Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 3, Maret 2022
PENGARUH
PERSEPSI HARGA DAN PROMOSI TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN MELALUI BRAND IMAGE
PRODUK KECANTIKAN DI APLIKASI SOCIOLLA
Kumba Digdowiseiso, Rahayu Lestari,
Deva Safrina
Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Nasional, Jakarta,
Indonesia
Email: [email protected],
[email protected], [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh persepsi harga dan
promosi terhadap minat beli konsumen melalui brand image produk kecantikan di
Aplikasi Sociolla. Sumber dan data penelitian menggunakan data primer dalam
bentuk kuesioner, data penelitian ini diberikan kepada 87 responden.
Pengambilan sampel penelitian menggunakan purposive sampling. Metode analisis
yang digunakan adalah Partial Least Square (PLS) dengan bantuan aplikasi
SmartPLS 3.0.
Hasil penelitian secara parsial ditemukan bahwa brand
image berpengaruh namun tidak signifikan terhadap minat beli, persepsi harga
berpengaruh namun tidak signifikan terhadap minat beli, dan promosi berpengaruh
positif dan signifikan terhadap minat beli
Kata Kunci: �brand image; minat beli; persepsi harga; promosi
Abstract
This research aims to analyze the influence of price perception and
promotion on consumer buying interest through the brand image of beauty
products in the Sociolla Application. The study
source and data used primary data in the form of questionnaires, the study data
was given to 87 respondents. Research sampling uses purposive sampling. The
analysis method used is Partial Least Square (PLS) with the help of the SmartPLS 3.0 application. The results of the study
partially found that brand image affects but is not significant on buying
interest, price perception has an effect but is not significant on buying
interest, and promotion has a positive and significant effect on buying
interest.����������
Keywords:� brand image; �buying interest; �price perception; �promotion
Received: 2022-02-20; Accepted: 2022-02-05; Published: 2022-03-25
Pendahuluan
Citra bagi perusahaan
merupakan suatu strategi dalam bersaing karena penting dampak dari citra
yang dibangun itu sendiri pada persepsi konsumen akan suatu
merek yang nantinya mereka ingat dengan
mudah dan dapat mempengaruhi konsumen tersebut. Salah satu produk yang banyak diminati khususnya kalangan muda adalah
produk untuk perawatan diri sebagai bentuk kesehatan dan kebersihan yang digunakan sehari � hari. Maka dari
itu brand yang
bergerak dalam industri kecantikan salah satunya adalah Sociolla, Sociolla sendiri merupakan e-commerce yang berfokus
pada produk kosmetik dan
skincare ini merupakan
salah satu perusahaan e-commerce yang memasarkan
barang kecantikan terkenal di Indonesia.
Jumlah
pengunjung situs sociolla pastinya mengalami perubahan setiap harinya, di mana niat minat beli konsumen
dalam menggunakan barang dan pelayanan yang digunakan, mampu berdampak dari jumlah aspek seperti
brand image, persepsi
harga, serta promosi. Faktor pertama citra merek
atau brand
image ialah kesan pada nama yang telah terbentuk melalui penjelasan maupun pengetahuan pada nama tersebut, lebih lanjut citra merek
mampu dideskripsikan menjadi sesuatu persepsi yang terbentuk pada pikiran pengguna kala mengenali nama khusus. Faktor kedua persepsi harga yaitu adanya
penilaian konsumen atau informasi mengenai harga yang ditawarkan untuk produk atau jasa, faktor
ketiga promosi menggambarkan aktivitas yang dilakukan untuk menginformasikan barang terhadap pengguna untuk dapat membeli
serta menggunkan produk tersebut.
Penelitian
sejenis ini juga merujuk pada penelitian yang dilakukan oleh Devita Agustin
Santoso, Rezi. Erdiansyah,
Muhammad Adi Pribadi dengan
Judul Pengaruh Brand Awareness
dan Brand Image Terhadap Minat
Membeli Produk Kecantikan Innisfree. Hasil membuktikan� diperolehnya
pengaruh signifikan pada
Brand Awareness dan Brand Image terhadap minat beli produk
kecantikan Innisfree.
Zubaidah
Warni yang berjudul
Pengaruh Kualitas Produk dan Harga Terhadap Minat Beli Konsumen
Kosmetik
Wardah Pada Gerai Kosmetik Careefour Palembang
Square di Kota Palembang, hasil penelitian ini yaitu adanya pengaruh
kualitas produk dan harga secara simultan
berpengaruh positif signifikan terhadap minat beli konsumen
kosmetik wardah.
1.
Pemasaran
Septiani (2018)
pemasaran merupakan sebuah
proses kegiatan dalam berinteraksi dengan individu maupun sekumpulan yang berisi untuk memperoleh segala sesuatu keperluan beserta maksud untuk mewujudkan
ataupun memasarkan barang atau pelayanan
kepada pelanggan.
Pemasaran adalah kunci perusahaan dalam meraih keberhasilan
karena pemasaran adalah arahan bagi
perusaaan dalam menjalankan aktivitas perusahaan. Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pemasaran merupakan proses dalam kegiatan bisnis untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan yang berkaitan dengan individu maupun kelompok dengan menyalurkan barang maupun jasa, serta
menukarkan produk (Wariki, Mananeke, & Tawas, 2015).
2.
Manajemen Pemasaran
Pamela et al. (2015)
Manajemen pemasaran adalah gerakan yang dilakukan perusahaan yang bertujuan untuk mengurus sistem pertukaran. Manajemen pemasaran adalah perencanaa, pengendalian, analisis yang dirancang dalam menciptakan, membangun, serta mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli untuk tujuan
organisasi (Sari, Tjahjaningsih, & Hayuningtias, 2018).
3.
Brand Image
Cahyono (2018)
Citra merek yakni seluruh tanggapan
pada suatu merek yang terwujud melalui keterangan serta pengetahuan suatu merek, di mana brand
image terkait melalui suatu tingkha laku
yang merupakan kepercayaan serta prefensi dari suatu merek
itu sendiri. persepsi mengenai produk yang baik ataupun tidak yang dihasilkan setelah konsumen melihat dan menggunakan produk tersebut (Leksono & Herwin, 2017).
4.
Persepsi Harga
A.APrimantari & Ni Made Purnami (2018)
Persepsi
harga merupakan suatu yang berkaitan dengan berkaitan pada bagaimana penjelasan mengenai harga sudah dipahami secara menyeluruh pada tiap pemakai serta
dapat menyampaikan suatu arti yang berarti untuk tiap pemakasi
ketika melaksanakan perbelanjaan produk. Persepsi
Harga merupakan pandangan pelanggan mengenai satuan mata uang yang dikorbankan ataupun dikeluarkan dalam memperoleh produk yang satu dengan yang lain dan sejenis (Oscar & Keni, 2019).
5.
Promosi
Razak (2016)
Promosi yaitu cara mengkomunikasikan informasi yang memiliki manfaat mengenai suatu barang maupun
pelayaan agar mendorong konsumen potensial, di mana suatu barang maupun
jasa didapati pada konsumen dan butuh adanya usaha dalam
menjelaskan barang maupun jasa tersebut.
6.
Minat Beli
Septiani (2018)
Minat beli yakni keinginan pemakai dalam melangsungkan
pembelian barang yang telah diproduksi oleh perusahaan akibat adanya stimulus yang ditawarkan perusahaan untuk menghasilkan tindakan pembelian pemakai. Minat beli meruapakan
dorongan pelanggan dalam pengambilan keputusan untuk membeli suatu produk
agar memenuhi� kebutuhan yang terdapat pada benak konsumen (Akbar, 2019).
7.
Hipotesis
H1 : Terdapat pengaruh positif dan signifikan persepsi harga terhadap brand image
produk kecantikan di Aplikasi Sociolla
H2 : Terdapat pengaruh positif dan signifikan promosi terhadap brand image produk
kecantikan di Aplikasi Sociolla.
H3 : �Terdapat pengaruh positif dan signifikan persepsi harga terhadap minat beli produk kecantikan
di Aplikasi Sociolla
H4 : Terdapat pengaruh positif dan signifikan promosi terhadap minat beli produk kecantikan
di Aplikasi Sociolla
H5 : Terdapat pengaruh positif dan signifikan brand
image terhadap minat beli produk kecantikan
di Aplikasi Sociolla
Gambar 1
Paradigma Penelitian
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan
adalah metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian ini adalah metode penelitian
yang berlandaskan pada filsafat positifisme, digunakan untuk meneliti pada
populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2013)
Kuesioner penelitian ini menggunakan sistem pertanyaan tertutup yaitu dimana
kuesioner telah diberikan pilihan jawaban dan responden diharapkan untuk
memilih salah satu jawaban yang telah disediakan (Arikunto, 2010)
Dalam penelitian ini yang menjadi
objek dalam penelitian adalah mahasiswi manajemen Universitas Nasional Jakarta
2018 dengan jumlah 644 mahasiswa/i, dalam penelitian ini didapatkan sampel
sebanyak 87 mahasiswa/i. jenis data yang digunakan dengan data primer yang
memperoleh data dengan melalui kuesioner berupa daftar pertanyaan yang disebar
kepada mahasiswa/i manajemen Universitas Nasional Jakarta 2018.
Teknik pengumpulan data pengambilan
data pada penelitian ini berupa data primer yang diperoleh dari hasil tanggapan
responden pada kuesioner yang disebarkan oleh peneliti. Kuesioner tersebut
meliputi variabel yang diteliti, yaitu persepsi harga, promosi, brand image,
dan minat beli konsumen yang diukur menggunakan skala likert.
Pada penelitian ini, metode
analisis yang digunakan yaitu analisis deskriptif dan analisis kuantitatif
dengan metode SEM (Structural Equation Modeling), teknik analisis berbasis pada
PLS (Partial Least Square) versi 3.0
Hasil dan Pembahasan
A. �Hasil
Penelitian
1. Deskriptif
Responden
Responden
pada penelitian sejumlah 87
responden yang dibantu oleh
program SPSS versi 23. Karakter
responden pada penelitian ini tergolong pada umur, jenis kelamin,
seringnya berbelanja
online, serta yang mempengaruhi
dalam melakukan perbelanjaan online. Demikian diharapkan memperoleh pemahaman pada latar belakang responden penelitian ini yanng dapat dilihat
pada tabel-tabel beikut:
a.
Karakteristik Responden Berdasarkan Kelamin
Tabel 1 Jenis Kelamin |
|
|||||
|
Frequency |
Percent |
Valid
Percent |
Cumulative
Percent |
||
Valid |
Perempuan |
75 |
86,2 |
86,2 |
86,2 |
|
Laki-laki |
12 |
13,8 |
13,8 |
100,0 |
||
Total |
87 |
100,0 |
100,0 |
|
||
Sumber:
data diolah SPSS 23, 2022
�Berdasarkan tabel di atas, jumlah responden
87 orang, yang mendominasi pada jenis
kelamin adalah perempuan. Jenis kelamin Laki-laki sejumlah 12 responden (13,8%) sedangkan perempuan sebanyak 75 responden (86,2%) dari keseluruhan responden.
b.
Karakteristik Berdasarkan Umur
|
|||||
Tabel 2 Usia |
|||||
|
Frequency |
Percent |
Valid
Percent |
Cumulative
Percent |
|
Valid |
20 |
7 |
8,0 |
8,0 |
8,0 |
21 |
62 |
71,3 |
71,3 |
79,3 |
|
22 |
14 |
16,1 |
16,1 |
95,4 |
|
23 |
4 |
4,6 |
4,6 |
100,0 |
|
Total |
87 |
100,0 |
100,0 |
|
Sumber :
data diolah SPSS 23, 2022
Berdasarkan
tabel di atas, jumlah responden 87 orang, rentang usia yang mendominasi adalah usia 21 tahun sebanyak
62 responden (71,3%), pada usia
20 sebanyak 7 responden
(8,0%), pada usia 22 sebanyak
14 responden (16,1%), dan pada usia
23 sebanyak 4 responden
(4,6) dari semua total responden.
c.
Karakteristik berdasarkan Transaksi Belanja Online dalam 1 Bulan
Tabel 3 Transaksi Berbelanja Online dalam
1 Bulan |
|||||
|
Frequency |
Percent |
Valid Percent |
Cumulative Percent |
|
Valid |
1-2 kali |
45 |
51,7 |
51,7 |
51,7 |
3-5 kali |
28 |
32,2 |
32,2 |
83,9 |
|
Lebih dari 5 kali |
14 |
16,1 |
16,1 |
100,0 |
|
Total |
87 |
100,0 |
100,0 |
|
Sumber :
data diolah SPSS 23, 2022
Berdasarkan
tabel di atas, jumlah responden 87 orang, yang dilakukan responden saat melakukan transaksi berbelanja online dalam 1 bulan didominasi
sebanyak 1-2 kali dalam sebulan sebanyak 45 responden (51,7%), pada 3-5 kali dalam
sebulan sebanyak 28 responden (32,2%), pada lebih dari 5 kali berbelanja online dalam 1 bulan sebanyak
14 responden (16,1%) dari total
keseluruhan responden.
d.
Karakteristik berdasarkan Peran dalam Berbelanja Online
Tabel 4 Berperan dalam Berbelanja Online |
|||||
|
Frequency |
Percent |
Valid Percent |
Cumulative Percent |
|
Valid |
Diri sendiri |
81 |
93,1 |
93,1 |
93,1 |
Orang tua |
1 |
1,1 |
1,1 |
94,3 |
|
Teman |
3 |
3,4 |
3,4 |
97,7 |
|
Lainnya |
2 |
2,3 |
2,3 |
100,0 |
|
Total |
87 |
100,0 |
100,0 |
|
Sumber
: data diolah
SPSS 23, 2022
Berdasarkan tabel di atas, jumlah responden 87 orang, yang berperan dalam melakukan belanja online didominasi oleh diri sendiri sebanyak 81 responden (93,1), pada orang tua sebanyak 1 responden (1,1%), pada
teman sejumlah tiga responden (3,4%), serta lainnya sejumlah
2 responden (2,3%) dari
total keseluruhan responden.
2. Deskriptif Variabel
Penelitian
Tabel 5
�Average Total dan Total Mean Brand Image
Pernyataan |
Mean |
|
|
Kekuatan pada
Merek |
|
1. |
Aplikasi Sociolla memiliki citra merek yang sesuai dengan kualitas produk |
4,02 |
|
Keuntungan Pemakaian merek |
|
2 |
Aplikasi Sociolla memiliki citra merek yang positif dimata konsumen |
4,14 |
|
Keunikan pada
Merek |
|
3 |
Aplikasi Sociolla memiliki kesan yang berkelas bagi konsumen |
4,17 |
|
Total
Average Mean |
4,11 |
Sumber
: data diolah
SPSS 23, 2022
Pada
tabel 5 dimiliki hasil average pada jumlah mean
Brand Image sejumlah
4,11 yang memiliki arti bahwa
Brand Image pada aplikasi
Sociolla mendapat nilai baik dengan
rata-rata responden setuju.
Rata-rata nilai tertinggi
pada indikator terdapat pada
keunikan pada merek yang memperoleh sebesar 4,17.
Tabel 6
Average Total dan Total Mean Persepsi Harga
No. |
Pernyataan |
Mean |
|
Harga sesuai dengan kualitas |
|
1. |
Harga
yang ditawarkan pada aplikasi
sociolla sesuai dengan kualitas produk yang diberikan |
4,07 |
|
Harga sesuai dengan manfaat |
|
2. |
Harga
yang ditawarkan pada aplikasi
sociolla sesuai dengan manfaat yang diberikan oleh produknya |
4,02 |
|
Harga yang Bersaing |
|
3. |
Harga yang ditawarkan pada aplikasi sociolla memiliki daya saing dengan
harga yang ditawarkan pesaing |
3,98 |
|
Keterjangkauan Harga |
|
4. |
Harga yang di tawarkan pada aplikasi sociolla bervariasi sesuai keterjangkauan para konsumen |
4,08 |
|
Total Average Mean |
4,04 |
Sumber
: data diolah
SPSS 23, 2022
Pada tabel 6 memiliki jumlah average pada hasil Persepsi Harga sejumlah 4,04 yang memiliki arti bahwa Persepsi Harga pada aplikasi
Sociolla mendapat nilai baik dengan
rata-rata responden setuju.
Mean mutu teratas pada indikator terdapat pada keterjangkauan harga yang memperoleh jumlah 4,08.
Tabel 7
Average
Total Mean dan Total Mean Promosi
No. |
Pernyataan |
Mean |
|
Periklanan |
|
1. |
Seringnya promosi barang menarik minat saya untuk
membeli |
4,09 |
|
Pemasaran Langsung |
|
2 |
Aplikasi sociolla melakukan promosi melalui instargram, secara langsung, dll |
4,01 |
|
Promosi Penjualan |
|
3 |
Tawaran gratis ongkir
di aplikasi sociolla membuat anda tertarik untuk mengetahui mengenai produk kecantikan di aplikasi sociolla |
4,03 |
|
Total
Average Mean |
4,04 |
Sumber
: data diolah
SPSS 23, 2022
Pada tabel 7 memiliki jumlah average pada nilai mean Promosi �sejumlah �4,04 yang memiliki
arti bahwa Promosi pada aplikasi
Sociolla mendapat nilai baik dengan
rata-rata responden setuju.
Rata-rata nilai tertinggi
pada indikator terdapat pada
pesan promosi memperoleh nilai 4,09.
Tabel 8
�Average Total Mean dan Total Mean Minat Beli
Pertanyaan |
Mean |
|
|
Minat Transaksional |
|
1. |
Saya tertarik untuk membeli di aplikasi sociolla karena tersedia banyak produk kecantikan |
3,97 |
|
Minat Refensial |
|
2. |
Saya bersedia merekomendasikan aplikasi sociolla kepada orang lain |
3,84 |
|
Minat Prefensial |
|
3. |
Saya memilih aplikasi sociolla dalam memenuhi kebutuhan produk kecantikan |
3,74 |
|
Minat Eksloratif |
|
4. |
Saya tertarik untuk membeli produk kecantikan di aplikasi sociolla setelah mendapat informasi dari teman atau kerabat |
3,77 |
|
Total
Average Mean |
3,83 |
Sumber
: data diolah
SPSS 23, 2022
Pada
tabel 8 memiliki jumlah average pada hasil mean Minat Beli �sejumlah 3,83
yang memiliki arti bahwa Minat Beli pada aplikasi Sociolla mendapat nilai baik dengan rata-rata responden setuju. Rata-rata nilai tertinggi pada indikator terdapat pada minat transaksional yang memperoleh nilai 3,97.
3. Analisis
Kuantitatif
Pada penelitian ini
menggunakan teknik pengolahan data metode SEM berbasis Partial Least Square (PLS) memerlukan 2 tahap. Menurut Chin, (1998) dalam Ghozali & Latan (2015), hasil analisis PLS menggunakan pendekatan dua langkah atau
two step approach. Pertama difokuskan
untuk hasil dari pengukuran (Outer model) dan
yang kedua difokuskan untuk hasil dari
model struktural (Inner model) dalam Putri et. al. 2021
4. Analisis Hasil Pengukuran atau
Outer Model
Pada penelitian ini
terdapat kriteria dalam menguji indikator
penggunaan teknik analisis data dengan SmartPLS 3.0 untuk menilai validitas dan reliabilitas dengan Outer Model
melalui convergent validity, discriminant
validity, composite reliability, dan average variance extracted.
Gambar 1
Hasil Pengujian Outer Model
Sumber : Output data diolah dari
SmartPLS 3.0, 2022
5. Analisis AVE, Compsite Reliability,
Cronbach�s Alpha
Tabel 9
Average Variance Extracted (AVE)
Variabel |
AVE |
Kriteria |
Keterangan |
Persepsi Harga |
0.718 |
> 0.5 |
valid |
Promosi |
0.727 |
> 0.5 |
valid |
Brand Image |
0.782 |
> 0.5 |
valid |
Minat Beli |
0.723 |
> 0.5 |
valid |
Sumber : Output data diolah dari
SmartPLS 3.0, 2022
Tabel 10
�Composite Reliability
Variabel |
Composite Reliability |
Kriteria |
Keterangan |
Persepsi Harga |
0.910 |
> 0.7 |
reliabel |
Promosi |
0.889 |
> 0.7 |
reliabel |
Brand Image |
0.915 |
> 0.7 |
reliabel |
Minat Beli |
0.912 |
> 0.7 |
reliabel |
Sumber : Output data diolah dari
SmartPLS 3.0, 2022
Tabel 11
�Cronbach's Alpha
Variabel |
Cronbach's Alpha |
Kriteria |
Keterangan |
Persepsi Harga |
0.869 |
> 0.7 |
reliabel |
Promosi |
0.812 |
> 0.7 |
reliabel |
Brand Image |
0.860 |
> 0.7 |
reliabel |
Minat Beli |
0.873 |
> 0.7 |
reliabel |
Sumber : Output data diolah dari
SmartPLS 3.0, 2022
Hasil uji discriminant validity atau
nilai cross loading factor > 0,7 pada penelitian terlihat pada table di
atas bahwa semua variable dianggap valid . Dapat disimpulkan
bahwa hasil yang diperoleh pada penelitian ini bahwa indikator-indikator
yang digunakan dalam penelitian ini telah memiliki discriminant
validity yang baik dalam
menyusun masing-masing variabelnya.
6. Hasil Uji Inner Model Struktural
Tabel 12
Uji Inner Model
|
R-Square |
R-Square
Adjusted |
Brand
Image |
0.583 |
0.573 |
Minat
Beli |
0.564 |
0.548 |
Sumber : Output data diolah dari
SmartPLS 3.0, 2022
Berdasarkan
table di atas, dapat disimpulkan bahwa pengujian inner model structural dengan
kesimpulan baik. R-Square (Coefficient Determination) digunakan untuk mengukur seberapa banyak variabel endogen dipengaruhi oleh variabel lainnya. Pada tabel 12 menunjukkan bahwa variabel brand image dipengaruhi
oleh variabel persepsi harga dan promosi sebesar 58.3% dan sisanya sebesar 41.7% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak terdapat dalam model. Sedangkan minat beli konsumen dipengaruhi
brand image sebesar 56.4% dan sisanya sebesar 43.6% dipengaruhi oleh faktor lain yang
tidak terdapat dalam model.
7. Uji Goodness-of-Fit
Penilaian dari goodness of fit diketahui
dari nilai Q-Square
predictive relevance. Nilai Q-Square memiliki
arti yang sama dengan coefficient
determination (R-Square) pada analisis regresi, dimana semakin tinggi Q-Square, maka model dapat dikatakan semakin baik atau semakin
fit dengan data . perhitungan Q-Square sebagai
berikut :
Q2 = 1 � (1-R12 ) (1-R22 )
��� ��= 1
� (1 - 0.5832) (1 - 0.5642)
����� = 1 � (1 � 0.339) (1 � 0.308)
����� = 1 � (0.661) (0.692)
����� = 0.542
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, memperoleh nilai Q-Square (Q2) sebesar 0.542. �Hasil
tersebut menunjukkan besarnya keragaman dalam penelitian yang dapat dijelaskan oleh model penelitian adalah sebesar 54.2%. Sedangkan sisanya sebesar 47.8% dijelaskan oleh faktor lain yang berada diluar model penelitian ini. Dengan demikian, dari hasil tersebut
maka model penelitian ini dapat dinyatakan
telah memiliki goodness of
fit yang baik.sudah direkonstruksi dengan baik dengan mempunyai
relevansi prediktif.
8. P-Value
Semua variabel dalam penelitian dinyatakan memiliki pengaruh yang signifikan karena memiliki P-Value < 0,05 (signifikan
5%).
Tabel 13
�Path Coefficient
|
Original Sample |
Sample Mean |
Standard Deviation |
T Statistics |
P Values |
Brand Image-> Minat Beli |
0.136 |
0.137 |
0.105 |
1.301 |
0.194 |
Persepsi Harga -> Brand Image |
0.532 |
0.524 |
0.114 |
4.676 |
0.000 |
Persepsi Harga -> Minat Beli |
0.240 |
0.249 |
0.125 |
1.921 |
0.055 |
Promosi -> Brand Image |
0.290 |
0.296 |
0.109 |
2.657 |
0.008 |
Promosi -> Minat Beli |
0.454 |
0.449 |
0.111 |
4.094 |
0.000 |
Sumber : Output data diolah dari
SmartPLS 3.0, 2022
Berdasarkan Tabel 13 di atas, bahwa variabel persepsi harga berpengaruh positif dan signfikan terhadap brand image.
Variabel promosi berpengaruh positif dan sisgnifikan terhadap brand
image. Variabel persepsi
harga berpengaruh tetapi tidak signfikan
terhadap minat beli konsumen. Variabel promosi berpengaruh positif dan signfikan terhadap minat beli. Variabel
brand image berpengaruh tetapi
tidak signfikan terhadap minat beli konsumen.
B. Pembahasan
1. Pengaruh persepsi harga
terhadap brand image
Berdasarkan output table
13 di atas, persepsi harga berpengaruh positif dan signfikan terhadap brand image. (Malik, Yaqoob, & Aslam, 2012)
mengatakan bahwa persepsi harga adalah sebuah proses di mana pelanggan menafsirkan nilai harga dan atribut ke barang
atau pelayanan yang diinginkan. (Eka, Chambers, & Narayanasamy, 2016)
Hasil
pengujian penelitian ini menunjukkan bahwa variabel persepsi harga (X1) memberikan pengaruh positif terhadap minat beli produk
motor merek Yamaha NMAX di kota
Palu. Hal ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh (Joel, Massie, & Sepang, 2014),
yang menyatakan bahwa motivasi, persepsi harga, dan kualitas produk secara simultan
dan parsial berpengaruh terhadap minat beli konsumen sepeda
motor matic merek Yamaha
MIO di kota Manado.
Menurut
(Norman & Stapleton, 2005)
persepsi adalah penafsiaran pribadi tentang apa yang dilihat, didengar, dibaui oleh seseorang, yakni penerimaan rangsanganrangsangan indra dan penerapan yang disadari atau tidak disadari
dari mereka untuk membentuk penafsiran yang dapat diterima tentang arti mereka. Menurut (Norman & Stapleton, 2005)
harga adalah nilai tukar yang disetujui yang membentuk dasar yang penting bagi perjanjian dagang. Rizky, 2015
2. Pengaruh promosi terhadap
brand image
Berdasarkan output Tabel 13 di atas, promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap brand image.
Hal
ini sejalan dengan hasil penelitian
(Mulyawan & Novia, 2016)
bahwa promosi yang dilakukan oleh UMB terbukti berpengaruh terhadap pembentukan brand image UMB dengan
tingkat signifikansi tersebut.
(Shimp, 2003)
menyatakan bahwa : �Iklan menjaga
agar merek perusahaan tetap ada dalam
ingatan para konsumen, pada
saat kebutuhan muncul yang berhubungan dengan produk yang diiklankan, dampak penggunaan di masa lalu memungkinkan merek pengiklan untuk hadir di benak konsumen sebagai suatu kandidat merek yang akan dibeli�.
3. Pengaruh persepsi harga
terhadap minat beli
Berdasarkan output Tabel 13 di atas, persepsi harga berpengaruh positif tetapi tidak signifikan
terhadap minat beli.
Hasil
ini tidak sejalan dengan hasil penelitian (Aprillia, 2013),
dengan kesimpulan bahwa persepsi harga terbukti secara parsial berpengaruh signifikan terhadap terhadap minat beli produk
motor merek Yamaha NMAX Di kota
Palu
Hasil penelitian ini
mengindikasikan bahwa konsumen sangat memperhatikan persepsi harga seorang konsumen terhadap produk kecantikan diaplikasi Sociolla memberikan manfaat kaitannya dengan minat beli.
4. Pengaruh promosi terhadap
minat beli
Berdasarkan output Tabel 13 di atas, promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli.
Hasil
ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hungga et. al.
2019 bahwa promosi berpengaruh secara signifikan terhadap minat beli produk
Hungtata.
Berdasarkan
hasil pengolahan data untuk promosi secara
umum sudah dipersepsikan sangat baik oleh konsumen khususnya adalah promosi produk kecantikan diaplikasi Sociolla mudah dimengerti. Hal ini disebabkan karena bentuk kegiatan
promosi dibuat semenarik mungkin dengan tetap mengutamakan
konten yang jelas, sehingga mudah dipahami oleh konsumen.
5. Pengaruh brand image terhadap minat beli
Hasil
penelitian disimpulkan bahwa brand image berpengaruh
positif tetapi tidak signifikan.
Citra
tercipta dari keseluruhan persepsi konsumen mengenai produk atau jasa
yang melekat dengan suatu merek. Jika citra perusahaan baik di mata konsumen,
maka akan lebih memungkinkan timbul minat di benak konsumen yang nantinya akan melakukan
pembelian.
Hasil
penelitian ini tidak sejalan dengan
(Aprillia, 2013)
bahwa� citra merek merupakan
representasi dari keseluruhan persepsi terhadap merek dan dibentuk dari informasi
dan pengalaman masa lalu terhadap merek itu. Citra merek yang baik dari suatu
barang akan memberikan kesan yang baik pula di benak konsumen. Minat beli dapat timbul
ketika konsumen mendapatkan informasi mengenai suatu barang yang dinilai bagus oleh orang-orang di sekitarnya
atau informasi dari berbagai media serta dapat pula berasal dari pengalaman
pribadi yang pernah menggunakan atau mengkonsumsi suatu barang.
Kesimpulan
Berdasarkan�
hasil� penelitian� dan�
pembahasan,� maka� dapat�
ditarik� kesimpulan
Terdapat pengaruh positif dan signifikan persepsi harga
terhadap brand image
Persepsi harga memiliki pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap brand image. Hal ini berarti bahwa semakin positif persepsi
konsumen terhadap harga produk kecantikan di Aplikasi Sociolla (seperti
kesesuaian harga dengan kualitas, kesesuaian harga dengan manfaat, harga yang
bersaing, keterjangkauan harga) maka semakin tinggi citra merek di mata
konsumen.
Terdapat pengaruh positif dan signifikan promosi terhadap
brand image
Promosi yang dilakukan oleh
produk kosmetik di Aplikasi Sociolla terbukti berpengaruh terhadap pembentukan
brand image dengan tingkat signifikansi tersebut. Hal ini menjelaskan bahwa
konsumen mengerti dan setuju terhadap isi pesan promosi yang dilakukan di
Aplikasi Sociolla sesuai dengan brand image atau citra merek
Terdapat pengaruh positif tetapi tidak signifikan
persepsi harga terhadap minat beli.
Harga produk kecantikan di
Aplikasi Sociolla dinilai relatif tidak terjangkau dilihat dari segi kualitas,
sehingga membuat konsumen merasa bahwa harga yang ditawarkan diluar jangkauan.
Harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan produk kecantikan lainnya pada
umumnya merupakan suatu masalah bagi konsumen karena memiliki kandungan komposisi
dengan kualitas yang jauh lebih baik belum menjamin kenyamanan konsumen. Selain
itu, faktor prestise atau gengsi juga mempengaruhi konsumen untuk beranggapan
bahwa dengan menggunakan produk kecantikan yang mereka bisa beli di Aplikasi
Sociolla yang awalanya dapat menambah rasa percaya diri karena produk yang
berkelas. Hal ini menandakan bahwa konsumen sangat memperhatikan kualitas,
manfaat serta prestise dari produk kecantikan jika dilihat dari harga produk
tersebut. Sehingga dalam penelitian ini secara statistik variabel persepsi
harga berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap minat beli produk
kecantikan di Aplikasi Sociolla.
Terdapat pengaruh positif dan signifikan promosi terhadap
minat beli
Hal ini disebabkan oleh karena
promosi dibuat menarik dengan tetap mengutamakan konten yang jelas, sehingga
mudah dipahami oleh konsumen. Kegiatan promosi agar lebih teratur dalam
penyampaiannya seperti penentuan bentuk promosi yang bisa dilakukan dalam
bentuk batas minimum pembelian untuk gratis produk, dan juga agar menanggapi
keluhan konsumen sebagai pembeli produknya. Penggunaan kemasan produk agar
lebih menarik perhatian dan terlihat berbeda dibandingkan kompetitor, lalu
dengan membuat kegiatan promosi lebih sering, membuat paket produk kecantikan
yang lebih elegan dengan penawaran bonus produk yang menarik untuk pembelian
paket tertentu yang ditawarkan.
Terdapat pengaruh positif tetapi tidak signifikan brand
image terhadap minat beli
Hal tersebut mengidikasikan bahwa
semakin tinggi brand image produk kecantikan di Aplikasi Sociolla (seperti
kekuatan merek, keuntungan pemakaian merek, keunikan pada merek) tidak
mempengaruhi minat beli konsumen pada produk kecantikan tersebut.
A.Aprimantari, Bulan Dwi Agustini, & Ni Made Purnami.
(2018). Primantari, A. B. D. A., & Purnami, N. M. (2018). Pengaruh Promosi,
Gaya Hidup, Dan Persepsi Harga Terhadap Keputusan Penggunaan Taksi Online Blue
Bird. Sekolah Tinggi Ilmu (Stie) Ekonomi Triatma Mulya, 23,
75�88. Google Scholar
Akbar, Akhmad Rozaky. (2019). Pengaruh Kualitas Produk, Harga
Dan Strategi Promosi Terhadap Minat Beli. Jurnal Ilmu Dan Riset Manajemen
(Jirm), 8. Google Scholar
Aprillia, Ekka. (2013). Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Auditor Switching. Accounting Analysis Journal, 2(2). Google Scholar
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik. 2010. Jakarta: Rineka Cipta.
Google Scholar
Cahyono, Edi. (2018). Pengaruh Citra Merek, Harga Dan Promosi
Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Merek Oppo Di Sleman Daerah Istimewa
Yogyakarta. Jbma, V. Google Scholar
Eka, Ni Gusti Ayu, Chambers, Derek, & Narayanasamy, Aru.
(2016). Perceived Uncivil Behaviour In Indonesian Nursing Education. Nurse
Education In Practice, 20, 99�108. Google Scholar
Joel, Greg, Massie, James D. D., & Sepang, Jantje L.
(2014). Pengaruh Motivasi, Persepsi Harga, Dan Kualitas Produk Terhadap Minat
Beli Konsumen Sepeda Motor Matic Merek Yamaha Mio Di Kota Manado. Jurnal
Emba: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 2(3). Google Scholar
Leksono, Rafael Billy, & Herwin. (2017). Pengaruh Harga
Dan Promosi Grab Terhadap Brand Image Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian
Konsumen Pengguna Transportasi Berbasis Online. Jurnal Riset Manajemen Dan
Bisnis, 2, 381�390. Google Scholar
Malik, Fozia, Yaqoob, Sara, & Aslam, Abid Samih. (2012).
The Impact Of Price Perception, Service Quality, And Brand Image On Customer
Loyalty (Study Of Hospitality Industry In Pakistan). Interdisciplinary
Journal Of Contemporary Research In Business, 4(5), 487�505. Google Scholar
Mulyawan, Ali, & Novia, Dini. (2016). Aplikasi Pembayaran
Pajak Kendaraan Bermotor Online Berbasis Web (Studi Kasus Di Samsat Soreang
Kab. Bandung). Jurnal Computech & Bisnis, 10(1), 30�39. Google Scholar
Norman, A. Hart, & Stapleton, John. (2005). Kamus Marketing.
Jakarta: Bumi Aksara. Google Scholar
Oscar, Yessica, & Keni. (2019). Pengaruh Brand Image,
Persepi Harga, Dan Service Quality Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen. Jurnal
Muara Ilmu Ekonomi Dan Bisnis, 3(20�28). Google Scholar
Pamela, Montung, Sepang, Jantje, & Adare, Decky. (2015).
Pengaruh Kualitas Produk, Kualitas Layanan Dan Persepsi Harga Terhadap Kepuasan
Pelanggandi Restoran Kawan Baru. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi, 15. Google Scholar
Razak, Ismail. (2016). Pengaruh Promosi Dan Harga Terhadap
Minat Beli Pelanggan Indihome Di Propinsrazak, I. (2016). Pengaruh Promosi Dan
Harga Terhadap Minat Beli Pelanggan Indihome Di Propinsi Dki Jakarta. Jurnal
Manajemen Bisnis Krisnadwipayana, 4(2). Https://Doi.Org/10.3513. Jurnal
Manajemen Bisnis Krisnadwipayana, 4(2). Google Scholar
Sari, Diana Yunita, Tjahjaningsih, Endang, &
Hayuningtias, Kristinaanindita. (2018). Pengaruh Kualitas Produk, Persepsi Harga,
Promosi Dan Lokasi Terhadap Proses Keputusan Pembelian Kapur Barus Merek Bagus
(Studi Pada Konsumen Giant Bsb Semarang). Prosiding Sendi_U. Google Scholar
Septiani, Fauziah. (2018). Pengaruh Promosi Dan Produk
Terhadap Minat Beli (Pada Pt. Asuransi Jiwa Recapital Di Jakarta). Jurnal
Madani, 1. Google Scholar
Shimp, Terence A. (2003). Periklanan Promosi. Google Scholar
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Manajemen.
Alfabeta. Google Scholar
Wariki, Grace Marleen, Mananeke, Lisbeth, & Tawas,
Hendra. (2015). Pengaruh Bauran Promosi, Persepsi Harga Dan Lokasi Terhadap Keputusan
Pembelian Dan Kepuasan Konsumen Pada Perumahan Tamansari Metropolitan Manado. Jurnal
Emba: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 3. Google Scholar
Copyright
holder: Kumba Digdowiseiso, Rahayu Lestari, Deva Safrina (2022) |
First
publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is
licensed under: |