Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN:
2541-0849
e-ISSN:
2548-1398
Vol.
7, No. 4, April 2022
PENGARUH KOMPETENSI,
MOTIVASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA UNIVERSITAS TADULAKO
1 Muhamat Satiawan, 2 Amir Makmur, 3
Surayya
1 AMIK Tri Dharma Palu, Indonesia
2,3 Universitas Tadulako, Indonesia
Email: [email protected], [email protected],
[email protected]
Abstrak
Tujuan penelitian
untuk mengetahui pengaruh kompetensi dan motivasi terhadap kinerja pegawai di Universitas Tadulako. Penelitian ini merupakan penelitian
Kuantitatif dengan metode deskriptif dan kausalitas. Teknik pengumpulan
data yang digunakan adalah teknik sensus, yaitu seluruh populasi
dijadikan responden penelitian.� Hal ini dilakukan bila
jumlah populasi relative kecil. Dengan demikian,
responden dalam penelitian ini mengambil seluruh populasi yang ada berjumlah 57 responden. Berdasarkan hasil hasil pengujian dengan menggunakan analisis regresi linear berganda, disimpulkan: 1) Kompetensi dan Motivasi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa Kabupeten
Donggala. 2) Kompetensi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Kinerja pegawai Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupeten Donggala. 3) Motivasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupeten Donggala.
Kata Kunci: kompetensi; motivasi;
kinerja pegawai
Abstract
The purpose of the study was to determine the
effect of competence and motivation on employee performance at Tadulako University. This research is a
quantitative research with descriptive and causal methods. The data
collection technique used is the census technique, where the entire population
is used as research respondents. This is done when the population is relatively
small. Thus, the respondents in this study took the entire population of 57
respondents. Based on the test results using multiple linear regression analysis,
it is concluded: 1) Competence and motivation simultaneously have a significant
effect on the performance of the employees of the Department of Community
Empowerment and the Village of Donggala Regency. 2)
Competence partially has a significant effect on the performance of employees
of the Department of Community Empowerment and Village of Donggala
Regency. 3) Motivation partially has a significant effect on the performance of
employees of the Department of Community Empowerment and Village of Donggala Regency.
Keywords: competence; motivation;
employee performance
Pendahuluan
Suatu organisasi
atau sebuah perusahaan bisa berkembang dan sukses tidak terlepas dari sumber daya
manusia (SDM) yang memiliki
peranan penting guna meningkatkan kinerja pegawai, agar mencapai tujuan organisasi yang diinginkan. Salah
satu cara dalam menghadapi persaingan antar organisasi yang semakin maju, kompetitif dan ketat� salah satunya dengan memberdayakan, mengali dan� mencari potensi Sumber Daya Manusia yang dimiliki oleh karyawan dalam suatu organisasi
(Anjani, 2019).
Sumber Daya Manusia digunakan agar peningkatan hasil kinerja yang diberikan Karyawan bisa tercapai
agar tujuan dari organisasi tersebut dapat dilaksanakan. Hal ini dipertegas oleh (Siagian, 2008)
bahwa Manajemen Sumber Daya Manusia,
yang baik ditujukan kepada peningkatan hasil kinerja yang diberikan para karyawan dalam suatu organisasi,
agar tercapai tujuan dari organisasi tersebut.
Sumber daya
manusia yang dimiliki oleh organisasi tidak akan memberikan output atau hasil yang maksimal dan� sesuai tujuan yang diiginkan apabila tidak adanya timbal balik dari karyawan
yang mempunyai kinerja
optimal juga (Anjani, 2019).
Kinerja pada umumnya di artikan
sebagai kesuksesan seorang karyawan dalam melakukan suatu pekerjaannya. Kinerja merupakan hasil kerja yang di capai oleh seorang karyawan� dalam
melakukan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya untuk mencapai tujuan dan target kerja (Ma�ruf & Chair, 2020).
Kinerja karyawan� atau pegawai dalam
suatu organisasi memiliki peranan yang sangat utama untuk dapat
membantu organisasi dalam mencapai visi misi, tujuan
serta tugas dan fungsi� yang di atur dan ditetapkan oleh perusahaan atau suatu organisasi (Tjahyanti dan Chairunnisa, 2021) menurut Robbins dan Coullter (2018.637)� menyatakan bahwa �Performance is�
The Result Of an Activity� Kinerja Karyawan
adalah hasil dari akhir sebuah
aktivitas.
Pegawai dilingkungan
Universitas Tadulako mempunyai
tugas dan fungsi yang� diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil, dimana peraturan
ini mengatur Menyusun pedoman formasi, Menyusun standar kompetensi, Menyusun petunjuk pelaksanaan teknis jabatan fungsional, menyusun standar kualitas hasil kerja dan pedoman penilaian kualitas hasil kerja pejabat fungsional,
menyusu pedoman penulisan karya tulis/karya ilmiah
yang bersifat inovatif di bidang tugas jabatan
fungsional dan melaksanakan
tri dharma perguruan tinggi.
Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) Pegawai Negeri Sipil adalah laporan
hasil kinerja pegawai selama satu tahun yang didalamnya terdapat unsur-unsur yang dinilai dalam pelaksanaan pekerjaan seorang PNS merupakan sala satu aspek/faktor
pendukung dalam rangka mewujudkan Akuntabilitas Kinerja Instasni Pemerintah (AKIP) atau Akuntabilitas Publik. Untuk memberikan penilaian terhadap akuntabilitas tingkah laku baik
seseorang (spiritual) dapat
dinilai dari unsur-unsur yang dinilai di SKP seseorang. Unsur-unsur yang diniai ini dapat
dijadikan indikator pengukuran kinerja sesorang selain kriteria tupoksi, yang antara lain kesetiaan, prestasi kerja, ketaatan, tanggung jawab, kejujuran, kerjasama, prakarsa, kepemimpinan. Pada kenyataannya,
SKP PNS yang notabene adalah
daftar penilaian yang dalam
penilainnya menggunakan azaz tertutup sering
dipertanyakan objektivitasnya,
karena penilaiannya yang bersifat rahasia dan sipenilai mempunyai otoritas yang mutlak dalam menilai kinerja
seseorang dengan penilaian yang bersifat rahasia.
Untuk dapat
menyelesaikan tugas dan fungsi tersebut dan meghasilkan kinerja yang baik maka pegawai
harus mempunyai kompetensi dan motivasi agar tugas dan pekerjaan yang akan ia kerjakan
akan membuahkan hasil kinerja yang baik. Menurut (Edison, Anwar, & Komariyah, 2017)
Kompetensi adalah kemampuan individu untuk melaksanakan suatu pekerjaan dengan benar dan memiliki keunggulan yang didasarkan pada hal-hal yang menyangkut pengetahuan
(knowledge), keahlian (skill), dan sikap (attitude).
Kompetensi seseorang
juga dapat kita lihat melalui lamanya
mereka bekerja, hal ini dikarenakan
semakin lama seseorang bekerja pada bidang tertentu maka akan
semakin baik juga kemampuannya dalam menguasai atau menyelesaikan pekerjaan. Kompetensi biasanya sudah menjadi karakteristik
mendasar yang dimiliki seseorang yang berpengaruh langsung terhadap kinerja yang akan menghasilkan prestasi kerja yang baik. Sehingga biasanya kompetensi/kemampuan dapat mempengaruhi kinerja karena dengan kemampuan yang tinggi maka kinerja� pegawai akan tercapai, sebaliknya, kemampuan pegawai yang rendah atau tidak sesuai
dengan keahliannya, maka kinerja pun tidak akan tercapai
(Anjani, 2019).
Motivasi merupakan
roda pengerak sehingga sangat mempengaruhi pencapaian kinerja Tanpa motivasi pegawai tidak akan
berhasil untuk menyelesaikan pekerjaan secara maksimal karena tidak ada
kemauan yang berasal dari dalam diri
sendiri melainakan yang ada hanya rutinitas
belaka (Ma�ruf & Chair, 2020).
Arti motivasi� adalah
alasan yang mendasari sebuah perbuatan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok, alasan yang sangat kuat untuk mencapai apa yang diiginkannya dengan mengerjakan pekerjaan yang sekarang. Motivasi lebih dominan berasal dari kemampuan diri sendiri dalam
membangkitkan potensi diri atau biasa
dikenal dengan Self Management (Management et al., 2018)
akan tetapi motivasi kerja tidak hanya berasal
dari dalam diri karyawan itu
saja, melainkan memerlukan perpaduan dari kita sendiri,
atasan, ataupun lingkungan kerja kita sendiri (Ardhani & Ratnasari, 2019).
Metode Penelitian
Jenis Penelitian
yang akan dilakukan� dalam penelitian ini adalah Deskriptif dan Kausalitas, dikatakan studi Deskriptif karena dibuat untuk
mengumpulkan data yang akan
menggambarkan karakteristik
dari obyek seperti orang, kejadian-kejadian,
situasi dan organisasi (Tjahyanti & Chairunnisa, 2020)
Obyek yang digunakan dalam studi penelitian
ini adalah pegawai pada Universitas Tadulako.
(Sujarweni, 2014)
sumber data adalah subjek dari mana asal data penelitian itu diperoleh. Berdasarkan sumbernya data dibagi menjadi.
1. Data primer, data yang diperoleh dari responden melalui kuesioner, kelompok fokus, dan panel, atau juga data hasil wawancara peneliti dengan nara sumber. Data yang diperoleh dari data primer ini harus diolah
lagi.
2. Data sekunder,
yaitu data yang didapat dari catatan, buku,
majalah berupa laporan keuangan publikasi perusahaan, laporan pemerintah, artikel, buku-buku sebagai teori, majalah dan lain sebagainya.
Populasi penelitian
ini adalah seluruh Pegawai yang bekerja di Universitas Tadulako bagian kepegawaian, yang terdiri dari Pegawai
Negeri Sipil (PNS) berjumlah
29 orang dan Pegawai Harian
Lepas (PHL) berjumlah 28 orang, sehingga� dengan keseluruhannya adalah 57 orang.
Menurut (Sugiyono, 2010),
jika populasinya kurang dari 100, maka populasi tersebut
dapat digunakan sebagai sampel. Memperhatikan anggota populasi penelitian yang tidak terlalu besar
tersebut, maka teknik yang digunakan adalah teknik sensus,
yaitu seluruh populasi dijadikan responden penelitian. Hal ini dilakukan bila
jumlah populasi relative kecil. Dengan demikian,
responden dalam penelitian ini mengambil seluruh populasi yang ada berjumlah 57 responden.
Teknik analisis
data yang akan digunakan penulis adalah menggunakan:
a) Analisis Deskriptif
Pendekatan deskriptif
menurut (Sugiyono, 2010)
adalah: "MetodeAnalisis
statistik yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. penelitian deskriptif ini dilakukan untuk
mengetahui keberadaan
variable mandiri, baik hanya pada sat variabel atau lebih (variabel
yang berdiri sendiri atau variabel bebas)
tanpa membuat perbandingan variabel itu sendiri dan mencari hubungan dengan variabel lain.
b) Analisis Kuantitatif
Menurut (Sugiyono, 2010)
penelitian kuantitatif adalah metode penelitian
yang berlandaskan pada filsafat
positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel
tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian,
analisis data bersifat kuantutatif atau statistik, dengan tujuan untuk menguji
hipotesis yang telah ditetapkan.
Hasil dan Pembahasan
A. Hasil
1.
Uji Asumsi Klasik
Uji
asumsi klasik dimaksudkan untuk mengevaluasi apakah model regresi linier berganda digunakan sebagai alat analisis dalam
penelitian ini, telah mampu memenuhi
syarat atau tidak, yaitu tidak
terdapatnya gejala normalitas, multikolinieritas,
dan heterokedastisitas.
a) Uji
Normalitas
Menurut Gouzali (2005), uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah
dalam suatu model regresi linear variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Pada penelitian
ini, model regresi memenuhi asumsi normalitas, sehingga data yang dikumpulkan dapat diproses dengan metode-metode selanjutnya.
b) Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji adanya
hubungan yang linear (multikolinearitas) antara variabel bebas yang satu dengan
yang lain. Gouzali (2005) mengatakan
bahwa untuk mengetahui terjadi tidaknya multikolinieritas dapat dilihat dari
nilai tolerance dan varian inflantion factor (VIF) dari masing-masing
variabel independen, nilai VIF > dari 10 dan angka tolerance lebih dari 0,1 mengindikasikan tidak
adanya multikolinearitas. Berdasarkan hasil
uji Multikolinearitas menunjukkan bahwa semua
variabel memiliki nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10. Hal ini
berarti bahwa tidak terdapat gejala multikolinearitas antar �variabel
independen dalam model regresi.���������
c)
Heterokedastisitas
Menurut Gouzali (2005), uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terdapat ketidaksamaan varians dari
residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Konsekuensinya adanya heteroskedastisitas dalam model regresi adalah penaksir yang diperoleh tidak efisien, baik dalam sampel
kecil maupun besar. Peda pengujian
Heterokedasitas bahwa pada
model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas, dengan kata lain pada model regresi
terjadi kesamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Dengan demikian dapat disimpulkan model regresi ini telah
memenuhi asumsi heterokedastisitas,
hal ini menunjukkan
bahwa variasi data homogen.
2.
Analisis
Regresi Linear Berganda
Dalam penelitian ini, dimana kuesioner dibagikan kepada seluruh Pegawai Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Donggala. Kuesioner tersebut kemudian dianalisis kemudian di uji statistika mengunakan Aplikasi SPSS 23.
Hasil dari analisis data tersebut yaitu:
Variabel Independen |
Koefisien Regresi |
t hitung |
Signifikansi |
Partial |
Kompetensi |
0,303 |
3.211 |
0,002 |
0,404 |
Motivasi |
0,185 |
2.316 |
0,024 |
0,303 |
Constant������� � =
��- 6.381 F Hitung��������� =� ��205.972 R��������������������� =��� 0,960 Adjust R Square =��
0,917 |
Sehingga Model regresi
yang diperoleh dari table
di atas adalah:
Y
= - 6,831+ 0,303 X1 + 0,185 X2
Berikut adalah
penjelasan berdasarkan persamaan regresi berganda yang
terbentuk :
1. Untuk nilai
konstanta dalam penelitian ini sebesar - 6,831, yang artinya apabila kompetensi (X1), motivasi (X2) diasumsikan bernilai 0 maka kinerja akan menurun
sebesar � 6,831 apabila variabel lain dianggap konstan.
2. Kompetensi (X1) dengan koefisien
regresi 0,303
ini berarti terjadi pengaruh yang positif
antara kompetensi dan kinerja. Artinya
semakin baik kompetensi yang dimiliki pegawai pada Universitas Tadulako
maka akan menaikan kinerja� sebesar� 0,303 (variabel
lain konstan).
3. Motivasi (X2) dengan
koefisien regresi 0,185 ini berarti terjadi pengaruh yang
positif antara motivasi dan kinerja. Artinya
semakin baik motivasi pegawai yang ada pada Universitas Tadulako maka akan semakin
menaikan produktivitas sebesar 0,185 (variabel lain konstan).
Adapun hasil
pengujian hipotesis dari penelitian ini adalah:
1. Uji Secara
bersama-sama
Uji secara
bersama-sama adalah sebuah pengujian untuk mengetahui� apakah
variabel indevenden (X)
yang diteliti memiliki pengaruh terhadap variabel dependen (Y) berarti semua variabel
bebasnya, yakni kompetensi (X1), dan motivasi
(X2)� dengan variabel tidak bebasnya kinerja. Berdasarkan dari hasil perhitungan diperoleh F hitung = 205.972 pada
taraf nyata α� = 0,05 atau sig < 0, 05. Dari table tersebut
menunjukan bahwa nilai signifikansi� = 0,000. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa variabel bebas secara bersama-sama
berpengaruh signifikan terhadap variabel tidak bebas. Dengan
hasil tersebut maka hipotesis yang menyatakan bahwa: kompetensi dan motivasi�� secara bersama-sama berpengaruh dan signifikan terhadap kinerja pegawai Universitas Tadulako. Artinya� hipotesis
diterima.
2. Uji
Secara Parsial
Pengujian secara
parsial dimaksudkan untuk melihat pengaruh
masing-masing variabel bebas
terhadap variabel tidak bebasnya, sebagai berikut:
1. Kompetensi (X1)
Untuk variabel
kompetensi, hasil perhitungannya menunjukan bahwa nilai koefisien
regresi sebesar 0,303, sementara tingkat signifikansi sebesar 0,002. Dengan demikian� nilai
sig < 0,05 pada taraf kepercayaan
95%. Sehingga dapat dinyatakan bahwa variabel kompetensi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai. Dengan demikian bahwa kompetensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Universitas Tadulako. Artinya� hipotesis
terbukti.
2. Motivasi (X2)
Untuk variabel
motivasi, hasil perhitungannya menunjukan bahwa nilai koefisien� regresi� sebesar 0,185 sementara tingkat signifikansi sebesar 0,024 dengan demikian� nilai sig < 0,05
pada taraf kepercayaan 95%.
Sehingga dapat dinyatakan bahwa variabel motivasi mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Universitas Tadulako. Artinya� hipotesis terbukti.
B. Pembahasan
Dalam
penelitian ini terdapat 3 hipotesis yang telah diuji secara parsial dengan
menggunakan metode regresi linier berganda. Tujuannya adalah untuk mengetahui
apakah variabel Kompetensi dan Motivasi berpengaruh secara parsial terhadap kinerja. Hasil pengujian
secara parsial masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen
dapat dijabarkan sebagai berikut.
1.
Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja
Kompetensi lebih
dekat pada� kemampuan atau kapabilitas yang diterapkan pegawai, pemimpin, atau pejabat yang menunjukan kinerja maksimal yang disebut berkompetensi (Soetrisno & Gilang, 2018).
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Kompetensi berpengaruh secara signifikan
terhadap kinerja, hal ini dibuktikan dengan diperolehnya
nilai probability sebesar 0.002 lebih kecil dari 0,05, Ini berarti
terjadi pengaruh yang positif antara Kompetensi
dan kinerja.
2.
Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja
Motivasi merupakan
suatu kekuatan potensial yang ada dalam diri seseorang
manusia, yang dapat dikembangkan sendiri atau dikembangkan oleh sejumlah kekuatan dari luar� yang ada, pada intinya berkisar sekitar imbalan materi dan imbalan non materi yang dapat mempengaruhi hasil kinerjanya secara positif atau secara
negatif, dimana tergantung pada situasi dan kondisi yang dihadapi orang yang bersangkutan atau individunya (Rahmawati, 2013).
Hasil Penelitian menunjukkan secara parsial variabel Motivasi berpengaruh
secara signifikan terhadap Produktivitas. Hal ini
dibuktikan dengan dengan diperolehnya tingkat probability
sebesar 0,024 yang lebih besar dari syarat yang ditetapkan sebesar 0,05. menunjukkan
bahwa motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja.
3.
Pengaruh
Kompetensi dan Motivasi Terhadap Kinerja
Dari hasil
analisis secara simultan, menunjukkan bahwa Kompetensi dan Motivasi secara
simultan berpengaruh secara positif terhadap kinerja. Kinerja �dipengaruhi oleh Kompetensi dan Motivasi. Dari
hasil penelitian secara simultan terlihat koefisiensi determinasi sebesar (R2)
sebesar 91,7% dan selebihnya 8,3% ditentukan oleh faktor lain diluar model
penelitian ini. Hasil tersebut dapat dipahami bahwa Kinerja di pengaruhi
oleh Kompetensi, dan Motivasi. Dari hasil tersebut
dapat dilihat, jika Pegawai Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa Kabupaten Donggala memiliki Kompetensi,
maka tingkat kinerja bertambah.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil
penelitian dan pembahasan terhadap fokus permasalahan dalam penelitian ini, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut, bahwa: 1) Kompetensi dan Motivasi secara
bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Ini menunjukaan bahwa Semakin tinggi
kompetensi
dan motivasi pegawai, maka kinerja� juga akan meningkat. 2) Kompetensi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Hal ini berarti bahwa kinerja akan
meningkat seiring dengan meningkatnya kompetensi kerja pegawai. 3) Motivasi secara
parsial berpengaruh signifikan
terhadap kinerja. Hal ini berarti
bahwa kinerja pegawai akan meningkat seiring dengan
meningkatnya motivasi pegawai. Berdasarkan hasil
penelitian ini peneliti menyarankan untuk: 1) Dimensi kepribadian
perlu terus ditingkatkan agar pegawai dapat menyelesaikan pekerjaan yang sulit, dapat mengontrol stress kerja atau mengontrol
diri dengan pegawai lainya dalam lingkungan kantor, serta harus
bertanggung jawab atas pekerjaan yang diberikan oleh atasan. 2) Dimensi kebutuhan aktualisasi diri semakin ditingkatkan. Agar para pegawai yang mempunyai kemampuan yang dapat dikembangkan agar bisa berinovasi sehingga hasilnya memberikan sumbangsih terhadap instansi tersebut. Serta pegawai yang lainya harus bisa berbuat
lebih baik dalam setiap harinya.
Akbar, Irfan Rizka, Prasetiyani, Desi, & Nariah,
Nariah. (2020). Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt. Unggul
Abadi Di Jakarta. Jurnal Ekonomi Efektif, 3(1). Google Scholar
Anjani, Ayu. (2019). Pengaruh Kompetensi
dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Inspirasi Bisnis Dan
Manajemen, 3(1), 1. Google Scholar
Ardhani, Jayanti, & Ratnasari, Sri
Langgeng. (2019). Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pt. Pln
Batam. Jurnal Dimensi, 8(2), 372�385. Google Scholar
Coulter, Mary. (2018). Management/Stephen
Robbins, Rolf Bergman, Mary Coulter. Google Scholar
Edison, Emron, Anwar, Yohny, &
Komariyah, Imas. (2017). Manajemen Sumber Daya Manusia: Strategi dan
perubahan dalam rangka meningkatkan kinerja pegawai dan organisasi. Google Scholar
Rahmawati, Desi. (2013). Pengaruh Motivasi
Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pr Fajar Berlian Tulungagung. Jurnal
Universitas Tulungagung Bonorowo, 1(1), 1�16. Google Scholar
Siagian, Sondang P. (2008). Manajemen
sumber daya manusia. Google Scholar
Soetrisno, Annisa Putri, & Gilang,
Alini. (2018). Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja Karyawan (Studi di PT.
Telekomunikasi Indonesia Tbk Witel Bandung). JURISMA : Jurnal Riset
Bisnis & Manajemen, 8(1).
https://doi.org/10.34010/jurisma.v8i1.998. Google Scholar
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian
Bisnis. CV Alfabeta Bandung. Google Scholar
Sujarweni, Wiratna. (2014). Metodologi
Penelitian, Pustakabarupress. Yogyakarta. Google Scholar
Tjahyanti, Setia, & Chairunnisa,
Nurafni. (2020). Kompetensi, Kepemimpinan, Disiplin Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan Human Resources And Facilty Management Directorate. Media Bisnis, 12(2),
127�132. Google Scholar
Tjahyanti, Setia, & Chairunnisa,
Nurafni. (2021). Kompetensi, Kepemimpinan, Disiplin Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan Human Resources and Facilty Management Directorate. Media Bisnis,
12(2), 127�132. https://doi.org/10.34208/mb.v12i2.917. Google Scholar
Copyright holder: Muhamat Satiawan, Amir Makmur, Surayya (2022) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia |
This article is licensed
under: |