Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia
p�ISSN: 2541-0849 �������������������������������������e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 3,
Maret 2022
Kumba Digdowiseiso, Falya Azkia Putri �
Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
Universitas Nasional, Jakarta, Indonesia
Email: [email protected],
[email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh dari Debt to Equity
Ratio, Price to Earning Ratio, dan Dividend Payout
Ratio terhadap Price Book Value Perusahaan Subsektor Hotel, Restoran, dan Pariwisata yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode
2016-2020. Sumber data penelitian
ini yaitu data sekunder berupa laporan keuangan yang diperoleh dari BEI maupun dari situs web perusahaan. Sampel penelitian sebanyak 20 perusahaan dengan metode yang digunakan adalah metode purposive sampling.
Teknik analisa data penelitian
menggunakan analisis regresi data panel dengan menggunakan program STATA 16. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa secara parsial terdapat pengaruh positif signifikan antara Debt to Equity Ratio dan Price Book Value, secara parsial terdapat pengaruh positif tidak signifikan
antara Price to Earning
Ratio dan Price Book Value, secara parsial terdapat pengaruh negatif signifikan antara Dividend Payout
Ratio dan Price Book Value. Debt to Equity Ratio, Price to Earning
Ratio, dan Dividend Payout Ratio secara simultan berpengaruh tidak signifikan terhadap Price Book Value. �
Kata Kunci: Debt
to Equity Ratio; Price to Earning Ratio; Dividend
Payout Ratio;
Price
Book Value
Abstract
The study aims to
determine and analyze the effect of the Debt to Equity
Ratio, Price to Earning Ratio, and Dividend Payout
Ratio on the Price Book Value of Hotels, Restaurants, and Tourism Subsector
Companies listed on the Indonesia Stock Exchange for the 2016-2020 period. The
data source of this research is secondary data in the form of financial reports
obtained from the IDX and from the company's website. The research sample was
20 companies with the method used was purposive sampling method. The research
data analysis technique used panel data regression analysis using the STATA 16
program. The results showed that partially there was a significant positive
effect between Debt to Equity Ratio and t Price Book
Value, partially there was an insignificant positive effect between Price to Earning Ratio and Price Book Value, partially there is an
significant negative effect between Dividend Payout Ratio and Price Book Value.
Debt to Equity Ratio, Price to Earning Ratio, and
Dividend Payout Ratio simultaneously have no significant effect on Price Book
Value.
Keywords: Debt to Equity
Ratio; Price to Earning Ratio; Dividend Payout Ratio;
����� Price Book Value
Pendahuluan
Subsektor hotel, restoran, dan pariwisata adalah salah satu dari subsektor perusahaan jasa yang terdapat di Indonesia yang menjadi
sumber terbesar devisa negara. Indonesia mempunyai
banyak tempat wisata yang mempesona dan menjadikan industri hotel dan restoran akan selalu
dibutuhkan oleh wisatawan
yang mengunjunginya. Indonesia mempunyai
kemampuan untuk mengembangkan sektor pariwisata yang lebih tinggi bila dibandingkan
dengan negara-negara di kawasan
Asia Tenggara (Noor, Sarra,
& Priyatna, 2020). Melihat angka devisa sektor
pariwisata yang setiap tahun mengalami peningkatan menjadi salah satu alasan investor tertarik untuk menanamkan modalnya pada industri hotel, restoran, dan pariwisata melalui peningkatan nilai perusahaan.
Berdasarkan informasi dari
Pusat Data dan Sistem Informasi (2021) jumlah kunjungan wisatawan mancanegara mengalami penurunan dari yang sebelumnya pada Agustus 2020 sebanyak 161.549 kunjungan menjadi 127.314 kunjungan pada Agustus 2021 atau mengalami penurunan sebesar 21,19%. Hal serupa juga terjadi pada tingkat penghunian kamar hotel klasifikasi bintang di Indonesia, jika pada Agustus 2020 mencapai 32,93% pada
Agustus 2021 hanya sebesar 25,07% yang artinya mengalami penurunan sebesar 7,86%.
Banyak perusahaan yang berada pada industri terkait sedang mengalami penurunan nilai perusahaan. Sementara itu dengan mengoptimalkan
nilai perusahaan diharapkan kinerja keuangan dari suatu
perusahaan dapat tercapai dengan baik dan penetapan keputusan yang dilakukan nantinya berdampak kepada keputusan keuangan lainnya sehingga mempengaruhi pandangan investor terhadap nilai perusahaan (Ahmad et al., 2020).
Nilai perusahaan merupakan ukuran bagi kinerja
keuangan karena nilai perusahaan dapat menunjukkan kesejahteraan bagi pemegang saham. Nilai perusahaan tercipta dari nilai pasar saham yang akan memberi peluang investasi (Sondakh, Saerang, & Samadi, 2019). Nilai perusahaan yang berangka tinggi akan dipengaruhi
dengan meningginya harga saham, dengan
tingginya nilai perusahaan dan harga saham akan menjadikan
kepercayaan pasar terhadap kinerja suatu perusahaan
mengalami peningkatan sehingga hal tersebut
dapat menjadi peluang bagi perusahaan
di masa depan (Amelia, 2020).
Menurut Fahmi (2017) nilai perusahaan merupakan bagian dari pengevaluasian kinerja perusahaan yang dilakukan investor yang akan berpengaruh terhadap harga saham. Price Book Value merupakan salah satu indikator yang memperngaruhi nilai perusahaan, yaitu variabel yang investor perhatikan
sebelum menentukan apakah akan membeli
saham perusahaan atau tidak dan merupakan gambaran dari tingginya harga saham.
Tabel 1
Price Book Value pada
Perusahaan Sektor Perdagangan, Jasa, dan Investasi yang Terdaftar di BEI
Periode 2016-2020
Subsektor |
Tahun |
Rata-rata |
||||
2016 |
2017 |
2018 |
2019 |
2020 |
||
Perdagangan Besar |
1,00 |
2,49 |
1,38 |
1,93 |
1,38 |
1,64 |
Perdagangan Eceran |
3,51 |
2,53 |
3,00 |
2,25 |
2,20 |
2,70 |
Hotel, Restoran, dan Pariwisata |
19,44 |
4,01 |
4,41 |
3,78 |
2,31 |
6,79 |
Periklanan, Percetakan, dan Media |
2,01 |
1,59 |
1,91 |
3,22 |
2,81 |
2,31 |
Kesehatan |
21,00 |
3,17 |
2,20 |
2,58 |
2,89 |
6,37 |
Jasa Komputer dan Perangkat |
1,95 |
1,68 |
4,33 |
3,99 |
5,18 |
3,43 |
Perusahaan Investasi |
1,40 |
2,00 |
2,26 |
0,87 |
0,39 |
1,38 |
Lainnya |
1,12 |
0,16 |
0,00 |
0,89 |
1,33 |
0,7 |
Sumber: Bursa Efek Indonesia (data diolah kembali)
Tabel 1 menunjukkan bahwa
PBV subsektor hotel, restoran,
dan pariwisata pada tahun 2018 adalah sebesar 4,41. Namun pada tahun 2019 dan
2020 mengalami penurunan nilai PBV masing-masing sebesar
3,78 dan 2,31. Rata-rata nilai PBV subsektor hotel, restoran, dan pariwisata masih menjadi yang tertinggi dibandingkan subsektor lain yaitu dengan rata-rata sebesar 6,79.
Terdapat beberapa faktor
yang berasal dari internal perusahaan yang mempengaruhi nilai suatu perusahaan,
diantaranya yaitu� keputusan pendanaan, didalamnya terdapat struktur yang meliputi penggunaan dari hutang serta
ekuitas perusahaan (Ahmad et al., 2020). Debt to Equity Ratio digunakan
oleh perusahan dalam penentuan pengambilan keputusan pendanaan dengan cara menilai
hutang dengan ekuitas (Devianasari & Suryantini, 2015).
Faktor selanjutnya adalah
keputusan investasi dengan menggunakan Price to Earning
Ratio yang dapat membandingkan
harga dari sebuah saham dengan
laba yang diperoleh perusahaan, sehingga dengan rasio tersebut
akan menunjukkan keyakinan investor terhadap jumlah laba yang akan diperoleh dan menjadi pengukuran kemampuan suatu perusahaan dalam memperoleh laba ke depannya
(Mutiarani, Dewi, & Suhendro, 2019).
Dalam meningkatkan nilai
perusahaan perlu memperhatikan faktor kebijakan terhadap dividen, yaitu ketentuan yang dibuat oleh perusahaan mengenai pembagian dividen untuk pemilik saham
apakah dividen tersebut nantinya akan dibagikan atau tidak, kemudian
memutuskan berapa proporsi suatu dividen yang dibayarkan oleh perusahaan (Handayani & Kurnianingsih, 2021). Digunakanlah Dividend
Payout Ratio dengan cara
mengukur perbandingan dari dividen per saham dan laba per saham, besarnya dividen yang nantinya dibayarkan akan diikuti dengan Dividend Payout Ratio yang semakin besar (Aisah & Hariyono, 2020).
A. Signalling
Theory (Teori Sinyal)
Signalling
theory
yang dikembangkan oleh Ross (1977) teori
tersebut mengatakan bahwa pihak manajer
perusahaan apabila memiliki informasi-informasi yang
jauh lebih baik tentang perusahaannya
akan terdorong untuk dapat menyampaikan
informasi-informasi tersebut
kepada calon investornya agar harga saham dari perusahaan
meningkat tinggi.
Brigham & Houston (2018)
menjelaskan bahwa teori sinyal adalah
cara para pemegang saham melihat prospek
perusahaan dalam usahanya untuk dapat menaikkan nilai perusahaan di kemudian hari atau
di masa depan, dimana informasi akan dibagikan oleh manajemen dalam perusahaan kepada para pemilik.
Menurut Mikrad & Budi (2020) signalling theory adalah
teori yang menyampaikan bagaimana sebuah perusahaan bisa menyampaikan sinyal kepada para pemilik, calon investor, dan pihak-pihak berkepentingan lainnya yang berisikan informasi tentang suatu hal
yang sudah dijalankan pihak manajemen untuk dapat mewujudkan
harapan dan tujuan pemilik.
Sehingga disimpulkan bahwa
dengan signalling theory perusahaan dapat mempengaruhi pandangan calon investor atau pihak berkepentingan lain atas informasi laporan keuangan dari perusahaan yang mengartikan bahwa suatu perusahaan bisa lebih baik
dari perusahaan lain yang dapat menggambarkan nilai perusahaan.
B. Manajemen
Keuangan
Menurut Cahyowati (2018) manajemen keuangan berkaitan dengan keputusan-keputusan yang harus dilakukan, keputusan-keputusan tersebut terdiri dari keputusan investasi, keputusan pendanaan atau keputusan pemenuhan kebutuhan dana, serta keputusan kebijakan dividen. Manajemen keuangan berhubungan� dengan
tiga kegiatan utama, yaitu kegiatan
dalam penggunaan dana, kegiatan dalam perolehan dana, dan kegiatan dalam pengelolaan aktiva.
Sehingga disimpulkan manajemen
keuangan adalah segala yang berkaitan dengan kegiatan yang dijalankan perusahaan terutama kegiatan keuangan dalam memperoleh dana bagi perusahaan, memanfaatkan dan penggunaan dana perusahaan, mengalokasikan dana perusahaan,
dan meminimalkan biaya perusahaan sehingga perusahaan tersebut dapat berjalan sesuai dengan tujuannya.
C. Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan adalah nilai saat ini
yang berasal dari kas perusahaan yang menjadi harapan bagi perusahaan
untuk dapat diperoleh di kemudian hari (Amelia, 2020). Dengan indikator
Price Book
Value dapat
menunjukkan bagaimana nilai saham menghargai
nilai buku saham suatu perusahaan. Adapun rumus yang digunakan menurut Ahmad et al., (2020) yaitu:
Sedangkan rumus yang digunakan untuk mengukur BVPS menurut (Mutiarani et al., 2019) yaitu:
Menurut Nugraha & Sulasmiyati (2017) dengan manajemen yang baik diharapkan memiliki PBV sebesar 1 atau diatas dari
nilai bukunya (overvalued). Jika dibawah
1 artinya harga saham dari perusahaan
tersebut lebih rendah dari nilai
bukunya (undervalued).
D. Debt to Equity Ratio (DER)
Sijabat & Suarjaya (2018) menjelaskan
Debt to Equity Ratio adalah sebuah pengukuran
kebutuhan dari keuangan perusahaan yang dibiayai oleh total hutang dan
total ekuitas. Rasio tersebut dapat menggambarkan kinerja perusahaan pada saat perusahaan membayar kewajiban jangka panjangnya apabila perusahaan dilikuidasi (Harahap, 2021).� Adapun rumus yang digunakan untuk menurut Rofifah (2020) yaitu:
DER yang ideal adalah dibawah angka 1 atau 100% sehingga dapat
diartikan perusahaan mampu untuk membayar
hutangnya dengan modal yang
dimilikinya. Jika terdapat perusahaan yang memiliki nilai DER diatas angka tersebut
artinya hutang perusahaan lebih besar daripada modal bersihnya sehingga harus diteliti lebih lanjut penyebab
tingginya DER pada laporan keuangan perusahaan (Andirerei, 2019).
E. Price to Earning Ratio (PER)
Menurut Sudana
dalam Indarti & Nurdhiana (2021), Price to Earning Ratio dapat digunakan dalam memperkirakan bagaimana kemungkinan dari peluang pertumbuhan
di masa depan terlihat dari harga saham
yang investor bayarkan untuk
setiap rupiah dari laba yang akan didapatkan. Adapun rumus yang digunakan menurut Ahmad et al., (2020) adalah:
Menurut Ramadhani (2021), nilai ideal PER dimulai dari 20 hingga 25 kali lipat dari penghasilan
dan harus disesuaikan juga dengan sektor usaha
yang dioperasikan.
F. Dividend Payout Ratio (DPR)
Ramsiah (2018) menjelaskan Dividend
Payout Ratio adalah besaran
dividen yang dikeluarkan
oleh suatu perusahaan kepada investor per penjualan saham. Adapun
rumus yang digunakan menurut Ahmad et al., (2020) yaitu:
Bagi investor pembagian dividen yang besar tentunya akan menguntungkan, namun apabila Dividend Payout Ratio diatas 25% justru ditakutkan menyebabkan masalah likuiditas keuangan di masa mendatang (Aisah & Hariyono, 2020).
1) Pengaruh
Debt to Equity Ratio terhadap Price Book
Value
Debt
to Equity Ratio
digunakan untuk membuat keputusan dalam pendanaan dan dapat membuat� nilai perusahaan meningkat, begitupun sebaliknya (Noor et al., 2020). Apabila
perusahaan mempunyai hutang tinggi akan
membuat laba per lembar saham meningkat
sekaligus nilai perusahaan. Seperti penelitian Asyik & Amro (2021) yang menyatakan
bahwa terdapat pengaruh positif signifikan antara Debt to Equity Ratio dan Price Book Value.
H1:
Debt to Equity Ratio berpengaruh signifikan terhadap Price Book
Value.
2) Pengaruh
Price to Earning
Ratio terhadap Price Book Value
Price
to Earning Ratio adalah
suatu ukuran yang biasa digunakan sebagai analisis keuangan perusahaan untuk memperkirakan valuasi harga suatu
saham, dengan rasio ini investor dapat menilai suatu
saham apakah mahal atau murah dan dapat digunakan dalam pengambilan keputusan investasi. Perusahaan bisa memiliki pertumbuhan
yang baik dan dalam kondisi sehat yang dapat digambarkan dengan tingkat Price to Earning
Ratio yang tinggi. Seperti
penelitian Noor et al., (2020) yang menyatakan
bahwa terdapat pengaruh positif signifikan antara Price to Earning
Ratio dan Price Book Value.
H2:
Price to Earning
Ratio berpengaruh signifikan
terhadap Price
Book Value.
3)
Pengaruh Dividend
Payout Ratio terhadap Price Book Value
Dividend
Payout Ratio
merupakan cerminan keadaan perusahan, kenaikan Dividend
Payout Ratio mengartikan bahwa
laba perusahaan mengalami peningkatan. Salah satu penyebab kenaikan
laba adalah kinerja dari perusahaan
dan itu akan mempengaruhi investor untuk menginvestasikan dananya pada perusahaan. Seperti penelitian Ainiyah (2021) yang menyatakan
bahwa adanya pengaruh positif signifikan antara Dividend Payout Ratio dan Price Book Value.
H3:
Dividend Payout Ratio berpengaruh signifikan terhadap Price Book Value
Metode
Penelitian
Objek penelitian pada penelitian ini yaitu Price Book
Value perusahaan subsektor
hotel, restoran, dan pariwisata
di BEI periode 2016-2020. Dengan
sumber data berupa data sekunder yang didapatkan tidak langsung melainkan dari BEI dan literatur lain yang berkaitan dengan objek penelitian.
Jenis data yaitu data panel yang terdiri dari data time series
dan data cross section. Dengan penelitian kuantitatif sehingga data yang akan diperoleh merupakan berupa angka-angka yang perlu dianalisis lebih lanjut dalam analisis
data. Teknik pengambilan sampel
adalah metode Purposive Sampling berdasarkan
pada kriteria tertentu (Amelia, 2020). Diperolehlah sampel sebanyak 20 perusahaan dari
total populasi 44 perusahaan.
Hasil
dan Pembahasan
Analisis
Statistik Deskriptif
Tabel 2
Hasil
Analisis Statistik Deskriptif
Variabel |
Obs |
Mean |
Std. Dev. |
Min |
Max |
logPBV |
99 |
-2.13 |
3.49 |
-9.84 |
2.47 |
logDER |
99 |
-.59 |
1.08 |
-8.03 |
1.11 |
logPER |
64 |
1.19 |
3.53 |
-6.19 |
7.94 |
logDPR |
27 |
-2.47 |
2.99 |
-12.13 |
.92 |
Sumber: Data diolah, 2021. Output STATA 16
Dari
20 sampel perusahaan dengan total 100 observasi dalam pemrosesan dan analisis data seringkali ditemukan adanya variabel yang nilainya kosong untuk satu
atau beberapa subjek penelitian atau yang biasa dikenal sebagai data kosong atau missing data (Johan Harlan, 2016). Pada penelitian ini terdapat missing
value generated pada variabelnya masing-masing sebanyak 1 untuk PBV dan DER, 36 untuk PER, dan 73 untuk DPR. Data
kosong pada penelitian ini termasuk ke
dalam data kosong tak terencana (unplanned missing data) yang terjadi diantaranya karena ketidakberhasilan mendapatkan data dari subjek penelitian (Johan Harlan, 2016).
Uji
Asumsi Klasik
Uji Normalitas
Hasil
Uji Normalitas
Variabel |
Obs |
W |
V |
Z |
Prob>z |
logPBV |
99 |
0.85 |
12.61 |
5.62 |
0.00 |
logDER |
99 |
0.77 |
18.74 |
6.50 |
0.00 |
logPER |
64 |
0.92 |
4.29 |
3.15 |
0.00 |
logDPR |
27 |
0.71 |
8.53 |
4.40 |
0.00 |
Sumber: Data diolah, 2021. Output STATA 16.
Berdasarkan pengujian dengan
uji Shapiro-Wilk pada tabel 3 dapat
dilihat nilai prob>z yaitu 0.00 < 0.05 yang berarti
data berdistribusi tidak
normal. Untuk mengatasi permasalahan data tidak normal dapat dilakukan Robust Standard Error.
Uji Multikolinearitas
Tabel 4
Hasil
Uji Multikolinearitas
Variabel |
VIF |
1/VIF |
LogDER |
2.53 |
0.39 |
LogPER |
1.41 |
0.71 |
LogDPR |
2.34 |
0.43 |
Mean VIF |
2.09 |
|
Sumber: Data diolah, 2021. Output STATA 16
Berdasarkan tabel 4 dapat
dilihat nilai VIF < 10
dan nilai 1/VIF > 0.10 yang berarti
tidak terjadi gejala multikolinearitas.
Uji Heteroskedastisitas
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Prob>chi2 |
0.00 |
Sumber: Data diolah, 2021. Output STATA 16��������
Berdasarkan tabel 5 didapatkan
hasil Prob>chi2 yaitu
0.00 < 0.05 yang berarti terdapat
masalah heteroskedastisitas.
Uji Autokorelasi
Hasil
Uji Autokorelasi
P>|z| |
0.10 |
Sumber: Data diolah, 2021. Output STATA 16��������
����������� Berdasarkan
tabel 6 didapatkan hasil P>|z| yaitu 0.10 >
0.05 yang berarti terbebas dari autokorelasi.
Analisis
Regresi Data Panel
Setelah dilakukan pengujian
asumsi klasik, dapat diketahui bahwa terdapat masalah pada asumsi klasik yang dapat membuat hasil estimasi
bias dan diragukan validitasnya,
sehingga pada penelitian ini digunakan Robust Standard Error sebagai upaya mengatasi
permasalahan tersebut.
Model regresi pada penelitian
ini menghasilkan 6 persamaan sebagai berikut:
PBVit = -2.01 + 0.21 + eit
.............................................................................................................................(1)
PBVit = -2.44 + 0.22 + eit
.............................................................................................................................(2)
PBVit = -0.92 - 0.01 + eit ..............................................................................................................................(3)
PBVit = -1.65 + 0.43 + 0.27 -
0.18 + eit
.............................................................................................(4)
PBVit = -1.65 + 0.43 + 0.27 -
0.18 + ct
+ eit
...................................................................................(5)
PBVit = -1.65 + 0.63 + 0.30 -
0.27 + yi
+ eit
...................................................................................(6)
Tabel 7
Hasil
Regresi Data Panel
Variabel |
Dep. Variabel: Price to
Book Value |
|||||
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
6 |
|
logDER |
0.21 (0.17) |
|
|
0.43 (0.44) |
0.43 (0.44) |
0.63** (0.25) |
logPER |
|
0.22** (0.85) |
|
0.27 (0.25) |
0.27 (0.25) |
0.30 (0.20) |
logDPR |
|
|
-0.01 (0.11) |
-0.18 (0.14) |
-0.18 (0.14) |
-0.27* (0.12) |
Year Effect |
Tidak |
Tidak |
Tidak |
Tidak |
Tidak |
Ya |
Companies
Effect |
Tidak |
Tidak |
Tidak |
Tidak |
Ya |
Tidak |
Observation
|
99 |
64 |
27 |
27 |
27 |
27 |
Group |
20 |
19 |
10 |
10 |
10 |
10 |
Cons |
-2.01 |
-2.44 |
-0.92 |
-1.65 |
-1.65 |
-1.65 |
Within
R-Squared |
0.06 |
0.20 |
0.00 |
0.16 |
0.16 |
0.24 |
Angka dalam kurung merupakan
angka Robust
Standard Error.� *** = signifikan pada taraf 1%; ** = signifikan pada taraf 5%; * = signifikan pada taraf 10%.
Sumber: Data diolah, 2021. Output STATA 16
Sehingga model persamaan regresi
yang dihasilkan yaitu:
logPBVit = -1.65 +
0.63logDERit
+ 0.30logPERit - 0.27logDPRit
Dengan interpretasi sebagai
berikut:
1. Nilai konstanta sebesari -1.65 artinya jika nilai
seluruh variabel independen tidak mengalami perubahan atau bernilai sama
dengan 0, maka nilai Price Book
Value adalah sebesar
-1.65 persen.
2. Nilai koefisien Debt to
Equity Ratio (logDER) adalah
sebesar 0.63, yang berarti bahwa setiap kenaikan
Debt to Equity Ratio sebesar 1 persen akan meningkatkan Price Book Value sebesar
0.63 persen, dengan mengasumsikan variabel independen lain tetap konstan.
3. Nilai koefisien Price to Earning Ratio (logPER) adalah sebesar 0.30, yang berarti bahwa setiap
kenaikan Price
to Earning Ratio sebesar
1 persen akan meningkatkan Price
Book Value sebesar 0.30 persen,
dengan mengasumsikan variabel independen lain tetap konstan.
4. Nilai koefisien Dividend Payout Ratio (logDPR) adalah sebesar -0.27, yang berarti bahwa setiap
kenaikan Dividend
Payout Ratio sebesar 1 persen akan menurunkan
Price Book Value sebesar 0.27 persen,
dengan mengasumsikan variabel independen lain tetap konstan.
Uji
Kelayakan Model
Uji F
Hasil
Uji F
Number of obs |
27 |
R-squared |
0.24 |
Prob > F |
0.26 |
F(3,14) |
0.87 |
Sumber: Data diolah, 2021. Output STATA 16
Berdasarkan tabel 8 nilai
Prob>F yaitu 0.26 > 0.05 sehingga
Debt to Equity Ratio, Price to Earning
Ratio, dan Dividend Payout Ratio secara simultan atau bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap Price Book Value.
Uji Koefisien Determinasi
(R2)
Berdasarkan tabel 8 nilai
R-squared sebesar 0.24 yang artinya
sebesar 24% Price
Book Value dapat dijelaskan
oleh variabel Debt
to Equity Ratio, Price to Earning Ratio, dan Dividend
Payout Ratio. Untuk 76% lainnya
dijelaskan oleh variabel
lain diluar penelitian ini.
Pengujian Hipotesis (Uji t)
Hasil dari pengujian uji t adalah sebagai berikut:
a. Debt to Equity Ratio
Hasil
Uji T Debt to Equity Ratio
Variabel |
Robust |
Prob |
|
Coef |
Std Err |
||
DER |
0.63 |
0.25 |
0.03 |
Sumber: Data diolah, 2021. Output STATA 16
Berdasarkan tabel 9 nilai koefisien
adalah 0.63 dengan probabilitas 0.03 < 0.05 sehingga
secara parsial terdapat pengaruh positif signifikan antara Debt to Equity
Ratio dan Price Book Value, maka H0 ditolak dan H1
diterima.
b. Price to Earning Ratio
Hasil
Uji T Price to Earning Ratio
Variabel |
Robust |
Prob |
|
Coef |
Std Err |
||
PER |
0.30 |
0.20 |
0.18 |
Sumber: Data diolah, 2021. Output STATA 16
Berdasarkan tabel 10 nilai
koefisien adalah 0.30 dengan probabilitas 0.18 >
0.05 sehingga secara parsial terdapat pengaruh positif tidak signifikan antara Price to Earning Ratio dan Price
Book Value, maka H0 diterima dan H2 ditolak.
c. Dividend Payout Ratio
Hasil
Uji T Dividend Payout Ratio
Variabel |
Robust |
Prob |
|
Coef |
Std Err |
||
DPR |
-0.27 |
0.12 |
0.06 |
Sumber: Data diolah, 2021. Output STATA 16
����������� Berdasarkan
tabel 11 nilai koefisien adalah -0.27 dengan probabilitas 0.06 >
0.05 yang artinya variabel tersebut tidak signifikan 0.06 > 0.05 namun variabel tersebut signifikan pada taraf 10% atau 0.06 < 0.10 sehingga secara parsial terdapat pengaruh negatif signifikan antara Dividend
Payout Ratio dan Price Book Value,
maka H0 ditolak
dan H3 diterima.
Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian
secara parsial terdapat pengaruh positif signifikan antara Debt to Equity
Ratio dan Price Book Value. Hasil penelitian
sejalan dengan penelitian Asyik & Amro (2021) yang hasilnya
terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Debt to Equity
Ratio dan Price
Book Value. Namun,
hasil penelitian ini bertolak belakang
dengan penelitian Firdaus & Rohdiyarti (2021) yang berpengaruh negatif dan tidak signifikan antara Debt to Equity
Ratio dan Price Book Value.�
Debt to Equity Ratio yang berpengaruh positif disebabkan oleh adanya peningkatan laba yang akan membuat harga
saham ikut meningkat dan membuat Price Book Value juga mengalami peningkatan. Peningkatan laba terjadi karena perusahaan menggunakan lebih banyak dari
hutangnya yang diperkirakan
akan dapat meningkatkan pengembalian atas ekuitas. Kenaikan
hutang tentunya akan memberikan dampak pada kenaikan risiko seperti risiko tingkat bunga. Namun selama
perusahaan mendapatkan labanya lebih besar
dibanding risiko yang timbul dari hutang,
maka kenaikan dari hutang tersebut
dapat membuat harga saham perusahaan
meningkat dan Price
Book Value juga mengalami peningkatan.
Suatu perusahaan yang sedang
dalam proses pengembangan usaha dan sedang bertumbuh tentunya memerlukan sumber pendanaan untuk dapat menjalankan kegiatannya. Dana tersebut bisa diperoleh dari modal sendiri namun tidak menutup
kemungkinan juga sumber pendanaan tersebut pastinya berasal dari hutang. Penelitian
ini mendukung signalling theory yang menyatakan
bahwa pihak eksekutif tentunya menginginkan harga saham yang meningkat sehingga dapat memberikan sinyal atau informasi tersebut kepada investor yang membuat perusahaan lebih dipercaya dan dipandang memiliki prospek pertumbuhan yang baik di masa depan. Dengan begitu diharapkan
investor dapat menerima sinyal yang diberikan dan mengartikan bahwa suatu perusahaan mempunyai peluang yang baik untuk masa depannya
Berdasarkan hasil penelitian
secara parsial terdapat pengaruh positif tidak signifikan
antara Price to
Earning Ratio dan Price Book Value. Hasil
penelitian sejalan dengan penelitian Noor et al., (2020) yang hasilnya
terdapat pengaruh positif dan tidak signifikan antara Price to Earning Ratio dan Price Book Value. Namun,
hasil penelitian ini bertolak belakang
dengan penelitian Ahmad et al., (2020) yang berpengaruh signifikan antara Price to Earning Ratio dan Price
Book Value.
Price to Earning
Ratio yang positif dikarenakan
kemampuan dari perusahaan dalam memperoleh laba yang semakin besar sehingga
dapat meningkatkan Price Book Value. Namun Price to Earning Ratio tidak berpengaruh signifikan mengartikan bahwa variabel tersebut bukan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi Price
Book Value secara signifikan,
artinya terdapat faktor lain yang mempengaruhinya.
Hasil penelitian tidak mendukung signalling theory
yang mana dengan melakukan investasi tentunya dapat memberikan sinyal kepada investor tentang pertumbuhan pendapatan yang didapatkan perusahaan dan diharapkan meningkatkan nilai perusahaan serta nilai pasar saham perusahaan di masa depan. Artinya apabila Price Earning
Ratio yang meningkat akan
membuat pasar menerima sinyal tersebut sebagai suatu informasi
yang baik bagi investor. Namun pada penelitian ini subsektor tersebut
harga saham yang dibandingkannya dengan laba perusahaan tidak menggambarkan nilai perusahaan.
Berdasarkan hasil penelitian
secara parsial terdapat pengaruh negatif signifikan antara Dividend
Payout Ratio dan Price Book Value.
Hasil
penelitian sejalan dengan penelitian (Putri, 2014) yang hasilnya
terdapat pengaruh negatif dan signifikan antara Dividend Payout Ratio
dan Price
Book Value. Namun,
hasil penelitian ini bertolak belakang
dengan penelitian (Sunaryo & Adiyanto, 2017) yang berpengaruh positif dan tidak signifikan antara Dividend
Payout Ratio dan
Price Book
Value
Dividend Payout Ratio merupakan
cerminan keadaan perusahan, kenaikan Dividend Payout Ratio berarti bahwa laba
perusahaan mengalami peningkatan. Salah satu penyebab kenaikan laba disebabkan oleh baiknya kinerja perusahaan yang mempengaruhi
investor dalam menginvestasikan
dananya pada perusahaan.
Hasil
penelitian mendukung signalling theory karena
pada penelitian ini adanya pembagian dividen kepada pemegang saham akan mengindikasikan bahwa laba perusahaan
tinggi sehingga nilai perusahaan akan ikut meningkat.
Dengan begitu pihak eksekutif bisa memberikan sinyal positif terhadap investor mengenai kinerja perusahaan, sehingga dapat menarik investor.
Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang
telah dilakukan, maka diperoleh kesimpulan penelitian bahwa Debt to Equity Ratio secara
parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Price Book Value perusahaan
subsektor hotel, restoran,
dan pariwisata yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia periode
2016-2020. Price to Earning Ratio secara
parsial berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Price Book
Value perusahaan subsektor
hotel, restoran, dan pariwisata
yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2016-2020. Dividend Payout Ratio secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Price Book Value
perusahaan subsektor hotel,
restoran, dan pariwisata
yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2016-2020. Debt to Equity Ratio,
Price to Earning Ratio, dan Dividend Payout Ratio secara simultan atau bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap Price Book
Value perusahaan subsektor
hotel, restoran, dan pariwisata
yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2016-2020.
Adapun saran yang akan diberikan yaitu bagi perusahaan
sebaiknya lebih memperhatikan kelengkapan data perusahaan khususnya laporan penggunaan keuangan agar kedepannya dapat diakses dengan
mudah. Perusahaan dapat lebih memperhatikan kebijakan pembagian dividen. Laba yang tinggi akan membuat
perusahaan bisa membagikan dividennya kepada pemilik saham dan menahan laba untuk diinvestasikan
kembali, sehingga pihak manajemen perlu untuk melakukan
kegiatan produksi dan menghasilkan output yang dapat menunjang pendapatan laba yang tinggi. Untuk perusahaan juga disarankan untuk dapat meningkatkan kemampuannya dalam memperoleh laba yang dapat meningkatkan nilai perusahaan. Bagi investor dan calon investor sebaiknya mengetahui kondisi keuangan perusahaan sebelum berinvestasi sehingga mempunyai pertimbangan yang matang saat memutuskan
untuk berinvestasi. Bagi penelitian selanjutnya sebaiknya menambah variabel lain diluar variabel dalam penelitian ini dan dapat menambah
jumlah perusahaan serta memperpanjang periode penelitian agar mendapatkan hasil penelitian yang lebih baik.�
BIBLIOGRAFI
Ainiyah, Hilda
Rodhotul. (2021). Pengaruh Price Earnings Ratio, Debt To Equity Ratio, Dividend
Payout Ratio Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan. Journal Of Islamic
Accounting And Tax, 3(1).
Aisah, Nur, & Hariyono,
Anwar. (2020). Pengaruh Struktur Kepemilikan Dan Growth Opportunity Terhadap Dividend
Payout Ratio. JIATAX (Journal Of Islamic Accounting And Tax), 3(1),
45.
Amelia, Mei Lisa Rizki.
(2020). Pengaruh Struktur Modal, Kepemilikan Manajerial, Return On Investment
Dan Return On Equity Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Sub Sektor Hotel,
Restoran Dan Pariwisata Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Universitas
Pancasakti Tegal.
Andirerei. (2019). Debt To
Equity Ratio Dalam Laporan Keuangan Perusahaan.
Asyik, Nur Fadjrih, &
Amro, Putri Zafirah Nabila. (2021). Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan,
Dan Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Ilmu Dan Riset
Akuntansi, 10(7).
Brigham, Eugene F., &
Houston, Joel F. (2018). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba
Empat.
Cahyowati, Asieh. (2018).
Pengaruh Kebijakan Dividen, Risiko, Dan Balikan Saham Terhadap Nilai
Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar
Di BEI Periode Tahun 2011-2016 (Vol. 1). Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.
Devianasari, Ni Luh,
& Suryantini, Ni Putu Santi. (2015). Pengaruh Proce Earning Ratio, Debt To
Equity Ratio, Dan Dividen Payout Ratio Terhadap Nilai Perusahaan Pada
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. E-Jurnal
Manajemen Unud, 4.
Fahmi, Irham. (2017). Analisis
Laporan Keuangan. BANDUNG: ALFABETA.
Firdaus, I., & Rohdiyarti,
M. P. (2021). Pengaruh Harga Saham, Debt To Equity Ratio, Return On Assets, Dan
Sales Growth Terhadap Price Book Value (Studi Pada Sektor Pertanian Yang Tercatat
Di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2018). Jurnal Ekonomi Manajemen Sistem
Informasi, 3(1), 35�51.
Gatot Nazir Ahmad, Rizal
Lullah, & M. Edo S. Siregar. (2020). Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan
Pendanaan, Kebijakan Dividen, Dan Ukuran Dewan Komisaris Terhadap Nilai
Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Periode 2016-2018. JRMSI - Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia, 11(1),
169�184.
Handayani, Umi Nur, &
Kurnianingsih, Heny. (2021). Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan,
Dan Kebijakan Dividen, Terhadap Nilai Perusahaan. Business Management
Analysis Journal (BMAJ), 4(1), 1�19.
Harahap, Efi Julitasari.
(2021). Pengaruh Debt To Equity Ratio, Current Ratio Dan Gross Profit Margin
Terhadap Return On Assets Pada Perusahaan Sub Sektor Logam Dan Sejenisnya Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia Periode 2015-2019. Universitas Muhammadiyah
Sumatera Utara Medan.
Indarti, Iin, & Nurdhiana.
(2021). Pengaruh Leverage, Price Earning Ratio, Dan Profitabilitas Terhadap
Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Logam Yangterdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Periode 2017-2019. Dinamika Akuntansi, Keuangan Dan Perbankan, 10(1),
62�75.
Johan Harlan. (2016). Data
Kosong Dan Imputasi Ganda. Depok: Gunadarma.
Mikrad, Mikrad, & Budi,
Agung. (2020). Pengaruh Struktur Modal, Likuiditas, Dan Keputusan Investasi
Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Jasa Sub Sektor Pariwisata, Hotel, Dan
Restoran Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2014-2018. Dynamic Management Journal,
4(1).
Mutiarani, Niki Nony, Dewi,
Riana R., & Suhendro, Suhendro. (2019). Pengaruh Price Earning Ratio, Price
To Book Value, Dan Inflasi Terhadap Harga Saham Yang Terindeks Idx 30. Jurnal
Ilmiah Edunomika, 3(02), 433�443.
Noor, Mochamad Triansyah,
Sarra, Hustna Dara, & Priyatna, Eka Hendra. (2020). Pengaruh Keputusan
Pendanaan, Keputusan Investasi, Dan Likuiditas Terhadap Nilai Perusahaan Pada
Perusahaan Sub Sektor Pariwisata, Hotel, Dan Restoran Yang Terdaftar Di Bei
Tahun 2014-2018. Manajemen Bisnis, 9(2), 118�128.
Nugraha, Egananda Septian,
& Sulasmiyati, Sri. (2017). Analisis Nilai Intrinsik Saham Dengan Relative
Valuation Techniques (Studi Pada Perusahaan Sub Sektor Rokok Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia Periode 2013 � 2016). Jurnal Akuntansi Bisnis, 52(1),
106�113.
Pusat Data Dan Sistem
Informasi, Kemenparekraf/Baparekraf. (2021). Statistik Kunjungan Wisatawan
Mancanegara 2021 Dan Tingkat Penghunian Kamar Hotel Bintang Tahun 2021.
Putri, Siti Meilaini
Wandini. (2014). Pengaruh Dividend Payout Ratio (DPR), Debt Equity Ratio (DER),
Return On Asset (ROA), Dan Size Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Pada
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2009-2012.
(C), 1�43.
Ramadhani, Niko. (2021). Memahami
Price Earning Ratio Dan Cara Menghitungnya.
Ramsiah. (2018). Pengaruh
Profitabilitas, Leverage, Investment Opportunity Dan Dividend Payout Ratio
Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur Yang Listed Tahun 2013-2015. JOM FEB,
1(1).
Rofifah, Dianah. (2020). Nilai
Perusahaan Dipengaruhi Oleh Struktur Modal Dan Profitabilitas (Studi Kasus Pada
Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia Tahun 2016-2018). Universitas Komputer Indonesia.
Ross, Stephen A. (1977). Determination
Of Financial Structure: The Incentive-Signalling Approach. Bell J Econ, 8(1),
23�40.
Sijabat, Frengky David,
& Suarjaya, Anak Agung Gede. (2018). Pengaruh Dividend Payout Ratio, Debt
To Equity Ratio, Return On Asset Dan Return On Equity Terhadap Price Earning
Ratio Pada Perusahaan Manufaktur. E-Jurnal Manajemen Unud, 7(4),
1�28.
Sondakh, Priska, Saerang,
Ivonne, & Samadi, Reitty. (2019). Pengaruh Struktur Modal (ROA, ROE DAN DER)
Terhadap Nilai Perusahaan (PBV) Pada Perusahaan Sektor Properti Yang Terdaftar DI
BEI (Periode 2013-2016). Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis
Dan Akuntansi, 7(3), 3079�3088.
Sunaryo, Deni, & Adiyanto,
Yoga. (2017). Pengaruh Debt To Equity Ratio (DER) Dan Deviden Payout Ratio (DPR)
Terhadap Nilai Perusahaanpada Manufaktur Sektor Indusrti Untuk Konsumsi Yang Terdaftar
Di BEI Tahun 2012 � 2017. 33�53.
Copyright
holder: Kumba Digdowiseiso, Falya
Azkia Putri (2022) |
First
publication right: Syntax
Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article
is licensed under: |