Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849

e-ISSN: 2548-1398

Vol. 7, No. 4, April 2022

 

PENGARUH KOMPETENSI, DISIPLIN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS KETENAGAKERJAAN DAN TRANSMIGRASI DI KABUPATEN SIGI

 

1 Meri Revita, 2 Amir Makmur, 3 Surayya

1,2 Amik Tri Dharma Palu, Indonesia

3 Universitas Tadulako, Indonesia

Email[email protected][email protected], [email protected]

 

Abstrak

Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dan kausal dalam menjelaskan pengaruh antar variabel kompetensi, disiplin kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja. Tipe penelitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat riset dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu Penelitian ini dilakukan di Dinas Ketenagakerjaan Dan Transmigrasi Di Kabupaten Sigi. Waktu penelitian dilakukan dari bulan September 2021 sampai dengan November 2021. hasil penelitian dan pembahasan yang diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: a). Kompetensi, Disiplin Kerja dan Lingkungan Kerja secara bersama-sama (simultan) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas Ketenagakerjaan Dan Transmigrasi Di Kabupaten Sigi b). Kompetensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas Ketenagakerjaan Dan Transmigrasi Di Kabupaten Sigi c). Disiplin Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas Ketenagakerjaan Dan Transmigrasi Di Kabupaten Sigi d). Lingkungan Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas Ketenagakerjaan Dan Transmigrasi Di Kabupaten Sigi.

 

Kata Kunci: kompetensi; disiplin kerja; lingkungan kerja; kinerja

 

Abstract

This study uses descriptive and causal research types in explaining the influence of competence, work discipline and work environment variables on performance. This type of descriptive research aims to describe the nature of something that is ongoing at the time the research is conducted and to examine the causes of a certain phenomenon. This research was conducted at the Manpower and Transmigration Office in Sigi Regency. When the research was conducted from September 2021 to November 2021. The results of the research and discussion described in the previous chapter, the following conclusions can be drawn: a). Competence, Work Discipline and Work Environment together (simultaneously) have a positive and significant effect on the performance of the employees of the Manpower and Transmigration Office in Sigi Regency b). Competence has a positive and significant effect on the performance of the Department of Manpower and Transmigration in Sigi Regency c). Work Discipline has a positive and significant effect on the performance of the Department of Manpower and Transmigration in Sigi Regency d). The work environment has a positive and significant effect on the performance of the employees of the Department of Manpower and Transmigration in Sigi Regency.

 

Keywords: competence; work discipline; work environment; performance

 

Pendahuluan

Sumber Daya Manusia (SDM) menempati posisi penting dalam usaha untuk mencapai tujuan organisasi yang telah direncanakan. Oleh karena itu, usaha yang dilakukan organisasi untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya atau pertumbuhannya semakin tergantung pada pengelolaan sumber daya manusianya. Setiap organisasi atau instansi dalam melaksanakan program yang diarahkan selalu berdaya guna untuk mencapai tujuan instansi.Salah satu caranya adalah meningkatkan kinerja karyawan. Masalah kinerja tentu tidak terlepas dari proses hasil dan daya guna, dalam hal ini kinerja atau prestasi kerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Sumberdaya manusia yaitu sumber daya yang digunakan untuk menggerakkan, dan mensinergikan sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan organisasi (Wirawan, 2009). Sejalan dengan itu (Simamora, 2006) mendefinisikan bahwa sumber daya manusia merupakan asset organisasi yang paling penting, dan membuat sumber daya organisasi lainnya menjadi bekerja. Dengan demikian, tanpa sumber daya manusia sumberdaya lainnya akan menganggur dan kurang bermanfaat dalam mencapai tujuan organisasi. Untuk itu sumber daya manusia sebagai asset organisasi perlu dilakukan pengelolaan (manajemen) dengan baik. Menurut (Stoner, Freeman, & Gilbert, 1996) manajemen merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi, serta penggunaan sumber daya manusia, dan sumberdaya lainnya agar tercapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

(Gibson, 1995) menjelaskan bahwa kinerja organisasi tergantung pada kinerja pegawainya, atau dengan kata lain kinerja pegawai akan memberikan kontribusi pada kinerja organisasi. Apa yang dikemukakan Gibson tersebut dapat diartikan bahwa perilaku anggota organisasi baik secara individu ataupun kelompok dapat memberikan kekuatan atau pengaruh atas kinerja organisasinya. Kinerja pegawai adalah hal yang penting untuk diperhatikan organisasi, karena dapat mempengaruhi tercapainya tujuan dan kemajuan organisasi untuk dapat bertahan dalam suatu persaingan global yang sering berubah atau tidak stabil. Rivai (2005) mengemukakan kinerja ialah hasil kerja seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang, dan tanggung jawabnya. Lalu Seymour (dalam Cahyono dan Suharto, 2005) menjelaskan bahwa kinerja merupakan tindakan-tindakan atau pelaksanaanpelaksanaan tugas yang dapat diukur atau dinilai. Dengan demikian, kinerja pegawai dalam suatu organisasi.

Dalam suatu instansi seringkali hanya menuntut kinerja yang tinggi pada para pegawai, tanpa melihat faktor-faktor yang mempengaruhi. Padahal faktor-faktor mendasar dalam menunjang kinerja, seperti Kompetensi, disiplin kerjadan lingkungan kerja harus diperhatikan juga demi meningkatnya produktivitas pegawai.

Kompetensi adalah kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang ditetapkan.kompetensi merupakan kombinasi dari keterampilan (skill), pengetahuan (knowledge), dan perilaku (attitude) yang dapat diamati dan diterapkan secara kritis untuk suksesnya sebuah organisasi dan prestasi kerja serta kontribusi pribadi karyawan terhadap organisasinya Watson Wyatt dalam (Ruky, 2006).

Disiplin kerja para pegawai sangat dibutuhkan, karena apa yang menjadi tujuan organisasi akan sukar dicapai bila tidak ada disiplin kerja. Kedisiplinan merupakan fungsi operatif Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) yang terpenting karena semakin baik disiplin pegawai, maka semakin tinggi prestasi kerja yang dapat dicapainya. Tanpa disiplin pegawai yang baik, sulit bagi organisasi untuk mencapai hasil kerja yang optimal (Sedarmayanti, 2007).

Disiplin kerja merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja pegawai dalam sebuah organisasi. Disiplin kerja yang berlaku dalam organisasi akan membentuk ketaatan dan kepatuhan para pegawai ketika mereka melaksanakan pekerjaannya. Pegawai yang selalu menerapkan kedisiplinan dalam diri mereka terutama pada saat bekerja, akan memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan pegawai lainnya. Misalnya, pegawai akan lebih cermat dan fokus dalam menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya, sehingga secara tidak langsung akan meningkatkankinerja pegawai yang bersangkutan. Adapun pegawai yang kurang memperhatikan disiplin ketika bekerja akan memiliki kinerja yang rendah dalam organisasi.

Lingkungan kerja juga adalah salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja seorang pegawai. Lingkungan kerja merupakan keadaan sekitar tempat kerja baik secara fisik maupun non fisik yang dapat memberikan kesan menyenangkan, mengamankan dan menentramkan. Kondisi lingkungan kerja yang baik akan membuat pegawai merasa nyaman dalam bekerja. Kenyamanan tersebut tentunya akan berdampak pada peningkatan kinerja pegawai. Sebaliknya, ketidaknyamanan dari lingkungan kerja yang dialami oleh pegawai bisa berakibat fatal yaitu menurunnya kinerja dari pegawai itu sendiri (Susilaningsih, 2008).

 

Metode Penelitian

1.   Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dan kausal dalam menjelaskan pengaruh antar variabel kompetensi, disiplin kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja. Tipe penelitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat riset dilakukan dan memeriksa sebabsebab dari suatu gejala tertentu Travers dalam (Umar, 2005).

2.   Lokasi dan Sampel Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Dinas Ketenagakerjaan Dan Transmigrasi Di Kabupaten Sigi. Waktu penelitian dilakukan dari bulan September 2021 sampai dengan November 2021.

3.   Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut (Oei, 2010) populasi merupakan jumlah keseluruhan yang mencakup semua anggota yang diteliti. Sementara menurut (Sugiyono, 2006) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek-objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sehingga populasi penelitian mencakup keseluruhan pegawai Dinas Ketenagakerjaan Dan Transmigrasi Di Kabupaten Sigi. Dimana berdasarkan data pada Dinas Ketenagakerjaan Dan Transmigrasi Di Kabupaten Sigi, bahwa data pegawai berjumlah 31 pegawai.

4.   Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini, adalah data kualitatif dan kuantitatif yang bersumber dari data primer dan data skunder. Jenis Data

a)  Data Kualitatif

Data Kualitatif diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan data misalnya wawancara, analisis dokumen, diskusi terfokus, atau observasi. Data kualitatif berfungsi untuk mengetahui kualitas dari sebuah objek yang akan diteliti.

b)  Data Kuantitatif

Data Kuantitatif dapat diolah atau dianalisis menggunakan teknik perhitungan matematika atau statistik. Data kuantitatif berfungsi untuk mengetahui jumlah atau besaran dari sebuah objek yang akan diteliti. Data ini bersifat nyata atau dapat diterima oleh panca indera sehingga peneliti harus benar-benar jeli dan teliti untuk mendapatkan keakuratan data dari objek yang akan diteliti.

5.   Sumber Data

a)  Data Primer

Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu ataupun kelompok terhadap responden terpilih. Dalam pelaksanaan di lapangan, data primer ini biasanya diperoleh melalui penyebaran kuesioner, wawancara dan observasi. Penyebaran kuesioner disini merupakan metode pengumpulan data dengan menyampaikan pertanyaan kepada responden secara tertulis yang berisikan data tentang disiplin kerja dan lingkungan serta kinerja pegawai Pada Dinas Ketenagakerjaan Dan Transmigrasi Di Kabupaten Sigi.

b)  Data Sekunder

Didalam pencarian data sebagai kelengkapan sebelum dilakukan penelitian adalah dengan mengumpulkan data sebanyak mungkin melalui berbagai sumber yang relevan. Sumber data diperoleh dari studi pustaka, artikel-artikel dan lainnya.

 

 

 

Hasil dan Pembahasan

1.   Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja Pegawai

Berdasarkan hasil uji hipotesis yang dapat dilihat dari uji hipotesis pada uji simultan (uji-F) kompetensi, secara parsial memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas Ketenagakerjaan Dan Transmigrasi Di Kabupaten Sigi Hasil pengumpulan tanggapan responden terhadap kuesioner yang dibagikan juga membuktikan adanya hubungan antara kompetensi dengan kinerja pegawai yang ditunjukkan dengan perolehan nilai rata-rata mean 4,08 dalam kriteria tinggi. Dari ketiga variabel yang mempengaruhi kinerja pegawai, berdasarkan hasil tanggapan responden menunjukkan bahwa variabel kompetensi memperoleh nilai skor tertinggi yaitu sebesar 4,02. Hasil ini memberikan makna bahwa semakin baik kompetensi pegawai maka kinerja pegawai juga akan semakin meningkat.

Kompetensi merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari pegawai karena menyangkut bagaimana pegawai tersebut menjalankan tugasnya sehingga tujuan organisasi tersebut tercapai. Hal tersebut sesuai dengan yang dikemukakan oleh Boyatzis dalam (Hutapea & Nurianna Thoha, 2008) kompetensi adalahkapasitas yang ada pada seseorang yang bisa membuat orang tersebut mampumemenuhi apa yang disyaratkan oleh pekerjaan dalam suatu organisasi sehingga organisasi tersebut mampu mencapai hasil yang diharapkan. Webster.s Ninth New Collegiate Dictionary dalam (Lastanti, 2008) mendefinisikan kompetensi adalah ketrampilan dari seorang ahli. Di mana ahli didefinisikan sebagai seseorang yangmemiliki tingkat keterampilan tertentu atau pengetahuan yang tinggi dalam subyek tertentu yang diperoleh dari pelatihan dan pengalaman.

Tuntutan terhadap pegawai untuk memiliki kompetensi yang baik sudah lama di dengungkan, oleh karena itu pemerintah daerah terus berupaya untuk dapat meningkatkan kompetensi pegawainya. Upaya yang dilakukan adalah dengan memberikan program pelatihan kepada pegawai secara berkala sesuai dengan perubahan-perubahan regulasi yang terus berkembang. Pengetahuan yang luas, keterampilan dalam menyelesaikan tugas dan sikap yang baik dalam memberikan pelayanan harus dimiliki oleh seluruh pegawai karena tujuan utama pemerintah daerah adalah memberikan pelayanan yang terbaik.

Hasil penelitian pengaruh kompetensi terhadap kinerja pegawai ini juga mendukung hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (Revita, 2015) yang menyatakan bahwa disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai.

2.   Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai

Berdasarkan hasil uji hipotesis yang dapat dilihat dari uji hipotesis pada uji simultan (uji-F) disiplin kerja, secara parsial memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas Ketenagakerjaan Dan Transmigrasi Di Kabupaten Sigi.

Hasil pengumpulan tanggapan responden terhadap kuesioner yang dibagikan juga membuktikan adanya hubungan antara disiplin kerja dengan kinerja pegawai yang ditunjukkan dengan perolehan nilai ratarata mean 3,97 dalam kriteria tinggi.

Kedisiplinan merupakan fungsi operatif manajemen sumber daya manusia yang terpenting karena semakin baik disiplin karyawan, maka semakin tinggi prestasi kerja yang dapat dicapainya. Tanpa disiplin yang baik, sulit bagi organisasi mencapai hasil yang optimal. Di samping itu perlunya kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku.

Disiplin adalah suatu bentuk ketaatan dari aturan, mengesampingkan kepentingan pribadi, pengendalian diri yang rasional, tidak emosional dan melaksanakan tugas dengan baik serta penuh tanggung jawab, sehingga tetap konsisten dan efektif dalam mencapai tujuan organisasi.Tiga bentuk indikator disiplin yang diukur dalam penelitian ini yaitu: (1) Disiplin waktu, (2) Rela menegakkan aturan, dan (3) Komitmen dan loyalitas (Hani, 2000).

Hasil penelitian pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja pegawai ini juga mendukung hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (Nurjaya, 2021) yang menyatakan bahwa disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai.

3.   Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai

Berdasarkan hasil uji hipotesis yang dapat dilihat dari uji hipotesis pada uji simultan (uji-F) disiplin kerja, secara parsial memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas Ketenagakerjaan Dan Transmigrasi Di Kabupaten Sigi.

Hasil pengumpulan tanggapan responden terhadap kuesioner yang dibagikan juga membuktikan adanya hubungan antara disiplin kerja dengan kinerja pegawai yang ditunjukkan dengan perolehan nilai rata-rata mean 3,96 dalam kriteria tinggi.

Lingkungan kerja memiliki peranan penting dalam pelaksanaan tugas bagi para karyawan di lingkungan perusahaan swasta ataupun instansi pemerintahan, dengan lingkungan kerja yang nyaman dan representatif akan mendukung dan memotivasi semua karyawan melaksanakan tugas secara optimal. Lingkungan kerja sangatlah perlu untuk diperhatikan karena merupakan salah satu faktor yang penting dalam menentukan kinerja karyawan. Dengan lingkungan kerja yang baik, para karyawan dapat terpacu untuk melaksanakannya dengan baik.

Mereka akan merasa lebih senang dan lebih mudah untuk berkonsentrasi dalam bekerja sehingga kinerjanya tinggi. Sedangkan jika lingkungan kerja buruk, dapat berdampak buruk juga pada kinerja parakaryawan. Hal ini dikarenakan mereka merasa tidak nyaman dalam bekerja sehingga kinerja menjadi rendah.

Lingkungan kerja yang kondusif memberikan rasa aman dan memungkinkan para pegawai untuk dapat bekerja optimal. Indikator lingkungan kerja dalam penelitian ini adalah:(1) Kondisi kerja, (2) Fasilitas kerja dan (3) Peraturan kerja (Akhyari dalam Susilo; 2006).

Hasil penelitian pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja pegawai ini juga mendukung hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (Suhartini, Alam, & Djalante, 2021) yang menyatakan bahwa lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai.

4.   Pengaruh Kompetensi, Disiplin Kerja dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai

Berdasarkan hasil uji hipotesis yang dapat dilihat dari uji hipotesis pada uji simultan (uji-F) kompetensi, disiplin kerja dan lingkungan kerja secara simultan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas Ketenagakerjaan Dan Transmigrasi Di Kabupaten Sigi.

Kompetensi yang dimiliki oleh pegawai Dinas Ketenagakerjaan Dan Transmigrasi Di Kabupaten Sigi adalah salah satu faktor yang menunjang pegawai untuk dapat bekerja dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari kompetensi yang berkaitan dengan intelektual dan emosional pegawai Dinas Ketenagakerjaan Dan Transmigrasi Di Kabupaten Sigi yang tergolong baik. Pegawai merasa mampu untuk mengerjakan setiap tugas ataupun pekerjaan yang diberikan dengan tingkat pengetahuan yang mereka miliki. Selain itu, pegawai juga memiliki kemampuan yang baik dalam menyampaikan ide ataupun gagasan berkaitan dengan pekerjaan yang mereka lakukan.

Pegawai Dinas Ketenagakerjaan Dan Transmigrasi Di Kabupaten Sigi juga mampu mengendalikan emosi mereka dengan baik ketika mereka bekerja. Tentunya, hal ini akan membantu pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya dengan maksimal karena pegawai yang mampu mengendalikan emosinya dengan baik, memiliki semangat untuk tetap bekerja sesuai tugas dan tanggung jawabnya tanpa mempedulikan masalah yang ia hadapi. Pegawai Dinas Ketenagakerjaan Dan Transmigrasi Di Kabupaten Sigi juga dapat dikatakan mampu meyakinkan dan mempengaruhi rekan kerja mereka untuk memberikan gagasan-gagasannya dalam setiap pengambilan keputusan berkaitan dengan pekerjaan.

Disiplin kerja sangat berhubungan erat dengan ketertiban, yang mana ketertiban itu tercipta dari adanya aturan yang berlaku. Hal ini dapat dilihat dari disiplin waktu dan sikap untuk menegakkan aturan yang melekat pada pegawai Dinas Ketenagakerjaan Dan Transmigrasi Di Kabupaten Sigi yang tergolong baik. Ketaatan terhadap waktu bekerja merupakan salah satu indikator untuk mengetahui apakah pegawai berkinerja baik atau tidak. Pegawai Dinas Ketenagakerjaan Dan Transmigrasi Di Kabupaten Sigi dalam hal ini, selalu hadir dan pulang kerja sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Sebagian besar pegawai mengatakan bahwa kehadiran dan ketaatan terhadap waktu untuk pulang bekerja merupakan hal yang pertama dalam menjalankan kewajiban serta tanggung jawab sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Pegawai Dinas Ketenagakerjaan Dan Transmigrasi Di Kabupaten Sigi juga selalu berusaha untuk mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya dengan baik. Sebagian besar pegawai Dinas Ketenagakerjaan Dan Transmigrasi Di Kabupaten Sigi mengatakan bahwa mereka akan selalu berusaha dan bekerja dengan baik ketika mereka diberikan tugas dan tanggung jawab oleh atasan, baik itu tugas yang melibatkan tim kerja atau tugas yang diberikan per individu.

Untuk meningkatkan kinerja pegawai agar menjadi lebih baik perlu ditunjang adanya lingkungan kerja yang mendukung. Pegawai Dinas Ketenagakerjaan Dan Transmigrasi Di Kabupaten Sigi merasa bahwa lingkungan kerja, dimana mereka melaksanakan pekerjaannya dan berinteraksi antara sesama rekan kerja dapat dikatakan tergolong baik. Hal ini dapat dilihat dari kondisi kerja dan fasilitas kerja yang mendukung mereka untuk bekerja dengan baik. Pegawai Dinas Ketenagakerjaan Dan Transmigrasi Di Kabupaten Sigi merasa bahwa bangunan dan ruangan tempat bekerja telah sesuai dengan apa yang mereka harapkan. Selain itu, prasarana yang tersedia di kantor juga sangat membantu mereka dalam bekerja, seperti ketersediaan toilet kantor yang cukup memadai bagi penggunanya Adapun aspek yang berkaitan dengan fasilitas kerja pada Dinas Ketenagakerjaan Dan Transmigrasi Di Kabupaten Sigi juga dapat dikatakan mampu menunjang kebutuhan penggunanya.

Pegawai Dinas Ketenagakerjaan Dan Transmigrasi Di Kabupaten Sigi merasa bahwa fasilitas kerja, baik yang bergerak (kendaraan operasional) maupun tidak bergerak (komputer, mesin printer, AC, dan lainlain) telah mampu mendukung kelancaran dalam pelaksanaan pekerjaan sehari-hari, sehingga pegawai tidak mengalami kendala operasional dalam bekerja. Begitupun dengan fasilitas pelengkap (misalnya, internet) yang memudahkan pegawai dalam mengirim berbagai file laporan dan surat-surat kerja, baik ke pusat maupun provinsi.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa ketiga variabel di atas, adalah hal penting yang harus dimiliki oleh setiap pegawai karena akan berdampak pada proses pelaksanaan tugas dan penyelanggaraan pelayanan publik. Hasil penelitian ini relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Nurjaya, 2021), yang menemukan hasil bahwa Disiplin kerja dan lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja Pegawai.

 

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1) Kompetensi, Disiplin Kerja dan Lingkungan Kerja secara bersamasama (simultan) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas Ketenagakerjaan Dan Transmigrasi Di Kabupaten Sigi. 2) Kompetensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas Ketenagakerjaan Dan Transmigrasi Di Kabupaten Sigi. 3) Disiplin Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas Ketenagakerjaan Dan Transmigrasi Di Kabupaten Sigi. 4) Lingkungan Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas Ketenagakerjaan Dan Transmigrasi Di Kabupaten Sigi.

 

 

 

BIBLIOGRAFI

 

Akhyari, Agus. (2007). Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi Revisi. Jakarta: Erlangga. Google Scholar

 

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian (edisi revisi). Jakarta: Rineka Cipta. Google Scholar

 

Gibson, Ivancevich. (1995). Donnelly (2000) Organisasi dan Manajemen: Prilaku Struktur. Jakarta: Terjemahan Edisi Keempat. Erlangga. Google Scholar

 

Hani, Handoko T. (2000). Manajemen personalia dan sumber daya manusia. Edisi II, Cetakan Keempat Belas, Penerbit BPFE, Yogyakarta. Google Scholar

 

Hutapea, Parulian, & Nurianna Thoha, M. B. A. (2008). Kompetensi plus. Gramedia Pustaka Utama. Google Scholar

 

Irvianti, Laksmi Sito Dwi, Prabowo, Rido Justisia, & Permana, Gugi Abdel. (2012). Pengaruh budaya organisasi, kepemimpinan, dan motivasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan CV Surya Raya. Binus Business Review, 3(1), 425�435. Google Scholar

 

Lastanti, Hexana Sri. (2008). Tinjauan terhadap kompetensi dan independensi akuntan publik: Refleksi atas skandal keuangan. Media Riset Akuntansi, Auditing & Informasi, 5(1), 85�97. Google Scholar

 

Nurjaya, Nunu. (2021). pengaruh disiplin kerja, lingkungan kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan pada pt. hazara cipta pesona. akselerasi: Jurnal Ilmiah Nasional, 3(1), 60�74. Google Scholar

 

Oei, Istijanto. (2010). Riset Sumber Daya Manusia: Cara Praktis Mengukur Stres, Kepuasan Kerja, Komitmen, Loyalitas, Motivasi Kerja dan Aspek-aspek Kerja Karyawan Lainnya. Google Scholar

Revita, Meri. (2015). Pengaruh Kompetensi, Disiplin Kerja dan LingkunganRevita, Meri. (2015). Pengaruh Kompetensi, Disiplin Kerja dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Sigi. Katalogis, 3(9). Kerja Terhadap Kinerja Peg. Katalogis, 3(9). Google Scholar

 

Ruky, Achmad. (2006). Sumber Daya Manusia Berkualitas mengubah visi menjadi realitas. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Google Scholar

 

Sedarmayanti, Putri. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Google Scholar

 

Sekaran, Uma, & Bougie, Roger. (2016). Research methods for business: A skill building approach. John Wiley & Sons. Google Scholar

 

Simamora, Henry. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi 2, STIE YKPN. Yogyakarta. Google Scholar

 

Stoner, A. F., Freeman, R. Edward, & Gilbert, Daniel R. (1996). Manajemen Edisi Bahasa Indonesia. PT. Prenhallindo. Jakarta. Google Scholar

 

Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Bisnis. CV. Alfabeta, Bandung. Google Scholar

 

Suhartini, Suhartini, Alam, Syamsul, & Djalante, Andi. (2021). Pengaruh Motivasi, Budaya Kerja Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Sekretariat Daerahkabupaten Kepulauan Selayar. Jurnal Magister Manajemen Nobel Indonesia, 2(5), 732�744. Google Scholar

 

Susilaningsih, Nur. (2008). Pengaruh kepemimpinan, disiplin, motivasi, pengawasan, dan lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai (studi Pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Wonogiri). STIE AUB Surakarta, 1(2). Google Scholar

 

Umar, Husein. (2005). Metode Penelitian Untuk Tesis Dan Bisnis. Jakarta: Grafindo Persada. Google Scholar

 

Wirawan. (2009). Evaluasi Kerja Sumber Daya Manusia. Salemba Empat. Jakarta. Google Scholar

 

Copyright holder:

Meri Revita, Amir Makmur, Surayya (2022)

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under: