Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398

Vol. 7, No. 3, Maret 2022

 

PENGARUH CURRENT RATIO, NET PROFIT MARGIN, DAN DEBT TO EQUITY RATIO TERHADAP EARNING PER SHARE PADA PERUSAHAAN FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2014-2020

 

Kumba Digdowiseiso, Agustina

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Nasional, Jakarta, Indonesia

Email: [email protected], [email protected]

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Current Ratio, Net Profit Margin, dan Debt to Equity Ratio terhadap Earning Per Share pada Perusahaan Farmasi. Sumber data penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu berupa laporan keuangan yang terdapat di situs www.idx.co.id. Laporan-laporan keuangan yang diamati adalah laporan keuangan perusahaan farmasi tahun 2014-2020. Data penelitian ini dianalisis terhadap 10 perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam pengambilan sample untuk penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear dan pengujian hipotesis menggunakan uji T yang sudah diolah di STATA 16 untuk menguji koefisien regresi. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa Current Ratio berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Earning Per Share, Net Profit Margin berpengaruh positif dan signifikan terhadap Earning Per Share, dan Debt to Equity Ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap Earning Per Share.

Kata Kunci: Current Ratio, Net Profit Margin, Debt to Equity Ratio, Earning Per Share

 

Abstract

This study aims to analyze the effect of Current Ratio, Net Profit Margin, and Debt to Equity Ratio on Earning Per Share in Pharmaceutical Companies. The source of this research data uses secondary data, namely in the form of financial reports on the www.idx.co.id site. The financial reports observed are the financial statements of pharmaceutical companies for 2014-2020. The data of this study were analyzed on 10 pharmaceutical companies listed on the Indonesia Stock Exchange. In taking the sample for this study using purposive sampling method. The data analysis technique used is linear regression analysis and hypothesis testing using a T test that has been processed in STATA 16 to test the regression coefficients. Based on the results of the study, it was found that the Current Ratio had a negative and insignificant effect on Earning Per Share, Net Profit Margin had a positive and significant effect on Earning Per Share, and the Debt to Equity Ratio had a positive and significant effect on Earning Per Share�������

 

Keywords:� Current Ratio, Net Profit Margin, Debt to Equity Ratio, Earning Per Share

 

Received: 2022-02-20; Accepted: 2022-02-05; Published: 2022-03-25

 

Pendahuluan

Pada era globalisasi ini, investor harus teliti dalam mengambil keputusan berinvestasi. Keputusan berinvestasi ini dipengaruhi oleh pengelolaan perusahaan. Salah satu pengukuran� keberhasilan pengelolaan perusahaan adalah besarnya harga saham. Dalam menilai baik buruknya harga saham diperlukan pengukuran, salah satunya dengan menggunakan Earning Per Share.

Besarnya Earning Per Share sangat memengaruhi tingkat kepercayaan investor dalam mengambil keputusan berinvestasi, untuk itu diperlukanlah analisis rasio keuangan untuk mengukur informasi keuangan yang didapatkan berguna bagi pertumbuhan Earning Per Share (Rita Satria, 2019). Pada penelitian tugas akhir ini, rasio keuangan yang penulis gunakan yaitu Current Ratio, Net Profit Margin, dan Debt to Equity Ratio.

Bursa Efek Indonesia bertugas untuk menyediakan sarana transaksi efek, melakukan transaksi efek berjangka waktu tetap yang adil dan efisien, memantau kegiatan bursa, menyusun anggaran tahunan dan mengalokasikan keuntungan bursa, serta melaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan. Salah satu perusahaan pada Bursa Efek Indonesia adalah perusahaan farmasi.

Perusahaan farmasi adalah perusahaan pembuatan obat-obatan dimulai dari membeli bahan pokok obat, proses pembuatan obat, melakukan pengemasan, dan pengawasan mutu sampai dipastikan obat layak didistribusikan.

 

Tabel 1

Rata- Rata Earning Per Share pada� Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014-2020

Kode perusahaan

2014

2015

2016

2017

2018

2019

2020

DVLA

72,26

96,33

135,79

144,87

179,15

198,02

144,71

INAF

0,38

2,12

(5,60)

(14,93)

(10,56)

2,57

0,01

KAEF

42,59

45,55

48,90

59,72

72,34

2,86

3,68

KLBF

45,25

43,90

50,15

52,34

53,27

54,14

59,73

MERK

405,7

318,18

343,40

322,94

2.596,71

174,68

160,50

PYFA

4,97

5,77

9,62

13,32

15,79

17,46

41,31

SCPI

(17.350,28)

38.700,56

37.424,25

34.031,94

35.303,33

31.292,50

60.656,39

SDPC

5,74

9,35

8,72

11,13

15,26

6,19

2,20

SIDO

13,84

14,58

16,02

17,79

22,13

26,92

31,13

TSPC

129,56

117,35

120,96

123,58

119,82

131,97

185,01

Rata-rata

(1.663)

3.935,36

3.815,22

3.476,27

3.836,42

3.190,73

6.128,46

Sumber: www.idx.co.id

 

Berdasarkan pada tabel 1, rata- rata Earning Per Share�� perusahaan farmasi dari tahun 2014 sampai tahun 2020 mengalami fluktuasi. Fluktuasi Earning Per Share ini menjadi perhatian penulis untuk mengeksplor lebih dalam agar dapat mengetahui cara investor dalam memutuskan berinvestasi di suatu perusahaan. Untuk itu penulis tertarik membuat penelitian yang berjudul �Pengaruh Current Ratio, Net Profit Margin, dan Debt to Equity Ratio terhadap Earning Per Share pada Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014-2020�.

Hal ini didukung oleh penelitian Umam et al. (2019) yang berjudul �Analisis Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Net Profit Margin, dan Firm Size terhadap Earning Per Share (Studi pada Perusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia yang Tercatat di BEI Periode 2014-2020)�. Mereka menyimpulkan bahwa Net Profit Margin dan Firm Size berpengaruh secara signifikan terhadap Earning Per Share sedangkan Current Ratio dan Debt to Equity Ratio tidak memiliki pengaruh dan tidak signifikan terhadap Earning Per Share.

Sementara itu, penelitian yang dilakukan oleh Fatmawati (2014) berjudul �Pengaruh Debt to Equity Ratio, Return On Asset, Net Profit Margin dan Current Ratio terhadap Earning Per Share pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di BEI Periode 2011-2014� menarik kesimpulan bahwa Debt to Equtiy Ratio, Net Profit Margin, dan Current Ratio� berpengaruh secara signifikan terhadap Earning Per Share. Akan tetapi, Return On Assets �tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Earning Per Share.

Selanjutnya, studi yang dilakukan oleh Sriyono et al. (2018) berjudul �Analisis Return On Equity (ROE), Current Ratio (CR), Net Profit Margin (NPM), dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Earning Per Share� menyimpulkan bahwa Return On Equity, Net Profit Margin dan� Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap Earning Per Share. Namun, Current Ratio berpengaruh signifikan terhadap Earning Per Share.

 

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kunatitatif dengan jenis data yang digunakan adalah data sekunder berupa data laporan keuangan yang diperoleh dengan mengakses laman web Bursa Efek Indonesia. Populasi penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dalam sektor farmasi periode 2014-2020. Data menunjukan bahwa jumlah perusahaan di sektor farmasi yang terdaftar selama periode 2014-2020 sejumlah 13 perusahaan.

�� Pemilihan sampel diseleksi dengan teknik purposive sampling. Kriteria yang ditentukan yaitu perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2020, dan perusahaan farmasi yang mempublikasikan laporan keuangan secara lengkap periode 2014-2020. Berdasarkan populasi dan teknik sampling diperoleh sampel sejumlah 10 perusahaan yang memenuhi kriteria.

 

 

 

 

Hasil dan Pembahasan

A.  Hasil Penelitian

Berikut adalah hasil pengujian yang dilakukan menggunakan software STATA versi 16:

1.   Statistik Deskriptif

Tabel 2

Analisis Statistik Deskriptif

 

Sumber: Output STATA (2021)

Berdasarkan uji statistic deskriptif menunjukan bahwa Mean EPS sebesar 3245.7 artinya setaip satu lembar saham memiliki keuntungan rata-rata Rp.3.245,7. Mean CR sebesar 2.72 artinya setiap utang lancar Rp.1 dijamin oleh aktiva lancar rata-rata sebesar Rp. 2,72. Mean NPM sebesar 10.08 artinya setiap rupiah penjualan menghasilkan rata-rata keuntungan neto sebesar Rp.10,08. Mean DER sebesar 0.84 artinya 84% dari setiap rupiah modal sendiri menjadi jaminan utang.

 

2.   Pemilihan Model

Tebel 3

Hausman test

 

Sumber: Output STATA (2021)

Berdasarkan pada Hausman Test maka hasil yang didapatkan yaitu Pro > chi2 lebih besar dari α ( 0.8531 > 0.05) artinya Random Effect Model diterima.

 

 

Tabel 4

Lagrange Multiple Test

 

Sumber: Output STATA (2021)

 

Berdasarkan pada Lagrange Multiple Test maka hasil yang didapatkan yaitu Prob>chi2 lebih kecil dari α ( 0.000 < 0.05) artinya Random Effect Model diterima.

 

3.   Uji Kelayakan Model

Tabel 5 Uji Kelayakan Model

Sumber: Output STATA (2021)

Berdasarkan uji F maka hasil yang didapatkan yaitu Nilai Prob>chi2 lebih kecil dari α (0.000 < 0.05), artinya secara simultan variabel Current Ratio, Net Profit Margin, dan Debt to Equity Ratio� berpengaruh signifikan terhadap Earning Per Share, sehingga dapat disimpulkan estimasi model sesuai untuk digunakan sebagai model pemecahan masalah.

Berdasarkan uji koefisien determinasi maka hasil yang didapatkan yaitu Nilai R-sq within yaitu sebesar 0,7351 atau 73,51%, artinya kemampuan variabel Current Ratio, Net Profit Margin, dan Debt to Equity Ratio dalam menjelaskan variabel Earning Per Share sebesar 73,51%. Sedangkan sisanya 26,49% dijelaskan oleh variabel lain di luar dari variabel penelitian ini.

 

4.   Uji Asumsi Klasik

Tabel 6

Uji Normalitas

 

Sumber: Output STATA (2021)

Berdasarkan uji normalitas� dengan shapiro wilk �maka hasil yang didapatkan yaitu Prob>z lebih kecil dari α (0.05), artinya data tidak berdistribusi normal. Namun, berdasarkan teorema limit pusat (cental limit theorem) yang menyatakan bahwa data yang memiliki jumlah sample lebih dari 30 maka dianggap normal.

 

Tabel 7

Uji Multikolineritas

�

����������������������������������� Sumber: Output STATA (2021)

 

Berdasarkan uji multikolinieritas maka hasil yang didapatkan yaitu Nilai Varience Inflation Factor (VIF) kurang dari 10, artinya tidak ada gejala multikolinearitas antar variabel bebas dalam data tersebut.

 

Tabel 8

Uji Heterokedastisitas dan Autokorelasi

 

Sumber: Output STATA (2021)

Berdasarkan Uji Heterokedastisitas dan Autokorelasi dengan estimasi generalized least square (GLS) maka diasumsikan dapat mengatasi gejala heterokedastisitas.dan autokorelasi.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

5.   Uji Regresi Data Panel

Tabel 9

Analisis Regresi Data Panel

Independen

 

 

Dependen

 

 

�

variabel

 

 

Variabel

 

 

 

 

 

 

Earning

 

 

 

 

 

 

 

Per share

 

 

 

 

1

2

3

4

5

6

CR

-375.92*

(222.84)

 

 

-294.64

(331.27)

-368.25

(357.37)

-159.22

(240.17)

NPM

 

33.14

(31.20)

 

5.99

(4.87)

5.57

(5.18)

8.11*

(4.50)

DER

 

 

1397.27***

(10.05)

1393.86***

(11.21)

1404.32***

(7.06)

1393.76***

(10.92)

Constant

4271.25

(3740.48)

2911.35

(2952.86)

2060.01

(3247.69)

2806.32

(4384.35)

691.07

(1132.27)

2071.85

(3557.65)

Observation

70

70

70

70

70

70

Within R-squared

0,0037

0.0111

0.7105

0.7132

0.7133

0.7351

Companies Effect

Tidak

Tidak

Tidak

Tidak

Ya

Tidak

Year Effect

Tidak

Tidak

Tidak

Tidak

Tidak

Ya

Sumber: Output STATA (2021)

Keterangan: Angka dalam kurung adalah robust standard of error. ***= Signifikan pada taraf 1%, **= Signifikan pada taraf 5%, *= Signifikan pada taraf 10%

Berdasarkan hasil uji regresi data panel, maka terbentuklah model persamaan regresi yang didapatkan pada penelitian ini yaitu sebagai berikut:

EPS = 2071.85 � 159.22CRit + 8.11NPMit + 1393.76DERit+ εit

B.  Pembahasan

1.   Pengaruh Current Ratio terhadap Earning Per Share

Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi Current Ratio adalah -159.22 dan P-value adalah 0.507 lebih besar dari 0.11, sehingga Current Ratio berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Earning Per Share.

Oleh karenanya, Current Ratio yang tinggi tidak memberikan kontribusi nyata dalam mempengaruhi tingginya Earning Per Share yang dibagikan perusahaan kepada para investor. Menurut Umam et al. (2019), Current Ratio yang tinggi belum pasti menjamin perusahaan membayar hutang yang sudah jatuh tempo karena distribusi atau proporsi dari aktiva lancar yang tidak menguntungkan.� Hal ini akan berdampak pada pengurangan perolehan keuntungan perusahaan sehingga ini akan berdampak juga pada pengurangan Earning Per Share perusahaan. Hal ini berarti Current Ratio yang terlalu tinggi dapat menjadi sinyal negatif bagi investor yang hendak melakukan kegiatan investasi di perusahaan tersebut.

Hal ini sejalan dengan penelitian (Hasibuan, 2014; Rita Satria, 2019; Shinta & Laksito, 2014; Sulistyo, 2017) yang menyatakan bahwa Current Ratio tidak signifikan terhadap Earning Per Share. Namun, hasil penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian Faruq et al. (2021), Uno (2014), Munthe (2012) dan Paramudita (2016) yang menyimpulkan bahwa Current Ratio berpengaruh signifikan terhadap Earning Per Share.

2.   Pengaruh Net Profit Margin terhadap Earning Per Share

Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi Net Profit Margin adalah 8.11 dan P-value adalah 0.071 lebih kecil dari 0.10, sehingga Net Profit Margin berpengaruh positif dan signifikan terhadap Earning Per Share dengan taraf signifikan sebesar 10%.

Oleh karenanya, Net Profit Margin yang tinggi memberikan kontribusi nyata dalam mempengaruhi tingginya Earning Per Share yang dibagikan perusahaan kepada para investor. �Menurut Umam et al. (2019), Semakin tinggi Net Profit Margin semakin baik karena mencerminkan perusahaan telah mengoptimalkan penjualan. Sehingga hal ini akan mempengaruhi tingkat keuntungan bersih yang tinggi juga untuk perusahaan. Jika perusahaan memperoleh keuntungan bersih yang tinggi, maka perusahaan dianggap dapat meninggalkan keuntungan yang tinggi juga untuk setiap lembar saham yang dimiliki perusahaan kepada para investor. Hal ini berarti Net Profit Margin yang tinggi dapat menjadi sinyal positif� bagi investor yang hendak melakukan kegiatan investasi di perusahaan tersebut.

Hal ini sejalan dengan penelitian (Hasibuan, 2014; Rita Satria, 2019; Umam et al., 2019) yang menyatakan bahwa Net Profit Margin berpengaruh positif dan signifikan terhadap Earning Per Share. Namun, hasil penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian Welas & Duci (2015), dan Sriyono et al. (2018) yang menyimpulkan bahwa Net Profit Margin tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Earning Per Share.

3.   Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Earning Per Share

Berdasarkan hasil yang telah diteliti menunjukkan bahwa nilai� koefisien regresi Debt to Equity Ratio adalah 1393.76 dan P-value adalah 0.00 lebih kecil dari 0,01, sehingga Debt to Equity Ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap Earning Per Share dengan dengan taraf signifikan sebesar 1%.

Oleh karenanya, Debt to Equity Ratio yang tinggi memberikan kontribusi nyata dalam mempengaruhi tingginya Earning Per Share yang dibagikan perusahaan kepada para investor. Menurut Anwar (2017), Debt to Equity Ratio berpengaruh signifikan terhadap Earning Per Share �karena perusahaan sudah mampu untuk mengefektifkan keuntungan di periode yang akan datang. Keuntungan yang didapatkan perusahaan digunakan bukan hanya untuk membayar hutang namun juga untuk memberikan Earning Per Share bagi investor sehingga dikatakan perusahaan memiliki kinerja yang bagus. Hal ini berarti Debt to Equity Ratio yang tinggi dapat menjadi sinyal positif bagi investor yang hendak melakukan kegiatan investasi di perusahaan tersebut.

Hal ini sejalan dengan penelitian Sutejo (2012), Borromeu (2011), Fatmawati (2014) yang menyatakan bahwa Debt to Equity Ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap Earning Per Share. Namun, hasil penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian Hanafiah (2014), Zamri et al. (2016), Maimunah & Rahajeng (2015), Ismail et al. (2016) yang menyimpulkan bahwa Debt to Equity Ratio berpengaruh secara tidak signifikan terhadap Earning Per Share.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil regresi data panel perusahaan farmasi yang terdaftar di bursa efek Indonesia tahun 2014-2020 maka kesimpulan yang didapatkan yaitu Current Ratio berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Earning Per Share, Net Profit Margin berpengaruh� positif dan signifikan terhadap Earning Per Share, dan Debt to Equity Ratio berpengaruh� positif dan signifikan terhadap Earning Per Shar.

 

 


BIBLIOGRAFI

 

Anwar, Saiful. (2017). Analisis Pengaruh Debt To Equity Ratio (Der), Return On Asset (Roa), Current Ratio (Cr), Total Assets Turnover (Tato), Dan Price Earnings Ratio (Per) Terhadap Earnings Per Share (Eps). Jurnal Ekonomi, 01(03).

 

Borromeu, I. Gede Widiartha Naitian. (2012). Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Earning Per Share ( Eps ) Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ekonomi, 2(3).

 

Faruq, Ach., Putra, I. Made Wianto, & Riasning, Ni Putu. (2021). Pengaruh Current Ratio, Debt To Equity Ratio, Return On Equity Terhadap Earning Per Share Pada Perusahaan Sub Sektor Batu Bara Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2014-2018. Jurnal Riset Akuntansi Warmadewa, 2(1). Google Scholar

 

Fatmawati, Noni. (2014). Pengaruh Debt To Equity Ratio, Return On Asset, Net Profit Margin Dan Current Ratio Terhadap Earning Per Share Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei Periode 2011-2014. Jurnal Fakultas Ekonomi Umrah. Google Scholar

 

Hanafiah, M. Ali. (2014). Pengaruh Current Ratio, Quick Ratio, Inventory Turnover, Total Aset Turnover, Debt To Equity Ratio Terhadap Earning Per Share Pada Perusahaan Industry Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2012. Jurnal Fakultas Ekonomi Umrah. Google Scholar

 

Hasibuan, Afrina Ratnasari. (2014). Pengaruh Capital Structure, Debt To Equity, Net Profit Margin, Dan Current Ratio Terhadap Earning Per Share Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barng Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2013. Jurnal Fakultas Ekonomi Umrah. Google Scholar

 

Ismail, Widyawati, Tommy, Parengkuan, & Untu, Victoria. (2016). Pengaruh Current Ratio Dan Struktur Modal Terhadap Laba Per Lembar Saham Pada Perusahaan Batu Bara Yang Terdaftar Di Bei. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi, 16(1). Google Scholar

 

Maimunah, Siti, & Rahajeng, Niken Puspita. (2015). Pengaruh Analisis Financial Leverage Terhadap Peningkatan Eraning Per Share. Jurnal Ilmiah Akuntansi Fakultas Ekonomi, 1(1). Google Scholar

 

Munthe, Inge Lengga Sari. (2012). Pengaruh Current Ratio Cash Ratio Equity To Total Asset Dan Operating Margin Ratio Terhadap Earning Per Share Perusahaan Otomotif. Jemi, 3(2). Google Scholar

 

Paramudita, Dina Silvia. (2016). Pengaruh Capital Structure, Debt To Equity Ratio, Net Profit Margin, Return On Asset Dan Current Ratio Terhadap Earning Per Share Pada Perusahaan Manufacture Sektor Industry Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Periode 2010-2014. Jurnal Fakultas Ekonomi Umrah. Google Scholar

 

Rita Satria. (2019). Pengaruh Current Ratio ( Cr ) Dan Net Profit Margin ( Npm ) Terhadap Earning Per Share ( Eps ) Pada Pt Agung Podomoro Land Tbk Periode 2010-2019. Jurnal Ilmiah Feasible, 3(1). Google Scholar

 

Shinta, Kumala, & Laksito, Herry. (2014). Pengaruh Kinerja Keuangan, Ukuran Perusahaan Dan Arus Kas Operasi Terhadap Earning Per Share. Diponegoro Journal Of Accounting, 3(2). Google Scholar

 

Sriyono, Prapanca, Detak, & Budi, Andi Setyo. (2018). Analisis Return On Equity (Roe), Current Ratio (Cr), Net Profit Margin (Npm), Dan Debt To Equity Ratio (Der) Terhadap Earning Per Share. Jurnal Bisnis, Manajemen & Perbankan, 4(2). Google Scholar

 

Sulistyo, Yustinus Anton. (2017). Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Earning Per Share (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta). Jurnal Ekonomi, 2(1). Google Scholar

 

Sutejo. (2012). Analisis Variabel Yang Mempengaruhi Earning Per Share Pada Industri Food And Beverage Yang Go Public Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Sosial Dan Humaniora, 12(4). Google Scholar

 

Umam, Muhammad Subhan Nurul, Wijayanto, Edi, & Kodir, Mochammad Abdul. (2019). Analisis Pengaruh Current Ratio, Debt To Equity Ratio, Net Profit Margin, Dan Firm Size Terhadap Earning Per Share (Studi Pada Perusahaan Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Tercatat Di Bei Periode 2014-2020). Jurnal Ilmiah, 7(2). Google Scholar

 

Uno, Mohammad Barlianta. (2014). Analisis Kinerja Keuangan, Ukuran Perusahaan Arus Kas Operasonal Pengaruhnya Terhadap Earning Per Share. Jurnal Emba, 2(3). Google Scholar

 

Welas, & Duci. (2015). Pengaruh Current Ratio, Debt To Equity Ratio, Net Profit Margin Dan Total Asset Turnover Terhadap Earning Per Share (Studi Empiris Pada Perusahaan Publik Sub Sektor Kimia Periode 2011 � 2015). Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, 2(1).

 

Zamri, Nurul Amaliah, Purwanti, Atiek Sri, & Sudjono. (2016). Pengaruh Rasio Profitabilitas Dan Leverage Terhadap Earnings Per Share ( Eps ) ( Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2015 ). Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Islam, 1(2). Google Scholar

 

 

 

 

 

 

 

Copyright holder:

Kumba Digdowiseiso, Agustina (2022)

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under: