Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN:
2548-1398
Vol. 7, No. 3, Maret 2022
IMPLEMENTASI PERUBAHAN ETIKA
PROFESI, SISTEM MANAJEMEN K3, DAN KEBIJAKAN PERUSAHAAN SEBAGAI DAMPAK COVID-19 DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA KARYAWAN
Ichsan, Revi Sesario, Dody Radiansah, Adi Marjani
Program Studi Manajemen Perkebunan Politeknik Negeri Pontianak, Jalan Ahmad Yani Pontianak, Indonesia
Email: [email protected],
[email protected],
[email protected], [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
Perubahan Etika Profesi, Sistem Manajemen K3, dan Kebijakan Perusahaan terhadap
Kinerja Karyawan di PT Patiware Kalimantan barat. Pengumpulan data sampel dalam
penelitian ini dilakukan dengan metode purposive
sampling. Sampling dilakukan pada populasi seluruh karyawan PT Patiware,
dengan variable penelitian Etika Profesi (X1),
Sistem Manajemen K3 (X2) dan Kebijakan
perusahaan (X3) dipilih sebagai variabel bebas serta kinerja karyawan (Y)
sebagai variabel bebas. Analisis Data dilakukan mulai dari pengujian validitas
data dari hasil tabulasi kuisioner (uji validitas) dengan menggunakan korelasi
product moment, indikator data
dinyatakan valid apabila lebih bersar > 0,3. kemudian dilakukan uji
kehandalan variable yaitu uji realibilitas dengan nilai alfa Cronbach > 0,6,
untuk diskripsi diperoleh
dari hasil oleh statistik summary
serta hasil wawancara dan observasi sebagai data pendukung. Hasil penelitian adalah Etika
profesi dan Sistem Manajemen K3 berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja
karyawan, sedangkan Kebijakan perusahaan
berpengaruh negatif terhadap kinerja karyawan
Kata Kunci: etika
profesi; sistem manajemen K3; kebijakan perusahaan; kinerja karyawan; pandemi covid-19; PPKM
Abstract
This study aims to determine the effect of Changes
in Professional Ethics, OHS Management System, and Company Policy on Employee
Performance at PT Patiware West Kalimantan. The collection of sample data in
this study was carried out by purposive sampling method. Sampling was carried
out on a population of all employees of PT Patiware, with the research
variables Professional Ethics (X1), K3 Management System (X2) and company
policy (X3) selected as independent variables and employee performance (Y) as
independent variables. Data analysis was carried out starting from testing the
validity of the data from the results of the questionnaire tabulation (validity
test) using the product moment correlation, the data indicator was declared
valid if it was greater than 0.3. Then the variable reliability test was
carried out, namely the reliability test with Cronbach's alpha value > 0.6,
for the description obtained from the results by summary statistics as well as
the results of interviews and observations as supporting data. The results of
the study are professional ethics and K3 Management System have a significant
positive effect on employee performance, while company policies have a negative
effect on employee performance
Keywords:� professional ethics, OHS management system, company
policy, employee performance, covid-19 pandemic, PPKM
Received: 2022-02-20;
Accepted: 2022-02-05; Published: 2022-03-10
Pendahuluan
Pandemi Covid-19 telah mengakibatkan krisis di berbagai negara di dunia.
Penyebaran Covid-19 ke seluruh penjuru dunia diawali dengan dilaporkannya virus
itu pada 31 Desember 2019 di Wuhan, China. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
mengumumkan nama resmi baru untuk virus corona yakni Covid-19.
Kasus pertama infeksi virus corona penyebab Covid-19 di Indonesia
dilaporkan pada 2 Maret 2020. Pengumuman dilakukan langsung oleh Presiden bahwa
terdapat kasus 1 dan kasus 2 Covid-19 yang teridentifikasi pada seorang
perempuan dan ibunya. Kasus 1 terinfeksi dari warga negara Jepang yang sempat
melakukan perjalanan ke Indonesia. Kasus 1 kemudian menularkan virus itu kasus
2. Perkembangan Covid-19 sampai saat ini sudah lebih dari setahun di Indonesia,
trennya masih mengalami kenaikkan. Belum selesai gelombang pertama, masyarakat diminta
waspada terhadap pandemi gelombang kedua.�
Sampai saat ini seluruh sektor kehidupan terdampak. Akibatnya aktivitas
masyarakat menjadi sangat terganggu. Terutama di sektor bisnis, banyak bisnis
yang terhenti, karena pembatasan aktivitas masyarakat. Laporan Badan Pusat
Statistik (BPS) menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I
2021 minus 0,74 persen, sedangkan kuartal I 2020 sebesar 2,97 persen, turun
jauh dari pertumbuhan sebesar 5,02 persen pada periode yang sama 2019 lalu.
Pertumbuhan belum mampu kembali ke zona positif. Kinerja ekonomi yang melemah
ini tentu berdampak pada situasi ketenagakerjaan di Indonesia.
Situasi ketenagakerjaan mengubah etika profesi, sistem manajemen K3, dan
kebijakan perusahaan. Berbagai regulasi baru diberlakukan, sampai untuk
mahasiswa magang pun harus diberikan bekal khusus karena perubahan tersebut.
Demikian pula dengan kondisi di perusahaan kelapa sawit PT Patiware yang
berlokasi di Desa karimunting, Kecamatan Sungai Raya Kepulauan, Kabupaten Bengkayang, Provinsi Kalimantan
Barat.
Pada awal pandemi perusahaan
ditutup beberapa hari, produksi berhenti, karyawan dirumahkan. Setelah beberapa
waktu perusahaan kembali dibuka tetapi dengan berbagai regulasi baru. Regulasi
tersebut antara lain adalah pengurangan jam kerja, membagi karyawan menjadi
beberapa kelompok, atau membatasi jumlah karyawan yang masuk setiap hari, atau menggilir karyawan masuk,
membatasi jumlah tamu yang hadir, dan lain-lain.
Untuk karyawan yang masuk diberlakukan gerakan 3M, memakai
masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan kerumunan. Kemudian berubah
menjadi� Gerakan 5 M, Memakai masker,
Mencuci tangan, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan, dan Membatasi mobilisasi dan
interaksi. Disiplin dalam melaksanakan protokol kesehatan.
Untuk tempat kerja dilakukan
penyemprotan disinfektan atau membuat ruang penyemprotan disinfektan bagi karyawan,� membuat ruang kerja yang membatasi interaksi
dengan pihak luar, mengatur kursi dan meja kerja berjarak minimal 1 meter,
memberi tanda kursi di berbagai tempat termasuk kursi tamu yang berjarak 1
meter, memberi tanda antrian/tempat upacara berjarak minimal 1 meter.
Menyiapkan ruang isolasi, jika tiba-tiba ada karyawan yang terkena covid di
tempat kerja.
Pelayanan kesehatan ditingkatkan, untuk karyawan yang sakit, terutama sakit
yang terkait dengan demam tinggi, susah bernapas, dan gejala-gejala lain yang
merupakan gejala covid, tidak diperkenan masuk, dan karyawan harus jujur, dan dianjurkan mengisolasi secara mandiri, melakukan tes
swab/pcr, melakukan vaksinasi. Selanjutnya juga dilakukan tracing jika
ada karyawan yang terkena covid.
Keadaan tersebut menggambarkan
bahwa pandemi berdampak pada regulasi yang terkait dengan etika profesi, sistem
manajemen K3, dan kebijakan perusahaan.
Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah explanatory research yaitu penelitian yang digunakan untuk
menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesa
yang dirumuskan atau sering kali disebut sebagai penelitian penjelas dengan
pendekatan yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif (Sugiyono, 2012).
Penelitian dilaksanakan di PT Pariware Desa karimunting Kecamatan Sei Raya
Kepulauan Kabupaten Bengkayang.
Pencapaian tujuan
penelitian 1 yaitu menganalisis pengaruh implementasi perubahan etika profesi
terhadap Kinerja Karyawan. Kondisi ini dilatar
belakangi oleh pandemik
covid-19 menyebabkan perusahaan
menerapkan perubahan etika profesi.
Pencapaian tujuan penelitian 2 yaitu menganalisis
pengaruh perubahan sistem manajemen K3 terhadap Kinerja Karyawan di PT Pariware. Kondisi ini dilatar belakangi
oleh penerapan protokol kesehatan dengan gerakan 5M diperlukan beberapa
perubahan pada APD dan sistem manajemen K3 lainnya. Penelitian ini mengumpulkan data dan informasi
secara primer maupun sekunder data primer dilakukan dengan menyebarkan
kuisioner pada pemegang kebijakan sistem manejemen K3. Data tersebut
kemudiaan diolah dan dianalisis secara
statistik deskriptif kuantitatif dengan pendekatan uji regresi
linear berganda.
Pencapaian tujuan penelitian 3 yaitu menganalisis
pengaruh perubahan kebijakan perusahaan terhadap Kinerja Karyawan di PT Pariware. Kondisi ini dilatar belakangi
oleh berbagai kebijakan perusahaan, seperti perubahan jam kerja, pengurangan
karyawan, dan lain-lain, penerapan protokol kesehatan dengan ketat diperlukan
beberapa perubahan pada APD dan sistem manajemen K3 lainnya. Penelitian ini mengumpulkan data dan informasi
secara primer maupun sekunder data primer dilakukan dengan menyebarkan
kuisioner pada pemegang kebijakan perusahaan. Data tersebut kemudiaan diolah
dan dianalisis secara
statistik deskriptif kuantitatif dengan pendekatan uji regresi
linear berganda.
Untuk pengumpulan data sampel dalam penelitian ini
dilakukan dengan metode purposive sampling
yaitu dengan menetapkan kriteria sampel: 1 responden merupakan karyawan PT
Pariware, 2. Responden merupakan karyawan aktif saat penelitian dilakukan. Data
sampel dikumpulkan menggunakan kuesioner dengan skala Likert 5 point (skor
numeric berkisar 1 sampai
dengan 5 yaitu 1 dinyatakan sebagai sangat tidak setuju
dan 5 dinyatakan sebagai sangat setuju).
Sampling dilakukan pada populasi seluruh karyawan
PT Patiware, dengan variable penelitian Etika
Profesi (X1), Sistem Manajemen K3 (X2) dan
Kebijakan perusahaan (X3) dipilih sebagai variabel bebas serta kinerja
karyawan (Y) sebagai variabel bebas. Adapun dugaan sementara hipotesis 1 (H1) dalam
penelitian ini adalah bahwa implementasi perubahan etika profesi berpengaruh dan signifikan positif
terhadap kinerja karyawan PT
Patiware. Untuk hipotesis 2 (H2) dalam penelitian ini adalah bahwa implementasi
perubahan SM K3 berpengaruh dan signifikan positif terhadap kinerja karyawan PT
Patiware. Untuk hipotesis 3 (H3) implementasi perubahan kebijakan perusahaan
berpengaruh dan signifikan positif terhadap kinerja karyawan PT Patiware.
Analisis Data dilakukan mulai dari pengujian
validitas data dari hasil tabulasi kuisioner (uji validitas) dengan menggunakan
korelasi product moment, indikator
data dinyatakan valid apabila lebih bersar > 0,3. kemudian dilakukan uji
kehandalan variable yaitu uji realibilitas dengan nilai alfa Cronbach > 0,6,
untuk diskripsi diperoleh
dari hasil oleh statistik summary
serta hasil wawancara dan observasi sebagai data pendukung.
Setelah�
dilakukan uji validitas �dan reliabilitas
dilanjutkan dengan uji Asumsi Klasik sebagai syarat dalam
menghasilkan model regresi linear berganda yang baik. Uji tersebut meliputi
Normalitas, Linearitas,
Multikolinieritas dan
Heteroskedastisitas, Uji Normalitas dengan prinsip stastistik non-parametrik
Kolmogrov-Smirnov (K-S) dengan indikator
normal apabila hasil
diatas 0,05. Uji Linearitas menggunakan statistik Test for Linearity untuk mendapatkan
hubungan yang linear 3 variabel dengan indikator hasil dibawah 0,05. Uji
Multikolinieritas menjelaskan varians dalam mengestimasi variabel dependen.
Jika VIF yang dihasilkan diantara 1-10 maka tidak terjadi multikolinearitas. Uji Heteroskedastisitas untuk mendapatkan model regresi yang baik yitu tidak terjadi heteroskedastisitas menggunakan
Uji Glejser dengan indikator hasil lebih besar
dar 0,05 artinya data tidak terjadi homokedastisitas atau data sifatnya
menyebar. Selanjutnya apabila tahapan
uji asumsi klasik
seluruhnya terpenuhi, maka dilakukan uji kelayakan model dengan pendekatan uji F untuk
mengetahui pakah model regresi
tersebut nanti layak memproyeksi atau memprediksi kondisi sekarang atau dimasa yang akan datang.
Setelah dinyatakan layak maka
dilakukan analisis regesi
linear berganda untuk menguji pengaruh
atau hubungan antara variabel
etika profesi (X1), sistem
manajemen K3 (X2) dan kebijakan perusahaan (X3) sebagai
variabel bebas terhadap variabel keputusan bertransaksi online (Y) sebagai
variabel terikat.
Y = β1X1 + β2X2 +� β3X3
Dimana :
Y�������� ����������� = Kinerja
Karyawan
X1������ ����������� = etika profesi
X2������� ����������� = sistem manejemen K3
X3������ ����������� = kebijakan perusahaan
β1, β2, β3������� = Koefisien Regresi
Tahapan berikutnya dilakukan pengujian hipotesis
dengan pendekatan uji signifikasi individual (Uji T) untuk membuktikan apakah dugaan sementara
atau hipotesis dalam penelitian ini diterima apabila hasil koefisien
signifikansi a menyatakan < 0,05 atau hipotesis ditolak
apabila hasil koefisien signifikansi a menyatakan > 0,05. inferensi
model regresi dilakukan dengan mendapatkan nilai hasil Koefisien determinasi (R2) untuk mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Nilai yang
mendekati satu berarti variabel-variabel bebas memberikan hampir semua
informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat.
Dalam
penelitian ini Metode pengujian statistik yang dilakukan bersumber pada (Sugiyono, 2018). Pengolahan data dan perhitungan
statistik dengan bantuan program SPSS 21.
Hasil dan Pembahasan
Deskripsi data digunakan untuk
menggambarkan data yang berguna untuk memperoleh bentuk nyata dari responden. Berikut
adalah deskripsi data dari penelitian ini:
1. Deskripsi
Responden
Penelitian ini menggunakan data primer
yang dikumpulkan dengan cara menyebarkan
kuisioner pada responden secara offline/langsung, tidak dilakukan secara online
karena sebagian karyawan di daerah dengan jangkauan sinyal yang kurang baik.
Responden dalam penelitian ini adalah karyawan di PT Patiware yang aktif dan
bekerja tetap. Pengambilan data penelitian dilakukan pada bulan Juli 2021 sampai September 2021. Peneliti menyebar
kuisioner dalam jumlah terbatas, karena saat pengumpulan data diberlakukan PPKM
(Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) Level 4, banyak aktivitas dan
pertemuan di perusahaan yang dibatasi, dan sukar untuk keluar masuk perusahaan,
dan telah diisi oleh 30 responden
yang sekaligus sebagai sampel untuk diolah dari total �seluruh kuisioner yang
diterima. Responden yang mengisi
kuisioner memiliki identitas sebagai berikut:
Jenis Kelamin
Untuk mengetahui perbandingan antara jenis kelamin Pria dan Wanita, dapat dilihat pada tabel 1:
Tabel 1
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin |
Jumlah Orang |
Persentase |
Pria |
20 |
66,67% |
Wanita |
10 |
33,33% |
Sumber: Data yang diolah
peneliti, 2021
Berdasarkan tabel 5.1 dapat diketahui bahwa jumlah
responden sebanyak 30 orang terdiri dari 66,67% Pria dan 33,33% Wanita. Dapat disimpulkan bahwa
pria lebih dominan
dalam bekerja di PT Patiware.
Usia
Untuk mengetahui usia responden dapat
dilihat pada tabel 2:
Tabel� 2
Distribusi Responden
Berdasarkan Usia
No |
Rentang Usia |
Jumlah Orang |
Persentase |
1 |
21-30 |
5 |
16,67% |
2 |
31-45 |
22 |
73,33% |
3 |
46-60 |
3 |
10,00% |
Sumber: Data yang diolah
peneliti, 2021
Berdasarkan tabel 5.2 dapat diketahui bahwa responden dengan rentang usia �27 hingga 30 tahun sebanyak
5 orang responden, untuk rentang usia 31 hingga
45 tahun merupakan jumlah
responden terbanyak yaitu sebanyak 22 orang responden, serta untuk responden dengan usia 46 hingga 60 tahun hanya
sebanyak 3 orang responden.
2.
Analisis
Deskriptif Variabel
a)
Etika
Profesi
Kuisioner
pada variabel etika profesi menggunakan skala data berbasis 1-5, �dimana skala data 1
menunjukkan bahwa setiap item pernyataan kuisioner
pada variabel etika profesi yang meliputi dimensi kepribadian, kecakapan profesional, tanggung
jawab, pelaksaaan kode etik, dan penafsiran dan penyempurnaan kode etik
sangat tidak setuju, sedangkan skala data 5 menunjukkan bahwa persepsi responden tentang setiap pernyataan
kuisioner pada variabel etika profesi dimensi
kepribadian, kecakapan profesional, tanggung jawab, pelaksaaan kode etik, dan
penafsiran dan penyempurnaan kode etik sangat setuju. Berikut ini adalah
hasil analisis deskriptif variabel
etika profesi tersebut.
No |
Pertanyaan |
Rata2 skor |
Kategori |
1 |
Sebagai seorang karyawan, Anda bertanggung jawab
terhadap profesi yang telah Anda pilih. |
4,33 |
setuju |
2 |
Dalam pekerjaan, Anda akan mementingkan kepentingan
umum daripada kepentingan pribadi. |
4,13 |
setuju |
3 |
Dalam pekerjaan, Anda bekerja sebagai satu
kesatuan dengan rekan kerja Anda. |
3,97 |
setuju |
4 |
Saat mengambil keputusan terhadap hasil pemeriksaan laporan keuangan,
Anda akan bersikap obyektif. |
3,97 |
setuju |
5 |
Prinsip kehati-hatian dalam bekerja selalu diterapkan saat bekerja |
4,23 |
setuju |
6 |
Anda tidak akan membocorkan rahasia klien Anda
kepada pihak pesaing |
4,03 |
setuju |
7 |
Dalam bekerja, Anda melakukan tahap-tahap pemeriksaan laporan keuangan
sesuai standar teknis yang telah ditetapkan |
4,17 |
setuju |
8 |
Saat memeriksa laporan pekerjaan, Anda bekerja
sesuai kode etik yang telah ditetapkan |
4,10 |
setuju |
9 |
Dalam bekerja, Anda harus bersikap profesional, termasuk dalam memberikan
keputusan terhadap hasil pemeriksaan |
4,33 |
setuju |
10 |
Anda akan memegang teguh kode etik profesi walaupun Anda mendapat
kompensasi yang kecil |
4,27 |
setuju |
11 |
Anda menafsirkan kode etik profesi sesuai keinginan pribadi |
4,10 |
setuju |
12 |
Anda bekerja dengan baik bahkan bersikap lebih dari ketentuan yang
terdapat dalam kode etik |
4,33 |
setuju |
13 |
Anda tidak pernah menafsirkan kode etik sesuai keinginan pribadi Anda |
4,27 |
setuju |
Sumber: Data yang diolah
peneliti, 2021
Berdasarkan hasil pada tabel 1 dapat diketahui
bahwa seluruh item pernyataan pada variabel etika profesi masuk dalam range 3,97 sampai
dengan 4,33 artinya seluruh item pernyataan
dalam kategori setuju, dimana dilihat dari dimensi
variabel etika profesi bahwa responden setuju bahwa etika profesi dampak
terhadap kinerja karyawan.
b)
Sistem
Manajemen K3
Kuisioner pada variabel Sistem Manajemen
K3 menggunakan skala data berbasis
1-5, dimana skala data 1 menunjukkan bahwa setiap item pernyataan kuisioner pada variabel sistem manajemen K3 yang meliputi
�manajemen perusahan terkait
dengan kecelakaan kerja, laporan pelanggaran, pelatihan, pelaksanaan K3, APD,
dan alat-alat K3 lainnya sangat tidak setuju,
sedangkan skala data 5
menunjukkan bahwa persepsi responden tentang setiap pernyataan kuisioner
pada variabel Sistem Manajemen K3 sangat setuju. Berikut
ini adalah hasil analisis deskriptif variabel
Kebijakan Perusahaan tersebut:
Tabel 4
Hasil Analisis Deskriptif
Variabel Sistem Manajemen K3
No |
Pernyataan |
Rata2 Skor |
Kategori |
1 |
Perusahaan
bertanggungjawab terhadap kecelakaan kerja |
4,57 |
setuju |
2 |
Perusahaan
melakukan langkah dalam mengatasi�
kasus penyakit akibat kerja |
4,33 |
setuju |
3 |
Laporan pelanggaran
K3 sudah sesuai SOP |
4,17 |
setuju |
4 |
Pelaksanaan SMK3 sudah sesuai SOP |
4,17 |
setuju |
5 |
Penyelesaian
program kerja sudah profesional dan berkelanjutan |
4,30 |
setuju |
6 |
Penyelesaian
program kerja sudah efektif dan efisien sesuai target dan harapan |
4,40 |
setuju |
7 |
Pelatihan SMK3
sudah rutin dilaksanakan |
4,57 |
setuju |
8 |
Penyelesaian
tindakan pengendalian risiko sudah dilakukan (seperti karyawan tidak
menggunakan APD atau bahaya di tempat kerja) |
4,33 |
setuju |
9 |
Pengukuran dan
pemantauan aspek-aspek dampak lingkungan dilakukan secara rutin dan berkala |
4,17 |
setuju |
10 |
Pengukuran dan
pemantauan aspek-aspek dampak lingkungan sudah sesuai SOP |
4,17 |
setuju |
11 |
Karyawan mengerti
dan paham cara menggunakan APD |
4,30 |
setuju |
12 |
APD yang
tersedia masih layak pakai |
4,40 |
setuju |
13 |
Alat-alat SMK3
yang tersedia masih cukup |
4,33 |
setuju |
14 |
Alat-alat SMK3
yang tersedia sudah sesuai standar nasional |
4,17 |
setuju |
15 |
Karyawan puas
dengan pelaksanaan SMK3 di perusahaan |
4,17 |
setuju |
Sumber: Data yang diolah
peneliti, 2021
Berdasarkan hasil pada tabel 4 dapat
diketahui bahwa pernyataan pada variabel
Sistem manajemen K3 terkait item pernyataan saya setuju dengan adanya sistem manajemen K3 masuk dalam range 4,17
sampai dengan 4,57 artinya pernyataan
item tersebut masuk dalam kategori setuju.
c)
Kebijakan Perusahaan
Kuisioner pada variabel Kebijakan
Perusahaan menggunakan skala data berbasis
1-5, dimana skala data 1 menunjukkan bahwa persepsi responden tentang setiap item pernyataan kuisioner pada variabel Kebijakan Perusahaan yang meliputi kebijakan dan peraturan yang dikeluarkan oleh perusahaan yang dirasakan karyawan dalam bekerja di tengah pandemi
sangat tidak setuju, sedangkan �skala
data 5 menunjukkan bahwa persepsi responden tentang setiap pernyataan kuisioner
pada variabel Kebijakan
Perusahaan yang meliputi kebijakan
dan peraturan yang dikeluarkan oleh perusahaan yang dirasakan karyawan perusahaan dalam bekerja di masa pandemi
sangat setuju. Tabel 5 adalah hasil analisis deskriptif variabel Kebijakan
Perusahaan tersebut.
Tabel 5
Hasil Analisis Deskriptif
Variabel Kebijakan Perusahaan
No |
Pernyataan |
Rata2 skor |
Kategori |
1 |
Jaminan keamanan dengan melengkapi sarana sesuai
protokol kesehatan |
4,33 |
setuju |
2 |
Mengatur jarak antarmeja kerja karyawan (agar
satu sama lain tetap bisa menjaga jarak setidaknya 1 meter) |
4,33 |
setuju |
3 |
Penyediaan alat-alat kebersihan dan kesehatan
yang lengkap di kantor, mulai dari menyediakan masker kain, face shield, hand
sanitizer, hand soap, tirai mika, thermogun, dan lain-lain. |
4,33 |
setuju |
4 |
Area kerja dibersihkan secara menyeluruh dan
rutin setiap pagi dan sore. |
4,33 |
setuju |
5 |
Penyediaan alat dan penyesuaian area kerja agar
sesuai dengan protokol kesehatan |
4,33 |
setuju |
7 |
Karyawan leluasa untuk work from home, (terutama jika karyawan merasa kurang enak
badan/kurang fit). |
4,33 |
setuju |
8 |
Tersedia SOP untuk work from home yang resmi dan
jelas. |
4,33 |
setuju |
9 |
Mendapat benefit tambahan untuk menjaga
kesehatan. |
4,33 |
setuju |
10 |
Kurangi meeting/training offline terutama yang
menuntut banyak kontak fisik.� |
4,33 |
setuju |
11 |
Tersedia SOP tentang pengurangan jam
kerja/shift, waktu kerja, usia karyawan. |
4,33 |
setuju |
Sumber: Data yang diolah
peneliti, 2021
Berdasarkan hasil pada tabel 3 dapat diketahui
bahwa pernyataan pada variabel
kebijakan perusahaan terkait item pernyataan saya setuju dengan adanya kebijakan perusahaan masuk dalam range
3,97 sampai dengan 4,33 artinya
pernyataan item tersebut masuk dalam kategori setuju.
d) Kinerja
Karyawan
Kuisioner pada variabel kinerja karyawan menggunakan skala data
�berbasis 1-5, terdiri dari 7 (tuhuh)
item pernyataan dimana skala data 1 menunjukkan bahwa persepsi responden
tentang setiap item pernyataan kuisioner pada
variabel kinerja karyawan yang meliputi kualitas, kuantitas, ketepatan waktu,
kerja sama, dan kemandirian atau individu sangat tidak setuju, sedangkan skala
data 5 menunjukkan bahwa persepsi
responden tentang setiap pernyataan kuisioner pada variabel kinerja karyawan yang meliputi kualitas, kuantitas,
ketepatan waktu, kerja sama, dan kemandirian atau individu sangat setuju. Tabel
6 adalah hasil analisis deskriptif variabel kinerja karyawan tersebut.
Tabel 6
Hasil Analisis Deskriptif
Variabel Kinerja Karyawan
No |
Pernyataan |
Rata2 Skor |
Kategori |
1 |
Saya selalu bekerja dengan standar mutu yang telah ditetapkan perusahaan |
4,00 |
setuju |
2 |
Saya selalu berusaha menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu |
4,07 |
setuju |
3 |
Saya berusaha menyelesaikan pekerjaan lebih cepat dari waktu yang ditentukan |
4,03 |
setuju |
4 |
Saya selalu berusaha mencapai target pekerjaan yang telah ditetapkan oleh
perusahaan |
4,23 |
setuju |
5 |
Saya selalu hadir tepat waktu sesuai jadwal yang ditentukan |
4,40 |
setuju |
6 |
Saya dapat bekerjasama dengan sesama karyawan dan atasan dalam perusahaan |
4,40 |
setuju |
7 |
Saya selalu berinisiatif dalam mengerjakan tugas dengan benar dan tanpa
harus diberitahu |
4,17 |
setuju |
Sumber: Data yang diolah
peneliti, 2021
Berdasarkan hasil pada tabel 6 dapat diketahui bahwa seluruh item pernyataan
pada variabel kinerja karyawan untuk ke 7 (tujuh) item pernyataan masuk dalam range 4,00 sampaidengan 4,40 artinya seluruh
item �pernyataan dalam kategori setuju,
dimana dilihat dari dimensi variabel kinerja karyawan bahwa responden setuju.
Pengujian
instrumen merupakan alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti
dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis. Teknik yang digunakan
dalam pengujian instrumen
penelitian ini yaitu:
Uji validitas adalah suatu langkah
pengujian yang dilakukan
terhadap isi (konten) dari suatu instrumen, dengan tujuan untuk mengukur ketepatan
instrumen yang digunakan
dalam suatu penelitian. Hasil uji validitas pada penelitian ini adalah
sebagai berikut.
Berdasarkan data pada tabel
7 dapat dijelaskan bahwa
nilai r-hitung lebih
besar daripada r-tabel (0,195), dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
semua item dalam indikator variabel
etika profesi, sistem manajemen K3, kebijakan perusahaan dan kinerja karyawan
adalah valid. Berdasarkan hasil uji validitas untuk 13 item pertanyaan menunjukkan bahwa uji validitas variabel
X1 (etika profesi) sudah
valid dengan signifikansi
kurang dari 0.05, maka item pernyataan tersebut valid dan penting
untuk dicantumkan. Sehingga
setiap pernyataan dari kuesioner yang disebar
kepada responden yaitu tanggapan terhadap etika profesi dimengerti atau diterima oleh responden.
Tabel 7
Hasil Uji Validitas
Variabel |
Pernyataan |
r-hitung |
r-tabel |
Sig. (2-tailed) |
Keterangan |
Etika
Profesi (X1) |
X1.1 |
0,484 |
0,195 |
0,007 |
Valid |
X1.2 |
0,427 |
0,195 |
0,019 |
Valid |
|
X1.3 |
0,649 |
0,195 |
0,000 |
Valid |
|
X1.4 |
0,505 |
0,195 |
0,004 |
Valid |
|
X1.5 |
0,5381 |
0,195 |
0,000 |
Valid |
|
X1.6 |
0,562 |
0,195 |
0,000 |
Valid |
|
X1.7 |
0,582 |
0,195 |
0,000 |
Valid |
|
X1.8 |
0,582 |
0,195 |
0,000 |
Valid |
|
X1.9 |
0,544 |
0,195 |
0,000 |
Valid |
|
X1.10 |
0,715 |
0,195 |
0,000 |
Valid |
|
X1.11 |
0,604 |
0,195 |
0,000 |
Valid |
|
X1.12 |
0,551 |
0,195 |
0,000 |
Valid |
|
X1.13 |
0,771 |
0,195 |
0,000 |
Valid |
|
Sistem Manajemen K3��� (X2) |
X2.1 |
0,330 |
0,195 |
0,000 |
Valid |
X2.2 |
0,702 |
0,195 |
0,000 |
Valid |
|
X2.3 |
0,635 |
0,195 |
0,000 |
Valid |
|
X2.4 |
0,757 |
0,195 |
0,000 |
Valid |
|
X2.5 |
0,670 |
0,195 |
0,000 |
Valid |
|
X2.6 |
0,676 |
0,195 |
0,000 |
Valid |
|
X2.7 |
0,330 |
0,195 |
0,000 |
Valid |
|
X2.8 |
0,702 |
0,195 |
0,000 |
Valid |
|
X2.9 |
0,635 |
0,195 |
0,000 |
Valid |
|
X2.10 |
0,757 |
0,195 |
0,000 |
Valid |
|
X2.11 |
0,370 |
0,195 |
0,000 |
Valid |
|
X2.12 |
0,675 |
0,195 |
0,000 |
Valid |
|
X2.13 |
0,702 |
0,195 |
0,000 |
Valid |
|
X2.14 |
0,635 |
0,195 |
0,000 |
Valid |
|
X2.15 |
0,757 |
0,195 |
0,000 |
Valid |
|
Kebijakan Perusahaan ���(X3) |
X3.1 |
0,525 |
0,195 |
0,000 |
Valid |
X3.2 |
0,462 |
0,195 |
0,000 |
Valid |
|
X3.3 |
0,636 |
0,195 |
0,000 |
Valid |
|
X3.4 |
0,487 |
0,195 |
0,000 |
Valid |
|
X3.5 |
0,440 |
0,195 |
0,000 |
Valid |
|
X3.6 |
0,609 |
0,195 |
0,000 |
Valid |
|
X3.7 |
0,602 |
0,195 |
0,000 |
Valid |
|
X3.8 |
0,461 |
0,195 |
0,000 |
Valid |
|
X3.9 |
0,638 |
0,195 |
0,000 |
Valid |
|
X3.10 |
0,683 |
0,195 |
0,000 |
Valid |
|
X3.11 |
0,333 |
0,195 |
0,000 |
Valid |
|
Kinerja Karyawan (Y) |
Y1 |
0,706 |
0,195 |
0,000 |
Valid |
Y2 |
0,686 |
0,195 |
0,000 |
Valid |
|
Y3 |
0,689 |
0,195 |
0,000 |
Valid |
|
Y4 |
0,691 |
0,195 |
0,000 |
Valid |
|
Y5 |
0,667 |
0,195 |
0,000 |
Valid |
|
Y6 |
0,501 |
0,195 |
0,000 |
Valid |
|
Y7 |
0,527 |
0,195 |
0,000 |
Valid |
Sumber: Data yang diolah peneliti, 2021
Berdasarkan hasil uji validitas
untuk 15 item pertanyaan juga menunjukkan bahwa
uji validitas variabel X2 (Sistem Manajemen K3) sudah valid dengan
signifikansi kurang dari 0.05, maka item pernyataan tersebut valid dan penting untuk dicantumkan.
Berdasarkan hasil uji validitas
untuk 11 item pertanyaan juga menunjukkan bahwa
uji validitas variabel X3 (Kebijakan Perusahaan) sudah valid dengan
signifikansi kurang dari 0.05, maka item pernyataan tersebut valid dan penting untuk dicantumkan.
Berdasarkan hasil uji validitas untuk 7
item �pertanyaan menunjukkan bahwa uji validitas
variabel Y (kinerja karyawan) valid dengan signifikansi kurang dari 0.05, maka
item pernyataan tersebut valid dan
penting untuk dicantumkan. Sehingga setiap pernyataan dari kuesioner yang disebar kepada responden yaitu
karyawan PT Patiware di kondisi covid-19
berarti dimengerti atau diterima oleh responden. Dengan
pendekatan uji korelasi Pearson-Correlation, item-item pertanyaan untuk
setiap variabel memiliki nilai
signifikansi masing-masing sebesar 0,000 (Sig. < 0,05) sehingga variabel dinyatakan valid dan
layak digunakan sebagai alat pengumpulan� �data.
Uji reliabilitas adalah proses pengukuran
terhadap ketepatan (konsisten) dari suatu instrumen. Pengujian ini dimaksudkan untuk menjamin instrumen
yang digunakan merupakan
sebuah instrumen yang handal, konsistensi, stabil dan dependabilitas, sehingga bila digunakan berkali-kali dapat menghasilkan data yang sama. Hasil uji reliabilitas pada
penelitian ini menggunakan tool IBM
SPSS V.26 for Mac, dimana pernyataan dianggap reliabel karena melalui pendekatan Cronbach�s Alpha sebgai berikut:
Tabel 8
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel |
Cronbach�s Alpha |
Keputusan |
Etika Profesi (X1) |
0,955 |
Reliabel |
Sistem Manajemen K3
(X2) |
||
Kebijakan Pemerintah (X2) |
||
Keputusan Bertransasi Online (Y) |
Sumber: Data yang diolah peneliti, 2021
Berdasarkan tabel 6 dapat diketahui bahwa secara keseluruhan
variabel etika profesi, sistem manajemen K3, Kebijakan perusahaan, dan kinerja
karyawan diperoleh nilai Cronbach
Alpha > 0,6. Dengan demikian,
maka hasil uji reliabilitas
�terhadap keseluruhan variabel adalah reliabel.
a) Uji Normalitas
Berdasarkan hasil uji normalitas pada analisis statistik
dengan menggunakan One-
Sample Kolmogorov-Smirnov Test menjelaskan bahwa besarnya nilai Kolmogorov- Smirnov Z adalah 0,110.
Pengambilan asumsi taraf tingkat signifikansi (α) adalah 0,05 (5%) jika
dibandingkan dengan nilai Asymp. Sig. (2 tailed) sebesar 0,200 tingkat
signifikan (α) mempunyai nilai yang lebih kecil (0,200> 0,05) maka
dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
Tabel 9
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test |
||
|
Unstandardized Residual |
|
N |
30 |
|
Normal Parametersa,b |
Mean |
.0000000 |
Std. Deviation |
1.57125149 |
|
Most Extreme Differences |
Absolute |
.110 |
Positive |
.110 |
|
Negative |
-.074 |
|
Test Statistic |
.110 |
|
Asymp. Sig. (2-tailed) |
.200c,d |
|
a. Test distribution is Normal. |
||
b. Calculated from data. |
||
c. Lilliefors Significance
Correction. |
||
d. This is a lower bound of the true
significance. |
Sumber: Data yang diolah peneliti, 2021
b)
Uji Linearitas
Dari hasil uji linieritas dapat diketahui
nilai signifikansi kinerja karyawan (Y)*etika profesi (X1) serta
nilai signifikansi kinerja karyawan (Y)*sistem manajemen K3 (X2),
dan nilai signifikansi kinerja karyawan (Y)*kebijakan perusahaan (X3)
pada linearity sebesar 0,000 Karena
nilai signifikansi kurang dari 0,05 maka dapat disimpulkan, bahwa seluruh
variabel independen dan dependen terdapat hubungan yang linier.
Tabel 10
Uji Linearitas
ANOVAa |
||||||
Model |
Sum of Squares |
df |
Mean Square |
F |
Sig. |
|
1 |
Regression |
151.104 |
3 |
50.368 |
18.291 |
.000b |
Residual |
71.596 |
26 |
2.754 |
|
|
|
Total |
222.700 |
29 |
|
|
|
|
a. Dependent Variable: Y |
||||||
b. Predictors: (Constant), X3, X2,
X1 |
Sumber: Data yang diolah
peneliti, 2021
c)
Uji Multikolonieritas
Berdasarkan hasil uji Multikolonieritas menunjukan bahwa perhitungan dari masing-masing variabel independen adalah Tolerance yang terjadi melebihi 0,10 (≥ 0,10) yaitu sebesar 0,643 dan nilai VIF (Variance Inflation Factor) tidak melebihi dari 10 (VIF≤ 10) yaitu sebesar 1,566. Maka dapat disimpulkan bahwa asumsi tidak terjadinya multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi linier berganda dapat terpenuhi.
Tabel 11
Uji Multikolonieritas
Model |
Unstandardized
Coefficients |
Standardized
Coefficients |
t |
Sig. |
Collinearity
Statistics |
|||
B |
Std. Error |
Beta |
|
|
Tolerance |
VIF |
||
1 |
(Constant) |
.892 |
3.949 |
|
.226 |
.823 |
|
|
X1 |
.478 |
.297 |
.758 |
1.608 |
.120 |
.056 |
17.968 |
|
X2 |
.111 |
.086 |
.240 |
1.290 |
.208 |
.358 |
2.791 |
|
X3 |
-.111 |
.333 |
-.145 |
-.334 |
.741 |
.066 |
15.187 |
|
a. Dependent Variable: Y |
Sumber: Data yang diolah
peneliti, 2021
d)
Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas menunjukan bahwa perhitungan nilai signifikansi
variabel etika (X1)
sebesar 0,308 lebih besar dari 0,05 artinya tidak terjadi heteroskedastisitas
pada variabel etika, begitu pula pada
nilai signifikansi variabel SMK3 (X2) dan kebijakan perusahaan (X3)
sebesar 0,955 lebih besar dari 0,05 artinya tidak terjadi heteroskedastisitas pada variabel kebijakan perusahaan.
Tabel 12
Uji Heteroskedastisitas
Collinearity
Diagnosticsa |
|||||||
Model |
Dimension |
Eigenvalue |
Condition Index |
Variance
Proportions |
|||
(Constant) |
X1 |
X2 |
X3 |
||||
1 |
1 |
3.993 |
1.000 |
.00 |
.00 |
.00 |
.00 |
2 |
.005 |
29.333 |
.92 |
.00 |
.11 |
.00 |
|
3 |
.002 |
43.666 |
.06 |
.03 |
.81 |
.05 |
|
4 |
.000 |
143.997 |
.02 |
.97 |
.08 |
.95 |
|
a. Dependent Variable: Y |
Sumber: Data yang diolah
peneliti, 2021
e)
Uji Kelayakan Model fit Goodness of fit (Uji F)
Berdasarkan data pada tabel 12 maka dapat
dijelaskan bahwa hasil uji kelayakan
model fit goodness of fit (Uji F), berdasarkan uji ANOVA atau F test, diperoleh F hitung sebesar 90,325 dengan
tingkat signifikan 0,000. Oleh karena probabilitas
jauh lebih kecil dari pada 0,05 (0,000 < 0,05), maka dapat dinyatakan bahwa variabel etika profesi, sistem manajemen K3, dan kebijakan perusahaan bisa memprediksi atau menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel kinerja karyawan.
Tabel 13
Uji Kelayakan Model fit Goodness of fit (Uji F)
Model |
Sum of Squares |
df |
Mean Square |
F |
Sig. |
|
1 |
Regression |
151.104 |
3 |
50.368 |
18.291 |
.000b |
Residual |
71.596 |
26 |
2.754 |
|
|
|
Total |
222.700 |
29 |
|
|
|
|
a. Dependent Variable: Y |
||||||
b. Predictors: (Constant), X3, X2, X1 |
Sumber: Data yang diolah peneliti, 2021
Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi linier berganda dapat menjelaskan
pengaruh yang terjadi antara variabel independen dengan variabel dependen.
Terlihat hasil perhitungan pada tabel 14.
Tabel 14
Regresi Linear Berganda
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
|||
B |
Std. Error |
Beta |
|
|
|||
1 |
(Constant) |
.892 |
3.949 |
|
.226 |
.823 |
|
X1 |
.478 |
.297 |
.758 |
1.608 |
.120 |
||
X2 |
.111 |
.086 |
.240 |
1.290 |
.208 |
||
X3 |
-.111 |
.333 |
-.145 |
-.334 |
.741 |
||
a. Dependent Variable: Y |
|||||||
Sumber: Data yang diolah peneliti, 2021
Y(Kinerja Karyawan)= 0,758X1(etika
profesi) + 0,240 X2(sistem
manajemen K3) - 0,145 X3(kebijakan perusahaan)
Maka, bentuk persamaan rumusan
regresi linear berganda
tersebut sebagai berikut:
Dari persaman model rumusan regresi
linear berganda tersebut
dapat dijelaskan sebagai
berikut:
a. Nilai koefisien etika profesi sebesar 0,758 dengan arah hubungan positif
�dengan asumsi variabel lain ceteris paribus
maka, apabila terjadi
perbaikan dalam atau peningkatan pada etika
profesi maka semakin meningkat pula
kinerja karyawan.
b. Nilai
koefisien sistem manajemen K3 sebesar 0,240 dengan arah hubungan positif dengan asumsi variabel
lain ceteris paribus maka, apabila
semakin banyaknya sistem manajemen K3 yang dalam usaha prefentif menanggulangi pandemi covid-19 maka semakin meningkat pula kinerja
karyawan.
c. Nilai
koefisien kebijakan perusahaan sebesar 0,145 dengan arah hubungan negatif dengan asumsi variabel
lain ceteris paribus maka, apabila
semakin banyaknya kebijakan perusahaan yang dalam usaha prefentif menanggulangi pandemi covid-19 maka semakin menurun kinerja karyawan.
Berdasarkan hasil analisis statistik uji
hipotesis atau uji t pada tabel 5.14 menunjukkan bahwa variabel etika profesi, variabel sistem manajemen K3, dan variabel
kebijakan perusahaan dalam
penelitian ini memiliki pengaruh yang signifikan positif terhadap kinerja
karyawan dengan nilai signifikansi < 0,05 yaitu 0,000 maka:
a)
Hipotesis
1 (H1) diterima. Artinya, Ada Pengaruh positif dan signifikan variabel etika profesi terhadap kinerja
karyawan.
b)
Hipotesis 2 (H2) diterima.
Artinya, Ada Pengaruh
positif dan signifikan variabel sistem
manajemen K3 terhadap kinerja
karyawan.
c)
Hipotesis 3 (H3) diterima.
Artinya, Ada Pengaruh
negatif dan signifikan variabel kebijakan perusahaan terhadap kinerja karyawan
Tabel 15
Koefisien Determinasi
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the Estimate |
Durbin-Watson |
1 |
.824a |
.679 |
.641 |
1.659 |
1.745 |
a. Predictors: (Constant), X3, X2,
X1 |
|||||
b. Dependent Variable: Y |
Sumber: Data yang diolah peneliti, 2021
Dari hasil perhitungan tabel 15 nilai korelasi
R dan koefisien determinasi R2
diperoleh hasil bahwa nilai R sebesar 0,824 yang menandakan hubungan antara variabel bebas (etika profesi, sistem
manajemen K3, dan kinerja karyawan) dan terikat adalah sangat kuat. Di sisi lain, nilai koefisien
determinasi R2 sebesar 0,679 menandakan bahwa variabel bebas (etika profesi, sistem manajemen K3, dan
kebijakan perusahaan) berpengaruh terhadap
variabel terikat (kinerja karyawan) sebesar 67,9 persen, sedangkan sisanya sebesar 32,1 persen dijelaskan
oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
diuraikan, penelitian ini dimaksudkan penulis agar dapat
mengetahui apakah perubahan etika profesi, sistem manajemen K3, dan
kebijakan perusahaan berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Setelah tim
peneliti memperoleh data �dari
responden dalam bentuk kuisioner yang telah diisi, penulis kemudian
mengolah data tersebut
dengan aplikasi SPSS for Mac versi 26 maka diperoleh data s ebagai berikut: 1. Etika
profesi berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan PT Patiware.
2. Sistem Manajemen K3 berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan
di PT Patiware. 3. Kebijakan perusahaan berpengaruh negatif terhadap
kinerja karyawan di PT Patiware.
4. Berdsarkan hasil analisis deskriptif dapat disimpulkan untuk 11 item pernyataan pada variabel etika profesi seluruh item mendapatkan tanggapan responden dalam kategori setuju, untuk variabel sistem
manajemen K3 dari 15 item pernyataan seluruh item mendapatkan tangapan dalam
kategori setuju, untuk variabel kebijakan perusahaan dari 11 item pernyataan
yang diajukan seluruh intem mendapat tanggapan dalam kategori setuju. Selanjutnya untuk variabel kinerja karyawan terdiri dari 7 item pernyataan seluruhnya mendapat
tangapan dalam kategori setuju. 5. Sedangkan secara uji F atau kelayakan model fit (simultan) model dinyatakan layak untuk memprediksi dan memproyeksi. Penelitian ini memberikan
implikasi bahwa etika profesi, sistem manajemen K3 dan kebijakan perusahaan
dapat memaksimalkan mempengaruhnya
terhadap kinerja karyawan pada kondisi covid-19
saat ini di PT Patiware.
BIBLIOGRAFI
Benny, 2017. Implementasi Etika Bisnis
Pada PT. Pendawa Polysindo Perkasa. Jurnal Agora. Vol. 5, No.3, 2017.
Haryanto, Joko Tri. 2016. Evidence
Based Analysis Etika Bisnis dan Lingkungan. Industri Kelapa Sawit di Indonesia.
Studi Kasus: PT SMART, tbk. Jurnal Ekonomi. Volume 18 Nomor 2, Juni 2016.
Kartika, Alda. 2013. Etika
Bisnis pada industri kelapa sawit implementasi good corporate governace dan
corporate social responsibility. Jurnal keuangan dan Bisnis. Vol 5 No. 2 Juli
2013.
Kumalasari,
Erin. 2021.
Pentingnya-akuntan-menjaga-etika-profesi-pada-pengambilan-keputusan-saat-pandemi.
Tersedia: https://kumparan.com/erin-kumalasari/pentingnya-akuntan-menjaga-etika-profesi-pada-pengambilan-keputusan-saat-pandemi-1v1V2EpxatG/full
Pattisinai,
Amanda Ristriana. Widayanti, Fitri Rohmah. Nusantara, Danayanti Azmi Dewi.
& Nadiar, Feriza.� 2020. Pentingnya
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Pada Site Proyek Konstruksi Di Era Pandemi
Covid-19. Jurnal Proteksi. E-ISSN: 2655-6421. Desember 2020 Vol. 2 No. 2.
Pusat Pendidikan dan
Pelatihan Sumber Daya Air Konstruksi. 2017. Modul Pemahaman Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Konstruksi (SMK3K) Modul 4. Pelatihan Pengendalian Pengawasan Pekerjaan
Konstruksi. Kementerian PUPR.
Rifangga, Riki. & Haryani. 2018. Analisis
Pengaruh Insentif, Kebijakan Perusahaan dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja
Karyawan pada PT. Prima Data Semesta Semarang. Jurnal Ekonomi Manajemen dan
Akuntansi. No. 44 / Th. XXV / April 2018
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian
Kuantitatif. Bandung: Alfabeta.
Sultoni. Gunawan, Imam. & Sari, Dika Novita.
2018. Pengaruh Etika Profesional Terhadap Pembentukan Karakter Mahasiswa. Jurnal
Adminitrasi dan Manajemen Pendidikan. Volume 1 Nomor 3 September 2018. ISSN
2615-8574 (online). Tersedia Online di http://journal2.um.ac.id/index.php/jamp/
Tim K3 FT UNY. 2014.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Buku Ajar. Yogyakarta: UNY.
Ulya, Fika Nurul. 2021.
RI-masih-resesi-pertumbuhan-ekonomi-minus-074-persen-pada-kuartal-i-2021. https://money.kompas.com/read/2021/05/05/
113857126/ri-masih-resesi-pertumbuhan-ekonomi-minus-074-persen-pada-kuartal-i-2021?page=all.
������������������������������������������������
Copyright holder: Ichsan,
Revi Sesario, Dody Radiansah, Adi Marjani (2022) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |