Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia
p�ISSN: 2541-0849 �������������������������������������e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 3,
Maret 2022
ANALISIS KELAYAKAN
MODEL PAYUDARA UNTUK DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA PADA
MAHASISWA KEBIDANAN
Yulia Herliani, Siti Patimah �
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya, Indonesia
Email: [email protected], [email protected]
Abstrak
Kanker payudara merupakan kanker yang paling banyak pada perempuan. Setiap 2 dari 10.000 perempuan di dunia diperkirakan akan mengalami kanker payudara setiap tahunya. (Depkes RI, 2009) Mahasiswa kebidanan harus mempunyai kemampuan dalam melakukan pemeriksaan SADANIS pada pasien.
Model payudara yang digunakan
untuk deteksi dini kanker payudara
belum ada dilapangan. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran kelayakan model payudara tentang deteksi dini kanker payudara
pada mahasiswa kebidanan di
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya Tahun 2017. Metode penelitian ini adalah research dan devellopment. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Prodi D4 Kebidanan Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya yang berjumlah 192 orang. Sampel penelitian berjumlah 39 orang. Penelitian dilaksanakan pada bulan September � Oktober 2017.
Hasil penelitian yaitu tahap analisis data yaitu analisis kebutuhan, teknis analisis, data untuk validasi kebutuhan menemukan bahwa belum ada model payudara untuk mengenali kanker payudara, model yang dibutuhkan sederhana dan sfesifik. Tahap 2 adalah membuat model payudara yang bisa diperiksa secara inpeksi dan palapasi. Pada tahap 3 dilakukan validasi ahli materi tahap
1 diperoleh hasil 82,5% (layak) dan validasi ahli tahap 2 nilai
89,3% (sangat layak). Validasi
ahli tahap 1 memperoleh nilai sebesar 70 % (cukup layak) dan validasi ahli tahap 2 (85%) layak. Respon mahasiswa
terhadap model payudara terhadap tampilan memperoleh nilai 86% (sangat layak). Laporan hasil penggunaan media dalam proses pembelajaran di dapat hasil terdapat
peningkatan pengetahuan dalam mengenali kanker payudara sebanyak 89,7%. Simpulan penelitian ini telah menghasilkan produk model payudara yang sangat
layak untuk digunakan sebagai alat bantu proses pembelajaran. Saran
untuk menguji cobakan model ini dalam skala yang lebih luas.
Kata Kunci: model payudara, kanker payudara, pengetahuan
Abstract
Breast cancer is the
most common cancer in women. Every 2 out of 10,000 women in the world are
estimated to have breast cancer every year. (MOH, 2009) Midwifery students must
have the ability to perform SADANIS examinations on patients. The breast model
used for early detection of breast cancer does not yet exist in the field. The
aim of this study was to determine the feasibility of breast models regarding
early detection of breast cancer in midwifery students at the Department of
Health Poltekkes, Tasikmalaya
Ministry of Health in 2017. This research method is research and development.
The population of this research is 192 students of D4 Midwifery Department of
Health Poltekkes Tasikmalaya
Ministry of Health. The research sample consisted of 39 people. The research
was conducted in September - October 2017. Criteria for the results of the
study were the data analysis stage, namely needs analysis, technical analysis,
data for validation of needs, found that there was no breast model to recognize
breast cancer, the required model was simple and specific. Stage 2 is to create
a breast model that can be inspected and palpated. In stage 3, the material
expert validation stage 1 obtained the results of 82.5% (feasible) and
validation by stage 2 experts with the value of 89.3% (very feasible) Expert
validation stage 1 obtained a value of 70% (quite feasible) and expert
validation stage 2 (85%) was feasible. Student responses to the breast model
for appearance scored 86% (very feasible). The report on the results of using
media in the learning process resulted in an increase in knowledge in
recognizing breast cancer as much as 89.7%. It can be concluded that this
research has produced a breast model product that is very suitable to be used
as a learning aid. It is advisable to pilot this model on a wider scale.
Keywords: breast model, breast
cancer, knowledge
Pendahuluan
Kanker merupakan suatu kondisi dimana
sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan tidak terkendali, serta mengancam nyawa individu penderitanya (Baradero, 2008). Menurut WHO
(2004),� angka kematian akibat kanker diperkirakan mencapai 7 juta orang, dua kali lebih banyak dari angka
kematian yang disebabkan
HIV/AIDS, bahkan UICC (Union Internationale Contre Le Cancer) memperkirakan jumlah penderita kanker di negara berkembang pada tahun 2020 bisa mencapai 10 juta orang, dengan 16 kasus baru tiap
tahunnya (Rasjidi, I., & Hartanto, 2009).
Kanker payudara merupakan kanker yang paling banyak� perempuan. Setiap 2 dari 10.000 perempuan di dunia diperkirakan akan mengalami kanker payudara setiap tahunnya. Kanker payudara merupakan salah satu penyebab utama
kematian yang diakibatkan
oleh kanker pada perempuan
di seluruh dunia (Depkes
RI, 2009).
Kanker payudara merupakan kanker yang paling banyak menyerang perempuan, diperkirakan jumlah kasus baru
tidak kurang dari 1.050.346 pertahun. Berdasarkan estimasi International Agency fo
Reasearch of Cancer pada tahun
2020 akan ada 1,15 juta kasus baru
kanker payudara dengan 411.000 kematian. Sebanyak 70%� kasus baru dan 55% kematian diprediksi terjadi di negara berkembang.� Berdasarkan� data Global
Burden of Cancer, kanker payudara
merupakan kanker terbanyak pada perempuan di
Indonesia (26 per 100.000) diikuti oleh kanker leher rahim
(16. Per 100.000) (Rasjidi, I., & Hartanto, 2009).
Berdasarkan Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun
2007, prevalensi tumor/ kanker
di Indonesia adalah 4,3 per 1000 penduduk� dan kanker merupakan penyebab kematian nomor 7 (5,7%) setelah stroke, TB, hipertensi, cedera, perinatal dan DM. Menurut
stattistik rumah sakit dalam� Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) tahun 2007, kanker payudara menempati urutan pertama pada pasien rawat inap di seluruh
RS di Indonesia (16, 85%) kemudain kanker leher rahim
(11,78%) kanker hati dan saluran empedu intrahepatik (9, 69%), leukeumia
(7,42%) dan limfoma non Hodgkin (6,69%). (Priyatin, 2013). Insidensi kanker payudara di Jawa Barat di RS
Hasan Sadikin Bandung pada tahun
2009 adalah 275 kasus dengan prevalensi kelompok umur tertinggi
berusia 40-49 tahun (Syafri,
2014).
Faktor risiko yang utama berhubungan dengan kejadian kanker payudara adalah keadaan hormonal� dan genetik (riwayat keluarga) (Rasjidi, I., & Hartanto, 2009). Faktor
hormonal dapat dipengaruhi
oleh beberapa hal antara lain usia menarche, usia� menarche, usia kehamilan pertama, paritas, riwayat menyusui, infertilitas� dan penggunaan kontrasepsi� hormonal dalam waktu lama, Menarche dini atau menstruasi pertama pada usia relatif muda (kurang
dari� 12 tahun) berhubungan dengan peningkatan rsiko kanker nilai
OR = 1,5 (Rasjidi, I., & Hartanto, 2009).
Risiko kanker payudara
menunjukan peningkatan seiring dengan peningkatan seiring dengan peningkatan usai wanita saat
kehamilan pertama atau melahirkn anak pertama pada usia relatif lebih
tua ( >35 tahun) sedangkan pada wanita nulipara atau� belum pernah melahirkan mempunyai risiko 30% untuk berkembang menjadi kanker dibandingkan dengan wanita multipara (Rasjidi, I., & Hartanto, 2009).
Berdasarkan data diatas� prevalensi kanker payudara cukup tinggi, oleh karena itu, diperlukan
upaya pencegahan dan promosi kesehatan yang tepat yang dilakukan oleh tenaga kesehatan.� Masyarakat�
menerapkan�
perilaku CERDIK ( C = Cek Kesehatan secara berkala, E = Enyahkan asap rokok, R = Rajin aktivitas fisik, D = Diet sehat dengan kalori seimbang,
I = Istirahat yang cukup, K
= Kelola stres). Deteksi dini payudara dengan
melakukan cek kesehatan secara berkala dengan deteksi dini dengan
teknik SADARI.�
Pemeriksaan payudara
sendiri (SADARI) dapat dilakukan oleh wanita siapa pun setelah berusia 20 tahun. Para wanita disarankan untuk melakukannya sendiri, karena mereka pasti mengenal
struktur payudara normalnya (Kemenkes RI, 2015).
Selain SADARI ada pemeriksaan SADANIS atau periksa payudara klinis adalah pemeriksaan
pada payudara oleh tenaga kesehatan terlatih. Periksa Payudara Klinis (SADANIS)� akan dilakukan sebelum melakukan insfeksi Vagina dengan asam asetat. SADANIS ini dapat dilakukan
oleh tenaga kesehatan (Bidan) (Sukmasari, 2016).
Mahasiswa Kebidanan merupakan calon tenaga kesehatan (Bidan) harus mempunyai
kemampuan dalam melakukan pemeriksaan SADANIS
pada pasien. Kemampuan itu didapatkan oleh mahasiswa di bangku perkuliahan. Untuk membekali mahasiswa agar memiliki kemampuan itu, sebagai institusi
pendidikan yang menghasilkan
lulusan bidan yang kompeten dan profesional harus menggunakan metode strategi pembelajaran yang
bervariasi. Selain pembelajaran di kelas, pembelajaran praktek di laboratorium dan praktek di lapangan. Pembelajaran praktek di laboratorium bertujuan agar mahasiswa mempunyai kemampuan untuk melakukan praktek ke model atau phantom sebelum langsung praktek ke pasien langsung.
Model payudara yang digunakan
untuk deteksi dini kanker payudara
belum ada di lapangan.
MODIKADARA
adalah� rancangan model payudara yang digunakan untuk mendeteksi dini kanker payudara, dan� MODIDAKARA ini merupakan alat/media penyuluhan pendidikan kesehatan AVA
yang dirancang khusus untuk penyuluhan/pendidikan kesehatan tentang kanker payudara. MODIKADARA ini�� diharapkan dapat menjadi panduan� dalam meningkatkan pengetahuan mahasiswa kebidananan tentang� kanker payudara.
Berdasarkan study pendahuluan yang dilakukan kepada mahasiswa kebidanan� yang berjumlah 10 orang, 8 mahasiswa menyebutkan belum ada phantom yang jelas fungsinya yang bisa membantu mengenali kanker payudara. 2 orang mahasiswa menyebutkan ada model payudara tapi tidak dapat
untuk mengenali kanker payudara.
Dari
keterangan tersebut dapat dilihat bahwa
model payudara yang ada di lapangan belum menunjukan model payudara yang bisa membantu mahasiswa
dalam mengenali kanker payudara. Oleh karena itu penulis
mencoba membuat rancangan model payudara dalam bentuk model payudara yang paling sederhana
yang dapat membantu bidan dalam mengenali
kanker payudara.
Metode
Penelitian
Metoda penelitian
yang digunakan adalah Research & Development
atau penelitian pengembangan.
Populasi penelitian ini adalah mahasiswa
Prodi D4 Kebidanan Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya yang berjumlah 192 orang. Sampel penelitian berjumlah 39 orang. Penelitian dilaksanakan pada bulan September � Oktober 2017
Hasil
dan Pembahasan
Hasil
penelitian yaitu tahap analisis data yaitu analisis kebutuhan, teknis analisis, data untuk validasi kebutuhan menemukan bahwa belum ada model payudara untuk mengenali kanker payudara, model yang dibutuhkan sederhana dan sfesifik. Tahap 2 adalah membuat model payudara yang bisa diperiksa secara inpeksi dan palapasi
����� �������
����� ������
Pada tahap
3 dilakukan validasi ahli materi, hasil
sebagai berikut:
Pada validasi
ahli materi tahap 1 diperoleh hasil 82,5% (layak) dan validasi ahli tahap
2 nilai 89,3% (sangat layak).
Validasi ahli
tahap 1 memperole nilai sebesar 70 % (cukup layak) dan validasi ahli tahap
2 (85%) layak. Tahap 4 Uji coba lapangan� dengan
memeberikan model payudara
pada mahaisswa untuk digunakan pada saat proses pembelajaran.� Hasil seperti dibawah ini:
Respon mahasiswa
terhadap model payudara terhadap tampilan memeperoleh nilai 86% (sangat layak) Isi Materi 80% (Sangat Layak) dan Kemanfaatan 88%
(Sangat Layak).�
Selanjutnya dari Laporan hasil penggunaan
media dalam proses pembelajaran
di dapat hasil terdapat peningkatan pengetahuan secara kuantitatif bahwa mahaiswa dalam mengenali kanker payudara sebanyak 89,7% atau sebanyak 35 orang pengetahuan mahasiswa tentang kanker payudara pengertahuanya baik. Penilaian mahasiswa secara kualitatif menilai bahwa model payudara menarik, mudah dipahami dan digunakan sangat membantu mahasiswa dan mirip aslinya.
Pembahasan
Tahap
1: Analisis Kebutuhan
Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa belum ada model payudara yang dapat digunakan untuk proses pembelajaran dalam mengenali kanker payudara, dan memudahkan mahasiswa dalam mengenali kanker payudara sehingga diperlukan adanya suatu model payudara yang dapat membantu mahasiswa dalam mengenali kanker payudara.
Tahap 2: Desain Produk
Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah sebuah model payudara yang menggambarkan kanker payudara secara infeksi dan palapasi. Model payudara ini adalah perkembangan
desain produk yang sudah ada, yang dibuat berdasarkan analisis kebutuhan yang telah dilakukan.
Tahap 3: Validasi Ahli
Dalam tahap penelitian validasi ahli dilakukan
2 kali yaitu pada desain tahap awal dan desain setelah perbaikan berdasarkan masukan ahli materi
dan ahli desain. Berdasarkan analisis hasil validator terhadap model payudara, maka nilai yang diperoleh untuk penilaian ahli materi sebagai
berikut: Pada validasi ahli materi tahap
1 memperoleh nilai� sebesar
82,5% (Layak) dan validasi ahli tahap 2 memperoleh
nilai 89,3% (Sangat Layak).
Berdasarkan analisis hasil validator terhadap model kanker payudara maka nilai yang diperoleh untuk penilaian ahli media sebagai berikut: Pada validasi ahli media tahap 1 memperoleh nilai� sebesar 70%
(Cukup Layak) dan validasi ahli tahap
2 memperoleh nilai 85 ( Layak).
Tahap
4: Uji Coba Lapangan
Uji
coba lapangan dilakukan dengan memberikan model payudara pada mahasiswa untuk digunakan pada saat proses pembelajaran. Diawali dengan memberikan penjelasan tentang penggunaan model payudara dan bagaimana hasil penilaian dari penggunaan model payudara dalam proses pembelajaran .
1.
Respon mahasiswa Terhadap Model Payudara� Secara Kuantitatif
Berdasarkan hasil
analisis respon mahasiswa terhadap model payudara deteksi dini kanker payudara,
maka didapatkan hasil seperti dibawah
ini :� bahwa respon mahasiswa� terhadap model payudara pada aspek tampilan mendapatkan nilai 86% (Sangat Layak), Isi Materi 80% (Sangat Layak) dan Kemanfaatan 88% (Sangat Layak).
2.
Laporan
Hasil Penerapan Model Payudara
Dalam Proses pembelajaran
Berdasarkan laporan
dari penggunaan media payudara dalam proses pembelajaran, dari 39 mahasiswa terdapat peningkataan pengetahuan mahasiswa dalam mengenali kanker payudara sebanyak 89,7 % atau sebanyak 35 orang pengetahuan mahasiswa tentang kanker payudara pengetahuannya baik.Hal ini selaras
dengan teori, dimana definisi dari� pengetahuan adalah hasil
dari �tahu�,danini terjadi setelah
orang
melakukan
penginderaan terhadap suatu obyektertentu .Penginderaan terjadi
melalui pancaindra manusia, yakni indra penglihatan,pendengaran,penciuman, rasa dan raba.Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.Pengetahuan atau kognitif merupakan domainyangsangatpenting untuk terbentuknya tindakan seseorang (Notoatmojo, 2010). Edgar
Dale menggambarkan tingkat intensitas alat bantu tiruan dalam proses pembelajaran dengan nilai 10, yang artinya benda tiruan mempunyai
pengaruh yang luas dan besar juga memberikan manfaat dalam membantu
memberikan pengetahuan dan pengalaman dalam pembelajaran. Diantaranya menimbulkan minat sasaran pendidikan, mengatasi berbagai hambatan belajar, merangsang sasaran pendidikan, membantu sasaran belajar lebih cepat, mempermudah
penerimaan informasi dan mendorong keinginan mahasiswa untuk mengetahui dan mendalami materi yang diajarkan.
Kesimpulan
Penelitian ini menghasilkan sebuah produk model payudara� untuk memudahkan mahasiswa dalam proses pembelajaran untk mengenali kanker payudara.� Berdasarkan hasil
uji ahli, model payudara ini masuk dalam
kategori sangat layak dan berdasarkan hasil uji lapangan, model payudara ini masuk dalam
kategori sangat layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran. Hal itu terlihat dari
respon positif dari mahasiswa setelah penggunaan model payudara ini ini.
Hal itu membuktikan bahwa model payudara ini membantu mahasiswa,
praktis dalam penggunaan dan sangat bermanfaat.�
BIBLIOGRAFI
Diananda,R.,2009.Kanker Payudara. Dalam: Saleh, A.Q.,ed.Mengenal Seluk Beluk Kanker. Jogjakarta:
Katahati,
61-74.
Haryono, S.J., Sukasah,C., Swantari, N.,2011. Payudara. Dalam: Sjamsuhidayat
Kemenkes, 2015, Pusat Data dan Informasi� :
Jakarta Selatan
R&dejong,wim., Buku Ajar Ilmu Bedah.3thEdition. Jakarta: EGC, 140-145.
http://www. Cancer.gov. anatomimamae anterior
http://www. Edoctoronline.com.
system limpatik mame
Notoatmodjo S. 2010. Promosi kesehatan teori dan aplikasi. Jakarta: RinekaCipta.
Mubarak. 2011. Promosi kesehatan untuk kebidanan. Jakarta :Salemba Medika
Pearce,
Evelyn. 1991. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: PT GramediaPustakaUtama.
Purwoastuti, Endang. 2008. Kanker Payudara Pencegah Deteksi Dini. Yogyakarta: Kanisius.
RifaUtami.www.academia.edu/7286517/Media_Pendidikan_Kesehatan
Rasjidi, I.,
&� Hartanto, A., 2009, Kanker Payudara. Dalam: DeteksiDini & Pencegahan Kanker Pada Wanita.Jakarta:SagungSeto,61-67.
Rasjidi, I, 2010, Epidemiologi
Kanker pada Wanita. Jakarta : Sagung
Seto
Sjamsu
hidayat, & dejong, wim., Buku Ajar Ilmu Bedah.3thEdition.Jakarta:EGC,140-145.
Sloane, Ethel.2003.Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: EGC.
Copyright
holder: Yulia Herliani, Siti Patimah (2022) |
First
publication right: Syntax
Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article
is licensed under: |