Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849

e-ISSN: 2548-1398

Vol. 7, No. 3, Maret 2022

 

Management of Teacher Skills As An Effort To Shape The Akhlak Karimah Students at The Madrasah Ibtidaiyah Level

 

Ahmad Qurtubi, Lona Noviani

UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Indonesia, Universitas Banten Jaya, Indonesia

Email[email protected], [email protected]

 

Abstrak

Guru sebagai pendidik harus memiliki keterampilan untuk memberikan pembelajaran kepada siswa, terutama untuk menciptakan moral yang baik sebagai dasar perilaku sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rencana pembelajaran guru di tingkat Madrasah Ibtidaiyah dan kemampuan pendidik dalam membentuk karakter moral siswa di masa pandemi Covid19. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan mengambil informasi dari guru madrasah ibtidaiyah di kota Serang. Guru Madrasah Ibtidayyah di masa pandemi Covid19 untuk melatih karimah adalah dengan memberikan contoh akhlak yang baik, memberikan metode pembelajaran yang tidak membosankan dan memperhatikan siswa agar lebih aktif dalam belajar Sekalipun dalam keadaan pandemi.

 

Kata Kunci: : akhlak karimah; madrasah ibtidaiyah; manajemen keterampilan

 

Abstract

Teachers as educators need to have skills in providing learning to students, especially to create good morals as the basis for daily behavior. This study aims to determine the learning planning of teachers at the Madrasah Ibtidaiyah level and the skills of educators to shape the moral character of students during the Covid-19 pandemic. This study uses a qualitative method by taking information from teachers in Islamic Senior High Schools throughout Serang City. Based on the research obtained from learning planning, it is generally carried out with an approach to inculcating the character of karimah students in a situational approach or according to the situation and conditions of students, through individual and group approaches. Meanwhile, the skills of Madrasah Ibtidayyah teachers during the Covid-19 pandemic to form karimah are by modeling good morals, providing learning methods that are not boring and paying attention to students to be more active in learning even in pandemic conditions.

 

Keywords: karimah morals; madrasah ibtidaiyah; skills management

 

Received: 2022-02-20; Accepted: 2022-02-05; Published: 2022-03-16

 

Pendahuluan

Era globalisasi telah mengubah semua aspek kehidupan manusia karena perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Saat itu, perubahan ini membutuhkan pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas dan kualitas etika. Hal ini tertuang dalam Undang-Undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003 yang menyatakan bahwa kualitas manusia yang ingin diciptakan oleh pendidik nasional adalah yang berilmu dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, beragama, berbudi luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, sukses, disiplin, bertanggung jawab. Oleh karena itu, jika pendidikan tidak sejalan dengan tujuan pendidikan nasional, kita tidak akan menemukan kesempurnaan moral dan teknis.

Pendidikan pada tingkat dasar (madrasah ibtidaiyah) menjadi salah satu faktor penunjang yang penting untuk dapat merealisasikan cita-cita Pendidikan nasional. Azzet, 2014, hlm. 37 Pendidikan sendiri secara umum diyakini oleh beberapa ahli sebagai gerbang pertama dan utama yang efektif mewujudkan sumber daya manusia berkualitas. Pendidikan mampu menjadi acuan dan pijakan untuk mendidik penerus bangsa menuju generasi yang terampil dan berakhlak karimah. Zusnani,  2012, hlm.155 Pendidikan akhir-akhir ini bahkan dijadikan sebagai bagian dari tolak ukur modernisasi suatu bangsa, yang mana semakin modern Pendidikan suatu bangsa, maka akan semakin modern bangsa tersebut.

Begitu pentingnya aspek Pendidikan dalam kehidupan manusia, maka (Kemendiknas 2010, hlm. 15-17) keberadaan tenaga pendidik menjadi salah satu faktor yang perlu diperhatikan sebaik mungkin agar Pendidikan itu sendiri dapat berjalan sebagaimana mestinya dan mencapai cita-cita bangsa sebagaimana diamanahkan dalam UUD Tahun 1945. Seorang tenaga pendidik harus memiliki keterampilan yang baik sehingga dapat memberikan pembelajaran yang berkualitas dengan bukti terbentuknya akhlak karimah pada peserta didik.

Salahudin dan Alkrienciechie (2013, hlm. 42) memandang Pendidikan karakter diartikan sebagai upaya sungguh-sungguh untuk membentuk kepribadian peserta didik, dengan menggunakan sarana pendidikan dan pelatihan yang direncanakan dan dilakukan secara konsisten. Sedangkan Samani dan Hariyanto (2013, hlm. 41) beranggapan bahwa karakter didasarkan pada anggapan bahwa akhlak adalah hasil dari usaha latihan dan tidak terjadi dengan sendirinya. Lickona dan Amirulloh (2015, hlm.14-18) menegaskan bahwa keterampilan seorang pendidik mau tidak mau akan mempengaruhi perilaku anak, sehingga dengan keterampilan tersebut dapat ditanamkan nilai-nilai agar peserta didik selalu taat dan patuh pada peraturan lingkungan sekolah dan mencapai hasil belajar yang optimal.

(Nasution, 2000) mengemukakan bahwa hasil belajar datang hanya sebagai rangkaian kata yang dapat diperkuat dengan banyak pengulangan. Namun, hasil belajar yang bermakna tidak dipengaruhi secara signifikan oleh intervensi. Jika sesuatu benar-benar dipahami, pengulangan dan latihan tidak berperan. Pernyataan ini menekankan pentingnya ide dan keterampilan seorang pendidik dan tempat pembelajaran berlangsung, sehingga kemudian dapat dimasukkan ke dalam apa yang telah dipelajari. Oleh karena itu, kapasitas pendidik dalam mengelola keterampilan memegang peranan penting dalam perkembangan proses pembelajaran.

Zubaedi (2012, hlm.177-183) menegaskan bahwa bahwa perilaku siswa dalam lingkungan sosial menimbulkan keprihatinan mendasar. Kejahatan berupa perusakan lingkungan juga sering terjadi. Perkelahian antar sekolah, tawuran antar warga, namun juga kenakalan berupa mabuk-mabukan, membuktikan bahwa hasil dari suatu proses pendidikan tidak dapat memberikan contoh yang baik kepada masyarakat akan peran Pendidik sebagai orang yang memberikan kepercayaan kepada orang tua dalam menanamkan nilai-nilai moral.

Mulyasa (2012, hlm.9) berasumsi seorang pendidik, terutama guru, harus bekerja dan melatih keterampilan manajemen yang baik karena ini adalah cerminan dari kualitas pendidikan. Apalagi di masa pandemi Covid 19 ini, dimana sistem pembelajaran dilakukan melalui sarana online (homeschooling), seorang pendidik harus bisa bekerja sama dengan orang tua (yang wali), yang tidak hanya mengutamakan keunggulan tetapi juga dijiwai etika. karimah berada di garda terdepan dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas. Zubaedi (2012, hlm. 18) dalam hal ini, semua pendidik harus berperan penuh dalam mengarahkan dan membimbing peserta didik menuju etika yang baik.

Metodologi Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif (Moleong, 2019). Penggunaan metode kualitatif dalam penelitian ini didasarkan pada dua alasan, yaitu: Pertama, masalah yang diteliti dalam penelitian ini merupakan proses yang panjang yang membutuhkan data yang faktual, objektif dan lengkap. Kedua, pemilihan ini didasarkan pada hubungan masalah yang sedang dipelajari dengan beberapa data primer dari subjek penelitian yang tidak dapat dipisahkan dari lingkungan alamnya, sehingga karakteristik setiap subjek objek yang diteliti menentukan data yang akan dihasilkan.

Analisis data menggunakan manual data analisis prosedur (MDAP), asumsi penggunaan prosedur ini karena data yang diperoleh peneliti adalah sesuatu yang bersifat emik, berada sangat dalam pada kehidupan pribadi dan social informan. Dengan demikian membutuhkan kehadiran peneliti bersama-sama informan dari awal hingga akhir penelitian. Peneliti secara teratur mengumpulkan data di lapangan, kemudian membuat catatan-catatan harian, melakukan coding terhadap data, lalu membuat tema dan kategorisasi hingga melahirkan memos. Langkah-lah ini dibuat satu persatu seiring dengan muncul atau lahirnya fenomena yang ingin diperoleh dari peneliti.

Teknik pengumpulan data merupakan proses penting untuk mendukung penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain Observasi dalam penelitian ini merupakan proses observasi langsung terhadap keterampilan guru dalam perlindungan moral siswa di Madrasah Ibtidaiyah. Dan Wawancara yang digunakan sebagai teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan informasi dan data faktual langsung dari sumbernya. Wawancara dilakukan melalui proses tanya jawab tatap muka kepada semua informan yang teridentifikasi dalam penelitian ini.

Kesimpulan adalah kegiatan yang dilakukan dengan tujuan menemukan makna, makna, interpretasi yang dilakukan atas data yang dianalisis dengan mencari hal-hal yang penting . Kesimpulan ini ditulis berdasarkan pertanyaan penelitian yang telah diajukan.

Untuk memperoleh keabsahan data diperlukan teknik pengecekan. Pelaksanaan teknik tes dalam penelitian ini menggunakan metode triangulasi dimana segitiga yang digunakan peneliti adalah segitiga teknik dan segitiga sumber. Metode segitiga untuk menguji reliabilitas penelitian kualitatif didefinisikan sebagai verifikasi data dari berbagai sumber dengan cara yang berbeda dan pada waktu yang berbeda. Triangulasi adalah teknik untuk menguji reliabilitas dengan cara memverifikasi data dari sumber yang sama dengan teknik yang berbeda yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan analisis triangulasi sumber dilakukan dengan mewawancarai berbagai sumber/informan. Peneliti juga mengadakan membership check (kesepakatan), yaitu verifikasi data yang diperoleh peneliti dari penyedia data.

 

Hasil dan Pembahasan

Pengumpulan data penelitian ini dilakukan melalui studi kualitatif dengan pendekatan diantaranya observasi, wawancara dan studi dokumentasi pada kegiatan belajar mengajar yang terjadi di madrasah ibtidaiyyah se-kota serang selama masa pandemic covid-19. Deskripsi data merupakan bagian yang memaparkan data temuan lapangan yang sudah melalui proses reduksi.

 

Tabel 1

Deskripsi data penelitian

Konsep

Dimensi

Hasil observasi

Keterampilan pendidik

Keterampilan membuka dan menutup pelajaran

Guru terlihat melakukan berbagai usaha untuk menggugah semangat belajar peserta didik, diantaranya dengan melakukan games sebelum menyampaikan materi ataupun memggunakan media pembelajaran yang atraktif

Guru terlihat sudah memberi gambaran menyeluruh tentang materi yang diajarkan melalui berbagai media yang digunakan saat pembelajaran

Keterampilan mengelola kelas

Pada saat menyampaikan materi, guru mengajak seluruh peserta didik untuk memperhatikan dengan seksama, sehingga guru terlihat menjadi pusat perhatian peserta didik

Keterampilan menjelaskan

Guru berusaha memberikan bimbingan intens pada peserta didik untuk mendapatkan pemahaman yang tepat terkait materi yang disampaikan. Hal ini dilakukan dengan komunikasi pada peserta didik secara personal

Keterampilan mengadakan variasi

Guru menggunakan metode pembelajaran yang menarik, diantaranya dengan membuat slide persentase ataupun memiliki video yang berkaitan dengan materi

Keterampilan membimbing diskusi

Setelah menyampaikan materi, guru akan mengajak peserta didik untyk berdiskusi. Diskusinya sendiri dilakukan dibawah bimbingan dan pengawasan dari guru. Diskusi ini umumnya dilakukan secara kelompok untuk membiasakan peserta didik bersosialisasi dan berkompetisi dengan temannya dalam hal pembelajaran

Apabila materi yang di diskusikan ternyata sulit untuk dipecahkan oleh peserta didik, maka guru akan membantu peserta didik menemukan pemecahan masalah diskusi

Keterampilan memberi penguatan

Guru juga terlihat memberi perhatian personal kepada peserta didik dalam proses belajar dengan menghampiri peserta didik ketika mengerjakan tugas dan mengarahkan tata cara mengerjakan tugas yang baik dan benar

 

Konsep

Dimensi

Hasil observasi

Akhlak karimah peserta didik

Akhlak terhadap orang tua

Peserta didik terlihat selalu berusaha untuk menghormati orang tua, hal ini terlihat dari perilaku mereka ketika sedang bertemu dengan orang yang lebih tua di sekolah baik itu guru maupun wali murid yang sedang datang ke sekolah

Peserta didik mengaku sudah berusaha untuk mematuhi nasehat orang tua, misalnya untuk dapat belajar dengan giat dan memperhatikan apa yang disampaikan oleh guru saat pembelajaran berlangsung.

Peserta didik memperhatikan secara seksama setiap nasehat yang diucapkan oleh guru maupun orang tuanya dirumah

Peserta didik terlihat sudah menjawab pertanyaan orang tua dengan sopan dan santun, sebagaimana diajarkan oleh orang tua dan guru di sekolah. Peserta didik memberi jawaban yang lemah lembut pada pertanyaan orang tua, tidak membentak ataupun berkata kasar

Akhlak terhadap guru

Peserta didik selalu mengerjakan tugas yang diberikan guru

Peserta didik terlihat selalu mendengarkan dan memperhatikan guru ketika belajar

Peserta didik terlihat tidak memiliki kesibukan sendiri ketika pembelajaran. Meskipun ada beberapa peserta didik yang masih belum fokus, namun secara keseluruhan mereka selalu memperhatikan guru ketika sedang memberikan materi

Akhlak terhadap teman

Peserta didik di tidak mengucapkan kata-kata yang kotor, karena mereka paham itu adalah perbuatan yang tidak baik dan dilarang oleh agama

Pesreta didik terlihat tidak melakukan tindakan yang bertujuan untuk mengucilkan orang lain

 

 

Perencanaan Pembelajaran Di Madrasah Ibtidaiyyah Pada Masa Pandemi Covid-19

����������� Dalam penyajian pembelajaran, guru belum tentu puas dengan berbagi materi dan pekerjaan rumah, juga tidak memperdulikan aturan pembelajaran yang sama seperti tatap muka, yaitu menyapa, belajar siswa, menetapkan tujuan pembelajaran berbasis keterampilan dasar. , dan kemudian meninggalkan setiap siswa melalui aplikasi e-learning multimedia yang digunakan di kelas dan mangkir dari sekolah . Kemudian, guru mentransmisikan materi yang menyertainya dan memberikan pekerjaan rumah kepada siswa.

Dari hasil wawancara diketahui bahwa guru mempersiapkan segala sesuatunya sebelum mengajar. Karena persiapan sebelum mengajar merupakan aspek penting dan prioritas sebagai guru profesional. Guru yang baik adalah guru yang mempersiapkan segala kebutuhan pengajaran siswa dan menyesuaikannya dengan kurikulum yang ada. Karena keberadaan perangkat pembelajaran dapat membantu guru dalam memberikan materi, dan perangkat pembelajaran merupakan bentuk persiapan guru dalam mengajar dan merupakan bagian dari keberhasilan guru dalam pembelajaran.
Selain kewajiban guru untuk menyiapkan bahan pembelajaran secara lengkap dan benar, guru juga harus memanfaatkan sumber belajar yang tersedia secara benar dan tepat, sehingga siswa dan guru sendiri berkontribusi dalam proses pembelajaran kelancaran proses pembelajaran. Implementasi sumber belajar juga telah dimasukkan ke dalam kurikulum. Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang menggunakan berbagai sumber belajar. Sumber belajar yang digunakan antara lain youtube, internet/google, buku paket tentang lingkungan, kehidupan sehari-hari dan alam semesta. Adanya sumber belajar tersebut untuk menghindari terjadinya proses belajar satu arah dan satu arah. Semakin banyak sumber belajar yang digunakan guru, semakin mendukung pembelajaran yang bermakna dan dapat memberikan dasar yang lebih ilmiah untuk menyajikan informasi dan materi secara lebih spesifik dan memperkuat pembelajaran.

Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa perencanaan pembelajaran dilakukan dengan mempelajari buku cerita. Dengan membeli buku-buku etika tersebut, para guru mempelajari buku-buku cerita tersebut sehingga siswa dapat memahaminya saat dibawa ke kelas nanti. Guru selalu menanamkan hal-hal tersebut dalam dirinya agar siswa dapat menyerap dengan baik pelajaran yang diajarkan oleh guru. Dalam hal ini guru lebih menekankan pada keadaan dan kondisi siswa. Semuanya dibuat oleh guru dari awal atau karena guru tidak datang ke kelas. Pada malam hari atau saat guru masih di rumah. Segala sesuatu yang dilakukan guru selalu dipikirkan matang-matang, selalu mencari tahu tentang keadaan dan kondisi siswa, apa yang harus dikomunikasikan dan dapat dengan mudah diterima oleh siswa.

Dari kutipan wawancara, peneliti dapat menyimpulkan bahwa sebelum melakukan penelitian, guru bermaksud untuk mengeksplorasi masalah yang terkandung dalam beberapa materi yang akan diberikan guru kepada siswanya. Dengan ini, guru menyadari semua yang perlu disampaikan dan juga apa yang tidak boleh disampaikan. Dalam hal ini guru memegang peranan penting dalam kelancaran dan kemahiran siswa dalam melaksanakan penerimaan materi oleh guru. Guru selalu menganalisa hal-hal tersebut dari awal atau mereka terlebih dahulu merencanakan apa yang akan disampaikan besok.

����������� Guru mencoba memahami apa yang ditautkan dan dalam rencana optimasi untuk apa yang perlu dipelajari dapat dilakukan secara akurat dan lancar. Siswa dapat diterima dan dapat dengan baik akademik oleh siswa sekolah. Dengan ini, itu akan membuat siswa dinamis dan bahagia ketika menerima dokumen yang disediakan oleh guru.
Guru melakukan berbagai cara untuk menciptakan suasana yang baik dan nyaman di kelas. Ini direncanakan untuk menenangkan siswa dan dapat menerima setiap pembelajaran dengan hati yang bahagia dan bahagia. Dengan sukacita, siswa akan dengan mudah diselesaikan dalam kepribadian bangsawan dan baik dan terhadap kepribadian dalam karakter muslim. Selain halhal, guru juga mencakup semua cerita berdasarkan sistem islam. Dengan siswa yang sistematis akan diinstruksikan terhadap motivasi untuk melakukan apa yang dilakukan dalam buku sejarah dan mencoba menjadi karakter dalam setiap cerita yang terjadi dalam buku cerita. Dengan ini, siswa akan sangat mudah untuk memasuki karakter dan perhatian moral akan mudah diterapkan dalam pembelajaran.

����������� (Rafiatul Hasanah: 2020) yang sejalan dengan (Ramayulis, 1994:1) mengatakan bahwa ada banyak proyek yang disediakan oleh guru dalam proses pendidikan mereka untuk menciptakan orang itu. Di antara kendaraannya, gunakan metode metode metode yang baik dan dapat diterima oleh anak kecil. Seperti menggunakan balon atau metode membaca dan metode lain yang relevan dan dapat diterima oleh siswa mereka. Berbagai karier profesor yang baik dan sangat baik, sangat bagus tentang semua guru untuk guru untuk melakukannya dengan baik dan memberikannya dengan tenang.

����������� Muhammad kosim (t. Th:89-90)Semua perwakilan guru sangat mengesankan dan sama hebatnya dengan katanya. Para peneliti terkejut dengan banyak metode untuk meningkatkan kepribadian dan perilaku siswa sehingga siswa menjadi dipoles dan pantas diberikan oleh proyek. (Arifin, 2002 : 14). Segala sesuatu yang dilakukan guru dirancang dan dipikirkan dengan cermat oleh guru. Semuanya sangat tertata karena diatur dengan baik oleh para guru. (Tafsir, 1992: 46).Seorang guru tidak hanya seorang pembicara tetapi juga orang yang mencapai atau melengkapi dan memotivasi siswanya.

����������� Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa untuk merencanakan pembinaan akhlak siswa:

1.   Guru selalu mempersiapkan di malam hari, yaitu mencari buku cerita untuk siswa untuk diceritakan sebelum memulai pelajaran.

2.   Guru memahami status siswa, suasana hati siswa, dan situasi siswa di sekolah

3.   Guru memikirkan metode yang tepat agar siswa dapat dengan mudah menerima pendidikan moral dan diterima oleh siswa. .

4.   Guru merancang permainan yang sesuai dengan kondisi sekolah agar siswa dapat menyerap setiap pelajaran.

����������� Pembelajaran teori dan praktik enkapsulasi harus memiliki keterampilan dan kapasitas inovasi yang tinggi.

����������� Dalam keadaan pandemi covid-19 saat ini, peran seorang guru tetap tidak berubah, mendidik siswa untuk melakukan perbuatan baik. Berdasarkan hasil wawancara, dapat disimpulkan bahwa bentuk pendidikan yang digunakan guru dalam pendidikan selama pandemi covid19 untuk memotivasi siswa agar berbuat baik adalah penggunaan pendidikan formal dan informal. Pendidikan formal seorang guru diperlukan untuk mematuhi prosedur sekolah. Meskipun informal, seorang guru juga harus mengawasi siswa dalam hal sikapnya terhadap orang tua, melaksanakan shalat wajib dan sunnah. Guru merupakan pribadi sekaligus motivator bagi setiap siswanya, agar kemampuan siswa berkembang secara optimal. Dinilai dan dipantau secara berkala, untuk mencapai standar nasional dan standar kelulusan, yaitu:

1. Percaya, memahami dan mengamalkan agama adalah keyakinan dalam hidup.
2. Memahami dan menjalankan hak dan kewajiban anda serta menggunakan lingkungan secara bertanggung jawab.
3.
Berpikir logis, kritis, berkreasi, berinovasi, memecahkan masalah, dan berkomunikasi melalui berbagai media.
4.
Nikmati dan nikmati seni.
5.
Menerapkan gaya hidup bersih, tepat dan sehat.

����������� Mengambil bagian dalam kehidupan sebagai contoh kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa dan tanah air menuntut guru untuk kreatif memproyeksikan akhir pembelajaran tatap muka di kelas tentu tidak mudah.

����������� Secara khusus mengacu pada surat edaran nomor tahun 2020 tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan di masa darurat penyebaran covid-19 yang dikeluarkan oleh kementerian pendidikan dan kebudayaan republik indonesia. Pembelajaran online yang dilaksanakan di madrasah ibtidaiyah serang pada masa ppkm mengalami berbagai kendala. Memang, selama pandemi covid-19 saat ini, siswa harus belajar dari rumah. Hal ini secara tidak langsung akan mengubah dunia pendidikan dalam hal pembelajaran.

����������� Adanya kebijakan pemerintah yang baru juga mempengaruhi sistem pembelajaran tentang penggunaan media. Di madrasah ibtidaiyah, ada beberapa wahana yang digunakan guru untuk belajar online di masa pandemi covid-19. Media tersebut antara lain whatsapp, google classroom, youtube, internet, email dan media ppt (power point). Dalam praktik pembelajaran, guru tidak hanya menggunakan satu media tetapi menggabungkan dengan media lain untuk memudahkan siswa dalam memahami materi yang diberikan guru. Dengan banyaknya aplikasi yang dapat digunakan untuk melakukan pembelajaran online, memudahkan guru untuk melacak siswanya secara bersamaan. Keterampilan guru dalam menggunakan media pembelajaran online di masa pandemi covid-19 dapat dilihat dari cara guru memodifikasi media yang ada.
Guru madrasah ibtidaiyah menggunakan whatsapp sebagai media utama pembelajaran online mereka. Untuk menggabungkan, setiap guru memilih media kombinasi yang berbeda. Ada yang menggabungkan media whatsapp dengan google class, ada yang menggunakan media whatsapp dengan youtube, ada yang menggunakan media whatsapp dengan email. Pertimbangkan kombinasi media yang berbeda saat guru beradaptasi dengan keterampilan dan kemampuan belajar dasar siswa.
Penggunaan materi pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan prestasi harus didasarkan pada pemilihan materi yang akrab bagi guru dan siswa. Artinya sederhana dan dapat digunakan dengan mudah oleh pihak yang berperkara. Penggunaan bahan ajar untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan mencapai tujuan pembelajaran harus didasarkan pada pertimbangan dan pemahaman keterampilan guru untuk menciptakan, menggunakan, dan mengevaluasi keefektifannya.

����������� Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat diketahui bahwa dalam proses belajar mengajar, kreativitas merupakan bagian integral dari sistem antara guru dan siswa. Peran kompetensi guru tidak hanya untuk membantu proses belajar mengajar dengan memasukkan salah satu aspek manusia, tetapi juga mencakup aspek lain yaitu kognitif, emosional dan psikologis. Secara umum, fungsi utama dari suatu keterampilan adalah membantu menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan efisien. Keterampilan guru dalam e-learning dapat dilihat dari penggunaan bahan ajar yang sangat penting karena dapat membantu proses pembelajaran. Dengan menggunakan bahan ajar, tujuan pendidikan akan tercapai.

����������� di masa pandemi covid-19, peran guru tidak lepas dari yang menasihati murid-muridnya, meskipun proses pembelajaran dilakukan secara online, namun kesungguhan guru dalam menggunakan teknologi berdampak pada pemanfaatan untuk membentuk karakter moral. Siswa melalui lembar nasehat yang diberikan oleh guru. Hal ini dilakukan untuk menginspirasi siswa melakukan perbuatan baik. Berdasarkan hasil wawancara lainnya juga dapat disimpulkan bahwa peringatan guru pada saat berpesan pada masa pandemi covid19 agar menginspirasi siswa untuk berbuat kebaikan adalah dengan mengingatkan siswa untuk selalu sholat, sholat 5 waktu, jika ada siswa yang ceroboh dalam berdoa. Kalau parah gurunya terpaksa memperingatkan, biasanya orang tua akan memberitahu guru, kemudian guru akan datang ke rumah tapi kadang hanya via whatsapp. Di masa pandemi covid-19, dalam rangka membentuk akhlak siswa, guru juga mencari cara untuk mendorong siswa agar selalu mengikuti protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah, seperti pelaksanaan salat jumat bagi laki-laki. Guru juga bekerja keras agar siswa ditahbiskan selama pandemi covid-19 dan berusaha membuat siswa memperlakukan orang tua, teman, atau orang yang mereka cintai dengan baik.

����������� Dapat disimpulkan bahwa peran seorang guru dalam memberikan contoh yang baik selama pandemi covid19 kepada siswa untuk melakukan perbuatan baik adalah memberikan contoh yang baik kepada siswa mengenai ibadah untuk siswa untuk mengikuti dan memberi contoh. Siswa diundang, bukan disuruh. Jika anda memesan, anda tidak harus melakukannya, tetapi jika anda bertanya, tentu saja kami akan melakukannya. Sedangkan peran guru adalah membantu siswa berbuat baik dengan mengingatkan mereka untuk beribadah, rajin belajar, dan membantu orang tua di rumah.

 

Kesimpulan

Pembinaan akhlak adalah untuk mengawasi, mendidik dan membimbing peserta didik agar dapat melihat keutamaan yang baik dan terpuji sehingga dapat tumbuh menjadi manusia yang berakhlak mulia dan menjadi generasi penerus peserta didik, yaitu manusia yang baik yang disegani. oleh orang lain nanti. . Hanya dengan cara ini siswa dapat mempraktikkan kebajikan yang baik dan terpuji dan menghindari moral yang tercela dan buruk. Mereka akan menyadari pentingnya memiliki akhlak yang mulia dan mengikuti aturan yang berlaku. Guru mendorong orang yang berakhlak baik dengan metode yang tepat agar siswa dapat memahami apa yang diajarkan guru. Dari hasil penelitian-penelitian sebelumnya dapat dikatakan bahwa dapat ditarik kesimpulan untuk memecahkan masalah penelitian yaitu perencanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru Madrasah Ibtidaiyah pada masa pandemi Covid19 secara umum merupakan pendekatan untuk menanamkan kepribadian. dari karakter siswa dengan metode kasus atau sesuai dengan situasi dan kondisi siswa, melalui pendekatan individu dan kelompok. Guru menentukan rencana pengembangan moral berdasarkan pertimbangan situasi dan kondisi yang dihadapi siswa. Penggunaan metode yang tepat dapat mempengaruhi keberhasilan perkembangan moral seorang siswa.

Keterampilan guru Madrasah Ibtidaiyah di masa pandemi Covid19 untuk membentuk etika yang baik adalah dengan memberikan tauladan yang baik, memberikan metode pembelajaran yang tidak membosankan dan penuh perhatian agar siswa lebih giat dalam belajar walaupun dalam kondisi pandemi.

 


BIBLIOGRAFI

 

Arifin, Zaenal. 2002. Moralitas Al-Qur�an dan Tantangan Modernitas, Semarang: Gama Media

Amirulloh. (2015). Teori Pendidikan Karakter Remaja. Bandung: Alfabeta.

Tafsir, Ahmad. 1992. Ilmu Pendidikan dalam Persfektif Islam, Bandung: Rosdakarya

Hasanah, Rafiatul, HOLISTIKA : Jurnal Ilmiah PGSD ISSN : 2579 � 6151 Volume IV No. 1 Mei 2020

Kesuma, Dharma. (2013). Pendidikan Karakter Kajian Teori dan Praktik di Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Moleong, Lexy J. (2019). Metodologi penelitian kualitatif.

 

Muhamimin Azzet, Akhmad. (2014). Urgensi Pendidikan Karakter di Indonesia: Revitalisasi Pendidikan Karakter terhadap Keberhasilan Belajar dan Kemajuan Bangsa. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Mulyasa, H.E. (2012). Manajemen Pendidikan Karakter. Jakarta: Bumi Aksara.

Nasution, Sumaatmadja. (2000). Berbagai pendekatan dalam proses belajar dan mengajar.

Ramayulis. 1994. Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia.

Salahudin, Anas & Alkrienciechie, Irwanto. (2013). Pendidikan Karakter (Pendidikan Berbasis Agama Dan Budaya Bangsa). Bandung: Pustaka Setia.

Samani, Muchlas & Hariyanto. (2013). Konsep Dan Model Pendidikan Karakter. Bandung: Remaja Posdakarya.

Wibowo, Agus. (2013). Pendidikan Karakter Di Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Copyright holder:

Ahmad Qurtubi (2022)

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under: