Syntax
Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 3, Maret 2022
MENUMBUHKAN
JIWA BISNIS BAGI MAHASISWA TEOLOGI DEMI PENINGKATAN PENDAPATAN DIMASA MENDATANG
Endang Pasaribu
Email: [email protected]
Abstrak
Penelitian ini dimaksudkan untuk menumbuhkan jiwa bisnis bagi
mahasiswa teologi demi peningkatan pendapatan dimasa mendatang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif filsafat postpositivisme..Metode ini digunakan
untuk penelitian social humaniora dan teologi. Penelitian ini dilakukan dilakukan tanggal 6-10 Juli 2020. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa teologi banyak yang berjiwa bisnisdan hal ini untuk
membantu mahasiswa untuk mandiri dan mampu membuka lapangan
kerja selain pelayanan dan peningkatan pendapatan dimasa mendatang.
Kata Kunci: menumbuhkan jiwa bisnis mahasiswa;
teologi; pendapatan dimasa mendatang
Abstract
This research is intended to foster an business spirit for theology students in order to
increase their income in the future. This research uses descriptive qualitative
method. This method is used for social humanities and theology research. This
research was conducted on 6-10 July 2020. The results of this study indicate
that many theology students are business and this is to help students to be
independent and able to open jobs other than services and increase income in
the future.
Keywords: growing the business spirit of students; theology; future income
Pendahuluan
Bisnis adalah sebuah kegiatan
usaha baik kegiatan yang memproduksi dan menjual barang dan jasa untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat.Pemikiran
tentang usaha yang ideal adalah bahwa tujuannya
seharusnya tidak untuk mencari keuntungan,walaupun
keuntungan tersebut perlu didapat sebagi
imbalan yang wajar bagi pemiliki usaha
dan usaha dapat terus berlangsung.Keuntungan seharusnya dipandang sebagai dampak yang wajar dari kegiatan
bisnis dan bukan tujuan utama.Tujuan utama adalah bagaimana
menumbuhkan jiwa bisnis bagi mahasiswa
�teologi yang dapat membuka lapangan
pekerjaan selain pelayanan namun dapat meningkatkan pendapatan dimasa depan.
Menumbuhkan
jiwa bisnis tidaklah mudah bagi mahasiswa teologi yang dilatar belakangi proses kegiatan pembelajaran tentang ke Tuhanan dan manusia bukan tentang
bisnis atau usaha. Perkembangan zaman terus berlanjut,modernisasi
berjalan terus dan tidak dapat dihindari
maka menumbuhkan jiwa bisnis bagi
mahasiswa harus berjalan penuh dengan semangat.
Di era modern
seperti saat ini tuntutan keilmuan
dan keterampilan merupakan hal yang wajib yang harus dimiliki mahasiswa Teologi dalam menghadapi persaingan diberbagai bidang, ekonomi, sosial dan politik. Dalam bidang ekonomi
saat ini perkembangan sudah cukup baik dan hal ini dapat
dilihat dengan berkembangnya usaha kecil menengah baik yang di prakarsai oleh koperasi dan gereja sehingga semangat bisnis ini yang harus ditumbuh kembangkan oleh lembaga pendidikan dengan kerjasama oleh badan usaha milik negara atau badan usaha milik swasta
dengan motivasi yang tinggi. Untuk menumbuhkan
jiwa usaha maka diperlukan pelatihan-pelatihan atau
incubator dari seorang ahli dalam bidang
bisnis atau usaha sehingga mahasiswa teologi yang mengikuti pelatihan dapat memahami seutuhnya bagaimana membuka usaha dengan
baik sebagai upaya membuka lapangan
pekerjaan tanpa meninggalkan tugas utamanya sebagai hamba Tuhan, dengan tujuan
peningkatan pendapatan dimasa depan.
Permasalahan
sedang dihadapi oleh mahasiswa adalah urusan modal kerja awal dan bagaimana menyesaikan kompleksitas permasalahan ini. Dengan demikian maka sebagai incubator atau mentoring menjelaskan bagaimana membuka usaha baru atau
berbisnis dengan modal kecil dan motivasi intenal dan eksternal yang besar. Maka mahasiswa
diberikan pelatihan-pelatihan
managemen yaitu: 1. Masalah managemen keuangan, 2. Managemen usaha, sehingga mahasiswa yang memiliki jiwa wirausaha dapat mendirikan usaha secara mandiri.
Namun perlu di ketahui bahwa berbisnis
juga memiliki aturan dan etika untuk memajukan
usaha dan perusahaan yang dibangun atau dikelola.
Sebuah usaha akan maju atau
berkembang jika mahasiswa sebagai pengelola bisnis memiliki etika yang baik dan mampu melayani para konsumen atau rekan kerjanya,rekan bisnisnya dengan sangat baik. Selain baik hati
contoh etika berbisnis yang wajib dimiliki pertama kali adalah kejujuran. Sehingga bisnis berjalan dengan lancar dapat membuka
lapangan kerja sebagai upaya peningkatan
pendapatan di masa depan
(Karel Sosipater, 2013).
Pendapatan
dimasa depan yang di raih dalam berbisnis
tidaklah mudah karena dalam bisnis
mencakup segala aspek dan berkaitan dengan individu,industry,perusahaan,
serta masyarakat sekitar. Hal ini untuk menjaga agar tidak terjadi kesalahan
manajemen yang sering terjadi dilakukan oleh pengusaha maka diperlukan etika dalam berbisnis.
Metode Penelitian
Metode Penelitian yang digunakan dalam kajian ini adalah
metode kualitatif yaitu metode penelitian
yang berlandaskan kepada filsafat postpostivisme. Metode ini digunakan
untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah dimana hasil penelitian menekankan kepada makna dari pada generalisasi (Sugiyono, 2017).
Oleh karena itu dalam kajian Menumbuhkan
Jiwa Bisnis Bagi Mahasiswa Teologi Demi Peningkatan Pendapatan Dimasa Mendatang menjadi objek utama dalam
pembahasan.
Sumber data utama penelitian ini menggunakan data sekunder seperti buku, artikel,
jurnal, Alkitab sebagai landasan utamanya serta bacaan lain yang memiliki hubungan dengan objek kajian. Pengumpulan
data menggunakan tehnik pengumpulan data studi kepustakaan yang berhubungan dengan Menumbuhkan Jiwa Bisnis Mahasiswa Teologi Demi Peningkatan Pendapatan Dimasa Mendatang. Hasil
Analisa dari kajian ini disajikan secara
deskriptif dengan cara menguraikan dan menggambarkan mengenai hal-hal yang terkait dengan masalah yang dikaji yaitu mengenai
Menumbuhkan Jiwa Bisnis Mahasiswa Teologi Demi Peningkatan Pendapatan Dimasa Mendatang.
Hasil Dan
Pembahasan
A.
Menumbuhkan Jiwa Bisnis Mahasiswa Teologi
Berbicara tentang menumbuhkan jiwa bisnis bagi mahasiswa
teologi tidaklah mudah karena apa
yang di ajarkan merupakan hal yang awam di dengar oleh mahasiswa, namun hal ini
tidak menjadi kendala bagaimana memberikan fasilitas bagi mahasiswa agar memiliki motivasi baik secara internal maupun eksternal sehingga jiwa bisnis
itu tumbuh dengan jiwa yang melayani Tuhan dan masyarakat. Dari hasil wawancara yang dilakukan ditemukan 50% mahasiswa Teologi memiliki jiwa bisnis dengan
memberikan pendapat agar mereka memdapatkan pelatihan-pelatihan yang baik dengan tujuan peningkatan
pendapatan dimasa depan.
Tabel 1
Hasil Wawancara
Mahasiswa Teologi Termotivasi Bisnis
No |
Mahasiswa/L/P |
��� Tidak Termotivasi |
Termotivasi |
Keterangan |
1 |
Perempuan/smt 3 |
������ - |
Termotivasi |
Sebagai penunjang pelayanan |
2 |
Laki-laki/smt 5 |
������ - |
�� Termotivasi |
Upaya pemberdayaan umat |
3 |
Perempuan/smt 3 |
Tidak termotivasi |
������ - |
Kegiatan yang menganggu pelayanan |
4 |
Laki-laki/smt 3 |
Tidak termotivasi |
��� - |
Kegiatan yang menganggu pelayanan |
5 |
Laki-laki/smt 3 |
|
Termotivasi |
Sebagai upaya pemberdayaan umat |
6 |
Laki-laki/smt3 |
|
Termotivasi |
Sebagai upaya peningkatan pendapatan masa depan |
7 |
Laki-laki/smt 5 |
|
Termotivasi |
Upaya peningkatan pendapatan Umat |
8 |
Perempuan/smt3 |
|
Termotivasi |
Upaya membuka lapangan kerja |
9 |
Perempuan/smt3 |
Tidak Termotivasi |
������ - |
Tidak sesuai dengan cita-cita |
Sumber hasil Wawancara
penulis.
Dengan demikian hasil dari Wawancara
ini dengan jelas bahwa mahasiswa
teologi memiliki motivasi bagaimana menumbuhkan jiwa bisnis dalam dirinya
dengan tujuan meningkatkan pendapatan dimasa depan dan membukan lapangan kerja dengan memberdayakan
masyarakat atau umat.
B.
Peningkatan pendapatan dimasa depan
Kajian diatas telah dijelaskan bahwa mahasiswa yang termotivasi dengan tumbuhnya jiwa bisnis dalam diri
mahasiswa adalah sebuah peran penting
bahwa mahasiswa tidak saja ingin
meningkatkan pendapatan dimasa depan tetapi
adanya maksud dan tujuan mahasiswa dalam membuka lapangan
pekerjaan dan perberdayaan masyarakat umum dan khususnya bagi umat. Ada beberapa hal yang harus di perhatikan bahwa mahasiswa tidak saja untuk meningkatkan
pendapatan dimasa depan tetapi mengelola
sumberdaya alam dengan memperdayakan sumber daya manusia
yang berkarakter,berintegritas
dan jujur serta memiliki kualitas dalam berkomunikasi antar masyarakat sosial dan umat. Sehingga bisnis yang dirintis dapat berjalan dengan baik. Dalam hal
ini dapat di lihat berapa persen
mahasiswa yang mampu memiliki hal diatas:
Gambar 1
Peningkatan Pendapatan Di
Masa Depan
Hasil sumber wawancara penulis
1.
Dari
hasil wawancara diatas dihasilkan bahwa mahasiswa memiliki karakter yang berintegritas sebesar 43 % artinya mahasiswa dalam berbisnis harus memiliki landasan firman Tuhan sebagai dasarnya.
2.
Dari
hasil wawancara terdapat Kualitas mahasiswa yang mampu berbisnis hanya 25% artinya mahasiswa harus mendapatkan pelatihan-pelatihan dan seminar yang dibutuhkan
dalam perluasan bisnisnya.
3.
Dari
hasil wawancara ditemukan 35 % kejujuran mahasiswa dalam pengelolaan Bisnis sehingga perlu meningkatkan kejujuran agar mampu meraih keberhasilan
dalam peningkatan pendapatan dimasa depan
4.
Untuk komunikasi mahasiswa tidak diragukan sebab telah memiliki kemampuan dalam menjalin kerjasama antar Perguruan Tinggi hal ini ditunjukan
dengan hasil wawancara 45%.
Dengan demikian jelas bahwa mahasiswa
memiliki jiwa bisnis dalam dirinya
dan dapat meningkatkan pendapatan dimasa depan tanpa menganggu
pelayanannya dimana kelak diutus tapi
mampu memutus rantai kemiskinan dengan jiwa bisnis
yang dimiliki.
Kesimpulan
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan
bahwa menumbuhkan jiwa bisnis mahasiswa
teologi demi peningkatan pendapatan dimasa depan adalah: 1). Adanya pelatihan-pelatihan yang nyata dari Incubator atau mentor yang mampu melatih dan memberikan motivasi secara eksternal. 2). Mahasiswa perlu difasilitasi dengan modal awal kerja sehingga mahasiswa memiliki usaha kerja dasar.
3). Mahasiswa perlu perhatian penuh dalam hal membangun
karakter yang menumbuhkan integritas,kualitas dan kejujuran serta bagaimana berkomunikasi pada masyarakat umum khususnya pada umat. 4). Mahasiswa harus memiliki ide-ide atau gagasan yang kreatif dan mampu mengembangkan sumber daya alam
dengan memberdayakan sumber daya manusia
yang berkualitas. 5). Mahasiswa
mampu membuka lapangan kerja dimana diutus. 6). Harus melakukan pendekatan inside-out sebagai pola terbaik
untuk mengembangkan diri sebagai pribadi
yang efektif.
Pendekatan
inside-out ini dimulai dari diri sendiri
yang merupakan cerminan sikap proaktivitas yang menjadikan diri sendiri sebagai pribadi yang berdaya dan bertanggungjawab dalam menciptakan pengaruh lingkungan yang positif kepada lingkungan masyarakat sosial.
BIBLIOGRAFI
Karel
Sosipater. (2013). Etika Bisnis. Jakarta Suara Harapan Bangsa.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta. Google Scholar
Copyright
holder: Endang Pasaribu (2022) |
First
publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is
licensed under: |