dalam melakukan proses
Screening Data Nasabah pada PT Asuransi Bangun Askrida yang di rancang oleh IT
PT Asuransi Bangun Askrida membantu Unit Anti
Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT) pada proses
percepatan kerja agar efektif dan efisien dalam pengecekan data nasabah dan
sekaligus senantiasa melaksanakan program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan
Pendanaan Terorisme.
Untuk pemenuhan kewajiban
pelaporan Pelaku Jasa Keuangan (PJK) melalui Sistem Aplikasi SIGAP OJK kepada
pihak regulator (OJK).
Dalam penulisan jurnal ini penulis buat ini agar dapat mengetahui
informasi tentang screening data nasabah. Kita juga dapat membuat laporan pada
setiap data yang Share� dari sistem
aplikasi SIGAP OJK.
Abdurahman, Muhdar, Safi, Mudar, & Abdullah,
Muksin Hi. (2018). Sistem Informasi Pengolahan Data Balita Berbasis Website
Pada Kantor Upt-Kb Kec. Ternate Selatan. Ijis-Indonesian Journal On
Information System, 3(2). Google
Scholar
Kotler, Philip, & Keller, Kevin Lane.
(2016). Marketing Management (15th Global Ed.). England: Pearson. Google
Scholar
Masruri, Masruri, Lutfillah, Mohamad,
Sumaryanto, Ady, & Retnowati, Rurini. (2014). The Curative Activity Of
Isolated Fraction From Spathodea Campanulata Beauv Stem Bark On Rats Exposed To
Benzopyrene. Journal Of Tropical Life Science, 4(3), 161�165. Google
Scholar
Simkin, Mark G., & Mcleod, Alexander.
(2010). Why Do College Students Cheat? Journal Of Business Ethics, 94(3),
441�453. Google
Scholar
Sitorus, Jimmi Hendrik P., & Sakban,
Muhammad. (2021). Perancangan Sistem Informasi Penjualan Furniture Berbasis Web
Pada Cv. Muda Purnawirawan. Jurnal Bisantara Informatika, 5(2),
13. Google
Scholar
Sugiyono, Prof. (2011). Metodologi
Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Alpabeta, Bandung. Google
Scholar
Copyright holder: Safuan, Paradiba (2022) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed
under: |