Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 �e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 3, Maret 2022
Mercyana
Devi Az-zahra Mulyadi, Amira Nabila, Fascal Ramadhan
Pascasarjana Ilmu
Komunikasi, Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR Jakarta, Indonesia
Email: [email protected], [email protected], [email protected]
Penggunaan strategi Cyber PR
pada aktivitas kinerja humas Badan Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Jakarta
adalah topik mengenai penelitian ini. Studi kasus dari penelitian ini adalah
pada Banjir yang terjadi di Jabodetabek pada Bulan Januari dan Februari 2020
yang merupakan banjir paling besar di Indonesia setelah banjir tahun 2007 dan
menimbulkan kerugian yang terbesar dibandingan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Tipe penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan
kualitatif dan teknik pengumpulan data berupa in-dept interview dengan pihak
humas Basarnas Jakarta. Objek pada penelitian ini adalah Cyber PR Basarnas
Jakarta yang berupa jejaring sosial dan situs web. Terdapat 4 tahapan pada
aktivitas Public Relations (PR) yakni, fact finding, planning, communicating,
dan terakhir evaluations. Metode-metode informal yang berupa laporan langsung
dari lapangan dan jejaring sosial, hotline, merupakan metode yang digunakan
humas Basarnas Jakarta dalam tahapan fact finding. Sementara dalam tahapan
planning, strategi yang digunakan humas Basarnas adalah mengecheck informasi
yang diperolah, mengolah informasi tersebut menjadi press release, dan
menggunakan media-media untuk menyebarluaskan berita yang ditemukan. Dalam
proses tahapan communicating, penggunaan jejaring sosial berupa Instagram,
Youtube, dan Twitter, serta situs-situs resmi merupakan strategi yang digunakan
oleh humas Basarnas Jakarta. Pada tahapan evaluations, yaitu mengamati media
untuk mengobservasi peningkatan pengikut dari tiap-tiap jejaring sosial yang
digunakan, serta melihat bagaimana respon masyarakat secara umum terhadap
kinerja Basarnas melalui komentar-komentar yang diterima.
Kata Kunci: Cyber PR, hubungan masyarakat, government public relations, media sosial, jejaring sosial
Abstract
This
research was aimed to investigate and discover the strategy and procedures of
Cyber Public Relations (PR) Basarnas Jakarta (A case study pondered at The
Jabodetabek Flood in January and February 2020).� This type of research is descriptive research
using a qualitative approach where it aims to describe the object as clearly
and as deeply as possible. The object of this research is none other than the
Cyber PR of Basarnas in the form of social media and websites. PR, Cyber PR,
and Government PR are relevant theories used in this research. The case study
method and in-depth interview with the Jakarta Basarnas PR are the study
methods that the researcher uses in this research. The PR process has four
stages, namely fact finding, the first stage, planning, the second stage,
communicating, the third stage, and evaluations as the last stage, where all of
these stages are in accordance with the Cyber PR strategy used by the PR of
Basarnas Jakarta. Informal methods in the form of field reports and social
media, hotlines, are the methods used by Public Relations of the Jakarta
Basarnas in the fact finding stage. While in the planning stage, the strategy
used by PR Basarnas is to check the information obtained, process the
information into press releases, and use the media to disseminate the
information found. In the process of communicating stages, the use of social
media in the form of Instagram, Youtube, and Twitter, as well as official
websites is a strategy used by the Public Relations of Basarnas Jakarta. And
finally, at the evaluations stage, the strategy set by Basarnas is media
monitoring to observe the rate of increase in followers from each social media
used, and see how the general public responds to the performance of Basarnas
through the comments received.
Keywords: Cyber
PR, public relations, government public relations, social media
��
Pendahuluan
Public Relations (PR), dalam Bahasa
Indonesia dapat diartikan secara sederhana sebagai hubungan masyarakat (humas).
Humas adalah hubungan suatu jabatan ataupun posisi dalam sebuah organisasi
dengan ilmu komunikasi. Sebuah proses pendistribusian dan penyampaian sebuah
informasi atau pesan yang dilakukan antara komunikator dan komunikan merupakan
definisi dari komunikasi. Cyber Public Relations (Cyber PR) dapat didefinisikan
sebagai aktivitas public relations dalam menggunakan platform digitial dan
internet. Cyber PR adalah strategi inovatif oleh praktisi humas yang biasanya
dimanfaatkan oleh perusahaan ataupun organisasi. Pemanfaatan internet sebagai
alternatif penyebaran berita dan kabar dinilai lebih efisien. Hal ini karena
waktu yang dibutuhkan relatif lebih singkat dan biaya publikasi yang dibutuhkan
dinilai lebih rendah. Selain itu, cakupan masyarakat umum juga lebih luas daripada
penggunaan pendekatan lama. Kemudahan akses oleh berbagai kalangan, disemua
tempat, dan di berbagai waktu merupakan keuntungan lain yang dari penggunaan
internet. Dalam kegiatan kehumasan, pengguna dapat menggunakan berbagai
platform, termasuk jejaring sosial.
�� Sosial
media adalah sebuah wadah yang sangat tepat digunakan dalam kegiatan kehumasan
melalui pemanfaatan internet. Hal ini dapat diketahui dari besarnya minat
masyarakat Indonesia dalam menggunakan akses media sosial. Menurut survei yang
dilakukan oleh We Are Social ditahun 2020, terdapat sekitar sekitar 160 juta
orang atau lebih kurang 59% penduduk Indonesia yang aktif mengakses jejaring
sosial. Jejaring sosial yang sering dikunjungi di Indonesia antara lain
Twitter, Facebook, Instagram, dan Youtube. Website juga bisa menjadi platform
sebagai sarana humas selain sosial media. Situs web dapat mencakup, antara
lain, situs web resmi suatu organisasi atau bisnis perusahaan yang dapat
memberikan informasi spesifik dan tepat kepada publik tentang organisasi atau
bisnis tersebut. Meninjau dari berbagai manfaat dan keuntungan yang didapat
dari pemanfaatan Cyber Public Relations, semakin ramai pula organisasi dan
instansi pemerintah yang menggunakan spendekatan ini.
�� Istilah
Government Public Relations lebih dikenal dalam organisasi pemerintah. Secara
umum humas pemerintah memiliki peran dan kegunaan yang sama, Humas pemerintah
juga berperan untuk menyebarluaskan informasi kepada masyarakat. Informasi yang
disajikan tentunya terkait dengan kebijakan dan institusi pemerintah itu
sendiri. Informasi tersebut biasanya memiliki ketertarikan atau daya tarik yang
kuat dengan masyarakat. Lebih daripada itu, Government public relations juga
dibutuhkan dalam menciptakan suasana komunikasi yang tepat. Dalam keadaan dan
kondisi tertentu, humas pemerintah juga dibutuhkan untuk menyanggah
berita-berita yang tidak benar dan merugikan pemerintah. Badan Pencarian dan
Pertolongan Nasional (Basarnas) merupakan salah satu instansi pemerintah yang
melakukan kegiatan kehumasan tersebut.
�� Badan
Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Jakarta, sebagai humas di sebuah instansi
pemerintah atau government public relations, harus dapat memberikan informasi
secara aktual yang dapat disebarluaskan segera mungkin kepada publik. Tim humas
Basarnas Jakarta bertugas untuk menyediakan berita (informasi) yang berkaitan
dengan pencarian dan penyelamatan (search & rescue) pada bencana yang
terjadi di kawasan jangkauannya yakni Jabodetabek (Jakarta Metropolitan Area)
dan Sukabumi, seperti banjir yang terjadi di Jabodetabek pada bulan Januari,
bulan Februari 2020. Berdasarkan informasi yang didapat dari laman
news.detik.com, curah hujan di Jabodetabek 2020 mencapai 377 mm/hari, yang juga
merupakan curah hujan tertinggi dalam 154 tahun terakhir. Diperingkat kedua
adalah ditahun 2007, dengan 340 mm/hari, disusul tahun 2015 dengan 277 mm/hari.
Hal ini menyebabkan banjir besar dan melumpuhkan aktivitas dan infrastruktur di
berbagai wilayah Jabodetabek.
�� Kerugian
dari ekonomi bagi individu, organisasi perusahaan dan negara telah banyak
ditimbulkan oleh banjir besar ini. Ari Mulianta Ginting pada tahun 2020
mengutip dari Pusat Penelitian Badan Pakar DPR RI: Kebijakan Mitigasi Risiko
Banjir dan Dampak Ekonomi di DKI Jakarta dan Sekitarnya, menjelaskan bahwa
lebih dari 10 triliun rupiah kerugian ekonomi terjadi sebagai dampak banjir di
Jabodetabek pada Januari dan Februari 2020. Kerusakan harta benda individu dan
negara, seperti sarana dan prasarana umum, sekolah, dan infrastuktur lainnya
merupakan bentuk kerugian atas banjir tersebut. Penyelidikan oleh Institute of
Economic and Financial Development (INDEF) melaporkan kerugian ini lebih besar
dari kerugian banjir di Jabodetabek pada 2007. Lebih lanjut, penelitian oleh
Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) menjelaskan bahwa ada kerugian
yang mencapai lebih kurang 1 triliun rupiah yang dihadapi pedagang ritel di
wilayah DKI Jakarta sendiri, banyak juga korban dan korban jiwa yang
ditimbulkan oleh banjir ini.
�� Mengutip
dari penelitian oleh Tirto.id, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi BNPB
mengungkap, banjir di Jabodetabek menewaskan lebih dari 70 orang selama Januari
dan Februari 2020. Lebih lanjut, terdapat banyak property dan rumah yang
terendam banjir, memaksa warga untuk mengungsi. News.detik.com melaporkan ada
17.306 orang pengungsi dari Jabodetabek. Sementara itu, pada 26 Februari, juru
bicara BNPB mengatakan jumlah yang mengungsi akibat banjir di Jabodetabek ada
sekitar 19.000 orang. Dari data di atas tidak heran jika banjir di Jabodetabek
pada Januari dan Februari 2020 dianggap sebagai musibah negara karena berdampak
pada semua aspek, terutama aspek ekonomi, tidak hanya di wilayah Jabodetabek
tetapi juga secara nasional.
Memastikan informasi dapat sampai ke
publik dengan cepat adalah tujuan dari penggunaan Cyber PR oleh Basarnas
Jakarta. Lebih lagi, pendekatan strategi ini dilakukan karena penggunaan
internet yang tinggi termasuk akses jejaring sosial di kalangan masyarakat.
Transisi dari publik mainstream ke publik modern membutuhkan peran humas,
termasuk Basarnas Jakarta. Hal ini bertujuan untuk dapat menyesuaikan
pemanfaatan media internet sebagai wadah penyebarluasan berita informasi.
Penyebarluasan berita informasi dengan memanfaatkan bantuan internet juga
semakin memudahkan masyarakat dalam mengakses berita karena tidak berbatas,
informasi dapat diakses kapan saja dan dimana saja, sehingga jangkauan khalayak
semakin luas. Dengan begitu, hal ini secara langsung memudahkan humas Basarnas
Jakarta dalam menyebarkan informasi sehingga diharapkan peningkatan awareness
(kesadaran) masyarakat akan bahaya banjir. Beberapa platform jejaring sosial
dan website digunakan oleh humas Basarnas Jakarta sebagai alat untuk
menyebarluaskan berita dan informasi yang dibutuhkan masyarakat. Twitter
(@KANSAR_JKT) dan Instagram (@kansar_jakarta) merupakan jejaring sosial yang
paling aktif dimanfaatkan, Sedangkan jakarta.basarnas.go.id merupakan situs web
resmi yang dipakai oleh Kantor Pencarian dan Pertolongan Jakarta.
Untuk menjaga kredibilitas sebagai humas
pemerintah, humas Basarnas Jakarta memanfaatkan jejaring sosial dan website
resmi pada lembaga ini. Dengan media tersebut, humas Basarnas Jakarta dapat
menyebarluaskan informasi/berita yang diperoleh langsung dari wartawan atau
jurnslisme warga (Citizen Journalism) yang telah diobservasi serta dikaji oleh
operator media Basarnas Jakarta dan siap untuk didistribusikan ke publik. Humas
Basarnas DKI Jakarta secara berkala memberikan berita yang sebelumnya diperoleh
sesuai keadaan riil dilapangan terkait operasi SAR (Search And Rescue) yang
dilakukan. Berita yang disampaikan kepada publik dapat berupa teks, gambar atau
audiovisual. Dengan informasi visual, masyarakat dapat mempercayai kerja nyata
yang dilakukan oleh Basarnas Jakarta. Hal ini menunjukkan kredibilitas humas
Basarnas Jakarta dalam kegiatan kehumasannya. Selanjutnya, dalam menjalankan
tugasnya, humas Basarnas Jakarta tidak beroperasi sendiri, tetapi juga
bekerjasama dengan tim lain seperti tim rescue atau operator komunikasi. Selain
menerima informasi langsung dari wartawan, humas Basarnas Jakarta juga menerima
informasi dari masyarakat atau potensi dikawasan Sukabumi atau Jabodetabek.
Masyarakat dan calon SAR memberikan informasi melalui operator komunikasi, yang
menangani panggilan darurat ke 115. Sementara itu, tim penyelamat juga membantu
tim humas memperbarui informasi dan mendokumentasikan tempat kejadian. Tim
humas sendiri juga saling membantu atau mendukung saat situasi menjadi tegang,
seperti saat kampanye SAR. Dalam hal ini tentu saja ada kepercayaan antara
anggota tim humas atau dengan tim penyelamat dan eksekutif komunikasi dalam
arus informasi. Dengan demikian, hasil kerja sama mereka akan terlihat di mata
publik dan menciptakan citra yang baik. Hal ini ada hubungannya dengan reputasi
ketiga, yaitu kehandalan. Humas Basarnas Jakarta akan bekerja sama dalam
pekerjaannya sehingga pekerjaan yang mereka lakukan akan membuahkan hasil yang
optimal. Hasilnya disajikan sebagai informasi penting kepada masyarakat
mengenai operasi pencarian dan penyelamatan. Dengan anggota yang terbatas,
humas Basarnas Jakarta berperan untuk memberikan informasi terkait operasi SAR,
termasuk operasi SAR pada banjir Jabodetabek bulan Januari dan Februari 2020.
Metode studi
kasus adalah metode yang peneliti gunakan untuk mendapatkan data yang
dibutuhkan. Peneliti ingin mengetahui pendekatan strategi yang diimplementasikan
oleh PR Basarnas Jakarta dalam menggunakan Cyber PR dalam penelitian
ini, khususnya pada bencana banjir di Jabodetabek di bulan Januari-Februari
2020. Mengutip dari buku berjudul Metode Penelitian: Studi Kasus (2013), ada
beberapa ciri dari fenomena ini. Metode penelitian yang dibahas oleh (VanWynsberghe & Khan, 2007;
Yin & Graham, 1989) dan (Creswell & Miller, 2000),
antara lain:
1. Subjek penyelidikan yang
menyeluruh ditetapkan objek penelitian sebagai kasus.
Dengan
pembatasan subjek yang diteliti pada satu kasus, penulis memanfaatkan
keterbatasan ruang dan waktu. Penelitian ini berjudul �Strategi Cyber Public
Relations Basarnas Jakarta� (studi fenomena banjir Jabodetabek
Januari-Februari 2020), penelitian terbatas ruang dan waktu, khususnya sejauh
mana kasus bencana Jabodetabek. Pembatasan waktu adalah banjir di Jabodetabek
diawal tahun 2020, terutama pada bulan Januari-Februari.
2. Memperlakukan fenomena
sebagai fenomena terkini.
Kasus
kontemporer adalah kasus yang sedang berlangsung atau selesai, tetapi dampaknya
masih dapat dirasakan. Kajian yang bertajuk Strategi Humas Cyber PR
Jakarta Basarnas adalah objek yang masih relevan seiring dengan perkembangan
teknologi di era digital.
3. �Dilaksanakan dalam keadaan nyata
Penelitian
dilaksanakan dalam kehidupan riil, yaitu penulis langsung berhubungan dengan
hal-hal lain yang secara tidak langsung maupun langsung berkaitan dengan subjek
yang diteliti.
4. Terdapat berbagai sumber data
Dalam
penelitian ini terdapat dua sumber data, yaitu data primer dan sekunder.
Pengumpulan data primer dilakukan dengan melakukan wawancara mendalam dengan
anggota humas Basarnas Jakarta. Data ini didukung dengan data sekunder yang
didapat dari laporan, arsip, ataupun publikasi yang berkaitan dengan kebutuhan
penelitian. Penelitian ini juga melakukan observasi terhadap Cyber PR Basarnas Jakarta yang
digunakan.
Data yang sudah
terkumpul akan dianalisis menggunakan berbagai cara. Penelitian ini menggunakan
model analisis data Miles, Huberman, & Saldana (2014), yaitu:
1. Reduksi Data Reduksi
Kegiatan
mensintesis dan menyeleksi data yang terkumpul sesuai pada objektif yang
diteliti. Hal ini memudahkan researcher untuk menganalisis data pada tahapan
berikutnya. Data yang dikumpulkan dari wawancara, observasi, dan dokumen
lainnya harus direduksi data yang dikumpulkan dari wawancara mendalam pada
penelitian ini.
2. Penyajian Data
Penyajian
data dapat berupa tabel, bagan, kategori, deskripsi pendek atau teks naratif,
dan bentuk lain yang disusun dari yang terkecil.
3. Penarikan Kesimpulan
Pengecekan
data yang tersedia konsisten untuk mencapai suatu kesimpulan. Jika hasil yang
diperoleh tidak konsisten atau tidak jelas, peneliti boleh beralih ke publik
untuk mendapatkan data informasi yang lebih valid.
Hasil penelitian
ini adalah hasil analasis data yang diperoleh dari wawancara tatap muka secara
langsung dengan PR Basarnas Jakarta serta melakukan observasi mengenai Cyber
PR yang digunakan, seperti website resmi dan jejaring sosial
berupa Twitter, Youtube dan Instagram. Peneliti juga akan menganalisis dan
menginterpretasikan hasil penelitian berdasarkan teori yang telah dijelaskan di
atas. Dengan demikian, kesimpulan tertulis akan menjawab rumusan masalah
penelitian ini, khususnya bagaimana strategi kehumasan online Badan Pencarian
dan Pertolongan Nasional (Basarnas) di Jakarta dalam fokus fenomena banjir di
Jabodetabek pada Januari-Februari 2020.
Peran Humas Basarnas
Peran yang
dimiliki oleh Basarnas Jakarta seperti yang diteliti oleh (Saputra et al., 2021),
antara lain:
1. Sebagai komunikator
Berperan
sebagai komunikator atau menyampaikan informasi atu berita kepada masyarakat
merupakan salah satu peran yang dimiliki oleh Humas Basarnas DKI Jakarta. Informasi
yang dikirimkan adalah informasi terkait operasi pencarian dan penyelamatan
(SAR) di wilayah-wilayah yang berada dibawah naungan Badan Pencarian dan
Pertolongan Nasional (Basarnas) Jakarta, yaitu Sukabumi, Bogor, Jakarta, Bekasi,
Tanggerang, dan Bekasi.
2. Membina Hubungan (Relationship
Management)
Humas
Badan SAR Nasional Jakarta (Basarnas) biasanya memiliki kegiatan rutin yang
dilakukan sebelum pandemi Covid-19 yaitu SAR ke sekolah (SAR Goes to School). Dengan terselenggaranya program Goes to School
SAR, Humas Badan SAR Nasional (Basarnas) DKI Jakarta dapat langsung menghubungi
sebagian masyarakat. Selain dapat menjalin hubungan yang baik dengan
masyarakat, dapat juga menciptakan citra baik Badan Pencarian dan Pertolongan
Nasional (Basarnas) Jakarta pada khalayak. Humas Badan Pencarian dan
Pertolongan Nasional (Basarnas) Jakarta tidak hanya menjaga hubungan baik
dengan masyarakat tetapi juga dengan mitra-mitra organisasi non-profit (NGO). Selain
itu, PR Basarnas Jakarta secara rutin berinteraksi pada akun media sosial
Potensi SAR dan bertukar informasi tentang kondisi sekitar yang memerlukan observasi,
penyelamatan, dan dukungan.
3.
Backup Management
Dalam
menjalani perannya sebagai backup management, PR Basarnas Jakarta
melakukan penilaian berbentuk diskusi atau sharing.
Sharing atau diskusi ini dilakukan
dengan tim humas dan pimpinan manajemen. Sehingga, ketika terdapat pengaduan terkait
operasi SAR di Jakarta, humas bisa langsung menindaklanjuti kejadian di
lapangan dengan bantuan tim SAR.
4. Membentuk Corporate Image
Dalam
perannya sebagai pembentuk Corporate Image, PR Basarnas DKI Jakarta
melaksanakan berbagai kegiatan seperti penyelenggaraan SAR Goes to School,
sosialisasi evakuasi mandiri dan pemanfaatan media sosial dan website resmi.
Media sosial dan website resmi menjadi wadah kehumasan bagi Basarnas Jakarta
untuk menyediakan informasi tidak hanya tentang proses evakuasi tetapi juga
tentang kegiatan di sekitar Badan, Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional
(Basarnas) Jakarta. Bahkan, humas Badan SAR Nasional Jakarta (Basarnas) kerap
berbagi informasi terkait latihan yang dilakukan tim SAR saat tidak ada
latihan.
Strategi Cyber PR
Basarnas Jakarta
Seiring dengan
perkembangan zaman, humas Basarnas Jakarta telah mengadopsi Internet sebagai
bentuk inovasi yang digunakan untuk memfasilitasi respon kebutuhan informasi
masyarakat. Untuk itu, Badan Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Jakarta
memiliki strategi penyebaran informasi melalui internet, seperti saat banjir di
Jabodetabek pada Januari dan Februari 2020. Strategi saat ini memiliki langkah
serupa dengan proses kehumasan, yaitu fact finding, planning, communicating
(implementations), dan evaluations (Cutlip et al., n.d.).
Proses ini bersifat dinamis dan dijalankan secara terus menerus, sehingga
membentuk suatu siklus. Dalam Cyber
Public Relations, eksekusi atau komunikasi dilakukan melalui internet. Hal
ini dilakukan untuk memaksimalkan kinerja humas, sehingga informasi dapat
dengan mudah tersedia bagi orang-orang dari semua kalangan masyarakat.
�
Fact Finding
Humas
Basarnas mengumpulkan data dari berbagai sumber dan format. Data dapat digali
dari masyarakat itu sendiri atau melalui perantara. Bahkan, PR/humas tidak
hanya mengumpulkan data, tetapi juga mengamati data dan mengidentifikasi
masalah yang akan dilacak oleh PR itu sendiri. (Cutlip et al., n.d.)
menyebutkan bahwa pada tahap ini ada metode-metode yang biasa digunakan
untuk mengumpulkan data tentang apa yang terjadi di masyarakat, terutama dalam
bentuk opini publik. Metode-metode tersebut adalah metode formal, terutama
dengan penelitian, dan metode informal. Humas Basarnas Jakarta memanfaatkan
pendekatan informal untuk mengumpulkan data dari berbagai sumber yang tersedia,
yaitu hotline, observasi laporan lapangan atau sumber online sebagai media
sosial. Basarnas tidak menggunakan metode pencarian resmi karena riset yang
cukup memakan waktu dan membutuhkan sumber daya lebih banyak.
Mengingat
kerja Basarnas Jakarta yang terlibat dalam pencarian serta penyelamatan (SAR)
dan kebutuhan informasi dari masyarakat yang sangat tinggi, khususnya dalam
operasi SAR, humas Basarnas Jakarta harus mengutamakan kecepatan dalam menyediakan
informasi kepada publik. Oleh karena itu, humas Basarnas Jakarta memilih memanfaatkan
pendekatan nonformal untuk mengumpulkan data yang tersedia. Menurut Humas Basarnas
Jakarta, penggunaan metode informal sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan data
humas dalam operasionalnya.
Humas
Basarnas Jakarta menggunakan hotline
atau panggilan darurat (emergency call). Dalam hal ini, ada operator
yang bertugas menanggapi panggilan darurat sebelum diberikan ke humas. Informasi
yang diterima dapat berasal berbagai sumber yaitu potensi SAR seperti
masyarakat, lembaga swadaya masyarakat (LSM), atau lembaga SAR atau wartawan
yang menyaksikan suatu kejadian yang membutuhkan bantuan pertolongan dan
pencarian dari Basarnas Jakarta di wilayah Jabodetabek Selain menggunakan hotline, humas Pencarian dan Pertolongan
Basarnas Jakarta mengumpulkan data dari sumber online, yakni media sosial.
Dalam hal ini, humas Basarnas Jakarta menerima informasi tersebut melalui pesan
langsung atau kolom komentar di media sosial Twitter atau Instagram. Untuk itu,
humas Basarnas Jakarta hampir setiap hari memindai media sosial agar tetap
mendapatkan informasi up-to-date dari masyarakat.
Gambar 1
�Indormasi Yang Bersumber Dari Komentar Pada Media
Sosial Badan Pencarian Dan Pertolongan
Komentar publik di media sosial menjadi data penting untuk perencanaan
operasi Basarnas Jakarta. Dengan bantuan internet, sekarang setiap orang dapat
dengan mudah mengakses informasi dan memberikan informasi satu sama lain.
Namun, itu juga dapat meningkatkan risiko informasi yang tidak akurat. Untuk
itu perlu dilakukan verifikasi terhadap informasi yang diperoleh sebelum
mengubahnya menjadi informasi yang konsisten. Kontrol ini dilakukan tidak hanya
atas informasi di jejaring sosial, tetapi juga atas semua informasi yang
diperoleh dari berbagai sumber. Laporan TKP lapangan adalah salah satu yang
paling akurat karena ada peninjauan langsung oleh tim Basarnas Jakarta. Laporan
lapangan dibuat oleh tim penyelamat (rescuer) yang ditugaskan untuk
operasi SAR di wilayah Jabodetabek. Dengan demikian, dengan laporan lapangan,
Humas Badan Pencarian dan Pertolongan.
Dalam hal ini, tim SAR (rescuer) membantu Basarnas Jakarta dengan
menyediakan informasi terkait operasi SAR. Informasi kondisi lapangan yang
diberikan merupakan informasi kondisi lapangan awal atau terbaru. Informasi ini
juga dapat berupa materi visual (foto) dan audio visual (video). Dokumen ini
kemudian akan menjadi pelengkap informasi yang telah diproses oleh humas Basarnas
Jakarta dan tersedia untuk umum.
�
Planning
Tahap
perencanaan (planning) dilakukan oleh
humas Basarnas Jakarta dalam menangani berita yang diperoleh dari sumber
informasi. Sebelum menyebarkan informasi tersebut ke publik melalui berbagai
media, humas Basarnas Jakarta melakukan perencanaan terlebih dahulu.
Perencanaan ini mulai dari verifikasi dan pengolahan informasi hingga penentuan
media yang digunakan untuk menyebarkan informasi. Verifikasi tersebut merupakan
salah satu kegiatan publik pertama yang dilakukan Basarnas Jakarta sebelum
informasi tersebut dipublikasikan. Hal ini akan dikonfirmasi oleh tim rescuer di lapangan. Hal ini dilakukan
untuk menunjukkan bahwa informasi yang diperoleh sesuai dengan kondisi lapangan
atau dengan data yang ada. Jadi, informasi pada komentar jejaring sosial
Basarnas Jakarta akan dibandingkan dengan fakta di lapangan.
Mengenai
pemilihan media untuk menyebarkan informasi, humas Basarnas Jakarta menggunakan
beberapa media. Youtube adalah salah satu jejaring sosial yang menjadi bagian
dari media plan yang digunakan untuk menyebarkan informasi tentang banjir di
Jabodetabek pada bulan Januari sampai Februari 2020. Namun, akun Youtube
Basarnas Jakarta (Kansar Jakarta) seringkali dalam status inactive karena
humas Basarnas Jakarta kekurangan sumber daya manusia (SDM). Hal ini juga
terjadi pada akun Facebook Basarnas Jakarta (Kansar Jakarta). Sebaliknya,
Instagram dan Twitter juga menjadi media sosial yang paling sering digunakan untuk
menyebarluaskan berita dan info informasi terkait banjir di Jabodetabek pada
Januari-Februari 2020. Akun Instagram (@kansar_jakarta) dan akun Twitter (@KANSAR_JKT)
Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Jakarta memiliki lebih
banyak pengikut daripada akun Youtube. Selain media sosial, Basarnas Jakarta
kerap meunggah informasi terakit Operasi SAR lewat situs resminya, yaitu https://jakarta.basarnas.go.id/.
�
Communicating
Setelah
perencanaan, humas Basarnas Jakarta memulai implementasi Cyber
PR. Dalam proses perencanaan, informasi tersebut diolah dalam
siaran pers yang mendapat persetujuan Kepala Badan Pencarian dan Pertolongan
(Basarnas) Jakarta. Humas Basarnas Jakarta kemudian akan mengolah informasi
dalam siaran pers tersebut menjadi artikel pers dengan tambahan keterangan foto
yang akan diunggah ke website utama atau website Badan Pencarian dan
Pertolongan Jakarta (Basarnas). Sedangkan untuk media sosial, Humas Basarnas
Jakarta mengolah informasi yang telah diperoleh tadi menjadi caption beserta
gambar tambahan atau gambar audiovisual. Pemilihan informasi tambahan berupa
visual dan audiovisual, baik untuk website maupun media sosial, dilakukan oleh
humas Basarnas Jakarta dengan mempertimbangkan relevansi pemberitaan.
Gambar 2
�Konten yang bersi informasi banjir Jabodetabek
2020 pada situs resmi Basarnas Jakarta
Gambar
3
Konten
yang bersi informasi banjir Jabodetabek 2020 pada akun Instagram Basarnas
Jakarta
Humas
Basarnas Jakarta juga memilih gambar serta gambar audiovisual yang jelas menunjukkan
kinerja tim penyelamat. Melalui cara ini, publik mampu melihat dengan jelas
kerja Basarnas Jakarta, sehingga citra Basarnas Jakarta menjadi lebih positif.
Namun, informasi dan gambar atau audiovisual yang digunakan konsisten dengan
apa yang ada dan tidak direkayasa dan sesuai fakta. Untuk itu, humas Basarnas
Jakarta juga kerap memberikan konfirmasi kepada khalayak apabila terdapat
informasi yang tidak akurat atau hoax.
Hal ini diperlukan untuk menjaga informasi yang beredar di masyarakat adalah informasi
yang benar.
Gambar
4
Konten
yang bersi informasi banjir Jabodetabek 2020 pada akun Twitter Basarnas Jakarta
Dalam
perencanaan atau pelaksanaan yang telah diuraikan di atas, Humas Basarnas
Jakarta selalu mengutamakan satu hal yaitu, transparansi. Menurut humas
Basarnas Jakarta, transparansi dalam memberikan informasi kepada masyarakat
merupakan hal paling utama yang harus selalu dijunjung dalam segala kegiatan
serta aktivitasnya. Dengan selalu transparan, tidak ada kebocoran Internet atau
pelepasan informasi yang tidak disengaja ke publik. Pasalnya, informasi yang
diberikan kepada publik oleh Basarnas Jakarta adalah informasi terkait operasi
SAR.
�
Evaluation
Pada
tahap evaluasi, humas Basarnas Jakarta melihat berhasil tidaknya kegiatannya
menggunakan media monitoring. Peningkatan
jumlah pengikut, jumlah media yang melakukan redistribusi informasi dari akun jejaring
sosial atau situs resmi Basarnas Jakarta, dan komentar publik yang positif
merupakan tiga hal yang menjadi tolak ukur keberhasilan ini. Selain itu, PR Basarnas
Jakarta juga mencari kekurangan dalam kegiatannya didalam operasinya
Selain
minimnya sumber daya manusia (SDM), minimnya data berbentuk video menjadi
penyebab Youtube Jakarta Kansar tidak mengunggah video banjir di Jabodetabek
pada Januari dan Februari 2020. Hal ini dikarenakan kondisi medan yang tidak
selalu mendukung tim penyelamat untuk dapat mengambil gambar atau video.
Akibatnya, PR Basarnas Jakarta tidak dapat mengolah informasi yang telah
diperolah menjadi video lengkap yang siap diunggah di jejaring sosial YouTube
Kansar Jakarta. Meski ada beberapa kekurangan dalam pelaksanaannya, seperti mengedit
video untuk Youtube, dan sebagainya.
Dengan
menggunakan strategy Cyber Public Relation,
yaitu adanya bantuan internet, kecepatan reaksi atau komentar masyarakat
terhadap kegiatan kehumasan Basarnas Jakarta juga semakin cepat dan disambut
baik. Hal ini dilihat dari jumlah kenaikan pengikut sebesar 883 pada Instagram
@kansar_jakarta dan 656 pengikut di akun Twitter @KANSAR_JKT. Begitu juga
dengan manfaat yang dirrasakan oleh humas Basarnas Jakarta, yaitu dapat mempermudah
dalam menjangkau khalayak yang besar dengan sekali unggah di media sosial atau website utama.
Meninjau dari hasil data yang telah
dianalisa dengan mengutip dan memanfaatkan teori-teori yang relevan, dapat
ditarik kesimpulan dari penelitian ini yang akan dibahas dibawah. Dengan
menyebarluaskan informasi terkait operasi pencarian serta penyelamatan (SAR)
saat terjadi banjir di Jabodetabek pada Januari-Februari 2020, humas Basarnas
Jakarta menggunakan jejaring sosial dan website sebagai bentuk inovasi dan
adaptasi di waktu yang sama. Ada empat fase dinamis dan menjadi siklus Strategi
Cyber PR yang digunakan oleh Basarnas Jakarta dalam Studi fenomena Banjir di
Jabodetabek pada Januari-Februari 2020 yaitu pencarian fakta, perencanaan,
komunikasi, dan evaluasi. Tanpa mengikuti langkah secara resmi, humas Basarnas
Jakarta tetap dapat melaksanakan aktivitas Cyber PR secara sistematik dan baik,
termasuk penggunaan cara atau langkahnya.
�� Pada
tahap pencarian fakta (fact finding), humas Basarnas Jakarta mencari informasi
dari sumber yang berbeda-beda. Oleh karena itu, digunakan metode informal
berupa hotline, sumber online, dan laporan lapangan. Operator Komunikasi
menangani saluran bantuan atau panggilan darurat ke Basarnas. Tim Basarnas
Jakarta juga menerima informasi dari masyarakat dan potensi SAR, seperti
lembaga swadaya masyarakat (LSM) atau wartawan. Kemudian, humas Basarnas
Jakarta juga mendapat informasi dari pesan langsung atau komentar publik di
jejaring sosial. Yang ketiga adalah laporan lapangan yang dilakukan oleh tim
rescuer. Informasi yang disediakan berupa informasi terkait kegiatan pencarian
dan pertolongan ataupun kondisi lapangan ini juga dapat berupa dokumentasi
berbentuk foto ataupun video yang nantinya akan menjadi data pelengkap untuk
informasi yang sudah diolah oleh humas Basarnas Jakarta
�� Kedua,
Basarnas membuat rencana (planning). Saat ini, humas Basarnas Jakarta sudah
memiliki rencana yakni verifikasi informasi, pengolahan informasi menjadi
siaran pers, dan identifikasi media penyebaran informasi. Pemeriksaan dilakukan
oleh tim darurat di tempat kejadian untuk membandingkan informasi yang diterima
dengan kondisi sebenarnya. Jika informasi yang diperoleh itu valid, maka
Basarnas Jakarta akan memproses informasi yang diperoleh itu dalam siaran pers.
Setelah selesai, siaran pers akan diperiksa oleh editor tim PR sendiri.
Selanjutnya, Humas Basarnas Jakarta akan berkonsultasi dengan Kepala Badan
Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Jakarta melalui Kepala Dinas Bagian Umum
(KASUBAG) atau langsung oleh Humas sendiri dalam keadaan darurat. Setelah
mendapat persetujuan, humas Basarnas Jakarta akan menetapkan media yang akan
digunakan untuk menyebarkan informasi tentang banjir di Jabodetabek pada
Januari-Februari 2020. Media atau jejaring sosial yang biasa digunakan, seperti
Youtube, Instagram, Twitter dan website resmi. Jejaring sosial Facebook tidak
ada dalam jadwal komunikasi yang dimanfaatkan karena Humas Basarnas Jakarta
sudah tidak menggunakan akun Facebook.�
Humas Basarnas Jakarta juga masih memanfaatan media elektronik berupa TV
(televisi).
�� Ketiga,
komunikasi humas Basarnas Jakarta dilakukan melalui berbagai media. Diungkapkan
terkait banjir di Jabodetabek pada Januari-Februari 2020, Humas Basarnas
Jakarta menghubungi wartawan dan memberikan pernyataan persetujuan pers yang
terlebih dahulu sudah melalui approval dari Direktur Badan Pencarian dan
Pertolongan (Basarnas) Jakarta. Humas Basarnas Jakarta mengolah press release
berupa artikel dengan foto sebagai deskripsi visual sebagai bentuk implementasi
Cyber PR. Pemilihan foto dan video dalam artikel Basarnas Jakarta didasarkan
pada resolusi foto dan yang mewakili hasil kerja Tim Rescue Basarnas Jakarta,
sehingga citra organisasi Basarnas semakin baik. Sedangkan untuk jejaring
sosial, penyebaran informasinya dalam bentuk caption, foto atau video. Foto dan
video juga disertai keterangan singkat tentang tanggal, waktu, dan lokasi. Hal
ini dilakukan untuk memfasilitasi hubungan masyarakat dengan menyebarluaskan
bentuk-bentuk informasi audiens yang relevan. Di media sosial banyak
ditampilkan gambar dan gambar audio agar informasi dapat terlihat dengan lebih
baik.
�� Media
dan jejaring sosial Basarnas Jakarta juga terhubung dengan situs resmi di
bagian profil. Untuk di Twitter dan media sosial humas Basarnas Jakarta sering
menambahkan tautan untuk memandu langsung pemirsa membuka berita yang telah
diunggah ke situs resmi. Humas juga kerap meneruskan konten yang diunggah di
media sosial Basarnas Jakarta ke media lain, baik itu akun berita di media
sosial maupun akun potensial SAR di Jabodetabek, agar informasinya bisa tersampaikan
dan disebarluaskan lebih luas. Dalam tahap evaluasi, dilakukan pengawasan dan
media monitoring beserta aktivitasnya. Hal itu dilakukan untuk melihat tingkat
peningkatan followers masing-masing media sosial, banyaknya reupload media
milik Basarnas Jakarta, serta reaksi publik atas kinerjanya melalui komen yang
diterima. Dalam kurun waktu dua bulan, tepatnya 1 Januari hingga 29 Februari
2020, akun media sosial Basarnas Jakarta mengalami peningkatan jumlah pengikut
yang signifikan.
�� Periode
tersebut merupakan masa dimana humas Basaranas Jakarta aktif berbagi informasi
tentang banjir di Jabodetabek pada Januari-Februari 2020. Terdapat kenaikan
sebesar 883 pengikut pada akun Instagram @kansar_jakarta dan 656 pengikut di
akun Twitter @KANSAR_JKT. Sementara itu, akun Youtube Kansar Jakarta memiliki 7
subscriber meskipun belum ada informasi mengenai banjir di Jabodetabek pada
Januari dan Februari 2020. Jumlah subscriber meningkat jika dibandingkan dengan
penawaran informasi kegiatan SAR saat bencana non nasional, rata-rata 100
subscriber per bulan. Banyaknya media yang membagikan ulang informasi milik
Badan Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Jakarta juga menjadi salah satu
kesuksesan humas Badan Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Jakarta. Pembagian
ulang biasanya dilakukan melalui media sosial (@jktinfo, @sar_nasional,
@bekasinian, dll) atau media elektronik seperti TV.
Terbukti bahwa masyarakat masih percaya dan membutuhkan informasi dari Humas Basarnas Jakarta dengan adanya kedua hal ini, khususnya peningkatan followers. Komentar di media sosial, baik yang bersifat negatif maupun bersifat positif juga menjadi bahan kajian dan evaluasi bagi tim humas Basarnas Jakarta untuk memperbaiki kinerja operasionalnya ke depan. Selain komentar dan respon publik, Humas Basarnas Jakarta juga memiliki celah serta kekurangan yang perlu dibenahi terkait kegiatan kehumasan lainnya, terutama pada penggunaan media untuk menyebarluaskan informasi.
Creswell, J. W., &
Miller, D. L. (2000). Determining Validity In Qualitative Inquiry. Theory
Into Practice, 39(3), 124�130. Google Scholar
Cutlip, C., Allen, H., & Center, G. M. (N.D.). Broom,
1985. Effective Public Relations. Google Scholar
Saputra, U. R., Maulina, M., Nasrullah, R., & Sakkir, G.
(2021). Students� Sentence Errors On Whatsapp Daily Status: A Literature
Review. Celebes Journal Of Language Studies, 23�31.
Google Scholar
Vanwynsberghe, R., & Khan, S. (2007). Redefining Case
Study. International Journal Of Qualitative Methods, 6(2), 80�94. Google Scholar
Yin, J.-H., & Graham, J. (1989). Viscous�Elastic�Plastic
Modelling Of One-Dimensional Time-Dependent Behaviour Of Clays. Canadian
Geotechnical Journal, 26(2), 199�209. Google Scholar
Copyright holder: Mercyana Devi
Az-zahra Mulyadi, Amira Nabila, Fascal Ramadhan (2022) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia |
This article is licensed under: |