Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN:
2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 3, Maret 2022
ANALISIS WACANA KORUPSI BANSOS JULIARI BATUBARA PADA AKUN INSTAGRAM @4MAZE TERHADAP KORUPTOR
Thareq Zendo, Catur Suratnoaji
Universitas
Pembangunan Nasional �Veteran� Jawa Timur, Indonesia
Email: [email protected],
[email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis wacana kritis dalam korupsi bansos
Juliari Batubara pada akun
Instagram @4maze dengan menggunakan
model Teun A. Van Dijk. Analisis model ini memiliki tiga dimensi analisis
yakni teks, kognisi sosial, dan konteks sosial. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Objek penelitian dengan memilih tiga postingan @4maze terkait korupsi
bansos Juliari Batubara. Dengan metode analisis
wacana kritis pada teks postingan dan dokumentasi serta analisis tampilan konten, penelitian ini menemukan bahwa
akun @4maze mengkontruksi postingannya untuk menyuarakan kritik sosial khususnya dalam permasalahan korupsi. Dimensi analisis teks yang ditampilkan adalah vonis hukuman korupsi
bansos covid-19 Juliari
Batubara dengan menggambarkan
kontradiksi yang terjadi karena ingin diringankan
hukuman akibat menderita dihina publik akan tetapi
respon masyarakat menjadi semakin sinis. Pada dimensi analisis kognisi sosial menggunakan strategi memperlihatkan realita penegakkan hukum di Indonesia.
Pada Selanjutnya, dimensi analisis konteks sosial terlihat wacana yang berkembang di masyarakat dibangun oleh @4maze dengan memberikan kritik sosial namun
dibungkus dengan darkjokes. Penggunaan analisis wacana kritis Teun A. Van Dijk telah menemukan realitas yang dibentuk oleh
@4maze dalam postingannya. Sehingga implikasi teoritis yang dapat diperoleh adalah analisis wacana kritis juga dapat dibangun oleh media dengan berbentuk darkjokes.
Kata Kunci: Analisis Wacana Kritis, Korupsi Bansos
Abstract
The study was to analyze the critical narrative of
the corruption of bansos coal bansos
on @4maze of instagram account using a teun a.van dijk
model. The analysis of this model has three dimensions of textual, social
cognition, and social context. The research methods used are qualitative with a
descriptive approach. The research object selections three posts from @4maze on
the corruption of julisos coal. With critical wacko
analysis of the post text and documentation and content content
analysis, the study found that @4maze structured his post to voice social
criticism especially in corruption issues. The dimension of textual analysis
shown is the covid-19 corruption sentence of bansos
covid-19 juliaral-coal by describing a contradiction
that exists because of wanting to be alleviated by suffering public humiliation
but public response becomes increasingly cynical. In the dimension of social
cognition analysis using strategy, it shows reality of law enforcement in
Indonesia. Next, the dimensions of social context analysis show growing
discourse in society built by @4maze through social criticism wrapped in darkjokes. The use of critical wacana
analysis at teun a. van dijk
has found reality created by @4maze in his post. So
the theoretical implications that can be obtained are critical wacanos analysis can also be built by media with a darkjokes form.
Keywords: Critical Discourse Analysis,
Social Assistance Corruption
Pendahuluan
Di era digitalisasi saat ini, kehadiran media sosial menjadi new media atau media baru yang digemari oleh masyarakat Indonesia. Menurut Kotler & Keller dalam Wiqoyatillah (2020) media sosial merupakan sebuah sarana bagi konsumen untuk berbagi informasi teks, gambar, audio, dan video dengan satu sama lain dan dengan perusahaan dan sebaliknya. Sehingga dapat diartikan bahwa media sosial adalah sebuah media online yang dimana para pengguna internet dapat berbagi, berpartisipasi, dan menciptakan berbagai konten.
Indonesia adalah salah satu negara dengan pengguna media sosial terbanyak di dunia. Berdasarkan laporan terbaru dari We Are Social, dari total populasi Indonesia yang berjumlah 272 juta jiwa, ada ada 175,4 juta pengguna di Indonesia pada tahun 2020. Artinya 64% setengah penduduk RI telah merasakan akses ke dunia maya. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, ada kenaikan 17% atau 25 juta pengguna internet di negeri ini. Menariknya, dari 175,4 juta pengguna internet di Indonesia, ada 160 juta yang menjadi pengguna aktif media sosial. Bila dibandingkan dengan 2019, maka pada tahun ini We Are Social menemukan ada peningkatan 10 juta orang Indonesia yang aktif di media sosial (Jayani, 2021).
Jenis media sosial yang dikenal oleh masyarakat sangat beragam. Menurut hasil riset oleh �We Are Social� diantara banyaknya jenis media sosial tersebut, media sosial yang diminati orang Indonesia saat ini diantaranya WhatsApp, Facebook, Instagram, dan Twitter (Puspitarini & Nuraeni, 2019). Namun dari beberapa jenis tersebut, media sosial yang akan digunakan untuk menganalisis adalah Instagram. Dengan Instagram pengguna bebas berbagi cerita, pengalaman, tanpa dibatasi jarak dan waktu dengan followers-nya (Sakti & Yulianto, 2019).
Instagram adalah sebuah aplikasi yang digunakan
untuk membagi-bagikan foto dan video. Sebagai media sosial, instagram juga
digunakan untuk� membagikan wacana kepada orang lain.
Wacana dapat diartikan sebagai suatu bentuk komunikasi baik lisan maupun
tulisan yang dibentuk dari nilai, kepercayaan dan tujuan sosial yang membentuknya.
Analisis wacana dapat dikaji dari dua segi, yaitu (1) internal, dikaji dari
jenis, struktur, dan hubungan bagian-bagiannya; dan (2) eksternal, dikaji dari
keterkaitan wacana dengan pembicara, hal yang dibicarakan, dan lawan bicara
Baryadi (dalam Putri & Ramadhan, 2020).
Disamping itu, dalam memahami suatu wacana secara keseluruhan diperlukan teks dan konteks. Konteks diperlukan untuk mengetahui keterkaitan teks dengan fenomenan di luar bahasa seperti sosial dan budaya. Dengan demikian, informasi yang diperoleh dapat diketahui secara keseluruhan (Sumarlam, 2020). Jadi ketika ada yang membagikan tulisan atau video di Instagram maka hal tersebut termasuk sebuah wacana. Salah satunya akun Instagram @4maze merupakan akun yang berfokus pada penyampaian kritik sosial terhadap isu-isu sosial-politik yang sedang terjadi di Indonesia.
Pemilihan @4maze berdasar pada cara menyampaikan kritik sosial dengan dibungkus bahasa gaul yakni darkjokes atau humor gelap yang merupakan salah satu genre yang membenturkan komedi dan tragedi dengan mengubah ketidakbahagiaan menjadi lelucon. Darkjokes dapat berfungsi sebagai mekanisme pertahanan atau defense mechanism dalam menghadapi situasi kelam dengan mengizinkan subjek mengambil jarak dari penderitaan yang dialaminya. Selain itu, @4maze juga membagikan kabar berita sarkasme. Menurut Cahyanti (2020) sarkasme sendiri merupakan gaya bahasa yang mengandung cacian, hinaan serta celaan yang kurang enak didengar serta mengandung kepahitan yang merendahkan status sosial maupun yang lainnya.
(Sumber: analisa.io/profile/4maze, November 2021)
Berdasarkan data dari analisa.io yang menganalisis
analisis profil akun instagram baik secara personal maupun komunitas, @4maze memiliki engagement rate 4.98% (like rate 4.54% dari 4,566 likes per postingan,
dan comment rate 0.44% dari 443 comments per postingan). Performa tersebut
dihasilkan pada tanggal 10 Oktober s.d. 13 Oktober 2021. Jika suatu konten mampu mendapatkan
banyak perhatian dari pihak follower, maka pengetahuan publik pada suatu brand akan secara otomatis
meningkat. Engagement rate juga dapat digunakan sebagai alat riset
guna memahami keinginan audiens berdasarkan jumlah interaksi dengan beberapa atau suatu
konten tertentu. Hal ini dapat dinilai
langsung dari postingan mana yang memiliki jumlah engagement
paling banyak atau paling sedikit. Dengan demikian, dengan skor yang dimiliki @4maze tersebut memberikan pemaparan yang lebih jelas terkait aktivitas
akun tersebut dengan mengungkapkan apa saja kebutuhan
mereka dan berbagai hal yang saat ini
memang sedang menjadi tren khususnya
dalam isu sosial-politik yang membahas spesifik mengenai korupsi.
Dalam perjalanannya
dengan berbagai ribuan postingan yang dilakukan oleh @4maze mengenai
korupsi, beberapa postingan yang menyita perhatian dari masyarakat adalah korupsi bantuan sosial (bansos) covid-19 yang dilakukan oleh Mantan Menteri Sosial Republik Indonesia yaitu Juliari Batubara. Ia terbukti menerima total Rp 32,2 miliar dari korupsi
bansos (Tempo.co, 2021).
Peneliti tertarik untuk menganalisis beberapa postingan @4maze,
diantaranya postingan (1) Hal Meringankan Vonis Juliari di Kasus Bansos: Menderita
Dihina Publik, (2) Kutipan Ucapan Juliari Batubara �Tidak Pernah Sedikit
Pun Saya Memiliki Niat atau Terlintas, Saya Untuk Korupsi�, (3) Hukum Tajam
Ke Bawah Tumpul Ke Koruptor. Secara keseluruhan alasan peneliti menentukan 3 (tiga) postingan tersebut dikarenakan dari sekian postingan yang diwacanakan oleh akun Instagram @4maze
mengenai Juliari Batubara, ketiga postingan itulah yang paling mendapatkan banyak likes dan comment dari
pengguna media sosial
Instagram.
Adanya penelitian
terdahulu yang menjadi bahan rujukan peneliti
yaitu penelitian yang dilakukan oleh Nurani (2020)
yang berjudul Analisis Wacana Kritis Penyandang
Disabilitas dalam Film
Dancing In The Rain. Penelitian tersebut
membahas serupa yaitu analisis wacana kritis, akan tetapi model analisis yang digunakan adalah wacana kritis
model Norman Fairclough, sedangkan penelitian ini menggunakan model wacana kritis Teun A. Van Dijk. Selain itu, perbedaan
lainnya adalah fokus permasalahan yang diteliti yaitu penyandang disabilitas sedangkan penelitian berfokus pada permasalahan korupsi bansos covid-19. Penelitian lain
yang relevan adalah studi analisis wacana kritis yang dilakukan oleh Indriya Suciningsih (2019), berjudul Analisis Wacana Kritis Trending Topic Hashtag Crazy Rich Surabayan Di Twitter. Penelitian ini mengkaji tentang
trending topic #CrazyRichSurabaya di Twitter dengan kesimpulan pengguna twit dengan hashtag tersebut menggunakan kalimat yang sangat hiperbola (atau melebih-lebihkan keadaan sesungguhnya).
Adapun alasan pemilihan model ini dikarenakan analisis wacana kritis yang dikemukakan oleh Teun
A. Van Dijk menitikberatkan kekuatan dan ketidaksetaraan yang
dibuat pada fenomena sosial. Pendekatan ini sering disebut
sebagai kognisi sosial karena membantu
bagaimana produksi teks yang melibatkan proses yang kompleks tersebut dapat dipelajari dan dijelaskan (Nurcahyo, 2015).
Oleh sebab itu, analisis wacana kritis digunakan untuk menganalisis wacana terhadap ilmu lain yang terdapat pada ranah politik, ras, gender, hegemoni, budaya, kelas sosial.
Ranah kajian tersebut berpusat pada prinsip analisis wacana kritis yakni
tindakan, konteks, historis, kekuasaan, dan ideologi (Putu dkk., 2019).
Dijk (2001)
menggambarkan bahwa analisis wacana kritis merupakan pendekatan penelitian untuk menganalisis social power
abuse, dominance and inequality dalam
struktur sosial. Hal tersebut terjadi secara tersembunyi dalam teks maupun
tuturan pada konteks sosial tertentu. Sehingga Critical Discourse Analysts
(CDA) mengambil posisi ekplisit untuk memahami, menganalisis social
inequality. Dapat dipahami
bahwa model yang dikembangkan
Teun A. Van Dijk dapat mengelaborasi elemen-elemen wacana sehingga dapat diaplikasikan secara praktis pada kritikan yang dilakukan oleh @4maze.
Metode Penelitian
Pendekatan yang digunakan adalah
penelitian kualitatif dengan metode analisis
wacana kritis (critical
discourse analysis) dan tipe penelitian deskriptif. Tujuan analisis wacana kritis adalah
menjelaskan dimensi linguistik kewacanaan fenomena sosial dan kultural dan proses perubahan dalam modernitas terkini (Jorgensen & Phillips, 2007:114-116).
Dalam teorinya,
studi analisis wacana kritis Teun A. Van Dijk merupakan metodologi dalam paradigma kritis, yang melihat bahwa media bukanlah saluran yang bebas dan netral. Media justru dimiliki oleh kelompok tertentu dan digunakan untuk mendominasi kelompok yang tidak dominan (Eriyanto dalam Cenderamata
& Darmayanti, 2019).
Sumber data penelitian ini ketiga tingkatan dimensi teori analisis
wacana kritis Teun A. Van Dijk yang terdapat pada beberapa postingan akun Instagram @4maze
yang berkaitan dengan korupsi bansos Juliari Batubara. Teknik pengumpulan
data dalam penelitian ini ada 2 (dua),
yaitu dokumentasi dan telaah isi. Dokumentasi
adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, majalah, agenda dan lainnya (Arikunto, 2013:265).
Dalam hal ini proses dokumentasi diarahkan pada postingan @4maze.
Melalui metode ini, data-data yang termuat dalam wacana @4maze dikumpulkan sebagai data untuk bukti atau
keterangan dalam melakukan pengkajian, penelaahan atau selanjutnya data sudah terkumpul dan teridentifikasi untuk dapat dievaluasi.
Sedangkan metode telaah digunakan untuk mendapatkan data tentang postingan mana saja yang termasuk kajian analisis wacana kritis.
Fokus penelitian dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis wacana kritis dengan model milik Teun A. Van
Dijk terhadap ketiga postingan @4maze terkait korupsi bansos covid-19 Juliari Batubara.
Analisis model ini
memiliki tiga dimensi analisis yakni teks, kognisi
sosial, dan konteks sosial (Eriyanto dalam Muffidah
dkk., 2021).
Hasil dan Pembahasan
Pengumpulan data pada akun @maze dilakukan pada minggu kedua November 2021 hingga minggu ketiga
bulan Januari 2022. Beberapa postingan peneliti pilih sebagai upaya menelaah
data serta membedah latar belakang dari postingan tersebut. Pembahasan ini akan dibagi
ke dalam 3 (tiga) konteks penting
yakni teks, kognisi sosial dan konteks sosial. Adapun postingan-postingan yang dianalisis
pada akun @4maze terkait
korupsi bansos covid-19
yang dilakukan oleh Juliari
Batubara dengan mengambil tiga postingan.
Tabel 1
Objek Penelitian
No |
Tanggal |
Postingan |
1. |
23 Agustus
2021 |
Hal Meringankan Vonis
Juliari di Kasus Bansos: Menderita Dihina Publik |
2. |
9 Agustus
2021 |
Kutipan Pernyataan Juliari
Batubara �Tidak Pernah Sedikit Pun Saya Memiliki Niat atau Terlintas,
Saya Untuk Korupsi� |
3. |
5 Agustus
2021 |
Hukum Tajam Ke Bawah Tumpul Ke Koruptor |
Sejak awal
kasus korupsi bansos covid-19 didasari oleh dugaan KPK terhadap cara penunjukkan langsung rekanan yang dilakukan Juliari Batubara kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) kemudian ditemukan bukti bahwa ada
kesepakatan fee antara
PPK� dan Juliari Batubara. Hal ini sejalan dengan pendapat Hafidz & Widodo (2015)
sebab korupsi juga sering terjadi pada elemen-elemen pemerintahan dalam hal penyalahgunaan
kekuasaan dalam bidang politik, ekonomi, dan sosial-masyarakat dalam berbagai cara dan bertindak, hukum berperan sebagai instrumen penting dalam menciptakan
suatu kondisi yang stabil dalam penyelenggaraan
negara.
Dari tiga
objek penelitian, @4maze
jelas menunjukkan kekhasannya sebagai media online dengan memperlihatkan sindiran-sindiran sarkasme yang dibungkus bahasa gaul atau darkjokes.
Dengan demikian pemilihan kata dan cara menyajikan suatu realitas akan ikut
menentukan struktur konstruksi realitas dan makna yang muncul. Untuk lebih detail, peneliti menganalisis dengan menggunakan metode analisis wacana kritis Teun A. Van Dijk. Inti analisis Van Dijk adalah menggabungkan ketiga dimensi yakni teks, kognisi
sosial, konteks sosial dalam satu
kesatuan analisis (Zuhri, 2020).
Dalam dimensi
teks terbagi ke dalam tiga
tingkatan yaitu, struktur makro (makna global dari suatu teks yang dapat diamati dari
topik atau tema yang diangkat oleh suatu teks), superstruktur
(kerangka suatu teks yakni struktur
dan elemen wacana disusun dalam teks
secara utuh yang terdiri dari pendahuluan,
isi, dan penutup), dan struktur mikro (makna dari suatu
teks yang dapat diamati dari pilihan
kata, kalimat, dan gaya
yang dipakai oleh suatu teks). Pada level kognisi sosial yaitu menganalisis
bagaimana kognisi penulis/individu dalam teks berita.
Sedangkan aspek ketiga, dimensi konteks sosial yaitu menganalisis wacana yang berkembang dalam masyarakat akan suatu masalah. Dengan menganalisa
tiga dimensi tersebut akan semakin
jelas makna teks yang diwacanakan oleh @maze.
Untuk memudahkan pembahasan, peneliti membagi bahasan pada tiga dimensi tersebut,
yakni:
1. Analisis
Wacana Teks
Secara lengkap untuk mengetahui realitas konstruksi @4maze terkait
isu korupsi bansos covid-19, penelitian terhadap teks atau postingan pada @4maze
dilakukan dengan analisis model Teun A. Van Dijk, selanjutnya peneliti membahas
setiap teks pada postingan akun @4maze berdasarkan struktus teks yang
dibuat Teun A. Van Dijk yakni struktur makro yang terdiri dari tematik dengan
elemen topik dalam suatu teks. Struktur makro
dikatakan topik karena merupakan gagasan utama yang mendasari adanya sebuah tulisan. Super struktur adalah struktur yang digunakan untuk mendeskripsikan keseluruhan dengan memberikan alasan pendukung yang disusun dalam bagian
pendahuluan, isi, penutup, dan kesimpulan. Teks umumnya mempunyai
skema atau alur. Alur tersebut menunjukkan bagaimana bagian-bagian pada teks disusun dan diurutkan sehingga membentuk kesatuan arti. Dengan struktur mikro merupakan makna wacana yang dapat diamati dari suatu
teks dari kata, kalimat, proposisi, dan gaya yang dipakai oleh suatu teks. Agar lebih detail, selanjutnya peneliti akan membahas
tiga postingan yang menjadi objek penelitian
ini menggunakan tiga stuktur teks
yaitu struktur makro, super struktur, dan struktur mikro.
a) Analisis
Postingan 1
Judul atau Tema: Hal Meringankan Vonis Juliari di Kasus Bansos: Menderita Dihina
Publik
(Sumber: instagram.com/4maze/, November 2021)
Struktur Makro
Berdasarkan analisis teks struktur makro pada postingan @4maze, peneliti
mendapatkan hasil bahwa postingan tersebut diposting pada tanggal 23 Agustus 2021 dengan memperoleh likes sebanyak 4.218 dan 741 komentar dari pengguna Instagram. Dapat dilihat maksud
dari @4maze memposting
adalah dengan melempar wacana sebagai bentuk sindiran terhadap Juliari Batubara. Hal itu terjadi demikian sebagai bagian dari konsekuensi pejabat publik apalagi merugikan masyarakat dan negara pada masa pandemi
covid-19. Menariknya sumber
postingan yang ditulis oleh
@4maze atau hasil screenshot
portal berita online DetikNews.com.
Super Struktur
Diawali dengan postingan sebuah gambar berita
dengan lead yang menjelaskan
bahwa �Hal Meringankan Vonis Juliari di Kasus Bansos: Menderita
Dihina Publik�. @4maze menyertakan
caption postingan yaitu
�Sok iye nih palkon�. Makna palkon sendiri ialah sebuah bahasa
yang sarkasme di mana sering
digunakan di media sosial
oleh netizen untuk menyindir
bahkan mengejek. Seluruh isi dalam
postingan berita tersebut menjelaskan keringanan hukuman vonis Juliari Batubara yakni penderitaan hinaan publik. Akan tetapi pernyataan tersebut mendapat beragam respon dari netizen. Tampak jelas sindiran yang dilakukan @4maze, bagaimana
@4maze secara satir mencoba mengkritik melalui sindiran yang harusnya bersyukur dengan vonis hukuman
yang diberikan karena mendapatkan keringanan. Skema
yang ditampilakn oleh @4maze ini dinilai telah
mencerminkan gambaran kejengkelan netizen terhadap sikap Juliari Batubara yang terkesan meminta dikasihani.
Struktur Mikro
Pada struktur mikro ini
menjelaskan penekanan atas pendapat yang telah dikemukakan dalam struktur
makro. Dalam latar yang ingin ditampilkan @4maze pada teks
postingan ini adalah memberitahukan bahwa putusan hakim yang semula mendapat
tuntutan jaksa vonis 12 tahun penjara akhirnya berkurang menjadi 11 tahun
penjaran.� Lebih lanjut, pada bagian ini
postingan @4maze mengutip dari media online detiknews.com yang kemudian menjadi sebuah postingan
darjokes. Berdasarkan analisis teks terhadap postingan
tersebut yang berisi berita di atas menunjukkan bagaimana perilaku pejabat
publik ketika korupsi yang kemudian mendapatkan keringanan dengan pertimbangan
karena di�-bully masyarakat. Lewat struktur mikro, @4maze berusaha
menyakinkan pembaca dengan memaparkan sebuah judul berita dari media online
DetikNews.com.
Secara visualisasi terdapat perbedaan dengan sumber aslinya di mana pada kalimat �menderita dihina publik� yang diberi warna merah.
Artinya terdapat penekanan yang diberikan oleh @4maze
dengan menegaskan bahwa alasan yang diungkapkan hakim tersebut tidak dapat diterima
oleh masyarakat, terlihat dari kolom komentar
postingan @4maze. Selain itu,
akun @4maze ingin menunjukkan bahwa keputusan hakim tersebut terkesan membantu koruptor yang sudah jelas-jelas merugikan negara dan masyarakat terlebih di masa pandemi covid-19.
Gambar 2
Berita Juliari Batubara
(Sumber: DetikNews.com, November 2021)
b) Analisis
Postingan 2
Judul atau Tema: Kutipan
Ucapan Juliari Batubara �Tidak Pernah Sedikit
Pun Saya Memiliki Niat atau Terlintas, Saya Untuk Korupsi�
(Sumber: instagram.com/4maze/, November 2021)
Struktur Makro
Postingan tersebut diposting pada
tanggal 9 Agustus 2021 dengan memperoleh likes sebanyak 5.293 dan 1.545
komentar dari pengguna Instagram. Struktur ini menjelaskan
yang menjadi topik adalah pernyataan dari Juliari Batubara saat membacakan nota
pembelaan (pledoi) dalam sidangnya. Seluruh isi dalam postingan tersebut
menjelaskan permohonan Juliari Batubara untuk dibebaskan dari segala dakwaan.
Akan tetapi bukan mendapat simpati dari masyarakat melainkan mendapat berbagai
komentar-komentar dengan narasi anekdot dari para pengguna media sosial
Instagram.
Super Struktur
Skema yang
ditulis @4maze ini diawali dengan judul dan lead yang cocok yakni tentang penjelasan
Juliari Batubara disertai visualisasi Juliari Batubara menggunakan seragam tahanan KPK. Kemudian terdapat kalimat yang dituangkan berbunyi �Oleh karena itu permohonan
saya, permohonan istri saya, permohonan
kedua anak saya yang masih kecil-kecil serta permohonan keluarga besar saya kepada
majelis hakim yang mulia, akhirilah penderitaan kami ini dengan membebaskan
saya dari segala dakwaan�. Melalui tulisan tersebut @4maze
berusaha menjelaskan bahwa Juliari Batubara memberikan pledoi. Sebagai penutup pada teks postingannya, @4maze menggunakan kalimat dengan mencantumkan lanjutan pernyataan Juliari Batubara �Keluarga saya sejak dulu
aktif di bidang pendidikan, khususnya pendidikan menengah. Keluarga saya salah satu pendiri yayasan
pendidikan menengah yang sudah berusia puluhan
tahun di Jakarta dan sudah menghasilkan ribuan alumni�. Lead
dalam teks ini menggambarkan bahwa Juliari Batubara telah memohon kepada
majelis hakim untuk membebaskan dirinya dari segala dakwaan.
Dari postingan ini terlihat bahwa @4maze menyindir kalimat-kalimat yang tercantum dalam pledoi Juliari Batubara dengan menyertakan caption �Ude, bebasin aja
udah�.
Struktur Mikro
Dalam struktur mikro, @4maze menjelaskan penekanan pada teks dengan latar yang terletak pada gambar postingan �Tidak pernah sedikitpun saya memiliki niat atau terlintas, saya untuk korupsi�. Pada elemen ini, @4maze menjelaskan makna, maksud, atau arti yang ingin ditekankan serta dapat dikategorikan menjadi latar, detil dan maksud, praanggapan. Pada latar @4maze memberitahukan bahwa Juliari Batubara sebagai tersangka kasus korupsi bansos covid-19 memohon kepada majelis hakim untuk membebaskan dari segala tuduhan dakwaan. Permohonan tersebut tidak hanya permohonan Juliari Batubara melainkan juga istri dan kedua anaknya yang disebut masih kecil. Secara rinci, @4maze menambahkan dalam postingan ini sebuah teks sebagai berikut �Putusan majelis yang mulia akan teramat besar dampaknya bagi keluarga saya, terutama anak-anak saya yang masih di bawah umur dan masih sangat membutuhkan peran saya sebagai ayah mereka�. Pada bagian ini, @4maze memaparkan penjelasan dari Juliari Batubara kalau putusan hakim sangat merugikan dirinya terutama dampak bagi keluarganya.
Adanya visualisasi terkait kutipan kalimat langsung yang disampaikan Juliari Batubara pada saat pembacaan pledoi, @4maze ingin menunjukkan kepada masyarakat terkait sikap Juliari Batubara yang terkesan tidak ada perasaan bersalah setelah melakukan tindakan korupsi bansos covid-19. Dari analisis teks terhadap postingan tersebut, lewat struktur mikro @4maze membuat topik yang menggambarkan pesan kepada masyarakat perilaku koruptor. Kontradiksi yang seharusnya diperlihatkan adalah dengan sikap mengakui dan bertanggung jawab atas perbuatan yang telah merugikan negara dan masyarakat.
c)
Analisis Postingan 3
Judul atau Tema: Hukum Tajam Ke Bawah Tumpul Ke Koruptor
(Sumber: instagram.com/4maze/, November 2021)
Struktur Makro
Postingan tersebut diposting
pada tanggal 4 Agustus 2021
dengan memperoleh likes sebanyak 6.179 dan 409 komentar dari pengguna Instagram. Akun @4maze berusaha menjelaskan bahwa ada ketimpangan yang terjadi pada hukum Indonesia di
mana sesuai dengan judul teks yaitu
hukum tajam ke bawah tumpul
ke koruptor. Juliari Batubara sebagai pejabat publik selaku Mantan Menteri Sosial Republik Indonesia dan Kakek Samirin seorang
masyarakat miskin yang berprofesi
sebagai penggembala sapi.
Super Struktur
Di sini menjelaskan
bahwa hukum di Indonesia timpang sebelah. Postingan ini diawali dengan tulisan
�hukum tajam ke
bawah tumpul ke koruptor� sebagai lead, sedangkan isi yang terkandung
dalam muatan postingan tersebut ialah menggambarkan perbandingan hukuman yang
diterima oleh Juliari Batubara dan Kakek Samirin. Juliari Batubara sendiri
terkena kasus korupsi dana bansos Rp 2,7 Triliun dengan hukuman 11 tahun
penjara. Sedangkan Kakek Samirin memungut getah karet seharga Rp 17.000 dengan
vonis hukuman 2 bulan 4 hari penjara. Kemudian pada postingan ini ditutup
dengan penulisan �Kalau dibandingkan hukuman Kakek Samirin, maka harusnya
Juliari mendapat hukuman: Kakek Samirin: Rp 17.000 = 2 bulan 4 hari, Juliari:
Rp 2,7 Triliun, harusnya dihukum 28.109.589 tahun (Skematik). Tampak jelas
sindiran yang dilakukan @4maze, bagaimana @4maze secara satir
mencoba mengkritik putusan hakim kepada koruptor Juliari Batubara. Kontradiksi
tersebut menegaskan @4maze merupakan akun yang berfokus untuk
mewacanakan sebuah isu sosial-politik kepada para follower dan pembaca.
Struktur Mikro
Pada
proses semantik atau makna yang ingin ditekankan dalam teks postingan, @4maze
berusaha menjelaskan penulisannya dengan mengawali postingan caption �Baca
sampai habis� yang menunjukkan kondisi empiris atau realita hukum terasa justru
dibuat untuk merugikan masyarakat miskin dan menyanjung kaum elit politik.
Penegak hukum lebih mengabaikan realitas yang terjadi di masyarakat ketika
menegakkan korupsi di Indonesia. Latar
yang ingin ditampilkan @4maze pada postingan ini adalah memberitahukan
bagaimana penegakan hukum di Indonesia masih terkesan berat sebelah yakni masih
tumpul ke atas dan tajam ke bawah. Sementara pada segi sintaksis atau pemilihan
kata dapat dilihat dari ungkapan �Juliari: Rp 2,7 Triliun, harusnya dihukum
28.109.589 tahun� adalah kalimat pasif. Meskipun terkesan hiperbola dan
hitungan tersebut tidak selaras dengan undang-undang tindak pidana korupsi
(tipikor), namun tampak jelas maksud @4maze menandai kalimat �28.109.589
tahun� tersebut bahwa hukuman yang diterima Juliari Batubara tidak sebanding
dengan kerugian negara (stilistik).
2.
Analisis Kognisi Sosial
Analisis wacana bukan hanya membatasi perhatiannya pada struktur teks, tetapi juga bagaimana suatu teks diproduksi. Teun A. Van Dijk menawarkan suatu analisis yang disebut sebagai kognisi sosial (Eriyanto, 2011). Van Dijk berpendapat bahwa tahapan kognisi sosial adalah dimensi yang paling penting, dimana peneliti memaparkan sebuah wacana melalui latar belakang kehidupannya. Artinya, kognisi sosial pada analisis wacana tidak hanya dibatasi oleh struktur teks menandakan pemaknaan, pendapat dan ideologi yang diperoleh dari struktur wacana. Karena setiap teks pada dasarnya dihasilkan lewat kesadaran, pengetahuan, prasangka, atau pengetahuan tertentu atas suatu peristiwa (Darma, 2014).
Pada teks postingan tergambar wacana @4maze terhadap kasus korupsi bansos covid-19 yang dilakukan oleh Juliari Batubara. Melalui analisis kognisi sosial menjadi lebih jelas dan komprehensif kritik sosial dengan dibungkus darkjokes. Sehingga, peneliti membedah kognisi @4maze per postingan. Dari tiga objek postingan yang dijadikan sumber penelitian ditulis dengan skema uang berbeda, dengan menggunakan skema hasil screenshot dari portal berita online kemudian menambahkan caption, ada juga yang mengedit gambar kemudian diberikan caption, dan penggambaran dengan narasi anekdot sesuai dengan kognisi yang dialami @4maze. Untuk menjelaskan keterkaitan kognisi sosial dan postingan yang diproduksi, terdapat beberapa strategi yang digunakan oleh Teun A. Van Dijk. Strategi tersebut dapat menjadi bagian dan pemahaman terhadap makna yang hendak ditampilkan oleh akun @4maze. Ada empat strategi seperti dijelaskan Eriyanto, (2011) sebagai berikut:
a)
Seleksi
Strategi komunikasi melalui seleksi
menjelaskan bagaimana sumber, peristiwa ataupun informasi diseleksi oleh @4maze
untuk diproduksi dalam postingan. Adapun pengambilan keputusan menggunakan satu
sumber berita, memilih satu sumber dengan kredibilitas media berita yang
terpercaya merupakan strategi wacana yang dipilih. Pada wacana korupsi bansos covid-19
Juliari Batubara yang dibangun @4maze merupakan bentuk humor yang
ofensif untuk memberikan justifikasi kepada audiens atau para pembaca
yang sedari awal memiliki prasangka kepada Juliari Batubara. Dengan demikian,
humor gelap yang ditampilkan menjadi alat untuk menormalisasikan status quo.
b)
Produksi
Pada strategi produksi berhubungan
dengan sistem atau skema yang ingin ditampilkan dalam suatu teks atau
postingan. Dalam hal ini, @4maze menggunakan beberapa skema seperti
skema repost dari berita-berita media online yang bertujuan untuk
memperkuat agurmentasi atau kritikan. Selain itu, @4maze juga
menggunakan skema analisa melalui penggambaran narasi dengan ditunjang
visualisasi yang menjadi target objek sasaran.
c)
Penyimpulan
Penyimpulan berkaitan dengan bagaimana konstruksi
realitas yang dibangun dengan tampilan suatu teks atau postingan secara ringkas
agar mudah dipahami. Beberapa postingan yang ditulis kemudian dapat
menyimpulkan informasi yang didapat menunjukkan provokatif dan mengganggu. Hal
ini dapat dilihat cara penyampaian @4maze dengan memprovokasi audiens.
d)
Transformasi Lokal
Transformasi lokal ialah cara suatu
peristiwa ditampilkan misalnya dengan penambahan (additions), dengan
perubahan urutan (permutation). Dalam hal ini @4maze menampilkan
wacananya dalam sebuah postingan. Hukum Tajam Ke Bawah Tumpul Ke Koruptor, itu
tampak pada additions dengan kalimat yang menunjukkan wacana �Baca
sampai habis�. Dapat dikatakan juga @4maze mengkritik dengan satir
keputusan vonis hukuman yang diterima Juliari Batubara tidak sebanding dengan
Kakek Samirin.
3.
Analisis Konteks Sosial
Dimensi konteks sosial digunakan untuk mempelajari wacana yang sedang berkembang di masyarakat. Sehingga untuk meneliti teks, perlu memahami bagaimana bagaimana wacana tentang suatu hal diproduksi dan dikontruksi oleh masyarakat. Pada konteks penelitian ini, wacana yang dibangun @4maze tidak bisa lepas dari perhatian publik. Kritik politis dengan tampilan berbentuk darkjokes bukan tanpa argumentasi semata melainkan juga diikuti dengan pengumpulan data dan fakta yang kemudian dirangkum.
Pandangan @4maze terkait korupsi bansos covid-19 sejalan dengan kondisi hukum di Indonesia yang kian melemahkan legitimasi moral dan sosial. Ada diskrimasi perlakuan hukum terhadap mereka yang memiliki uang dan berkuasa dengan mereka yang tidak memiliki uang dan tidak mempunyai kekuasaan. Hukuman yang diberikan kepada Juliari Batubara seakan menggambarkan penegak hukum seperti memakai kacamata kuda yang sama sekali mengesampingkan fakta sosial.
Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas,
peneliti menyimpulkan bahwa akun @4maze mengkontruksi postingannya untuk menyuarakan kritik sosial khususnya
dalam permasalahan korupsi. Penggunaan analisis wacana kritis Teun A. Van Dijk telah menemukan realitas yang dibentuk oleh @4maze
dalam postingannya. Sehingga implikasi teoritis yang dapat diperoleh adalah analisis wacana kritis juga dapat dibangun oleh media dengan berbentuk darkjokes.
Pada tahap analisis
teks pada tiga postingan @4maze, struktur
makro yang ditampilkan adalah vonis hukuman
korupsi bansos covid-19 Juliari Batubara. Kemudian superstruktur menekankan bahwa Juliari Batubara ingin dibebaskan karena merasa dihina
publik, akan tetapi bukan mendapat
simpati dari masyarakat melainkan komentar-komentar sinis dan semakin dihina oleh masyarakat. Selanjutnya struktur mikro dijelaskan mengenai kontradiksi yang terjadi di mana seharusnya Juliari Batubara mengakui perbuatan korupsinya dan bertanggung jawab bukan meminta
keringanan atas vonis hukuman penjara
yang diputuskan. Pada tahap
analisis kognisi sosial dapat terlihat
@4maze menggunakan strategi dengan menampilkan postingan yang isinya berasal dari media online terpercaya serta menggiring opini masyarakat dengan memperlihatkan realita penegakkan hukum dalam hal korupsi
di Indonesia. Pada tahap konteks
sosial, wacana yang berkembang di masyarakat dibangun oleh @4maze dengan
memberikan kritik sosial namun dibungkus
dengan darkjokes melalui penggambaran kondisi hukum di Indonesia yang kian memprihatinkan.
Saran yang dapat diberikan oleh peneliti yakni penelitian ini hendaknya dapat
dikembangkan dengan memperhatikan pendekatan model
lain namun tetap menggunakan subjek yang sama sehingga dapat
memberikan kontribusi untuk mempengaruhi cara pandang masyarakat
terhadap permasalahan sosial.
Arikunto, Suharsimi. (2013). Manajemen Penelitian.
Jakarta: Rineka Cipta.
Cahyanti, Ayudya Suci. (2020). Analisis Penggunaan
Kalimat Sarkasme oleh Netizen di Media Sosial Instagram. Lingua Franca:
Jurnal Bahasa, Sastra, Dan Pengajarannya, 4(2), 186�195.
https://doi.org/10.30651/lf.v4i2.5094 Google Scholar
Cenderamata, Rengganis Citra, & Darmayanti, Nani. (2019).
Analisis Wacana Kritis Fairclough Pada Pemberitaan Selebriti Di Media Daring
(Fairclough � S Critical Discourse Analysis of Celebrity News on Online Media).
Jurnal Literasi, 3(1), 1�8.
https://doi.org/10.25157/literasi.v3i1.1736 Google Scholar
Darma, Yoce Aliah. (2014). Analaisis Wacana Kritis.
Bandung: Refika Aditama. Google Scholar
Dijk, Teun A. Van. (2001). The Handbook of Discourse
Analysis. In Deborah Schiffrin, Deborah Tannen, & Heidi E. Hamilton (Eds.),
The Handbook of Discourse Analysis. https://doi.org/10.1111/b.9780631205968.2003.00030.x
Eriyanto. (2011). Analisis Wacana: Pengantar
Analisis Teks Media. Yogyakarta: Lembaga Kajian Islam dan Studi (LKiS).
Hafidz, Jawade, & Widodo, Agung. (2015).
Pelanggaran Perpres Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang Dan Jasa
Pemerintah Oleh Penyedia Barang Dan Jasa Atau Pengguna Jasa Dalam Perspektif
Tindak Pidana Korupsi. Jurnal Pembaharuan Hukum, 2(2), 151�161.
https://doi.org/10.33084/mits.v5i2.269 Google Scholar
Jayani, Dwi Hadya. (2021). Penduduk Miskin Indonesia
Capai 27,54 Juta Orang per Maret 2021. Retrieved September 20, 2021, from
Databoks website:
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/07/15/jumlah-penduduk-miskin-indonesia-capai-2754-per-maret-2021#
Jorgensen, Marianne W., & Phillips, Louise J.
(2007). Analisis Wacana Teori dan Metode (Abdul Syukur Ibrahim, Ed.).
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Google Scholar
Muffidah, Rismala, Anggraini, Nori, &
Purawinangun, Ira Anisa. (2021). Analisis Wacana Kritis Dimensi Teks Model Teun
A. Van Dijk Pada Teks Berita Siswa Kelas VIII SMPN 28 Kota Tangerang. Lingua
Rima: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 10(1), 33�42.
https://doi.org/10.31000/lgrm.v10i1.4080 Google Scholar
Nurani, Nafisah Febby. (2020). Analisis Wacana Kritis
Penyandang Disabilitas dalam Film Dancing In The Rain. Jurnal Komunika:
Jurnal Komunikasi, Media Dan Informatika, 9(2), 84�95.
https://doi.org/10.31504/komunika.v9i2.3064 Google Scholar
Nurcahyo, D. (2015). Analisis Wacana Pemberitaan
Pencalonan Jokowi Sebagai Calon Presiden 2014 pada Surat Kabar Harian Kompas. WACANA:
Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi, 14(4), 385�400. Retrieved from
http://journal.moestopo.ac.id/index.php/wacana/article/download/136/81 Google Scholar
Puspitarini, Dinda Sekar, & Nuraeni, Reni. (2019).
Pemanfaatan Media Sosial Sebagai Media Promosi (Studi Deskriptif pada Happy Go
Lucky House). Jurnal Common, 3(1), 71�80.
https://doi.org/10.34010/common.v3i1.1950 Google Scholar
Putri, Lasri Maisa, & Ramadhan, Syahrul. (2020).
Keresahan Komika Terhadap Pelanggaran Aturan Pemerintah Dalam Menghadapi Wabah
Covid-19 Dilihat Dari Perspektif Sosiocultural Practice. KEMBARA: Jurnal
Keilmuan Bahasa, Sastra Dan Pengajarannya, 6(2), 205�212. https://doi.org/10.22219/kembara.v6i2.13494 Google Scholar
Putri, Zunita. (2021). Hal Meringankan Vonis Juliari
di Kasus Bansos: Menderita Dihina Publik. Retrieved February 14, 2022, from
2DetikNews website: https://news.detik.com/berita/d-5692919/hal-meringankan-vonis-juliari-di-kasus-bansos-menderita-dihina-publik
Putu, Ni, Eka, Dewi, Putrayasa, Ida Bagus, &
Artika, I. Wayan. (2019). Analisis Wacana Kritis Teun A. Van Dijk Pada Teks
Pidato Klaim Kemenangan Pilpres 2019. Jurnal Ilmiah Pendidikan Dan
Pembelajaran, 3(3), 356�362.
https://doi.org/10.23887/jipp.v3i3.21846 Google Scholar
Sakti, Bulan Cahya, & Yulianto, Much. (2019).
Penggunaan Media Sosial Instagram dalam Pembentukan Identitas Diri Remaja. Interaksi
Online, 6(4), 1�12. Google Scholar
Sumarlam. (2020). Javanese Proverbs As Social Control
And Human Character Imageries (Textual And Contextual Understanding). Proceedings
of the Third International Seminar on Recent Language, Literature, and Local
Culture Studies, BASA, 20-21 September 2019, Surakarta, Central Java, Indonesia,
1�9. https://doi.org/10.4108/eai.20-9-2019.2297044 Google Scholar
Tempo.co. (2021). Kasus Korupsi Juliari Batubara:
Minta Dibebaskan, Hakim Vonis 12 Tahun Penjara. Retrieved November 12, 2021,
from
https://nasional.tempo.co/read/1497948/kasus-korupsi-juliari-batubara-minta-dibebaskan-hakim-vonis-12-tahun-penjara/full&view=ok
Wiqoyatilla, Muhammad. (2020). Analisis Wacana
Kritis Covid-19 di Akun Instagram @Jrxsid. Universitas Islam Negeri Sunan
Kalijaga Yogyakarta.
Zuhri, Achmad. (2020). Instagram, Pandemi, dan
Influencer (Analisis Wacana Kritis pada Postingan Akun Instagram @ najwashihab
dan @ jrxsid). Academic Journal of Da�wa and Communication, 1(2),
352�382. https://doi.org/10.22515/ajdc.v1i2.2722 Google Scholar
������
Copyright holder: Thareq
Zendo, Catur Suratnoaji (2022) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |