Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 3, Maret 2022
ANALISIS HASIL SUPERVISI KEPALA
SEKOLAH DI SDN-4 TELANGKAH KECAMATAN KATINGAN HILIR KABUPATEN KATINGAN
Sukimin, Sri Endang Mugi Rahayu, Abdul Rahman Azahari
Universitas
Palangka Raya, Indonesia
Email: [email protected], [email protected],
[email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan
untuk mendeskripsi hasil supervisi kepala sekolah
terhadap guru-guru di SDN-4 Telangkah Kecamatan Katingan Hilir Kabupaten
Katingan. Sesui dengan tujuan penelitian yaitu untuk mendeskripsi tentang hasil
supervisi yang dilakukan kepala sekolah di SDN-4
Telangkah, maka penelitian yang digunakan adalah penelitian �deskriptif�.
Pemilihan dan penetapan jenis penelitian ini mengingat bahwa penelitian ini
bertujuan untuk memberikan gambaran tentang status data hasil penelitian yang
sebenarnya tentang hasil supervisi yang dilakukan
kepala sekolah di SDN-4 Telangkah Sampel atau responden diambil dari semua
populasi yang merupakan semua guru yang terdapat di sekolah ini, yaitu sebanyak
10 guru, atau sampel jenuh. Data dikumpulkan dari dokumen yang ada berupa
rekapitulasi hasil supervisi tahun 2020, dan kemudian dianalisis dengan teknik
statistic deskriptif, dengan bantuan aplikasi Statistical Product and Service Solutions (SPSS).
Berdasarkan nilai
rata-rata (mean) dapat disimpulkan
bahwa secara berurutan kemampuan guru berdasarkan hasil supervisi dpat disusun sebagai berikut: (1) Urutan terbaaik pertama adalah kemampuan administrasi guru, (2) urutan terbaik kedua adalah
kemmpuan penilaian, (3) urutan terbaik ketiga adalah kemampuan
dalam perencanaan pembelajaran, (4) urutan keempat adalah kemampuan dalam melaksanakan pembelajaran.
Kata Kunci: analisis; supervisi; kepala sekolah
Abstract
This research aims to decrypt the results of the principal's supervision of
teachers in SDN-4 Telangkah District Katingan Hilir Katingan Regency. Sesui with the
purpose of the study is to describe the results of supervision conducted by the
principal at SDN-4 Telangkah, then the research used
is "descriptive" research. The selection and determination of this
type of research considers that this study aims to provide an overview of the
status of actual research data on the results of supervision conducted by
principals in SDN-4 Telangkah Samples or respondents
taken from all populations that are all teachers in this school, namely as many
as 10 teachers, or saturated samples. Data is collected from existing documents
in the form of recapitulation of supervised results in 2020, and then analyzed
with descriptive statistical techniques, with the help of statistical
product and service solutions (SPSS) application. �Based on the mean, it can be concluded that sequentially
the teacher's ability based on the results of supervision can be arranged as
follows: (1) The first best order is the ability of teacher administration, (2)
the second best order is the ability of assessment,
(3) the third best order is the ability in learning planning, (4) the fourth
order is the ability to carry out learning.
Keywords: analysis; supervision; principal
Received:
2022-02-20; Accepted: 2022-02-05; Published: 2022-03-18
Pendahuluan
Di dalam dunia pendidikan khususnya didalam penyelenggaraan persekolahan istilah supervise sudah merupakan hal yang biasa dan dilaksanakan. Supervisi berasal dari bahasa inggris �supervision� dan merupakan panduan dari dua perkataan yaitu �super� yang maksudnya atas dan �vision� artinya melihat atau mensupervisi. Sehubungan dengan pernyataan tersebut di atas, maka supervisi dapat diartikan secara bebas sebagai melihat atau mensupervisi dari atas. Supervisi pendidikan maksudnya adalah melihat dan mengadakan supervisi terhadap jalannya proses pendidikan sekolah (Soetopo. H, 2013). Pengertian ini sesuai dengan pendapat Masaong, (2013) yang menyebutkan secara etimologi supervisi berasal dari bahasa Inggris yang terdiri dari dua kata yaitu super dan vision. Super berarti atas atau lebih sedangkan vision berarti melihat atau meninjau. Dengan demikian supervisi dalam pengertian sederhana yaitu melihat, meninjau atau melihat dari atas, yang dilakukan oleh atasan (pengawas/kepala sekolah) terhadap perwujudan kegiatan pembelajaran, �atas bermakna orang-orang yang memiliki kelebihan dari segi pengetahuan, keterampilan dan pengalaman terhadap guru-guru, kepala sekolah dan staf.
Kepala sekolah merupakan sosok yang bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan sebuah sekolah didalam mewujudkan visi dan misi sekolah. Sehubungan dengan tugas dan tanggung jawab, maka salah satunya adalah melaksanakan supervise. Pelaksanaan supervise ini dilakukan untuk mengumpulkan inforrmasi dan kemudian merencanakan serta melaksanakan perbaikan atau peningkatan kinerja setiap guru. Hal ini sesuai dengan pendapat (Soetopo. H, 2013) yang mengatakan Supervisi kepala sekolah adalah segala kegiatan pemberianp pengarahan dan bantuan, dengan cara membimbing secara langsung terhadap kegiatan-kegiatan guru untuk meningkatkan kemampuan dan mengurangi kelemahan guru dalam pembelajaran guna mencapai tujuan pendidikan, di Sekolah dilakukan untuk meningkatkan kemampuan mengembangkan kurikulum, dan mengembangkan kemampuan profesional guru dengan melaksanakan observasi. Secara konseptual supervisi menurut Kimball Wiles dalam (Muslim, 2010) adalah �supervision is assistance in the development of a better teaching-learning situation�. Rumusan ini mengisyaratkan bahwa layanan supervisi meliputi keseluruhan situasi belajar mengajar (goal, material, techniques, method, teacher, student, and environment) Situasi belajar mengajar inilah yang seharusnya diperbaiki dan ditingkatkan melaui layanan kegiatan supervisi. Dengan demikian layanan supervisi tersebut mencakup seluruh aspek dari penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran di sekolah/Sekolah. Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa supervisi adalah proses bimbingan dalam pendidikan yang bertujuan membantu pengembangan profesional guru dalam pengenalan mengajar melalui observasi dan analisis data secara obyektif, teliti, sebagai dasar untuk usaha mengubah perilaku mengajar guru. Pada posisi demikian, peneliti ingin melakukan pengkajian lebih mendalam tentang kepemimpinan kepala Sekolah dan supervisi yang dilakukan oleh kepala Sekolah, pengaruhnya terhadap kinerja para guru.
Pelaksanaan
supervisi yang baik seharusnya dilakukan dengan memperhatikan berbagai prinsip, antara lain (1) ilmiah, yaitu
dilaksanakan secara sistematis, obyektif dan menggunakan instrumen, (2)
kooperatif, artinya terdapat kerja sama yang baik antara supervisor dan guru,
(3) konstruktif, artinya dalam melaksanakan supervisi, hendaknya mengarah
kepada perbaikan, apapun perbaikannya dan seberapapun perbaikannya, (4)
realistik, sesuai dengan keadaan: tidak terlalu idealistik, (5) progresif, artinya
dilaksanakannya maju selangkah demi selangkah namun tetap mantap, (6) inovatif,
yang berarti mengikhtiarkan pembaruan dan berusaha menemukan hal-hal baru dalam
supervisi, (7) menimbulkan perasaan aman bagi guru-guru, (8) memberikan kesempatan
kepada supervisor dan guru untuk mengevaluasi diri mereka sendiri, dan
menemukan jalan pemecahan atas kekurangannya (Imron, 2012). Selanjutnya dikatakan bahwa supervisi
pembelajaran bertujuan sebagai berikut: (1) memperbaiki proses belajar
mengajar, (2) perbaikan tersebut dilaksanakan melalui supervisi, (3) yang
melakukan supervisi adalah supervisor, (4) sasaran supervisi tersebut adalah
guru atau orang lain yang ada kaitannya atau dalam rangka memberikan layanan
supervisi kepada guru, (5) secara jangka panjang maksud supervisi tersebut
adalah memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan pendidikan. Tujuan ini sejalan dengan pendapat (Yulite, 2020).
Pelaksanaan supervisi dilakukan melalui
prosedur: (1) Persiapan mencakup penyiapan instrument dan penyiapan jadwal
bersama. (2) Tahap Pelaksanaan, yaitu pelaksanaan observasi supervisi baik
secara langsung maupun tidak langsung. (3) Tahap Pelaporan, meliputi: (a)
mengidentifikasi hasil pengamatan pada saat observasi, (b) menganalisis hasil
supervisi, (c) mengevaluasi bersama antara supervisor dengan kepala sekolah dan
guru, dan (d) membuat catatan hasil supervisi yang didokumentasikan sebagai
laporan. (4) Tahap Tindak lanjut, meliputi: (a) mendiskusikan dan membuat
solusi bersama,� (b) memberitahukan hasil
pelaksanaan supervisi akademik, dan� (c)
mengkomunikasikan hasil pelaksanaan supervisi akademik kepada kepala
sekolah� dan guru. Hasil supervisi yang
dimaksud meliputi adminitrasi guru, perencanaan pembelajaran, pelaksanaan
pembelajaran, dan penilaian. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsi hasil supervisi
kepala sekolah terhadap guru-guru di SDN-4 Telangkah Kecamatan Katingan Hilir
Kabupaten Katingan.
Metode Penelitian
Sesuai
dengan tujuan penelitian yaitu untuk mendeskripsi tentang hasil supervise yang dilakukan kepala sekolah di SDN-4 Telangkah, maka penelitian yang digunakan adalah penelitian �deskriptif�. Pemilihan dan penetapan jenis penelitian ini mengingat bahwa
penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang status data hasil penelitian yang sebenarnya tentang hasil supervise yang dilakukan kepala sekolah di SDN-4 Telangkah (Sugiyono, 2017);
(Arikunto, 2021).
Sampel atau responden diambil dari semua populasi
yang merupakan semua guru
yang terdapat di sekolah ini, yaitu sebanyak
10 guru, atau sampel jenuh (Sugiyono, 2017).
Data dikumpulkan dari dokumen yang ada berupa rekapitulasi hasil supervise tahun 2020, dan kemudian dianalisis dengan teknik statistic deskriptif, dengan bantuan aplikasi Statistical Product and
Service Solutions (SPSS).
Hasil Dan Pembahasan
Data Hasil Supervisi Tahun 2019
Hasil supervisi yang dilakukan kepala sekolah secara lengkap dapat dilihat
pada tabel berikut ini.
Tabel 1
Rekapitulasi Data Hasil Supervise Tahun
2020
No. |
Administrasi Guru |
Perencanaan Pembelajaran |
Pelaksanaan Pembelajaran |
Penilaian |
Jumlah |
1 |
90 |
85 |
75 |
80 |
331 |
2 |
80 |
77 |
80 |
78 |
317 |
3 |
77 |
78 |
78 |
79 |
315 |
4 |
70 |
65 |
70 |
65 |
274 |
5 |
80 |
77 |
79 |
82 |
323 |
6 |
79 |
82 |
77 |
75 |
319 |
7 |
80 |
78 |
78 |
79 |
322 |
8 |
80 |
78 |
78 |
83 |
327 |
9 |
80 |
77 |
79 |
83 |
328 |
10 |
72 |
77 |
75 |
75 |
309 |
TOTAL |
788 |
774 |
769 |
779 |
3110 |
Selanjutnya data yang terdapat pada tabel.1 di atas dianalisis dengan teknik statistik
deskriptif, dan hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2 Hasil Analisis Deskriptif |
|||||
|
|
Administrasi Guru |
Perencanaan Pembelajaran |
Pelaksanaan Pembelajaran |
Penilaian |
N |
Valid |
10 |
10 |
10 |
10 |
Missing |
0 |
0 |
0 |
0 |
|
Mean |
78.8000 |
77.4000 |
76.9000 |
77.9000 |
|
Median |
80.0000 |
77.5000 |
78.0000 |
79.0000 |
|
Mode |
80.00 |
77.00 |
78.00 |
75.00a |
|
Std. Deviation |
5.37070 |
5.10338 |
2.92309 |
5.36346 |
|
Minimum |
70.00 |
65.00 |
70.00 |
65.00 |
|
Maximum |
90.00 |
85.00 |
80.00 |
83.00 |
|
Sum |
788.00 |
774.00 |
769.00 |
779.00 |
|
a. Multiple modes
exist. The smallest value is shown |
Data Nilai Administrasi Guru
Berdasarkan data pada tabel. 2 ditemukan
hal-hal sebagai berikut: secara rata-rata nilai administrasi adalah 78,80. Nilai ini ternyata lebih kecil disbanding nilai tengah yang membatasi nilai kelompok tinggi dengan nilai
kelompok rendah (mean) yaitu sebesar 80,00. Pada sisi lain secara umum atau nilai
terbanyak ditemukan pada angka 80,00. Mencermati hasil penelitian ini maka dapat
dikatakan bahwa rata-rata pengerjaan administrasi guru masih belum dapat
dikatakan optimal. Bila dilihat dari simpangan
baku 5,37, maka dapat dikatakan bahwa kesenjangan nilai secara rata-rata masih tidak terlalu
besar/menyolok, hal ini terbukti
dengan adanya nilai minimum 70 dan maksimum 90.
Berdasarkan temuan ini maka diperlukan
upaya yang efektif untuk dapat meningkatkan
kemampuan guru didalam mengerjakan tugas-tugas yang bersipat administrasi. Pendapat ini sesuai
dengan pernyataan (Sion. H, 2019)
yang mengatakan bahwa masih ditemukan sebagian guru yang kurang mampu didalam melaksanakan
tugas yang berkaian dengan administrasi kelas. Pernyataan yang sama ditemukan juga dalam simpulan penelitian (Yulite, 2020)
bahwa masih ditemukan sekitar seperempat bagian dari responden guru yang belum memiliki administrasi yang lengkap. Data tentang kemmpuan guru dalam melaksanakan tugas administrasi dapat digambarkan seperti di bawah ini.
Gambar 1
Histogram Nilai Administrasi Guru
Data Nilai Perencanaan Pembelajaran
Secara rata-rata kemampuan guru dalam membuat perencanaan pembelajaran masih lebih belum optimal, yaitu hanya 77,40. Angka ini hampir sama
besarnya dengan nilai tengah (mean) yang sebesar 77,50 dan kemampuan guru
pada umumnya (mode) yang besarnya
77,00. Pada sisi lain ditemukan
juga rata-rata kesenjangan (simpangan
baku) sebesar 5,103, dengan nilai minimum 65,00 dan nilai maksimum 85,00. �Temuan ini mendukung hasil
penelitian Hartani (2020)
yang menyimpulkan bahwa masih cukup banyak
guru yang belum dapat menunjukan keberadaan persiapan atau perencanaan pembeljaran. Padahal menurut teori perencanaan pembelajaran yang baik, berpengaruh terhadap pelaksanaan pembelajaran itu sendiri (2005). Sehubungan dengan hal tersebut maka
diperlukan upaya yang efektif agar kemampuan guru didalam membuat perencanaan pembelajaran semakin baik, misalnya
melalui kegiatan workshop (Sunardi, Nugroho, & Setiawan, 2019).
Terkait dengan data kemampuan guru dalam membuat perencanaan pembelajaran selengkapnya dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 2
Histogram Nilai Perencanaan Pembelajaran
Data Nilai Pelaksanaan Pembelajaran
Data mengenai pelaksanaan
pembelajaran menunjukkan bahwa secara rata-rata (mean) terlihat masih rendah dibandingkannilai tengah (median) dan kemampuan
guru pada umumnya (mode), yang masing-masing sebesar 78,00 dan 78,00. Pada sisi
lain kesenjangan rata-rata nilai
(simpangan baku) sangat kecil yaitu 2,923, dengan nilai minimum 70,00 dan nilai maksimum 80,00. Temuan ini sebaiknya
dijadikan perhatian sekolah dengan cara melakukan kegiatan yang efektif agar kemampuan guru melaksanakan pembelajaran semakin baik. Kegiatan yang dapat dilakukan misalnya mengadakan workshop, in house training (IHT), dan mendorong guru untuk mengiukuti Diklat (Sion,
2019). Pernyataan ini
sesuai dengan pendapat yang terdapat ada Modul Pedagogik PPG (2020)
yang mengatakan dalam meningkatkan keprofesionalitas
guru secara berkesinambungan
ada kegiatan yang menjadi inisiatif sekolah. Terkait data kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran dapat digambarkan seperti berikut ini.
���������
Gambar 3
Histogram Nilai Pelaksanaan Pembelajaran
Data Nilai Penilaian
Berdasarkan hasil penelitian ditemukan secara rata-rata (mean)
kemampuan guru dalam penilaian adalah 77,900. Dibandingkan dengan nilai tengah (median) nilai ini lebih
rendah, sedangkan bila dibandingkan dengan nilai terbanyak
(mode) yang dimiliki guru, maka
terlihat reata-rata lebih besar. Pada sisi lain masih ditemukan kesenjangan rata-rata (simpangan baku) yang agak besar yaitu 5,363, dan nilai minimum 65,00 serta nilai maksimum 83,00. Temuan ini menunjukkan
bahwa kemampuan pada aspek penilaian perlu ditingkatkan, mengingat arti penting dari proses menilai proses dan hasil pembelajaran itu sendiri. Kegiatan
penilaian merupakan bagian yang terpadu dengan kegiatan pada aspek-aspek sebelumnya, dan ini sangat penting dalam upaya mengetahui
tingkat ketercapaian tujuan pembelajaran itu sendiri (PPG, 2020b).
Selanjutnya hasil dari penilaian itu sendiri penting
untuk dijadikan bahan perbaikan yaitu tindak lanjut
(PPG, 2020a).
Data terkait kemampuan guru
melakukan penilaian dapat digambarkan seperti dibawah ini.
Gambar 4
Histogram Nilai Penilaian
Kesimpulan
Berdasarkan nilai rata-rata (mean) dapat
disimpulkan bahwa secara berurutan kemampuan guru berdasarkan hasil supervise dpat disusun sebagai berikut: (1) Urutan terbaaik pertama adalah kemampuan administrasi guru, (2) urutan terbaik kedua adalah
kemmpuan penilaian, (3) urutan terbaik ketiga adalah kemampuan
dalam perencanaan pembelajaran, (4) urutan keempat adalah kemampuan dalam melaksanakan pembelajaran.
Arikunto, Suharsimi. (2021).
Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 3. Bumi Aksara. Google Scholar
H, Sion. (2019). Micro
Teaching. Lembaga Literasi Dayak: Palangka Raya.
H, Soetopo. (2013). Kepemimpinan
dan Supervisi Pendidikan. Bina Aksara: Jakarta.
Imron, Ali. (2012). Manajemen
Peserta Didik Berbasis Sekolah, Jakarta, PT. Bumi Aksara. Google Scholar
Muslim, Sri Banun.
(2010). Supervisi pendidikan meningkatkan kualitas profesionalisme guru. Google Scholar
PPG, Modul. (2020a).
Penilaian dan Tindak Lanjut. Jakarta.
PPG, Modul. (2020b).
Perangkat Pembelajaran. Jakarta.
Sugiyono. (2017). Metode
Penelitian Administrasi, Bandung: Alpabeta (Vol. 10). Pusat Pendidikan Dan
Studi Kebanksentralan (PPSK) Bank Indonesia.
Sunardi, Sunardi,
Nugroho, Piter Joko, & Setiawan, Setiawan. (2019). Kepemimpinan
Instruksional Kepala Sekolah. Equity in Education Journal, 1(1),
20�28. Google Scholar
Yulite. (2020).
Pengaruh Kepemimpinan Situasional dan Supervisi Kepala Sekolah terhadap Kinerja
Guru SDN di Kecamatan Katingan Hilir Kabupaten Katingan. Jurnal Manggatang
Utus Prodi Pendas PPs UPR, 4.
Copyright holder: Sukimin,
Sri Endang Mugi Rahayu, Abdul Rahman Azahari (2022) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed
under: |