Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398

Vol. 7, No. 3, Maret 2022

 

ANALISIS PENGARUH EARNING PER SHARE, VALUASI HARGA SAHAM, DAN LEVERAGE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN SEKTOR TRANSPORTASI DAN LOGISTIK YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2015-2019

 

Kumba Digdowiseiso, Bambang Susilo, Lily Sri Utami

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Nasional, Jakarta, Indonesia

Email: [email protected], [email protected], [email protected]

 

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel dari Earning Per Share (EPS), Valuasi Harga Saham yang diukur oleh Price Earning Ratio (PER), dan variabel Leverage yang diukur oleh Debt to Ratio (DER) terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan sektor Transportasi dan Logistik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2019. Populasi dalam penelitian ini meliputi 40 perusahaan sektor Transportasi dan Logistik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2019. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dan diperoleh sampel sebanyak 16 perusahaan. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan yang sudah memenuhi kriteria, data yang diperoleh dari laporan keuangan yang dapat diakses melalui www.idx.co.id. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear data panel dengan menggunakan program STATA 16. Hasil penelitian menunjukkan bahwa EPS dan PER berpengaruh positif namun tidak signifikan, sedangkan DER berpengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan.

 

Kata Kunci: earning per share, valuasi harga saham, price earning ratio, leverage, debt to ratio dan nilai perusahaan

 

Abstract

This study aims to determine the effect of variables from Earning Per Share (EPS), Stock Price Valuation as measured by Price Earning Ratio (PER), and Leverage variables as measured by Debt to Ratio (DER) on Company Value in Transportation and Logistics sector companies that listed on the Indonesia Stock Exchange for the 2015-2019 period. The population in this study includes 40 Transportation and Logistics sector companies listed on the Indonesia Stock Exchange for the 2015-2019 period. The sampling technique used purposive sampling and obtained a sample of 16 companies. This study uses secondary data in the form of financial statements that have met the criteria, data obtained from financial statements that can be accessed via www.idx.co.id. The analytical technique used in this study is linear regression of panel data using the STATA 16 program. The results show that EPS and PER have a positive but not significant effect, while DER has a positive and significant effect on firm value.��

 

Keywords:� earning per share, price earning ratio, debt to ratio, and firm value

 

Received: 2022-02-20; Accepted: 2022-02-05; Published: 2022-03-19

 

Pendahuluan

Pertumbuhan investasi di Indonesia mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Hal tersebut dibuktikan dari adanya perkembangan kenaikan jumlah investor pasar modal, jumlah investor Book Entry Settlement System (C-BEST), jumlah investor reksa dana dan jumlah investor surat berharga negara. Berdasarkan laporan dari PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), peningkatan investor meningkat dari tahun 2018 sampai Juni 2021 terutama di pasar modal dengan jumlah investor mencapai 5,597,760. Walaupun di pertengahan tahun kondisi pasar modal Indonesia mengalami tekanan, dengan meningkatnya jumlah investor setiap tahun menandakan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap pasar modal Indonesia masih dapat dipertahankan. Hal ini pun juga dirasakan pada salah satu sektor saham yang ada di Indonesia, yaitu sektor transportasi dan logistik yang mengalami pasang surut karena tekanan di masa pandemi covid, yang mengakibatkan terhentinya mobilitas kegiatan masyarakat.

Kepercayaan publik terhadap indeks sektor transportasi dan logistik juga mengalami penguatan sebesar 8,83% secara year to date (ytd). Menurut direktur Asosiasi Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus mengatakan bahwa kenaikan saham dari sektor transportasi dan logistik diakibatkan karena adanya pemulihan ekonomi Indonesia yang mulai bergerak terus menerus. Direktur Asosiasi Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas melihat bahwa sektor transportasi dan logistik masih dapat menunjukkan nilai positif dengan terproyeksinya tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas 5% pada tahun ini (Rahmawati, 2021).

Kepercayaan publik terhadap saham sektor transportasi dan logistik juga mengalami kenaikan sebesar 8,83% secara year to date (ytd). Kenaikan saham yang berasal dari sektor Transportasi dan Logistik tersebut diakibatkan karena adanya pemulihan ekonomi Indonesia yang mulai bergerak secara signifikan dan mampu menunjukkan nilai positif dengan terproyeksi dari kenaikan dari sektor perekonomian Indonesia yang melebihi 5% pada tahun ini (Rahmawati, 2021).

Berinvestasi saham memang menawarkan imbal balik (yied) yang lebih menguntungkan dibandingkan imbal balik (yield) jika investor berinvestasi di deposito atau obligasi. Namun, di samping menawarkan imbal balik (yield) yang tinggi, investasi saham juga memiliki risiko paling besar dibandingkan deposito dan obligasi. Hal tersebut berbanding lurus dengan keadaan para investor di sektor transportasi dan publik, menguatnya indeks sektor transportasi dan logistik tidak menentukan kepercayaan kedua kalinya para investor ataupun investor baru yang ingin menginvestasikan modal mereka pada sektor transportasi dan logistik ini.

Sebelum menentukan pilihan untuk berinvestasi, calon investor perlu untuk melakukan analisa dan pengukuran kondisi perusahaan. Perusahaan adalah sebuah tempat di mana terdapat perputaran kegiatan produksi dan faktor produksi. Perusahaan didirikan untuk mencapai tujuan bersama, ada yang bersifat jangka pendek dan tentunya saja untuk tujuan jangka panjang. Tujuan normatif yang tertuang dalam manajemen keuangan perusahaan adalah untuk meningkatkan kemakmuran dari para investor (maximization wealth of stockholders). Kemakmuran atau kesejahteraan dapat dilihat atau dapat dirasakan dari bagaimana nilai perusahaan tersebut menunjukkan harga saham yang tinggi. (Sulindawati, Yuniarta, & Purnamawati 2017).

Berdasarkan indikator yang dipilih dalam hal ini, penulis memilih 4 indikator (Earning Per Share, Price to Earning Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Price to Book Value) setiap indikator di atas menunjukkan fluktuasi yang diperoleh beberapa perusahaan sektor transportasi dan logistik. Hal ini merupakan sebuah data untuk mengkaji pertanyaan pada perumusan masalah penelitian. Nilai Perusahaan dapat digunakan sebagai acuan untuk menganalisis dan mengukur sejauh perusahaan sektor transportasi dan logistik memiliki kepercayaan penuh bagi calon investor. Analisis terhadap nilai perusahaan dapat ditentukan oleh banyak determinan, salah satunya seperti yang disampaikan oleh Widyastuti dan Bahri (2021) bahwa tinggi atau rendahnya nilai perusahaan bagi calon investor dapat diketahui perhitungannya dari penilaian saham (valuasi), penilaian saham tersebut dapat menggunakan salah satu dari pendekatan analisis fundamental yakni, pendekatan Price Earning Ratio (PER). Price Earning Ratio (PER) dapat diukur dengan cara membandingkan antara harga pasar suatu saham. Penelitian yang dilakukan oleh Siregar (2017) menyebutkan bahwa secara parsial PER tidak berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan sektor otomotif dan transportasi.

Selain determinan di atas, berikut ini merupakan beberapa determinan yang mempengaruhi nilai perusahaan yakni, kinerja saham yang diwakilkan oleh Earning Per Share (EPS). Pada konteks ini, Earning Per Share (EPS) berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan perbankan selama periode 2013-2018 (Khalasha & Lestari, 2020). Hasil berbeda ditunjukkan oleh Susanto & Viriany (2019) menyatakan dalam variabel Earning Per Share (EPS) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan.

Determinan terakhir adalah Leverage yang diwakilkan Debt to Equity Ratio (DER) menyatakan bahwa secara parsial Leverage Ratio (DER). Penelitian yang dilakukan oleh Putra, Mangantar, dan N.Untu (2021) menghasilkan secara parsial bahwa variabel (DER) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV) pada perusahaan manufaktur sub sektor food and beverage periode 2014-2020. Sedangkan temuan yang ditemukan oleh Veniadetama (2020) menghasilkan bahwa (DER) berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur sub sektor food and baverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Determinan untuk menganalisis nilai perusahaan yang sudah disebutkan di atas, penulis ingin mengkaji kembali terhadap determinan yang dapat digunakan dalam menganalisis nilai perusahaan karena ditemukan beberapa perbedaan hasil penelitian pada setiap variabel independen terhadap variabel dependen. Dengan ini penulis akan mengangkat judul �Analisis Pengaruh Earning Per Share, Valuasi Harga Saham dan Leverage terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Sektor Transportasi dan Logistik yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2019�.

 

Nilai Perusahaan (Y)�����������

Nilai Perusahaan adalah perspektif investor dalam menilai keberhasilan sebuah perusahaan. Secara umum nilai perusahaan tersebut dapat dicerminkan dari harga saham yang diperoleh perusahaan.

Earning Per Share (X1)

Earning Per Share (EPS) adalah salah satu rasio profitabilitas yang di hitung untuk dapat mengetahui keberhasilan manajemen dalam memberikan keuntungan bagi pemegang saham biasa. Dengan menggunakan rasio ini keberhasilan manajemen dari sektor Transportasi dan logistik dapat menunjukkan keterkaitan antara jumlah laba bersih dengan bagian kepemilikan saham atau pembagian dividen dalam perusahaan investasi, bisa dapat disimpulkan bahwa perhitungan Earning Per Share (EPS) adalah suatu representasi dari jumlah keseluruhan dana yang dapat diterima oleh pemilik saham atau setiap lembaran yang dimiliki investor.

Dengan mengetahui kepastian perhitungan dari sebuah saham, hal ini akan membantu para investor baru untuk menilai perusahaan apakah perusahaan mampu membayar kewajiban untuk para investor. Hal ini di buktikan dengan penelitian yang dilakukan oleh Khalasha & Lestari (2020) yang menunjukkan bahwa EPS memiliki pengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

Valuasi Harga Saham (X2)

Dengan memperhitungkan valuasi harga saham sebelum melakukan keputusan investasi, para investor akan mengetahui apakah saham yang akan dibeli mempunyai harga yang overvalued atau undervalued. Menurut Widyastuti & Bahri (2021) PER berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini terjadi karena PER yang tinggi akan memberikan sebuah gambaran bahwa perusahaan dalam keadaan sehat dan memiliki pertumbuhan yang baik sehingga akan membuat perusahaan menjaga nilai di depan para investor, di mana semakin rendah nilai PER maka pasar akan merasa semakin cemas dan pesimis mengenai masa depan perusahaan.

Leverage (X3)

Leverage adalah penggunaan aset dan sumber dana (sources of funds) oleh perusahaan yang memiliki biaya tetap (beban tetap) dengan maksud agar dapat meningkatkan keuntungan pemegang saham. Perusahaan-perusahaan yang menggunakan ��memiliki tujuan agar keuntungan yang didapatkan lebih besar dari biaya tetap (beban tetap) (Putra, Mangantar, dan N.Untu 2021). Perhitungan yang diwakilkan dengan Debt to Equity Ratio (DER) yang dapat menunjukkan seberapa jauh perusahaan tersebut memiliki pinjaman terhadap kreditur.

Apabila nilai rasio yang dihasilkan semakin tinggi, maka semakin besar perusahaan tersebut memperoleh dana dari luar. Lalu perusahaan yang memiliki rasio DER rendah dapat mampu menjelaskan bahwa perusahaan tersebut memiliki kerugian yang kecil. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Putra, Mangantar, dan N.Untu (2021) menyatakan bahwa variabel leverage (DER) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV).

Hipotesis Penelitian

Bersumber pada teori yang telah diuraikan dari para ahli, maka dapat dikembangkan hipotesis sebagai berikut:

H1������������ : Earning Per Share berpengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan

H2������� : Valuasi Harga Saham berpengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan

H3������� : Leverage berpengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan.

 

 

 

 

 


Rectangle: Rounded Corners: Valuasi Harga Saham (X2)
Price Earning Ratio (PER)

 

Rectangle: Rounded Corners: Nilai Perusahaan (Y)
Price Book of Value (PBV)
 

 

 

 

 

 

 

 


Metode Penelitian

Metode pengumpulan data merupakan prosedur yang sistematik dan berstandar untuk dapat memperoleh data yang diperlukan. Adapun metode yang dapat digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode dokumentasi dan studi kepustakaan. Data yang diambil dalam penelitian ini berasal dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id).

Subjek Penelitian

Subjek Penelitian adalah pihak -pihak yang dapat dijadikan sebagai sampel dalam sebuah penelitian. Penelitian ini dilalukan untuk mengetahui pengaruh Earning Per Share, Valuasi Harga Saham dan Leverage terhadap Nilai Perusahaan. Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor Transportasi dan Logistik yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2015-2019.

Sumber Data

Sumber data adalah kumpulan atau tempat atas sesuatu yang dapat memberikan informasi mengenai data. Sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder. Menurut (Sekaran & Roger, 2017) data sekunder yakni data yang merujuk pada informasi yang dikumpulkan dari sumber-sumber yang sudah ada sebelumnya, di dalam penelitian ini menggunakan data laporan keuangan pada setiap perusahaan yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id) dan literatur pendukung lainnya yang berhubungan dengan objek yang diteliti.

Jenis Data

Jenis data yang digunakan di dalam penelitian ini adalah data panel. Data Panel adalah sebuah kombinasi antara dara cross section dengan data runtut waktu (time series). Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, data kuantitatif adalah data informasi yang terdiri berupa angka atau bilangan.

Populasi dan Sampel

�� Perusahaan Sektor Transportasi dan Logistik yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2019 menjadi populasi dalam penelitian ini sebanyak 28 perusahaan. Dan yang dapat dijadikan sampel dengan metode purposive sampling, yakni pengambilan sampel yang menggunakan kriteria sebagai berikut:

1.    Perusahaan sektor Transportasi dan Logistik yang tercatat di Bursa Efek Indonesia

2.    Perusahaan sektor Transportasi dan Logistik yang memiliki Laporan Keuangan sejak tahun 2015

Berdasarkan kriteria di atas, maka yang dapat dijadikan sampel penelitian sebanyak 16 perusahaan.

 

Model Analisis Data Penelitian

Model Penelitian

Berikut ini merupakan 6 model persamaan dasar untuk regresi data panel adalah sebagai berikut:

Yit �= β0 + β1 EPSit + eit��� ����������������������������������������������������������� ������������������� (1)

Yit �= β0 + β2PERit + eit��� ����������������������������������������������������������� ������������������� (2)

Yit �= β0 + β3DERit + eit���������������������� ����������������������������������������������������������� (3)

Yit �= β0 + β1 EPSit + β2PERit + β3DERit + Dit + eit����������� ������������������� (4)

Yit �= β0 + β1 EPSit + β2PERit + β3DERit+ θt + eit����������������� ������������������� (5)

Yit �= β0 + β1 EPSit + β2PERit + β3DERit + λt + eit��������������� ������������������� (6)

Keterangan :

Y:���������������������� Nilai Perusahaan

Β0:�������������������� Konstanta

EPS:������������������ Earning per Share

PER:����������������� Price Earning Rasio

DER:����������������� Debt to Earning Rasio

β1, β2, β3: Koefisien Variabel

 

e:�������������������� Standart Error

θ:���������������������� Year Effect

λ:���������������������� Company Effect

 

Hasil dan Pembahasan

�Statistik Deskriptif

Berdasarkan hasil pengelolaan data dapat diketahui bahwa dari 80 data observasi, variabel terikat yaitu Nilai Perusahaan yang memperoleh nilai rata-rata sebesar 2.103 dengan standar deviasi sebesar 4.684749 dan memperoleh nilai minimum dan maksimum masing-masing sebesar -5.03 dan 25.09.

Hasil analisis statistik deskriptif untuk variabel bebas pertama yaitu EPS, dengan memperoleh nilai rata-rata sebesar 29.039 dan standar deviasi sebesar 184.91 dengan nilai minimum dan nilai maksimum masing-masing sebesar -398.27 dan 1191.27. Kemudian untuk variabel bebas kedua yakni, PER memperoleh nilai rata-rata sebesar 8.517 dan standar deviasinya sebesar 74.963 dengan nilai minimum dan nilai maksimum masing-masing sebesar -106.38 dan 613.64.

Dan untuk variabel bebas terakhir yakni DER, memperoleh nilai rata-rata 2.145875 dan standar deviasi sebesar 9.347675 dengan nilai minimum dan nilai maksimum masing-masing sebesar -5.03 dan 25.09.

Pengujian Model Regresi Data Panel

Common Effect

Berdasarkan hasil estimasi common effect, menunjukkan nilai prob > F lebih dari 0.05 dapat menjelaskan bahwa variabel bebas tidak signifikan mempengaruhi variabel terikat. Sementara R-squared menunjukkan nilai sebesar 0.0132 artinya model common effect ini mampu menjelaskan variabel bebas sebesar 1.32% terhadap variabel terikat.

Fixed Effect

Berdasarkan hasil estimasi fixed effect, menunjukkan bahwa prob > chi2 sebesar 0.5854 > 0.05, hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas tidak signifikan mempengaruhi variabel terikat. Sementara R-square menunjukkan nilai sebesar 0.0288, artinya dengan menggunakan model fixed effect ini variabel bebas dapat menjelaskan 2.8% variabel terikat.

Random Effect

Berdasarkan hasil estimasi random effect, diketahui bahwa prob > chi2 sebesar 0.05844 > 0.05 yang artinya variabel bebas tidak signifikan mempengaruhi variabel terikat. Sementara R-squared menunjukkan nilai sebesar 0.0288 artinya model random effect ini mampu menjelaskan variabel bebas sebesar 2.88% terhadap variabel terikat.

Pengujian dan Pemilihan Model

Lagrange Multiplier Test

Dari hasil pengujian lagrange multiplier test, dapat dilihat bahwa nilai probabilitas sebesar 0.0000 lebih kecil dari ɑ (0.05), maka H0 : pooled least squared ditolak dan H1 : random effect diterima. Sehingga model yang digunakan adalah model random effect.

Uji Chow

Dari hasil pengujian uji chow, dapat dilihat bahwa nilai probabilitas sebesar 0.0000 lebih kecil dari ɑ (0.05), maka H0 : pooles least square ditolak dan H1 : fixed effect diterima. Sehingga model yang digunakan adalah model fixed effect

Uji Hausman

Dari hasil pengujian Hausman yang dilakukan, dapat dilihat bahwa nilai prob>chi2 sebesar 0.9966 yang artinya lebih besar dari ɑ (0.05), maka H0 : random effect diterima dan H1 fixed effect ditolak. Sehingga model yang digunakan adalah model random effect.

Berdasarkan pengujian lagrange multipplier, chow, dan hausman yang telah dilakukan di atas, dapat disimpulkan bahwa model yang paling sesuai dan memiliki pendugaan yang lebih efisien adalah random effect.

Uji Normalitas

Berdasarkan hasil pengujian, diketahui bahwa dari 80 data observasi diperoleh nilai prob>z sebesar 0.0000 yang artinya lebih kecil dari 0.05. Dengan demikian model tersebut tidak berdistribusi normal.

Uji Multikolinearitas

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa variabel EPS, PER, dan DER terbebas dari masalah multikolinearitas karena nilai VIF < 10.

Uji Heteroskedastisitas

Variabel bebas dapat dikatakan terbebas dari heteroskedatisitas apabila nilai prob>chi 2 lebih dari ɑ (0.05). Berdasarkan hasil pengujian, diketahui bahwa nilai prob>chi 2 memperoleh nilai sebesar 0.4435 yang artinya lebih besar dari ɑ (0.05). Sehingga model tersebut terbebas dari hereroskedatisitas.

Uji Autokorelasi

Dari hasil output di atas, dapat dilihat bahwa nilai prob > F sebesar 0.2807 > 0.05. Sehingga model tersebut terbebas dari autokorelasi.

Analisis Regresi Data Panel

Maka, model persamaan untuk regresi data panel adalah model persamaan nomor 6 sebagai berikut:

Tabel 1

Analisis Regresi Data Panel

Variabel

Dep. Variabel: Price to Book Value

1

2

3

4

5

6

EPS

4 x 10-4

(7 x 10-4)

-

-

3 x 10-4

(7 x 10-4)

-8 x 10-4

(1 x 10-3)

3 x 10-4

(7 x 10-4)

 

PER

-

1 x 10-3*

(7 x 10-4)

-

1 x 10-3**

(7 x 10-4)

3 x 10-4

(2 x 10-3)

1 x 10-3

(1 x 10-3)

DER

-

-

0.05***

(0.00)

 

5 x 10-2***

(6 x 10-3)

 

0.05***

(0.01)

0.05***

(5 x 10-3)

Year Effect

Tidak

Tidak

Tidak

Tidak

Ya

Tidak

Companies Effect

Tidak

Tidak

Tidak

Tidak

Tidak

Ya

Observation

80

80

80

80

80

80

Group

16

16

16

16

16

16

Cons

2.09**

(1.04)

2.09**

(1.03)

1.99*

(1.04)

1.97*

(1.06)

2.73

(1.77)

15.72***

(0.03)**

Between R-Squared

0.00

0.02

0.00

0.00

0.00

1.00

Overall R-Squared

0.00

0.00

0.00

0.01

0.02

0.73

Angka dalam kurung merupakan angka Robust Standart Error. *** = signifikan pada taraf 1%, ** = signifikan pada tarif 5%, * = signifikan pada taraf 10%

Sumber���������� : Data diolah menggunakan STATA 16, 2021

Mengacu pada hasil between R-Squared dan Overall R-Squared, maka model persamaan untuk regresi data panel adalah model persamaan nomor 6 sebagai berikut :

PBVit = 15.72302 � 0.003262EPSit + 0.001203PERit + 0.0501784 DERit

Dari persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan bahwa:

   1.        Hasil Uji Regresi menunjukkan nilai konstanta atau nilai α sebesar 15.72302. Artinya jika variabel EPS, PER, dan DER bernilai konstan maka variabel Nilai Perusahaan akan memiliki nilai 15.72302.

   2.        Nilai Koefisien Regresi variabel Earning Per Share (EPS) memiliki nilai koefisien sebesar 0.003262. Artinya, apabila Earning Per Share mengalami kenaikan sebesar 1 persen, maka akan diikuti peningkatan dari variabel dependen yaitu Nilai Perusahaan sebesar 0.3262 persen. Variabel bebas dengan baik menjaga konstan atau tetap terhadap variabel terikat.

   3.        Nilai Koefisien Regresi variabel Price Earning Ratio (PER) memiliki nilai koefisien sebesar 0.001203. Artinya, apabila Price Earning Ratio mengalami kenaikan sebesar 1 persen, maka akan diikuti peningkatan dari variabel dependen yaitu Nilai Perusahaan sebesar 0.1203 persen. Variabel bebas dengan baik menjaga konstan atau tetap terhadap variabel terikat.

   4.        Nilai Koefisien Regresi variabel Debt to Earning Ratio (DER) memiliki nilai koefisien sebesar 0.0501784. Artinya, apabila Debt to Earning Ratio mengalami kenaikan sebesar 1 persen, maka akan diikuti peningkatan dari variabel dependen yaitu Nilai Perusahaan sebesar 5.01784 persen. Variabel bebas dengan baik menjaga konstan atau tetap terhadap variabel terikat.

 

Uji Kelayakan Model

Uji F

Dari hasil pengujian, diketahui bahwa nilai probabilitas (F-statistik) sebesar 0.0000 yang artinya nilai probabilitasnya lebih kecil dari 0.05. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel Earning Per Share, Valuasi Harga Saham, dan Leverage secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap Nilai Perusahaan.

 

Uji Koefisien Determinasi (R2)

Berdasarkan hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa pada R-Squared menunjukkan nilai sebesar 0.7350, yang artinya 73.5% Price to Book Value (PBV) dapat dijelaskan oleh variabel Earning Per Share, Valuasi Harga Saham, dan Leverage. Sedangkan 26.5% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

Uji T

     1.          Earning Per Share, diketahui bahwa variabel Earning Per Share memperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.0003262 dengan nilai probabilitas sebesar 0.617 > 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 diterima, artinya secara parsial variabel Earning Per Share tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel Nilai Perusahaan.

     2.          Valuasi Harga Saham, diketahui variabel Valuasi Harga Saham yang diwakilkan oleh PER memperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.001203 dan mendapat nilai probabilitas sebesar 0.294 > 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 diterima, artinya secara parsial Valuasi Harga Saham yang diwakilkan oleh PER tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel Nilai Perusahaan.

     3.          Leverage, variabel Leverage yang diwakilkan oleh DER memperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.0501784 dan mendapatkan nilai probabilitas sebesar 0.0000 < 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak, artinya secara parsial variabel Leverage yang diwakilkan oleh DER berpengaruh signifikan terhadap variabel Nilai Perusahaan.

 

Pembahasan

Pengaruh Earning Per Share terhadap Nilai Perusahaan

Berdasarkan hasil pengelolaan data yang telah diperoleh nilai koefisien regresi positif sebesar 0.0003262 dan nilai probabilitas sebesar 0.617 > 0.05. Dapat disimpulkan bahwa Earning Per Share (EPS) berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap Nilai Perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Susanto dan Viriany 2019) yang menyatakan bahwa EPS tidak berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan.

Namun bertolak belakang dengan hasil penelitian dari Khalasha & Lestari (2020) yang menyatakan bahwa Earning Per Share (EPS) berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan perbankan selama periode 2013-2018.

Penulis berpendapat dengan ditemukannya ketidak signifikan antara Earning Per Share terhadap Price to Book Value ini didasarkan kepada tidak adanya peramalan yang tepat berapa lama Earning Per Share akan bertahan dalam menghasilkan laba bersih per lembar saham yang dimiliki investor, oleh karena itu Earning Per Share ini memiliki kemungkinan memberikan risiko di masa depan. Selain itu, penyebab lain yang dapat diartikan dari rumus perhitungan Earning Per Share yang menjelaskan jika total atau jumlah saham yang beredar lebih besar dari presentase kenaikan laba, maka hal tersebut akan menurunkan nilai Earning Per Share (EPS)

Pengaruh Valuasi Harga Saham terhadap Nilai Perusahaan

Berdasarkan hasil pengelolaan data yang telah diperoleh nilai koefisien regresi positif sebesar 0.001203 dan nilai probabilitas sebesar 0.294 > 0.05. Dapat disimpulkan bahwa Price Earning Ratio PER berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap Nilai Perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Sari dan Jufrizen 2019) bahwa Price Earning Ratio (PER) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Price to Book Value (PBV) dan Return On Assets (ROA) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Price Book Value (PBV). Dan secara simultan Price Earning Ratio (PER) dan Return On Assets (ROA) berpengaruh signifikan terhadap Price Book Value (PBV).

Namun bertolak belakang dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ni Luh Devianasari dan Ni Putu Santi Suryantini (2015) yang menyatakan bahwa Price Earning Ratio (PER), Debt to Equity Ratio (DER) dan Dividen Payout Ratio (DPR) berpengaruh positif signifikan terhadap Nilai Perusahaan.���

�� Penulis berpendapat bahwa Price Earning Ratio tidak signifikan terhadap Price to Book Value dikarenakan tidak adanya pertimbangan risiko atau bisa disebut dengan ketidakpastian dalam mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang. Jika suatu usulan tersebut mengandung usulan yang besar, maka kenaikan keuntungan per-lembar saham akan diikuti dengan penurunan harga saham.

Pengaruh Leverage terhadap Nilai Perusahaan

Berdasarkan hasil pengelolaan data yang telah diperoleh nilai koefisien regresi positif sebesar 0.051785 dan nilai probabilitasnya sebesar 0.0000 < 0.05. Dapat disimpulkan bahwa Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Devianasari dan Suryantini 2015) bahwa Price Earning Ratio (PER), Debt to Equity Ratio (DER) dan Dividen Payout Ratio (DPR) berpengaruh positif signifikan terhadap Nilai Perusahaan.

Namun bertolak belakang dengan hasil penelitian yang dilakukan Veniadetama (2020) menghasilkan bahwa� Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur sub sektor food and baverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Penulis berpendapat bahwa dengan hasil yang menunjukkan Debt to Equity Ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap Price to Book Value (PBV) dikarenakan dengan perhitungan yang dapat menunjukkan tingkat utang dibandingkan dengan modal yang dimiliki perusahaan dapat menilai bagaimana kinerja perusahaan dengan baik, dan mampu meramalkan kondisi kesehatan perusahaan apakah perusahaan tersebut memiliki perbandingan total hutang lebih besar dibandingkan total ekuitas yang dimiliki berarti perusahaan tersebut beroperasional di danai lebih besar oleh pihak eksternal.

 

Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan terhadap 16 perusahaan sektor Transportasi dan Logistik yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2019. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh Earning Per Share, Valuasi Harga Saham, dan Leverage terhadap Nilai Perusahaan. Dari hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan Earning Per Share berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap Nilai Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2019.

Price Earning Ratio berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap Nilai Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2019.

Debt to Equity Ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2019.

 

 


BIBLIOGRAFI

 

Devianasari, Ni Luh, & Suryantini, Ni Putu Santi. (2015). Pengaruh Proce Earning Ratio, Debt To Equity Ratio, Dan Dividen Payout Ratio Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. E-Jurnal Manajemen Unud, 4. Google Scholar

 

J H, Erwin Widi, Widyastuti, Tri, & Bahri, Syamsil. (2021). Pengaruh Struktur Modal, Likuiditas, Arus Kas Bebas Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Intervening. Ekobisman, 6, 18. Google Scholar

 

Khalasha, Ufara, & Lestari, Diyan. (2020). Pengaruh Ldr, Eps, Intellectual Capital, Ukuran Dewan Direksi Dan Kepemilikan Terkonsentrasi Terhadap Nilai Perusahaan. Bisnis Dan Komunikasi, 7. Google Scholar

 

Putra, Indra Wilianto, Mangantar, Marjam, & N.Untu, Victoria. (2021). Pengaruh Profitabilitas, Leverage Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018 (Studi Kasus Sub Sektor Food And Beverage). Emba, 9, 92�100. Google Scholar

 

Rahmawati, Wahyu. (2021, May). Punya Prospek Positif, Cermati Saham Sektor Transpotasi Dan Logistik Berikut Ini. Kontan.Co.Id.

 

Sari, Maya, & Jufrizen. (2019). Pengaruh Price Earing Ratio Dan Return On Asset Terhadap Price Book Value. Krisna, 10. Google Scholar

 

Sekaran, & Roger. (2017).

 

Siregar, Hanipa. (2017). Pengaruh Earning Per Share (Eps) Dan Price Earning Ratio (Per) Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Sektor Otomotif Dan Transportasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Periode 2013-2016. Universitas Sumatera Utara. Google Scholar

 

Sulindawati, Ni Luh Gede Erni, Yuniarta, Gede Adi, & Purnamawati, I. Gusti Ayu. (2017). Manajemen Keuangan Sebagai Dasar Pengambilan Keputusan Bisnis. Depok. Google Scholar

 

Susanto, Shelly Maya, & Viriany. (2019). Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufkatur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Mulriparadigma, 1, 635.

 

Veniadetama, Fransisca. (2020). Pengaruh Debt To Asset Ratio (Dar), Debt To Equity Ratio (Der), Return On Assets Ratio (Roa) Dan Price Earning Ratio Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Subsektor Food And Baverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pe. Universitas Buddhi Dharma Tangerang. Google Scholar

 

 

Copyright holder:

Bambang Susilo, Kumba Digdowiseiso, Clarissa Alexandra (2022)

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under: