Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 3, Maret 2022
STRATEGI PROMOSI MUSEUM BASOEKI ABDULLAH DI ERA NEW
NORMAL
Liliana
Dewi, Annisa Nur Istiqomah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Nasional, Jakarta Indonesia�
Email: [email protected],
[email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi promosi
Museum Basoeki Abdullah di era new normal. Metode penelitian menggunakan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa penyebaran kuesioner dengan skala Likert kepada 100 responden pengunjung Museum Basoeki Abdullah, dan wawancara dengan pengelola Museum. Hasil penelitian diketahui bahwa factor penghambat dan factor
pendukung berpengaruh pada
strategi prmosi museum Basoeki
Abdullah.
Kata Kunci:�� faktor penghambat,
factor pendukung, strategi promosi,
museum basoeki abdullah,
new normal
Abstract
This research aims to identify promotion strategy Museum Basoeki Abdullah in New Normal era. Qualitative descriptive
as a research method, using three data techniques are questionnaire to 100
respondents, literature study and interview with chief of museum Basoeki Abdullah. Result research the push and pull factor
influence promotion strategy.
Keywords: push factor, pull factor, promotion strategy, museum basoeki
abdullah, new normal.
Pendahuluan
Pada masa pandemic Covid-19 tidak hanya tempat
wisata yang terdampak pandemic
saja, museum-museum sebagai
tempat rekreasi edukasi juga mengalami dampak yang sama. Upaya pengurangan penyebaran Covid-19 di Indonesia terkhusus
di DKI Jakarta, membuat pemerintah
pusat dan daerah mengeluarkan keputusan berupa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat
(PPKM) hal ini berefek pada penutupan sementara semua daya tarik wisata
termasuk museum yang ada di
DKI Jakarta. Hal ini menyebabkan
penurunan jumlah kunjungan wisatawan yang signifikan.
Salah satu
museum yang ada di DKI Jakarta dan dikelola oleh pemerintah adalah Museum Basoeki Abdullah dimana museum ini berlokasi di Jakarta Selatan, memiliki
jumlah koleksi pribadi sebanyak 720 buah seperti jenis
koleksi seperti patung, wayang, topeng, senjata, dan buku. Museum yang terletak di pusat keramaian ini dan aksesibilitas yang mudah dijangkau membuat banyak winatawan berminat untuk berkunjung, terlihat dari angka jumlah
pengunjung pada tahun 2017 hingga 2019 terus menanjak. Namun pada tahun 2020 sejak kebijakan PPKM diberlakukan, angka jumlah pengunjung
drop cukup drastis. Berikut grafik informasi angka jumlah pengunjung Museum Basoeki Abdullah dari tahun 2017 hingga tahun 2020.
Sumber: Museum Basoeki Abdullah, 2021
Sebelum masa pandemic Covid-19
dan pemberlakuan kebijakan
PPKM oleh pemerintah, museum Basoeki
Abdullah melakukan promosi secara konvensional. Promosi melalui social media, seperti Facebook, Instagram, Twitter kemudian
Youtube dan Website menjadi
strategi alat promosi yang efektif dilakukan oleh Museum Basoeki Abdullah masa kini. Informasi-informasi seperti workshop,
seminar, penyuluhan dan lomba-lomba
seni mengenai Museum Basoeki Abdullah ditampilkan di
social media, website dan Youtube. Hal ini sejalan dengan
dikeluarkannya rencana strategis Museum Baoseki Abdullah
terhitung dari tahun 2020-2024 yaitu penyelenggaraan penyebaran informasi mengenai koleksi museum dilakukan dengan cara pengadaan
layanan edukasi yang berbasis teknologi dengan memanfaatkan website, social
media serta kegiatan-kegiatan
daring untuk menarik minat pengunjung. Layanan edukasi yang diberikan misalkan perlombaan, pameran dalam bentuk virtual tour,
mengadakan kegiatan yang bekerjasama dengan komunitas, instansi pendidikan hingga seniman.
Sebagai wadah
interaktif, rekreasi dan kontemplatif (Dewi,
2017), museum hadir untuk memberikan
pelayanan kepada public. Upaya memberikan pelayanan prima, museum perlu membuat strategi yang dikemas secara menarik untuk minat kunjung.
Museum harus mampu bersaing dengan daya tarik wisata
lain dan kreatif serta mengikuti perkembangan trend. Berdasarkan hasil wawancara dengan pengelola diketahui bahwa perkembangan tren saat ini
yang sangat cepat dan memaksa
pelanggan untuk menggunakan teknologi informasi menjadi tantangan bagi museum mempromosikan koleksinya. Tantangan lain yang dihadapi seperti keterbatasan dana, keterbatasan jumlah dan kemampuan sumber daya manusia menggunakan
teknologi informasi, minimnya signal internet membuat pengelola perlu berpikir keras. Sedangkan, factor pendukung
museum Basoeki Abdullah adalah
berada dibawah pengelolaan pemerintah serta komunitas-komunitas seniman yang siap membantu dan mendukung keberlangsungan kegiatan museum.
Factor penghambat
merupakan komponen yang menghambat sesuatu agar tidak terjadi atau
tertunda. (Fransisca,
2021) menambahkan
factor penghambat meliputi:
1) keterbatasan dana, 2) minimnya
signal telepon, 3) kurangnya
sumber daya manusia. Faktor pendukung meliputi 1) keanekaragaman, 2) dukungan pemerintah, 3) fasilitas infrastruktur, 4) teknologi informasi. Strategi promosi dilakukan melalui berbagai macam kegiatan mulai dari periklanan di setiap media cetak, digital, ruang terbuka, penerbitan bahan pemasaran, seperti brosur, katalog, kaset video, berpartisipasi dalam acara-acara promosi seperti pameran, seminar, travel
mart, pertukaran budaya
(Kasim,
Bessie, & Nyoko, 2017). �(Alma, 2009) dalam
(Garoda,
2021) menambahkan
bahwa promosi adalah bentuk interaksi
pemasaran melalui penyebaran informasi, mengajak, mengingatkan target
pasar agar mau membeli, loyal
akan produk yang ditawarkan. Sedangkan �(Sistaningrum,
2002) dalam (Ahmad
Kamaludin, 2017) menyatakan
bahwa tujuan promosi adalah memperkenalkan diri, merekomendasikan, mentransformasi
dan membentuk pola kebiasaan konsumen dan merefresh kembali akan produk yang diinformasikan. (Masyrifah,
2017) mengungkapkan
dimensi-dimensi promosi terdiri dari periklanan
(melalui surat kabar, majalah, brosur dan leaflet, direct mail, media audio, audio visual,
outdoor, signboard, umbul-umbul, stiker),
penjualan perseorangan, publisitas, dan promosi penjualan. Berdasarkan pemaparan diatas, maka tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui strategi promosi museum Basoeki Abdullah
di era new normal dengan mengidentifikasi
factor penghambat dan factor pendukung
yang dihadapi oleh museum Basoeki
Abdullah.
����
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah mix method, dilakukan dengan teknik pengumpulan data dengan cara wawancara,
penyebaran kuesioner dan studi literatur. Wawancara dilakukan dengan mewawancarai pihak pengelola, studi literatur mencari data-data teori literatu, kemudian rpenyebaran kuesioner kepada pengunjung museum Basoeki Abdullah sebesar 100 pengunjung/responden, dengan menggunakan skala Likert, yang mana menunjukkan
angka 5 hingga 1, diawali 5 menyatakan sangat setuju hingga angka
1 menyatakan sangat tidak setuju. Dalam penelitian
ini, pengujian instrument menggunakan uji validitas, dan realibitas menggunakan SPSS 25. Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh dari variable. ��
Hasil dan Pembahasan
Hasil Penelitian
Museum dibawah pengelolaan Direktorat Permuseuman berada di jalam Keuangan Raya no. 19, Cilandak
Barat, Jakarta Selatan dengan luas
bangunan +/ 600 m2 dan luas
tanah +/ 450m2. Koleksi
museum terdiri dari koleksi lukisan, koleksi pribadi pelukis Basoeki Abdullah berupa patung, topeng, wayang, dan senjata. Jadwal kunjungan terbuka untuk umum
pada hari Selasa hingga Jumat jam 08.00 � 16.00 wib, Sabtu dan Minggu jam 09.00 � 15.00 wib.
Hari Senin dan Libur
Nasional tutup. Harga tike masuk
dilihat dari jumlah pengunjung, apabila pengunjung datang dalam grup
maka harga tiket menjadi setengah
harga. Berikut keterangan tiket masuk museum Basoeki Abdullah dapat dilihat pada table 1.
Tabel 1. Tiket Masuk Museum Basoeki Abdullah
Kategori |
Perorangan |
Rombongan |
Anak-anak |
Rp 1,000 |
Rp 500 |
Dewasa |
Rp 2,000 |
Rp 1,000 |
Turis/Asing |
Rp 10,000 |
Rp 10,000 |
Sumber:
Museum Basoeki Abdullah
Karakteristik
responden berdasarkan jenis kelamin didominasi
oleh pengunjung perempuan, dengan rentang usia antara 17-24 tahun. Berdasarkan hasil penyebaran penelitian diketahui bhwa uji validitas variable (X1) faktor penghambat dengan 9 pernyataan, disimpulkan bahwa variable X1 adalah valid karena nilai rhitung lebih
besar daripada nilai rtabel dengan
tingkat signifikan 5% atau 0,195. Uji validitas variable
factor pendukung (X2) dengan
12 pernyataan disimpulkan bahwa semua pernyataan
dari variable factor pendukung
(X2) dikatakan valid, karena
dalam nilai rhitung lebih besar
daripada nilai rtabel pada tingkat signifikan 5% atau 0,195. Kemudian untuk uji validitas variable strategi promosi
(Y) dengan 12 pernyataan dalam kuesioner disimpulkan bahwa semua butir pernyataan
dikatakan valid, karena dalam nilai rhitung
lebih besar daripada nilai rtabel pada tingkat signifikan 5% atau 0,195.
Pengujian
realibilitas menggunakan
Cronbach�s Alpa lebih besar dari 0,6, Hasil uji realibitas diketahui bahwa variable factor penghambat (X1)
sebesar 0,851, factor pendukung
(X2) sebesar 0,779, dan strategi promosi
(Y) sebesar 0,851. Maka disimpulkan semua variable dinyatakan reliabel. �
Hasil penelitian menggunakan SPSS versi 25 ditemukan hasil analisis regresi linear berganda yang digunakan untuk mengetahui besaran hubungan pengaruh dari masing-masing variable maka digunakan rumus
Berlandaskan
pada hasil penelitian maka uji hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan membandingkan uji F untuk mengetahui apakah diterima atau ditolak
dengan membandingkan Fhitung dan Ftabel. Hasil uji F penelitian ini adalah disimpulkan Fhitung sebesar 17,752 dengan Ftabel sebesar
3,09 dengan sertifikansi sebesar 0,00 maka diketahui jika Fhitung lebih besar
dari Ftabel dan signifikansi sebesar 0,05, sehingga dikataka Ho ditolak dan Ha diterima, dengan kata lain bahwa variable factor
penghambat dan factor pendukung
terhadap strategi promosi memberikan model fit dan berpengaruh
secara signifikan. Penelitian lebih lanjut untuk mengetahui
hasil uji T untuk menyatakan diterima atau ditolak dengan
membandingkan Thitung dan Ttabel. Hasil uji T dapat dikeatahui Ttabel dari 97 adalah sebesar 1,66071 (0,05). Variabel factor
penghambat (X1) memiliki nilai Thitung sebesar
2,362 dengan signifikan dibawah 0,05 yaitu sebesar 0,000. Berarti variable factor
penghambat memiliki pengaruh terhadap strategi promosi. Sedangkan factor pendukung (X2) memiliki nilai Thitung sebesar
0,504 dengan signifikan dibawah 0,05 yaitu sebesar 0,000. Artinya variable factor
pendukung memiliki pengaruh terhadap strategi promosi.
Pembahasan
Faktor penghambat
terhadap strategi promosi Museum
Basoeki Abdullah di era new normal
Berlandaskan
pada hasil penelitian diketahi bahwa variable factor penghambat berpengaruh signifikan terhadap strategi promosi. Hal ini dikarenakan factor penghambat memiliki peran yang penting dalam strategi promosi untuk meminimalisir
hambatan-hamabatan yang terjadi
dalam kegiatan promosi untuk mengurangi
dampak untuk meningkatkan jumlah pengunjung.
Tinggi rendahnya factor penghambar tergantung bagaimana penerimaan pengunjung museum Basoeki Abdullah akan factor penghambat yang diperolh tidak menjadi alasan
untuk pengunjung tidak berkunjung. Akan tetapi dari hasil
pengolahan data diketahui bahwa tanggapan responden terhadap museum Basoeki Abdullah dimensinya kurang sumber daya
manusia dengan indikator �Adanya keterbatasan dalam berkunjung dapat menganggu kelancaran promosi kepada pengunjung di museum Basoeki
Abdullah� memperoleh nilai sebesar 4,36 dengan kategori sangat tinggi dikarenakan 47% responden menyatakan sangat setuju. Penelitian ini sejalan dengan (Betari Avinda, Sudiarta, & Oka Karini, 2016) bahwa factor penghambat adalah adanya kendala
yang mengurangi efektivitas
kegiatan promosi. Penelitian ini membuktikan bahwa factor penghambat dinyatakan memiliki pengaruh terhadap strategi promosi.
Faktor pendukung
terhadap strategi promosi
museum Basoeki Abdullah di era new normal
Berdasarkan
hasil penelitian diketahui bahwa variable factor pendukung (X2) berpengaruh signifikan terhadap strategi promosi (Y). Factor pendukung menjadi perhatian utama pengunjung untuk mencari apa
yang dibutuhkan, sehingga factor
pendukung ditawarkan kepada pengunjung menjadi pertimbangan khusus sebelum mereka berkunjung maupun mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan
oleh pengelola. Dalam hal ini, hasil
kuesioner akan tanggapan pengunjung terhadap museum Basoeki Abdullah dimensi keanekaragaman dengan indikator �Keanekaragaman jenis kegiatan di Museum Basoeki Abdullah
lebih bervariasi dibandingkan sebelumnya� memperoleh nilai sebesar 4,61 dengan kategori tinggi sebesar 63% menyatakan sangat setuju. (Betari Avinda et al., 2016) menyatakan bahwa factor pendukung merupakan factor yang membantu tercapainya kemajuan dalam berpromosi.
Strategi promosi Museum Basoeki Badullah di era new normal
Strategi promosi menjadi perhatian utama pengunjung untuk mencari apa yang dibutuhkan dari museum Basoeki Abdullah, sehingga
strategi promosi yang ditawarkan
kepada pengunjung menjadi pertimbangan khusus sebelum mereka berkunjung maupun mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan
oleh museum Basoeki Abdullah.
Hasil kuesioner dengan nilai tertinggi dari tanggapan responden terhadap museum Basoeki Abdullah dimensi penjualan perseorangan dan promosi penjualan dengan indikator �Saya merasa antusia mengikuti kegiatan daring dan
virtual tour yang dilakukan oleh Museum Basoeki Abdullah secara gratis�. Pada
dimensi promosi penjualan memperoleh nilai 4,48 dengan kategori sangat tinggi di karenakan 48% responden menyatakan sangat setuju. �(Rangkuti,
2009) menyatakan bahwa strategi promosi merupakan kegiatan penting untuk meningkatkan
keuntungan, tanpa kegiatan promosi, perusahaan tidak bisa mendapatkan pelanggan seperti yang ditargetkan.�
Analisis SWOT
Untuk
mendukung penelitian ini lebih komprehensif
maka dilakukan analisis SWOT. Strength/kekuatan
yang dimiliki oleh museum Basoeki
Abdullah berupa keanekaragaman
koleksi karya seni dan budaya, pengadaan dan penggunaan social media
sebagai sarana penyebaran edukasi sekaligus promosi sekaligus layanan reservasi online dan pelaksanaan
virtual tour di website museum Basoeki Abdullah, dan fasilitas infrastruktur yang memadai serta ketersediaan
sarana bagi penyandang disabilitas yang berkunjung.
Weakness/kelemahan museum Basoeki Abdullah
adalah keterbatasan staff
di era new normal, pendanaan untuk
Museum Basoeki Abdullah terpangkas
untuk penanganan Covid-19
dan pembatasan kapasitas jumlah pengunjung yang mempengaruhi pemasukan bagi museum. Museum Basoeki
Abdullah memiliki Opportunities/peluang berada di lokasi yang strategis dengan transportasi mudanh terjangkau dan dilalui, adanya dukungan dari pemerintah,
mendapat dukungan dari komunitas seni dan masyarakat lingkungan, pengadaan teknologi informasi yang dapat menampilkan koleksi karya seni
lebih menarik. Threats/ancaman bagi museum Basoeki Abdullah adanya persaingan tidak hanya antar museum tapi juga destinasi, daya tarik wisata
lain, antusiasme akan minat kunjung
ke museum masih minim dan adanya penyebaran Covid-19, pembatasan jumlah pengunjung.
Tabel 2
Analisis SWOT
|
Strengths |
Weakness |
|
1.
Penggunaan promosi media social paling efektif 2.
Memiliki reservasi online dan virtual tour di website museum Basoeki Abdulah 3.
Fasilitas infrastruktur didalam museum sudah memadai 4.
Keanekaragaman karya seni 5.
Memaksimalkan promosi WOM |
1.
Adanya keterbasan staff di era new normal 2.
Pemangkasan dana untuk penaganan Covid-19 3.
Pembatasan kapasitas jumlah pengunjung |
Opportunities |
Strategi SO |
Strategi WO |
1.
Mendapatkan dukungan dari pemerintah 2.
Mendapatkan dukungan dari masyarakat sekitar museum dan komunitas seni 3.
Lokasi strategis dengan transportasi yang mudah 4.
Munculnya teknologi informasi yang dapat menampilkan koleksi karya seni lebih menarik |
1.
Pengelola museum Basoeki Abdullah dapat mempromosikan melalui media social
karena efektif dalam menginformasikan kegiatan yang diselenggarakan
museum baik kegiatan
daring dan offline dan didukung berada
di lokasi yang strategis 2.
Pengelola museum dapat mengemas keanekaragama karya seni lebih menarik
untuk diperlihatkan kepada pengunjung serta dibuatnya virtual tour yang
dicantumkan di website museum Basoeki
Abdullah |
1.
Pengelola museum Basoeki Abdullah dapat meminimalisir pendanaan dari pemerintah karena adanya pemangkasan dana untuk penaganan Covid-19 dengan melakukan promosi lewat social media. 2.
2. Pengelola museum dapat memaksimalkan staff dalam melakukan kegiatan promosi di era new
normal dengan mematuhi kebijakan pemerintah terkait peraturan protokol Kesehatan bagi museum
yang buka di era new normal |
Threats |
Strategi ST |
Strategi WT |
1. Adanya persaingan 2. Antusiasme akan museum minim 3. Adanya penyebaran virus
Covid-19 |
1.
Pengelola museum Basoeki Abdullah dapat memaksimalkan promosi dengan WOM secara telephone kepada pengunjung untuk menginformasikan kegiatan yang sedang diselenggarakan dengan adanya sasaran pengunjung bagi pengunjung yang belum paham teknologi 2.
Pengelola museum dapat menciptakan hubungan baik dengan pengunjung untuk menginformasikan pembelian tiket atau registraasi online untuk menghindari kerumumnan |
1.
Pengelola museum Basoeki Abdullah dapat mendorong minat pengunjung karena adanay pembatasan kapasitas pengunjung untuk mengikuti kegiatan-kegiatan online yang menarik
sehingga signal bukan menjadi permasalahan untuk tidak mengikuti
kegiatan online tersebut untuk pengunjung. |
Kesimpulan
Dari hasil penelitian mengenai strategi promosi Basoeki Abdullah di era
new normal maka ditarik kesimpulan bahwa dari hasil pengujian
dapat diketahui bahwa variavhel factor penghambat berpengaruh signifika terhadap strategi promosi pada Museum Basoeki
Abdullah. Hal ini karena factor
penghambat bukan menjadi hambatan untuk pengunjung mengikuti kegiatan-kegiatan yang dipromosikan melalui media social
milik Museum Basoeki
Abdullah.
Variable pendukung
berpengaruh signifikan terhadap strategi promosi pada
museum Basoeki Abdullah, karena
daktor pendukung menjadi factor utama untuk pengunjung mengikuti kegiatan-kegiatan yang dipromosikan melalui social media
dan penggunaan teknologi informasi yang dimiliki. Variable
strategi promosi museum Basoeki
Abdullah menggunakan promosi
yang efektif saat ini dengan penggunaan
social media �
BIBLIOGRAFI
Ahmad Kamaludin. (2017). peengaruh Strategi
Promosi dan Kualitas Produk terhadap Pembelian (Studi di PT Sarana Panca Karta
Nusa Distributor Kabupaten Majalengka). Syntax Literate ; Jurnal Ilmiah
Indonesia, 2(3), 1�27. Retrieved from
https://jurnal.syntaxliterate.co.id/index.php/syntax-literate/article/view/75/126
Alma, H. B.
(2009). Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: CV Alfabeta.
Betari Avinda, C., Sudiarta, I. N., &
Oka Karini, N. M. (2016). Strategi Promosi Banyuwangi Sebagai Destinasi Wisata
(Studi Kasus Pada Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata). Jurnal IPTA, 4(1), 55.
https://doi.org/10.24843/ipta.2016.v04.i01.p10
Dewi, L. (2017). Pengaruh Kualitas
Pelayanan dan Nilai Produk Terhadap Kepuasan Pengunjung Di Museum Pos Indonesia
Bandung. I, 1�23.
Fransisca, M. (2021). Komunikasi pemasaran
dalam meningkatkan kunjungan wisatawan. Jurnal Signal, 9(1), 14�24.
Garoda, I. S. S. (2021). Analisis Pengaruh
Kualitas Pelayanan, Harga, Promosi dan Lokasi terhadap Kepuasan Konsumen
Restoran Mcdonald�s Cijantung. Syntax Literate ; Jurnal Ilmiah Indonesia,
6(6), 2833. https://doi.org/10.36418/syntax-literate.v6i6.3109
Kasim, A., Bessie, J. L. ., & Nyoko, A.
E. L. (2017). Strategi Promosi Pariwisata Kota Kupang Melalui Pembuatan Media
Katalog Wisata. Journal Of Management (SME�s), 4(1), 71�90.
Masyrifah, S. (2017). Pelaksanaan promosi
museum Linggam Cahaya di Kabupaten Lingga Provinsi Kepulauan Riau. Tujuan
Bauran Promosi, JOM FISIP(2), 1�10. Retrieved from
https://media.neliti.com/media/publications/114827-ID-pelaksanaan-promosi-museum-linggam-cahay.pdf
�Rangkuti,
F. (2009). Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus Integrated
Marketing Communication.
�Sistaningrum. (2002). Manajemen
Promosi Pemasaran. Jakarta: Index
������������������������������������������������
Copyright holder: Liliana Dewi, Annisa Nur Istiqomah (2022) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia |
This article is licensed
under: |