Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398

Vol. 7, No. 3, Maret 2022

 

PENGARUH MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

 

Bambang Subiyanto, Dewandaru Agung Pramita, Anas Fakih

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Nasional, Jakarta Indonesia

Email: [email protected], [email protected], [email protected]

 

Abstrak

Harga saham yang tinggi menggambarkan tingginya nilai perusahaan. Semakin tinggi nilai perusahaan maka semakin tinggi pula kemakmuran pemegang saham. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Good Corporate Governance dan pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap nilai perusahaan. Variabel Good Corporate Governance yang di proksikan melalui kepemilikan manajerial dan komite audit yang diukur melalu Price Book Value (PBV) pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2016 - 2020. Jumlah populasi pada penelitian ini adalah 47 perusahaan dengan 14 perusahaan yang menjadi sampel penelitian, sehingga seluruh observasi berjumlah 70. Data yang diambil adalah data sekunder yang terdaftar di situs resmi Bursa Efek Indonesia. Dalam pengambilan data ini menggunakan teknik purposive sampling. Teknik analisis yang digunakan adalah melalui analisis regresi linear berganda. Pengolahan data dilakukan menggunakan SPSS 25.0. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Kepemilikan Manajerial berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan dan Komite Audit berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan, sedangkan corporate social responsibility tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan

 

Kata Kunci: Kepemilikan Manajerial, Komite Audit, Corporate Social Responsibility, Nilai perusahaan

 

Abstract

A high share price describe a high firm value. Much higher of firm value make high prosperity of shareholders. The purpose of this study is to determine the effect of Good Corporate Governance Mechanism and Corporate Social Responsibility disclosure of firm value. Good corporate governance which is proxied through managerial ownership, and audit committee measured through price book value (PBV) of mining company listed on Indonesia Stock Exchange (IDX) year 2016- 2020. Total population in this study is 47 company with the final sample 14 and the whole observation was 70. Data taken on official site of IDX with purposive sampling. To test the hypothesis proposed is used multiple regression analysis that has been processed using SPSS 25.0. The result of this study indicate that Managerial Ownership have a positive significant effect to firm value, and Audit Committee have a positive significant effect to firm value. While corporate social responsibility disclosure has not effect to firm value.����

 

Keywords: Managerial Ownership, Audit Committee, Corporate Social Responsibility, Firm Value

 

Received: 2022-02-20; Accepted: 2022-02-05; Published: 2022-03-24

 

Pendahuluan

Perusahaan didirikan agar berpartisipasi dalam suatu kegiatan ekonomi. Mekanisme setiap perusahaan memiliki tujuan jangka panjang dan jangka pendek. Tujuan jangka panjang perusahaan adalah untuk mandapatkan laba yang tinggi serta dapat memaksimalkan nilai perusahaan sehingga perusahaan mendapatkan kepercayaan publik. Nilai perusahaan dapat tercermin dari harga saham yang tinggi. Meningkatnya nilai perusahaan merupakan sebuah prestasi karena semakin tinggi harga saham berarti semakin tinggi nilai perusahaan. Meningkatnya nilai perusahaan merupakan harapan bagi para pemegang saham karena peningkatan nilai perusahaan menunjukkan peningkatan kemakmuran pemegang saham. (Warapsari & Suaryana, 2016). Nilai perusahaan dapat mencerminkan nilai asset keseluruhan yang dimiliki oleh perusahaan. Umumnya faktor utama yang mempengaruhi nilai perusahaan adalah faktor keuangan. Faktor keuangan menjelaskan bagaimana perusahaan mendapatkan dana serta mengalokasikan dana tersebut dengan cara yang efektif dan efisien dalam penggunaanya. Namun bukan faktor keuangan saja yang digunakan untuk menilai suatu kinerja perusahaan, faktor-faktor nonkeuangan juga berpengaruh terhadap kinerja perusahaan yang berdampak pada nilai perusahaan dimata para investor yaitu dengan mekanisme Good Corporate Governance dan Corporate Social Responsibility.

Sudah seharusnya perusahaan meyakinkan kepada para pemegang saham (stakeholder) bahwa dana yang diinvestatisakan digunakan secara efektif serta efisien dan memastikan para pemangku kepentingan bertindak yang terbaik untuk perusahaan. Good Corporate Governance merupakan suatu pola hubungan, sistem dan proses yang digunakan oleh organ perusahaan yang menjadi penilaian dalam Good Corporate Governance guna memberikan nilai kepada pemegang saham, secara berkesinambungan dalam jangka panjang, dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholder lainnya, berdasarkan peraturan perundang-undangan dan norma yang berlaku. (Muttaqin, Fitriyani, Ridho, & Nugraha, 2019) menyatakan dengan adanya penerapan Good Corporate Governance dapat mempengaruhi meningkatnya nilai perusahaan. Peran penting dalam penerapan Corporate Governance yang baik dimana tanggung jawabnya adalah memberikan kepastian bahwa perusahaan telah tunduk terhadap undang-undang dan peraturan yang berlaku dan juga melakukan kontrol yang efektif terhadap konflik kepentingan yang akan merugikan perusahaan dan menurunkan nilai perusahaan.

Indonesia adalah negara yang memiliki sumber-sumber alam berharga sehingga banyak potensi didalam sektor pertambangan. Perusahaan pertambangan sering mengalami konflik terhadap masyarakat karena rusaknya lingkungan dan ketidakpedulian perusahaan terhadap masyarakat sekitar yang menempati lingkungan tersebut. Konflikpun sering terjadi sehingga berujung ricuh bahkan sampai pada penutupan perusahaan. Untuk meminimalisir hal tersebut perusahaan harus memperhatikan pertanggungjawaban sosial, dimana perusahaan tidak hanya mengejar profit tetapi juga memperhatikan dan mempedulikan keberlangsungan hidup masyarakat dan lingkungan.

Konflik masyarakat dan perusahaan di Bone Bolango, Gorontalo terus terjadi, karena tambang emas yang membahayakan masyarakat sekitar Mulai banjir bandang, longsor, kerusakan lahan milik warga dan menelan korban jiwa sebanyak 5 orang. Dampaknya masyarakat kehilangan mata pencahariannya karena dengan adanya kegiatan operasional perusahaan tersebut warga mengeluhkan hasil tanaman terkena banjir bandang. Banyak masalah yang terjadi pada perusahaan tambang yang terjadi sehingga penulis tertarik memilih perusahaan sektor pertambangan. karena berhubungan langsung dengan variabel yang diteliti yaitu Corporate Social Responsibility dimana tanggung jawab perusahaan terhadap sosial dan lingkungan. (Mongabay.co.id).

Corporate Social Responsibility menjadi suatu hal yang wajib karena perusahaan tidak hanya bertanggung jawab kepada penanam modal atau kreditur saja, tetapi juga kepada masyarakat dan lingkungan dimana perusahaan itu beroperasi. (Masri, 2017) mengatakan bahwa semakin banyak pengungkapan CSR dalam laporan tahunan memperkuat citra perusahaan dan menjadi salah satu pertimbangan yang diperhatikan oleh investor maupun calon investor memilih tempat investasi karenan menggangap bahwa perusahaan tersebut memberikan citra kepada masyarakat bahwa perusahaan tidak lagi hanya mengejar profit semata tetapi juga sudah memperhatikan lingkungan dan masyarakat.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, dengan mengangkat judul �PENGARUH MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI

PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2016-2020)�.

 

Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance dan Pengungkapan Corporate Social Responsibility adapun yang menjadi variabel bebas (independent variabel) yaitu Corporate Social Responsibility dan Good Corporate Governance dengan proksi Kepemilikan Manajerial dan Komite Audit. Sedangkan Variabel terikat (dependent variabel) yaitu Nilai Perusahaan. Perusahaan yang menjadi objek penelitian adalah seluruh perusahaan sektor pertambangan yang tedaftar di BEI pada tahun 2016-2020. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling yaitu berdasarkan kriteria tertentu.

Data dalam penelitian ini diambil dari Perusahaan Pertambangan yang terdapat di situs Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id, dan website perusahaan masing-masing. Penelitian ini dilakukan menggunakan data sekunder yakni data dari laporan keuangan pada tahun 2016-2020. dan juga terdapat data pendukung dari jurnal ilmiah terdahulu yang berkaitan dengan pembahasan. Data sekunder adalah informasi yang diperoleh secara tidak langsung dari narasumbernya tetapi dari pihak ketiga. Dalam penelitian ini, data sekunder berasal dari laporan keuangan tahunan perusahaan terkait.

Populasi yang menjadi objek pada penelitian ini adalah perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2016 sampai dengan tahun 2020, dan sampel penelitian ini menggunakan metode purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu. Dengan kriteria berikut:

a.    Perusahaan Sektor Pertambangan yangn terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2016- 2020.

b.   Perusahaan Pertambangan yang menerbitkan laporan tahunan (annual report) secara konsisten dan lengkap pada tahun 2016-2020.

c.    Perusahaan yang memiliki data lengkap dengan variabel penelitian.

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah pengumpulan data untuk menguji hipotesis dan menjawab status subjek penelitian. Analisis menggunakan software SPSS versi 25.0 meliputi Statistik Deskriptif dan Uji Asumsi Klasik (Uji Normalitas, Uji Multikolinearitas, Uji Autokorelasi, dan Uji Heteroskedastisitas).

Analisis linier berganda dilakukan dengan menggunakan uji koefisien determinasi, uji t dan uji F. Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah pengujian pengaruh Kepemilikan Manajerial, Komite Audit dan Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan. Model pengujian dalam penelitian ini akan dinyatakan dalam persamaan dibawah ini:

Y = α + 1 KM + 2 KA + 3 CSR + e

Keterangan:

Y = Nilai Perusahaan α = Konstanta

1 = Koefisien regresi dari variabel X1 KM = Kepemilikan Manajerial

2 = Koefisien regresi dari variabel X2 KA = Komite Audit

 = Kefisien regresi dari variable X3 CSR = Corporate Social Responsbility e = Standar error 

 

Hasil dan Pembahasan

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), pengamatan dilakukan selama 5 tahun yaitu dimulai dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2020. Populasi perusahaan yang terdaftar sebanyak 47 perusahaan dan perusahaan yang menjadi sampel penelitian ini sebanyak 14 oerusahaan. Data penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan tahunan perusahaan yang terdapat di situs resmi Bursa Efek Indonesia www.idx.com dan web masing-masing perusahaan terkait.

 

 

 

Hasil Analisis Statistik Deskriptif

 

Tabel 1

Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

Descriptive Statistics

 

 

N

 

Minimum

 

Maximum

 

Mean

Std.

Deviation

X1

70

,00

,66

,1122

,17773

X2

70

3,00

5,00

3,2857

,48582

X3

70

,11

,38

,2116

,07150

Y

70

,02

7,91

1,7469

1,68832

Valid N (listwise)

70

 

 

 

 

Sumber: Output SPSS 25.0

 

Dari uji statistik deskriptif diatas diketahui bahwa Nilai Perusahaan memiliki rata- rata sebesar 1,7469 dan standar deviasi sebesar 1,68832 Hal ini berarti nilai rata-rata lebih besar daripada nilai standar deviasi (1,7469>1,68832). Kepemilikan Manajerial memiliki rata-rata sebesar 0,1122 dan standard deviasi sebesar 0,17773. Hal ini berarti bahwa nilai rata-rata lebih kecil dari standar deviasi (0,1122<0,17773). Komite Audit memiliki rata- rata sebesar 3,2857 dan standar deviasi 0,48582. Hal ini berarti nilai rata-rata lebih besar daripada nilai standar deviasi (3,2857>0,38582). Dan corporate social responsibility memiliki rata-rata sebesar 0,2116 dan standard deviasi sebesar 0,0715. Hal ini berarti nilai rata-rata lebih besar daripada nilai standar deviasi (0,2116>0,0715).

 

Hasil Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas

Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi dan data sampel berdistribusi secara normal atau tidak, dengan menggunakan dua pendekatan yaitu pendekatan grafik normal Probability Plot dan pendekatan One Sample Kolmogrov- Smirnov. Apabila nilai signifikan lebih dari 5% atau 0,05 maka dinyatakan data berdistribusi secara normal dan sebaliknya.

Tabel 2

Hasil Uji Sample Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

 

Unstandardized Residual

Ni

70

Normal Parametersa,b

Mean

,0000000

Std. Deviation

,47578202

Most Extreme Differences

Absolute

,063

Positive

,063

Negative

-,043

Test Statistic

,063

Asymp. Sig. (2-tailed)

,200c,d

a. Testidistribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

Sumber: Output SPSS 25.0

 

Berdasarkan hasil Kolmogrov-Smirnov (K-S) pada tabel diatas menunjukan bahwa nilai Asymp, Sig (2-tailed) yang diperoleh sebesar 0,200 yaitu lebih besar dari nilai signifikan 0,005 atau 5%. Sesuai dengan dasar penilaian uji statistik Kolmogrov-Smirnov (K-S) apabila nilai Asymp, Sig. (2-tailed) lebih besar dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa model regresi ini sudah terdistribusi secara normal.

 

Uji Multikoliniearitas

Tabel 3

Hasil Uji Multikoliniearitas

Coefficientsa

 

Model

Collinearity Statistics

Tolerance

VIF

1

SQRT_X1

,876

1,142

SQRT_X2

,947

1,056

SQRT_X3

,840

1,190

a. Dependent Variable: SQRT_Y

Sumber: Output SPSS 25.0

 

Berdasarkan hasil uji Multikolinearitas diatas menunjukan bahwa nilai tolerance dari setiap variabel independent (Kepemilikan Manajerial, Komite Audit, dan Corporate Social Responsibility) berada diatas 0,10 (Tolerance>10) dan nilai VIF dari setiap variabel independen (Kepemilikan Manajerial, Komite Audit, dan Corporate Social Responsibility) berada dibawah 10 (VIF<10). Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas antar variabel independent dalam model regresi ini.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Uji Heteroskedastisitas

 


Gambar 1

Sumber: Output SPSS 25.0

Berdasarkan gambar di atas menunjukan hasil dari grafik scatterplot dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk pola tertentu, serta tersebar baik di atas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadinya gejala heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi ini layak digunakan untuk pengujian hipotesis.

 

Uji Autokolerasi

Tabel 4

Durbin-Watson Test

Model Summaryb

 

Model

 

R

 

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin- Watson

1

,513a

,263

,229

,48648

2,038

a. Predictors: (Constant), SQRT_X3, SQRT_X2, SQRT_X1

b. Dependent Variable: SQRT_Y

Sumber: Output SPSS 25.0

 

Tabel diatas menunjukan bahwa nilai Durbin-Watson 2,038. Nilai Dw tersebut dibandingkan dengan DW table. DW tabel diperoleh dengan menggunakan patokan jumlah sampel 70 dan jumlah variabel bebas 3 dan tingkat kepercayaan 5%. Dengan menggunakan patokan tersebut, diperoleh nilai batas bawah (dl) = 1,5245 dan batas atas (du) = 1,7028. Tidak adanya autokorelasi apabila nilai DW berada diantara batas atas (du) = 1,7028 dan (4-du) = 2,2972. Berdasarkan hal tersebut, maka dalam peneltian ini tidak terjadi autokorelasi karena DW 2,038 berada di antara batas atas (du) = 1,7028 dan (4-du)

= 2,2972.

 

Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruhi ntara variabel independent (Kepemilikan Manajerial, Komite Audit, dan Corporate Social Responsibility) terhadap variabel dependent (Nilai Perusahaan).

Tabel 5

Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda

Coefficientsa

 

 

 

Model

 

 

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

 

 

 

t

 

 

 

Sig.

B

Std. Error

Beta

1

(Constant)

-1,283

,852

 

-1,507

,137

SQRT_X1

,837

,265

,357

3,163

,002

SQRT_X2

1,428

,468

,331

3,051

,003

SQRT_X3

-,655

,831

-,091

-,788

,433

Sumber: Output SPSS 25.0

 

Berdasarkan hasil tabel diatas, menunjukan nilai konstanta sebesar -1,283. Nilai koefisien variabel Kepemilikan Manajerial sebesar 0,837, nilai koefisien Komite Audit 1,428 dan nilai koefisien Corporate Social Responsibility sebesar -0,655. Hasil yang telah diperoleh dari koefisien regresi diatas, maka dapat dibuat suatu persamaan regresi sebagai berikut:

PBV= -1,283+0,837KM+1,428KA-0,655+e

 

Hasil Pengujian Hipotesis Koefisien Determinasi (R2)

 

Tabel 6

Hasil Uji Koefisien Dterminasi (Adjusted 𝑅2)

Model Summaryb

 

Model

 

R

 

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1

,513a

,263

,229

,48648

a. Predictors: (Constant), SQRT_X3, SQRT_X2, SQRT_X1

b. Dependent Variable: SQRT_Y

Sumber: Output SPSS 25.0

 

Berdasarkan hasil tabel diatas, dapat diperoleh nilai koefisien determinasi (R square) sebesar 0,263 dan nilai koefisien determinasi yang sudah disesuaikan (Adjusted

𝑅2) adalah 0,229. Hal ini berarti 22,9% variasi dari Nilai Perusahaan bisa dijelaskan dengan variasi variabel independent (Kepemilikan Manajerial, Komite Audit dan Corporate Social Responsibility) sedangkan sisanya 77,1% dapat dijelaskan oleh variabel yang tidak ada dalam penelitian ini.

 

Uji F

Uji kelayakan�� model�� (uji�� F)�� pada�� dasarnya�� menunjukan�� apakah�� variabel independent dalam model regresi mempunyai pengaruh terhadap variabel dependent dan menentukan model yang diajukan layak atau tidak untuk diteruskan dalam penelitian

Tabel 7

Hasil Uji F

ANOVAa

 

Model

Sum of Squares

 

df

 

Mean Square

 

F

 

Sig.

1

Regression

5,566

3

1,855

7,840

,000b

Residual

15,619

66

,237

 

 

Total

21,186

69

 

 

 

a. Dependent Variable: SQRT_Y

b. Predictors: (Constant), SQRT_X3, SQRT_X2, SQRT_X1

Sumber: Output SPSS 25.0

 

Hasil pengolahan data pada tabel 4.14 diatas, menunjukan bahwa nilai f diperoleh 7,840 dengan nilai signifikan 0,000. Sehingga fhitung 7,840 > Ftabel 2,74 dengan nilai signifikan 0,000<taraf signifikan 0,05. Maka model penelitian ini lolos dan layak digunakan untuk memprediksi pengaruh mekanisme good corporate governance dengan proksi kepemilikan manajerial, komite audit dan pengungkapan corporate social responsibiliy terhadap nilai perusahaan.

 

Uji t

Uji statisik t pada dasarnya untuk menunjukan tingkat signifikansi yang digunakan

sebagai dasar untuk menilai seberapa jauh pengaruh satu variabel independent secara individual dalammenerangkan variasi variabel dependent.

 

Tabel 8

Hasil Uji t (t-Test)

Coefficientsa

 

 

Model

 

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

 

 

t

 

 

Sig.

B

Std. Error

Beta

1

(Constant)

-1,283

,852

 

-1,507

,137

SQRT_X1

,837

,265

,357

3,163

,002

SQRT_X2

1,428

,468

,331

3,051

,003

SQRT_X3

-,655

,831

-,091

-,788

,433

a. Dependent Variable: SQRT_Y

Sumber: Output SPSS 25.0

Berdasarkan tabel 8 diatas, dapat dijelaskan masing-masing variabel sebagai berikut:

1)   Kepemilikan Manajerial

Koefisien regresi variabel Kepemilikan Manajerial sebesar 0,837 dengan nilai signifikan 0,002. Pada tingkat signifikansi a = 5%, maka signifikansi 0,002 < 0,05 berarti H1 diterima, sehingga dapat disimpulkan Kepemilikan Manajerial berpengaruh positif signifikan terhadap Nilai Perusahaan.

2)   Komite Audit

Koefisien regresi variabel Komite Audit sebesar 1,428 dengan nilai signifikan 0,003. Pada tingkat signifikansi a = 5%, maka signifikansi 0,003 < 0,05 berarti H2 diterima, sehingga dapat disimpulkan Komite Audit������� berpengaruh positif signifikan terhadap Nilai Perusahaan.

3)   Corporate Social Responsibility

Koefisien regresi variabel Corporate Social Responsibility sebesar -0,655 dengan nilai signifikan����� 0,433. Pada tingkat signifikansi a = 5%, maka signifikansi 0,433 > 0,05 berarti H3 ditolak, sehingga���� dapat�� disimpulkan������ Pengungkapan Corporate Social Responsibility tidak memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan

 

Pengaruh Kepemilikan Manajerial Terhadap Nilai Perusahaan

Berdasarkan hasil analisis statistik dalam penelitian ini, ditemukan bahwa hipotesis pertama (H1) diterima dan dapat disimpulkan bahwa variabel Kepemilikan Manajerial berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Menurut (Widianingsih, 2018), manajer sekaligus pemegang saham akan berusaha meningkatkan nilai perusahaan, karena dengan meningkatnya nilai suatu perusahaan maka nilai kekayaannya sebagai pemegang saham akan meningkat pula. Sehingga dapat dikatakan semakin tinggi jumlah saham yang dimilikin manajemen maka akan tinggi juga nilai perusahaan.

(Jensen & Meckling, 1976) menyatakan bahwa agency problem akan terjadi bila proporsi kepemilikan manajer atas saham perusahaan kurang dari 100% sehingga manajer cenderung bertindak untuk mengejar kepentingan dirinya dan sudah tidak berdasarkan maksimalisasi nilai dalam pengambilan keputusan pendanaan, ketika proporsi kepemilikan manajerial mengalami peningkatan, kepentingan dari pemegang saham dan manajemen mulai menjadi satu.

Tingginya jumlah saham yang dimiliki manajemen dapat meminimalisir konflik kepentingan antara agensi dan pemegang saham, karena pihak manajemen dapat mengurangi agency cost dan mensejajarkan kepentingan manajemen dan pemegang saham untuk menikmati keuntungan.

Hasil penelitian ini selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh (Widianingsih, 2018) yang menyatakan bahwa Kepemilikan Manajerial berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

Pengaruh Komite Audit Terhadap Nilai Perusahaan

Berdasarkan hasil analisis statistik dalam penelitian ini, ditemukan bahwa hipotesis kedua (H2) diterima dan dapat disimpulkan bahwa variabel Komite Audit berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini karena dengan komite audit melakukan pengawasan untuk memastikan bahwa kinerja perusahaan lebih baik dan mampu meningkatkan nilai perusahaan.

Keberadaan komite audit juga dapat meningkatkan ke efektifan untuk melindungi para pemangku kepentingan yang dapat mengawasi proses laporan keuangan agar mewujudkan laporan keuangan yang lebih berkualitas melalui proses pemeriksaan yang objektif dari komite audit.

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh (Muliani, Novitasari, & Saitri, 2019) yang menyatakan komite audit berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan

Berdasarkan hasil analisis statistik dalam penelitian ini, ditemukan bahwa hipotesis ketiga (H3) ditolak dan dapat disimpulkan bahwa variabel Corporate Social Responsibility tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hasil ini tidak mendukung teori legitimasi karena perusahaan tidak melakukan tanggung jawab sosial secara sesuai. Sebagian perusahaan publik hanya berfokus dalam mengambil keuntungan tetapi tidak memerhatikan faktor non keuangan seperti Corporate Social Responsibility. Karena rendahnya nilai pengungkapan Corporate Social Responsibility yang dilakukan oleh perusahaan pada laporan tahunan sehingga hanya terkesan sekedar formalitas. Hasil Penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh (Puspa, Chomsatu, & Siddi, 2021) yang menyatakan bahwa Corporate Social Responsibility tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan karena perusahaan hanya memberikan informasi pada investor dan meningkatkan image perusahaan yang belum menjamin naiknya harga saham.

 

Kesimpulan

Penelitian ini menjelaskan tentang pengaruh mekanisme good corporate governance dan pengungkapan corporate social responsibility terhadap nilai perusahaan. Pengolahaan data dalam penelitian ini menggunakan SPSS 25.0 dan Microsoft Excel 2010. Data sampel yang dikumpulkan melalui teknik purposive sampling diperoleh sebanyak 70 dari 14 perusahaan dalam kurun waktu 5 tahun periode penilitan.

Berdasarkan hasil analisis datam maka dapat ditarik kesimpulan dalam penelitian ini

Hasil uji hipotesis berhasil membuktikan Kepemilikan Manajerial berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini karena semakin tinggi jumlah saham yang dimiliki manajemen akan mengurangi konflik didalam perusahaan.

Hasil uji hipotesis membuktikan bahwa Komiten Audit berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini karena komite audit dapat mengawasi dan meningkatkan hasil yang efektif dalam mengawasi proses laporan keuangan yang lebih berintegritas dan objektif serta memastikan bahwa kinerja perusahaan dalam lebih baik dan mampu meningkatkan nilai perusahaan.

Hasil uji hipotesis membuktikan bahwa Corporate Social Responsibility tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini karena perusahaan hanya berfokus pada keuntungan dan tidak memperhatikan faktor non-keuangan seperti Corporate Social Responsibility sehingga terjadi rendahnya pengungkapan yang dilakukan.


BIBLIOGRAFI

 

Jensen, C., & Meckling, H. (1976). Theory Of The Firm : Managerial Behavior , Agency Costs And Ownership Structure. Journal Of Financial Economics, 3, 305�360. Google Scholar

 

Masri, Marius. (2017). Analisis Potensi Daerah Dalam Rangka Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean. Jurnal Inovasi Kebijakan, 2(1), 57�65. Google Scholar

 

Muliani, Kadek, Novitasari, Ni Luh Gde, & Saitri, Putu Wenny. (2019). Pengaruh Good Corporate Governance Dan Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan. Kumpulan Hasil Riset Mahasiswa Akuntansi (Kharisma), 1(1), 290�321. Google Scholar

 

Muttaqin, Zaenal, Fitriyani, Atika, Ridho, Taridi Kasbi, & Nugraha, Deni Pandu. (2019). Analisis Good Corporate Governance, Leverage Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Pemoderasi. Tirtayasa Ekonomika, 14(2), 293�309. Google Scholar

 

Puspa, Novita Trie Ana, Chomsatu, Yuli, & Siddi, Purnama. (2021). Pengaruh Corporate Social Responsibility Disclosure Dan Good Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan. Akuntabel, 18(2), 200�209. Google Scholar

 

Warapsari, Aaau, & Suaryana, Igna. (2016). Pengaruh Kepemilikan Manajerial Dan Institusional Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Utang Sebagai Variabel Intervening. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 16(3), 2288�2315. Google Scholar

 

Widianingsih, Dewi. (2018). Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Komisaris Independen, Serta Komite Audit Pada Nilai Perusahaan Dengan Pengungkapan Csr Sebagai Variabel Moderating Dan Firm Size Sebagai Variabel Kontrol. Jurnal Akuntansi Dan Pajak, 19(01), 38�52. Google Scholar

 

 

Copyright holder:

Bambang Subiyanto, Dewandaru Agung Pramita, Anas Fakih (2022)

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under: