Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN:
2541-0849
e-ISSN:
2548-1398
Vol.
7, No. 3, Maret 2022
ARANG TULANG KERBAU SUMBER
KARBON PACK CARBURIZING UNTUK MENINGKATKAN KEKERASAN BOLA BAJA BANTALAN RODA
SEPEDA
Obet Ranteallo1, Yafet Bontong2, Frans Bethony3, Dultudes Mangopo4
Fakultas Teknik Mesin
Universitas Cenderawasih, Indonesia1
Fakultas Teknik Mesin
Universitas Kristen Indonesia Toraja, Indonesia2,3
Fakultas Teknik Elektro
Universitas Cenderawasih, Indonesia4
Email: [email protected], [email protected],
[email protected], [email protected]
Abstrak
Pack carburizing atau media padat bertujuan untuk
meningkatkan nilai karbon baja terutama pada baja karbon rendah sehingga dengan
bertambahnya nilai karbon pada baja maka meningkat pula nilai kekerasanya.
Penelitian ini menggunakan bola baja (agel sepeda) sebagai objek perlakuan pack
carburizing dan Arang Tulang Kerbau (ATK) sebagai sumber karbon dan Barium
karbonat (BaCO3) sebagai katalis. Metode, komposisi rasio 60% ATK: 40% BaCO3, 70% ATK: 30% BaCO3, 80% ATK: 20% BaCO3,
temperatur pemanasan 8500C dan 9500C, waktu tahan 2 jam dan pendinginan cepat
dengan air biasa. Hasilnya, Nilai kekerasan bola baja yang paling baik pada
temperatur pemanasan 8500 C berada pada komposisi rasio pack carburizing 80% ATK: 20% BaCO3
sebesar 212,77 HB, sedangkan
pada temperatur pemanasan 9500 C juga komposisi rasio pack
carburizing 80% ATK: 20% BaCO3 sebesar 219,84 HB.
Kata Kunci: arang tulang kerbau, BaCO3, bola baja,
pack carburizing, uji kekerasan
Abstract
Pack carburizing or solid media aims to increase the carbon value of
steel, especially in low carbon steel so that with increasing carbon value in
steel, the hardness value also increases. This study used a steel ball (cycle agel) as the object of pack carburizing treatment and
Buffalo Bone Charcoal (ATK) as a carbon source and Barium carbonate (BaCO3) as
a catalyst. Method, composition ratio 60% ATK: 40% BaCO3, 70% ATK: 30% BaCO3, 80%
ATK: 20% BaCO3, heating temperature 8500C and 9500 C, holding time 2
hours and fast cooling with plain water. As a result, the best steel ball
hardness value at a heating temperature of 8500 C is in the
composition of the pack carburizing ratio of 80% ATK: 20% BaCO3 of 212.77 HB,
while at the heating temperature of 9500 the composition of the pack carburizing
ratio of �80% ATK:
20% BaCO3 is equal to 219.84 HB.
Keywords: buffalo bone charcoal, BaCO3, steel ball, pack carburizing, hardness test
Received: 2022-02-20; Accepted: 2022-02-05; Published: 2022-03-05
Pendahuluan
Kerbau mempunyai peran yang sangat
penting bagi ekonomi peternakan sebagai penghasil susu, daging, dan tenaga kerja
(A., Fatah, & Dudi, 2015).
Kerbau juga merupakan hewan paling penting dalam kehidupan sosial masyarakat
toraja, karena sebagai persembahan pada upacara orang meninggal atau kedukaan, (Somba, 2019). Berdasarkan data
dari penelitian (Rombe, 2011),
jumlah kerbau yang dipotong untuk upacara kedukaan adalah sekitar 13.000 ekor
per tahun. Kerbau yang sangat banyak ini tentunya akan menimbulkan limbah
tulang yang banyak. Menyikapi hal tersebut maka digunakan alternatif yaitu
sebagai adsorben. Adsorben adalah zat yang mempunyai sifat mengikat pada
permukaan dan sifat ini sangat menonjol pada padatan berpori (Sukardjo, 1999).
Menurut Darmayanto (2009) kandungan organik penyusun tulang kerbau
sebesar 35%. Kandungan karbon dalam tulang yang cukup banyak sehingga sangat memungkinkan
dijadikan sebagai bahan baku pembuatan arang aktif. Arang aktif merupakan
senyawa amorf yang dapat dihasilkan dari bahan � bahan yang mengandung karbon
atau dari arang yang diperlakukan secara khusus untuk mendapatkan permukaan
lebih luas. Luas permukaan arang aktif berkisar 400-800 m2 /gram dengan ukuran
pori antara 5-10 A. Arang tulang memiliki daya serap yang tinggi karena arang
tulang memiliki pori - pori� dalam jumlah
besar. Untuk memanfaatkan� tulang kerbau
sebagai sumber karbon maka akan diproses menjadi arang selanjutnya sebagai
media karburasi pada proses carburizing.�
Carburizing merupakan salah satu treatment yang banyak dilakukan pada
logam dalam bidang teknik mesin khususnya material teknik, untuk meningkatkan
kekuatan sifat mekanis logam. Umumnya material baja karbon rendah yang di
carburizing dengan media karburasi bertujuan untuk meningkatkan sifat mekanis.
Logam atau bahan yang menjadi penelitian
pemanfatan arang tulang kerbau yaitu bola baja (agel) pada bantalan sepeda
adalah bahan dari baja karbon rendah, akan diberi perlakuan carburizing untuk
meningkatkan kekerasan sehingga memiliki ketahanan terhadap aus akaibat
gesekan. Arang tulang kerbau sebagai sumber karbon, kemudian ditambahkan barium
karbonat (BaCO3) sebagai katalis. Proses ini dikenal dengan pack carburizing,
dimana karbon monoksida yang berasal dari senyawa padat terurai pada permukaan
logam menjadi karbon baru dan karbon dioksida (Mittemeijer, E., Dossett, J., & Totten, 2013).
Media pemanasan baja pada suhu sekitar 8500C mempunyai afinitas terhadap karbon.
Karbon diabsorpsi ke dalam logam membentuk larutan padat karbon besi dan pada
lapisan luar memiliki kadar karbon yang�
tinggi. Bila cukup waktu, atom karbon akan mempunyai kesempatan untuk
berdifusi ke bagian-bagian sebelah dalam.�
Tebal lapisan tergantung dari waktu dan suhu yang digunakan. Berdasarkan
media yang� memberikan karbon, secara
umum dapat dibagi tiga yaitu karburasi padat (solid carburizing), karburasi
cair (liquid carburizing), dan karburasi gas (gas carburizing). (Bahtiar, Iqbal, & Arisandi, 2017)
melakukan penelitian, untuk mengetahui pengaruh pack carburizing terhadap baja
karbon sedang menggunakan cowbone sebagai energizer. Persentase arang tulang sapi
dan CaCO3 adalah 40%:60%;� 30%:70% dan
25%:75%; temperatur karburizing 850oC, 900oC dan 950oC, karburizing selama 8
jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa�
pada persentase arang cowbone 40%, kedalaman permukaan baja 0,2 mm,
memiliki nilai kekerasan 780 Hv dan pada 4mm nilai kekerasan 294 Hv. Pada
persentase cowbone 30%, kedalaman permukaan baja 0,2 mm,� memiliki nilai kekerasan dari 750 Hv dan pada
4mm, nilai kekerasan 283 Hv. Pada persentase cowbone 25%, kedalaman permukaan
baja 0,2 mm memiliki nilai kekerasan 700 Hv dan pada 4mm, nilai kekerasan 216
Hv. Nilai kekerasan permukaan tertinggi pada kedalaman 2 mm yaitu� 40% berat cowbone memiliki nilai kekerasan
tertinggi 780 HV, untuk kedalaman 4mm pada berat 40% cowbone juga diperoleh
kekerasan tertinggi sebesar 294 Hv. Hal ini menunjukkan bahwa arang tulang sapi
dapat digunakan sebagai energizer. Dalam penelitiannya, (Aras, 2013)
melakukan penelitian, untuk mengetahui proses pack carburizing media arang
kemiri� dan barium karbonat (BaCO3)� dan holding time terhadap sifat mekanis baja
karbon rendah. Media karbon yang digunakan adalah arang kemiri dengan
persentase berat sebesar 80% dan BaCO3 20%. Proses pack carburizing dilakukan
pada suhu 950oC dan waktu tahan selama 4 dan 5 jam. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa suhu pemanasan 9500C dengan waktu tahan 5 jam� memberikan kekerasan permukaan tertinggi� (370,78 kg/mm2).
Kemudian (Mazuli & Haripriadi, 2020)
melakukan penelitian serupa tentang proses pack carburizing dengan media arang
kayu asam terhadap sifat mekanis dan struktur mikro terhadap baja rendah. Media
karbon yang digunakan arang kayu asam dengan persentase berat 80% dan 20%
CaCO3. Proses pack carburizing dilakukan pada suhu pemansan 900oC dan 950oC
dengan waktu penahanan 2 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu 950oC
memberikan kekerasan permukaan tertinggi (609,74 kg/mm2).
Dengan metode yang sama, (Iqbal, 2007)
melakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh dari variasi tempertur terhadap
perubahan sifat mekanis baja AISI 1020. Waktu tahan yang digunakan selama
proses pengarbonan adalah 2 jam dengan suhu pemanasan masing-masing 850oC, 900oC
dan 950oC. Media atau sumber karbon yang digunakan adalah serbuk arang
tempurung kelapa dicampur dengan 25% BaCO3 sebagai katalis. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa suhu pemanasan 950oC memberikan kekerasan permukaan tertinggi
(883 kg/mm2). Kemudian beberapa penelitian yang lain, mengatakan bahwa tulang
sapi (cowbone)� dapat digunakan sebagai
sumber energi pada proses� pack� carburizing baja, dari penelitian tersebut
dapat disimpulkan adanya peningkatan kekerasan pada permukaan baja setelah mengalami
pack carburizing dengan menggunakan arang tulang sapi (cowbone) dibanding
dengan menggunakan arang (Ihom, 2013). Adanya CaCO3� dalam�
tulang� sapi (cowbone) yang
berperan� membantu memasok� karbon yang baru.� (DA Okongwu, 1987); (Aramide, Ibitoye, Oladele, & Borode, 2010) (Amstead, B.H., Ostwald, P.F., dan Begeman, 1995) (Ihom, 2013).
�
Metode Penelitian
Rancangan penelitian
� Tulang kerbau dikumpulkan, cuci dan keluarkan sisa daging
yang masih melekat pada tulang hingga bersih lalu keringkan.
� Bakar tulang kerbau hingga menjadi arang dan giling menjadi
butiran-butiran halus kemudian diayak dengan ayakan mesh 20.
� Siapkan Barium Karbonat (BaCO3) sebagai katalis dan campurkan
dengan butiran arang yang telah diayak dengan komposisi ratio yaitu 60%:40%;
70%:30%; 80%:20%.
� Suhu pemanasan 8500C dan 9500C untuk pack
carburizing.
� Bola baja (agel sepeda) adalah objek pack carburizing dari
bahan baja karbon rendah.
� Siapkan bola baja (agel sepeda) sebanyak 18 buah yang telah
di uji kekerasan awal; 3 buah untuk masing-masing suhu pemanasan 8500C
dengan komposisi ratio pack carburizing (9 buah) dan 3 buah untuk masing-masing
suhu pemanasan 9500C juga dengan komposisi rasio pack carurizing (9
buah).
� Siapkan kotak baja sebanyak 6 buah dan masukkan bola baja
(agel sepeda) sesuai kebutuhan lalu taburi campuran arang tulang kerbau dan
BaCO3 masing-masing menurut komposisi ratio diatas.
�2. Proses Pack Carburizing
� Pastikan tungku pemanas juga telah siap dan dalam kondisi
baik.
� Kotak baja yang telah terisi bola baja (agel), campuran arang
tulang kerbau dan BaCO3, kemudian� ditutup
dan diberi sumbatan tanah liat pada bagian�
yang terdapat celah, sehingga� betul-betul
vakum, kotak baja dimasukkan serta diatur sedemikian di dalam tungku pemanasan.
� Hubungkan arus listrik dengan tungku pemanas untuk memulai
proses pack carburizing.
� Atur temperatur carburizing (suhu 8500C dan
9500C), setelah mencapai suhu yang ditentukan, lalu tahan selama 2
jam.
� Matikan arus untuk mengakhiri proses karburizing.
� Ambil kotak karburising dari dalam dapur pemanas dengan alat
bantu (penjepit), buka tutup kotak dan ambil specimen dari kotak baja lalu
dinginkan dengan air.
� Kemudian bersihkan permukaan benda.
� Lakukan langkah tersebut diatas dengan variasi berbeda (suhu
pemanasan dan komposisi arang tulang kerbau dan BaCO3) sampai semua sampel/specimen
selesai diproses.
� Bola baja (agel) siap di uji kekerasan.
3. Setting penelitian
Hasil dan Pembahasan
Pack carburizing
bertujuan untuk meningkatkan kekerasan bola baja (agel) dengan adanya penambahan karbon pada
permukaan bola baja.
Tabel 1
Nilai Kekerasan pada Suhu 8500C, Indentor 1,588 dan Beban 100 Kgf
No. |
Komposisi
Arang Tulang Kerbau (ATK) dan BaCO3 |
Nilai
Kekerasan (HB) |
Nilai
Kekerasan Rata-Rata (HB) |
|
Sebelum |
Setelah |
|||
1 |
60% : 40% |
167,44 |
202,33 |
203,03 |
2 |
204,25 |
|||
3 |
202,52 |
|||
1 |
70% : 30% |
167,44 |
208,14 |
209,24 |
2 |
209,26 |
|||
3 |
210,32 |
|||
1 |
80% : 20% |
167,44 |
211,66 |
212,77 |
2 |
213,22 |
|||
3 |
213,44 |
Tabel 2
Nilai Kekerasan pada Suhu 9500C, Indentor 1,588 dan Beban 100 kgf.
No. |
Komposisi
Arang Tulang Kerbau (ATK) dan BaCO3 |
Nilai
Kekerasan (HB) |
Nilai
Kekerasan Rata-Rata (HB) |
|||
Sebelum |
Setelah |
|
|
|||
1 |
60% : 40% |
167,44 |
206,15 |
206,72 |
|
|
2 |
206,34 |
|
||||
3 |
207,67 |
|
||||
1 |
70% : 30% |
167,44 |
215,66 |
215,95 |
|
|
2 |
214,98 |
|
||||
3 |
217,20 |
|
||||
1 |
80% : 20% |
167,44 |
219,54 |
219,84 |
|
|
2 |
220,32 |
|
||||
3 |
219,66 |
|
||||
Nilai
kekerasan (tabel 1), setelah pack carburizing dari variasi komposisi ratio ATK
dan BaCO3 pada suhu pemanasan 8500 dengan pendinginan air dan waktu
tahan 2 jam, menunjukkan bahwa bola baja mengalami peningkatan kekerasan
permukaan pada komposisi rasio 60% ATK : 40% BaCO3 sebesar 21,25%, 70% ATK :
30% BaCO3 sebesar 24,96% dan 80% ATK : 20% BaCO3 sebesar 27,07%.
Nilai kekerasan
(tabel 2) juga menunjukkan peningkatan kekerasan permukaan bola baja setelah
mengalami proses pack carburizing dengan komposisi rasio 60% ATK : 40% BaCO3
sebesar 23,45%, 70% ATK : 30% BaCO3 sebesar 28,97% dan 80% ATK : 20% BaCO3
sebesar 31,29%.
Gambar 1
Diagram nilai kekerasan
terhadap komposisi ATK+BaCO3
Gambar 1,
menunjukkan bola baja (agel sepeda) setelah pack carburizing, waktu tahan 2
jam, variasi komposisi rasio %ATK+%BaCO3, suhu pemanasan 8500C dan
9500C, dan pendinginan cepat dengan air,terlihat nilai kekerasan
permukaan bola baja lebih kecil pada temperatur pemanasan 8500C dibandingkan
pada temperatur pemanasan 9500C. Pada temperatur pemanasan �yang lebih tinggi pori-pori permukaan� bola baja terbuka lebih lebar sehingga karbon
dari arang tulang kerbau lebih banyak terdifusi ke permukaan bola baja di
banding pada temperatur pemanasan yang lebih rendah. Prosentase arang tulang
kerbau mempengaruhi nilai kekerasan bola baja (agel sepeda).
Kesimpulan
Nilai kekerasan bola baja yang paling
baik pada temperatur pemanasan 8500 C berada pada komposisi rasio
pack carburizing 80%ATK:20%BaCO3 sebesar 212,77 HB, sedangkan pada temperatur
pemanasan 9500 C juga komposisi rasio pack carburizing
80%ATK:20%BaCO3 sebesar 219,84 HB.
A., Ihsan, Fatah, M., & Dudi. (2015). Quantitative
And Qualitative Identification Of Spotted Mature Female Domestic Asian Water
Buffalo Bubalus Bubalis In Bolu Animal Market - North Toraja, South Sulawesi � Indonesia.
Tesis Padjadjaran University, 1�14. Retrieved From Http://Journal.Unpad.Ac.Id/Ejournal/Article/Download/6912/3227.
Google Scholar
Amstead, B.H., Ostwald, P.F., Dan Begeman, M.
.. (1995). Teknologi Mekanik Jilid 1, Edisi Ketujuh, Terj. Djaprie S.,. Jakarta:
Erlangga. Google Scholar
Aramide, Fatai Olufemi, Ibitoye, Simeon
Ademola, Oladele, Isiaka Oluwole, & Borode, Joseph Olatunde. (2010). Pack Carburization
Of Mild Steel, Using Pulverized Bone As Carburizer: Optimizing Process
Parameters. Leonardo Electronic Journal Of Practices And Technologies, 9(16),
1�12. Retrieved From Http://Lejpt.Academicdirect.Org/A16/001_012.Pdf. Google Scholar
Aras, A. S. (2013). Pengaruh Holding
Time Pada Proses Pack Carurizing Media Arang Kemiri-Barium Karbonat Terhadap
Sifat Mekanis Baja Karbon Rendah. Fakultas Teknik Mesin � Universitas Tadulako. Google Scholar
Bahtiar, Iqbal, Muhammad, & Arisandi, Defri.
(2017). Analisis Kekerasan Dan Struktur Mikro Pada Baja Komersil Yang
Mendapatkan Proses Pack Carburizing Dengan Arang Cangkang Kelapa Sawit. Jurnal
Mekanikal, 8(1), 686�696. Retrieved From Http://Jurnal.Untad.Ac.Id/Jurnal/Index.Php/Mekanikal/Article/Download/9083/7200. Google Scholar
DA Okongwu, V. Paranthaman. (1987). Assessment
Of The Efficacy Of Some Carbonate Minerals As Energizers In Pack Carburisation Of
Mild Steel. Nigerian Journal Of Technology, 11(1), 28�43. Retrieved
From Https://Www.Ajol.Info/Index.Php/Njt/Article/Download/123248/112791. Google Scholar
Ihom, Paul Aondona. (2013). Case Hardening
Of Mild Steel Using Cowbone As Energiser. African Journal Of Engineering
Research, 1(October), 97�101. Retrieved From Http://Citeseerx.Ist.Psu.Edu/Viewdoc/Download?Doi=10.1.1.1007.8138&Rep=Rep1&Type=Pdf. Google Scholar
Iqbal, M. (2007). Pengaruh Proses Pack
Carburizing Madia Arang Tempurung Kelapa-Barium Carbonat Terhadap Kekerasan Dan
Keausan Baja Karbon AISI 1020. Thesis Universitas Gajah Mada. Yogyakarta. Google Scholar
Mazuli, Sabri, & Haripriadi, Bambang Dwi.
(2020). Analisa Pengaruh Arang Kayu Bakau, Arang Tempurung Kelapa Dan Arang
Kayu Leban Pada Proses Pack Carburizing Terhadap Kekerasan Baja Karbon St 37. Jurnal
Rekayasa Material, Manufaktur Dan Energi, 3(2), 128�137. Https://Doi.Org/10.30596/Rmme.V3i2.5275. Google Scholar
Mittemeijer, E., Dossett, J., & Totten,
G. (2013). ASM Handbook 4A: Steel Heat Treating Fundamentals And Processes
ASM International. Metals Park, 619 �. Google Scholar
Rombe, M. B. (2011). Nilai-Nilai Sosial
Ekonomi Kerbau Pendatang Di Lingkungan Masyarakat Toraja. Makalah Seminar
Nasional Dan Teknologi Peternakan Dan Veteriner. Pusat Penelitian Dan Pengembangan
Peternakan. Google Scholar
Somba, Robby. (2019). Garonto� Eanan :
Visualisasi Kerbau Dalam Kehidupan. 13(2), 112�124. Retrieved From
Https://Journal.Isi.Ac.Id/Index.Php/Joged/Article/Download/3592/1700. Google Scholar
Sukardjo, S. (1999). Integrated Coastal
Zone Management (ICZM) In Indonesia. Perspectives On Integrated Coastal Zone
Management, 227�233. Https://Doi.Org/10.1007/978-3-642-60103-3_13. Google ScholarBIBLIOGRAFI
Copyright holder: Obet Ranteallo,
Yafet Bontong, Frans Bethony, Dultudes Mangopo (2022) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia |
This article is licensed
under: |