Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN:
2541-0849
e-ISSN:
2548-1398
Vol.
7, No. 4, April 2022
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELI KONSUMEN MELALUI E-COMMERCE
DI KOTA PALU
1 Aco Lele, 2 Surayya, 3
Dyah Fitria Kartika
Sari
1 AMIK Tri Dharma Palu, Indonesia
2,3 Universitas Tadulako, Indonesia
Email: [email protected], [email protected], [email protected]
Abstrak
Tujuan penelitian
ini adalah menguji dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi minat beli konsumen
melalui E-Commerce di Kota Palu.
Jenis penelitian ini menggunakan data kauntitatif. Jumlah sampel dalam penelitian
ini sebanyak 285 responden. Teknik Analisa data menggunakan
analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa reputasi, promosi, kepercayaan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen
melalui E-Commerce.
Kata Kunci: e-commerce; reputasi; promosi;
kepercayaan
Abstract
The purpose of this study was to examine and analyze the factors that
influence consumer buying interest through E-Commerce in Palu
City. This type of research uses quantitative data. The number of samples in
this study were 285 respondents. Techniques of data analysis using multiple
regression analysis. The results show that reputation, promotion, trust simultaneously
have a significant effect on consumer buying interest through E-Commerce.
Keywords: e-commerce; reputation; promotion;
trust
Pendahuluan
E-Commerce atau berbelanja secara on-line adalah satu cara yang dilakukan konsumen saat ini yang dapat
dilakukan dimasa pandemic
Covid -19. E-Commerce saat ini
dapat disebut sebagai salah satu pendorong perekonomian ketika Indonesia saat ini tidak dalam
kondisi baik, selain itu adanya
dukungan internet/pengguna
internet yang berkemban pesat
saat ini. Menurut Noviani Hanum dan� Sinarasri (2018) mengatakan bahwa potensi E-Commerce saat ini tidak terlepas
dari perkembangan penggunaan internet khususnya di
Indonesia. Berdasarkan data yang dirilis
oleh Dinas Komunikasi, Informatika,
Persandian dan Statisik Propinsi Sulawesi Tengah bahwa tahun 2018 sekitar 153 atau hamper sekitar 56% jiwa pengguna internet di
Indonesia adalah kaum muda, angka tersebut
merupakan angka yang sangat
tinggi dan merupakan fenomena yang nyata yang dilakukan oleh kaum muda khususnya dalam mengakses media sosial.
Menurut Elissa (2013) mengatakan bahwa praktik E-Commerce dan e-bisnis
menghasilkan banyak keuntungan baik sisi konsumen maupun
produsen. Sisi produsen dapat menjual produk
dengan mudah melalui jaingan internet sedangkan pada sisi konsumen memudahkan mereka melihat jenis produk, harga
produk, dan bentuk produk tanpa harus
berkunjung ke toko tersebut. E-Commerce tidak hanya sekedar menjual
atau membeli produk secara online tapi E-Commerce dapat meliputi seluruh proses baik pengembangan, penjulana, pemasaran, pengiriman, pembayaran serta pelayanan yang diberikan kepada pelanggan, adanya dukungan jaringan internet untuk mitra bisnis
disluruh dunia.
System E-Commerce
tersebut dapat bekerja dan sangat bergantung
pada jaringan sumber daya internet serta teknologi informasi dalam mendukung setiap transaksi yang dilakukan. Industry E-Commerce berkembang
sangat baik di Indonesia, dimana
masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya sudah beralih dari
pasar atau market ke pasar
online dan telah terbiasa melakukan transaksi jual beli melalui
dunia internet saat ini, Al Farisi et al., (2020).
Menurut Asosiasi Penyelenggara Jasa
Internet Indonesia, (2020) menyatakan bahwa dari total populasi penduduk yang mencapai 166,91 juta jiwa ternyata
ada sekitar� 196,71 juta jiwa yang menggunakan jaringan internet sepanjang tahun 2020., dibandingkan pada tahun sebelumnya pertumbuhan sekitar 171,17 juta jiwa yang menggunakan internet ditahun
2019, berikut gambar yang disajikan.
Gambar.
1
Pertumbuhan Pengguna
Internet di Indonesia
Sumber: http://www.apjii.or.id,
2021
Perkembangan penggunaan internet saat ini membawa peluang
bagi produsen maupun konsumen, dimana kondisi tersebut dapat dimanfaatkan untuk berbisnis, salah satunya memanfaatkan peluang penjualan/membeli secara online akibat pandemic
Covid � 19 yang mewajibkan masyarakat
beraktifitas dari rumah. Kota Palu merupakan daerah yang terkena dampak Covid 19 ini yang mengharuskan masyarakat lebih banyak beraktifitas dari rumah seperti
belajar dan bekerja dari rumah. Dampak
dari wabah penyakit ini sangat luar biasa karena
beberapa masyarakat harus kehilangan mata pencaharian mereka dan beberapa toko harus gulung tikar
karena tidak mampu bersaing, salah satunya dengan pemanfaatan teknologi.
Masa pandemi covid 19 ini masyarakat lebih banyak melakukan transaksi melalui online seperti membeli barang-barang kebutuhan mereka, salah satunya penggunaan e-commerce, seperti
Lazada, Shopee, Buka Lapak, Bli-Bli,
Tokopedia, JDID, OLX, Elevenia, dan aplikasi online lainnya untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Aplikasi ini memberikan
kemudahan masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya, selain itu beberapa faktor
pertimbangan tentunya mempengaruhi minat konsumen dalam memilih berbelanja secara e-commerce.
Menurut riset yang dilakukan oleh I Price Group (2020)
bahwa masa pandemi ini masyarakat lebih banyak memilih
berbelanja secara online untuk memenuhi kebutuhannya dibandingkan berbeanja secara langsung, hal ini
karena beberapa pertimbangan yang di pikirkan
salah satunya takutnya terpapar virus covid dan aturan pemerintah yang menganjurkan untuk bekerja dan beraktifitas dari rumah. Alas an lainnya
adalah banyak fiture- fiture menarik yang ditawarkan beberapa toko/penjualan secara online yakni ongkos kirim yang gratis, dapat discount, harga yang
murah, dan masih banyak fiture yang ditawarkan untuk menarik minat beli
konsumen secara online. Berikut� observasi
yang dilakukan oleh I Price Group tentang penggunaan E-Commerce dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Gambar.
2
Kunjungan E-Commerce Terbanyak Di Indonesia
Tabel di atas adalah data kunjungan E-Commerce yang dilakukan
oleh Price Group, terlihat� bahwa
bulan Desember 2020 kunjungan yang paling banyak untuk berbelanja melalui E-Commerce berada
pada posisi pertama yaitu toko online yaitu
Shoppe, kemudian peringkat
kedua yaitu Lazada, peringat ke ketiga
Tokopedia, dan Bukalapak. Keempat
toko tersebut adalah toko
online yang paling banyak dipilih
oleh konsumen dalam berbelanja secara online. Artinya tinggi kepercayaan masyarakat terhadap belanja online tidak membatasi mereka berbelanja dalam memenuhi kebutuhannya. Banyak pertimbangan
yang dipegang oleh konsumen
dalam berbelanja secara online, diantaranya:� reputasi, promosi penjualan, dan kepercayaan dan ada beberapa lagi yang menjadi pertimbangan konsumen membeli barang lewat e-commerce.
Minat merupakan suatu sikap ketertarikan konsumen pada suatu produk dengan mencari
beberapa referensi/informasi terkait dengan produk tersebut,
Shahnaz dan Wahyono (2016).
Konsumen yang memiliki minat untuk membeli
sesuatu akan terdorong keinginannya mengetahui kualitas toko yang akan dituju, salah satunya dengan mencari informasi yang dapat memberikan referensi sebagai jaminan bahwa toko tersebut dapat dipercaya, salah satunya kepercayaan konsumen dalam berbelanja online/E-Commerce
adalah komentar pada pelanggan yang sebelumnya berbelanja dan jumlah produk yang laku terjual, kemudian setelah mendapatkan informasi yang menurutnya cukup maka konsumen
dapat mempertimbangkan risiko yang timbul dari berbelanja secara online.
Faktor pertama yang menjadi pertimbangan konsumen dalam berbelanja adalah reputasi dari perusahaan tersebut. Reputasi merupakan salah satu tingkat kepercayaan konsumen kepada penjual. Dimana reputasi tersebut dapat dibuktikan melalui profesionalitas yang diberikan, pelayanan yang baik, memiliki sikap jujur, dan berkompeten, adanya sikap yang baik dan penuh kepercayaan maka konsumen tentunya percaya untuk membeli
secara online Shahnaz dan Wahyono (2016).
Faktor kedua sebagai pertimbangan
konsumen membeli online yaitu promosi penjualan.
Promosi sangat menentukan jumlah konsumen dalam bertransaksi, semakin banyak informasi yang disampaikan kepada konsumen, maka konsumen semakin
tertarik dalam melakukan transaksi. Elissa (2013)
adapun tujuan dari promosi penjualan
adalah untuk mengidentifikasi keinginan konsumen dan menarik konsumen yang baru untuk melakukan transaksi, selain itu memberikan informasi terkait produk yang ditawarkan baik produk lama mapun produk baru,
meningkatkan kuantits konsumen agar tetap merasa loyal pada produk yang ditawarkan, dengan adanya promosi, informasi yang dibutuhkan sangat memudahkan konsumen.
Faktor ketiga adalah kepercayaan
konsumen terhadap perusahaan. Kepercayaan merupakan suatu modal yang paling
utama harus dipegang perusahaan kepada konsumen. Kepercayaan konsumen adalah bagian persepsi
atau sudut pandang konsumen terhadap keandalan penjual pada pengalaman dimana terpenuhinya harapan dan kepuasan yang dirasakan. Ketiga faktor ini adalah
salah satu pendukung dalam meningkatkan minat beli konsumen
dalam berbelanja secara online.
Metode Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif
dengan pendekatan yang dilakukan adaah deskriptif kuantitatif. Metode pendekatan ini merupakan penelitian
ilmiah yang dilakukan secara sustematis terhadap fenomena serta hubungan antar variable. Tujuan dilakukannya penelitian kuantitatif adalah mengembangkan serta menggunakan model yang matematis,
teori serta hipotesis yang berkaitan dengan fenomena yang terjadi saat ini.
Metode penelitian ini diartikan sebagai
penelitian dengan landasan pada filsafat positivisisme, dimana
digunakan dalam penelitian yang menggunakan populasi serta sampel yang tertentu, ddata instrument penelitian sebagai pengumpulan data, dengan analisis data yeng bersifat statistic/kuantitatif dengan tujuan menguji suatu hipotesa yang telah ditetapkan dalam penelitian, Sugiyono (2019).
Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen/pengunjung toko online yang pernah
berbelanja dengan menggunakan e-commerce, karena
populasi yang di tetapkan
sangat banyak dan tersebar serta sulit diketahui
secara pastinya, karakteristik populasi dalam penelitian ini adalah: 1. Jenis kelamin perempuan
dan laki-laki; 2. Berusia antara 17 sampai dengan 45 tahun; 3. Pernah melakukan transaksi/belanja online. Adanya kriteria tersebut maka penelitian
ini menggunakan pengambilan sampel. Adapun teknik pengambil sampel yang digunakan dalam penelitian ini dengan teknik
purposive sampling, yaitu teknik
pengambilan sampelnya dengan pertimbangan tertentu. Pengambilan sampel dapat didasarkan
pada Malhotra (2006) dalam Agustin dan Hellianto (2020) paling
sedikit 4 atau 5 kali dari item pernyataan/pertanyaan. Pada penelitian ini terdapat 57 item pernyataan/pertanyaan, sehingga jumlah sampel yang akan diambil sebanyak 57x5 = 285 sampel dalam penelitian
ini.
Teknik pengumpulan data yang digunakan
pada penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Angket/Kuisioner
Angket/kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan beberapa pernyataan/pertanyaaan dalam bentuk tertulis kepada responden, kemudian pernyataan/pertanyaan tersebut dapat dijawab oleh responden. Hal ini peneliti dapat melakukan penyebaran kuisioner secara online atau menggunakan platform
Google form karena keterbatasan
komunikasi dengan beberapa responden.
2. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti dalam menemuka permasalahan yang diteliti, karena penelitian dilakukan dimasa pandemic, maka teknik wawancara
yang dilakukan adalah dengan menggunakan By Phone atau kontak yang sudah didaftarkan pada saat mengiis google form kuisioner.
3. Dokumentasi
Merupakan pengumpulan data yang diperoleh melalui bukti-bukti yang dan mencatat bagia penting dalam
penelitian dan memperoleh
data melalui dokumentasi.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis
data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang dihasilkan dalam memenuhi kebutuhan suatu penelitian yang sedang dilakukan. Data primer dalam penelitian ini berisi hasil kuisioner
terkait dengan reputasi, promosi, dan kepercayaan konsumen terhadap belanja online. Sedangkan data sekunder adalah data yang merisi tentang identitas daru hasil kuisioner
yang diedarkan dari penelitian ini. Definisi operasional pada penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Variabel dependen
a) Reputasi sebagai X1 dengan indicator dari variable ini adalah mutu
produk dan layanan, fokus pada pelanggan, keunggulan dan kepekaan SDM, dan tanggung jawab sosial,
b) Promosi sebagai variable X2 dengan indicator penjualan
personal, periklanan, promosi
penjualan, hubungan masyarakat, dan pemasaran langsung.
c) Kepercayaan konsumen sebagai variable X3 dengan
indicator integritas, benevolence, competency, dan
predictability.
2. Variable independen
Variable independen dalam penelitian ini adalah minat beli
dengan indicator yaitu transaksional, minat refrensial, minat preferensial, dan minat eksploratif.
Metode analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda, dimana analisis ini untuk melihat
pengaruh tidak langsung antara variable dependen dan variable independent. Dalam
menyelesaikan persamaan regresi dibutuhkan software
SPSS versi 22, berikut tahapanya.
1. Uji asumsi klasik
1) Uji normalitas
Pengujian ini menggunakan
metode Kolmogorov Smirnov dengan
kriteria pengujian α=
0,05 (Singgih, 2000 : 102 dalam Nofrita, 2013) sebagai berikut :
a. �Jika α sig ≥ α berarti data sampel berdistribusi normal.
b. Jika α
sig ≤ α berarti data sampel
tidak berdistribusi normal
2) Uji Multikolinearitas
Untuk menguji multikolinieritas
dengan cara melihat nilai VIF masing-masing variabel independen. Jika nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan data bebas dari gejala
multikolinieritas.
3) Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas yang digunakan
adalah grafik plot regresi antara nilai prediksi variabel dependen (ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Ini dilakukan dengan
melihat ada tidaknya pola tertentu
pada grafik plot antara
SRESID dan ZPRED.
2. Analisis regresi linear berganda
Untuk menganalisis pengaruh kebijakan deviden terhadap nilai perusahaan digunakan analisis regresi linear sederhana. Bentuk persamaannya adalah sebagai berikut:
��� Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + e
��� Dimana:
��� Y : Minat Beli
��� a : Kostanta
��� b : Koefisien Regresi
��� x1 : Reputasi
��� x2 : Promosi
��� x3 : Kepercayaan
��� e : Standard Error
Hasil dan Pembahasan
A. Hasil
1.
Uji Asumsi Klasik
Karena data
yang digunakan adalah data sekunder, maka untuk menentukan ketepatan model perlu dilakukan pengujian atas beberapa asumsi
klasik yang digunakan yaitu: uji normalitas, multikolinearitas dan heteroskedastisitas
dapat dijelaskan sebagai berikut:
a) Uji Normalitas
Uji normalitas� bertujuan� untuk� menguji� apakah� dalam� sebuah� regresi, variabel� dependen,� variabel� independen� atau� keduanya� mempunyai� distribusi normal� ataukah� tidak� mempunyai� distribusi�
normal,� salah� satu� metode� ujinya adalah dengan menggunakan
metode analisis grafik, baik secara
normal plot atau grafik
histogram (Ghozali, 2009). Dasar sebagai pengambilan keputusan jika data menyebar di sekitar garis
diagonal dan mengikuti arah
garis diagonalnya, maka regresi memenuhi asumsi normalitas dan Jika data menyebar jauh dari
garis diagonal dan tidak mengikuti
arah garis diagonal, maka regresi tidak memenuhi
asumsi normalitas. Hasil
uji normalitas menunjukan titik-titi mengikuti arah garis diagonal sehingga data
dalam penelitian memenuhi asumsi normalitas seperti pada gambar dibawah ini.
Gambar
3
Hasil
Uji Normalitas
b) Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas ditujukan untuk menguji apakah
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dan residual satu pengamatan
ke pengamatan yang
lain.� Jika variance dari residual satu pengamatan
ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut
homoskedastis dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. (Ghozali
2009: 69). Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya
heteroskedastisitas dapat diketahui dengan melihat ada tidaknya
pola tertentu pada grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Menurut Umar (2011:181)� sumbu� X adalah data X
yang telah diprediksi dan sumbu Y adalah residual (Y prediksi - Y sesungguhnya) yang telah di-studentdized.� Dasar analisis dari uji heteroskedastis melalui grafik plot adalah sebagai berikut� (Ghozali,
2009: 37):
1) Jika ada pola tertentu,
seperti titik-titik yang ada membentuk pola
tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka� mengindikasikan� telah� terjadi heteroskedastisitas.
2) Jika tidak ada pola
yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y secara acak, maka
tidak terjadi heteroskedastisitas.
Gambar
4
Hasil
Uji Heterokesdastitas
2.
Analisis Regresi Linier Berganda
Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui besarnya pengaruh X1 : Reputasi, X2
: Promosi, X3 : Kepercayaan
terhadap Y : Minat Beli Melalui E-Commerce di
Kota Palu, serta untuk mengetahui variabel independen mana
yang dominan berpengaruh terhadap variabel dependen. Untuk menguji dan mengetahui kebenaran hipotesis dalam penelitian tersebut digunakanlah metode analisis regresi linier berganda dengan menggunakan program SPSS analisis tersebut dapat dilihat pada Tabel berikut :
Tabel 1
Hasil Perhitungan Regresi Linear Berganda
�Sumber : Data primer diolah, 2022
Model regresi yang diperoleh dari tabel diatas
sebagai hasil perhitungan Regresi Linier Berganda di atas dapat dilihat melalui
persamaan berikut :
Y =
2.626 + 0.235X1 + 0.282X2 + 0.291X3 + e
Persamaan di atas memperlihatkan
nilai konstanta sebesar 2.626 ini bermakna Minat Beli Konsumen Melalui
E-Commerce di Kota Palu sebelum
adanya pengaruh variabel bebas adalah sebesar 2.626 atau dengan kata lain apabila nilai X1
: Reputasi, X2 : Promosi, X3 : Kepercayaan adalah 0 maka nilai Minat
Beli adalah 2.626.
Koefisien regresi X1 sebesar 0.235 menunjukkan
bahwa setiap penambahan perbaikan dari variabel X1 Reputasi maka akan
meningkatkan Minat Beli Melalui E-Commerce di
Kota Palu.
Koefisien regresi X2 sebesar 0.282 menunjukkan
bahwa setiap penambahan perbaikan dari variabel X2 Promosi maka akan
meningkatkan Minat Beli Melalui E-Commerce di
Kota Palu.
Koefisien regresi X3 sebesar 0.291 menunjukkan
bahwa setiap penambahan perbaikan dari variabel X3 Kepercayaan maka akan meningkatkan Minat Beli Melalui
E-Commerce di Kota Palu.
Simbol �e� menunjukkan variabel pengganggu atau variabel lain yang mempengaruhi tingkat kepuasan pasien tapi tidak termasuk
dalam penelitian ini.
Tabel 2
Besarnya keterkaitan (hubungan) antara variabel independen berupa X1 : Reputasi, X2 : Promosi,
X3 : Kepercayaan dan variabel
dependen berupa Y Minat Beli terlihat
pada nilai R sebesar 0,334.
Jika ditafsirkan nilai tersebut maka dapat
dikatakan bahwa terjadi hubungan antara kedua variabel
independen terhadap variabel dependen dengan nilai hubungan
sebesar 33,4%.
Analisis determinasi pada regresi linier berganda dilakukan untuk mengetahui besarnya persentase sumbangan pengaruh variabel independen yaitu X1 Reputasi, X2 Promosi,
X3� Kepercayaan dan variabel dependen yaitu Y Minat Beli. Besarnya
pengaruh serentak variabel-variabel independen terhadap variabel dependen dapat dilihat melalui Koefisien Determinasi (R2)
nilai Adjusted R-Square pada Tabel
2 di atas. Pada tabel tersebut nilai Adjusted R-Square adalah sebesar 0,102 atau 10,2 %. Nilai Adjusted R-Square ini
digunakan karena dalam penelitian ini terdapat lebih
dari dua faktor independen yang digunakan.
B. Pembahasan
Untuk mengetahui apakah variabel X1 Reputasi, X2 Promosi,
X3� Kepercayaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel Y Minat Beli, baik
secara simultan maupun secara parsial
dilakukan pengujian hipotesis sebagai berikut :
1.
Uji Simultan (Uji Statistik F) - Pengaruh Variabel X1 Reputasi, X2 Promosi, X3 Kepercayaan terhadap Y Minat Beli Melalui
E-Commerce di Kota Palu.
Pengujian
hipotesis koefisien regresi secara simultan dilakukan dengan menggunakan
analisis varian. Analisis varian dalam regresi berganda pada hakikatnya
diperuntukan untuk menunjukkan sumber-sumber variasi yang menjadi komponen dari
variasi total model regresi. Dengan analisis varian ini akan dapat diperoleh
pengertian tentang bagaimana pengaruh sekelompok variabel independen secara
bersama-sama terhadap variabel dependen. Hipotesis pertama yang digunakan dalam penelitian adalah untuk menguji
pengaruh secara keseluruhan variabel independen X1 Reputasi,
X2 Promosi, X3 Kepercayaan terhadap variabel dependen Y Minat Beli.
Tabel 3
Kriteria pengujian hipotesis
yang pertama dalam penelitian ini, adalah dengan membandingkan nilai sig. F
0.000 <
0,05. Dapat
diartikan bahwa seluruh variabel independent (X) yang dimasukkan dalam model
regresi, berpengaruh positif secara signifikan terhadap variabel dependen yaitu
X1 Reputasi, X2 Promosi,
X3� Kepercayaan
terhadap variabel dependen Y Minat Beli.� Berdasarkan fenomena tersebut di
atas sehingga dapat ditarik sebuah kesimpulan untuk menolak H0 dan
menerima Hi. atau bila dijabarkan secara mendasar bahwa dalam
penelitian ini hipotesis yang pertama terbukti sebagai suatu kebenaran empiris
(nyata) setelah diuji dengan hasil penelitian dilapangan.
2.
Uji Parsial (Uji Statistik t)
Pengujian
terhadap pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen
disebut uji parsial. Uji parsial pada fungsi estimasi bertujuan untuk membuat
kesimpulan mengenai pengaruh masing-masing variabel independen (X) terhadap
variabel dependen (Y). Uji t dilakukan dengan membandingkan nilai p dengan nilai α. Jika nilai probabilita Sig t < α (0,05) berarti
terdapat pengaruh signifikan, sebaliknya jika nilai Sig t > α
(0,05) maka tidak terdapat pengaruh signifikan. Berikut dapat dijelaskan dapat dijelaskan hasil uji t dari variable independen berdasarkan acuan pada Tabel 1 sebagai berikut :
1) Pengaruh Variabel X1 Reputasi terhadap Y Minat Beli Melalui E-Commerce di
Kota Palu
Untuk mengetahui apakah variabel X1 Reputasi berpengaruh positif secara signifikan atau tidak terhadap Y Minat Beli, dapat
dilakukan dengan membandingkan probabilitas signifikansi variabel X1
Reputasi dengan taraf signifikansi yang disyaratkan. Jika probabilitas signifikansi lebih
kecil dari taraf signifikansi yang disyaratkan maka dapat dikatakan bahwa
variabel tersebut berpengaruh terhadap variabel dependen. Hasil
yang diperoleh dalam penelitian ini, bahwa besarnya probabilitas signifikansi X1
Reputasi �dalah 0,002 < taraf
signifikansi yang disyaratkan α 0,05. Dengan demikian bahwa secara
statistik variabel X1 Reputasi dalam penelitian ini mempunyai pengaruh positif secara signifikan terhadap Y Minat
Beli Melalui E-Commerce di
Kota Palu.
2) Pengaruh Variabel X2 Promosi terhadap Y Minat Beli Melalui E-Commerce di
Kota Palu
Untuk mengetahui apakah variabel X2 Promosi berpengaruh positif secara signifikan atau tidak terhadap
Y Minat Beli, dapat dilakukan dengan membandingkan probabilitas signifikansi variabel X2 Promosi dengan taraf signifikansi
yang disyaratkan. Jika
probabilitas signifikansi lebih kecil dari taraf signifikansi yang disyaratkan
maka dapat dikatakan bahwa variabel tersebut berpengaruh terhadap variabel
dependen. Hasil yang diperoleh dalam penelitian
ini, bahwa besarnya probabilitas signifikansi X2 Promosi �dalah 0,000 < taraf
signifikansi yang disyaratkan α 0,05. Dengan demikian bahwa secara
statistik variabel X2 Promosi dalam penelitian ini mempunyai pengaruh positif secara signifikan terhadap Y Minat
Beli Melalui E-Commerce di
Kota Palu.
3) Pengaruh Variabel X3 Kepercayaan
terhadap Y Minat Beli Melalui E-Commerce di
Kota Palu
Untuk mengetahui apakah variabel X3 Kepercayaan berpengaruh positif secara signifikan atau tidak terhadap Y Minat Beli, dapat
dilakukan dengan membandingkan probabilitas signifikansi variabel X3
Kepercayaan dengan taraf signifikansi yang disyaratkan. Jika probabilitas signifikansi lebih
kecil dari taraf signifikansi yang disyaratkan maka dapat dikatakan bahwa
variabel tersebut berpengaruh terhadap variabel dependen. Hasil
yang diperoleh dalam penelitian ini, bahwa besarnya probabilitas signifikansi X3� Kepercayaan �dalah 0,000 < taraf
signifikansi yang disyaratkan α 0,05. Dengan demikian bahwa secara statistik
variabel X3� Kepercayaan dalam penelitian ini mempunyai pengaruh positif secara signifikan terhadap Y Minat
Beli Melalui E-Commerce di
Kota Palu.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian dengan menggunakan metode analisis SPSS (Statistical
Product and Service Solution), dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Variabel X1 Reputasi, X2 Promosi,
X3 Kepercayaan secara
Simultan berpengaruh signifikan terhadap Y Minat Beli Melalui
E-Commerce di Kota Palu. 2) Variabel X1 Reputasi
secara Parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Y Minat Beli Melalui
E-Commerce di Kota Palu. 3) Variabel X2 Promosi secara Parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Y Minat Beli Melalui
E-Commerce di Kota Palu. 4) Variabel X3 Kepercayaan
secara Parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Y Minat Beli Melalui
E-Commerce di Kota Palu.
Agustin, C. A., & Hellianto, G.
R. (2020). Skincare Di Shopee. 2
(1), 39�52. Google Scholar
Al Farisi, S., Saroh, S., & Hardati, R.
N. (2020). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Konsumen Pada
E-Commerce Lazada (Studi Pada Mahasiswa Universitas Islam Malang Pengguna
Marketplace Lazada). Jiagabi, 9(2), 377�385.
http://www.apjii.or.id Google Scholar
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet
Indonesia. (2020). Laporan Survei Internet APJII 2019 � 2020. Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet
Indonesia, 2020, 1�146. https://apjii.or.id/survei Google Scholar
Assauri, S. (2004). Manajemen Pemasaran
(Dasar, Konsep, dan Strategi) (P. G. Persada (ed.)). Google Scholar
Elissa, I. (2013). Analisis Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Via Internet Pada Toko Online. J@Ti
Undip, VIII(3), 143�152. Google Scholar
Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Miltivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Google Scholar
Hersona, & Muslihat. (2013). Analisis
Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Jasa di Lembaga Pendidikan
Speaking Karawang. Jurnal Manajemen, 10(3). Google Scholar
I Price Group. (2020). Southeast Asia�s
Map of E-commerce Analysing the Region�s E-Commerce Landscape & Its Biggest
Players Amidst COVID-19 2020 Year-End Report. Google Scholar
Kotler, P., & Susanto, A. . (1999). Manajemen
Pemasaran di Indonesia: Analisis Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian.
Salemba Empat. Google Scholar
Noviani Hanum, A., & Sinarasri, A.
(2018). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Adopsi E Commerce Dan
Pengaruhnya Terhadap Kinerja Umkm (Studi Kasus Umkm Di Wilayah Kota Semarang). Maksimum,
8(1), 1. https://doi.org/10.26714/mki.8.1.2018.1-15. Google Scholar
Rosdiana, R., Haris, I. A., Suwena, K. R.,
Ekonomi, J. P., & Ganesha, U. P. (2019). Pengaruh kepercayaan konsumen
terhadap minat beli produk pakaian secara online. 11(1). Google Scholar
Sari, C. A. (2015). Perilaku Berbelanja
Online Di Kalangan Mahasiswi Antropologi Universitas Airlangga. Jurnal Antro
Unair, 4(2), 205�216. Google Scholar
Shahnaz, N. B. F., & Wahyono. (2016).
Faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Konsumen Di Toko Online. Managemen
Analysisi Journal, 389�399. https://doi.org/10.1103/PhysRevSeriesI.32.254. Google Scholar
Subagio, A. (2010). Marketing In
Busisness (Pertama). Mitra Wacana Media. Google Scholar
Sugiyono. (2019). Metodelogi Penelitian
Kuantitatif Kualitatif. R&D. Google Scholar
Tsou, H.-T., Liu, F.-H., & Hsu, H.-Y.
(2015). The Effects of Reputation and Relative Low Price on Purchase Intention:
Service Quality as a Mediated Moderator. China Journal of Business
Management, 18(3), 1�17. Google Scholar
Yoebrilianti, A. (2018). Pengaruh Promosi Penjualan Terhadap Minat
Beli Produk Fashion Dengan Gaya Hidup Sebagai Variabel Moderator (Survei
Konsumen Pada Jejaring Sosial). 8(1), 20�41. Google Scholar
Copyright holder: Aco Lele, Surayya, Dyah Fitria Kartika Sari (2022) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia |
This article is licensed
under: |