Syntax
Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849
e-ISSN:
2548-1398
Vol.
7, No. 3, Maret 2022
PENYELESAIAN PEKERJAAN MENGGUNAKAN METODE FAST TRACK PADA PEMBANGUNAN GEDUNG PROYEK X AMBON
Fauzan A. Sangadji
Fakultas Teknik Universitas Pattimura, Ambon, Indonesia
Email: [email protected]
Abstrak
Pada umumnya
setiap proyek kontruksi merupakan batas waktu rencana
dan jadwal pelaksanaan tertentu untuk memenuhi tiga sasaran
yang harus dipenuhi dalam keberhasilan sebuah proyek yaitu
biaya, waktu dan mutu. Meskipun penjadwalan telah disusun, namun pada kenyataan dilapangan masih sering terjadi
keterlambatan. Pembangunan gedung
proyek x Ambon mengalami keterlambatan pada awal pekerjaan galian tanah diinformasikan kepada pihak kontraktor
merupakan galian tanah biasa, kenyataan
dilapangan adalah galian batu.. Awal progress keterlambatan pada minggu ke-4 direncanakan 44,32%, hanya terealisasi 4,65% dan mengalami deviasi 39,67 %. Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah metode Fast Track. Percepatan
yang dilakukan pada pekerjaan
pekerjaan yang berada pada lintasan kritis dengan menggunakan Microsoft
Project 2016. Kemudian dilakukan
Fast track dengan menggunakan
prinsip start to star (SS)� dan finish to start (FF) dengan ketergantungan pekerjaan dan penambahan� tenaga kerja bagi kegiatan
yang ada pada lintasan kritis. Hasil dari percepatan dengan menggunakan metode Fast Track
pada lintasan kritis dengan penambahan tenaga kerja, didapat
penghematan waktu sebesar 25 hari atau sekitar 0,8% dari total durasi normal proyek..
Kata Kunci:�� fast track,
percepatan waktu, microsoft project
Abstract
In general, every construction
project is a time limit for a certain plan and implementation schedule to meet three
goals that must be met in the success of a project, namely cost, time and
quality. Although the schedule has been arranged, in reality in the field there
are still frequent delays. Project X Ambon experienced delays at the beginning
of the excavation work. The contractor was informed that it was an ordinary
excavation, the reality on the ground was rock excavation. Early progress of
the delay in the 4th week was planned for 44.32%, only 4.65% realized and
39.67% deviation. In this study the method used is the Fast Track method.
Acceleration carried out on jobs that are on a critical path using Microsoft
Project 2016. Then a Fast track is carried out using the start to star (SS) and
finish to start (FF) principles with job dependence and additional manpower for
activities on the track critical. The results of the acceleration using the
Fast Track method on the critical path with the addition of manpower, obtained
a time savings of 25 days or about 0.8% of the total normal duration of the
project.
Keywords: fast track, time
acceleration, microsoft project
Pendahuluan
Perencanaan
konstruksi merupakan satu tahap yang paling dasar dalam pengelolaan dan
pelaksanaan proyek konstruksi. Pada umumnya setiap proyek konstruksi merupakan
batas waktu rencana dan jadwal pelaksanaan tertentu, pada saat kapan proyek
harus diselesaikan sebelum atau tepat waktu yang ditentukan, untuk memenuhi
tiga sasaran yang harus dipenuhi dalam keberhasilan sebuah proyek yaitu biaya,
waktu dan mutu.
�� Dalam suatu proyek konstruksi, konstraktor
merupakan pihak yang bertanggung jawab untuk menyelesaikan proyek tersebut
dengan durasi yang bertanggung jawab untuk menyesaikan proyek tersebut dengan
durasi pekerjaan yang telah di rencanakan. Oleh karena itu, pihak kontraktor
akan Menyusun suatu penjadwalan proyek sebelum memulai proyek konstruksi.
Meskipun penjadwalan telah disusun, namun pada kenyataannya dilapangan masih
sering terjadi keterlambatan penyelesaian proyek. Tentunya pihak kontraktor
akan semakin dituntut untuk dapat mengendalikan penjadwalan proyek sehingga
mengurangi resiko keterlambatan proyek.
�� Salah satu masalah terpenting dalam
konstruksi proyek adalah keterlambatan (delay).
Keterlambatan terjadi hampr disetiap pekerjaan proyek mempunyai masalah yang
berbeda, beberapa proyek hanya terlambat beberapa hari, dari yang telah
terjadwalkan, akan tetapi beberapa proyek konstruksi mengalami beberapa bulan,
bahkan beberapa tahun lamanya. Penyebab terjadinya keterlambatan disebabkan
karena bertambahnya lama waktu pekerjaan konstruksi oleh berbagai faktor,
antara lain: �perubahan desain, cuaca, jumlah
tenaga kerja yang tidak terpenuhi, keterlambatan material, peralatan yang tidak
memadai, kesalahan perencanaan, dan pengaruh pemilik proyek yang menghambat
khususnya perbedaan kondisi lapangan (differing sitecondition) antara
perencanaan dan pelaksanaan (Bimantoro, 2019). Seperti yang
terjadi pada Proyek X Ambon, yang direncanakan awal pekerjaan tanggal 12
November 2020 dan harus diselesaikan Pada 30 Desember 2020 dengan masa kerja 50
hari pekerjaan. Namun dalam proses pelaksanaan proyek mengalami keterlambatan
dua bulan dari rencana awal. Proyek mengalami keterlambatan pada awal pekerjaan
galian tanah, diinformasikan kepada pihak kontraktor adalah galian tanah biasa,
kenyataan dilapangan adalah galian batu, sehingga membutuhkan waktu yang lama
dalam proses pekerjaan galian tanah. dalam minggu ke-4 44,32% namun kenyataan
dilapangan pekerjaan hanya mencapai 4,65% dan mengalami deviasi 39,67% hinggah
terjadi keterlambatan.
Dari
kendala tersebut, berpengaruh terhadap durasi penyelesaian proyek. Pada� hakekatnya�
manajemen� proyek konstruksi� menurut�
Ervianto� (2005)� ada�
dua pemahaman���� yang���� pada����
pelaksanaannya menjadi satu kesatuan dalam mencapai tujuan proyek yaitu teknologi� konstruksi dan manajemen konstruksi. Dalam
hal ini diperlukan adanya menajemen konstruksi yang baik dengan melakukan
percepatan durasi penyelesaian proyek. Solusi yang dapat dilakukan dalam
mencegah keterlambatan tersebut dapat dilakukan dengan menerapkan fast-track saat proses penjadwalan (Angga NF, 2018).
Menurut
(Mardianto, 2015) metode Fast
track adalah metode penjadwalan proyek dimana elemen pekerjaan yang biasa
dilakukan secara berurutan, direncanakan untuk dilakukan secara bersamaan namun
dengan tetap memperhatikan hubungan logis antar kegiatan tersebut.
Pada
penelitian (PUTRI, 2020)
pada proyek pembangunan di kota Gresik didapatkan bahwa dengan metode fast
track pekerjaan dapat diselesaikan lebih cepat 72 hari. Dengan demikian,
mengatasi masalah keterlambatan yang terjadi pada proyek X Ambon peneliti
memutuskan untuk menganalisis Metode Fast track pada proyek tersebut, dengan
judul penelitian �Analisis Metode Fast Track Terhadap Kinerja Waktu Dengan
Menggunakan Program Microsoft Project pada Pembangunan Proyek X Ambon.
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah �berapa
besar pengaruh penerapan metode fast track pada pembangunan proyek tersebut�. Tujuan penelitian ini adalah untuk �mencari
berapa besar pengaruh Fast Track terhadap proyek tersebut. Secara teoritis penelitian mengenai metode fast track sudah sering dilakukan namun belum ada
penelitian dengan menerapkan metode fast track di kota Ambon. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai bagaimana hasil penerapan metode ini di kota Ambon khususnya proyek tersebut.
Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian experimental
yaitu penelitian yang dalam pemecahan permasalahannya menggunakan analisis menggunakan metode fast track. Variabel yang digunakan adalah variabel x (variabel bebas) dan variabel y (variabel terikat). Adapun variabel bebas yang digunakan yaitu penambahan tenaga kerja dan variabel terikat yaitu kinerja
waktu.
Penelitian ini awalnya akan mencari
aktifitas pekerjaan apa saja yang ada
pada jalur lintasan kritis. Lintasan kritis adalah jalur dimana terdapat
aktivitas yang membutuhkan waktu yang relatif panjang, dari awal sampai akhir
suatu jaringan kerja (Levin, Kirkpatrick, & Jamin, 1972).
Penentuan jalur kritis menggunakan bantuan aplikasi Microsoft
Project. Setelah dilakukan identifikasi mengenai aktifitas mana saja yang menjadi jalur kritis
kemudian dibuat rekayasa dengan menggunakan metode fast track pada item-item pekerjaan kritis tersebut.
Gambar
1.
Diagram
Alir penelitian
Gambar diatas adalah diagram alir penelitian ini, dengan dimulai
dari identifikasi masalah, pengumpulan data sampai dengan kesimpulan.
Hasil dan Pembahasan
A. Identifikasi Aktifitas
Proyek
Identifikasi pekerjaan� tinjauan mulai dari minggu ke-7 (akhir kontrak)� karena terlihat proyek mengalami keterlambatan. Pada minggu ke-7 (akhir kontrak)� proyek seharusnya sudah diselesaikan sesuai kontrak (100%) namun pada kenyataannya progres yang didapat baru mencapai 9,60%. hal ini berarti bahwa proyek mengalami keterlambatan� 90,40% (sangat kritis) sehingga proyek melakukan penambahan waktu pelaksanaan (addendum) hingga tanggal 1 Juni 2021. Dari pernyataan keterlambatan proyek hingga penambahan waktu pelaksanaan proyek maka perlu dilakukan Analisa penjadwalan ulang (Reschedulling), agar waktu penyelesaian proyek dapat Kembali sesuai dengan rencana penambahan waktu pelaksanaan proyek atau selesai dengan kontrak penambahan waktu kerja proyek (addendum).
B. Menentukan Hubungan Keterkaitan
antar Pekerjaan
Setelah mengidentifikasi aktivitas proyek langkah selanjutnya menentukan hubungan keterkaitan antara pekerjaan (predecessor dan successor) berdasarkan time schedule. Hubungan antar pekerja ini disesuaikan dengan kapan pekerjaan ini harus dimulai dan kapan harus selesai. Menyusun hubungan antar pekerjaan menggunakan program Microsoft project 2016. Berikut ini adalah hubungan keterkaitan antar kegiatan proyek X Ambon.
Gambar 2.
Aktifitas Pekerjaan Microsoft Project (1).
Gambar 2.
Aktifitas Pekerjaan Microsoft Project (2).
Gambar 2.
Aktifitas Pekerjaan Microsoft Project (3).
Dari hasil Gantt Chart yang telah selesai disusun menggunakan program Microsoft project, dapat dilihat waktu normal durasi, yaitu total durasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan yang ada pada waktu normal. Penjadwalan dengan menggunakan program bantu Microsoft project 2016 pada kondiri normal (tanpa percepatan penambahan jumlah tenaga) adalah 147 hari maka penjadwalan pembangunan proyek X Ambon perlu dilakukan Reschedulling dengan metode percepatan, salah satunya yaitu Fast track dengan menambahkan tenaga kerja untuk percepatan karena mengalami kegiatan proyek mengalami keterlambatan. Berikut adalah pekerjaan yang berada dilintasan kritis yang diambil dari Program Microsoft Project yang sama dengan waktu normal.
Tabel 2.
Item Pekerjaan lintasan
Kritis.
ID |
Pekerjaan Pada Lintasan Kritis |
23 |
Pasangan Pondasi batu kali bawah
sloof utama ad 1: 5 |
24 |
Pasangan pondasi batu kali km/wc
dll ad 1 : 5 |
25 |
Angker, buegel , stek, dll |
26 |
Lantai kerja pondasi ad 1 : 3 : 5 |
27 |
Beton bertulang ad 1 : 2
: 3 |
53 |
Beton bertulang ad 1 : 2
: 3 (lantai II) |
66 |
Beton bertulang |
67 |
Lisplank beton
uk.10 cm K300 |
Berdasarkan hasil running menggunakan aplikasi microsoft project didapatkan ada 8 aktifitas yang ada pada jalur kritis dimana pekerjaan tidak dapat terlambat.
Tabel 3.
Jumlah
Tenaga Kerja Pada Waktu Normal
ID |
Uraian Pekerjaan |
Jumlah tenaga Fast
Track |
23 |
Pas. Pondasi batu kali bawah sloof utama
1 : 5 |
Pekerja : 6 Tukang : 4 |
24 |
Pas. Pondasi batu kali km/wc dll ad 1 :
5 |
Pekerja : 3 Tukang : 1 |
25 |
Angker, buegel, stek, dll |
Pekerja : 1 Tukang : 1 |
26 |
Lantai kerja pondasi ad 1 : 3 : 5 |
Pekerja 7 Tukang 4 |
27 |
Beton bertulang ad 1:2:3 |
Pekerja : 10 Tukang : 10 |
53 |
Beton bertulang ad 1:2:3 |
Pekerja : 10 Tukang : 10 |
66 |
Beton bertulang |
Pekerja : 8 Tukang : 5 |
67 |
Lisplank beton uk.10 cm K300 |
Pekerja : 5 Tukang : 2 |
Tabel diatas menunjukkan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan pada waktu normal.
C.
Percepatan
Penjadwalan dengan menggunakan Metode Fast track.
Dalam penerapan metode
Fast track untuk optimalisasi waktu sehingga proyek tersebut selesai sesuai
terget rencana, dilakukan penjadwalan untuk mendapatkan waktu yang paling
optimal dari waktu normal, agar seluruh pekerjaan-pekerjaan ini tidak mengalami
keterlambatan dengan menerapkan Fast Track yaitu dengan mengubah hubungan antar
kegiatan pada lintasan kritis Finish to start (FS) menjadi start to start (SS)
dengan memberikan tenggang pekerjaan (Lag Time) serta dengan menambahkan jumlah
tenaga kerja pada pekerjaan yang berada pada lintasan kritis dan tetap
memperhatikan ketentuan Fast Track dalam membuat� percepatan pada pekerjaan yang berlintasan
kritis.
Tabel 4.
Jumlah
Tenaga Kerja Setelah fast
track.
ID |
Uraian Pekerjaan |
Jumlah Tenaga Fast Track |
23 |
Pas. Pondasi batu kali bawah sloof utama 1
: 5 |
Pekerja : 9 Tukang : 7 |
24 |
Pas. Pondasi batu kali km/wc dll ad 1 : 5 |
Pekerja : 4 Tukang : 2 |
25 |
Angker, buegel, stek, dll |
Pekerja : 3 Tukang : 2 |
26 |
Lantai kerja pondasi ad 1 : 3 : 5 |
Pekerja 11 Tukang 6 |
27 |
Beton bertulang ad 1:2:3 |
Pekerja : 15 Tukang : 15 |
53 |
Beton bertulang ad 1:2:3 |
Pekerja : 15 Tukang : 15 |
66 |
Beton bertulang |
Pekerja : 10 Tukang : 10 |
67 |
Lisplank beton uk.10 cm K300 |
Pekerja : 8 Tukang : 4 |
Tabel diatas menunjukkan
jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan pada penerapan fast
track.
Gambar 3.
Hasil Penerapan fast track lembar 1
�
Gambar 3.
Hasil Penerapan fast track lembar 2
Gambar 3.
Hasil Penerapan fast track lembar 3.
Pada pekerjaan lintasan kritis terdapat pekerjaan pasangan pondasi batu kali bawah sloof utama ad 1 : 5 dengan waktu normal yaitu 12 hari pekerjaan dengan jumlah pekerja 6 (dengan waktu pekerjaan 576 jam selama 12 hari ) dan tukang 4 (dengan waktu 384 jam selama 12 hari) Dengan menerapkan ketentuan Fast track dengan penambahan tenaga kerja tidak melebihi ketentuan fast track 50%, dengan menggunakan bantuan program Microsoft Project 2016 maka pekerjaan dipercepat menjadi 6� hari pekerjaan dengan jumlah pekerja menjadi 9 (dengan waktu pekerjaan 432 jam) dan tukang menjadi 7 (dengan waktu pekerjaan 336 jam).
Tabel 5.
Hasil Percepatan fast track.
Tahap |
Waktu |
Waktu Normal |
147 Hari |
Fast Track |
122 Hari |
Dari penjadwalan yang sudah diprogramkan menggunakan Microsoft Project 2016 dengan
penambahan jumlah tenaga dengan metode
Fast Track pada pekerjaan yang berada
pada lintasan kritis didapatkan hasil durasi 122 Hari dari waktu normal proyek 147hari. Dengan Metode Percepatan
Fast Tack dengan penambahan
jumlah tenaga durasi waktu pelaksanaan
dapat dipersinggkat� sesuai
terget proyek pelaksanaan� pemanambahan waktu (addendum)
yang diharuskan selesai
pada tanggal 01 Juni 2021..
Kesimpulan
Dari hasil
Analisa dan pembahasan, maka
diambil kesimpulan bahwa dengan bantuan
program Microsoft Project 2016 dapat diketahui secara otomatis pekerjaan apa saja yang berada
pada lintasan kritis, agar
salah satu ketentuan Fast Track
dapat dilakukan, bahwa aktivitas yang bisa difast track adalah aktivitas atau pekerjaan� yang berada hanya pada lintasan dengan menentukan waktu yang diinginkan untuk mempercepat waktu pelaksanaan dengan penambahan jumlah tenaga kerja
pada aktivitas yang berada
pada lintasan kritis.�
Lintasan
kritis yang didapatkan dari dari Program Microsoft
Project 2016 adalah Pasangan
pondasi batu kali bawah sloof utama 1 :
5. Pasangan pondasi batu
kali km.wc dll ad 1 : 5. Angker, buegel, ad 1 : 2 : 3. Lantai kerja pondasi
ad 1 : 3 : 5. Beton bertulang
ad 1:2:3 (Lantai 1). Beton bertulang ad 1:2:3 (Lantai 2). Beton bertulang (Ring balok). Lisplank beton 10 cm k300
Penjadwalan
diprogram menggunakan
program bantu Microsoft project 2016 agar dapat diketahui waktu normal proyek . waktu normal proyek sebesar 147 hari dan telah terjadi penghematan waktu sebesar 25 hari atau sekitar
0,8% dari waktu normal proyek.
Angga Nf, Lalu. (2018). Analysis Of Fee And Time
With Fast-Track Method And Additional Quantities In Construction Project
Implementation. Universitas Mataram. Google Scholar
Bimantoro, Satriyo. (2019). (Studi Kasus
Proyek Pengembangan Maxone Hotel) The Analysis Of Acceleration Project Time
With Crash Method Program Using Working Hours Shift (Case Study Maxone Hotel
Development Project). Google Scholar
Levin, Richard I., Kirkpatrick, Charles A.,
& Jamin, Magdalena Adiwardana. (1972). Perentjanaan Dan Pengawasan
Dengan Pert Dan Cpm: Teknik Menilai Dan Mempertimbanganprogram Dan Metode
Djalur Kritis. Bhratara. Google Scholar
Mardianto, Dwi. (2015). Analisis Pengaruh
Metode Fast-Track Pada Penjadwalan Terhadap Biaya Pelaksanaan Proyek Apartemen
Parahyangan Residences. Bandung: Tugas Akhir Teknik Sipil, Fakultas Teknik,
Institut Teknologi Bandung. Google Scholar
Putri, Hanifa Noviandini. (2020). Analisa
Percepatan Waktu Dengan Metode Fast Track Pada Pelaksanaan Proyek Pembangunan
Gunawangsa Gresik Superblock. Institut Teknologi Nasional Malang. Google Scholar
Copyright holder: Fauzan A. Sangadji (2022) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia |
This article is licensed
under: |