Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 6, Juni 2022
OPTIMASI BIAYA INVENTORY
EKONOMIS DENGAN METODE PENDEKATAN DETERMINISTIK DINAMIS DI MAYOUTFIT
Erick Firmansyah, Rendiyatna Ferdian
Universitas Widyatama, Indonesia
Email: [email protected], [email protected]
Abstrak
MayOutFit adalah
perusahaan yang bergerak di
bidang fashion menjual berbagai jenis pakaian yang menjadi kebutuhan primer bagi seluruh masyarakat. MayOutFit memproduksi berbagai jenis pakaian seperti baju, celana, hijab dan gamis dalam setiap produksi
selalu menghasilkan model terbaru. Hijab adalah produk terlaris, tingginya permintaan tidak sebanding dengan persediaan sehingga selalu mengalami stockout. Proses pembelian
bahan kain ceruti babydoll di nilai tidak optimal, karena proses pembelian dilakukan satu bulan dua kali dengan kuantitas pembelian acak tanpa memperhitungkan biaya lainnya seperti
ongkos simpan dan ongkos total. Tujuan penelitian ini adalah menentukan ongkos total inventori yang
optimal dan meminimalisir stockout dalam 10 periode ke depan dengan
menambah jumlah persediaan. Untuk mendapatkan ongkos total inventori yang optimal, pertama menentukan biaya pesan dan biaya simpan langkah selanjutnya menggunakan metode pendekatan deterministik dinamis untuk menghitung ongkos total, dalam metode deterministik dinamis ini menggunakan
enam metode seperti wagner within, lot for
lot, least unit cost, least total cost, economic part period, dan period order
quantity. Hasil pembahasan dari
ke enam metode
mendapatkan hasil yang berbeda yaitu wagner
within Rp 1.379.214, lot for lot Rp 5.000.000, least unit cost Rp 2.489.800,
least total cost Rp 2.722.600, economic part period Rp 2.967.600 dan period
order quantity Rp 1.067.000. Dari ke enam metode, period order
quantity adalah pilihan terbaik yang paling optimal dibandingkan
metode lainnya dengan ongkos total inventori Rp 1.067.000 dalam 10 periode Maret 2021 � Juni 2021 dengan satu kali pemesanan.
Kata Kunci: Inventori, Deterministik Dinamis, Biaya, Period Order
Quantity, Stockout
Abstract
MayOutFit is a
company engaged in the fashion sector selling various types of clothing that
are primary needs for the entire community. MayOutFit
produces various types of clothing such as shirts, pants, hijabs and robes in
each production always produces the latest models. Hijab is the best-selling product, the high demand is not proportional to the supply
so it always experiences stockout. The process of purchasing babydoll ceruti fabric is not
considered optimal, because the purchase process is carried out twice a month
with random purchase quantities without taking into account other costs such as
storage costs and total costs. The purpose of this study is to determine the
optimal total inventory cost and minimize stockout in the next 10 periods by
increasing the amount of inventory. To get the optimal total cost of inventory,
first determine the ordering cost and storage cost. The next step is to use a
dynamic deterministic approach to calculate the total cost, in this dynamic
deterministic method using six methods such as wagner
within, lot for lot, least unit cost, least total cost ,
economic part period, and period order quantity. The results of the discussion
of the six methods get different results, namely wagner
within IDR 1,379,214, lot for lot IDR 5,000,000, least unit cost IDR 2,489,800,
least total cost IDR 2,722,600, economic part period IDR 2,967,600 and period
order quantity IDR 1,067,000. Of the six methods, period order quantity is the
best and most optimal choice compared to other methods with a total inventory
cost of IDR 1,067,000 in 10 periods March 2021 � June 2021 with one order.
Keywords: Inventory, Dynamic Deterministic, Cost, Period Order Quantity, Stockout
Pendahuluan
Industri Fashion di Indonesia saat ini berkembang sangat pesat, hal
tersebut sejalan dengan kesadaran masyarakat Indonesia akan fashion yang
mengarah pada lifestyle (Raharjo, 2021). Mayoutfit bergerak di bidang fashion yang menjual
berbagai jenis pakaian yang menjadi kebutuhan primer bagi seluruh masyarakat. Proses
bisnis yang terdapat transportasi barang akan berdampak pada keunggulan
kompetitif, hal ini disebabkan karena biaya transportasi yang menurun akan
sangat menguntungkan perusahaan (Rahmasari, 2011). MayOutFit memproduksi sendiri semua
jenis pakaian bahkan setiap minggu selalu mengeluarkan produk terbarunya. Persediaan
adalah barang-barang yang disimpan di gudang untuk kemudian dijual atau
digunakan dalam proses produksi atau untuk tujuan non-produksi selama siklus
aktivitas normal (Tamodia, 2013).
Proses perencanaan pemesanan bahan baku yang akan diproduksi merupakan suatu
kegiatan yang dapat mempengaruhi kelancaran proses produksi dan kualitas produk
yang akan dihasilkan. menurut Apple (1990). Hijab (kerudung) menjadi salah satu
penjualan terlaris di MayOutFit yang tersebar di 10 cabang toko. Pada saat
melakukan pengecekan kegiatan operasional pergudangan masalah yang terjadi
adalah ditemukan bahwa hijab (kerudung) mengalami stockout pada periode Januari 2021 � Maret 2021. Stockout terjadi karena proses produksi
terhenti akibat persediaan kain hijab sudah tidak tersedia. Diperlukan
penentuan kebijakan persediaan yang optimum guna mengendalikan biaya yang
dikeluarkan oleh perusahaan agar menjadi optimal. Adapun metode yang digunakan
untuk kebijakan persediaan adalah metode deterministik dinamis. Metode
deterministik dinamis merupakan jenis model pengendalian persediaan yang
memiliki nilai permintaan yang diketahui secara pasti (deterministik), besaran
nilai permintaan tidak sama antara satu periode dengan periode lainnya
(dinamis). Metode deterministik dinamis memiliki asumsi yang menjadi acuan
dalam melakukan perhitungan, diantarannya adalah tidak memiliki diskon
pembelian barang. Pada penelitian ini penulis akan menggunakan metode
deterministik dinamis untuk penentuan kebijakan persediaan yang optimal. Metode
deterministik dinamis diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai persediaan
yang optimum agar lebih efektif, menghilangkan terjadinya kemungkinan stockout. Efetifitas akan dilihat
berdasarkan hasil kebijakan dari setiap metode deterministik dinamis
Metode Penelitian
Dalam teknik analisis data
penelitian ini, penulis menganalisis permintaan hijab di 10 toko untuk
mengetahui permintaan kain ceruti babydoll. Sistem strategi persediaan dapat
didefinisikan sebagai serangkaian strategi pengendalian persediaan yang
menentukan tingkat persediaan yang harus dibawa dan berapa banyak pesanan yang
harus ditahan (Heizer, Render, Munson, & Sachan, 2017).
Sistem persediaan adalah seperangkat kebijakan dan kontrol yang memantau
tingkat persediaan dan menentukan tingkat persediaan mana yang harus
dipertahankan, kapan persediaan harus diisi ulang, dan seberapa besar pesanan
yang harus dibuat (Octaviani, Jaenudin, & Taurusyanti, 2019). Pada tahap awal penerapan proses
first-to-order, metode ini digunakan oleh perusahaan yang memproduksi barang
sesuai pesanan atau sesuai keinginan konsumen. (Nangin, Nangoi, & Tirayoh, 2018). Selama tahap pengolahan data, penulis
akan menggunakan beberapa jenis metode deterministik dinamis, seperti Wagner
Within Algorithm, Lot For Lot, Least Unit Cost, Least Total Cost, Economic
Part Period, dan Period Order Quantity. Optimalisasi persediaan akan
ditentukan berdasarkan metode terbaik yang memberikan biaya persediaan terendah
dan jumlah pesanan paling ekonomis (Limbong, Tarore, Tjakra, & Walangitan, 2013). Data hasil observasi akan diolah dengan
tahapan sebagai berikut:
1. Data dikumpulkan pada bulan April 2021 sampai jni 2021. Data didapatkan langsung dari kepala
took melalui proses wawancara.
2. Hasil
dari pengumpulan data dilakukan proses perhitungan biaya simpan dan biaya
pesan.
3. Melakukan penentuan inventori melalui proses perhitungan ukuran lot pemesanan ekonomis untuk meminimalisir overstock.
Pendekatan deterministic
dinamis dilakukan dalam upaya melakukan
pengendalian persediaan secara optimal. (Hadiyanti &
Siregar, 2018), yaitu:
1.
Wagner Within
Pendekatan
ini merupakan pengembangan algoritmik dari masalah inventaris deterministik
dinamis menggunakan sistem matriks.
2.
Lot
For Lot
Keuntungan
dari pendekatan ini adalah tidak ada biaya penyimpanan. Hal ini dikarenakan
barang langsung dalam proses produksi, sehingga tidak ada barang yang disimpan
di gudang.
3.
Least
Unit Cost
Metode
ini didasarkan pada total biaya per potong, semakin rendah total biaya per potong,
semakin banyak batch pesanan yang dapat ditambahkan.
4.
Least
Total Cost
Referensi
iteratif dalam metode LTC adalah rentang yang akan meningkatkan ukuran lot
pesanan jika akumulasi biaya penyimpanan tidak melebihi biaya pesanan..
5.
Economic
Part Period
Metode
EPP yang jelas memiliki langkah penyelesaian yang mirip dengan LTC, kecuali
bahwa metode ini merupakan dasar untuk menghitung biaya penyimpanan kumulatif
dan periode kumulatif barang.
6.
Period Order Quantity
Metode
ini menggunakan prinsip determinisme statis, dengan ukuran lot pesanan ekonomis
yang tetap dan lead time yang sama untuk setiap pesanan.
Hasil dan Pembahasan
Berikut adalah tahapan yang dilakukan dengan
pendekatan deterministik dinamis:
1. Data yang digunakan merupakan data dari permintaan pemesanan dari 10 priode pada periode April samapai juni 2021. Dibawah ini merupakan
data data dari permintaan yang disajikan dalam table dibawah ini:
Tabel 1
Data
Permintaan
2. Menghitung
biaya simpan dan biaya pesan di perusahaan.
Pada kain
ceruti babydoll terdapat biaya penyimpanan dan biaya pemesanan yang dikeluarkan
selama periode perencanaan. Berikut rincian biayanya:
Kenaikan
biaya kendaraan karena perusahaan memiliki kendaraan untuk sumber bahan baku
MayOutFit, membawanya langsung ke pemasok jika ada masalah dengan pengiriman,
dan bahan bakar dihasilkan karena penggunaan kendaraan. Meskipun perusahaan
dikenakan biaya internet saat memesan bahan mentah.
Biaya
penyimpanan meliputi sewa gedung dan listrik yang dihasilkan oleh barang-barang
yang harus disimpan di gudang selama penyimpanan. Biaya pemesanan dan biaya
penyimpanan ditunjukkan pada tabel di bawah ini:
Tabel 2
Biaya Pesan
Tabel 3
Biaya Simpan
Tabel 4
Data Biaya
3. Menghitung
ukuran lot pemesanan ekonomis dengan menggunakan beberapa metode deterministik
dinamis sebagai berikut:
a. Metode
Wagner Within
Metode tersebut merupakan
pengembangan algoritme untuk menyelesaikan masalah persediaan deterministik
dinamis menggunakan sistem matriks. Pencarian solusi terbaik dibagi menjadi
tiga tahap, antara lain:
a)
Hitung total biaya
persediaan (1-6) dari periode e ke periode n. Dari O1.1 hingga O6.6 dengan
biaya pemesanan ditambah biaya penyimpanan dikalikan dengan Oen.
b)
Hitung Fn, dimana rumus
untuk Fn adalah min [Oen + Fe-1]. Selain itu, dari hasil perhitungan Fn,
buatlah ringkasan dari hasil perhitungan secara keseluruhan, kemudian Anda
dapat melihat perhitungan mana yang memiliki nilai Fn terkecil.
c)
Buat strategi untuk
mengetahui berapa kali jumlah pesanan pada metode Wagner Within.
Tabel 5
Total Biaya Operasional dari periode e sampai dengan
Tabel 6
Biaya operasional minimum dari periode e sampai dengan n
Hasil
perhitungan diatas memiliki 3 order, maka hasil perhitungan yang didapat dengan
mengeksekusi strategi inventory adalah sebagai berikut:
Tabel 7
Kebijakan
Inventori Wagner Within
Setelah
didapatkan tabel strategi persediaan, maka total biaya persediaan dihitung
sebagai berikut:
Tabel 8
Ongkos
Total Wagner Within
Metode Wagner Within dilakukan dengan
3 kali pemesanan, total biaya tiga pesanan
adalah Rp 2.046.000,00, MayOutFit lebih menguntungkan karena membutuhkan biaya
berlangganan Rp 1.500.000 untuk pesanan dalam waktu 10 minggu. Jumlah pesan
yang dikirim adalah Rp 5.000.000 dengan selisih Rp. 3.500.000.000.00.
b. Metode
Lot For Lot
Jika metode
LFL dihitung pada periode pertama periode dengan lead time 1, maka barang
pesanan dikirim pada periode ke-0 atau periode sebelumnya. Tabel di bawah ini
adalah tabel total biaya untuk strategi persediaan dan metode LFL:
Tabel 9
Kebijakan Inventori Metode
LFL
Setelah
diperoleh tabel kebijakan inventori, maka selanjutnya dilakukan perhitungan
ongkos total inventori sebagai berikut:
Tabel 10
Ongkos Total Metode LFL
Pendekatan
LFL dirancang untuk meminimalkan biaya penyimpanan, terutama untuk perusahaan
dengan komoditas yang sangat mahal untuk disimpan. Kerugian dari metode ini
adalah bahwa semua biaya pesan akan dikenakan biaya 10 kali lipat dari
frekuensi pemesanan.
c. Metode
Least Unit Cost
Dihitung
menggunakan metode LUC, batch pesanan ekonomis ditentukan berdasarkan total
biaya unit per unit produk yang diproduksi selama setiap periode penyimpanan.
Biaya unit minimum per unit tercapai ketika ukuran lot dikurangi dari minggu
sebelumnya.
Tabel 11
Perhitungan Metode LUC
Hasil perhitungan
diatas memiliki 3 Kegiatan pemesanan, maka hasil perhitungan yang didapat dengan
mengeksekusi strategi inventory adalah sebagai berikut:
Tabel 12
Kebijakan Inventori Metode
Luc
Setelah
diperoleh tabel kebijakan inventori, maka selanjutnya dilakukan perhitungan
ongkos total inventori sebagai berikut:
Tabel 13
Ongkos Total Metode LUC
Kebijakan
inventori diatas diperoleh hasil bahwa pemesanan dengan hasil ongkos total
inventori sebesar Rp 3.989.800,00 dengan tiga kali pemesanan.
d. Metode
Least Total Cost
Pengukuran
lot ekonomis menggunakan metode LTC adalah keseimbangan antara biaya
penyimpanan dan pemesanan, dan ketika biaya penyimpanan dan pemesanan seimbang,
total biaya persediaan terendah tercapai.
Tabel 14
Perhitungan Metode LTC
Hasil
perhitungan diatas terdapat tiga kali pemesanan, selanjutnya melakukan
kebijakan inventori yang didapat dari hasil perhitungan adalah sebagai berikut:
Tabel 15
Kebijakan Inventori Metode
LTC
Setelah
diperoleh tabel kebijakan inventori, maka selanjutnya dilakukan perhitungan
ongkos total inventori sebagai berikut:
Tabel 16
Ongkos Total Metode LTC
Kebijakan
inventori diatas diperoleh hasil bahwa pemesanan dengan hasil ongkos total
inventori sebesar Rp 3.222.600,00 dengan tiga kali pemesanan.
e. Metode
Economic Part Period
Metode ini
digunakan untuk menentukan lot pemesanan yang ekonomis berdasarkan unit periode
kumulatifnya. Jika unit periode kumulatif mendekati barang periode ekonomis
maka cakupan lot bisa ditambah.
Tabel 17
Perhitungan Metode EPP
Hasil
perhitungan diatas terdapat tiga kali pemesanan, selanjutnya melakukan
kebijakan inventori yang didapat dari hasil perhitungan adalah sebagai berikut:
Tabel 18
Kebijakan Inventori Metode
EPP
Setelah
diperoleh tabel kebijakan inventori, maka selanjutnya dilakukan perhitungan
ongkos total inventori sebagai berikut:
Tabel 19
Ongkos Total Metode EPP
Kebijakan
inventori diatas diperoleh hasil bahwa pemesanan dengan hasil ongkos total
inventori sebesar Rp 3.518.000,00 dengan tiga kali pemesanan.
f. Metode
Period Order Quantity
Pendekatan
POQ menggunakan prinsip deterministik statis dengan benar lot pemesanan
ekonomisnya tetap dan leadtime yang sama panjang setiap kali pemesanannya.
Sehingga untuk tahap awal dihitung terlebih dahlu nilai Q dengan menggunakan
metode statis Wilson.
Tabel 20
Perhitungan Metode POQ
Setelah
melakukan perhitungan, selanjutnya menentukan kebijakan inventori sebagai
berikut:
Tabel 21
Kebijakan Inventori Metode
POQ
Setelah
diperoleh tabel kebijakan inventori, maka selanjutnya dilakukan perhitungan ongkos
total inventori sebagai berikut:
Tabel 22
Ongkos Total Metode POQ
Dari enam
metode deterministik dinamis ini, metode yang menghasilkan total biaya
persediaan terkecil adalah standar, dan lima metode dibandingkan untuk
menentukan metode mana yang terbaik:
Tabel 23
Hasil Perbandingan
Seperti yang dapat dilihat dari tabel di atas, metode
terbaik untuk menghasilkan total biaya persediaan minimum adalah metode POQ,
dan total biaya persediaan adalah Rp 1.067.000,00 yang lebih kecil dari metode
lainnya, sehingga metode POQ adalah pilihan terbaik. untuk strategi persediaan
yang optimal..
Kesimpulan
Kesimpulan dari
hasil pembahasan bahwa pengendalian persediaan yang optimal berdasarkan
perhitungan deterministik dinamis adalah menggunakan metode POQ dengan satu kali
pemesanan dengan ukuran lot pemesanan ekonomisnya adalah 43800 unit pada
periode 0 dengan ongkos pesan Rp 500.000,00 dan ongkos simpan Rp 567.000,00
dengan ongkos total Rp 1.067.000,00. Diharapkan pada penelitian selanjutnya,
optimasi biaya inventori bisa dikembangkan melalui pengujian pendekatan
probabilistik dengan sifat permintaan yang tidak pasti dan leadtime yang
berubah-ubah sesuai dengan kondisi.
Hadiyanti, Lisa, & Siregar, M. Tirtana.
(2018). Penentuan Frekuensi Pemesanan Komponen Lensa Kamera Menggunakan Metode
Deterministik Dinamis untuk Meminimalisasi Biaya Persediaan pada PT XACTI
Indonesia. Jurnal Manajemen Industri Dan Logistik, 2(2), 192�205.
Google Scholar
Heizer, Jay, Render, Barry, Munson, Chuck,
& Sachan, Amit. (2017). Operations management: sustainability and supply
chain management, 12/e. Pearson Education. Google Scholar
Limbong, Inggried, Tarore, Huibert, Tjakra,
Jermias, & Walangitan, D. R. O. (2013). Manajemen Pengadaan Material
Bangunan dengan Menggunakan Metode MRP (Material Requirement Planning) Studi
Kasus: Revitalisasi Gedung Kantor BPS Propinsi Sulawesi Utara. Jurnal Sipil
Statik, 1(6). Google Scholar
Nangin, Anggelika S., Nangoi, Grace B.,
& Tirayoh, Victorina Z. (2018). Penerapan Sistem Job Order Costing dalam
Penentuan Harga Jual Produk Pada CV. Satu Satu Media Utama. Going Concern:
Jurnal Riset Akuntansi, 13(04). Google Scholar
Octaviani, Indah Rahadian, Jaenudin,
Jaenudin, & Taurusyanti, Dewi. (2019). Analisis Pengendalian Persediaan
Bahan Baku Dalam Meningkatkan Efektivitas Produksi Pada Pt. Batara Indah. Jurnal
Online Mahasiswa (JOM) Bidang Manajemen, 4(2). Google Scholar
Raharjo, Azelia Rachmadina. (2021). Perancangan
Pusat Pengembangan Industri Kreatif di Kabupaten Sidoarjo. Universitas 17
Agustus 1945 Surabaya. Google Scholar
Rahmasari, Lisda. (2011). Pengaruh supply
chain management terhadap kinerja perusahaan dan keunggulan bersaing (Studi
kasus pada industri kreatif di Provinsi Jawa Tengah). Majalah Ilmiah
Informatika, 2(3). Google Scholar
Tamodia, Widya. (2013). Evaluasi penerapan
sistem pengendalian intern untuk persediaan barang dagangan pada PT. Laris
Manis Utama Cabang Manado. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen,
Bisnis Dan Akuntansi, 1(3). Google Scholar
Copyright holder: Erick Firmansyah, Rendiyatna Ferdian (2022) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal
Ilmiah Indonesia |
This article
is licensed under: |