Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 �������������������������������������e-ISSN: 2548-1398

Vol. 7, No. 3, Maret 2022

 

PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO, PRICE TO EARNING RATIO, DAN DIVIDEND PAYOUT RATIO TERHADAP PRICE BOOK VALUE PERUSAHAAN SUBSEKTOR HOTEL, RESTORAN, DAN PARIWISATA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PADA PERIODE 2016-2020

 

Kumba Digdowiseiso, Falya Azkia Putri �

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Nasional, Jakarta, Indonesia

Email: [email protected], [email protected]

 

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh dari Debt to Equity Ratio, Price to Earning Ratio, dan Dividend Payout Ratio terhadap Price Book Value Perusahaan Subsektor Hotel, Restoran, dan Pariwisata yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2020. Sumber data penelitian ini yaitu data sekunder berupa laporan keuangan yang diperoleh dari BEI maupun dari situs web perusahaan. Sampel penelitian sebanyak 20 perusahaan dengan metode yang digunakan adalah metode purposive sampling. Teknik analisa data penelitian menggunakan analisis regresi data panel dengan menggunakan program STATA 16. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial terdapat pengaruh positif signifikan antara Debt to Equity Ratio dan Price Book Value, secara parsial terdapat pengaruh positif tidak signifikan antara Price to Earning Ratio dan Price Book Value, secara parsial terdapat pengaruh negatif signifikan antara Dividend Payout Ratio dan Price Book Value. Debt to Equity Ratio, Price to Earning Ratio, dan Dividend Payout Ratio secara simultan berpengaruh tidak signifikan terhadap Price Book Value. �

 

Kata Kunci: Debt to Equity Ratio; Price to Earning Ratio; Dividend Payout Ratio;

Price Book Value

 

Abstract

The study aims to determine and analyze the effect of the Debt to Equity Ratio, Price to Earning Ratio, and Dividend Payout Ratio on the Price Book Value of Hotels, Restaurants, and Tourism Subsector Companies listed on the Indonesia Stock Exchange for the 2016-2020 period. The data source of this research is secondary data in the form of financial reports obtained from the IDX and from the company's website. The research sample was 20 companies with the method used was purposive sampling method. The research data analysis technique used panel data regression analysis using the STATA 16 program. The results showed that partially there was a significant positive effect between Debt to Equity Ratio and t Price Book Value, partially there was an insignificant positive effect between Price to Earning Ratio and Price Book Value, partially there is an significant negative effect between Dividend Payout Ratio and Price Book Value. Debt to Equity Ratio, Price to Earning Ratio, and Dividend Payout Ratio simultaneously have no significant effect on Price Book Value.

 

Keywords: Debt to Equity Ratio; Price to Earning Ratio; Dividend Payout Ratio;

����� Price Book Value

 


Pendahuluan

Subsektor hotel, restoran, dan pariwisata adalah salah satu dari subsektor perusahaan jasa yang terdapat di Indonesia yang menjadi sumber terbesar devisa negara. Indonesia mempunyai banyak tempat wisata yang mempesona dan menjadikan industri hotel dan restoran akan selalu dibutuhkan oleh wisatawan yang mengunjunginya. Indonesia mempunyai kemampuan untuk mengembangkan sektor pariwisata yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara (Noor, Sarra, & Priyatna, 2020). Melihat angka devisa sektor pariwisata yang setiap tahun mengalami peningkatan menjadi salah satu alasan investor tertarik untuk menanamkan modalnya pada industri hotel, restoran, dan pariwisata melalui peningkatan nilai perusahaan.

Berdasarkan informasi dari Pusat Data dan Sistem Informasi (2021) jumlah kunjungan wisatawan mancanegara mengalami penurunan dari yang sebelumnya pada Agustus 2020 sebanyak 161.549 kunjungan menjadi 127.314 kunjungan pada Agustus 2021 atau mengalami penurunan sebesar 21,19%. Hal serupa juga terjadi pada tingkat penghunian kamar hotel klasifikasi bintang di Indonesia, jika pada Agustus 2020 mencapai 32,93% pada Agustus 2021 hanya sebesar 25,07% yang artinya mengalami penurunan sebesar 7,86%.

Banyak perusahaan yang berada pada industri terkait sedang mengalami penurunan nilai perusahaan. Sementara itu dengan mengoptimalkan nilai perusahaan diharapkan kinerja keuangan dari suatu perusahaan dapat tercapai dengan baik dan penetapan keputusan yang dilakukan nantinya berdampak kepada keputusan keuangan lainnya sehingga mempengaruhi pandangan investor terhadap nilai perusahaan (Ahmad et al., 2020).

Nilai perusahaan merupakan ukuran bagi kinerja keuangan karena nilai perusahaan dapat menunjukkan kesejahteraan bagi pemegang saham. Nilai perusahaan tercipta dari nilai pasar saham yang akan memberi peluang investasi (Sondakh, Saerang, & Samadi, 2019). Nilai perusahaan yang berangka tinggi akan dipengaruhi dengan meningginya harga saham, dengan tingginya nilai perusahaan dan harga saham akan menjadikan kepercayaan pasar terhadap kinerja suatu perusahaan mengalami peningkatan sehingga hal tersebut dapat menjadi peluang bagi perusahaan di masa depan (Amelia, 2020).

Menurut Fahmi (2017) nilai perusahaan merupakan bagian dari pengevaluasian kinerja perusahaan yang dilakukan investor yang akan berpengaruh terhadap harga saham. Price Book Value merupakan salah satu indikator yang memperngaruhi nilai perusahaan, yaitu variabel yang investor perhatikan sebelum menentukan apakah akan membeli saham perusahaan atau tidak dan merupakan gambaran dari tingginya harga saham.

Tabel 1

Price Book Value pada Perusahaan Sektor Perdagangan, Jasa, dan Investasi yang Terdaftar di BEI Periode 2016-2020

Subsektor

Tahun

Rata-rata

2016

2017

2018

2019

2020

Perdagangan Besar

1,00

2,49

1,38

1,93

1,38

1,64

Perdagangan Eceran

3,51

2,53

3,00

2,25

2,20

2,70

Hotel, Restoran, dan Pariwisata

19,44

4,01

4,41

3,78

2,31

6,79

Periklanan, Percetakan, dan Media

2,01

1,59

1,91

3,22

2,81

2,31

Kesehatan

21,00

3,17

2,20

2,58

2,89

6,37

Jasa Komputer dan Perangkat

1,95

1,68

4,33

3,99

5,18

3,43

Perusahaan Investasi

1,40

2,00

2,26

0,87

0,39

1,38

Lainnya

1,12

0,16

0,00

0,89

1,33

0,7

Sumber: Bursa Efek Indonesia (data diolah kembali)

 

Tabel 1 menunjukkan bahwa PBV subsektor hotel, restoran, dan pariwisata pada tahun 2018 adalah sebesar 4,41. Namun pada tahun 2019 dan 2020 mengalami penurunan nilai PBV masing-masing sebesar 3,78 dan 2,31. Rata-rata nilai PBV subsektor hotel, restoran, dan pariwisata masih menjadi yang tertinggi dibandingkan subsektor lain yaitu dengan rata-rata sebesar 6,79.

Terdapat beberapa faktor yang berasal dari internal perusahaan yang mempengaruhi nilai suatu perusahaan, diantaranya yaitu� keputusan pendanaan, didalamnya terdapat struktur yang meliputi penggunaan dari hutang serta ekuitas perusahaan (Ahmad et al., 2020). Debt to Equity Ratio digunakan oleh perusahan dalam penentuan pengambilan keputusan pendanaan dengan cara menilai hutang dengan ekuitas (Devianasari & Suryantini, 2015).

Faktor selanjutnya adalah keputusan investasi dengan menggunakan Price to Earning Ratio yang dapat membandingkan harga dari sebuah saham dengan laba yang diperoleh perusahaan, sehingga dengan rasio tersebut akan menunjukkan keyakinan investor terhadap jumlah laba yang akan diperoleh dan menjadi pengukuran kemampuan suatu perusahaan dalam memperoleh laba ke depannya (Mutiarani, Dewi, & Suhendro, 2019).

Dalam meningkatkan nilai perusahaan perlu memperhatikan faktor kebijakan terhadap dividen, yaitu ketentuan yang dibuat oleh perusahaan mengenai pembagian dividen untuk pemilik saham apakah dividen tersebut nantinya akan dibagikan atau tidak, kemudian memutuskan berapa proporsi suatu dividen yang dibayarkan oleh perusahaan (Handayani & Kurnianingsih, 2021). Digunakanlah Dividend Payout Ratio dengan cara mengukur perbandingan dari dividen per saham dan laba per saham, besarnya dividen yang nantinya dibayarkan akan diikuti dengan Dividend Payout Ratio yang semakin besar (Aisah & Hariyono, 2020).

A. Signalling Theory (Teori Sinyal)

Signalling theory yang dikembangkan oleh Ross (1977) teori tersebut mengatakan bahwa pihak manajer perusahaan apabila memiliki informasi-informasi yang jauh lebih baik tentang perusahaannya akan terdorong untuk dapat menyampaikan informasi-informasi tersebut kepada calon investornya agar harga saham dari perusahaan meningkat tinggi.

Brigham & Houston (2018) menjelaskan bahwa teori sinyal adalah cara para pemegang saham melihat prospek perusahaan dalam usahanya untuk dapat menaikkan nilai perusahaan di kemudian hari atau di masa depan, dimana informasi akan dibagikan oleh manajemen dalam perusahaan kepada para pemilik.

Menurut Mikrad & Budi (2020) signalling theory adalah teori yang menyampaikan bagaimana sebuah perusahaan bisa menyampaikan sinyal kepada para pemilik, calon investor, dan pihak-pihak berkepentingan lainnya yang berisikan informasi tentang suatu hal yang sudah dijalankan pihak manajemen untuk dapat mewujudkan harapan dan tujuan pemilik.

Sehingga disimpulkan bahwa dengan signalling theory perusahaan dapat mempengaruhi pandangan calon investor atau pihak berkepentingan lain atas informasi laporan keuangan dari perusahaan yang mengartikan bahwa suatu perusahaan bisa lebih baik dari perusahaan lain yang dapat menggambarkan nilai perusahaan.

B. Manajemen Keuangan

Menurut Cahyowati (2018) manajemen keuangan berkaitan dengan keputusan-keputusan yang harus dilakukan, keputusan-keputusan tersebut terdiri dari keputusan investasi, keputusan pendanaan atau keputusan pemenuhan kebutuhan dana, serta keputusan kebijakan dividen. Manajemen keuangan berhubungan� dengan tiga kegiatan utama, yaitu kegiatan dalam penggunaan dana, kegiatan dalam perolehan dana, dan kegiatan dalam pengelolaan aktiva.

Sehingga disimpulkan manajemen keuangan adalah segala yang berkaitan dengan kegiatan yang dijalankan perusahaan terutama kegiatan keuangan dalam memperoleh dana bagi perusahaan, memanfaatkan dan penggunaan dana perusahaan, mengalokasikan dana perusahaan, dan meminimalkan biaya perusahaan sehingga perusahaan tersebut dapat berjalan sesuai dengan tujuannya.

C. Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan adalah nilai saat ini yang berasal dari kas perusahaan yang menjadi harapan bagi perusahaan untuk dapat diperoleh di kemudian hari (Amelia, 2020). Dengan indikator Price Book Value dapat menunjukkan bagaimana nilai saham menghargai nilai buku saham suatu perusahaan. Adapun rumus yang digunakan menurut Ahmad et al., (2020) yaitu:

 

Sedangkan rumus yang digunakan untuk mengukur BVPS menurut (Mutiarani et al., 2019) yaitu:

Menurut Nugraha & Sulasmiyati (2017) dengan manajemen yang baik diharapkan memiliki PBV sebesar 1 atau diatas dari nilai bukunya (overvalued). Jika dibawah 1 artinya harga saham dari perusahaan tersebut lebih rendah dari nilai bukunya (undervalued).

D. Debt to Equity Ratio (DER)

Sijabat & Suarjaya (2018) menjelaskan Debt to Equity Ratio adalah sebuah pengukuran kebutuhan dari keuangan perusahaan yang dibiayai oleh total hutang dan total ekuitas. Rasio tersebut dapat menggambarkan kinerja perusahaan pada saat perusahaan membayar kewajiban jangka panjangnya apabila perusahaan dilikuidasi (Harahap, 2021).� Adapun rumus yang digunakan untuk menurut Rofifah (2020) yaitu:

DER yang ideal adalah dibawah angka 1 atau 100% sehingga dapat diartikan perusahaan mampu untuk membayar hutangnya dengan modal yang dimilikinya. Jika terdapat perusahaan yang memiliki nilai DER diatas angka tersebut artinya hutang perusahaan lebih besar daripada modal bersihnya sehingga harus diteliti lebih lanjut penyebab tingginya DER pada laporan keuangan perusahaan (Andirerei, 2019).

E. Price to Earning Ratio (PER)

Menurut Sudana dalam Indarti & Nurdhiana (2021), Price to Earning Ratio dapat digunakan dalam memperkirakan bagaimana kemungkinan dari peluang pertumbuhan di masa depan terlihat dari harga saham yang investor bayarkan untuk setiap rupiah dari laba yang akan didapatkan. Adapun rumus yang digunakan menurut Ahmad et al., (2020) adalah:

Menurut Ramadhani (2021), nilai ideal PER dimulai dari 20 hingga 25 kali lipat dari penghasilan dan harus disesuaikan juga dengan sektor usaha yang dioperasikan.

F. Dividend Payout Ratio (DPR)

Ramsiah (2018) menjelaskan Dividend Payout Ratio adalah besaran dividen yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan kepada investor per penjualan saham. Adapun rumus yang digunakan menurut Ahmad et al., (2020) yaitu:

Bagi investor pembagian dividen yang besar tentunya akan menguntungkan, namun apabila Dividend Payout Ratio diatas 25% justru ditakutkan menyebabkan masalah likuiditas keuangan di masa mendatang (Aisah & Hariyono, 2020).

1) Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Price Book Value

Debt to Equity Ratio digunakan untuk membuat keputusan dalam pendanaan dan dapat membuat� nilai perusahaan meningkat, begitupun sebaliknya (Noor et al., 2020). Apabila perusahaan mempunyai hutang tinggi akan membuat laba per lembar saham meningkat sekaligus nilai perusahaan. Seperti penelitian Asyik & Amro (2021) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif signifikan antara Debt to Equity Ratio dan Price Book Value.

H1: Debt to Equity Ratio berpengaruh signifikan terhadap Price Book Value.

2) Pengaruh Price to Earning Ratio terhadap Price Book Value

Price to Earning Ratio adalah suatu ukuran yang biasa digunakan sebagai analisis keuangan perusahaan untuk memperkirakan valuasi harga suatu saham, dengan rasio ini investor dapat menilai suatu saham apakah mahal atau murah dan dapat digunakan dalam pengambilan keputusan investasi. Perusahaan bisa memiliki pertumbuhan yang baik dan dalam kondisi sehat yang dapat digambarkan dengan tingkat Price to Earning Ratio yang tinggi. Seperti penelitian Noor et al., (2020) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif signifikan antara Price to Earning Ratio dan Price Book Value.

H2: Price to Earning Ratio berpengaruh signifikan terhadap Price Book Value.

3) Pengaruh Dividend Payout Ratio terhadap Price Book Value

Dividend Payout Ratio merupakan cerminan keadaan perusahan, kenaikan Dividend Payout Ratio mengartikan bahwa laba perusahaan mengalami peningkatan. Salah satu penyebab kenaikan laba adalah kinerja dari perusahaan dan itu akan mempengaruhi investor untuk menginvestasikan dananya pada perusahaan. Seperti penelitian Ainiyah (2021) yang menyatakan bahwa adanya pengaruh positif signifikan antara Dividend Payout Ratio dan Price Book Value.

H3: Dividend Payout Ratio berpengaruh signifikan terhadap Price Book Value

 

Metode Penelitian

Objek penelitian pada penelitian ini yaitu Price Book Value perusahaan subsektor hotel, restoran, dan pariwisata di BEI periode 2016-2020. Dengan sumber data berupa data sekunder yang didapatkan tidak langsung melainkan dari BEI dan literatur lain yang berkaitan dengan objek penelitian. Jenis data yaitu data panel yang terdiri dari data time series dan data cross section. Dengan penelitian kuantitatif sehingga data yang akan diperoleh merupakan berupa angka-angka yang perlu dianalisis lebih lanjut dalam analisis data. Teknik pengambilan sampel adalah metode Purposive Sampling berdasarkan pada kriteria tertentu (Amelia, 2020). Diperolehlah sampel sebanyak 20 perusahaan dari total populasi 44 perusahaan.

 

 

 

Hasil dan Pembahasan

Analisis Statistik Deskriptif

Tabel 2

Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Variabel

Obs

Mean

Std. Dev.

Min

Max

logPBV

99

-2.13

3.49

-9.84

2.47

logDER

99

-.59

1.08

-8.03

1.11

logPER

64

1.19

3.53

-6.19

7.94

logDPR

27

-2.47

2.99

-12.13

.92

Sumber: Data diolah, 2021. Output STATA 16

Dari 20 sampel perusahaan dengan total 100 observasi dalam pemrosesan dan analisis data seringkali ditemukan adanya variabel yang nilainya kosong untuk satu atau beberapa subjek penelitian atau yang biasa dikenal sebagai data kosong atau missing data (Johan Harlan, 2016). Pada penelitian ini terdapat missing value generated pada variabelnya masing-masing sebanyak 1 untuk PBV dan DER, 36 untuk PER, dan 73 untuk DPR. Data kosong pada penelitian ini termasuk ke dalam data kosong tak terencana (unplanned missing data) yang terjadi diantaranya karena ketidakberhasilan mendapatkan data dari subjek penelitian (Johan Harlan, 2016).

Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas

Tabel 3

Hasil Uji Normalitas

Variabel

Obs

W

V

Z

Prob>z

logPBV

99

0.85

12.61

5.62

0.00

logDER

99

0.77

18.74

6.50

0.00

logPER

64

0.92

4.29

3.15

0.00

logDPR

27

0.71

8.53

4.40

0.00

Sumber: Data diolah, 2021. Output STATA 16.

 

Berdasarkan pengujian dengan uji Shapiro-Wilk pada tabel 3 dapat dilihat nilai prob>z yaitu 0.00 < 0.05 yang berarti data berdistribusi tidak normal. Untuk mengatasi permasalahan data tidak normal dapat dilakukan Robust Standard Error.


Uji Multikolinearitas

Tabel 4

Hasil Uji Multikolinearitas

Variabel

VIF

1/VIF

LogDER

2.53

0.39

LogPER

1.41

0.71

LogDPR

2.34

0.43

Mean VIF

2.09

 

Sumber: Data diolah, 2021. Output STATA 16

Berdasarkan tabel 4 dapat dilihat nilai VIF < 10 dan nilai 1/VIF > 0.10 yang berarti tidak terjadi gejala multikolinearitas.

Uji Heteroskedastisitas

Tabel 5

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Prob>chi2

0.00

Sumber: Data diolah, 2021. Output STATA 16��������

Berdasarkan tabel 5 didapatkan hasil Prob>chi2 yaitu 0.00 < 0.05 yang berarti terdapat masalah heteroskedastisitas.

Uji Autokorelasi

Tabel 6

Hasil Uji Autokorelasi

P>|z|

0.10

Sumber: Data diolah, 2021. Output STATA 16��������

����������� Berdasarkan tabel 6 didapatkan hasil P>|z| yaitu 0.10 > 0.05 yang berarti terbebas dari autokorelasi.

Analisis Regresi Data Panel

Setelah dilakukan pengujian asumsi klasik, dapat diketahui bahwa terdapat masalah pada asumsi klasik yang dapat membuat hasil estimasi bias dan diragukan validitasnya, sehingga pada penelitian ini digunakan Robust Standard Error sebagai upaya mengatasi permasalahan tersebut. Model regresi pada penelitian ini menghasilkan 6 persamaan sebagai berikut:

PBVit = -2.01 + 0.21 + eit .............................................................................................................................(1)

PBVit = -2.44 + 0.22 + eit .............................................................................................................................(2)

PBVit = -0.92 - 0.01 + eit ..............................................................................................................................(3)

PBVit = -1.65 + 0.43 + 0.27 - 0.18 + eit .............................................................................................(4)

PBVit = -1.65 + 0.43 + 0.27 - 0.18 + ct + eit ...................................................................................(5)

PBVit = -1.65 + 0.63 + 0.30 - 0.27 + yi + eit ...................................................................................(6)

 

 

 

 

 

Tabel 7

Hasil Regresi Data Panel

Variabel

Dep. Variabel: Price to Book Value

1

2

3

4

5

6

logDER

0.21

(0.17)

 

 

0.43

(0.44)

0.43

(0.44)

0.63**

(0.25)

logPER

 

0.22**

(0.85)

 

0.27

(0.25)

0.27

(0.25)

0.30

(0.20)

logDPR

 

 

-0.01

(0.11)

-0.18

(0.14)

-0.18

(0.14)

-0.27*

(0.12)

Year Effect

Tidak

Tidak

Tidak

Tidak

Tidak

Ya

Companies Effect

Tidak

Tidak

Tidak

Tidak

Ya

Tidak

Observation

99

64

27

27

27

27

Group

20

19

10

10

10

10

Cons

-2.01

-2.44

-0.92

-1.65

-1.65

-1.65

Within R-Squared

0.06

0.20

0.00

0.16

0.16

0.24

Angka dalam kurung merupakan angka Robust Standard Error.� *** = signifikan pada taraf 1%; ** = signifikan pada taraf 5%; * = signifikan pada taraf 10%.

Sumber: Data diolah, 2021. Output STATA 16

Sehingga model persamaan regresi yang dihasilkan yaitu:

logPBVit = -1.65 + 0.63logDERit + 0.30logPERit - 0.27logDPRit

Dengan interpretasi sebagai berikut:

1.   Nilai konstanta sebesari -1.65 artinya jika nilai seluruh variabel independen tidak mengalami perubahan atau bernilai sama dengan 0, maka nilai Price Book Value adalah sebesar -1.65 persen.

2.   Nilai koefisien Debt to Equity Ratio (logDER) adalah sebesar 0.63, yang berarti bahwa setiap kenaikan Debt to Equity Ratio sebesar 1 persen akan meningkatkan Price Book Value sebesar 0.63 persen, dengan mengasumsikan variabel independen lain tetap konstan.

3.   Nilai koefisien Price to Earning Ratio (logPER) adalah sebesar 0.30, yang berarti bahwa setiap kenaikan Price to Earning Ratio sebesar 1 persen akan meningkatkan Price Book Value sebesar 0.30 persen, dengan mengasumsikan variabel independen lain tetap konstan.

4.   Nilai koefisien Dividend Payout Ratio (logDPR) adalah sebesar -0.27, yang berarti bahwa setiap kenaikan Dividend Payout Ratio sebesar 1 persen akan menurunkan Price Book Value sebesar 0.27 persen, dengan mengasumsikan variabel independen lain tetap konstan.

 

 

 

Uji Kelayakan Model

Uji F

Tabel 8

Hasil Uji F

Number of obs

27

R-squared

0.24

Prob > F

0.26

F(3,14)

0.87

Sumber: Data diolah, 2021. Output STATA 16

Berdasarkan tabel 8 nilai Prob>F yaitu 0.26 > 0.05 sehingga Debt to Equity Ratio, Price to Earning Ratio, dan Dividend Payout Ratio secara simultan atau bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap Price Book Value.

Uji Koefisien Determinasi (R2)

Berdasarkan tabel 8 nilai R-squared sebesar 0.24 yang artinya sebesar 24% Price Book Value dapat dijelaskan oleh variabel Debt to Equity Ratio, Price to Earning Ratio, dan Dividend Payout Ratio. Untuk 76% lainnya dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitian ini.

Pengujian Hipotesis (Uji t)

Hasil dari pengujian uji t adalah sebagai berikut:

a.    Debt to Equity Ratio

Tabel 9

Hasil Uji T Debt to Equity Ratio

Variabel

Robust

Prob

Coef

Std Err

DER

0.63

0.25

0.03

Sumber: Data diolah, 2021. Output STATA 16

Berdasarkan tabel 9 nilai koefisien adalah 0.63 dengan probabilitas 0.03 < 0.05 sehingga secara parsial terdapat pengaruh positif signifikan antara Debt to Equity Ratio dan Price Book Value, maka H0 ditolak dan H1 diterima.

b.   Price to Earning Ratio

Tabel 10

Hasil Uji T Price to Earning Ratio

Variabel

Robust

Prob

Coef

Std Err

PER

0.30

0.20

0.18

Sumber: Data diolah, 2021. Output STATA 16

Berdasarkan tabel 10 nilai koefisien adalah 0.30 dengan probabilitas 0.18 > 0.05 sehingga secara parsial terdapat pengaruh positif tidak signifikan antara Price to Earning Ratio dan Price Book Value, maka H0 diterima dan H2 ditolak.

 

 

 

c.    Dividend Payout Ratio

Tabel 11

Hasil Uji T Dividend Payout Ratio

Variabel

Robust

Prob

Coef

Std Err

DPR

-0.27

0.12

0.06

Sumber: Data diolah, 2021. Output STATA 16

����������� Berdasarkan tabel 11 nilai koefisien adalah -0.27 dengan probabilitas 0.06 > 0.05 yang artinya variabel tersebut tidak signifikan 0.06 > 0.05 namun variabel tersebut signifikan pada taraf 10% atau 0.06 < 0.10 sehingga secara parsial terdapat pengaruh negatif signifikan antara Dividend Payout Ratio dan Price Book Value, maka H0 ditolak dan H3 diterima.

 

Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian secara parsial terdapat pengaruh positif signifikan antara Debt to Equity Ratio dan Price Book Value. Hasil penelitian sejalan dengan penelitian Asyik & Amro (2021) yang hasilnya terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Debt to Equity Ratio dan Price Book Value. Namun, hasil penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian Firdaus & Rohdiyarti (2021) yang berpengaruh negatif dan tidak signifikan antara Debt to Equity Ratio dan Price Book Value.�

Debt to Equity Ratio yang berpengaruh positif disebabkan oleh adanya peningkatan laba yang akan membuat harga saham ikut meningkat dan membuat Price Book Value juga mengalami peningkatan. Peningkatan laba terjadi karena perusahaan menggunakan lebih banyak dari hutangnya yang diperkirakan akan dapat meningkatkan pengembalian atas ekuitas. Kenaikan hutang tentunya akan memberikan dampak pada kenaikan risiko seperti risiko tingkat bunga. Namun selama perusahaan mendapatkan labanya lebih besar dibanding risiko yang timbul dari hutang, maka kenaikan dari hutang tersebut dapat membuat harga saham perusahaan meningkat dan Price Book Value juga mengalami peningkatan.

Suatu perusahaan yang sedang dalam proses pengembangan usaha dan sedang bertumbuh tentunya memerlukan sumber pendanaan untuk dapat menjalankan kegiatannya. Dana tersebut bisa diperoleh dari modal sendiri namun tidak menutup kemungkinan juga sumber pendanaan tersebut pastinya berasal dari hutang. Penelitian ini mendukung signalling theory yang menyatakan bahwa pihak eksekutif tentunya menginginkan harga saham yang meningkat sehingga dapat memberikan sinyal atau informasi tersebut kepada investor yang membuat perusahaan lebih dipercaya dan dipandang memiliki prospek pertumbuhan yang baik di masa depan. Dengan begitu diharapkan investor dapat menerima sinyal yang diberikan dan mengartikan bahwa suatu perusahaan mempunyai peluang yang baik untuk masa depannya

Berdasarkan hasil penelitian secara parsial terdapat pengaruh positif tidak signifikan antara Price to Earning Ratio dan Price Book Value. Hasil penelitian sejalan dengan penelitian Noor et al., (2020) yang hasilnya terdapat pengaruh positif dan tidak signifikan antara Price to Earning Ratio dan Price Book Value. Namun, hasil penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian Ahmad et al., (2020) yang berpengaruh signifikan antara Price to Earning Ratio dan Price Book Value.

Price to Earning Ratio yang positif dikarenakan kemampuan dari perusahaan dalam memperoleh laba yang semakin besar sehingga dapat meningkatkan Price Book Value. Namun Price to Earning Ratio tidak berpengaruh signifikan mengartikan bahwa variabel tersebut bukan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi Price Book Value secara signifikan, artinya terdapat faktor lain yang mempengaruhinya. Hasil penelitian tidak mendukung signalling theory yang mana dengan melakukan investasi tentunya dapat memberikan sinyal kepada investor tentang pertumbuhan pendapatan yang didapatkan perusahaan dan diharapkan meningkatkan nilai perusahaan serta nilai pasar saham perusahaan di masa depan. Artinya apabila Price Earning Ratio yang meningkat akan membuat pasar menerima sinyal tersebut sebagai suatu informasi yang baik bagi investor. Namun pada penelitian ini subsektor tersebut harga saham yang dibandingkannya dengan laba perusahaan tidak menggambarkan nilai perusahaan.

Berdasarkan hasil penelitian secara parsial terdapat pengaruh negatif signifikan antara Dividend Payout Ratio dan Price Book Value. Hasil penelitian sejalan dengan penelitian (Putri, 2014) yang hasilnya terdapat pengaruh negatif dan signifikan antara Dividend Payout Ratio dan Price Book Value. Namun, hasil penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian (Sunaryo & Adiyanto, 2017) yang berpengaruh positif dan tidak signifikan antara Dividend Payout Ratio dan Price Book Value

Dividend Payout Ratio merupakan cerminan keadaan perusahan, kenaikan Dividend Payout Ratio berarti bahwa laba perusahaan mengalami peningkatan. Salah satu penyebab kenaikan laba disebabkan oleh baiknya kinerja perusahaan yang mempengaruhi investor dalam menginvestasikan dananya pada perusahaan.

Hasil penelitian mendukung signalling theory karena pada penelitian ini adanya pembagian dividen kepada pemegang saham akan mengindikasikan bahwa laba perusahaan tinggi sehingga nilai perusahaan akan ikut meningkat. Dengan begitu pihak eksekutif bisa memberikan sinyal positif terhadap investor mengenai kinerja perusahaan, sehingga dapat menarik investor.

 

Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan, maka diperoleh kesimpulan penelitian bahwa Debt to Equity Ratio secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Price Book Value perusahaan subsektor hotel, restoran, dan pariwisata yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2020. Price to Earning Ratio secara parsial berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Price Book Value perusahaan subsektor hotel, restoran, dan pariwisata yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2020. Dividend Payout Ratio secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Price Book Value perusahaan subsektor hotel, restoran, dan pariwisata yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2020. Debt to Equity Ratio, Price to Earning Ratio, dan Dividend Payout Ratio secara simultan atau bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap Price Book Value perusahaan subsektor hotel, restoran, dan pariwisata yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2020.

Adapun saran yang akan diberikan yaitu bagi perusahaan sebaiknya lebih memperhatikan kelengkapan data perusahaan khususnya laporan penggunaan keuangan agar kedepannya dapat diakses dengan mudah. Perusahaan dapat lebih memperhatikan kebijakan pembagian dividen. Laba yang tinggi akan membuat perusahaan bisa membagikan dividennya kepada pemilik saham dan menahan laba untuk diinvestasikan kembali, sehingga pihak manajemen perlu untuk melakukan kegiatan produksi dan menghasilkan output yang dapat menunjang pendapatan laba yang tinggi. Untuk perusahaan juga disarankan untuk dapat meningkatkan kemampuannya dalam memperoleh laba yang dapat meningkatkan nilai perusahaan. Bagi investor dan calon investor sebaiknya mengetahui kondisi keuangan perusahaan sebelum berinvestasi sehingga mempunyai pertimbangan yang matang saat memutuskan untuk berinvestasi. Bagi penelitian selanjutnya sebaiknya menambah variabel lain diluar variabel dalam penelitian ini dan dapat menambah jumlah perusahaan serta memperpanjang periode penelitian agar mendapatkan hasil penelitian yang lebih baik.�

 

 


BIBLIOGRAFI

 

Ainiyah, Hilda Rodhotul. (2021). Pengaruh Price Earnings Ratio, Debt To Equity Ratio, Dividend Payout Ratio Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan. Journal Of Islamic Accounting And Tax, 3(1).

 

Aisah, Nur, & Hariyono, Anwar. (2020). Pengaruh Struktur Kepemilikan Dan Growth Opportunity Terhadap Dividend Payout Ratio. JIATAX (Journal Of Islamic Accounting And Tax), 3(1), 45.

 

Amelia, Mei Lisa Rizki. (2020). Pengaruh Struktur Modal, Kepemilikan Manajerial, Return On Investment Dan Return On Equity Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Sub Sektor Hotel, Restoran Dan Pariwisata Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Universitas Pancasakti Tegal.

 

Andirerei. (2019). Debt To Equity Ratio Dalam Laporan Keuangan Perusahaan.

 

Asyik, Nur Fadjrih, & Amro, Putri Zafirah Nabila. (2021). Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Dan Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Ilmu Dan Riset Akuntansi, 10(7).

 

Brigham, Eugene F., & Houston, Joel F. (2018). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

 

Cahyowati, Asieh. (2018). Pengaruh Kebijakan Dividen, Risiko, Dan Balikan Saham Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di BEI Periode Tahun 2011-2016 (Vol. 1). Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.

 

Devianasari, Ni Luh, & Suryantini, Ni Putu Santi. (2015). Pengaruh Proce Earning Ratio, Debt To Equity Ratio, Dan Dividen Payout Ratio Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. E-Jurnal Manajemen Unud, 4.

 

Fahmi, Irham. (2017). Analisis Laporan Keuangan. BANDUNG: ALFABETA.

 

Firdaus, I., & Rohdiyarti, M. P. (2021). Pengaruh Harga Saham, Debt To Equity Ratio, Return On Assets, Dan Sales Growth Terhadap Price Book Value (Studi Pada Sektor Pertanian Yang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2018). Jurnal Ekonomi Manajemen Sistem Informasi, 3(1), 35�51.

 

Gatot Nazir Ahmad, Rizal Lullah, & M. Edo S. Siregar. (2020). Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Kebijakan Dividen, Dan Ukuran Dewan Komisaris Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2016-2018. JRMSI - Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia, 11(1), 169�184.

 

Handayani, Umi Nur, & Kurnianingsih, Heny. (2021). Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Dan Kebijakan Dividen, Terhadap Nilai Perusahaan. Business Management Analysis Journal (BMAJ), 4(1), 1�19.

 

Harahap, Efi Julitasari. (2021). Pengaruh Debt To Equity Ratio, Current Ratio Dan Gross Profit Margin Terhadap Return On Assets Pada Perusahaan Sub Sektor Logam Dan Sejenisnya Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2015-2019. Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Medan.

 

Indarti, Iin, & Nurdhiana. (2021). Pengaruh Leverage, Price Earning Ratio, Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Logam Yangterdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2017-2019. Dinamika Akuntansi, Keuangan Dan Perbankan, 10(1), 62�75.

 

Johan Harlan. (2016). Data Kosong Dan Imputasi Ganda. Depok: Gunadarma.

 

Mikrad, Mikrad, & Budi, Agung. (2020). Pengaruh Struktur Modal, Likuiditas, Dan Keputusan Investasi Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Jasa Sub Sektor Pariwisata, Hotel, Dan Restoran Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2014-2018. Dynamic Management Journal, 4(1).

 

Mutiarani, Niki Nony, Dewi, Riana R., & Suhendro, Suhendro. (2019). Pengaruh Price Earning Ratio, Price To Book Value, Dan Inflasi Terhadap Harga Saham Yang Terindeks Idx 30. Jurnal Ilmiah Edunomika, 3(02), 433�443.

 

Noor, Mochamad Triansyah, Sarra, Hustna Dara, & Priyatna, Eka Hendra. (2020). Pengaruh Keputusan Pendanaan, Keputusan Investasi, Dan Likuiditas Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Sub Sektor Pariwisata, Hotel, Dan Restoran Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2014-2018. Manajemen Bisnis, 9(2), 118�128.

 

Nugraha, Egananda Septian, & Sulasmiyati, Sri. (2017). Analisis Nilai Intrinsik Saham Dengan Relative Valuation Techniques (Studi Pada Perusahaan Sub Sektor Rokok Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2013 � 2016). Jurnal Akuntansi Bisnis, 52(1), 106�113.

 

Pusat Data Dan Sistem Informasi, Kemenparekraf/Baparekraf. (2021). Statistik Kunjungan Wisatawan Mancanegara 2021 Dan Tingkat Penghunian Kamar Hotel Bintang Tahun 2021.

 

Putri, Siti Meilaini Wandini. (2014). Pengaruh Dividend Payout Ratio (DPR), Debt Equity Ratio (DER), Return On Asset (ROA), Dan Size Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2009-2012. (C), 1�43.

 

Ramadhani, Niko. (2021). Memahami Price Earning Ratio Dan Cara Menghitungnya.

 

Ramsiah. (2018). Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Investment Opportunity Dan Dividend Payout Ratio Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur Yang Listed Tahun 2013-2015. JOM FEB, 1(1).

 

Rofifah, Dianah. (2020). Nilai Perusahaan Dipengaruhi Oleh Struktur Modal Dan Profitabilitas (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2016-2018). Universitas Komputer Indonesia.

 

Ross, Stephen A. (1977). Determination Of Financial Structure: The Incentive-Signalling Approach. Bell J Econ, 8(1), 23�40.

 

Sijabat, Frengky David, & Suarjaya, Anak Agung Gede. (2018). Pengaruh Dividend Payout Ratio, Debt To Equity Ratio, Return On Asset Dan Return On Equity Terhadap Price Earning Ratio Pada Perusahaan Manufaktur. E-Jurnal Manajemen Unud, 7(4), 1�28.

 

Sondakh, Priska, Saerang, Ivonne, & Samadi, Reitty. (2019). Pengaruh Struktur Modal (ROA, ROE DAN DER) Terhadap Nilai Perusahaan (PBV) Pada Perusahaan Sektor Properti Yang Terdaftar DI BEI (Periode 2013-2016). Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 7(3), 3079�3088.

 

Sunaryo, Deni, & Adiyanto, Yoga. (2017). Pengaruh Debt To Equity Ratio (DER) Dan Deviden Payout Ratio (DPR) Terhadap Nilai Perusahaanpada Manufaktur Sektor Indusrti Untuk Konsumsi Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2012 � 2017. 33�53.

 

Copyright holder:

Kumba Digdowiseiso, Falya Azkia Putri (2022)

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under: