Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849

e-ISSN: 2548-1398

Vol. 7, No. 4, April 2022

 

PENGARUH MEMBACAKAN CERITA ISLAMI TERHADAP PENINGKATAN IKATAN IBU HAMIL DENGAN BAYI SEJAK DALAM KANDUNGAN DI PUSKESMAS JATIMAKMUR

 

Firna Nahwa Firdausi, Desmawati

Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, Indonesia

Email: [email protected], [email protected]

 

Abstrak

Bayi dalam kandungan mulai mendengar suara ibu pada awal trimester kedua. Kemampuan ini memungkinkan terbentuknya ikatan antara ibu hamil dan bayinya. Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan untuk membentuk ikatan ibu-bayi adalah dengan membaca cerita-cerita islami, sebagai salah satu upaya untuk mengemban pendidikan sejak dalam kandungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh membaca cerita islami terhadap bonding ibu-bayi antara ibu hamil dengan bayinya dalam kandungan. Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen semu dengan kelompok pre dan posttest. Sampel sebanyak 27 ibu hamil trimester II dan III di Puskesmas Jatimakmur. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah accidental sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner Maternal Antenatal Attachment Score (MAAS) dan pemeriksaan validasi intervensi. Analisis data menggunakan Uji T-dependen (sampel berpasangan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata skor ikatan pretest (M= 61,30; SD = 8,352) dan posttest (M = 81,22; SD = 8,798). Berdasarkan uji statistik diperoleh nilai p = 0,000 < 0,05, sehingga ada pengaruh yang signifikan dalam membacakan cerita untuk meningkatkan bonding ibu-bayi antara ibu hamil dan bayinya sejak dalam kandungan. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai kegiatan ibu hamil untuk mempererat bonding dengan bayinya. Diharapkan penelitian selanjutnya dapat menggunakan lebih banyak partisipan dan mengamati intervensi secara langsung.

 

Kata Kunci: kehamilan; ikatan; lampiran antenatal; membaca cerita Islam; pendidikan  sejak hamil

 

Abstract

Babies in the womb begin to hear the mother's voice at the beginning of the second trimester. This ability allows the formation of a bond between the pregnant mother and the baby. One of the activities that can be done to form a mother-infant bond is by reading Islamic stories, as an effort to carry out education in the womb. The purpose of this study was to determine the effect of reading Islamic stories on mother-infant bonding between pregnant mother and their babies in the womb. This study uses a quasi-experimental research within group pre and posttest. There were 27 pregnant women in the second and third trimesters at the Puskesmas Jatimakmur as samples. The sampling technique used was accidental sampling. The research instrument used the Maternal Antenatal Attachment Score (MAAS)� questionnaire and intervention validation checks. Data analysis using T-dependent Test (paired sample). The results showed that there was a difference in the average pretest (M= 61.30; SD = 8.352) and posttest (M = 81.22; SD = 8,798) bonding scores. Based on statistical tests obtained p value = 0.000 < 0.05, so that there is a significant influence in reading stories to increase mother-infant bonding between pregnant mother and their babies from the time they are in the womb. The results of this study can be used as an activity for pregnant women to strengthen bonds with their babies. It is hoped that further research can use more participants and observe the intervention directly.

 

Keywords:  preganancy; bonding; antenatal attachment; reading Islamic stories; education since pregnancy

 

Pendahuluan

Periode gestasi terjadi sejak masa pembuahan hingga kelahiran, seorang anak yang belum lahir mengalami proses perkembangan dalam kandungan (Papalia, & Martorell, 2015). Kisaran usia kehamilan normal adalah antara 37 dan 41 minggu (Martin et al., 2009). Lamanya gestasi diukur dari hari pertama menstruasi normal siklus terakhir (WHO, 2004). Prevalensi ibu hamil yang berada di Kota Bekasi pada tahun 2020 sebanyak 50.590 ibu hamil yang memeriksakan ke Puskesmas dari 42 kelurahan yang tersebar di 12 kecamatan (Dinas Kesehatan, 2020).

Normal masa kehamilan dibagi menjadi skala trimester yang dihitung per-tiga bulan. Pada trimester pertama (1-13 minggu) ibu beradaptasi dengan tubuhnya dan janin perlahan mulai terbentuk secara fisik, jantung mulai berdetak pada minggu ke 5 kehamilan . Pada trimester kedua (14-27 minggu) ibu sudah merasa nyaman dengan tubuhnya dan perut semakin membesar sehingga dapat merasakan kehadiran sang janin yang kian terbentuk sempurna dan panca indra mulai berfungsi� di akhir trimester ini. Pada trimester ketiga (28-37 atau 40 minggu) ibu semakin memperhatikan bayinya dan mempersiapkan kelahiran, bayi dalam kandungan semakin aktif dan mulai bergerak ke posisi siap dilahirkan (Andriana, 2012).

Bayi mulai mendengar pada usia kehamilan 18 minggu � 22 minggu, namun suara dari luar rahim masih tersaring perut ibu yang berisi cairan plasenta (F. Rene Van de Carr, 1999). Bayi dapat mendengar suara detak jantung, sirkulasi darah, suara nafas ibu yang lebih dominan dibanding suara dari lingkungan luar rahim (Bhamani, 2017). Oleh karena itu bayi dapat membedakan suara ibu dengan lingkungan disekitarnya melalui intonasi (Bhattacharya et al., 2013). Hubungan ibu dengan bayi pada masa tersebut memiliki potensi dalam mengembangkan ikatan antara ibu dan bayi dalam kandungan.

Ikatan ibu dan bayi dalam kandungan juga disebut kelekatan prenatal. Kelekatan� prenatal� digunakan untuk merujuk pada ikatan emosional atau ikatan yang mana biasanya berkembang antara wanita hamil dan bayinya yang belum lahir (Condon & Corkindale, 1997). Keterikatan ibu-janin sangat erat kaitannya dengan proses menjadi ibu dan identitas sebagai ibu. Kelekatan prenatal merupakan kesempatan bagi ibu dan anak terhadap penting dan bernilainya dalam membentuk hubungan. Persiapan orang tua untuk mengembangkan hubungan yang menyenangkan dengan janin mereka bisa diperkuat dengan berbagai strategi (salehi, 2019).

Faktor-faktor terkait kehamilan yang mempengaruhi kelekatan Ibu dengan bayi yang dikandungnya. Faktor tersebut antara lain (1) Paritas, ibu yang baru pertama kali hamil cenderung memiliki tingkat perlekatan prenatal yang lebih tinggi dibandingkan ibu dengan kehamilan kedua atau multigravida (2) Usia kehamilan, studi menemukan peningkatan yang konsisten kelekatan prenatal untuk kehamilan dan peneliti lain juga menemukan hasil yang sama pada level maternal-fetal keterikatan melalui bertambahnya usia kehamilan yang menandakan� janin dan perut tumbuh. Seperti perasaan gerakan janin yang aktif meningkat, keterikatan ibu-janin dan rasa pemenuhan diri wanita hamil juga meningkat. (5) Gerakan janin, seseorang� mengamati bahwa kapan ibu memiliki intervensi kesadaran janin selama kehamilan, seperti palpasi abdomen dan penghitungan janin, lalu pelekatan ibu untuk janinnya meningkat. Hal ini sejalan dengan penelitian lain yang ditemukan keterikatan ibu-janin telah meningkat di antara wanita hamil yang memiliki lebih banyak gerakan janin (Suryaningsih, Gau, & Wantonoro, 2020).

Terdapat beberapa metode peningkatan kelekatan ibu-bayi dalam masa kehamilan, memberikan hasil yang prospektif dalam meningkatn kelekatan ibu-bayi. Sebuah penelitian yang dilakukan wullf et, all (2020) menyatakan,� terdapat pengaruh signifikan pada persepsi kedekatan dengan anak yang belum lahir pada ibu hamil yang menyanyi dibanding yang mendengarkan musik selama prenatal. Selain itu bukti kedekatan tersebut dapat mendukung ikatan ibu-janin. Menyanyi adalah aktivitas mengeluarkan suara dengan intonasi dan nada tertentu yang bersifat menyenangkan dan dalam hal ini ditujukan pada bayi yang sedang dikandungnya. Aktivitas ini dapat disamakan dengan beberapa aktivitas yang serupa, misalnya membaca alqur�an, membaca shalawat/ berdzikir dan membacakan cerita islami.

Prevalensi penduduk yang beragama islam di Kota Bekasi sebanyak 2.166.132 penduduk (BPS Kota Bekasi, 2020) Indonesia dengan mayoritas menganut agama islam maka peneliti ingin mengetahui apakah keterikan antara ibu hamil dengan bayi dalam kandungan akan meningkat jika diberikan intervensi membacakan cerita islami.

Penelitian ini menggunakan menggunakan metode quasi experimental within group pretest posttest. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-Juni bertempat di Puskesmas Jatimakmur. Jumlah partisipan sebanyak 27 ibu hamil beragama islam dengan usia kehamilan trimester II dan III yang dipilih dengan teknik accidental sampling. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner data demografi, data obstetri, data tingkat ikatan ibu hamil (Maternal Antenatal Attachment Score), cek validitas internvensi. Pengumpulan data dengan mengisi kuesioner prestest kemudian membacakan cerita islami Seri Karakter Muslim #3 Komik Islami karya Nurul Ihsan selama 2 minggu 10-15 menit setiap harinya setelah 2 minggu ibu hamil akan diberikan posttest. Pengolahan data analisa deskriptif untuk data demografi seperti usia ibu hamil dilihat berdasarkan rata-rata dan standar deviasi, sedangkan variabel pendidikan, pekerjaan juga data obstetri yaitu jumlah kehamilan dan usia kehamilan dinyatakan berdasarkan frekuensi. Analisa bivariat menggunakan Uji T-dependen (paired sample).

 

Metode Penelitian

Metode penelitian kuantitatif dengan desain Kuasi-eksperimental pre and post test whitin group. Kuasi-eksperimental (disebut juga non-randomised, pre-post intervention) sama dalam hal memberikan perlakuan, yang membedakan dengan ekperimen yang sesungguhnya tidak perlu merendomisasi karena hanya satu kelompok (Yusainy, 2016). Desain penelitian ini juga dikenal dengan istilah one group pretest-posttest design bertujuan melihat perbedaan sebelum diberikan perlakuan dan setelah diberikan perlakuan (Sugiyono, 2018). Sehingga peneliti ingin mengetahui ada atau tidaknya perbedaan peningkatan ikatan antara ibu hamil dengan bayi dalam kandungan sebelum diberikan perlakuan dan setelah diberikan perlakuan membacakan cerita islami.

 

Hasil dan Pembahasan

Jumlah subjek dalam penelitian ini adalah 27 ibu hamil trimester 2 dan 3 yang memeriksakan kandungan di wilayah Jatimakmur Kota Bekasi. Berikut adalah karakteristik responden penelitian meliputi usia, pendidikan, pekerjaan, jumlah kehamilan, dan usia kehamilan.

a.   Usia

 

Tabel 1

Distribusi Rata-Rata Karakteristik Responden

Berdasarkan Usia Ibu Hamil (n=27)

Variabel 

Mean 

SD 

Min 

Max 

Usia

27.70

5.006

20

42

 

Pada tabel diatas menunjukkan rata rata usia ibu hamil (mean) 27 tahun dengan standar deviasi sebesar 5.006. Dapat dilihat bahwa usia termuda 20 tahun dan tertua 42 tahun.

b.   Pendidikan dan Pekerjaan

 

Tabel 2

Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan

Pendidikan dan Pekerjaan Ibu Hamil

Variabel

Frekuensi (N)

Persentase (%)

Pendidikan:

 

 

SD

2

7,4

SMP

2

7,4

SMA/SMK

11

40,7

Perguruan Tinggi

12

44,5

Total

27

100%

 

Pekerjaan:

 

 

Ibu Rumah Tangga

21

77,8

Ibu Bekerja

6

22,2

Total

27

100%

 

Berdasarkan data pendidikan akhir terbanyak yaitu� Perguruan Tinggi sebesar 12 orang (44,5%), kemudian disusul lulusan SMA/SMK sebanyak 11 orang (40,7%). Selanjutnya masing masing lulusan SD dan SMP sebanyak 2 orang (7,4%). Berdasarkan karakteristik responden pekerjaan bahwa sebanyak 21 Ibu Rumah Tangga (77,8%) dan terdapat 6 Ibu Bekerja (22,2%).

c.   Status Kehamilan

 

Tabel 3

Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden

Berdasarkan Status Kehamilan

Variabel

Frekuensi (N)

Presentase (%)

Jumlah Kehamilan:

 

 

Primigravida

13

48,1

Multigravida

14

51,9

Total

27

100%

Usia Kehamilan

 

 

Trimester 2

16

59,3

Trimester 3

11

40,7

Total

27

100%

 

Berdasarkan jumlah kehamilan pada ibu hamil terdapat 13 subjek (48,1%) mengalami kehamilan pertama dan sebanyak 14 subjek (51,9) merupakan kehamilan kedua ataupun selanjutnya. Berdasarkan usia kehamilan bahwa sebanyak 16 subjek (59,3%) berada pada Trimester 2 dengan rentang 14-28 minggu usia kehamilan dan sebanyak 11 subjek (40,7%) berada pada usia kehamilan Trimester 3 yaitu usia 29-40 minggu.

 

Tabel 4

Analisa Paired sampel T-Test Ikatan Ibu Hamil

Trimester II dan III Sebelum dan Sesudah

Membacakan Cerita Islami� (n=27)

Variabel

Mean

SD

Mean Difference

Value

95% CI

Lower

Upper

Ikatan Sebelum (Pre Test)

61.30

8.352

-19.926

0.000

-22.374

-16.730

Ikatan Sesudah (Post Test)

81.22

8.798

 

Berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa uji paired sample t test antara variabel ikatan ibu hamil pretest dan postest menghasilkan nilai t atau perbedaan sebesar p value = 0,000 sehingga hipotesis nol (H0) ditolak dan Hipotesis alternatif (Ha) diterima. Dapat disimpulkan bahwa setelah diberikannya perlakuan� membacakan cerita islami ikatan antara ibu hamil dengan bayi dalam kandungan mengalami peningkatan.Pada tabel terlihat bahwa nilai skor mean MAAS (M = 61,30; SD= 8,352) pada postet lebih tinggi dibandingkan dengan nilai skor mean MAAS (M= 81,22; SD= 8,798) pada pre test. Sehingga dapat dikatakan bahwa perlakuan membacakan cerita yang dilakukan oleh Ibu Hamil pada bayinya, dapat meningkatkan ikatan Ibu Hamil pada bayinya dapat dilihat pada tabel dengan mean difference sebesar -19,926.

Hasil penelitian ini mendukung bahwa menyanyi kepada bayi dalam kandungan dapat meningkatkan ikatan antara ibu hamil dengan bayinya. Kelompok ibu hamil yang menyanyi dan mendengarkan musik melaporkan kedekatan yang dirasakan lebih tinggi dengan bayinya pada pengukuran kedua dibandingkan dengan pertama (p < .001). Hasilnya terlihat signifikan (p = 0,047) pada grup bernyanyi yang� menunjukkan peningkatan terbesar (Wulff et al., 2020). Penelitian yang dilakukan Wulf yaitu menyanyikan lagu untuk bayi dalam kandungan setara dengan aktivitas yang dapat meningkatkan ikatan yakni membacakan cerita kepada bayi dalam kandungan.

Data ini didapatkan dari ibu hamil dengan usia kehamilan trimester dua hingga trimester ketiga, penelitian sebelumnya menemukan bahwa bayi mulai mendengar pada usia kehamilan 18 minggu � 22 minggu (F. Rene Van de Carr, 1999). Sehingga data yang menyebutkan bahwa ibu hamil memiliki skor ikatan yang lebih tinggi, karena pada umumnya ibu hamil yang memasuki usia kehamilan trimester dua memang memiliki ikatan yang lebih besar dibandingkan dengan trimester sebelumnya. Beberapa peneliti telah melaporkan bahwa keterikatan ibu ke janin berkembang selama kehamilan dan itu membantunya mempersiapkan transisi menjadi seorang ibu (Kohan & Salehi, 2017).

Berdasarkan gambaran responden dalam hal paritas pada tabel 7 didapatkan hasil 13 subjek (48,1%) ibu hamil pada kehamilan pertama dan sebanyak 14 subjek (51,9%) ibu hamil pada kehamilan kedua atau multigravida. Teori yang disebutkan Suryaningsih, ibu yang baru pertama kali hamil cenderung memiliki tingkat ikatan prenatal yang lebih tinggi dibandingkan ibu dengan kehamilan kedua atau multigravida. Selanjutnya gambaran responden pada usia kehamilan (Tabel 7) yang didapatkan peneliti terdapat golongan ibu hamil trimester ke 2 sebanyak 16 subjek (59,3%) dan trimester ke 3 sebanyak 11 subjek (40,7%). Studi menemukan peningkatan yang konsisten kelekatan prenatal untuk kehamilan dan peneliti lain juga menemukan hasil yang sama pada level maternal-fetal keterikatan melalui bertambahnya usia kehamilan yang menandakan  janin tumbuh. Seperti perasaan gerakan janin yang aktif meningkat, keterikatan ibu-janin dan rasa pemenuhan diri wanita hamil juga meningkat. Terkahir gerakan janin dapat dirasakan ibu. Seseorang  mengamati bahwa kapan ibu memiliki intervensi kesadaran janin selama kehamilan, seperti mengelus perut dan penghitungan usia janin, memiliki ikatan yang meningkat kepada janinnya (Suryaningsih et al., 2020). Berdasarkan teori tersebut peneliti juga menemukan bahwa setelah diberikan intervensi membacakan cerita islami gerakan janin makin intens seiring dengan bertambahnya usia janin.

Berdasarkan pertanyan terbuka yang ditambahkan penelitian pada kuesioner post-test, didapatkan beberapa kesan terkait pengalaman ibu saat membacakan cerita pada bayinya, yang menggambarkan ikatan ibu hamil pada bayinya. Diantaranya adalah:

�Saya menikmati waktu saya berinterkasi dengan bayi yang ada dalam perut saya dan dedeknya merespon dengan menendang ataupun bergerak (Ny. A, 26 th)�

� Saya senang bisa membacakan cerita islami sambil mengelus perut sekaligus mendidik sejak dini (Ny. M, 25 th)

�Kegiatan yang menyenangkan karena dapat melakukan bersama kakaknya yang masih SD dan juga mengajak komunikasi antara sang kakak dan dedek bayinya (Ny. D, 32 th)

Berdasarkan jawaban atas pertanyaan terbuka tersebut, dapat diketahui bahwa membacakan cerita kepada bayi dalam kandungan menjadi kegiatan yang menyenangkan bagi ibu dan juga ibu dapat berinteraksi dengan sang bayi selama bercerita. Ibu juga dapat merasakan dan menyadari aktivitas bayi dalam kandungan. Kegiatan ini juga sebagai sarana untuk memperkenalkan bayi pada sang kakak bagi ibu multigravida.

 

Kesimpulan

Hasil analisa dan penelitian ini tentang Pengaruh Membacakan Cerita Islami Terhadap Ikatan Ibu Hamil dengan Bayi dalam Kandungan yang diteliti di Puskesmas Jatimakmur, maka dapat disimpulkan bahwa gambaran karakteristik usia 27 responden penelitian berada pada rata-rata umur 27 tahun dengan usia termuda responden penelitian adalah 20 tahun dan usia tertua adalah 42 tahun, sebagian besar responden dalam penelitian ini menempuh pendidikan terakhir Perguruan tinggi sebanyak 12 responden (44.5%) lalu sebagian besar responden dalam penelitian ini Ibu Rumah Tangga yaitu sebanyak 21 responden (77.8%). Sebagian besar responden berada pada status paritas multigravida yaitu sebanyak 14 responden (51.9%). Gambaran nilai rata-rata ikatan pada responden yang diteliti di Puskesmas Jatimakmur sebelum (pre test) membacakan cerita islami sebesar 61.30 dengan menggunakan kuesioner Maternal Antenatal Attachment Score (MAAS). Gambaran nilai rata-rata ikatan pada responden yang diteliti di Puskesmas Jatimakmur setelah (post test) membacakan cerita islami sebesar 81.22 dengan menggunakan kuesioner Maternal Antenatal Attachment Score (MAAS).  Pengaruh Membacakan Cerita Islami terhadap Ikatan Ibu Hamil dengan Bayi dalam Kandungan sebelum dan sesudah intervensi berlangsung memiliki perbedaan rata-rata (mean difference) dari skor ikatan sebesar -19.926. Ada pengaruh signifikan antara membacakan cerita islami terhadap ikatan ibu hamil dengan bayi dalam kandungan. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji statistik menggunakan metode uji T-Dependen di dapatkan p value sebesar 0,000 (p value < 0,005).

 

 

BIBLIOGRAFI

 

Andriana, Evariny. (2012). Mencerdaskan Anak Sejak Dalam Kandungan. Bhuana Ilmu Populer. Google Scholar

 

Bekasi, BPS Kota. (2020). Statistik Penduduk Beragama Islam. In Badan Pusat Statistik. Google Scholar

 

Bhamani, Shelina. (2017). Educating Before Birth via Talking to the Baby in the Womb: Prenatal Innovations. Journal of Education and Educational Development, 4(1), 94�110. Google Scholar

 

Bhattacharya, Shaoni, Cross, Claire, Dyce, Carol, Ling, Kate, Marriot, Susannah, Sullivan, Karen, & Wiltshire, Jo. (2013). The Pregnancy and Baby book: Hamil, melahirkan, bayi, & perawatan anak 0-3 tahun (Indonesia). London: INSPIRITA. Google Scholar

 

Condon, John T., & Corkindale, Carolyn. (1997). The correlates of antenatal attachment in pregnant women. British Journal of Medical Psychology, 70(4), 359�372. https://doi.org/10.1111/j.2044-8341.1997.tb01912.x. Google Scholar

 

F. Rene Van de Carr, Marc Lehrer. (1999). Cara Baru Mendidik Anak sejak dalam Kandungan. KAIFA. Google Scholar

 

Ihsan, Nurul. (2019). Seri Karakter Muslim #3 Komik Islami. Jakarta: Anak Kita. Google Scholar

 

Kesehatan, Dinas. (2020). Data Ibu Hamil Di Kota Bekasi. Google Scholar

 

Kohan, Shahnaz, & Salehi, Kobra. (2017). Maternal-Fetal Attachment: What We Know and What We Need to Know. International Journal of Pregnancy & Child Birth, 2(5). https://doi.org/10.15406/ipcb.2017.02.00038. Google Scholar

 

Martin, J. A., Hamilton, B. E., Sutton, P. D., Ventura, S. J., Menacker, F., Kirmeyer, S., & Mathews, T. J. (2009). Birth: Final data for 2006. MD: National Center for Health, 57(7). Google Scholar

 

Papalia, Diane E., & Martorell, Gabriela. (2015). Experience Human Development (thirteenth). McGraw-Hill Education. Google Scholar

 

Suryaningsih, Endang Koni, Gau, Meei Ling, & Wantonoro, Wantonoro. (2020). Concept Analysis of Maternal-Fetal Attachment. Belitung Nursing Journal, 6(5), 157�164. https://doi.org/10.33546/bnj.1194. Google Scholar

 

WHO. (2004). Family Planning Maternal & Child Health and Reproductive Health. World Health Organization, 82(6), 1514�1520. Google Scholar

 

 

Wulff, Verena, Hepp, Philip, Wolf, Oliver T., Balan, Percy, Hagenbeck, Carsten, Fehm, Tanja, & Schaal, Nora K. (2020). The effects of a music and singing intervention during pregnancy on maternal well-being and mother�infant bonding: a randomised, controlled study. Archives of Gynecology and Obstetrics, (0123456789). https://doi.org/10.1007/s00404-020-05727-8. Google Scholar

 

Yusainy, Cleoputri. (2016). Panduan Riset Eksperimental dalam Psikologi. Malang: UB Press. Google Scholar

 

Copyright holder:

Firna Nahwa Firdausi, Desmawati (2022)

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under: