Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN:
2548-1398
Vol. 7, No. 3, Maret 2022
ANALISIS EFEKTIVITAS IKLAN
DIGITAL TERHADAP MINAT PEMBELIAN TIKET MASUK PADA
KALANGAN GENERASI Y DAN Z DI DESA PENGLIPURAN BANGLI, BALI
Ramang H Demolingo, Rafitra
Amira Putri, Kumba Digdowiseiso
Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
Universitas Nasional, Jakarta Indonesia�
Email: [email protected], [email protected], [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis Efektivitas Iklan Digital Terhadap Minat Pembelian Tiket Masuk pada kalangan Generasi Y dan Z, di Desa Penglipuran Bangli, Bali. Metode penelitian menggunakan metode kuantitatif,alat pengumpulan data menggunakan metode survei dengan instrument penyebaran kuesioner,sampel yang dihitung dengan rumus slovin kepada 100 wisatawan yang berkunjung ke Desa wisata penglipuran.Teknik pengumpulan data dilakukan menggunakan skala likert dan di analisis menggunakan bantuan SPSS.Teknik pengujian penelitian ini meliputi uji validitas hasil yang memiliki nilai pada rentang 0,572�0,798 untuk variabel x dan 0,704�0,924 untuk variabel y.Uji reabilitas memiliki nilai cronbach�s alpha untuk variabel x adalah sebesar 0,810 dan variabel y adalah sebesar 0,912. Penelitian ini menyimpulkan Iklan digital berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat pembelian dan Iklan digital memiliki pengaruh signifikan dan dapat menarik minat Generasi Y dan Z dalam minat pembelian. Dengan demikian, promosi yang paling efektiv dalam menarik minat pembelian tiket masuk ke desa wisata Penglipuran Bangli, Bali adalah melalui iklan digital instagram, youtube, dan online advertising.
Kata Kunci: iklan digital; minat pembelian; desa; penglipuran bangli
Abstract
This study aims analyze the Effectiveness of Digital Advertising on
Interest in Buying Entrance Tickets among Generations Y and Z, in Penglipuran Village Bangli, Bali.
The research uses quantitative methods, the data collection tool uses a survey
method with questionnaires as an instrument, the sample is calculated by the Slovin formula to 100 tourists who visitv
to the Penglipuran Tourism Village. The data collection technique was carried out
using a Likert scale and analyzed using SPSS. The testing technique of this
study included a test of the validity of the results which had values
in the range of 0.572�0.798 for the variable x and 0.704�0.924
for the variable y. The reliability test had Cronbach's alpha value for the
variable x. is 0.810 and the y variable is 0.912. This study concludes that
digital advertising has a positive and significant effect on buying intention
and has a significant influence and can attract Generation Y and Z's interest.Then, the most effective promotion in attracting interest on buying
entrance tickets to the tourist village of Penglipuran
Bangli, Bali are digital advertising on Instagram,
YouTube, and online advertising.
Keywords: digital
advertising; buying interest; village; penglipran
Pendahuluan
Peluang Desa
Wisata saat ini menjadi perhatian
pemerintah karena dapat memberikan tujuan pengunjung yang beragam. Pulau Bali memiliki berbagai macam keunggulan pariwisata, dari wisata budaya hingga
wisata alam. Salah satu kabupaten di Bali yang membangun dan memanfaatkan potensi wisatanya adalah Desa wisata
Panglipuran, Bangli. Wisata desa yang memiliki kualitas yang telah dirasakan oleh wisatawan asing. Desa Penglipuran juga mendapat apresiasi sebagai desa terbersih
di dunia. Selain dikenal akan keindahan dan kebersihannya, suasana desa yang sangat hijau dan susunan pemukimannya yang tertata membuat tampak rapih dan sangat asri.
Gambar 1
Data Jumlah Kunjungan Wisatawan
Desa Penglipuran Tahun 2021
Berdasarkan Gambar 1 terlihat jelas jumlah wisatawan yang berkunjung ke Desa
Penglipuran Bangli, Bali cukup banyak dan terjadi penutupan kunjungan wisatawan pada bulan Agustus yang disebabkan karena adanya Pandemi Covid-19. Dan terjadi kelonjakan jumlah kunjungan pada bulan Oktober hingga
Desember. Untuk mempertahankan jumlah kunjungan wisatawan pada Desa Penglipuran tetap harus meningkatkan
promosi agar wisatawan mengetahui bahwa Desa Penglipuran tetap buka dalam
masa pandemic dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku.
Untuk memajukan
jumlah kunjungan wisatawan merupakan keinginan setiap tempat wisata. Selain keunikan yang dimiliki desa wisata
tersebut, promosi juga dapat meningkatkan minat pembelian di Desa Penglipuran. Promosi melalui media iklan digital adalah salah satu variabel yang mempengaruhi tujuan pembelian tiket.Saat
ini platfom digital, termasuk media sosial dengan konten yang sangat kreatif yang dibungkus oleh
strategi iklan digital perlu
dikembangkan dan dimanfaatkan
untuk mendorong pengelolaan desa-desa wisata di Indonesia. Dengan adanya promosi iklan digital sangat diyakinkan bahwa desa wisata
di Indonesia akan menjadi destinasi Pariwisata yang mampu bersaing dengan destinasi berkelas Dunia. Peran Iklan
Digital memang sangatlah penting, didasari oleh kecepatan internet di Indonesia yang semakin
bertumbuh dari masa ke masa. Dengan memanfaatkan tren digital saat ini, Pengelola
desa wisata harus siap untuk
mengelola daya Tarik wisata denga menyebarluaskannya melalui platfom digital. Pengelola juga harus termotivasi agar lebih aktif dan kreatif dalam mempromosikan destinasi wisatanya. Dan untuk merealisasikan hal tersebut pengelola
Desa Wisata Penglipuran meenggunakan promosi salah satunya dengan menggunakan iklan digital. Yang dimana iklan tersebut berisikan keunggulan-keunggulan
yang berada di Desa Wisata Penglipuran dan dipromosikan melalui media iklan digital dan saat ini memasang iklan
di media sosial sangatlah efektif untuk meningkatkan
minat pembelian dan minat kunjung wisatawan
di destinasi wisata.
Berbagai jenis
wisatawan saat ini juga sedang berkembang pesat, mulai dari wisatawan
ramah lingkungan, wisatawan pejalan kaki, hingga wisatawan milenial. Pelancong milenial memiliki beberapa kriteria, menghitung akar teritorial, gaji, jaringan, pekerjaan, pengulangan perjalanan, biaya perjalanan, inspirasi, dan usia. Pengunjung milenial dihebohkan dengan perkumpulan yang disebut Era Y
dan Era Z.
Tabel 1
Perbedaan Generasi
Tahun Kelahiran |
Usia |
Nama Generasi |
1980 s/d 1995 |
26 s/d 41 tahun |
Generasi Y |
1995 s/d 2010 |
19 s/d 25 tahun |
Generasi Z |
Tabel 1 menunjukan
perbedaan umur antara generasi Y dan Generasi Z. Adapun penjelasan
masing-masing generasi sebagai
berikut:
1. Menurut Putra (2016) dalam �(Haryanto, 2019) Generasi
Y dikenal sebagai usia milenial atau
usia dua puluh hingga tiga
puluh tahun. Ungkapan generasi Y mulai digunakan dalam artikel-artikel surat kabar besar
AS pada Agustus 1993. Zaman ini
banyak menggunakan inovasi korespondensi momen, seperti email, SMS dan
media berbasis web seperti facebook dan twitter, seperti, Usia Y adalah usia
yang mengalami masa kanak-kanak
pada periode internet booming. Dikenal
sebagai modern, berpengetahuan
teknis, kebal terhadap sebagian besar promosi pameran
dan penawaran, mereka pernah mengamati segalanya serta pernah disajikan untuk segalanya semenjak itu dahulu.
2. Menurut Putra (2016) dalam (Haryanto, 2019) Generasi Z
merupakan mereka yang dibawa ke dunia setelah 1995 dan mereka tidak pernah tahu
dunia tanpa computer serta ponsel. Umur keseluruhan
saat ini berkisar berawal jenjang sekolah sampai anak-anak. Pembeli disebut pelanggan bijaksana serta mengetahui sesuatu pelanggan butuhkan karena mereka tidak pernah
mengenal dunia tanpa
computer dan ponsel.
Menurut (Stillman., 2018) Gen Z adalah usia yang berkembang menjadi dewasa ketika web telah berkembang dan peradaban manusia sangat mengandalkan pemanfaatan inovasi, media
online, dan aplikasi berbasis
ponsel. Mungkin atribut yang paling dominan dari mereka adalah
tingkat perkembangan dan kelimpahan pendidikan yang cenderung lebih mumpuni dibandingkan generasi pendahulunya. Karakteristik lainnya adalah mereka cenderung
lebih ingin menjadi �bos bagi
diri sendiri�.
Menyadari potensi
iklan yang luar biasa dari era milenial di segmen Pariwisata Dunia, menjadikan Generasi ini sebagai
peluang pasar di masa depan.
Peluang ini dimanfaatkan dan dipopulerkan melalui konsep pariwisata milenial oleh Dinas Pariwisata. Seperti yang baru-baru ini kita
lihat, munculnya media sosial dan iklan seluler telah sangat berdampak pada pengembangan dan arah periklanan digital. Dengan memahami peran generasi ini dan evolusi teknologi, kita dapat lebih memahami
bagaimana masyarakat itu dibentuk oleh teknologi, dan bagaimana teknologi dipengaruhi oleh generasi Y dan Z itu sendiri. Hubungan generasi Y dan Z terhadap teknologi itu sendiri
sangat menarik. Dimana teknologi
telah lama menyarankan bahwa masyarakat dibentuk dan dikendalikan oleh perkembangan teknologi.
Metode Penelitian
Dalam penelitian
ini menggunakan metode kuantitatif, dengan tempat penelitian
dilakukan di Desa Wisata Penglipuran Bangli, Bali pada bulan Oktober 2021 hingga bulan Januari 2022. Pada penelitian ini populasinya adalah para kalangan generasi Y dan Z yang membeli tiket di Desa wisata Panglipuran
Bangli, Bali. Pengambilan sampel
melalui penyebaran kuesioner pada 100 pengunjung desa wisata Panglipuran
Bangli, Bali. Pengumpulan
data melalui penyebaran kuesioner kepada responden, dengan menggunakan metode skala likert dan diolah mengunakan bantuan SPSS.
Hasil dan Pembahasan
1.
Analisis Deskriptif
Variabel
Hasil tanggapan responden terhadap Iklan Digital
Gambar di atas menunjukkan bahwa tanggapan responden
setuju terhadap penyataan mengenai iklan digital. Pada pertanyaan pertama sebanyak 19% responden menyatakan sangat setuju, 32% responden menyatakan setuju dan 26% menyatakan netral. Pada pernyataan kedua sebanyak 13% responden menyatakan sangat setuju, 36% responden menyatakan setuju dan 38% menyatakan netral. Pada pernyataan ketiga sebanyak 6% responden menyatakan sangat setuju, 9%
responden menyatakan setuju, dan 15% responden menyatakan
netral. Pernyataan ke-4
sebanyak 10% responden menyatakan sangat setuju, 33%
responden menyatakan setuju, dan 23% responden menyatakan
netral. Pernyataan
ke-5 sebanyak 28% responden menyatakan sangat setuju, 47% responden menyatakan
menyatakan setuju, dan 24% responden
menyatakan netral.
Pada pernyataan ke-6 sebanyak 4% responden menyatakan
menyatakan sangat setuju, 18% responden menyatakan
menyatakan setuju dan
26% responden menyatakan netral. Pada pernyataan ke-7 sebanyak 15% responden menyatakan sangat setuju dan 13% responden menyatakan setuju, dan 23% responden menyatakan
netral. Pernyataan ke-8 sebanyak 14% responden menyatakan sangat setuju dan 39% menyatakan
setuju, dan 24% responden menyatakan netral.
�Kesimpulan Hasil Tanggapan
Responden Terhadap Iklan Digital
Gambar di atas menunjukan bahwa terdapat 3 urutan tertinggi dalam tanggapan responden terhadap iklan digital, untuk pernyataan X.5 memiliki presentase yang
sangat tinggi diantara pernyataan yang lainnya dengan presentase 47%, pernyataan tersebut menunjukan bahwa terdapat 47 responden dari 100 responden yang berkunjung ke desa
wisata Penglipuran setuju bahwa mereka
melihat promosi Iklan Digital melalui media sosial Instagram. Untuk pernyataan X.8 memiliki presentase yang tertinggi ke-2 yaitu 39% pernyataan tersebut menunjukan bahwa terdapat 39 responden dari 100 responden yang berkunjung ke desa wisata
Penglipuran setuju bahwa mereka melihat
promosi Iklan Digital melalui media sosial Youtube. Dan untuk pernyataan X.2 memiliki presentase yang tertinggi ke-3 yaitu 36% pernyataan tersebut menunjukan bahwa terdapat 36 responden dari 100 responden yang berkunjung ke desa wisata
Penglipuran setuju bahwa mereka melihat
promosi Iklan Digital melalui media Online Advertising. Dalam pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa media sosial yang paling efektiv dalam mempromosikan desa wisata Penglipuran
adalah melalui media Iklan Digital Instagram, Youtube,
dan juga Online Advertising.
Gambar 4
�Kesimpulan
Hasil Tanggapan Responden Terhadap Iklan Digital
Gambar di atas menunjukan
bahwa terdapat 3 urutan terrendah dalam tanggapan responden terhadap iklan digital, untuk pernyataan X.6 memiliki presentase 18%, pernyataan tersebut menunjukan bahwa hanya terdapat
18 responden dari 100 responden yang setuju bahwa mereka berkunjung
ke desa wisata
Penglipuran karna melihat promosi Iklan Digital melalui media sosial Facebook. Untuk pernyataan X.7 hanya memiliki presentase 13% pernyataan tersebut menunjukan bahwa hanya terdapat 13 responden dari 100 responden yang setuju bahwa mereka berkunjung
ke desa wisata
Penglipuran karna melihat promosi Iklan Digital melalui media sosial Twitter. Dan untuk pernyataan X.3 memiliki presentase yang paling rendah dari pernyataan lainnya yaitu 9% pernyataan tersebut menunjukan bahwa hanya terdapat 9 responden dari 100 responden yang setuju bahwa mereka berkunjung
ke desa wisata
Penglipuran karna melihat promosi Iklan Digital melalui media Forum
Discussion. Dalam pernyataan
tersebut dapat disimpulkan bahwa media sosial yang kurang efektiv dalam mempromosikan
desa wisata Penglipuran adalah melalui media Iklan Digital Facebook,
Twitter, dan Forum Discussion.
Gambar 5
Hasil Tanggapan Responden Terhadap Minat
Pembelian
Gambar di atas
menunjukkan bahwa tanggapan responden setuju terhadap penyataan mengenai iklan digital. Pada pertanyaan pertama sebanyak 25% responden menyatakan sangat setuju, 36% responden menyatakan setuju dan 20% menyatakan netral. Pada pernyataan kedua sebanyak 34% responden menyatakan sangat setuju, 46% responden menyatakan setuju dan 17% menyatakan netral. Pada pernyataan ketiga sebanyak 33% responden
menyatakan sangat setuju, 46% responden menyatakan setuju, dan 19% responden menyatakan netral.
Pernyataan ke-4 sebanyak 27% responden menyatakan sangat setuju, 50% responden menyatakan setuju, dan 5% responden menyatakan netral. Pernyataan ke-5
sebanyak 30% responden menyatakan sangat setuju, 51% responden menyatakan menyatakan setuju, dan 3% responden menyatakan
netral. Pada pernyataan ke-6 sebanyak 34% responden menyatakan menyatakan sangat setuju, 34% responden menyatakan
menyatakan setuju dan 29% responden menyatakan
netral.
Kesimpulam Tanggapan Responden Terhadap Minat Pembelian
����
Gambar di atas menunjukan bahwa terdapat 3 urutan tertinggi dalam tanggapan responden terhadap Minat Pembelian, untuk pernyataan Y.5 (Minat Eksploratif) memiliki presentase yang sangat tinggi diantara pernyataan yang lainnya dengan presentase 51%, pernyataan tersebut menunjukan bahwa terdapat 51 responden dari 100 responden yang mencari tahu tentang desa wisata Penglipuran Bangli, Bali, setelah melihat promosi Desa Wisata Penglipuran melalui media Iklan Digital. Untuk pernyataan Y.4 (Minat Eksploratif) memiliki presentase yang tertinggi ke-2 yaitu 50% pernyataan tersebut menunjukan bahwa terdapat 50 responden dari 100 responden yang mencari tahu biaya yang harus dikeluarkan untuk menuju ke desa wisata Penglipuran Bangli, Bali, setelah melihat promosi Desa Wisata Penglipuran melalui media Iklan Digital. Dan untuk pernyataan Y.2 (Minat Referensial) memiliki presentase yang tertinggi ke-3 yaitu 46% pernyataan tersebut menunjukan bahwa terdapat 46 responden dari 100 responden yang berminat untuk merekomendasikan ke anggota keluarganya atau kerabatnya untuk mengunjungi desa wisata Penglipuran Bangli, Bali, setelah melihat promosi Desa Wisata Penglipuran melalui media Iklan Digital. Dalam pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa promosi Iklan Digital sangat efektiv terhadap Minat pembelian Khususnya dalam Minat Eksploratif dan Minat Referensial. Dengan adanya minat eksploratif yang tinggi membuat wisatawan semakin penasaran akan suatu destinasi setelah melihat promosi pada Iklan Digital. Dan dengan adanya minat referensial membuat wisatawan akan merekomendasikan suatu destinasi tersebut setelah melihat promosi pada Iklan Digital.
Gambar 7
Kesimpulam Tanggapan Responden Terhadap
Minat Pembelian
Gambar di atas menunjukan bahwa terdapat 3 urutan terrendah dalam tanggapan responden terhadap Minat Pembelian, untuk pernyataan Y.3 (Minat Preferensial) memiliki presentase 46%, pernyataan tersebut menunjukan bahwa terdapat 46 responden dari 100 responden yang merasa bahwa desa wisata Penglipuran Bangli, Bali sudah sesuai dengan selera responden, setelah melihat promosi Desa Wisata Penglipuran melalui media Iklan Digital. Untuk pernyataan Y.1 (Minat Transaksional) memiliki presentase 36% pernyataan tersebut menunjukan bahwa terdapat 36 responden dari 100 responden yang berminat untuk berkunjung ke desa wisata Penglipuran Bangli, Bali dalam waktu dekat, setelah melihat promosi Desa Wisata Penglipuran Bangli, Bali melalui media Iklan Digital. Dan untuk pernyataan Y.6 (Minat Eksploratif) memiliki presentase 34% pernyataan tersebut menunjukan bahwa terdapat 34 responden dari 100 responden yang akan menanyakan terlebih dahulu informasi kepada orang yang sudah pernah mengunjungi desa wisata Penglipuran Bangli, Bali, setelah melihat promosi Desa Wisata Penglipuran Bangli, Bali melalui media Iklan Digital. Dalam pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa
Promosi Iklan Digital sangat efektiv terhadap Minat pembelian Khususnya yang dimana terdapat beberapa indikator, yaitu Minat Transaksional, Minat Referensial, Minat Preferensial, dan Minat Eksploratif. Dengan adanya minat eksploratif yang tinggi membuat wisatawan semakin penasaran akan suatu destinasi setelah melihat promosi pada Iklan Digital. Dan dengan adanya minat referensial membuat wisatawan akan merekomendasikan suatu destinasi tersebut setelah melihat promosi pada Iklan Digital. Dengan adanya minat preferensial membuat wisatawan bisa melihat apakah suatu destinasi tersebut sudah sesuai dengan seleranya setelah melihat promosi pada Iklan Digital. Dan dengan adanya minat eksplorstif membuat wisatawan akan mencari tahu hal-hal tetang suatu destinasi tersebut setelah meliaht promosi pada Iklan Digital. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa Iklan Digital sangat efektiv terhadap Minat Pembelian tiket masuk ke desa wisata Penglipuran Bangli, Bali.
2.
Analisis Kuantitatif
Tabel 2
hasil
uji validitas variable independent (X) dan dependen (Y)
Variabel |
Pearson Correlation |
Nilai r tabel |
Keterangan |
|
X |
1 |
0,665 |
0,195 |
Valid |
2 |
0,648 |
0,195 |
Valid |
|
3 |
0,628 |
0,195 |
Valid |
|
4 |
0,798 |
0,195 |
Valid |
|
5 |
0,572 |
0,195 |
Valid |
|
6 |
0,596 |
0,195 |
Valid |
|
7 |
0,629 |
0,195 |
Valid |
|
8 |
0,710 |
0,195 |
Valid |
|
Y |
1 |
0,840 |
0,195 |
Valid |
2 |
0,832 |
0,195 |
Valid |
|
3 |
0,805 |
0,195 |
Valid |
|
4 |
0,924 |
0,195 |
Valid |
|
5 |
0,915 |
0,195 |
Valid |
|
6 |
0,704 |
0,195 |
Valid |
Berdasarkan hasil yang diperoleh, diketahui semua item pertanyaan dari masing-masing variabel valid karena memiliki nilai rhitung lebih besar dari rtabel yang di mana nilainya berada pada rentang 0,572 � 0,798 untuk variabel X dan 0,704 � 0,924 untuk variabel Y. Jadi bisa disimpulkan bahwa semua pernyataan memenuhi dapat dijadikan kuesioner penelitian.
Tabel 3
Hasil Uji Reliabilitas Variable
Independent (X) Dan Dependen (Y)
Variabel |
Cronbach�s Alpha |
Keterangan |
X |
0,810 |
Reliabel |
Y |
0,912 |
Reliabel |
Berdasarkan
hasil yang diperoleh diketahui nilai Cronbach�s Alpha untuk variabel X adalah
sebesar 0,810 dan variabel Y adalah sebesar 0,912. Nilai dari kelima variabel
tersebut lebih besar dari ketentuan reliabilitas 0,6 sehingga dapat disimpulkan
bahwa instrumen penelitian reliabel.
3.
Uji Asumsi Klasik
Tabel 4
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov
Test |
||
|
Unstandardized Residual |
|
N |
100 |
|
Normal Parametersa,
b |
Mean |
.0000000 |
Std. Deviation |
3.56051977 |
|
Most Extreme Differences |
Absolute |
.072 |
Positive |
.070 |
|
Negative |
-.072 |
|
Test Statistic |
.072 |
|
Asymp. Sig. (2-tailed) |
.200c,d |
|
a. Test distribution is Normal. |
||
b. Calculated from data. |
||
c. Lilliefors Significance Correction. |
||
d. This is a lower bound of the true significance. |
Dalam penelitian saya diketahui nila Sig dari 0,200 lebih besar dari 0,05 dapat dianggap bahwa informasi tersebut memenuhi untuk uji normalitas.
Tabel 5
Hasil Uji Multikolinieritas
Model |
Unstandardized Coefficients |
Collinearity Statistics |
|||
B |
Std. Error |
Tolerance |
VIF |
||
1 |
(Constant) |
9.549 |
1.679 |
|
|
Iklan Digital |
.565 |
.066 |
1.000 |
1.000 |
Dalam hasil penelitian ini
diketahui bahwa harga Resistansi adalah 1,0 lebih besar dari 0,1 dan harga VIF
adalah 1,0 lebih kecil dari 10, maka dapat dikatakan bahwa tidak ada
multikolinearitas antar variabel.
Tabel 6
Hasil
Uji Heteroskedasitas
Coefficientsa |
||||||
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
T |
Sig. |
||
B |
Std. Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
7.185 |
.819 |
|
8.776 |
.000 |
Iklan Digital |
-.171 |
.932 |
-.471 |
-.292 |
.117 |
|
a. Dependent Variable: ABSRES |
Dalam hasil
penelitian saya ini diketahui nilai
Sig. iklan digital (X) adalah
sebesar 0,117 di mana nilai
tersebut lebih besar dari 0,05 maka tidak terjadi
gejala heteroskedastisitas.
Tabel 7
Hasil
Uji Autokorelasi
Model Summaryb |
|||||
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the Estimate |
Durbin-Watson |
1 |
.652a |
.426 |
.420 |
3.57864 |
1.528 |
a. Predictors: (Constant), Iklan
Digital |
|||||
b. Dependent Variable: Minat Pembelian |
Dalam hasil penelitian saya ini diketahui nilai Durbin-Watson (d) sebesar 1,528. nilai dL = 1,52 dan dU = 1,56. Disimpulkan bahwa terdapat autokorelasi positif.
4.
Analisis Regresi Linier Sederhana.
Tabel 8
Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana
Coefficientsa |
||||||
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
T |
Sig. |
||
B |
Std. Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
9.549 |
1.679 |
|
5.686 |
.000 |
Iklan Digital |
.565 |
.066 |
.652 |
8.521 |
.000 |
|
a. Dependent Variable: Minat Pembelian |
Dalam hasil penelitian ini
menunjukkan nilai Sig. 0,000 berarti di bawah 0,05 atau 0,00 lebih kecil dari
0,05. Jadi dapat dikatakan bahwa iklan digital sebagai variabel (X)
mempengaruhi minat pembelian sebagai variabel (Y).
5.
Uji Hipotesis
A.
Uji parsial
(Uji T)
Tabel 9
Hasil
Uji Parsial
Variabel |
thitung |
ttabel |
Sig. |
Iklan Digital
(X) |
8,521 |
1,984 |
0,000 |
Dalam hasil penelitian saya ini diperoleh nilai ttabel sebesar 1,984. Dan nilai thitung dan signifikansi dari variabel X adalah 8,521 lebih besar dari 1,984 dengan sig. 0,000 lebih kecil dari 0,05. Artinya variabel X memiliki nilai positif dan signifikan sehingga dapat dinyatakan bahwa iklan digital memiliki pengaruh signifikan terhadap minat pembelian.
B.
Uji Simultan
(Uji F)
Tabel 10
Hasil
Uji Simultam
ANOVAa |
||||||
Model |
Sum of Squares |
Df |
Mean Square |
F |
Sig. |
|
1 |
Regression |
929.857 |
1 |
929.857 |
72.607 |
.000b |
Residual |
1255.053 |
98 |
12.807 |
|
|
|
Total |
2184.910 |
99 |
|
|
|
|
a. Dependent Variable: Minat Pembelian |
||||||
b. Predictors: (Constant), Iklan
Digital |
Dalam hasil penelitian saya ini diperoleh nilai
Ftabel = 3,938 dan hasil nilai F sebesar 72,607. Dan nilai Fhitung 72,607 lebih
besar dari Ftabel 3,938. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel independen
berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap variabel dependen.
C.
Uji Determinan
(R2)
Tabel 11
Hasil
Uji Uji Determinan
|
||||
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the Estimate |
1 |
.652a |
.426 |
.420 |
3.57864 |
a. Predictors: (Constant), Iklan
Digital |
Dalam hasil penelitian saya ini menujukan
besarnya nilai korelasi sebesar 0,652. Untuk nilai R Square sebesar 0,426.
Dengan begitu nilai koefisien determinasinya adalah 0,426 x 100% = 42,6%.
Artinya kontribusi variabel independen terhadap variabel dependen adalah
sebesar 42,6% dan sisanya adalah 57,4% dari variabel lain di luar variabel
penelitian.
Pembahasan
Penelitian ini secara keseluruhan ingin mengetahui pengaruh iklan
digital terhadap minat pembelian tiket di Desa Wisata Penglipuran Bangli, Bali
dengan generasi milenial sebagai subjek penelitian. Seperti yang telah
dijabarkan pada kajian teori, minat pembelian merupakan pemusatan perhatian
terhadap sesuatu yang disertai dengan perasaan senang terhadap barang tersebut,
kemudian minat individu tersebut menimbulkan keinginan sehingga individu ingin
memiliki barang tersebut dengan cara membayar atau menukar dengan uang. Minat
pembelian dipengaruhi oleh iklan digital yang terbagi dalam beberapa media, antaranya media Website,
Online Advertising,
mobile applications, dan
Media Sosial. Untuk media sosial sendiri terbagi menjadi 4 media sosial utama, yaitu:
Instagram, Facebook, Twitter, dan Youtube.
Penelitian ini dilakukan pada kalangan generasi milenial pernah melihat
iklan digital desa wisata Penglipuran Bangli, Bali karena dengan objek
penelitian tersebut dapat diukur apakah iklan digital pariwisata dapat
memengaruhi minat pembelian tiket. Pernyataan dalam kuesioner dibuat sesuai
dengan variabel penelitian yaitu iklan digital sebagai variabel X diikuti
indikatornya dan minat pembelian tiket sebagai variabel Y diikuti indikatornya.
Data penelitian diperoleh melalui kuesioner yang diisi oleh 100 responden
berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.
Berdasarkan hasil uji yang telah dilakukan di atas, iklan digital
sebagai variabel X dalam penelitian ini memiliki nilai koefisien regresi
sebesar 0,565 di mana nilai tersebut positif sehingga variabel dinyatakan memiliki
arah pengaruh yang positif. Selain itu, iklan digital memiliki nilai sig. 0,000
di mana nilai tersebut lebih kecil dari sig. penelitian 0,05 sehingga secara
keseluruhan dapat dinyatakan bahwa iklan digital memiliki pengaruh yang positif
dan signifikan terhadap minat pembelian tiket di Desa Wisata Penglipuran
Bangli, Bali pada kalangan milenial. Hasil penelitian
ini menjawab atau menerima hipotesis penelitian karena ketentuan nilai thitung
dan signifikansi dari variabel X memenuhi syarat uji t yaitu 8,521 dengan sig.
0,000 < 0,05 sehingga Ha yang mengatakan terdapat pengaruh iklan digital
terhadap minat pembelian tiket di Desa Wisata Panglipuran Bangli, Bali diterima
dan kesimpulannya adalah variabel X yaitu iklan digital memiliki nilai positif
dan signifikan sehingga dapat dinyatakan bahwa iklan digital (X) memiliki
pengaruh signifikan terhadap minat pembelian (Y).
Hasil tersebut membuktikan bahwa minat pembelian memiliki kaitan yang
erat dengan keputusan pembelian, di mana setiap keputusan yang diambil oleh
konsumen dalam memilih dan membeli suatu produk merupakan kumpulan dari
beberapa keputusan-keputusan salah satunya dengan melihat iklan suatu wisata
melalui media online. Minat konsumen tumbuh karena suatu motif berdasarkan
atribut- atribut sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya dalam menggunakan
suatu pelayanan jasa, berdasarkan hal tersebut maka minat pembelian akan tumbuh
berdasarkan pengalaman individu dalam memproses sesuatu sehingga menghasilkan
keputusan.
Hasil perhitungan dalam penelitian ini mendukung penelitian terdahulu
yang dilakukan oleh I Gede Agus Kisna Warmayana (Warmayana I. A., Pemanfaatan Digital Marketing dalam Promosi Pariwisata
pada Era Industri 4.0, 2018) yang menjelaskan bahwa pengiklanan melalui
digital marketing di industri 4.0 sangat berperan dalam meningkatkan promosi
pariwisata pada generasi Y dan Z. Hasil penelitian ini juga serupa dengan
penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Susanti (2019) yang menjelaskan bahwa
penggunaan media sosial yang optimal dalam mengiklankan suatu pariwisata dapat
mencapai target penelitian yaitu kalangan milenial dengan berbagai bentuk
promosi seperti melalui media sosial Youtube, sangat efektif untuk menarik
wisatawan dan mampu meningkatkan minat pembelian tiket berkunjung pada tempat
wisata.
Kesimpulan
�� Berdasarkan
hasil penelitian dan pembahasan yang telah dianalisis, maka adapun hasil yang
didapat setelah menyelesaikan seluruh pengujian yakni: 1). Iklan digital
berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat pembelian. Hal ini dapat
dinyatakan apabila promosi Iklan digital dilakukan terhadap minat pembelian
tiket masuk di desa wisata Penglipuran lebih ditingkatkan kembali, maka akan
semakin meningkatkan minat pembelian terhadap wisatawan khususnya pada kalangan
Generasi Y dan Z. 2). Iklan digital memiliki pengaruh signifikan dan dapat
menarik minat Generasi Y dan Z dalam minat pembelian. Hal ini dapat dinyatakan
apabila promosi iklan digital di desa wisata Penglipuran lebih ditingkatkan
kembali, maka akan semakin menarik minat pembelian tiket di desa wisata
penglipuran khususnya pada kalangan Generasi Y dan Z.
Dengan
demikian, sesuai dengan penjelasan diatas, dapat disimpulkan
bahwa iklan digital yang dilakukan dimedia sosial melalui Platfom Iklan Digital sangatlah efektiv terhadap minat pembelian tiket masuk pada kalangan Generasi Y dan Z di desa wisata Penglipuran Bangli, Bali. Dan dilihat dari hasil penelitian
yang sudah dilakukan, ternyata media sosial Instagram merupakan promosi yang paling efektiv untuk menarik
minat wisatawan di Desa Wisata Penglipuran
Bangli, Bali, khususnya
pada kalangan Generasi Y
dan Z pada saat ini. Hal ini di dukung oleh hasil deskripsi variabel tentang iklan digital, yaitu promosi yang paling efektiv dalam menarik minat
pembelian tiket masuk di desa wisata
Penglipuran Bangli, Bali adalah melalui iklan digital Instagram, Youtube,
dan Online Advertising. Dan juga terdapat indikator yang paling tidak efektiv dalam menarik
minat pembelian tiket masuk ke
desa wisata Penglipuran Bangli, Bali, yaitu promosi yang paling tidak efektiv dalam
menarik minat pembelian tiket masuk ke desa
wisata Penglipuran Bangli, Bali adalah melalui iklan digital Facebook, Twittet, dan Forum discussion (webinar).
Warmayana,
I. A. (2018). Pemanfaatan Digital Marketing Dalam Promosi Pariwisata. Jurnal
Pariwisata Budaya.
Arida,
I. S. (2017). Kajian Penyusunan Kriteria-Kriteria Desa Wisata Sebagai Instrumen
. Jurnal Analisis Pariwisata.
Asbari,
M. (2019). Pengaruh Kepemimpinan Dan Budaya Organisasi Terhadap Perilaku Kerja
Inovatif Pada Industri 4.0. Jurnal Ilmiah Manajemen.
Digitalmarketingpariwisata.Com.
(2018). No Title. Digitalmarketingpariwisata.Com.
Haryanto,
G. C. (2019). Perbedaan Penggunaan Internet, Media Sosial, Dan Persepsi Pada
Dunia Kerja Menurut Tahun Kelahiran Generasi Z. Jurnal Universitas Atma Jaya.
Hermawan,
H. (2016). Dampak Pengembangan Desa Wisata Nglanggeran Terhadap Ekonomi
Masyarakat Lokal. Jurnal Pariwisata.
Husin Demolingo, R. (2015). Strategi
Pengembangan Destinasi Wisata Desa Bongo, Kabupaten Gorontalo. Jurnal Master
Pariwisata (Jumpa), 1, 67�82.
Https://Doi.Org/10.24843/Jumpa.2015.V01.I02.P06
Imron.
(2019). Analisa Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Kepuasan. Indonesian
Journal On Software Engineering.
Imron.
(2019). Analisa Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Kepuasan Konsumen Menggunakan
Metode Kuantitatif Pada Cv. Indonesian Journal On Software Engineering.
Jusuf,
L. (2018). Generasi Z : Memahami Karakter Generasi Baru Yang Akan Mengubah
Dunia Kerja. In D. Stillman, Genz@Work : How The Next Generaion Transforming
The Workplace. Online Public Access Catalog.
Prasetyo
, D. D. (2016). Pengaruh Iklan Secara Online Terhadap Keputusan Pembelian. Jurnal
Administrasi Bisnis.
Prasetyo
, D. D., & Yulianto , E. (2016). Pengaruh Iklan Secara Online Terhadap
Keputusan Pembelian . Jurnal Administrasi Bisnis.
Pristiwasa, I. W. T. K., & Demolingo,
R. H. (2020). Bukit Cinta Campuhan Sebagai Daya Tarik Wisata Trekking Di Ubud
Bali. Jurnal Analisis Pariwisata, 20(1), 17�37.
Priansa,
D. J. (2017). Perilaku Konsumen. Bandung: Alfabeta.
Rajagukguk,
T. P. (2020). Peran Generasi Milenial Dalam Pengembangan Desa Wisata Di Danau
Toba. Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni Dan Budaya.
Sahla,
S. (2019, Mei 27). Memanfaatkan Digital Marketing Pariwisata Pada Era
Industri 4.0. From Kompasiana.Com:
Https://Www.Kompasiana.Com/Seirasahla7122/5cebe4cbaa3ccd5b1c0817d2/Pemanfaatan-Digital-Marketing-Pariwisata-Pada-Era-Industri-4-0
Setiawati,
D. (2019). Minat Beli Konsumen Melalui Aplikasi Tix Id . Jurnal Riset Bisnis
Dan Manajemen.
Setiawati,
D. (2019). Minat Beli Konsumen Melalui Aplikasi Tix Id Yang. Jurnal Riset
Bisnis Dan Manajemen.
Setiawati,
D., & Madiawati, P. N. (2019). Minat Beli Konsumen Melalui Aplikasi Tix Id
Yang. Jurnal Riset Bisnis Dan Manajemen.
Stillman.
(2018). Generasi Z : Memahami Karakter Generasi Baru Yang Akan Mengubah Dunia
Kerja. Perpustakaan Nasional Ri.
Sugiarto,
E. (2016). Analisis Emosional, Kebijaksanaan Pembelian. Jurnal Penelitian
Ilmu Manajemen.
Sujarweni,
W. (2018). Metodologi Penelitian Bisnis Dan Ekonomi : Pendekatan Kuantitatif. Yogyakarta:
Pustaka Baru Press.
Susanti,
R. (2015). Sampling Dalampenelitian Pendidikan. Jurnal Teknodik.
Warmayana,
I. A. (2018). Pemanfaatan Digital Marketing Dalam Promosi Pariwisata Pada Era
Industri 4.0. Pariwisata Budaya: Jurnal Ilmiah Agama Dan Budaya.
Warmayana,
I. G. (2018). Pemanfaatan Digital Marketing Dalam Promosi Pariwisata. Jurnal
Pariwisata Budaya.
Wiratna
Sujarweni, V. (2018). Metodologi Penelitian Bisnis Dan Ekonomi : Pendekatan
Kuantitatif . Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Yudistirani,
I. (2018, Desember 30). 5 Keistimewaan Penglipuran Hingga Jadi Desa Paling
Bersih Di Indonesia.
������������������������������������������������
Copyright holder: Ramang H Demolingo, Rafitra Amira Putri,
Kumba Digdowiseiso (2022) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia |
This article is licensed
under: |