Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 3, Maret 2022
DAMPAK BRAND IMAGE, KUALITAS PELAYANAN DAN KUALITAS
PRODUK TERHADAP LOYALITAS CUSTOMER
DI OMA KOPI
DEPOK
Gagih Pradini,
Frita Pratami
Fakultas Ekonomi dan
Bisnis, Universitas Nasional, Jakarta Indonesia�
Email: [email protected], [email protected]
Abstrak
Pada penelitian ini memiliki tujuan agar dapat menganalisis
dampak pada Brand Image, Kualitas,
Pelayanan dan Kualitas Produk terhadap Loyalitas Customer Oma Kopi Depok. Pengumpulan data yang ada pada
penelitian ini menggunakan metode survey
dengan instrumen penyebaran kuesioner sebanyak 96 sampel kepada 96 customer
yang melakukan pembelian di Oma Kopi Depok. Pada penelitian ini metode yang digunakan pada pengambilan sample yaitu metode accidental sampling.
Untuk menganalisis data yang ada pada penelitian ini menggunakan teknik pengujian menggunakan SPSS 23
yang tekniknya meliputi Uji Reliabilitas, Uji
Asumsi Klasik, Uji Validitas dan Uji Regresi Linear Berganda. Berdasarkan hasil penelitian secara parsial ditemukan
bahwa Brand Image yang memiliki
pengaruh signifikan dan positif terhadap Loyalitas Customer, Kualitas
Pelayanan yang memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap loyalitas
customer dan Kualitas Produk yang memiliki pengaruh
signifikan dan positif terhadap loyalitas customer.
Kata Kunci:�� brand image; kualitas
pelayanan; kualitas produk;
loyalitas customer; coffee
shop.
Abstract
This study aims to analyze
the impact on Brand Image, Quality, Service
and Product Quality on Oma
Kopi Depok Customer Loyalty. The data collection in this study used a survey method with a questionnaire instrument
distribution of 96 samples to 96 customers
who made purchases
at Oma Kopi Depok. In this study,
the method used for sampling is the accidental sampling method. To
analyze the data in this study using
a testing technique using SPSS 23 whose techniques include Reliability Test, Classical Assumption Test, Validity Test and Multiple
Linear Regression Test. Based
on the results of the partial study, it was found that Brand Image which has a significant and positive
influence on Customer Loyalty, Service Quality
which has a significant and positive influence on customer loyalty and Product
Quality which has a significant and positive influence on customer loyalty.
Keywords:��� brand
image; service quality; product quality; customer loyalty; coffee shop.
Pendahuluan
Industri pariwisata yaitu sektor yang menjanjikan untuk pertumbuhan perekonomian suatu daerah. Sektor
pariwisata dapat memberikan dampak yang sangat
positif dalam meningkatkan taraf hidup maupun kesejahteraan masyarakat serta meningkatkan
perekonoman bagi suatu daerah. Sektor pariwisata ialah industri yang menjanjikan bagi pertumbuhan ekonomi
daerah yang dapat memberikan dampak positif untuk
meingkatkan taraf hidup, perekonomian serta kesejahteraan bagi suatu daerah. Pariwisata sebagai kunci untuk dapat meningkatnya socio economy dengan adanya lapangan kerja yang luas, perkembangan infrastruktur dan penghasilan ekspor dari jumlah
destinasi dari seluruh dunia (UNWTO, 2015).
Wisata minat
khusus ialah jenis trend wisata yang biasanya mengejar kualitas yang ada di perjalanan wisatanya, yang mengambil arti bahwa jenis trend wisata tersebut
memiliki ide yang berfokus pada keunikan dari pengalaman yang tidak ada di tempat lainnya. Menurut
Kemenparekraf sektor pariwisata yang ada di Indonesia dengan jenis minat khusus terdapat 7
sektor yaitu wisata budaya dan sejarah,
wisata alam dan ekowisata, wisata belanja dan kuliner, insentif,
konvensi, pertemuan, pariwisata pesiar dan pariwisata spa,
pariwisata olahraga dan rekreasi serta pameran
(UNWTO, 2012).
Kemajuan yang pesat dialami
oleh industri pariwisata yaitu wisata kuliner.
Pengertian dari wisata kuliner ialah sebuah pengalaman dimana
berjalan-jalan ke tempat gastronomi
untuk sebuah rekreasi atau sekedar hiburan dengan terdapat kunjungan ke tempat produsen makanan sekunder dan
primer, pameran berupa pameran makanan, petani
pasar, festival, demonstrasi, peristiwa yang berkaitan dengan aktivitas makanan (UNWTO,
2012).
Perkembangan
bisnis kuliner yang ditandai dengan adanya tempat hangout yang menyajikan makanan dan minuman yang
semakin banyak seperti kafe dan restorant ini
menjadikan referensi bahwa bisnis tersebut berkembang secara pesat dari
waktu ke waktu dengan menawarkan bermacam-macam inovasi untuk dapat berkembang di pasaran dan dapat mengambil
hati para konsumen
karena mayoritas masyarakat Indonesia ialah penyuka kuliner.
Dengan semakin
meningkatnya wisata kuliner, keinginan untuk berkuliner juga semakin tajam meningkatnya. Hal tersebut
tidak seimbang terhadap tingkat loyalitas wisatawan khususnya
pada konsumen muda. Konsumen muda sering mengunjungi beberapa tempat kuliner dan hal tersebut jarang sekali terjadi
pembelian ulang yang dimana konsumen muda tidak setia pada satu kuliner saja.
Loyalitas timbul
berdasarkan proses perilaku membeli atau tingkatan membeli konsumen yang dimana dimulai pada saat
tidak terpuaskan saat mengenali kebutuhan. Konsumen
menggali informasi agar dapat terpuaskan dengan mengevaluasi melalui berbagai macam
sumber preferensi dengan
cara mengunjungi satu toko ke toko yang lain agar dapat mendapatkan banyak
informasi. Untuk dapat memenuhi kepuasan akan
kebutuhannya konsumen akan membeli suatu produk tersebut, menggunakannya
dan menilai kepuasan akan produk
tersebut. Pemahaman terhadap jenis kepuasan konsumen dapat memudahkan suatu tempat agar dapat mempersiapkan segala
macam kebutuhan yang dibutuhkan konsumen.
Untuk mencapai
pelanggan yang loyal, menjadi tempat
wisata kuliner wajib untuk memenuhi
kebutuhan konsumen dengan cara menawarkan produk serta jasanya agar hati konsumen
menjadi senang dan berlangganan untuk
melakukan pembelian ulang. Loyalitas tidak berkembang begitu
saja, tetapi dibutuhkan strategi dalam hal pengelolaan konsumen
guna memperolehnya. Sebagai
tempat usaha kuliner
harus mampu mengetahui apa
yang menjadi kebutuhan maupun harapan konsumen saat ini maupun yang akan datang. Planning agar dapat menjadi unggul dan
mempertahankan loyalitas pelanggan
dapat dilakukan dengan cara menyajikan citra toko agar dipandang baik dan memberikan kepuasan terhadap para konsumennya. Citra ialah salah satu kepribadian atau image sebuah toko yang
ada pada pikiran konsumen. Citra toko atau brand
image menjelaskan sensasi para pelanggan untuk sebuah toko. Bagi pelanggan, citra atau image menjadi perwakilan gambaran yang penuh bagi para usaha kuliner. Oleh karena itu, pelaku usaha kuliner
wajib untuk merancang dan menilai keinginan konsumen
bagi suatu tempat usahanya. Citra toko atau brand image dapat dilakukan pengukuran menggunakan pertanyaan berupa penilaian dari berbagai macam aspek yang diajukan kepada
para pelanggan dari operasional suatu toko bagi pelanggan.
Kepuasan pelanggan
ialah sebagai bagian dari faktor yang penting
saat menentukan loyalitas
konsumen. Untuk memenangkan persaingan, para pelaku usaha kuliner
harus menyajikan para pelanggan agar puas, contohnya
yaitu menyajikan kualitas
produk dengan mutu yang bagus, murah harganya,
pelayanan baik serta penyerahan produk cepat daripada
pesaing. Mahalnya harga pada kualitas
produk, mutunya buruk, lambatnya penyerahan produk menjadikan pelanggan
akan tidak memenuhi
kepuasannya dengan tahapan
yang beda. Kepuasan
pelanggan dinilai penting, karena jika pelanggan tidak
merasa adanya kepuasan maka pelanggan tersebut
tidak lagi menjadi langganan pada perusahaan dan akhirnya akan menjadi
langganan bagi perusahaan yang
menjadi pesaing, hal tersebut dapat menjadikan penyebab bagi menurunnya jumlah pada penjualan yang akhirnya
akan menimbulkan kerugian.
Seperti salah satu bisnis kuliner yang menjadi wisata kuliner di Kota Depok ialah
Oma Kopi. Saat pertama kali launching produk, Oma Kopi selalu memberikan inovasi agar dapat membuat keinginan dan
kebuthan para konsumen terpenuhi. Dalam hal tersebut
dilakukan upaya bagi para
pebisnis kuliner agar dapat bersaing secara kompetitif dan unggul dalam memepertahankan dan mampu bersaing
melawan produk dari pesaing. Hal tersebut juga dikerjakan oleh Oma Kopi untuk dapat bersaing
dengan pesaing yang dapat mengancam baik itu melawan
pesaing yang terkenal baru atau pesaing
yang terkenal lama.
Oma Kopi ialah
satu dari banyaknya coffee shop yang ada di Depok dan wajib untuk menghadapi persaingan dalam hal bisnis kuliner dengan sengit. Dalam
operasinya, Oma Kopi selalu memberikan kenyamanan kepada konsumen
untuk menikmati makanan dan minumannya.
Oma Kopi digemari kalangan remaja saat ini dikarenakan menu yang ditawarkan oleh Oma Kopi selalu diperbarui, sehingga konsumen selalu mendapat pilihan yang beragam.
Oma Kopi berdiri
sejak 2019, Oma Kopi ialah salah satu cafe yang terbilang baru tetapi sudah terkenal sukses di Depok, hal tersebut
dilakukan agar para konsumen menjadi
loyal dan mendapat kepausan. Salah satu faktor yang dapat membuat konsumen loyal ialah dengan meningkatkan baiknya
citra suatu produk. Jika citra merek semakin
kuat maka tingkat kepercayaan diri yang ada dipikiran pelanggan juga
semakin kuat yang akan menyebabkan
pelanggan menjadi loyal atau setia pada produk
yang dibeli dan hal tersebut dapat memberikan untung bagi perusahaan dari waktu ke waktu. Loyalitas konsumen ialah keinginan dan
bersedianya para pelanggan untuk melakukan pembelian
ulang terus menerus dalam jangka waktu yang panjang secara eksklusif dan secara sukarela untuk merekomendasikan
kepada orang lain. Loyalitas para pelanggan tidak
hanya dipengaruhi oleh citra merek melainkan juga faktor pelanggan yang puas akan suatu produk atau jasa. Kepuasan yang
dialami para pelanggan ialah suatu buah hasil secara positif berdasarkan emosi dan pengalaman yang dirasakan oleh para pelanggan secara terus menerus dengan
menilai pengalaman transaksi yang bagus pasa
penyedia suatu jasa akan menimbulkan perasaan emosi positif yaitu sebuah
kepuasan, para pelanggan yang mengalami kepuasan nantinya dapat
menjadi loyal (Shaw & Hamilton,
2015).
Pelanggan yang loyal membangun
citra merek yang bagus, hal tersebut menjadikan peluang agar dapat menentukan
berpengaruhnya antara citra merek pada Oma
Kopi sebagai salah satu bisnis kuliner untuk wisata kuliner dengan para
konsumen langganan atau loyal dan hal
tersebut menjadi salah satu faktor yang dapat membuat loyalitas berpengaruh atau dapat dipengaruhi berupa faktor kualitas
pelayanan dan produk.
Berdasarkan dari hal tersebut
maka peneliti fokus kepada Oma Kopi, karena
Oma Kopi memiliki bermacam-macam produk atau menu yang disajikan pada
para konsumen yaitu minuman dan makanan. Oma Kopi ialah salah satu bisnis kuliner
dengan posisi terkuat pada pikiran konsumen dari bermacam-mcam umur.
Konsumen Oma Kopi rata-rata rela
mengeluarkan uang yang lebih untuk membeli produk tersebut. Hal inilah yang membuat peneliti tertarik
untuk mengetahui seberapa kuat citra merek (brand
image) dari produk tersebut dan ingin mengetahui seberapa puas pelanggan Oma Kopi dari segi kualitas pelayanan
dan kualitas produk yang diberikan, sehingga mereka menjadi loyal terhadap bisnis kuliner Oma Kopi. Berdasarkan uraian diatas maka penulis mengambil
judul Dampak Brand Image, Kualitas
Pelayanan dan Kualitas
Produk Terhadap Loyalitas Customer di Oma Kopi Depok. Hipotesis ialah suatu
pernyataan non-permanen pada permasalahan penelitian yang kebenarannya masih dipertanyakan atau harus dilakukan
pengujian. Berdasarkan rumusan
permasalahan penelitian, hipotesis efektif dalam penelitian ini ialah sebagai berikut:
H0: Brand image secara positif dan
signifikan tidak mempengaruhi loyalitas customer. H1: Brand image secara positif dan signifikan mempengaruhi loyalitas customer
H0:
Kualitas pelayanan secara positif dan signifikan tidak mempengaruhi loyalitas
customer
H2:
Kualitas pelayanan secara positif dan signifikan mempengaruhi loyalitas customer.
H0:
Kualitas produk secara
positif dan signifikan tidak mempengaruhi loyalitas
customer.
H3:
Kualitas produk secara
positif dan signifikan mempengaruhi loyalitas customer.
H0: Brand image, kualitas pelayanan
dan kualitas produk secara positif dan signifikan bersama-sama tidak mempengaruhi loyalitas customer.
H4: Brand image, kualitas pelayanan
dan kualitas produk secara positif dan signifikan bersama-sama mempengaruhi
loyalitas customer.
Metode Penelitian
Metode penelitian
yang dipakai yaitu penelitian kuantitatif dimana perolehan data didapatkan dengan kuesioner yang dianalisis
secara statistik. Penelitian kuantitatif ialah
jenis penelitian berdasarkan pada filsafat positivisme penelitian ini berguna
untuk dilakukan penelitian terhadap
sampel dan populasi tertentu, pengumpulan data memakai isntrumen penelitian, analisis data yang bersifat statistik
yang bertujuan agar dapat dilakukan pengujian
hipotesis yang sudah di tetapkan
(Sugiyono, 2015). Artinya
pengumpulan data pada penelitian ini ialah peneliti akan membagikan
kuesioner dan data tersebut
akan diolah melalui program
SPSS.
Penelitian ini
bertempat di Oma Kopi Depok yang berlokasi di Jl. Bukit Cinere raya, Gandul, Kec. Cinere Kota Depok Jawa
Barat. Lokasi tersebut dijadikan tempat penelitian dikarenakan mempunyai segala aspek yang dapat mendukung jalannya
penelitian dengan bagus.
Populasi yang
diambil pada penelitian ini aialah 2.484 konsumen yang membeli produk
di Oma Kopi. Teknik dalam pengambilan sampling pada penelitian itu ialah accindental sampling, yang dimana menentukan sample bisa berdasar pada
peristiwa kebetulan atau orang yang
kebetulan berjumpa peneliti bisa dijadikan sample, jika orang tersebut pas untuk sumber data. Agar dapat melakukan
penghitungan terhadap jumlah sample yang ada pada populasi yang dilakukan pengembangan tersebut dapat digunakan
rumus Slovin. Penghitungan
terkait pengambilan sample dengan penggunaan rumus Slovin yaitu:
Keterangan:
n��������� = Ukuran
sampel
N�������� = Ukuran
populasi
e��������� = Nilai
margin of error dari ukuran
populasi 0.1 atau 10%
Merujuk kepada
rumus Slovin ini sampel yang diambil oleh peneliti yang dapat mewakili
populasi sebanyak 96 responden. Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini ialah menggunakan teknik angket atau menyebarkan
kuesioner. Kuesioner atau yang disebut juga sebagai
angket ialah suatu teknik dimana pengumpulan data dilakukan secara
efisien yang dimana kepastian akan variable yang akan diukur oleh peneliti
dan mengetahui yang diinginkan oleh responden tersebut.
Teknik tersebut ialah teknik dalam pengumpulan data yang dilaksanakan dengan cara memberi
satu perangkat pertanyaan pada responden agar dapat mendapatkan
informasi yang diperlukan dari jawaban
responden (Sugiyono, 2012).
Skala yang digunakan pada pengukuran data ialah
skala likert yang dimana berguna
agar dapat dilakukan
pengukurn sikap, persepsi
serta pendapat mengenai
fenomena atau sebuah objek khusus. Didalam penelitian ini penulis telah
menetapkan dengan khusus yang
sleanjutnya dapat dituturkan sebagai variable penelitian (Siregar, 2016).
Berikut ialah skor atau nilai yang telah dilakukan
penentuannya untuk tiap pertanyaan:
Sangat Tidak Setuju (STS)���� = skor 1
Tidak Setuju (TS)������ ����������� = skor 2
Netral (N)������ ����������������������� = skor 3
Setuju (S)������� ����������������������� = skor 4
Sangat Setuju (SS)����� ����������� = skor 5
Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu dengan analisis
regresi linear berganda memiliki tujuan agar dapat mengetahui
berapa besarnya pengaruh variable bebas,
sebagai berikut: brand image (X1), kualitas pelayanan (X2), kulitas produk (X3) tepada loyalitas customer (Y). Pembentukan
umum persamaan regresi linear berganda ialah sebagai berikut:
Y= a+b1X1+b2X2+b3X3+e
Keterangan:
Y�������� = Loyalitas
Customer
a��������� = Konstanta
X1������ = Brand Image
X2������ = Kualitas
Pelayanan
X3������ =
Kualitas Produk b1 b2 b3��� = Koefisien regresi e�� = Error
Uji Validitas
Uji validitas
suatu kuesioner dapat dikatakan sah apabila pertanyaan dalam kuesioner dapat mengungkapkan suatu hal yang dapat dilakukan
pengukuran pada kuesioner itu (Ghozali, 2011). Apabila
r-hitung > r-tabel dan nilai positif, indikator ataupun pertanyaan itu dianggap sah. Sebalikanya, jika r- hitung
< r-tabel, indikator atau pertanyaan dianggap tidak sah (Ghozali, 2011).
Uji Reliabilitas
Uji ini dilakukan
guna menjadi alat ukur suatu kuesioner yang menjadi indikator daripada konstruk ataupun variabel.
Sebuah kuesioner dinyatakan handal ataupun reliable apabila jawaban seorang pada
pernyataan ialah stabil ataupun konsisten dari
waktu ke waktu. Sebuah variabel dinyatakan reliable
jika mempunyai Cronbach
Alpha
>
0,60 (Wiratna, 2015).
Uji Multikolinearitas
Uji
multikolinearitas memiliki tujuan
agar dapat dilakukan pengujian terkait penemuan korelasi antara variable bebas
atau tidak pada model regresi, karena jika model regresi
tersebut baik maka tidak akan adanya korelasi
pada variable bebas (Ghozali, 2011).
Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas
ini bertujuan agar dapat melihat model regresi apakah ada ketidaksamaan variance dari residual
suatu pengamatan kepada pengamatan lainnya (Ghozali,
2011). Didalam penelitian ini, uji heteroskedastisitas yang digunakan ialah uji Glejser. Uji glejser ini agar dapat melihat
ada atau tidaknya heteroskedastisitas ialah dengan cara mengamati nilai signifikasinya menggunakan aturan apabila nilai probabilitas signifikansi < 0,05, yang berarti sudah terjadi heteroskidastisitas. Dan apabila nilai probabilitas signifikansinya ≥ 0,05 yang berarti tidak terjadi heteroskedastisitas.
Uji Normalitas
Uji normalitas
memiliki tujuan agar dapat dilakukan pengujian terhadap variabel independen dan dependennya memiliki
distribusi yang normal atau
non-normal yang ada didalam model regresi (Ghozali,
2011). Regresi dapat dikatakan bagus jika mempunyai data distribusi yang normal atau
pun dekat dengan normal. Agar dapat mengetahui sebuah normalitas pada data bisa dilakukan menggunakan uji statistik Kolmogorov-Smirnov.
Uji Autokorelasi
Tujuan untuk uji
autokorelasi adalah agar dapat dilakukan pengujian benar atau tidaknya
dalam model regresi
linear ada korelasi
diantara kesalahan penganggu
di periode t dengan
kesalahan penganggu di periode t-1 sebelumnya (Ghozali, 2011). Agar gejala autokerelasi dapat terdeteksi
bisa dengan menggunakan uji durbin watson (DW-
test).
Koefisien Determinasi R2
Koefisien
determinasi (R2) yang digunakan agar dapat dilakukan pengukuran variasi variable independen dalam
kemampuan model untuk menerangkannya (Ghozali,
2011). R2 dengan nilai yang kecil dengan artian kemampuan
dependennya memiliki keterbatasan, kalau R2 dekat dengan satu yang dalam artian variable
independen memberi segala informasi
yang diperlukan agar dapat memperkirakan variasi variable dependen
(Ghozali, 2011).
Uji F
Uji F yaitu suatu
uji agar dapat melihat pengaruh
variable bebas yaitu brand
image (X1), kualitas pelayanan (X2), dan kualitas
produk (X3) terhadap
loyalitas
customer (Y).
Uji T
Uji t adalah suatu
uji agar dapat melihat signifikan efek dari variable
bebas
secara individual ataupun parsial
pada variable terikat. Untuk pengujian brand image, kualitas produk serta pelayanan pada loyalitas customer memakai
tahapan signifikan 0,05.
Hasil dan Pembahasan
Uji Validitas
Tabel 1
Hasil Uji Validitas
No |
Variabel |
r Hitung |
r Tabel |
Kode |
Keterangan |
1 |
Brand Image�(X1) |
0,726 |
0,2006 |
X1.1 |
Valid |
2 |
0,730 |
0,2006 |
X1.2 |
Valid |
|
3 |
0,780 |
0,2006 |
X1.3 |
Valid |
|
4 |
0,711 |
0,2006 |
X1.4 |
Valid |
|
5 |
0,683 |
0,2006 |
X1.5 |
Valid |
|
6 |
Kualitas Pelayanan (X2) |
0,659 |
0,2006 |
X2.1 |
Valid |
7 |
0,738 |
0,2006 |
X2.2 |
Valid |
|
8 |
0,669 |
0,2006 |
X2.3 |
Valid |
|
9 |
0,674 |
0,2006 |
X2.4 |
Valid |
10 |
|
0,745 |
0,2006 |
X2.5 |
Valid |
11 |
0,392 |
0,2006 |
X2.6 |
Valid |
|
12 |
0,671 |
0,2006 |
X2.7 |
Valid |
|
13 |
0,731 |
0,2006 |
X2.8 |
Valid |
|
14 |
0,606 |
0,2006 |
X2.9 |
Valid |
|
15 |
0,686 |
0,2006 |
X2.10 |
Valid |
|
16 |
0,730 |
0,2006 |
X2.11 |
Valid |
|
17 |
0,679 |
0,2006 |
X2.12 |
Valid |
|
18 |
0,657 |
0,2006 |
X2.13 |
Valid |
|
19 |
Kualitas Produk�(X3) |
0,882 |
0,2006 |
X3.1 |
Valid |
20 |
0,833 |
0,2006 |
X3.2 |
Valid |
|
21 |
0,803 |
0,2006 |
X3.3 |
Valid |
Berdasarkan hasil
uji validitas penelitian pada tabel 1 dapat dilihat bahwa semua item dinyatakan valid. Kriteria ialah
nilai Corrected item-total correlation (r hitung) yang lebih besar dari
nilai r tabel, dengan kriteria sebagai berikut:
Jika nilai r hitung>r tabel maka instrument dinyatakan valid
Jika nilai r hitung <r
tabel maka instrument dinyatakan tidak
valid
Nilai r tabel
didapatkan dengan menghitung derajat kebebasan dari data yaitu 96 (n). Selanjutnya berdasarkan hasil
pengolahan data menggunakan software SPSS versi 23, diketahui bahwa semua nilai r hitung pada tingkat signifikansi
0,05. Nilai r tabel untuk n=96 dengan
tingkat signifikansi 0,05 ialah 0,2006.
Uji Reliabilitas
Tabel 2
Hasil Uji Reliabilitas
Cronbach�s Alpha |
N of Items |
.951 |
32 |
Berdasarkan hasil
uji reliabilitas yang telah dilakukan, didapat skor Cronbach�s Alpha (α) sebesar 0,951. Maka
dinyatakan reliabel karena nilai Cronbach�s Alpha (α) melebihi 0,60. Hasil pengolahan data tabel
2 dapat diketahui bahwa 32 item variabel dapat diandalkan.
Uji Normalitas
Tabel 3
Hasil Uji Normalitas
|
Unstandardiz ed Residual |
|
N |
|
96 |
Normal Parametersa,b |
Mean |
.0000000 |
|
Std. Deviation |
.35816611 |
Most Extreme |
Absolute |
.089 |
Differences |
Positive |
.071 |
|
Negative |
-.089 |
Test Statistic Asymp. Sig. (2-tailed) |
.089 .061c |
Berdasarkan pada
tabel 3 hasil uji normalitas dengan metode uji Kolmogorov- Smirnov signifikan pada 0,061> 0,05,
maka dapat disimpulkan bahwa metode regresi pada penelitian ini telah memenuhi asumsi normalitas.
Uji Multikolinearitas
Tabel 4
Hasil Uji Multikolinearitas
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
Collinearity Statistics |
||
B |
Std. Error |
Beta |
Tolerance |
VIF |
|||
1����������� (Constant) |
.902 |
.374 |
|
2.412 |
.018 |
|
|
X1 |
.262 |
.105 |
.265 |
2.505 |
.014 |
.504 |
1.986 |
X2 |
.280 |
.136 |
.252 |
2.062 |
.042 |
.378 |
2.649 |
X3 |
.236 |
.088 |
.280 |
2.701 |
.008 |
.523 |
1.913 |
Pada tabel 4 dapat diketahui bahwa
nilai Variance Inflation Factor (VIF) dari variabel
brand image, ialah 1,986, variabel kualitas pelayanan ialah 2,649 dan variabel kualitas produk ialah 1,913. Dari ketiga
variabel tersebut nilai VIF tersebut lebih kecil dari 10, sehingga
dapat dikatakan bahwa antar variabel
independent tidak terjadi
persoalan multikolinearitas.
Uji Autokorelasi
Tabel 5
Hasil Uji Autokorelasi
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the Estimate |
Durbin- Watson |
1 |
.694a |
.482 |
.465 |
.36396 |
1.964 |
DU |
DW |
4-DU |
1,7326 |
1,964 |
2,2674 |
Autokorelasi ialah terdapat korelasi
antara residual pada periode t dengan residual
pada periode sebelumnya (t-1). Metode pengujian
autokorelasi tersebut dilakukan dengan uji Durbin-Watson (DW).
Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui bahwa nilai DW ialah
sebesar 1,964
Dasar pengambilan keputusan:
DU
< DW < 4-DU maka diterima yang berarti tidak terjadi
autokorelasi.
DW
< DL atau DW > 4-DL maka ditolak yang berarti terjadi autokorelasi.
DL < DW < DU atau 4-DU < DW
< 4-DL berarti tidak ada kesimpulan yang
pasti.
Nilai DU dan DL dapat diperoleh
dengan tabel statistik Durbin Watson. Dengan
n=96, dan k=3 maka didapatkan nilai DL= 1,6039, dan DU= 1,7326 sehingga
nilai 4- DU= 2,2674, dan 4-DL= 2,3961.
Dapat diketahui
bahwa nilai Durbin-Watson sebesar 1,964 terletak
diantara DU
< DW < 4-DU sehingga hasilnya
tidak terjadi autokorelasi. Dengan demikian dalam model regresi linear tidak ada korelasi antara variabel
independent dan tidak terjadi gangguan autokorelasi baik positif maupun negative pada model
regresi.
Uji Heteroskedastisitas
Tabel 6
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
|
B |
Std. Error |
Beta |
|||
1 (Constant) |
-.058 |
.233 |
|
-.251 |
.803 |
Brand Image |
.002 |
.065 |
.005 |
.038 |
.970 |
Kualitas Pelayanan |
-.003 |
.085 |
-.006 |
-.034 |
.973 |
Kualitas Produk |
.081 |
.055 |
.209 |
1.482 |
.142 |
Dasar pengambilan
uji heteroskedastisitas glejser yaitu jika nilai signifikansi (Sig) antara variabel independent (brand
image, kualitas pelayanan, kualitas produk) dengan absolut
residual lebih besar dari 0,05 maka tidak terjadi masalah
heteroskedastisitas. Terlihat pada tabel 6 hasil uji
heteroskedastisitas menunjukkan bahwa variabel
brand image dengan signifikansi 0,970, variabel kualitas pelayanan
dengan signifikansi 0,973 dan
variabel kualitas produk dengan signifikansi 0,142. Artinya, nilai signifikansi dari variabel independent lebih besar dari
0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk
model regresi yakni Dampak Brand
Image, Kualitas Pelayanan dan
Kualitas Produk terhadap
Loyalitas Customer tidak terjadi masalah
heteroskedastisitas, dibuktikan dengan nilai signifikansi lebih besar
dari 0,05.
Uji F
Tabel 7
Hasil Uji F Brand Image, Kualitas Pelayanan dan Kualitas
Produk Terhadap Loyalitas Customer
Model |
Sum of Squares |
df |
Mean Square |
F |
Sig. |
1 Regression |
11.353 |
3 |
3.784 |
28.569 |
.000b |
Residual |
12.187 |
92 |
.132 |
|
|
Total |
23.540 |
95 |
|
|
|
Dari tabel 7 diatas
dapat dijelaskan bahwa nilai Fhitung sebesar 28,569 dengan tingkat signifikan 0,000, setelah nilai F
dihitung maka harus dicari nilai Ftabel (α 0,05) dan dfl = 3 :df3 = 96-3-1 = 92 ialah 2,70. Karena nilai Fhitung
lebih besar dibanding dengan Ftabel (28,569 > 2,70) maka dapat disimpulkan bahwa H0
ditolak, berarti Brand Image, Kualitas Pelayanan dan Kualitas Produk secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap Loyalitas Customer
di Oma Kopi Depok.
Uji Koefisien Determinasi (R2)
Tabel 8
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Brand Image,
Kualitas Pelayanan dan Kualitas Produk Terhadap Loyalitas Customer
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the Estimate |
1 |
.694a |
.482 |
.465 |
.36396 |
Uji F pada perhitungan
sebelumnya telah membuktikan bahwa adanya pengaruh antar variabel independent (bebas) terhadap variabel
dependent (terikat). Tahap selanjutnya
peneliti ingin mengetahui seberapa besar proporsi pengaruh seluruh variabel bebas terhadap variabel terikat, cara
ini disebut dengan Koefisien Determinasi yang
dapat diukur oleh nilai R square (R2).
Berdasarkan tabel 8 diperoleh
nilai R2 sebesar
0,482 atau 48,2%. Artinya variabel
independen dalam penelitian ini (Brand Image, Kualitas Pelayanan
dan Kualitas Produk)
memiliki proporsi pengaruh
terhadap variabel dependen
(loyalitas customer) sebesar
48,2%. Sedangkan sisanya 51,8% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
ada dalam model regresi
linear.
Uji T
Tabel 9
Hasil Uji T Brand Image, Kualitas Pelayanan dan
Kualitas Produk Terhadap Loyalitas Customer
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
|
B |
Std. Error |
Beta |
|||
1 (Constant) |
.902 |
.374 |
|
2.412 |
.018 |
Brand Image |
.262 |
.105 |
.265 |
2.505 |
.014 |
Kualitas Pelayanan |
.280 |
.136 |
.252 |
2.062 |
.042 |
Kualitas Produk |
.236 |
.088 |
.280 |
2.701 |
.008 |
Dari tabel 9
diatas dapat dijelaskan bahwa brand image nilai t hitung sebesar 2,505 dan signifikan 0,014. Sedangkan
brand image dari nilai t tabel pada dk = n-k-1
(96-3-1) (α 0,05)
sehingga diperoleh t tabel sebesar
1,986. Karena t hitung > t tabel yaitu
(2,505 > 1,986) maka dapat disimpulkan H0 ditolak, yang artinya brand image (X1) berpengaruh positif dan signifikan
terhadap loyalitas customer (Y) di Oma Kopi Depok. Dari tabel 9 diatas dapat
dijelaskan bahwa kualitas pelayanan nilai t hitung sebesar 2,062 dan signifikan 0,042.
Sedangkan kualitas pelayanan dari nilai t tabel pada dk = n-k-1 (96-3-1) (α
0,05) sehingga diperoleh
t tabel sebesar 1,986. Karena t hitung > t tabel yaitu (2,062 > 1,986) maka
dapat disimpulkan H0 ditolak, yang artinya kualitas pelayanan (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap
loyalitas customer (Y) di Oma Kopi Depok.
Dari tabel 9
diatas dapat dijelaskan bahwa kualitas produk nilai t hitung sebesar 2,701 dan signifikan 0,008. Sedangkan
kualitas produk dari nilai t tabel pada dk = n-k-1 (96-3-1) (α 0,05) sehingga diperoleh
t tabel sebesar 1,986. Karena
t hitung > t tabel
yaitu (2,701 > 1,986) maka dapat disimpulkan H0 ditolak, yang artinya kualitas
pelayanan (X3) berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas customer
(Y) di Oma Kopi Depok.
Analisis Regresi Linear
Berganda
Tabel 10
Hasil Analisis Regresi
Linear Berganda
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
Collinearity Statistics |
||
B |
Std. Error |
Beta |
Tolerance |
VIF |
|||
1 (Constant) |
.902 |
.374 |
|
2.412 |
.018 |
|
|
Brand Image |
.262 |
.105 |
.265 |
2.505 |
.014 |
.504 |
1.986 |
Kualitas Pelayanan |
.280 |
.136 |
.252 |
2.062 |
.042 |
.378 |
2.649 |
Kualitas Produk |
.236 |
.088 |
.280 |
2.701 |
.008 |
.523 |
1.913 |
Berdasarkan tabel 23 dapat dijelaskan
bahwa persamaan regresi linear berganda yang diperoleh dari penelitian ini ialah
sebagai berikut:
Y = 0,902 +
0,262 X1 + 0,280 X2 + 0,236 X3
Keterangan:
Y�������� = Loyalitas
Customer
a��������� = Konstanta (constant)
b1������� =
Koefisien Regresi pertama b2��������� = Koefisien Regresi kedua b3 =
Koefisien Regresi ketiga X1�� = Brand
Image
X2������ =
Kualitas Pelayanan X3�������� = Kualitas
Produk
Dari persamaan
di atas dapat diuraikan sebagai berikut:
Konstanta: 0,902
Koefisien regresi
0,262 dan positif. Hal ini menunjukkan bahwa jika brand image Oma Kopi Depok semakin tertanam dalam
benak pelanggan dan semakin dikenal banyak orang maka loyalitas
customer akan semakin
meningkat dengan sendirinya.
Koefisien regresi
0,280 dan positif.
Hal ini menunjukkan bahwa jika kualitas pelayanan
pada pelayanan di Oma Kopi Depok semakin
bagus maka loyalitas
customer akan semakin meningkat dengan sendirinya.
Koefisien regresi
0,236 dan positif. Hal ini menunjukkan bahwa jika kualitas produk pada produk di Oma Kopi Depok semakin
berkualitas akan produknya
maka loyalitas customer
akan semakin meningkat dengan
sendirinya.
Pada sub bab pembahasan ini, peneliti membahas
dari hasil penelitian diatas:
Brand Image Mempengaruhi
Loyalitas Customer di Oma Kopi Depok, hasil analisis
dalam penelitian ini diperoleh bahwa brand image berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas customer.
Analisis tersebut diperkuat dengan hasil yang
didapat melalui beberapa pengujian dan hasil pengujian hipotesis
menggunakan uji t, didapat nilai
signifikan (α 0,025 two-tailed) sehingga diperoleh (2,505 > 1,986).
Dari kriteria tersebut peneliti
menyimpulkan bahwa variabel brand image berpengaruh positif dan signifikan
terhadap loyalitas customer di Oma Kopi Depok.
Kualitas
Pelayanan Mempengaruhi Loyalitas Customer di Oma Kopi Depok, hasil analisis dalam penelitian ini diperoleh bahwa kualitas pelayanan
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap loyalitas customer. Analisis tersebut diperkuat dengan hasil yang didapat
melalui beberapa pengujian
dan hasil pengujian
hipotesis menggunakan uji t,
didapat nilai signifikan (α 0,025 two-tailed) sehingga diperoleh (2,062 > 1,986). Dari kriteria tersebut
peneliti menyimpulkan bahwa variabel kualitas
pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas customer
di Oma Kopi Depok.
Kualitas Produk
Mempengaruhi Loyalitas Customer di Oma Kopi Depok, hasil analisis dalam penelitian ini diperoleh bahwa kualitas produk
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap loyalitas customer. Analisis tersebut diperkuat dengan hasil yang didapat melalui beberapa pengujian dan
hasil pengujian hipotesis menggunakan uji t,
didapat nilai signifikan (α 0,025 two-tailed) sehingga diperoleh
(2,701 > 1,986). Dari kriteria
tersebut peneliti menyimpulkan bahwa variabel kualitas produk berpengaruh positif
dan signifikan terhadap
loyalitas customer di Oma Kopi Depok
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian Oma Kopi di Depok yang telah dianalisis, dari pembahasan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Brand Image berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas customer.
Hal ini dapat diartikan apabila
brand image terhadap
loyalitas customer Oma Kopi Depok lebih ditingkatkan maka akan
semakin meningkat loyalitas customer
Oma Kopi Depok.
Kualitas
pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas customer. Hal ini dapat diartikan apabila kualitas
pelayanan lebih ditingkatkan kembali, maka akan semakin meningkat loyalitas customer Oma Kopi
Depok. Kualitas
produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas customer. Hal ini dapat diartikan apabila kualitas
produk lebih ditingkatkan kembali, maka akan
semakin meningkat loyalitas customer Oma Kopi Depok. Berdasarkan hasil yang
diketahui bahwa variabel Brand Image, Kualitas Pelayanan dan Kualitas Produk berpengaruh positif
dan signifikan terhadap
Loyalitas Customer. Hal ini menjadi bukti bahwa Brand Image, Kualitas
Pelayanan dan Kualitas
Produk menjadi salah satu faktor penting customer dalam meningkatkan
loyalitasnya berkuliner.
BIBLIOGRAFI
Pustaka yang berupa judul
buku
Ghozali. (2011). Aplikasi
Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.
Griffin, J. (2015). Customer
Loyalty: Menumbuhkan dan Mempertahankan Kesetiaan Pelanggan. Jakarta:
Erlangga.
Hasan, A. (2015). Tourism
Marketing. Yogyakarta: Center for Academic Publishing Service.
Kasmir. (2017). Customer
Service Excellent: Teori dan Praktik. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Kotler, P., & Armstrong, G.
(2014). Principle of Marketing, 15th edition. New Jersey: Pearson
Pretice Hall.
Kotler, P., & Keller, K.
(2012). Manajemen Pemasaran Jilid I Edisi ke 12. Jakarta: Erlangga.
Sangadji, E., & Sopiah.
(2013). Perilaku Konsumen-Pendekatan Praktis disertai Himpunan Jurnal
Penelitian. Yogyakarta: Andi.
Shaw, C., & Hamilton, R.
(2015). The Intuitive Customer: 7 Imperatives for Moving your Customer Experience to the Next Level. Florida: Beyond
Philosophy Companies.
Siregar. (2016). Statistika
Deskriptif untuk Penelitian dilengkapi Perhitungan Manual dan Aplikasi
SPSS Versi 17. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian
Kuantitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta. Tjiptono, F. (2011). Manajemen dan Strategi
Merek. Yogyakarta: Andi.
UNWTO. (2012). UNWTO Tourism
Highlights 2012 Edition. Madrid: UNWTO. UNWTO. (2015).
Tourism. Tourism Highlight, 2.
Wiratna. (2015). Metodologi
Penelitian Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Pustaka Baru Press.
Pustaka yang berupa
jurnal ilmiah
Pradini, G. (2017).
Pengaruh Tourism Destination Parts, Service Quality
Terhadap Destination Loyalty
Melalui Tourist Satification di Taman Margasatwa Ragunan. Jurnal
Eksklusif, 136-159.
Copyright
holder: Gagih
Pradini, Frita Pratami (2022) |
First
publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This
article is licensed under: |