Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN:
2541-0849
e-ISSN:
2548-1398
Vol.
7, No. 4, April 2022
PENGARUH MEMBACAKAN CERITA
ISLAMI TERHADAP PENINGKATAN IKATAN IBU HAMIL DENGAN BAYI SEJAK DALAM KANDUNGAN
DI PUSKESMAS JATIMAKMUR
Firna Nahwa Firdausi, Desmawati
Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, Indonesia
Email: [email protected], [email protected]
Abstrak
Bayi dalam kandungan
mulai mendengar suara ibu pada awal trimester kedua. Kemampuan ini memungkinkan
terbentuknya ikatan antara ibu hamil dan bayinya. Salah satu kegiatan yang
dapat dilakukan untuk membentuk ikatan ibu-bayi adalah dengan membaca
cerita-cerita islami, sebagai salah satu upaya untuk mengemban pendidikan sejak
dalam kandungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
membaca cerita islami terhadap bonding ibu-bayi antara ibu hamil dengan bayinya
dalam kandungan. Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen semu dengan
kelompok pre dan posttest. Sampel sebanyak 27 ibu hamil trimester II dan III di
Puskesmas Jatimakmur. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah
accidental sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner Maternal
Antenatal Attachment Score (MAAS) dan pemeriksaan validasi intervensi. Analisis
data menggunakan Uji T-dependen (sampel berpasangan). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata skor ikatan pretest (M= 61,30;
SD = 8,352) dan posttest (M = 81,22; SD = 8,798). Berdasarkan uji statistik
diperoleh nilai p = 0,000 < 0,05, sehingga ada pengaruh yang signifikan
dalam membacakan cerita untuk meningkatkan bonding ibu-bayi antara ibu hamil
dan bayinya sejak dalam kandungan. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai
kegiatan ibu hamil untuk mempererat bonding dengan bayinya. Diharapkan
penelitian selanjutnya dapat menggunakan lebih banyak partisipan dan mengamati
intervensi secara langsung.
Kata Kunci: kehamilan;
ikatan; lampiran antenatal;
membaca cerita Islam; pendidikan
sejak hamil
Abstract
Babies in the womb begin to hear the mother's voice at the beginning of
the second trimester. This ability allows the formation of a bond between the
pregnant mother and the baby. One of the activities that can be done to form a
mother-infant bond is by reading Islamic stories, as an effort to carry out
education in the womb. The purpose of this study was to determine the effect of
reading Islamic stories on mother-infant bonding between pregnant mother and
their babies in the womb. This study uses a
quasi-experimental research within group pre and posttest. There were 27
pregnant women in the second and third trimesters at the Puskesmas
Jatimakmur as samples. The sampling technique used
was accidental sampling. The research instrument used the Maternal Antenatal
Attachment Score (MAAS)�
questionnaire and intervention validation checks. Data analysis
using T-dependent Test (paired sample). The results showed that there was a
difference in the average pretest (M= 61.30; SD = 8.352) and posttest (M =
81.22; SD = 8,798) bonding scores. Based on statistical tests obtained p value
= 0.000 < 0.05, so that there is a significant influence in reading stories
to increase mother-infant bonding between pregnant mother and their babies from
the time they are in the womb. The results of this study can be used as an
activity for pregnant women to strengthen bonds with their babies. It is hoped
that further research can use more participants and observe the intervention
directly.
Keywords: preganancy; bonding; antenatal attachment; reading Islamic stories;
education since pregnancy
Pendahuluan
Periode gestasi
terjadi sejak masa pembuahan hingga kelahiran, seorang anak yang belum lahir mengalami proses perkembangan dalam kandungan (Papalia, & Martorell, 2015).
Kisaran usia kehamilan normal adalah antara 37 dan 41 minggu (Martin et al., 2009).
Lamanya gestasi diukur dari hari
pertama menstruasi normal siklus terakhir (WHO, 2004).
Prevalensi ibu hamil yang berada di Kota Bekasi
pada tahun 2020 sebanyak 50.590
ibu hamil yang memeriksakan ke Puskesmas dari 42 kelurahan yang tersebar di 12 kecamatan (Dinas Kesehatan, 2020).
Normal masa kehamilan
dibagi menjadi skala trimester yang dihitung
per-tiga bulan. Pada
trimester pertama (1-13 minggu)
ibu beradaptasi dengan tubuhnya dan janin perlahan mulai terbentuk secara fisik, jantung
mulai berdetak pada minggu ke 5 kehamilan . Pada trimester kedua (14-27 minggu) ibu sudah merasa
nyaman dengan tubuhnya dan perut semakin membesar sehingga dapat merasakan kehadiran sang janin yang kian terbentuk sempurna dan panca indra mulai
berfungsi� di akhir
trimester ini. Pada trimester ketiga
(28-37 atau 40 minggu) ibu semakin memperhatikan
bayinya dan mempersiapkan kelahiran, bayi dalam kandungan semakin aktif dan mulai bergerak ke posisi siap
dilahirkan (Andriana, 2012).
Bayi mulai mendengar pada usia kehamilan 18 minggu � 22 minggu, namun suara
dari luar rahim masih tersaring
perut ibu yang berisi cairan plasenta
(F. Rene Van de Carr, 1999).
Bayi dapat mendengar suara detak jantung,
sirkulasi darah, suara nafas ibu
yang lebih dominan dibanding suara dari lingkungan luar rahim (Bhamani, 2017).
Oleh karena itu bayi dapat membedakan
suara ibu dengan lingkungan disekitarnya melalui intonasi (Bhattacharya et al., 2013).
Hubungan ibu dengan bayi pada masa tersebut memiliki potensi dalam mengembangkan
ikatan antara ibu dan bayi dalam
kandungan.
Ikatan ibu
dan bayi dalam kandungan juga disebut kelekatan prenatal. Kelekatan� prenatal�
digunakan untuk merujuk pada ikatan emosional atau ikatan yang mana biasanya berkembang antara wanita hamil dan bayinya yang belum lahir (Condon & Corkindale, 1997).
Keterikatan ibu-janin
sangat erat kaitannya dengan proses menjadi ibu dan identitas sebagai ibu. Kelekatan
prenatal merupakan kesempatan
bagi ibu dan anak terhadap penting
dan bernilainya dalam membentuk hubungan. Persiapan orang tua untuk mengembangkan hubungan yang menyenangkan dengan janin mereka
bisa diperkuat dengan berbagai strategi (salehi, 2019).
Faktor-faktor terkait
kehamilan yang mempengaruhi
kelekatan Ibu dengan bayi yang dikandungnya. Faktor tersebut antara lain (1) Paritas, ibu yang baru pertama kali hamil cenderung memiliki tingkat perlekatan prenatal yang lebih tinggi dibandingkan ibu dengan kehamilan
kedua atau multigravida (2)
Usia kehamilan, studi menemukan peningkatan yang konsisten kelekatan prenatal untuk kehamilan dan peneliti lain juga menemukan hasil yang sama pada level maternal-fetal keterikatan
melalui bertambahnya usia kehamilan yang menandakan� janin dan perut tumbuh. Seperti
perasaan gerakan janin yang aktif meningkat, keterikatan ibu-janin dan rasa pemenuhan diri wanita hamil
juga meningkat. (5) Gerakan janin, seseorang� mengamati bahwa kapan ibu
memiliki intervensi kesadaran janin selama kehamilan, seperti palpasi abdomen dan penghitungan janin, lalu pelekatan ibu untuk janinnya
meningkat. Hal ini sejalan dengan penelitian lain yang ditemukan keterikatan ibu-janin telah meningkat di antara wanita hamil
yang memiliki lebih banyak gerakan janin (Suryaningsih, Gau, & Wantonoro, 2020).
Terdapat beberapa
metode peningkatan kelekatan ibu-bayi dalam masa kehamilan, memberikan hasil yang prospektif dalam meningkatn kelekatan ibu-bayi. Sebuah penelitian yang dilakukan wullf et, all (2020) menyatakan,� terdapat pengaruh signifikan pada persepsi kedekatan dengan anak yang belum lahir pada ibu hamil yang menyanyi dibanding yang mendengarkan musik selama prenatal. Selain itu bukti kedekatan
tersebut dapat mendukung ikatan ibu-janin. Menyanyi adalah aktivitas mengeluarkan suara dengan intonasi dan nada tertentu yang bersifat menyenangkan dan dalam hal ini ditujukan
pada bayi yang sedang dikandungnya. Aktivitas ini dapat disamakan
dengan beberapa aktivitas yang serupa, misalnya membaca alqur�an, membaca shalawat/ berdzikir dan membacakan cerita islami.
Prevalensi penduduk
yang beragama islam di Kota
Bekasi sebanyak 2.166.132 penduduk
(BPS Kota Bekasi, 2020)
Indonesia dengan mayoritas menganut agama islam maka peneliti ingin
mengetahui apakah keterikan antara ibu hamil dengan
bayi dalam kandungan akan meningkat jika diberikan intervensi membacakan cerita islami.
Penelitian ini
menggunakan menggunakan metode quasi experimental within group pretest posttest. Penelitian
ini dilakukan pada bulan Mei-Juni bertempat di Puskesmas Jatimakmur. Jumlah partisipan sebanyak 27 ibu hamil beragama
islam dengan usia kehamilan trimester II dan
III yang dipilih dengan teknik accidental
sampling. Instrumen yang digunakan
berupa kuesioner data demografi, data obstetri, data tingkat ikatan ibu hamil (Maternal Antenatal Attachment Score), cek
validitas internvensi. Pengumpulan data dengan mengisi kuesioner prestest kemudian membacakan cerita islami Seri Karakter Muslim #3 Komik Islami karya
Nurul
Ihsan selama
2 minggu 10-15 menit setiap harinya setelah 2 minggu ibu hamil akan
diberikan posttest. Pengolahan
data analisa deskriptif untuk data demografi seperti usia ibu
hamil dilihat berdasarkan rata-rata dan standar
deviasi, sedangkan variabel pendidikan, pekerjaan juga data obstetri yaitu jumlah kehamilan
dan usia kehamilan dinyatakan berdasarkan frekuensi. Analisa bivariat menggunakan Uji T-dependen (paired sample).
Metode Penelitian
Metode penelitian kuantitatif
dengan desain Kuasi-eksperimental pre and post test whitin
group. Kuasi-eksperimental (disebut
juga non-randomised,
pre-post intervention) sama dalam
hal memberikan perlakuan, yang membedakan dengan ekperimen yang sesungguhnya tidak perlu merendomisasi karena hanya satu
kelompok (Yusainy, 2016).
Desain penelitian ini juga dikenal dengan istilah one group
pretest-posttest design bertujuan melihat perbedaan sebelum diberikan perlakuan dan setelah diberikan perlakuan (Sugiyono, 2018). Sehingga
peneliti ingin mengetahui ada atau tidaknya perbedaan
peningkatan ikatan antara ibu hamil
dengan bayi dalam kandungan sebelum diberikan perlakuan dan setelah diberikan perlakuan membacakan cerita islami.
Hasil dan Pembahasan
Jumlah subjek dalam penelitian ini adalah 27 ibu
hamil trimester 2 dan 3 yang memeriksakan
kandungan di wilayah Jatimakmur
Kota Bekasi. Berikut adalah
karakteristik responden penelitian meliputi usia, pendidikan, pekerjaan, jumlah kehamilan, dan usia kehamilan.
a.
Usia
Tabel 1
Distribusi Rata-Rata Karakteristik Responden
Berdasarkan Usia Ibu Hamil (n=27)
Variabel |
Mean |
SD |
Min |
Max |
Usia |
27.70 |
5.006 |
20 |
42 |
Pada tabel
diatas menunjukkan rata rata usia ibu
hamil (mean) 27 tahun dengan standar deviasi sebesar 5.006. Dapat dilihat bahwa
usia termuda 20 tahun dan tertua 42 tahun.
b.
Pendidikan dan Pekerjaan
Tabel 2
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan
Pendidikan dan Pekerjaan
Ibu Hamil
Variabel |
Frekuensi (N) |
Persentase (%) |
Pendidikan: |
|
|
SD |
2 |
7,4 |
SMP |
2 |
7,4 |
SMA/SMK |
11 |
40,7 |
Perguruan
Tinggi |
12 |
44,5 |
Total |
27 |
100% |
Pekerjaan: |
|
|
Ibu Rumah Tangga |
21 |
77,8 |
Ibu Bekerja |
6 |
22,2 |
Total |
27 |
100% |
Berdasarkan data pendidikan
akhir terbanyak yaitu� Perguruan
Tinggi sebesar 12 orang (44,5%), kemudian
disusul lulusan SMA/SMK sebanyak 11 orang (40,7%). Selanjutnya
masing masing lulusan SD
dan SMP sebanyak 2 orang (7,4%). Berdasarkan
karakteristik responden pekerjaan bahwa sebanyak 21 Ibu Rumah Tangga (77,8%) dan terdapat 6 Ibu
Bekerja (22,2%).
c.
Status Kehamilan
Tabel 3
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden
Berdasarkan Status Kehamilan
Variabel |
Frekuensi
(N) |
Presentase
(%) |
Jumlah Kehamilan: |
|
|
Primigravida |
13 |
48,1 |
Multigravida |
14 |
51,9 |
Total |
27 |
100% |
Usia Kehamilan |
|
|
Trimester 2 |
16 |
59,3 |
Trimester 3 |
11 |
40,7 |
Total |
27 |
100% |
Berdasarkan jumlah
kehamilan pada ibu hamil terdapat 13 subjek (48,1%) mengalami kehamilan pertama dan sebanyak 14 subjek (51,9) merupakan kehamilan kedua ataupun selanjutnya.
Berdasarkan usia kehamilan bahwa sebanyak 16 subjek (59,3%) berada pada Trimester 2 dengan rentang 14-28 minggu usia kehamilan dan sebanyak 11 subjek (40,7%) berada pada usia kehamilan Trimester 3 yaitu usia 29-40 minggu.
Tabel 4
Analisa Paired sampel
T-Test Ikatan Ibu Hamil
Trimester II dan III Sebelum
dan Sesudah
Membacakan Cerita Islami� (n=27)
Variabel |
Mean |
SD |
Mean
Difference |
P Value |
95% CI |
|
Lower |
Upper |
|||||
Ikatan Sebelum (Pre Test) |
61.30 |
8.352 |
-19.926 |
0.000 |
-22.374 |
-16.730 |
Ikatan Sesudah (Post Test) |
81.22 |
8.798 |
Berdasarkan hasil
uji hipotesis menunjukkan bahwa uji paired sample t test antara
variabel ikatan ibu hamil pretest dan postest menghasilkan nilai t atau perbedaan
sebesar p value = 0,000 sehingga
hipotesis nol (H0) ditolak dan Hipotesis alternatif (Ha) diterima. Dapat disimpulkan bahwa setelah diberikannya
perlakuan� membacakan cerita islami ikatan
antara ibu hamil dengan bayi
dalam kandungan mengalami peningkatan.Pada tabel terlihat bahwa nilai skor
mean MAAS (M = 61,30; SD= 8,352) pada postet lebih tinggi dibandingkan
dengan nilai skor mean MAAS (M= 81,22; SD= 8,798) pada pre test. Sehingga dapat dikatakan bahwa perlakuan membacakan cerita yang dilakukan oleh Ibu Hamil pada bayinya, dapat meningkatkan ikatan Ibu Hamil pada bayinya dapat dilihat pada tabel dengan mean difference sebesar -19,926.
Hasil penelitian
ini mendukung bahwa menyanyi kepada bayi dalam
kandungan dapat meningkatkan ikatan antara ibu hamil
dengan bayinya. Kelompok ibu hamil
yang menyanyi dan mendengarkan
musik melaporkan kedekatan yang dirasakan lebih tinggi dengan
bayinya pada pengukuran kedua dibandingkan dengan pertama (p < .001). Hasilnya terlihat signifikan (p = 0,047) pada grup bernyanyi yang� menunjukkan peningkatan terbesar (Wulff et al., 2020).
Penelitian yang dilakukan
Wulf yaitu menyanyikan lagu untuk bayi
dalam kandungan setara dengan aktivitas
yang dapat meningkatkan ikatan yakni membacakan
cerita kepada bayi dalam kandungan.
Data ini
didapatkan dari ibu hamil dengan
usia kehamilan trimester dua hingga trimester ketiga, penelitian sebelumnya menemukan bahwa bayi mulai
mendengar pada usia kehamilan 18 minggu � 22 minggu (F. Rene Van de Carr, 1999).
Sehingga data yang menyebutkan
bahwa ibu hamil memiliki skor ikatan yang lebih tinggi, karena
pada umumnya ibu hamil yang memasuki usia kehamilan trimester dua memang memiliki
ikatan yang lebih besar dibandingkan dengan trimester sebelumnya. Beberapa peneliti telah melaporkan bahwa keterikatan ibu ke janin
berkembang selama kehamilan dan itu membantunya mempersiapkan transisi menjadi seorang ibu (Kohan & Salehi, 2017).
Berdasarkan gambaran
responden dalam hal paritas pada tabel 7 didapatkan hasil 13 subjek (48,1%) ibu hamil pada kehamilan pertama dan sebanyak 14 subjek (51,9%) ibu hamil pada kehamilan kedua atau multigravida. Teori yang disebutkan Suryaningsih, ibu yang baru pertama
kali hamil cenderung memiliki tingkat ikatan prenatal yang lebih tinggi dibandingkan ibu dengan kehamilan
kedua atau multigravida. Selanjutnya gambaran responden pada usia kehamilan (Tabel 7) yang didapatkan peneliti terdapat golongan ibu hamil trimester ke 2 sebanyak 16 subjek (59,3%) dan trimester ke 3
sebanyak 11 subjek (40,7%).
Studi menemukan peningkatan yang konsisten kelekatan prenatal untuk kehamilan dan peneliti lain juga menemukan hasil yang sama pada level maternal-fetal keterikatan
melalui bertambahnya usia kehamilan yang menandakan
janin tumbuh. Seperti perasaan gerakan janin yang aktif meningkat, keterikatan ibu-janin dan rasa pemenuhan diri wanita hamil juga meningkat. Terkahir gerakan janin dapat
dirasakan ibu. Seseorang mengamati bahwa kapan ibu
memiliki intervensi kesadaran janin selama kehamilan, seperti mengelus perut dan penghitungan usia janin, memiliki
ikatan yang meningkat kepada janinnya (Suryaningsih et al., 2020).
Berdasarkan teori tersebut peneliti juga menemukan bahwa setelah diberikan intervensi membacakan cerita islami gerakan
janin makin intens seiring dengan bertambahnya usia janin.
Berdasarkan pertanyan
terbuka yang ditambahkan penelitian pada kuesioner
post-test, didapatkan beberapa
kesan terkait pengalaman ibu saat membacakan cerita pada bayinya, yang menggambarkan ikatan ibu hamil pada bayinya. Diantaranya adalah:
�Saya menikmati
waktu saya berinterkasi dengan bayi yang ada dalam
perut saya dan dedeknya merespon dengan menendang ataupun bergerak (Ny. A, 26 th)�
� Saya senang
bisa membacakan cerita islami sambil
mengelus perut sekaligus mendidik sejak dini (Ny. M, 25 th)
�Kegiatan
yang menyenangkan karena dapat melakukan bersama kakaknya yang masih SD dan juga mengajak komunikasi antara sang kakak dan dedek bayinya (Ny. D, 32 th)
Berdasarkan jawaban
atas pertanyaan terbuka tersebut, dapat diketahui bahwa membacakan cerita kepada bayi
dalam kandungan menjadi kegiatan yang menyenangkan bagi ibu dan juga ibu dapat berinteraksi dengan sang bayi selama bercerita. Ibu juga dapat merasakan dan menyadari aktivitas bayi dalam kandungan.
Kegiatan ini juga sebagai sarana untuk memperkenalkan bayi pada sang kakak bagi ibu multigravida.
Kesimpulan
Hasil analisa
dan penelitian ini tentang Pengaruh Membacakan Cerita Islami Terhadap Ikatan Ibu Hamil dengan Bayi dalam Kandungan yang diteliti di Puskesmas Jatimakmur, maka dapat disimpulkan
bahwa gambaran karakteristik usia 27 responden penelitian berada pada rata-rata umur 27 tahun dengan usia
termuda responden penelitian adalah 20 tahun dan usia tertua adalah 42 tahun, sebagian besar responden dalam penelitian ini menempuh pendidikan
terakhir Perguruan tinggi sebanyak 12 responden (44.5%) lalu sebagian besar responden dalam penelitian ini Ibu Rumah Tangga yaitu
sebanyak 21 responden
(77.8%). Sebagian besar responden
berada pada status paritas
multigravida yaitu sebanyak
14 responden (51.9%). Gambaran nilai rata-rata ikatan pada responden yang diteliti di Puskesmas Jatimakmur sebelum (pre test) membacakan cerita islami sebesar 61.30 dengan menggunakan kuesioner Maternal Antenatal Attachment Score (MAAS).
Gambaran nilai rata-rata ikatan
pada responden yang diteliti
di Puskesmas Jatimakmur setelah (post test) membacakan cerita islami sebesar 81.22 dengan menggunakan kuesioner Maternal Antenatal Attachment Score (MAAS). Pengaruh Membacakan
Cerita Islami terhadap Ikatan Ibu Hamil dengan Bayi dalam Kandungan sebelum dan sesudah intervensi berlangsung memiliki perbedaan rata-rata
(mean difference) dari skor
ikatan sebesar -19.926. Ada
pengaruh signifikan antara membacakan cerita islami terhadap
ikatan ibu hamil dengan bayi
dalam kandungan. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji statistik menggunakan metode uji T-Dependen di dapatkan p value sebesar
0,000 (p value < 0,005).
Andriana, Evariny. (2012). Mencerdaskan Anak Sejak
Dalam Kandungan. Bhuana Ilmu Populer. Google Scholar
Bekasi, BPS Kota. (2020). Statistik
Penduduk Beragama Islam. In Badan Pusat Statistik. Google Scholar
Bhamani, Shelina. (2017). Educating Before
Birth via Talking to the Baby in the Womb: Prenatal Innovations. Journal of
Education and Educational Development, 4(1), 94�110. Google Scholar
Bhattacharya, Shaoni, Cross, Claire, Dyce,
Carol, Ling, Kate, Marriot, Susannah, Sullivan, Karen, & Wiltshire, Jo.
(2013). The Pregnancy and Baby book: Hamil, melahirkan, bayi, & perawatan
anak 0-3 tahun (Indonesia). London: INSPIRITA. Google Scholar
Condon, John T., & Corkindale, Carolyn.
(1997). The correlates of antenatal attachment in pregnant women. British
Journal of Medical Psychology, 70(4), 359�372.
https://doi.org/10.1111/j.2044-8341.1997.tb01912.x. Google Scholar
F. Rene Van de Carr, Marc Lehrer. (1999). Cara
Baru Mendidik Anak sejak dalam Kandungan. KAIFA. Google Scholar
Ihsan, Nurul. (2019). Seri Karakter
Muslim #3 Komik Islami. Jakarta: Anak Kita. Google Scholar
Kesehatan, Dinas. (2020). Data Ibu Hamil
Di Kota Bekasi. Google Scholar
Kohan, Shahnaz, & Salehi, Kobra.
(2017). Maternal-Fetal Attachment: What We Know and What We Need to Know. International
Journal of Pregnancy & Child Birth, 2(5).
https://doi.org/10.15406/ipcb.2017.02.00038. Google Scholar
Martin, J. A., Hamilton, B. E., Sutton, P.
D., Ventura, S. J., Menacker, F., Kirmeyer, S., & Mathews, T. J. (2009).
Birth: Final data for 2006. MD: National Center for Health, 57(7). Google Scholar
Papalia, Diane E., & Martorell,
Gabriela. (2015). Experience Human Development (thirteenth). McGraw-Hill
Education. Google Scholar
Suryaningsih, Endang Koni, Gau, Meei Ling,
& Wantonoro, Wantonoro. (2020). Concept Analysis of Maternal-Fetal
Attachment. Belitung Nursing Journal, 6(5), 157�164.
https://doi.org/10.33546/bnj.1194. Google Scholar
WHO. (2004). Family Planning Maternal &
Child Health and Reproductive Health. World Health Organization, 82(6),
1514�1520. Google Scholar
Wulff, Verena, Hepp, Philip, Wolf, Oliver
T., Balan, Percy, Hagenbeck, Carsten, Fehm, Tanja, & Schaal, Nora K.
(2020). The effects of a music and singing intervention during pregnancy on
maternal well-being and mother�infant bonding: a randomised, controlled study. Archives
of Gynecology and Obstetrics, (0123456789).
https://doi.org/10.1007/s00404-020-05727-8. Google Scholar
Yusainy, Cleoputri. (2016). Panduan
Riset Eksperimental dalam Psikologi. Malang: UB Press. Google Scholar
Copyright holder: Firna Nahwa Firdausi, Desmawati (2022) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia |
This article is licensed
under: |