Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849

e-ISSN: 2548-1398

Vol. 7, No. 3, Maret 2022

 

EVALUASI USABILITY WEBSITE DI TENUN

 

Arlinta Christy Barus, Arnaldo Marulitua Sinaga, Riyanthi Angrainy Sianturi, Ruth Rilis Tambunan, Yohannes Nababan, Andre Sitorus

Institut Teknologi Del, Sumatera Utara, Indonesia

Email[email protected], [email protected], [email protected], [email protected], [email protected], [email protected]

 

Abstrak

Suatu aplikasi harus memiliki sisi usability yang baik agar dapat dengan nyaman digunakan oleh pengguna. Website DiTenun adalah salah satu aplikasi berbasis web yang dapat membuat motif tenun baru dan sebagai media komersial untuk membeli dan menjual produk tenun. Website DiTenun belum pernah dilakukan evaluasi usability sebelumnya. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan evaluasi dan pengidentifikasian masalah usability dengan metode Heuristic Evaluation (HE) dan Usability Testing terhadap website Di Tenun untuk meningkatkan aspek usabilitynya. Hasil penerapan metode tersebut akan dibuat ke dalam bentuk prototipe interaktif website DiTenun sesuai perbaikan masalah usability yang ditemukan. Heuristic Evaluation merupakan evaluasi usability dengan melakukan tinjauan atau inspeksi suatu produk dari sisi ahli atau evaluator. HE pada penelitian ini mengacu kepada sepuluh prinsip evaluasi heuristik yang dikemukakan oleh Jakob Nielsen. Sedangkan usability testing merupakan evaluasi usability dengan aktivitas pengujian yang berfokus kepada pengguna. Sehingga evaluasi usability yang dilakukan terhadap website DiTenun akan dilihat dari dua sisi yaitu sis ahli/evaluator dan sisi pengguna. Untuk menyingkirkan masalah yang mungkin mengganggu pengguna sebelum usability testing, maka pertama sekali dilakukan heuristic evaluation. Setelah itu dilakukan pembuatan prototipe awal sesuai hasil dan rekomendasi HE untuk kemudian dilakukan usability testing terhadap partisipan sebagai penggua. Temuan permasalahan usability melalui hasil usability testing selanjutnya dianalisis dan diterapkan perbaikannya pada prototipe akhir. Hasil jumlah temuan permasalahan usability pada heuristic evaluation menunjukkan lebih banyak temuan dari hasil permasalahan usability pada usability testing, di mana pada hasil HE terdapat total 52 temuan sedangkan pada hasil usability testing terdapat total 37 temuan. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa implementasi HE di awal dapat mengurangi permasalah usability yang muncul bagi pengalaman pengguna pada saat usability testing. Kedua metode tersebut juga saling melengkapi untuk mengidentifikasi permasalahan usability dari sisi ahli dan sisi pengguna dalam menerapkan perbaikan permasalahan usability pada prototipe akhir website Di Tenun.

 

Kata Kunci: evaluasi usability; heuristic evaluation; usability testing; prototipe

 

 

Abstract

An application should have good usability sides so it can be comfortably used by users. Di Tenun Website is a web-based application that can create new weaving motifs and as a commercial medium of buying and selling woven products. The DiTenun website has never been done by usability evaluation before. Therefore, this study will conduct an evaluation and identification of usability problems by methods which are Heuristic Evaluation (HE) and Usability Testing on the Di Tenun website to improve its usability aspects. The results of the application of this study will applied into an interactive prototype of Di Tenun website according to the improvement of usability problems findings. Heuristic Evaluation is a usability evaluation by conducting a review or inspection of a product from the side of expert or evaluator. The HE in this study refers to the ten heuristic evaluation principles towards Jakob Nielsen. Whereas the usability testing is an evaluation of usability with user-focused testing activities. So that the usability evaluation conducted on DiTenun website of this study will be observed from two sides that is expert or evaluator side and the user side. To get rid of problems that might bother the user before usability testing, heuristic evaluation is first performed. Afterwards, the initial prototype was made according to the results and recommendations of HE subsequently be used for usability testing towards participants as users. The findings of the usability problem through the results of usability testing will further analyzed and applied reform to be final prototype. The number results of usability problem findings in heuristic evaluation indicate more findings from the results of usability problems in usability testing, where there were total of 52 findings on HE results while in the usability testing results there were 37 total of findings. The results shows that early implementation of HE can reduce usability issues that appeared in user experience during usability testing. Both methods also complement each other to identify usability issues from the expert side and user side in applying usability improvements to the final prototype of the DiTenun website.

 

Keywords: usability evaluation; heuristic evaluation; usability testing; prototype

 

Pendahuluan

Perkembangan teknologi industri era 4.0 saat ini telah menghasilkan banyak jenis perangkat lunak. Perangkat lunak tersebut terdiri dari berbagai jenis aplikasi seperti aplikasi berbasis website, aplikasi mobile, aplikasi desktop, dan lain-lain. Perangkat lunak dikembangkan untuk dapat digunakan oleh pengguna sesuai dengan tujuannya. Sebuah perangkat lunak harus memiliki sisi usability yang baik agar dapat dengan nyaman digunakan oleh pengguna. Bagian terpenting dari suatu aplikasi adalah tampilan yang terlihat langsung oleh pengguna yang merupakan user interface dari suatu sistem perangkat lunak. Untuk mendapatkan kenyamanan pengguna, tampilan suatu user interface sistem harus memiliki usability yang baik. Oleh karena itu, peneliti akan melakukan pengevaluasian usability yang dibagi ke dalam dua dimensi, yaitu heuristic evaluation dan usability testing.

Objek kaji yang dipilih peneliti untuk dilakukan penilaian usability adalah website DiTenun, pemilihan objek kaji tersebut didasarkan pada latar belakang website Ditenun yang belum pernahdilakukanpenilaian usabilitysebelumnya.Ditenun adalah suatu aplikasi perangkat lunak berbasis website yang dikembangkan oleh tim peneliti dosen Institut Teknologi Del untuk mendukung industri tradisional kain tenun dengan aplikasi multiplatform untuk menghasilkan motif tenun baru sesuai keinginan pengguna dengan penerapan teknologi menggunakan pendekatan machine learning.

Website DiTenun digunakan tidak hanya sebagai media yang memberikan informasi mengenai kain tenun, namun juga sebagai media untuk berkomunikasi antar pembeli dan penenun melalui admin serta sebagai media komersial yang dirancang untuk membeli dan menjual produk tenun. DiTenun sebagai suatu perangkat lunak tentunya perlu menampung kebutuhan dari sisi pengguna melalui analisis yang dilakukan terhadap masalah pengguna. Hal ini diperlukaan agar aplikasi bekerja sesuai dengan kebutuhan pengguna sehingga dapat dipercaya dan dapat diandalkan (Hendradjaya, 2017). Desain suatu perangkat lunak juga perlu�� memberikan�� tampilan�� yang�� mudah�� dan�� tidak

membingungkan pengguna. Jika desain suatu perangkat lunak terlalu rumit maka pengguna akan merasa terganggu dan tidak nyaman dalam menggunakannya. Melalui desain user interface yang baik, maka pengalaman pengguna juga akan meningkat dalammemberikankesanyangbaikselamamenggunakan website.

DiTenun sebagai sebuah sistem yang menyediakan layanan dan menjadi penghubung antara penenun dan pembeli, harus memiliki sisi usability yang baik. Usability juga menjadi bagian yang penting dalam website DiTenu mengingat DiTenun

adalah sistem penyedia jasa generik motif dan kristik yang langsung digunakan oleh pengguna.Jika DiTenun tidak memiliki sisi usability yang baik, hal ini dapat mempersulit pengguna dalam menggunakan website DiTenun. Oleh karena itu, DiTenun harus memiliki sisi usability yang baik agar bisa dimengerti dan digunakan pengguna sebagaimana kegunaannya. Sementara itu, website DiTenun belum pernah melalui proses penilaian usability. Penerapan usability pada website DiTenun akan membantu menganalisis penilaian usability yang ada dalam website DiTenun. Maka dari itu, penelitiakanmengidentifikasidanmenganalisismasalah usabilitywebsiteDiTenundanmelakukan perbaikan yang berfokus pada user interface untuk memperbaiki permasalahan usabilitysertameningkatkansisiusabilityyangbaikpada website DiTenun.

Melalui pengevaluasian usability yang digunakan dalam penelitian ini dengan menerapkan metode heuristic evaluation dan�� usability�� testing, diharapkan�� mampu�� menemukan permasalahan usability website DiTenun dari sisi pengguna akhir dan evaluator yang merupakan ahli dalam melakukan HE. Hasil penerapan eveluasi usability tersebutakandibuat kedalam�� bentuk�� prototipe�� interaktif�� website�� Di Tenun. Penelitian ini dibahas dan dipaparkan secara lengkap di buku Tugas Akhir (Nababan & Tambunan, 2020).

 

Metode Penelitian

A.  Objek Kaji dan Prototipe

Objek kaji yang diteliti adalah website Di Tenun yang berjalan saat ini. Website tersebut sudah dirilis dan sudah pernah digunakan sebelumnya. Website DiTenun dapat diakses melalui link http://www.ditenun.com melalui smartphone maupun desktop. Fokus pada penelitian ini adalah penggunaan website melalui desktop, yang diteliti berfokus pada desain website yang terlihat melalui layar desktop. Pada website DiTenun, terdapat dua jenis pengguna, yaitu admin yang memiliki rolenya sendiri serta pembeli dan penenun yang rolenya sama (Barus, Simanjuntak, & Situmorang, 2020). Peneliti akan berfokus kepada end-user untuk dilakukan evaluasi usability, dengan metode heuristic evaluation dan usability testing. Sementara itu, berikut fitur website DiTenun yang dapat diakses oleh end-user yang merupakan penenun dan pembeli;

1.      Melakukan pembelian produk DiTenun,

2.      Melakukan generate motif dan kristik,

3.      Melihat detail informasi motif, dan

 

4.      Menambahkan gambar dari galeri.

Objek kaji berikutnya yang juga merupakah hasil atau produk penelitian ini adalah prototipe hasil perbaikan evaluasi website DiTenun. Prototipe menjadi sarana untuk memodelkan aplikasi perangkat lunak sebagai alternatif desain di tahap awal pengembangan software (Rudd, Stern, & Isensee, 1996). Prototipe diklasifikasikan menjadi low-fidelity prototype dan high-fidelity prototype. Jenis prototipe yang dibuat peneliti adalah high-fidelity prototype yang memiliki desain interaktif.

5.                

Pengguna dapat memasukkan data, menanggapi pesan, memilih ikon untuk membuka jendela, dan secara umum mampu berinteraksi dengan user interface pengguna seolah-olah itu adalah produk nyata. jenis ini mewakili user interface yang akan diimplementasikan dalam produk dan dibuat sangat realistis sehingga pengguna dapat mengetahui produk sebenarnya sebelum dilakukan implementasi. Jenis dari prototype ini dibangun dengan tool sejenis software design yang mampu menyimulasikan banyak fungsi dalam produk akhir.

B.  Evaluasi Usability

 

Tahap awal yang dilakukan mengenai evaluasi usability dalam penelitian ini yaitu melakukan inisiasi kebutuhan terhadap topik dan lingkup dalam penelitian dengan cara brainstorming, studi literatur, dan analisis objek kaji oleh peneliti, kemudian akan dilakukan testing dengan menerapkan metode heuristic evaluation. Heuristic evaluation dilakukan untuk membersihkan user interface untuk menyingkirkan masalah-masalah yang dapat mengganggu pengalaman pengguna oleh ahli.

Hasil dari metode ini akan menjadi acuan dalam melakukan perbaikan user interface sebelum dilakukan kembali pengujian kembali. Hasil perbaikan ini akan dilakukan pengujian kembali dengan metode usability testing untuk mempelajari dan mengidentifikasi masalah tambahan yang muncul dari sisi pengguna akhir. Setelah mengetahui masalah-masalah yang mengganggu pengalaman pengguna, maka akan dilakukan perbaikan user interface kembali. Setelah itu akan dilakukan

analisis untuk menarik kesimpulan dari setiap tahapan penelitian yang dilakukan. Desain kerja penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 1 berikut:

 

Tabel 1

Desain Kerangka Kerja

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

C.  Heuristic Evaluation

Heuristic evaluation adalah evaluasi usability dengan melakukan tinjauan atau inspeksi suatu produk oleh para ahli. Menurut Jakob Nielsen, jumlah partisipan pada umumnya terdiri dari dua, tiga atau lebih evaluator yang memiliki keahlian dalam melakukan usability. Heuristic evaluation yang akan diterapkan dalam penelitian ini yaitu menggunakan 10 prinsip heuristik oleh Jakob Nielsen. Prinsip-prinsip heuristik ini dipetakan berdasarkan indikator pada faktor usability oleh Jakob Nielsen, yaitu pada Tabel 2 berikut:

 

 

 

 


Tabel 2

Pemetaan faktor dan indikator usability terhadap Heuristic Evaluation

 

No

 

 

Faktor

 

 

Indikator

 

 

Prinsip Heuristic

 

 

 

 

Usability

 

 

Usability

 

 

Evaluation

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

1

 

 

 

 

 

Easy to identify

 

Help and

 

 

 

 

Learnability

 

 

navigational

 

 

 

 

 

 

 

 

 

documentation

 

 

 

 

 

 

 

mechanism

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Easy to

 

Recognition

2

 

Memorability

 

remember

 

rather than call

 

 

Easy to

 

Concistency and

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

restabilish

 

Standards

 

 

 

 

 

 

 

Easy to reach

 

Flexibility and

3

 

 

Efficiency

 

quickly

 

efficiency of use

 

 

 

Easy to

 

Help and

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

navigate

 

documentation

 

 

 

 

 

 

 

Few number of

 

Error Prevention

 

 

 

 

 

 

 

errors detected

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Help users

4

 

 

Errors

 

 

 

 

recognize,

 

 

 

 

 

 

 

Easy to fix

 

diagnose, and

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

recover from

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

errors

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

User control and

 

 

 

 

 

 

 

System

 

freedom

5

 

 

User�s

 

pleasant to use

 

Visibility of the

 

 

satisfaction

 

 

 

 

system status

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Comfort to use

 

Aesthetic and

 

 

 

 

 

 

 

 

minimalist design

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Peneliti mengategorikan tahapan penerapan heuristic evaluation menjadi 3 tahapan sebagai berikut:

1.   Sebelum melakukan Heuristic Evaluation

1)  Perekrutan Evaluator

Peneliti menghubungi tiga evaluator untuk ketersediaan berpartisipasi. Ketiga evaluator tersebut adalah:

a.    Bengris Pasaribu Ir, MM = Evaluator A

b.   Hanny Zora Agustina ST, MM = Evaluator B

c.    Yohannes Nababan = Evaluator C�������������������������������������������������������������� Komunikasi yang dilakukan adalah secara online melalui pesan Whatsapp.

2)  Perkenalan moderator, penjelasan alur HE beserta tata cara penilaian.

3)  Evaluator menerima berkas yang digunakan selama pengujian seperti lembar persetujuan evaluator untuk melaksakan inspeksi HE terhadap website DiTenun

4)  Evaluator mengisi data pada lembar persetujuan sebagai tanda bahwa data pada proses penelitian dapat digunakan menjadi data peneliti.

5)  Evaluator melakukan eksplorasi awal agar terbiasa dengan user interface website DiTenun sebelum pengujian dilakukan

2.   Pelaksanaan Heuristic Evaluation

 

a.      Evaluator melakukan ekplorasi terhadap komponen yang pada website DiTenun mencakup fitur-fitur yang ada di dalam website.

b.     Evaluator melakukan usability inspection terhadap komponen-komponen dan fitur yang ada dalam website berdasarkan 10 prinsip heuristik Jakob Nielsen.

3.   Setelah melakukan Heuristic Evaluation

Evaluator memberikan hasil laporan setelah melakukan heuristic evaluation yang memuat hal-hal sebagai berikut: Screencapture permasalahan usability, Negative Finding, Actionable Recommendation, Severity Rating, Summary and Chart, Usulan tindak lanjut, dan Presentasi Online.

Secara garis besar, tahapan pelaksanaan HE dilakukan seperti pada Gbr. 1 dibawah. Gambar berikut diperoleh dari slide hasil evaluator heuristic evaluation saat melakukan inspeksi HE.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Gambar 1

Skema Pelaksanaan Heuristic Evaluation

 

Berikut penjelasan tahapan pada gambar tersebut:

1.       Individual Evaluation

Masing-masing evaluator melakukan eksplorasi awal website dan melakukan inspeksi usability terhadap website.

2.       Pleno

Setiap evaluator mendiskusikan temuannya dan mengkategorikan temuan tersebut berdasarkan severity rating, serta memberikan rekomendasi perbaikan yang sesuai terhadap temuan masalah usability yang diperoleh.

3.       Final Report

Setiap evaluator menggabungkan temuannya, rekomendasi dan kategori temuan yang telah didiskusikan sebelumnya. Setiap evaluator juga merangkum usability problem yang telah digabungkan berdasarkan 10 prinsip HE Jakob Nielsen.

 

D.  Usability Tesitng

Usability�� Testing�� adalah�� salahsatu�� metode�� dalam melakukan evaluasi usability dengan aktivitas pengujian yang berfokus kepada pengguna dengan mengamati pengguna bekerja dengan suatu produk, melakukan tugas-tugas yang nyata dan bermakna bagi mereka (Barnum, 2011). Perlu diperhatikan elemen dasar dalam usability testing (Nault, Waibel, Carmeliet, & Andersen, 2018), yaitu sebagai berikut:

1.     Pengembangan pertanyaan penelitian untuk melakukan tujuan test daripada membuat hipotesis

2.     Melibatkan end user yang dapat dipilih secara acak maupun tidak

3.     Representasi lingkungan kerja actual

4.     Melakukan pengamatan terhadap end-user yang menggunakan atau meninjau produk

5.     Melakukan wawancara terkontrol atau interview langsung untuk menerima pendapat partisipan

6.     Pengumpulan pengukuran kualitatif dan kuantitatif dari tampilan dan preferensi

7.     Rekomendasi perbaikan pada desain produk

 

Analisis faktor usability dalam melakukan usability testing pada penelitian ini yaitu melalui hasil data kualitatif dan data kuantitatif. Data kuantitatif akan diperoleh dari hasil kuesioner SUS (Brooke, 2013) yang menilai kepuasan pengguna serta rata-rata waktu pengerjaan task setiap partisipan. Data kualitatif diperoleh dari hasil observasi dan think aloud peserta yang diamati dan dicatat peneliti saat pelaksanaan usability testing, dan dari hasil interview terbuka atau open ended question

Saat melakukan observasi atau pengamatan terhadap partisipan usability testing, peneliti akan melakukan pengamatan berdasarkan perilaku partisipan yang bekerja terhadap task. Hasil keseluruhan data kualitatif tersebut akan dianalisis peneliti dan digabungkan untuk melakukan perbaikan terhadap website berdasarkan analisis temuan permasalahan usability. Hasil data kuantitatif berdasarkan kuesioner SUS dan waktu pengerjaan task akan digunakan peneliti sebagai tambahan referensi dalam menganalisis tingkat usability partisipan dan faktor yang terkait

Pelaporan akhir usability testing berdasarkan hasil data kualitatif akan disajikan peneliti dalam bentuk tabel yang telah dibuat ke dalam kategori lingkup temuan atau tipenya dan severity rating. Hasil tersebut tidak dapat dimappingkan ke dalam faktor maupun aspek usability satu per satu karena berfokus pada temuan permasalahan usability yang mencakup keseluruhan hasil pengerjaan task dan feedback partisipan,melainkan akan diterapkan peneliti untuk meningkatkan ke-usable-an website DiTenun dan secara keseluruhan dari faktor usability.

Tahapan dalam melakukan usability testing menurut (Barnum, 2011) secara umum terdiri dari:

E.  Sebelum Usability Testing

1.   Pembentukan Test Plan

Bentuk test plan yang digunakan dalam penelitian ini adalah usability test plan dashboard (Travis, 2013) yang mencakup hal-hal penting untuk pelaksanaan usability testing dan sesuai dengan kebutuhan penelitian�������

2.   Perekrutan Partisipan

Partisipan yang berperan dalam penelitian ini berjumlah 5 orang dengan karakteristik dan latar belakang berbeda yang mewakili pengguna website DiTenun, yaitu untuk untuk mendapatkan perbedaan persepsi dari partisipan secara maksimum. Partisipan setidaknya memiliki pengalaman dalam mengoperasikan PC/Laptop serta pernah membuka sebuah website.

3.   Menentukan pembagian role dan tanggung jawab anggota tim, yaitu bergantian menjadi observer dn moderator serta melakukan pencatatan.

4.   Mempertsiapkan test materials seperti perkenalan usability testing, kesepakatan penggunaan data, kuesioner, task, dan form permasalahan usability

5.   Mempersiapkan kuesioner SUS untuk mengukur kepuasan pengguna (Brooke, 2013) dengan 10 item pertanyaan menggunakan skala Likert dengan pembagian interval persentasi akhir pada Tabel 3 berikut:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 2

Usability Test Plan Dashboard Website Ditenun

��������������������������������� �����������


Tabel 3

Pembagian Interval Skala Likert

Interval (%)

�� Keterangan

0 � 19.99

Sangat Tidak Baik

20

� 39.99

Tidak Baik

40

� 59.99

Netral

60

� 79.99

Baik

80

� 100

Sangat Baik

 

 

 

 

 

 

6.   Melakukan pengujian pada rancangan pelaksanaan usability testing

7.   Melakukan pengujian pada rancangan pelaksanaan usability testing

Melakukan pengujian pada rancangan pelaksanaan usability testing

 

F.   Pelaksanaan Usability Testing

Dilakukan setelah tahapan perencanaan dan persiapan (sebelum usability testing) rampung dan saat menemui partisipan, yaitu sebagai berikut:

1.   Introduction to the test, yaitu dilakukan penyampaian latar belakang penelitian, peran partisipan dan prosedur selama melakukan pengujian.

2.   Pre-test, yaitu melakukan kesepakatan izin penggunaan data dan mengisi kuesioner dasar mengenai partisipan.

3.   Memulai pengujian, yaitu partisipan mengerjakan task dan peneliti mengemati serta mencatat.

4.   Post-test, partisipan mengisi kuesioner SUS

5.   Debriefing, partisipan dimintai pendapat dengan interview terbuka atau open-ended questions seputar pengalamannya.

G. Setelah Usability Testing

1.   Menganalisis hasil usability testing berdasarkan data kuantitatif dan data Kualitatif

2.   Membuat laporan hasil usability testing berupa data kuantitatif dan data ����������kualitatif.

 

Hasil dan Pembahasan

A.  Hasil

a)  Heuristic Evaluation

Hasil keseluruhan inspeksi HE yang dilakukan oleh ketiga evaluator berdasarkan sepuluh prinsip heuristic evaluation oleh Jakob Nielsen adalah total 52 permasalahan usability yang telah di combined (NABABAN & TAMBUNAN, 2020). Jumlah findings yang ditemukan oleh ketiga evaluator tersebut berdasarkan prinsip HE Jakob Nielsen dapat dilihat pada Tabel 4 berikut:

 

 


Tabel 4

Hasil Findings Evaluator HE

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Findings

 

 

 

 

No

 

 

Prinsip HE

 

 

Eval

 

 

Eval

 

 

Eval

 

 

 

 

 

 

uator

 

 

uator

 

 

uato

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

A

 

 

B

 

 

r C

 

1

 

Visibility of system status

12

 

2

 

2

 

2

 

Match between system and

1

 

-

 

5

 

 

real world

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

3

 

User control and freedom

1

 

-

 

-

 

4

 

Consistency and standards

7

 

8

 

4

 

5

 

Error prevention

1

 

1

 

2

 

 

6

 

 

Recognition rather than

-

 

1

 

-

 

 

 

recall

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

7

 

 

Flexibility and efficiency of

3

 

7

 

8

 

 

 

use

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

8

 

 

Aesthetic and minimalist

-

 

1

 

3

 

 

 

design

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Help users recognize,

 

 

 

 

 

 

 

 

 

9

 

 

diagnose, and recover

2

 

1

 

-

 

 

 

 

 

from errors

 

 

 

 

 

 

 

 

 

10

 

 

Help and documentation

1

 

-

 

1

 

 

Dari ketiga evaluator, permasalahan usability yang ditemukan di dalam website berbeda-beda pada setiap prinsip walaupun dibeberapa bagian memiliki kesamaan hasil temuan. Hasil dari ketiga evaluator dikumpulkan, kemudian dipetakan berdasarkan kesepuluh prinsip HE Jakob Nielsen beserta tingkat severity rating-nya.

Prinsip pertama yaitu visibility on system status. Pengujian pada prinsip ini menemukan total 16 permasalahan dari ketiga evaluator. Permasalahan pada prinsip ini ditemukan di bagian brand statement, alamat website, link sosmed facebook, kontras dari desain tombol, header, product detail, navigasi, notifikasi, status pembayaran, menu profile, submenu produk, link googleplay, gambar profil yang rusak, dan proses pendaftaran akun. Dari hasil severity rating, rata-rata hasil temuan mendapat skala diangka 3 (Major Usability Problem), artinya permasalahan yang sangat penting untuk diperbaiki.

Prinsip kedua yaitu match between system and real world. Pengujian pada prinsip ini menemukan total 6 permasalahan dari ketiga evaluator. Permasalahan pada prinsip ini ditemukan di bagian menu produk, penggunaan bahasa, dan ringkasan belanja. Dari hasil severity rating, rata-rata hasil temuan mendapat skala diangka 3 (Major Usability Problem), artinya permasalahan yang sangat penting untuk diperbaiki.

Prinsip ketiga yaitu User control and freedom. Pengujian pada prinsip ini menemukan total 1 permasalahan dari ketiga evaluator. Permasalahan pada prinsip ini ditemukan di bagian produk. Dari hasil severity rating, hasil temuan ini mendapat skala diangka 3 (Major Usability Problem), artinya permasalahan yang sangat penting untuk diperbaiki.

Prinsip keempat yaitu consistency and standards. Pengujian pada prinsip ini menemukan total 19 permasalahan dari ketiga evaluator. Permasalahan pada prinsip ini ditemukan di bagian header, form pendaftaran, detail produk, ringkasan belanja, pembayaran, alamat baru, penulisan konten, penggunaan label, profil, dan checkout. Dari hasil severity rating, rata-rata hasil temuan mendapat skala diangka 3 (Major Usability Problem), artinya permasalahan yang sangat penting untuk diperbaiki.

Prinsip kelima yaitu error prevention. Pengujian pada prinsip ini menemukan total 4 permasalahan dari ketiga evaluator. Permasalahan pada prinsip ini ditemukan di bagian generate motif, ringkasan belanja, dan pembayaran. Dari hasil severity rating, rata-rata hasil temuan mendapat skala diangka (Major Usability Problem), artinya permasalahan yang sangat penting untuk diperbaiki

Prinsip keenam yaitu recognition rather than recall. Pengujian pada prinsip ini menemukan total 1 permasalahan dari ketiga evaluator. Permasalahan pada prinsip ini ditemukan di bagian alamat baru. Dari hasil severity rating, hasil temuan ini mendapat skala diangka 2 (Minor usability problem), artinya permasalahan yang harus diperbaiki tapi memiliki prioritas rendah.

Prinsip ketujuh yaitu flexibility and efficiency of use. Pengujian pada prinsip ini menemukan total 18 permasalahan dari ketiga evaluator. Permasalahan pada prinsip ini ditemukan di bagian ringkasan belanja, detail produk, form masuk dan pendaftaran, generate motif, daftar pemesanan, dan beranda. Dari hasil severity rating, rata-rata hasil temuan mendapat skala diangka 3 (Major Usability Problem), artinya permasalahan yang sangat penting untuk diperbaiki

Prinsip kedelapan yaitu aesthetic and minimalist design. Pengujian pada prinsip ini menemukan total 4 permasalahan dari ketiga evaluator. Permasalahan pada prinsip ini ditemukan di bagian produk, beranda, dan daftar/list produk. Dari hasil severity rating, rata-rata hasil temuan mendapat skala diangka (Major Usability Problem), artinya permasalahan yang sangat penting untuk diperbaiki.

Prinsip kesembilan yaitu help users recognize, diagnose, and recover from errors. Pengujian pada prinsip ini menemukan total 3 permasalahan dari ketiga evaluator. Permasalahan pada prinsip ini ditemukan di bagian profil, footer dan produk. Dari hasil severity rating, rata-rata hasil temuan mendapat skala diangka 3 (Major Usability Problem), artinya permasalahan yang sangat penting untuk diperbaiki

Prinsip kesepuluh yaitu help and documentation. Pengujian pada prinsip ini menemukan total 2 permasalahan dari ketiga evaluator. Permasalahan pada prinsip ini ditemukan di bagian detail produk dan footer. Dari hasil severity rating, rata-rata hasil temuan mendapat skala diangka 3 (Major Usability Problem), artinya permasalahan yang sangat penting untuk diperbaiki.

Berdasarkan hasil dari evaluasi keseluruhan prinsip heuristic evaluation, website DiTenun memiliki hasil temuan terbanyak (secara berturut-turut dari yang tertinggi hingga terendah) pada consistency and standards, flexibility and efficiency of use, visibility of system status, match between system and real world, error prevention, aesthetic and minimalist design, help users recognize, diagnose, and recover from errors, help and documentation, User control and freedom dan recognition rather than recall.

Berdasarkan hasil dari evaluasi setiap halaman dengan heuristic evaluation, website DiTenun memiliki hasil temuan terbanyak secara berturut-turut dari yang tertinggi hingga terendah adalah pada halaman produk, beranda, detail produk, form daftar dan masuk, daftar pesanan, ringkasan belanja, profil, akun, pembayaran, layanan, dan footer.

Berdasarkan hasil rekomendasi dari setiap evaluator pada hasil temuan permasalahan yang didapat, maka peneliti akan menjadikan hasil rekomendasi tersebut sebagai dasar perbaikan website DiTenun pada pembangunan prototipe awal

b)  Pembangunan Prototipe

Pembangunan prototipe pada tahap awal yang dilakukanpeneliti adalah membuat desain interaktif menggunakan tool Adobe XD. Pembangunan prototipe yaitu berdasarkan analisis peneliti mengenai pembahasan hasil dan implementasi heuristic evaluation yang telah dilakukan oleh evaluator HE. Perbaikan yang dilakukan peneliti mengacu pada hasil rekomendasi HE dan berdasarkan kode atau id permasalahan yang dipetakan pada temuan permasalahan usability (NABABAN & TAMBUNAN, 2020).

 


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

������ Gambar 3

Pembangunan Prototipe Awal

 

Contoh gambar pembangunan prototipe awal yaitu dapat dilihat pada Gbr. 3.

 

Berikut daftar halaman pembangunan dan perbaikan prototipe website

���� DiTenun yg dilakukan:

1.     Halaman Beranda dan Isi Konten

2.     Penyesuaian Halaman Masuk dan Daftar

3.     Halaman Menu Produk

 

4.     Halaman Akun Saya

5.     Halaman Status Pesanan

6.     Halaman Alamat Pengiriman

 

7.     Halaman Daftar Pesanan

8.     Halaman Wihlist (Daftar Keinginan)

9.     Halaman Detail Produk (Buku Motif Batak)

10.  Halaman Ringkasan Belanja

11.  Halaman Tentang Kami

12.  Halaman Menghasilkan Motif dan Kristik

 

13.  Bagian Footer

 

 

c)   Usability Testing

Berikut spesifikasi perangkat lunak yang digunakan peneliti untuk partisipan dalam melaksanakan usability testing:

�������������������

Tabel 5

Spesifikasi Perangkat Lunak

Perangkat Lunak

Spesifikasi

Sistem Operasi

Windows 10 Pro 64-bit

Browser

Chrome, Mozila Firefox

 

Partisipan yang berperan dalam penelitian ini berjumlah 5 orang dengan karakteristik dan latar belakang partisipan yang berbeda. Penentuan dan pemilihan partisipan yaitu yang mewakili pengguna website DiTenun. Perbedaan karakteristik partisipan dilakukan untuk mendapatkan perbedaan persepsi dari partisipan secara maksimum.

1.   Data Kuantitatif

Hasil data kuantitatif usability testing diperoleh dari hasil kuesioner SUS yang dapat dilihat pada Tabel 6 dan rata-rata waktu pengerjaan penyelesaian task kelima partisipan yang dapat dilihat pada Tabel 7.

���������������������

Tabel 6

Hasil Keuesioner Sus Partisipan

No

Partisipan

Jumlah

Jumlah x 2.5

1

Partisipan 1

26

65

2

Partisipan 2

17

42.5

3

Partisipan 3

24

60

4

Partisipan 4

26

65

5

Partisipan 5

20

50

 

 

Tabel 7

Waktu Pengerjaan Task Partisipan

N

 

 

Partisip

Task

Task

Task

 

Task

 

Task

 

Tot

 

o

 

 

an

1

2

3

 

4

 

5

 

al

 

1

 

 

Partisipa

4.33

5.25

8.72

 

6.15

5.18

29.

 

 

n 1

 

63

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2

 

 

Partisipa

3.88

2.50

7.25

 

5.67

6.20

25.

 

 

n 2

 

5

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

3

 

 

Partisipa

3.12

7.85

11.4

 

10.0

10.5

42.

 

 

n 3

2

 

0

 

0

 

89

 

 

 

 

 

 

 

 

4

 

 

Partisipa

0.35

0.95

1.10

 

0.59

0.62

3.6

 

 

n 4

 

1

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

5

 

 

Partisipa

1.08

2.25

3.33

 

3.00

5.33

14.

 

 

n 5

 

99

 

Rata - rata

2.55

3.76

6.36

 

5.08

5.57

23.

 

32

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2.   Data Kualitatif

Hasil data kualitatif diperoleh dari hasil observasi dan think aloud pada saat pelaksanaan usability testing. Hasil data kualitatif secara tidak langsung juga diperoleh dari hasil pre-test. Keseluruhan hasil data kualitatif dianalisis berdasarkan permasalahan usabilitynya dan jumlah partisipan yang terpengaruh, kemudian diberikan rekomendasi perbaikan yang sesuai berdasarkan analisis peneliti. Temuan dan analisis permasalahan usability kemudian dibuat ke dalam kode temuan dan diberikan rekomendasi perbaikan berdasarkan jumlah partisipan yang terpengaruh serta dampaknya bagi pengalaman pengguna

Terdapat total 37 permasalahan usability (Nababan & Tambunan, 2020) yang ditemukan dari hasil usability testing yang kemudian dibuat ke dalam kode unik untuk diimplementasikan perbaikannya pada prototipe akhir.

D.  Perbaikan Prototipe Akhir

Pembangunan prototipe pada tahap akhir yang dilakukan peneliti adalah membuat desain interaktif menggunakan tool Adobe XD seperti pembangunan prototipe pada tahap awal sebelumnya. Pembangunan prototipe yaitu berdasarkan analisis peneliti mengenai pembahasan hasil dan implementasi Usability Testing yang telah dilakukan oleh kelima partisipan. Perbaikan yang dilakukan peneliti mengacu hasil usability testing dan berdasarkan kode atau id permasalahan yang telah dibuat (Nababan & Tambunan, 2020). Contoh gambar prototipe yang diperbaiki yaitu dapat dilihat pada Gbr. 4

Berikut daftar halaman pembangunan perbaikan prototipe akhir website DiTenun yg dilakukan:

1.       Halaman Beranda dan Isi Konten

2.       Halaman Masuk dan Daftar

3.       Halaman Menu Produk

4.       Halaman Informasi Kontak

 

5.       Halaman Daftar Pesanan

6.       Halaman Daftar Keinginan

7.       Halaman Alamat Pengiriman

8.       Halaman Konfirmasi Pembayaran dan Status Pesanan

 

9.       Halaman Detail Produk (Buku Motif Batak)

10.    Halaman Ringkasan Belanja dan Pembayaran

 

11.    Halaman Menghasilkan Motif dan Kristik

 

Pembahasan

a.     Evaluasi Usability����������������������������������������������������������������������������������������

Metode evaluasi usability yang pertama sekali dilakukanadalah Heuristic Evaluation pada website DiTenun untuk mengidentifikasi masalah usability dan menyingkirkan masalah-masalah user interface yang dapat mengganggu pengalaman pengguna oleh ahli. Hasil HE tersebut menjadi acuan peneliti dalam membangun prototipe berupa perbaikan website DiTenun sesuai rekomendasi yang diberikan oleh evaluator. Selanjutnya dilakukan kembali evaluasi usability dengan usability testing pada prototipe yang dibangun sebelumnya untuk melihat dan mengidentifikasi masalah usability yang masih muncul dari sisi pengguna.

Berdasarkan keseluruhan hasil HE oleh ketiga evaluator yang di inisialkan menjadi evaluator A, evaluator B, dan evaluator C, terdapat total 52 findings atau temuan masalah usability dari kesepuluh prinsip heuristik Jakob Nielsen. Hasil temuan dan rekomendasi perbaikan dari ketiga evaluator tersebut digunakan peneliti sebagai acuan dalam pembangunan prototipe awal website DiTenun yang langsung dilakukan usability testing tanpa dilakukan verifikasi HE kembali.

Pada usability testing, erdapat lima partisipan yang berperan dan dari karakteristik yang berbeda. Objek usability testing yang digunakan oleh kelima partisipan tersebut adalah prototipe awal yang telah dibangun peneliti sebelumnya berdasarkan hasil HE. Hasil keseluruhan data usability testing dibagi menjadi data kualitatif dan kuantitatif.

Data kuantitatif digunakan untuk mendukung penganalisisan dan sebagai tambahan dalam penilaian usability website DiTenun, yaitu berupa data hasil kuesioner SUS dan data waktu pengerjaan task partisipan. Dari data kuesioner SUS, didapat kesimpulan bahwa prototipe awal website DiTenun masuk ke dalam kategori netral dengan persentasi 56.6%, yaitu tidak terlalu buruk dan tidak terlalu baik.

Berdasarkan kategori tersebut juga dapat dinilai bahwa tingkat kepuasan antar partisipan terhadap prototipe awal website DiTenun adalah Netral. Dari rata-rata waktu pengerjaan task didapat kesimpulan bahwa tingkat learnability antar partisipan berbeda-beda dalam memahami dan menyelesaikan task yang diberikan, dimana Partisipan 3 membutuhkan waktu yang lebih lama untuk penyelesaian task, sedangkan Partisipan 4 membutuhkan waktu yang lebih singkat dalam menyelesaikan task.

Data kualitatif usability testing diperoleh dari data think aloud, observasi, dan interview terbuka. Data observasi dan think aloud diperoleh pada tahapan pengerjaan tasks usability testing dan data interview terbuka diperoleh pada tahapan post-test di akhir usability testing.

Hasil analisis yang dilakukan peneliti melalui think aloud, observasi, dan interview terbuka ditemukan total 37 permasalahan usability dari website DiTenun. Permasalahan usability ini dibedakan menjadi global finding dan local finding. global finding artinya permasalahan yang mencakup keseluruhan halaman yang ada di dalam website, untuk itu ditemukan sebanyak 6 permasalahan untuk kategori ini.

Sedangkan local finding, yang artinya permasalahan yang terdapat di satu halaman saja di dalam website, untuk itu ditemukan sebanyak 31 permasalahan untuk kategori ini. Permasalahan yang ditemukan juga diberi severity rating untuk setiap permasalahannya, untuk level high total sebanyak 13 permasalahan, untuk level medium sebanyak 13 permasalahan dan untuk level low sebanyak 11 permasalahan.

Data kualitatif juga secara tidak langsung diperoleh dari kuesioner dasar pada tahapan pre-test untuk melihat kesesuaian dan karakteristik partisipan yang dibutuhkan untuk pelaksanaan usability testing, yaitu yang belum pernah menggunakan website DiTenun sebelumnya dan memiliki pengalaman dalam menggunakan laptop dan pernah membuka website sejenis lain. Kelima partisipan tersebut sudah sesuai dengan tipe partisipan yang dibutuhkan untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan usability testing dan memiliki karakteristik dan latar belakan yang berbeda. Hasil think aloud, observasi, dan interview terbuka yang diperoleh selanjutnya dianalisis peneliti untuk menentukan rekomendasi perbaikan yang sesuai.

Hasil rekomendasi perbaikan tersebut diterapkan peneliti untuk memperbaiki prototipe yang sudah ada sebelumnya untuk meningkatkan kualitasi melalui permasalahan usability yang diidentifikasi dari sisi pengguna.

b.     Prototipe

Prototipe yang dibangun peneliti pada Tugas Akhir ini adalah prototipe dengan desain interaktif atau high-fidelity prototype seperti yang sudah dibahas sebelumnya. Desain prototipe dibuat dengan menggunakan Adobe XD yang dapat dieksport ke dalam bentuk html. Terdapat dua tahapan dalam pembuatan prototipe tersebut sesuai dengan kerangka kerja pelaksanaan penelitian ini, yaitu pembangunan prototipe awal dan perbaikan prototipe awal tersebut menjadi prototipe akhir sebagai hasil dari evaluasi usability Tugas Akhir ini.

Pembangunan prototipe awal didasarkan pada hasil dan analisis evaluasi usability melalui Heuristic Evaluation. Prototipe awal tersebut dibuat berdasarkan rekomendasi perbaikan oleh ketiga evaluator HE yang menjadi acuan peneliti untuk membangun prototipe awal website DiTenun. Permasalahan usability dari hasil HE dikategorikan berdasarkan kesepuluh prinsip evaluasi heuristic Jakob Nielsen pada masing-masing halaman website DiTenun yang ditemukan permasalahan usabilitynya. Temuan permasalahan usability tersebut lebih spesifik kepada konten dan elemen pada setiap halaman website dibandingkan terhadap permasalahan usability secara keseluruhan pada semua halaman website. Hal ini dikarenakan evaluator yang melakukan evaluasi website sudah tergolong berpengalaman di bidangnya.

Dari kesepuluh prinsip heuristic tersebut, permasalahan usability ditemukandari hasil HE paling mencolok terlihat pada prinsipConsistency and Standardsyakni sebanyak 19 permasalahan, �Flexibility and efficiency of use� sebanyak 18 permasalahan, dan �Visibility of system status� sebanyak 16 permasalahan. Permasalahan usability ditemukan pada halaman beranda, isi konten, form masuk, form daftar, halaman menu produk, halaman akun saya, halaman status pemesanan, halaman alamat pengiriman, halaman daftar pesanan, halaman daftar keinginan, halaman ringkasan belanja, halaman tentang kami, halaman layanan (motif dan kristik), bagian footer dan bagian header. Dari hasil severity rating, rata-rata hasil temuan mendapat skala diangka 3 (Major Usability Problem), artinya permasalahan yang sangat penting untuk diperbaiki. Prototipe awal tersebut selanjutnya dilakukan kembali evaluasi usability dengan metode usability testing.

Prototipe akhir yang diperbaiki dari prototipe awal juga sama dalam bentuk desain interaktif menggunakan Adobe XD. Perbaikan prototipe tersebut didasarkan pada hasil usability testing yang mengidentifikasi permasalahan usability lanjutan yang masih muncul dari sisi pengguna. Temuan permasalahan usability yang ditemukan lebih umum dari segi keseluruhan website dibandingkan dengan temuan permasalahan usability pada heuristic evaluation, hal ini dikarenakan partisipan yang berperan melakukan usability testing bekerja berdasarkan task yang ditentukan oleh peneliti. Peneliti melakukan pengamatan dan pencatatan permasalahan usability dari pengguna melalui observasi dan think aloud saat pengguna bekerja dalam menyelesaikan task, sehingga permasalahan usability yang diperoleh kebanyakan lebih umum dari keseluruhan website. Hasil temuan permasalahan usability tersebut selanjutnya dikategorikan menjadi local finding dan global finding untuk mempermudah peneliti dalam melakukan penganalisisan permasalahan dalam menentukan rekomendasi perbaikan.

Pada penelitian ini, usability testing dilakukan sebanyak satu kali dalam perbaikan temuan masalah usability lanjutan seperti yang sudah dibahas sebelumnya. Hasil perbaikan tersebut yaitu dalam bentuk prototipe akhir, namun tidak dapat dipastikan juga bahwa semua permasalahan usability yang diperbaiki sudah diaplikasikan dengan benar pada prototipe akhir. Perbaikan tersebut juga mungkin saja memberikan masalahan usability baru bagi pengguna lain yang tidak dapat di identifikasi oleh peneliti sendiri. Tidak dapat dijamin juga bahwa tidak ada lagi permasalahan usability yang akan muncul pada prototipe akhir tersebut. Sehingga usability testing dapat tidak hanya dilakukan sekali untuk lebih melihat kesesuaian perbaikan masalah usability dan memastikan bahwa prototipe yang dibangun sudah lebih minim permasalahan usability-nya. Permasalahan usability yang dimaksud yaitu lebih kesisi pengguna sesuai usability testing.

Prototipe akhir yang telah selesai dibuat dan diperbaiki peneliti menjadi hasil akhir implementasi evaluasi usability dengan heuristic evaluation dan usability testing pada website DiTenun dalam penelitian Tugas Akhir ini.

 

Kesimpulan

��������� Kesimpulan yang diperoleh dari hasil evaluasi usability pada website DiTenun adalah sebagai berikut: 1). Hasil temuan permasalahan usability pada heuristic evaluation menunjukkan lebih banyak temuan dari hasil permasalahan usability pada usability testing. Hasil HE terdapat total 52 temuan sedangkan pada hasil usability testing terdapat total 37 temuan yang menunjukkan bahwa implementasi HE di awal dapat mengurangi permasalahan usability yang muncul pada hasil usability testing. 2). Evaluasi usability dengan metode heuristic evaluation yang dari sudut pandang ahli atau evaluator belum cukup dapat mengidentifikasi semua permasalahan usability. Dari hasil temuan, masih terdapat beberapa permasalahan usability yang masih mengganggu pengguna dari hasil usability testing. Sehingga, kedua metode tersebut saling melengkapi untuk mengidentifikasi permasalahan usability baik dari sisi ahli maupun sisi pengguna. 3). Telah dihasilkan suatu prototipe interaktif DiTenun dari hasil evaluasi usability melalui heuristic evaluation dan usability testing. Prototipe perbaikan awal dihasilkan dari rekomendasi perbaikan oleh evaluator berdasarkan hasil heuristic evaluation. Prototipe perbaikan akhir dihasilkan dari rekomendasi perbaikan berdasarkan analisis hasil usability testing.

 

 

 

BIBLIOGRAFI

 

Barnum, Carol M. (2011). Usability Testing Essentials: Ready, Set.... Test!(Barnum, CM; 2011)[Book Review]. IEEE Transactions on Professional Communication, 54(3), 336�337.Google scholar

 

Barus, Arlinta C., Simanjuntak, Marianna, & Situmorang, Verawati. (2020). DiTenun, Smart Application Producing Ulos Motif. SHS Web of Conferences, 86, 1025. EDP Sciences.Google scholar

 

Brooke, John. (2013). SUS: a retrospective. Journal of Usability Studies, 8(2), 29�40.Google scholar

 

Hendradjaya, Bayu. (2017). Konsep dasar pengujian perangkat lunak. ITB Press.Google scholar

 

Nababan, Yohannes, & Tambunan, R. U. T. Rilis. (2020). Usability Evaluation On Website Ditenun. Institut Teknologi Del.Google scholar

 

Nault, Emilie, Waibel, Christoph, Carmeliet, Jan, & Andersen, Marilyne. (2018). Development and test application of the UrbanSOLve decision-support prototype for early-stage neighborhood design. Building and Environment, 137, 58�72.Google scholar

 

Rudd, Jim, Stern, Ken, & Isensee, Scott. (1996). Low vs. high-fidelity prototyping debate. Interactions, 3(1), 76�85.Google scholar

 

Travis, David. (2013). The 1-page usability test plan. September, 3, 2013.Google scholar

 

Copyright holder:

Arlinta Christy Barus, Arnaldo Marulitua Sinaga, Riyanthi Angrainy Sianturi, Ruth Rilis Tambunan, Yohannes Nababan, Andre Sitorus (2022)

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under: