Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 3, Maret 2022
ANALISIS
PENGARUH EARNING PER SHARE, VALUASI HARGA SAHAM, DAN LEVERAGE TERHADAP NILAI
PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN SEKTOR TRANSPORTASI DAN LOGISTIK YANG TERCATAT DI
BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2015-2019
Kumba Digdowiseiso, Bambang Susilo, Lily Sri Utami
Fakultas Ekonomi
dan Bisnis, Universitas Nasional, Jakarta, Indonesia
Email: [email protected],
[email protected], [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel dari Earning
Per Share (EPS), Valuasi Harga Saham yang diukur oleh Price Earning Ratio
(PER), dan variabel Leverage yang diukur oleh Debt to Ratio (DER) terhadap
Nilai Perusahaan pada perusahaan sektor Transportasi dan Logistik yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2019. Populasi dalam penelitian
ini meliputi 40 perusahaan sektor Transportasi dan Logistik yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2015-2019. Teknik pengambilan sampel menggunakan
purposive sampling dan diperoleh sampel sebanyak 16 perusahaan. Penelitian ini
menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan yang sudah memenuhi kriteria,
data yang diperoleh dari laporan keuangan yang dapat diakses melalui
www.idx.co.id. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
regresi linear data panel dengan menggunakan program STATA 16. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa EPS dan PER berpengaruh positif namun tidak signifikan,
sedangkan DER berpengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan.
Kata Kunci: earning per share, valuasi harga saham, price earning ratio, leverage, debt
to ratio dan nilai perusahaan
Abstract
This study aims to determine the effect of variables from Earning Per Share
(EPS), Stock Price Valuation as measured by Price Earning
Ratio (PER), and Leverage variables as measured by Debt to Ratio (DER) on
Company Value in Transportation and Logistics sector companies that listed on
the Indonesia Stock Exchange for the 2015-2019 period. The population in this
study includes 40 Transportation and Logistics sector companies listed on the
Indonesia Stock Exchange for the 2015-2019 period. The sampling technique used
purposive sampling and obtained a sample of 16 companies. This study uses
secondary data in the form of financial statements that have met the criteria,
data obtained from financial statements that can be accessed via www.idx.co.id.
The analytical technique used in this study is linear regression of panel data
using the STATA 16 program. The results show that EPS and PER have a positive
but not significant effect, while DER has a positive and significant effect on
firm value.��
Keywords:� earning per share, price earning ratio, debt to ratio, and firm value
Received: 2022-02-20; Accepted: 2022-02-05; Published: 2022-03-19
Pendahuluan
Pertumbuhan investasi
di Indonesia mengalami kenaikan
yang cukup signifikan. Hal tersebut dibuktikan dari adanya perkembangan
kenaikan jumlah investor
pasar modal, jumlah investor Book Entry Settlement
System (C-BEST), jumlah investor reksa dana dan jumlah investor surat berharga negara. Berdasarkan laporan dari PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), peningkatan
investor meningkat dari tahun 2018 sampai Juni 2021 terutama di pasar modal
dengan jumlah investor mencapai 5,597,760. Walaupun di pertengahan tahun kondisi pasar modal Indonesia mengalami
tekanan, dengan meningkatnya jumlah investor setiap tahun menandakan
bahwa kepercayaan masyarakat terhadap pasar modal
Indonesia masih dapat dipertahankan. Hal ini pun juga dirasakan pada salah satu sektor saham yang ada di Indonesia, yaitu sektor transportasi dan logistik yang mengalami pasang surut karena tekanan
di masa pandemi covid, yang mengakibatkan
terhentinya mobilitas kegiatan masyarakat.
Kepercayaan publik
terhadap indeks sektor transportasi dan logistik juga mengalami penguatan sebesar 8,83% secara year to date (ytd).
Menurut direktur Asosiasi Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus mengatakan bahwa kenaikan saham dari sektor transportasi
dan logistik diakibatkan karena adanya pemulihan
ekonomi Indonesia yang mulai
bergerak terus menerus. Direktur Asosiasi Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas melihat bahwa sektor
transportasi dan logistik masih dapat menunjukkan
nilai positif dengan terproyeksinya tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas 5% pada
tahun ini (Rahmawati, 2021).
Kepercayaan publik
terhadap saham sektor transportasi dan logistik juga mengalami kenaikan sebesar 8,83% secara year to date (ytd).
Kenaikan saham yang berasal dari sektor
Transportasi dan Logistik tersebut diakibatkan karena adanya pemulihan
ekonomi Indonesia yang mulai
bergerak secara signifikan dan mampu menunjukkan nilai positif dengan terproyeksi dari kenaikan dari sektor
perekonomian Indonesia yang melebihi
5% pada tahun ini (Rahmawati, 2021).
Berinvestasi saham
memang menawarkan imbal balik (yied) yang lebih menguntungkan dibandingkan imbal balik (yield) jika investor berinvestasi di deposito atau obligasi.
Namun, di samping menawarkan imbal balik (yield) yang tinggi,
investasi saham juga memiliki risiko paling besar dibandingkan deposito dan obligasi. Hal tersebut berbanding lurus dengan keadaan
para investor di sektor transportasi
dan publik, menguatnya indeks sektor transportasi
dan logistik tidak menentukan kepercayaan kedua kalinya para investor ataupun investor baru yang ingin menginvestasikan modal mereka pada sektor transportasi dan logistik ini.
Sebelum menentukan
pilihan untuk berinvestasi, calon investor perlu untuk melakukan
analisa dan pengukuran kondisi perusahaan. Perusahaan adalah sebuah tempat
di mana terdapat perputaran
kegiatan produksi dan faktor produksi. Perusahaan didirikan untuk mencapai tujuan bersama, ada yang bersifat jangka pendek dan tentunya saja untuk tujuan
jangka panjang. Tujuan normatif yang tertuang dalam manajemen keuangan perusahaan adalah untuk meningkatkan kemakmuran dari para investor (maximization
wealth of stockholders). Kemakmuran atau kesejahteraan dapat dilihat atau
dapat dirasakan dari bagaimana nilai perusahaan tersebut menunjukkan harga saham yang tinggi. (Sulindawati, Yuniarta,
& Purnamawati 2017).
Berdasarkan
indikator yang dipilih dalam hal ini,
penulis memilih 4 indikator (Earning Per Share, Price to Earning Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Price to
Book Value) setiap indikator
di atas menunjukkan fluktuasi yang diperoleh beberapa perusahaan sektor transportasi dan logistik. Hal ini merupakan sebuah data untuk mengkaji pertanyaan pada perumusan masalah penelitian. Nilai
Perusahaan dapat digunakan sebagai acuan untuk
menganalisis dan mengukur sejauh perusahaan sektor transportasi dan logistik memiliki kepercayaan penuh bagi calon investor. Analisis terhadap nilai perusahaan dapat ditentukan oleh banyak determinan, salah satunya seperti yang disampaikan oleh Widyastuti dan Bahri (2021)
bahwa tinggi atau rendahnya nilai perusahaan bagi calon investor dapat diketahui perhitungannya dari penilaian saham (valuasi), penilaian saham tersebut dapat menggunakan salah satu dari pendekatan
analisis fundamental yakni,
pendekatan Price Earning
Ratio (PER). Price Earning Ratio (PER) dapat diukur dengan
cara membandingkan antara harga pasar suatu saham. Penelitian
yang dilakukan oleh Siregar (2017)
menyebutkan bahwa secara parsial PER tidak berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan sektor otomotif dan transportasi.
Selain
determinan di atas, berikut ini merupakan
beberapa determinan yang mempengaruhi nilai perusahaan yakni, kinerja saham yang diwakilkan oleh Earning Per Share (EPS). Pada konteks ini, Earning Per Share
(EPS) berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan perbankan selama periode 2013-2018 (Khalasha & Lestari, 2020).
Hasil berbeda ditunjukkan
oleh Susanto & Viriany (2019)
menyatakan dalam variabel Earning Per Share (EPS) tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan.
Determinan
terakhir adalah Leverage
yang diwakilkan Debt to Equity Ratio (DER)
menyatakan bahwa secara parsial Leverage Ratio
(DER). Penelitian yang dilakukan
oleh Putra, Mangantar, dan N.Untu (2021)
menghasilkan secara parsial bahwa variabel (DER) berpengaruh
secara positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV) pada perusahaan manufaktur sub sektor food and beverage periode
2014-2020. Sedangkan temuan
yang ditemukan oleh Veniadetama (2020)
menghasilkan bahwa (DER) berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur sub sektor food and baverage
yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.
Determinan
untuk menganalisis nilai perusahaan yang sudah disebutkan di atas, penulis ingin
mengkaji kembali terhadap determinan yang dapat digunakan dalam menganalisis nilai perusahaan karena ditemukan beberapa perbedaan hasil penelitian pada setiap variabel independen terhadap variabel dependen. Dengan ini penulis
akan mengangkat judul �Analisis Pengaruh Earning Per Share, Valuasi
Harga Saham dan Leverage terhadap Nilai
Perusahaan pada Perusahaan Sektor Transportasi
dan Logistik yang Tercatat
di Bursa Efek Indonesia periode
2015-2019�.
Nilai Perusahaan (Y)�����������
Nilai
Perusahaan adalah perspektif
investor dalam menilai keberhasilan sebuah perusahaan. Secara umum nilai perusahaan
tersebut dapat dicerminkan dari harga saham yang diperoleh perusahaan.
Earning
Per Share (X1)
Earning
Per Share (EPS) adalah salah
satu rasio profitabilitas yang di hitung untuk dapat mengetahui
keberhasilan manajemen dalam memberikan keuntungan bagi pemegang saham biasa. Dengan menggunakan
rasio ini keberhasilan manajemen dari sektor Transportasi
dan logistik dapat menunjukkan keterkaitan antara jumlah laba
bersih dengan bagian kepemilikan saham atau pembagian
dividen dalam perusahaan investasi, bisa dapat disimpulkan
bahwa perhitungan Earning
Per Share (EPS) adalah suatu
representasi dari jumlah keseluruhan dana yang dapat diterima oleh pemilik saham atau
setiap lembaran yang dimiliki investor.
Dengan
mengetahui kepastian perhitungan dari sebuah saham, hal
ini akan membantu para investor baru untuk menilai perusahaan
apakah perusahaan mampu membayar kewajiban untuk para investor.
Hal ini di buktikan dengan penelitian yang dilakukan oleh Khalasha & Lestari (2020)
yang menunjukkan bahwa EPS memiliki pengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
Valuasi
Harga Saham (X2)
Dengan
memperhitungkan valuasi harga saham sebelum
melakukan keputusan investasi, para investor akan mengetahui apakah saham yang akan dibeli mempunyai harga yang overvalued atau
undervalued. Menurut Widyastuti & Bahri (2021)
PER berpengaruh positif dan
signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini terjadi karena
PER yang tinggi akan memberikan sebuah gambaran bahwa perusahaan dalam keadaan sehat dan memiliki pertumbuhan yang baik sehingga akan
membuat perusahaan menjaga nilai di depan para investor, di mana semakin
rendah nilai PER maka pasar akan merasa semakin cemas dan pesimis mengenai masa depan perusahaan.
Leverage (X3)
Leverage
adalah penggunaan aset dan sumber dana (sources
of funds) oleh perusahaan yang memiliki biaya tetap (beban tetap)
dengan maksud agar dapat meningkatkan keuntungan pemegang saham. Perusahaan-perusahaan yang
menggunakan ��memiliki tujuan agar keuntungan yang didapatkan lebih besar dari
biaya tetap (beban tetap) (Putra, Mangantar, dan N.Untu 2021).
Perhitungan yang diwakilkan
dengan Debt to Equity Ratio (DER) yang dapat menunjukkan seberapa jauh perusahaan
tersebut memiliki pinjaman terhadap kreditur.
Apabila
nilai rasio yang dihasilkan semakin tinggi, maka semakin
besar perusahaan tersebut memperoleh dana dari luar. Lalu perusahaan yang memiliki rasio DER rendah dapat mampu menjelaskan
bahwa perusahaan tersebut memiliki kerugian yang kecil. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Putra, Mangantar, dan N.Untu (2021)
menyatakan bahwa variabel leverage (DER) berpengaruh
secara positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV).
Hipotesis
Penelitian
Bersumber
pada teori yang telah diuraikan dari para ahli, maka dapat
dikembangkan hipotesis sebagai berikut:
H1������������ : Earning Per Share berpengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai
Perusahaan
H2������� : Valuasi
Harga Saham berpengaruh positif
dan signifikan terhadap
Nilai Perusahaan
H3������� : Leverage berpengaruh
positif dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan.
Metode Penelitian
Metode
pengumpulan data merupakan prosedur yang sistematik dan berstandar untuk dapat memperoleh data yang diperlukan. Adapun metode yang dapat digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
metode dokumentasi dan studi kepustakaan. Data yang diambil dalam penelitian
ini berasal dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id).
Subjek
Penelitian
Subjek
Penelitian adalah pihak -pihak yang dapat dijadikan sebagai sampel dalam sebuah penelitian.
Penelitian ini dilalukan untuk mengetahui pengaruh Earning
Per Share, Valuasi Harga Saham dan Leverage
terhadap Nilai Perusahaan. Objek
dalam penelitian ini adalah perusahaan
sektor Transportasi dan Logistik yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode
2015-2019.
Sumber
Data
Sumber
data adalah kumpulan atau tempat atas
sesuatu yang dapat memberikan informasi mengenai data. Sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder. Menurut (Sekaran & Roger, 2017)
data sekunder yakni data
yang merujuk pada informasi
yang dikumpulkan dari sumber-sumber yang sudah ada sebelumnya, di dalam penelitian ini menggunakan data laporan keuangan pada setiap perusahaan yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id)
dan literatur pendukung lainnya yang berhubungan dengan objek yang diteliti.
Jenis
Data
Jenis
data yang digunakan di dalam
penelitian ini adalah data panel. Data Panel adalah
sebuah kombinasi antara dara cross section dengan data runtut waktu (time series). Dalam
penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, data kuantitatif adalah data informasi yang terdiri berupa angka atau bilangan.
Populasi
dan Sampel
�� Perusahaan Sektor Transportasi dan Logistik yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2019 menjadi populasi dalam penelitian ini sebanyak 28 perusahaan. Dan yang dapat dijadikan sampel dengan metode
purposive sampling, yakni pengambilan
sampel yang menggunakan kriteria sebagai berikut:
1. Perusahaan
sektor Transportasi dan Logistik yang tercatat di Bursa Efek Indonesia
2. Perusahaan
sektor Transportasi dan Logistik yang memiliki Laporan Keuangan sejak tahun 2015
Berdasarkan
kriteria di atas, maka yang dapat dijadikan sampel penelitian sebanyak 16 perusahaan.
Model Analisis
Data Penelitian
Model Penelitian
Berikut
ini merupakan 6 model persamaan dasar untuk regresi data panel adalah sebagai berikut:
Yit �=
β0 + β1 EPSit
+ eit��� ����������������������������������������������������������� ������������������� (1)
Yit �=
β0 + β2PERit + eit��� ����������������������������������������������������������� ������������������� (2)
Yit �=
β0 + β3DERit + eit���������������������� ����������������������������������������������������������� (3)
Yit �=
β0 + β1 EPSit
+ β2PERit + β3DERit + Dit + eit����������� ������������������� (4)
Yit �=
β0 + β1 EPSit
+ β2PERit + β3DERit+ θt + eit����������������� ������������������� (5)
Yit �=
β0 + β1 EPSit
+ β2PERit + β3DERit + λt + eit��������������� ������������������� (6)
Keterangan :
Y:���������������������� Nilai Perusahaan
Β0:�������������������� Konstanta
EPS:������������������ Earning per Share
PER:����������������� Price Earning Rasio
DER:����������������� Debt to Earning Rasio
β1,
β2, β3: Koefisien Variabel
e:�������������������� Standart
Error
θ:���������������������� Year Effect
λ:���������������������� Company Effect
Hasil dan Pembahasan
�Statistik
Deskriptif
Berdasarkan
hasil pengelolaan data dapat diketahui bahwa dari 80 data observasi, variabel terikat yaitu Nilai Perusahaan
yang memperoleh nilai
rata-rata sebesar 2.103 dengan
standar deviasi sebesar 4.684749 dan memperoleh nilai minimum dan maksimum
masing-masing sebesar -5.03 dan 25.09.
Hasil
analisis statistik deskriptif untuk variabel bebas pertama yaitu EPS, dengan memperoleh nilai rata-rata sebesar 29.039
dan standar deviasi sebesar 184.91 dengan nilai minimum dan nilai maksimum masing-masing sebesar
-398.27 dan 1191.27. Kemudian untuk
variabel bebas kedua yakni, PER memperoleh nilai rata-rata sebesar 8.517 dan standar deviasinya sebesar 74.963 dengan nilai minimum dan nilai maksimum masing-masing sebesar -106.38 dan 613.64.
Dan
untuk variabel bebas terakhir yakni DER, memperoleh nilai rata-rata 2.145875 dan standar
deviasi sebesar 9.347675 dengan nilai minimum dan nilai maksimum masing-masing sebesar -5.03 dan 25.09.
Pengujian
Model Regresi Data Panel
Common Effect
Berdasarkan
hasil estimasi common
effect, menunjukkan nilai
prob > F lebih dari 0.05
dapat menjelaskan bahwa variabel bebas tidak signifikan
mempengaruhi variabel terikat. Sementara R-squared menunjukkan nilai sebesar 0.0132 artinya model common
effect ini mampu menjelaskan variabel bebas sebesar 1.32% terhadap variabel terikat.
Fixed Effect
Berdasarkan
hasil estimasi fixed
effect, menunjukkan bahwa
prob > chi2 sebesar 0.5854 > 0.05, hal ini menunjukkan
bahwa variabel bebas tidak signifikan
mempengaruhi variabel terikat. Sementara R-square
menunjukkan nilai sebesar 0.0288, artinya dengan menggunakan model fixed
effect ini variabel bebas dapat menjelaskan
2.8% variabel terikat.
Random Effect
Berdasarkan
hasil estimasi random
effect, diketahui bahwa
prob > chi2 sebesar 0.05844 > 0.05 yang artinya variabel bebas tidak signifikan
mempengaruhi variabel terikat. Sementara R-squared
menunjukkan nilai sebesar 0.0288 artinya model random
effect ini mampu menjelaskan variabel bebas sebesar 2.88% terhadap variabel terikat.
Pengujian
dan Pemilihan Model
Lagrange
Multiplier Test
Dari
hasil pengujian lagrange multiplier test, dapat
dilihat bahwa nilai probabilitas sebesar 0.0000 lebih kecil dari ɑ (0.05), maka H0 : pooled
least squared ditolak dan H1 : random
effect diterima. Sehingga
model yang digunakan adalah
model random effect.
Uji Chow
Dari
hasil pengujian uji chow,
dapat dilihat bahwa nilai probabilitas
sebesar 0.0000 lebih kecil dari ɑ (0.05), maka H0 : pooles least square ditolak
dan H1 : fixed effect diterima. Sehingga model yang digunakan adalah model fixed effect
Uji Hausman
Dari
hasil pengujian Hausman
yang dilakukan, dapat dilihat bahwa nilai
prob>chi2 sebesar 0.9966 yang artinya
lebih besar dari ɑ (0.05), maka H0 : random effect diterima
dan H1 fixed effect ditolak. Sehingga model yang digunakan adalah model random effect.
Berdasarkan
pengujian lagrange
multipplier, chow, dan hausman
yang telah dilakukan di atas, dapat disimpulkan
bahwa model yang paling sesuai
dan memiliki pendugaan yang
lebih efisien adalah random effect.
Uji Normalitas
Berdasarkan
hasil pengujian, diketahui bahwa dari 80 data observasi diperoleh nilai prob>z sebesar 0.0000 yang artinya lebih kecil dari
0.05. Dengan demikian model
tersebut tidak berdistribusi normal.
Uji Multikolinearitas
Berdasarkan
tabel di atas, diketahui bahwa variabel EPS, PER, dan DER terbebas
dari masalah multikolinearitas karena nilai VIF < 10.
Uji Heteroskedastisitas
Variabel
bebas dapat dikatakan terbebas dari heteroskedatisitas apabila nilai prob>chi 2 lebih dari ɑ (0.05). Berdasarkan hasil pengujian, diketahui bahwa nilai prob>chi 2 memperoleh nilai sebesar 0.4435 yang artinya lebih besar dari
ɑ (0.05). Sehingga model tersebut
terbebas dari hereroskedatisitas.
Uji Autokorelasi
Dari
hasil output di atas,
dapat dilihat bahwa nilai prob > F sebesar 0.2807 > 0.05. Sehingga
model tersebut terbebas dari autokorelasi.
Analisis
Regresi Data Panel
Maka,
model persamaan untuk regresi data panel adalah model persamaan nomor 6 sebagai berikut:
Tabel
1
Analisis
Regresi Data Panel
Variabel |
Dep.
Variabel: Price to Book Value |
|||||
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
6 |
|
EPS |
4
x 10-4 (7
x 10-4) |
- |
- |
3
x 10-4 (7
x 10-4) |
-8
x 10-4 (1
x 10-3) |
3
x 10-4 (7
x 10-4) |
PER |
- |
1
x 10-3* (7
x 10-4) |
- |
1
x 10-3** (7
x 10-4) |
3
x 10-4 (2
x 10-3) |
1
x 10-3 (1
x 10-3) |
DER |
- |
- |
0.05*** (0.00) |
5
x 10-2*** (6
x 10-3) |
0.05*** (0.01) |
0.05*** (5
x 10-3) |
Year
Effect |
Tidak |
Tidak |
Tidak |
Tidak |
Ya |
Tidak |
Companies
Effect |
Tidak |
Tidak |
Tidak |
Tidak |
Tidak |
Ya |
Observation |
80 |
80 |
80 |
80 |
80 |
80 |
Group |
16 |
16 |
16 |
16 |
16 |
16 |
Cons |
2.09** (1.04) |
2.09** (1.03) |
1.99* (1.04) |
1.97* (1.06) |
2.73 (1.77) |
15.72*** (0.03)** |
Between
R-Squared |
0.00 |
0.02 |
0.00 |
0.00 |
0.00 |
1.00 |
Overall
R-Squared |
0.00 |
0.00 |
0.00 |
0.01 |
0.02 |
0.73 |
Angka
dalam kurung merupakan angka Robust Standart Error.
*** = signifikan pada taraf
1%, ** = signifikan pada tarif
5%, * = signifikan pada taraf
10%
Sumber���������� : Data diolah
menggunakan STATA 16, 2021
Mengacu
pada hasil between R-Squared dan Overall
R-Squared, maka model persamaan
untuk regresi data panel adalah model persamaan nomor 6 sebagai berikut :
PBVit
= 15.72302 � 0.003262EPSit + 0.001203PERit + 0.0501784 DERit
Dari persamaan
regresi tersebut dapat dijelaskan bahwa:
1.
Hasil Uji Regresi menunjukkan nilai konstanta atau nilai α sebesar 15.72302. Artinya jika variabel EPS, PER, dan DER bernilai konstan maka variabel Nilai Perusahaan akan memiliki nilai
15.72302.
2.
Nilai Koefisien
Regresi variabel Earning
Per Share (EPS) memiliki nilai
koefisien sebesar 0.003262.
Artinya, apabila Earning
Per Share mengalami kenaikan
sebesar 1 persen, maka akan diikuti
peningkatan dari variabel dependen yaitu Nilai Perusahaan sebesar
0.3262 persen. Variabel bebas dengan baik
menjaga konstan atau tetap terhadap
variabel terikat.
3.
Nilai Koefisien
Regresi variabel Price Earning Ratio (PER) memiliki nilai koefisien sebesar 0.001203. Artinya, apabila Price Earning Ratio
mengalami kenaikan sebesar 1 persen, maka akan diikuti
peningkatan dari variabel dependen yaitu Nilai Perusahaan sebesar
0.1203 persen. Variabel bebas dengan baik
menjaga konstan atau tetap terhadap
variabel terikat.
4.
Nilai Koefisien
Regresi variabel Debt to
Earning Ratio (DER) memiliki nilai
koefisien sebesar
0.0501784. Artinya, apabila
Debt to Earning Ratio mengalami kenaikan sebesar 1 persen, maka akan
diikuti peningkatan dari variabel dependen
yaitu Nilai Perusahaan sebesar
5.01784 persen. Variabel bebas dengan baik
menjaga konstan atau tetap terhadap
variabel terikat.
Uji Kelayakan
Model
Uji F
Dari
hasil pengujian, diketahui bahwa nilai probabilitas (F-statistik) sebesar 0.0000 yang artinya nilai probabilitasnya
lebih kecil dari 0.05. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel Earning Per
Share, Valuasi Harga Saham, dan Leverage
secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap Nilai
Perusahaan.
Uji Koefisien
Determinasi (R2)
Berdasarkan
hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa pada R-Squared menunjukkan
nilai sebesar 0.7350, yang artinya 73.5% Price to Book Value (PBV) dapat dijelaskan oleh variabel Earning Per Share, Valuasi
Harga Saham, dan Leverage. Sedangkan 26.5%
dijelaskan oleh variabel
lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.
Uji T
1.
Earning
Per Share, diketahui bahwa variabel Earning Per
Share memperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.0003262 dengan nilai probabilitas sebesar 0.617 > 0.05, sehingga
dapat disimpulkan bahwa H0 diterima, artinya secara parsial variabel Earning Per
Share tidak berpengaruh
signifikan terhadap variabel Nilai Perusahaan.
2.
Valuasi
Harga Saham, diketahui variabel
Valuasi Harga Saham yang diwakilkan
oleh PER memperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.001203 dan mendapat nilai probabilitas sebesar 0.294 > 0.05, sehingga
dapat disimpulkan bahwa H0 diterima, artinya secara parsial Valuasi Harga Saham yang diwakilkan oleh PER tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel Nilai
Perusahaan.
3.
Leverage,
variabel Leverage yang diwakilkan
oleh DER memperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.0501784 dan mendapatkan
nilai probabilitas sebesar 0.0000 < 0.05, sehingga
dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak, artinya secara parsial variabel Leverage
yang diwakilkan oleh DER berpengaruh
signifikan terhadap variabel Nilai Perusahaan.
Pembahasan
Pengaruh
Earning Per Share terhadap Nilai Perusahaan
Berdasarkan
hasil pengelolaan data yang
telah diperoleh nilai koefisien regresi positif sebesar 0.0003262 dan nilai probabilitas sebesar 0.617 >
0.05. Dapat disimpulkan bahwa Earning Per Share (EPS) berpengaruh
positif namun tidak signifikan terhadap Nilai Perusahaan. Hasil penelitian
ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Susanto dan Viriany 2019)
yang menyatakan bahwa EPS tidak berpengaruh signifikan terhadap Nilai
Perusahaan.
Namun
bertolak belakang dengan hasil penelitian
dari Khalasha & Lestari (2020) yang menyatakan bahwa Earning Per
Share (EPS) berpengaruh positif
terhadap nilai perusahaan perbankan selama periode 2013-2018.
Penulis
berpendapat dengan ditemukannya ketidak signifikan antara Earning Per
Share terhadap Price to Book Value ini didasarkan kepada tidak adanya
peramalan yang tepat berapa lama Earning Per Share akan
bertahan dalam menghasilkan laba bersih per lembar saham yang dimiliki investor,
oleh karena itu Earning
Per Share ini memiliki kemungkinan memberikan risiko di masa depan. Selain itu, penyebab
lain yang dapat diartikan dari rumus perhitungan
Earning Per Share yang menjelaskan jika total atau jumlah saham yang beredar lebih besar
dari presentase kenaikan laba, maka hal tersebut
akan menurunkan nilai Earning Per Share (EPS)
Pengaruh
Valuasi Harga Saham terhadap
Nilai Perusahaan
Berdasarkan
hasil pengelolaan data yang
telah diperoleh nilai koefisien regresi positif sebesar 0.001203 dan nilai probabilitas sebesar 0.294 >
0.05. Dapat disimpulkan bahwa Price Earning Ratio
PER berpengaruh positif namun tidak signifikan
terhadap Nilai Perusahaan. Hasil penelitian
ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Sari dan Jufrizen 2019)
bahwa Price Earning
Ratio (PER) secara parsial
tidak berpengaruh signifikan terhadap Price to
Book Value (PBV) dan Return On Assets (ROA) secara
parsial berpengaruh signifikan terhadap Price Book
Value (PBV). Dan secara simultan
Price Earning Ratio (PER) dan Return On Assets (ROA) berpengaruh signifikan terhadap Price Book
Value (PBV).
Namun bertolak belakang dengan hasil penelitian
yang dilakukan oleh Ni Luh Devianasari dan Ni Putu Santi Suryantini
(2015) yang menyatakan bahwa
Price Earning Ratio (PER), Debt to Equity
Ratio (DER) dan Dividen Payout Ratio
(DPR) berpengaruh positif signifikan terhadap Nilai
Perusahaan.���
�� Penulis berpendapat bahwa Price Earning Ratio tidak signifikan terhadap Price to Book Value dikarenakan
tidak adanya pertimbangan risiko atau bisa disebut
dengan ketidakpastian dalam mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang. Jika suatu usulan tersebut mengandung usulan yang besar, maka kenaikan
keuntungan per-lembar saham akan diikuti
dengan penurunan harga saham.
Pengaruh
Leverage terhadap Nilai Perusahaan
Berdasarkan
hasil pengelolaan data yang
telah diperoleh nilai koefisien regresi positif sebesar 0.051785 dan nilai probabilitasnya sebesar 0.0000
< 0.05. Dapat disimpulkan
bahwa Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Devianasari dan Suryantini 2015)
bahwa Price Earning
Ratio (PER), Debt to Equity Ratio (DER) dan Dividen
Payout Ratio (DPR) berpengaruh positif signifikan terhadap Nilai Perusahaan.
Namun
bertolak belakang dengan hasil penelitian
yang dilakukan Veniadetama (2020)
menghasilkan bahwa� Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur sub sektor food and baverage
yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.
Penulis
berpendapat bahwa dengan hasil yang menunjukkan Debt to Equity Ratio berpengaruh
positif dan signifikan terhadap Price to Book Value (PBV) dikarenakan dengan perhitungan yang dapat menunjukkan tingkat utang dibandingkan dengan modal yang dimiliki perusahaan dapat menilai bagaimana
kinerja perusahaan dengan baik, dan mampu meramalkan kondisi kesehatan perusahaan apakah perusahaan tersebut memiliki perbandingan total hutang lebih besar
dibandingkan total ekuitas
yang dimiliki berarti perusahaan tersebut beroperasional di danai lebih besar oleh pihak eksternal.
Kesimpulan
Penelitian
ini dilakukan terhadap 16 perusahaan sektor Transportasi dan Logistik yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2019.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
pengaruh Earning Per Share, Valuasi Harga Saham, dan Leverage terhadap Nilai Perusahaan. Dari hasil
penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan
Earning Per Share berpengaruh positif namun tidak
signifikan terhadap Nilai
Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2019.
Price Earning
Ratio berpengaruh positif
namun tidak signifikan terhadap Nilai
Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2019.
Debt to Equity Ratio
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai
Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2019.
Devianasari, Ni Luh, & Suryantini, Ni Putu Santi. (2015).
Pengaruh Proce Earning Ratio, Debt To Equity Ratio, Dan Dividen Payout Ratio
Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia. E-Jurnal Manajemen Unud, 4. Google Scholar
J H, Erwin Widi, Widyastuti, Tri, & Bahri, Syamsil. (2021).
Pengaruh Struktur Modal, Likuiditas, Arus Kas Bebas Dan Ukuran Perusahaan
Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Intervening. Ekobisman,
6, 18. Google Scholar
Khalasha, Ufara, & Lestari, Diyan. (2020). Pengaruh Ldr,
Eps, Intellectual Capital, Ukuran Dewan Direksi Dan Kepemilikan Terkonsentrasi
Terhadap Nilai Perusahaan. Bisnis Dan Komunikasi, 7. Google Scholar
Putra, Indra Wilianto, Mangantar, Marjam, & N.Untu,
Victoria. (2021). Pengaruh Profitabilitas, Leverage Dan Ukuran Perusahaan
Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia Periode 2014-2018 (Studi Kasus Sub Sektor Food And Beverage). Emba,
9, 92�100. Google Scholar
Rahmawati, Wahyu. (2021, May). Punya Prospek Positif, Cermati
Saham Sektor Transpotasi Dan Logistik Berikut Ini. Kontan.Co.Id.
Sari, Maya, & Jufrizen. (2019). Pengaruh Price Earing
Ratio Dan Return On Asset Terhadap Price Book Value. Krisna, 10. Google Scholar
Sekaran, & Roger. (2017).
Siregar, Hanipa. (2017). Pengaruh Earning Per Share (Eps)
Dan Price Earning Ratio (Per) Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Sektor
Otomotif Dan Transportasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Periode
2013-2016. Universitas Sumatera Utara. Google Scholar
Sulindawati, Ni Luh Gede Erni, Yuniarta, Gede Adi, &
Purnamawati, I. Gusti Ayu. (2017). Manajemen Keuangan Sebagai Dasar
Pengambilan Keputusan Bisnis. Depok. Google Scholar
Susanto, Shelly Maya, & Viriany. (2019). Faktor Yang
Mempengaruhi Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufkatur Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia. Mulriparadigma, 1, 635.
Veniadetama, Fransisca. (2020). Pengaruh Debt To Asset Ratio
(Dar), Debt To Equity Ratio (Der), Return On Assets Ratio (Roa) Dan Price
Earning Ratio Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan
Manufaktur Subsektor Food And Baverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Pe. Universitas Buddhi Dharma Tangerang. Google Scholar
Copyright holder: Bambang Susilo, Kumba
Digdowiseiso, Clarissa Alexandra (2022) |
First
publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is
licensed under: |