Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849
e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 4, April 2022
Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia
Email: [email protected]
Abstrak
Video tutorial menjahit pada mata kuliah teknologi busana ini sebagai
media pembelajaran yang membantu proses pembelajaran selama pandemi COVID-19
dimana pembelajaran pada masa ini dituntut untuk dapat belajar secara mandiri
dengan sistem daring dengan mengakses berbagai platform salah satunya yaitu
YouTube yang di sematkan pada sistem pembelajaran online. Pada era saat ini,
perkembangan media pembelajaran sangatlah pesat sehingga penggunaan teknologi
informasi merupakan sebuah tuntutan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengembangkan media pembelajaran video tutorial menjahit yang efisien terhadap
hasil belajar mahasiswa tata busana apakah baik atau tidak. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (research
& development) yaitu dengan mengembangkan video tutorial yang dikembangkan
dengan tiga tahapan yaitu 1) analisa kebutuhan; 2) pengembangan produk dan 3) uji
coba produk. Tahapan ini meliputi pra produksi, produksi dan pasca produksi.
Hasil belajar mahasiswa tata busana dapat dilihat berdasarkan nilai akademis
pada mata kuliah teknologi busana di program studi tata busana Universitas
Negeri Yogyakarta. Adapun hasil penelitian ini berupa produk video tutorial
menjahit mata kuliah teknologi busana dengan kategori layak dan dapat digunakan
sebagai media pembelajaran yang dapat dilihat dari sisi pembelajaran, isi, dan
tampilan video (pemrograman). Kelayakan media termasuk dalam kategori sangat
layak dengan dilakukan ujicoba kelompok besar dengan nilai rata-rata 85% di
semua aspek, selain itu hasil belajar mahasiswa termasuk dalam kategori sangat
baik dengan nilai rata-rata di atas 82 sehingga pengembangan video tutorial ini
berpengaruh terhadap pembelajaran teknologi busana.
Kata Kunci: teknologi busana;
media pembelajaran; video tutorial
Abstract
The development of sewing tutorial videos in this
fashion technology course as a learning medium that helps the learning process
during the COVID-19 pandemic where learning at this time is required to be able
to learn independently with an online system by accessing various platforms,
one of which is YouTube which is embedded in the learning system. on line. In
the current era, the development of learning media is very rapid so that the
use of information technology is a demand. The purpose of this research is to
develop an efficient sewing tutorial video learning media on the learning
outcomes of fashion students whether it is good or not. The method used in this
research is research and development, namely by developing a video tutorial
which was developed in three stages, namely 1) needs analysis; 2) product
development and 3) product testing. This stage includes pre-production,
production and post-production. Student learning outcomes in fashion can be
seen based on academic scores in the fashion technology course at the
Yogyakarta State University fashion study program. The results of this research
are in the form of video tutorial products for sewing fashion technology
courses with appropriate categories and can be used as learning media that can
be seen from the side of learning, content, and video display (programming).
The feasibility of the media is included in the very feasible category with a
large group trial carried out with an average value of 85% in all aspects,
besides that student learning outcomes are included in the very good category
with an average value above 82 so that the development of this video tutorial has
an effect on technology fashion learning.
Keyword: fashion technology; instructional media; video
tutorials
Pendahuluan
Pendidikan merupakan usaha
yang disadari dan dilakukan secara sistematis dengan dilandasi dengan rasa
tanggung jawab untuk dapat mempengaruhi peserta didik untuk dapat memiliki
sifat dan sikap untuk mencapai cita-cita dalam pendidikan (Munib. A, 2004).
Terlebih lagi di masa pandemi COVID-19 yang berkepanjangan ini menuntut segala
aspek kehidupan berbalik di mana sebelumnya dalam pembelajaran dilakukan secara
tatap muka, namun untuk saat ini diharuskan untuk belajar mandiri dengan sistem
daring dengan segala usaha dan keterbatasan karena pendidikan dan pembelajaran
harus tetep berjalan. Dengan adanya kondisi tersebut bangsa Indonesia
seharusnya tidak menyerah begitu saja karena saat ini juga banyak sekali
platform yang dapat mendukung keberlangsungan pembelajaran secara online dengan memanfaatkan perkembangan
teknologi informasi yang tentunya didukung dengan kemampuan sumber daya manusia
dalam hal tersebut. Berdasarkan pada hal tersebut, maka salah satu produk ilmu
teknologi yang dapat dijadikan media pembelajaran untuk dapat meunjang
pembelajaran, terutama pembelajaran praktik dapat dilakukan dengan
mengembangkan video tutorial yang dianggap mampu menyajikan contoh pekerjaan
secara riil dan dapat diikuti oleh peserta didik saat menyimak video tersebut
secara seksama (Schneider & Sparfeldt,
2021).
Media pembelajaran memiliki
peran sebagai pembawa pesan yang daat dimanfaatkan guna keperluan dalam
pembelajaran atau secara fisik digunakan untuk menyampaikan materi pembelajaran
(Talizaro, 2018).
Media pembelajaran adalah salah satu faktor yang sangat menunjang
berlangsungnya pembelajaran dengan menarik dan menyenangkan sehingga dapat
mematikan rasa bosan (Haryadi et al., 2021).
Pengajar terbantu pada saat menyampaikan materi yang diajarkan sedangkan
peserta didik sangat terbantu dengan adanya media terlebih dapat diakses secara
online/daring. Pada masa kondisi COVID seperti saat ini, kegiatan belajar
secara online/daring masih menjadi prioritas utama dalam pembelajaran.
Persamaan persepsi dalam pembelajaran juga dapat dilakukan karena diajarkan
dalam satu media yang sama untuk seluruh peserta didik. Dalam pembelajaran
secara offline sering terjadi
mahasiswa merasa sungkan untuk bertanya secara langsung kepada dosen yang
mengajar, namun dengan dilakukan pembelajaran secara online ini diharapkan
dapat menambah kepercayaan diri mahasisiwa dalam melaksanakan pembelajaran yang
efektif.
Media pembelajaran tentunya
harus disesuaikan dengan karakteristik mata kuliahnya, terutama dalam mata
kuliah praktik media pembelajaran berupa video dirasa dapat menjadi solusi
utama yang dapat dilakukan (Zulkifli & Ferdiansyah,
2021).
Video tutorial merupakan suatu bentuk komunikasi visual yang dipengaruhi oleh
faktor sejarah, pengembangan teknis dan merupakan perwujudan secara aktual yang
sebenarnya. Pada penerapannya, media video pembelajaran dapat dgunakan sebagai
alternatif dalam melaksanakan pembelajaran secara efektif dan efisien dan mudah
diakses oleh peserta didik. Dengan menggunakan video pembelajaran peserta didik
tidak hanya ditampilkan secara visual namun juga dapat didukung dengan adanya
gerak, suara dan kemudahan aksesnya (Schneider & Sparfeldt,
2021).
Hal itu juga sekaligus dapat memudahkan kegiatan pembelajaran sesuai dengan
yang diinginkan tertutama dalam menunjang pembelajaran daring/online yang saat
ini dilakukan oleh seluruh pembelajaran di seluruh dunia karena adanya pandemi
COVID-19. Dengan adanya video pembelajaran yang dapat diakses secara online
diharapkan dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa dan berpengaruh pada hasil
belajar (Sulistiani et al., 2021).
Pembelajatan mata kuliah Teknologi
Busana merupakan mata kuliah praktik menjahit sebagai dasar dalam pembuatan
berbagai macam busana. Sejauh ini pembelajaran prakti teknologi busana masih
menggunakan cara klasikal di dalam kelas yang dibimbing langsung oleh dosen
pengampu dengan cara demonstrasi di depan kelas yang diikuti oleh seluruh
mahasiswa. Hal tersebut mungkin dapat berdampak langsung pada mahasiswa namun
hanya sebagian yang dapat melihat dan memperhatikan dikarenakan seluruh
mahasiswa yang berada di kelas tidak dapat secara efektif melihat secara
langsung karena keterbatasan ruangan. Selain itu mahasiswa kurang dapat
terlatih secara mandiri dalam memahami pembelajaran praktik tersebut.
Konsentrasi mahasiswa secara tidak langsung akan merasa lupa karena penjelasan
hanya dilakukan satu waktu saat dosen mendemokan hasil praktiknya.
Berdasarkan hasil wawancara
dengan sebagian mahasiswa Program Studi Tata Busana Fakultas Teknik Universitas
Negeri Yogyakarta bahwa dalam pembelajaran, mahasiswa ingin pembelajaran
praktik teknologi busana dapat diakses secara mandiri serta dapat diakses di
mana saja dan kapan saja sehingga pemahaman mahasiswa dapat diakomodir dan
dapat dipahami secara step by step.
Dengan didukungnya perkembangan teknologi, informasi dan informasi saat ini
tidak menutup kemungkinan hal tersebut dapat dilakukan dengan baik yaitu dengan
pengembangan video pembelajaran yang menjelaskan step by step tentang cara
pembuatan suatu busana. Hal tersebut juga dapat dimanfaatkan guna menunjang
keefektifan dalam kegiatan pembelajaran khususnya dalam peningkatan hasil
belajar untuk mencapai suatu keberhasilan yang dapat diraih secara mandiri.
Hasil belajar yang dicapai merupakan salah satu indikator tercapai atau tdaknya
tujuan instruksional yang telah direncanakan dan tentunya berdampak pada
perubahan yang dapat dilihat dari respon dan keaktifan mahasiswa saat
menggunakan media video tutorial menjahit tersebut secara mandiri.
Metode
Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis
penelitian dan pengembangan atau research and development (R & D) yang
bertujuan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk yang dihasilkan sesuai
dengan pernyataan Borg and Gall (1983:772) yaitu �R&D is process used to
develop and validate educational products�. Dari pengertian di atas maka produk
dari penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan untuk meningkatan mutu
pendidikan serta pembelajaran. Adapun produk yang dihasikan adalah media
pembelajaran berupa video tutorial menjahit pada mata kulaih teknologi busana
di program studi D4 Tata Busana Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.
Model pembelajara yang
digunakan dalam penelitian ini merupakan jenis model dengan adaptasi dari Borg
& Gall (Anik Ghufron, dkk. 2007) yang menyatakan bahwa dalam
penelitian ini terdiri dari sepuluh langkah pelaksanaan yaitu 1) studi
pendahuluan dan pengumpulan data yaitu mengkaji pustaka, pengamatan, dan
membuat langkah kerja penelitian; 2) perencanaan yaitu merumuskan tujuan,
memperkirakan danawaktu, prosedur serta bentuk praktis dari materi pembelajaran;
3) mengembangkan produk awal yaitu membuat draft awal; 4) ujicoba awal pada
wilayah subyek yang terbatas; 5) revisi penyusunan produk utama berdasarkan
hasil ujicoba terbatas; 6) ujicoba lapangan terhadap produk pada subyek yang
lebih luas; 7) revisi untuk menyusun produk operasional; 8) ujicoba produk operasional
pada uji efektifitas produk; 9) revisi produk akhir bahwa produk yang dibuat
efisien dan adaptable; 10) diseminasi dan implementasi produk pada produk hasil
pengembangan (Aka, 2019). Dari kesepuluh tahapan tersebut secara umum dapat
diringkas menjadi empat tahapan yang dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Gambar 1
Prosedur penelitian dan pengembangan Borg & Gall
Dari gambar di atas terlihat
jelas yaitu 1) tahapan analisis data; 2) Pengembangan produk; 3) Validasi dan
ujicoba produk; 4) Diseminsasi dan sosialisasi produk. Tahapan diesminasi ini
bertujuan agar produk yang dikembangkan dapat digunakan oleh masyarakat secara
luas, dalam hal ini produk media pembelajaran berupa video tutorial menjahit
dapat diakses masyarakat melalui YouTube.
Hasil belajar dalam penelitian
ini dapat dilihat dari nilai mahasiswa setelah mempelajari video tutorial
menjahit mata kuliah teknologi busana yang dapat diakses pada sistem pembelajaran
online yang dimiliki universitas yaitu Besmart secara khusus, dan dapat diakses
pada YouTube pada umumnya. Nilai
mahasiswa dikatakan baik jika telah melampauai nilai minimal rata-rata yang
ditentukan pada peraturan akademik UNY. Nilai akhir perkuliahan dengan skala 0
(nol) hingga 100 (seratus) dengan batas kelulusan 60 enam puluh dan jika
dikonverikan pada huruf yaitu mendapatkan nilai C. Adapun konversi nilai dapat
dilihat pada tabel berikut ini
Tabel 1
Konversi Nilai Penilaian Mahasiswa
Nilai Akhir Skala 100 |
Konversi |
|
Huruf |
Bobot |
|
86 � 100 |
A |
4.00 |
81 � 85 |
A- |
3.67 |
76 � 80 |
B+ |
3.33 |
71 � 75 |
B |
3.00 |
66 � 70 |
B- |
2.67 |
68 � 65 |
C+ |
2.33 |
56 � 60 |
C |
2.00 |
41 � 55 |
D |
1.00 |
0 � 40 |
E |
0.00 |
(Sumber: Peraturan Rektor UNY No. 1 Tahun 2019
Subyek penelitian dalam
penelitian ini yaitu mahasiswa Program Studi D4 Tata Busana sejumlah 75
mahasiswa 2021 semester 2 yang menempuh mata kuliah Teknologi Busana. Menurut
Sugiyono (2010:173) instrumen yang valid adalah alat ukur yang dipergunakan
untuk mengukur data secara valid berdasarkan data yang didapat.Suatu instrumen
dikatakan baik bila memiliki validitas yang tinggi. Menurut Suharsimi Arikunto
(1990:160) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkatan kevalidan
atau sahihnya suatu instrumen, tinggi rendahnya validitas menunjukkan seberapa
jauh terjadinya penyimpangan data.
Sesuai dengan jenis penelitian
yang digunakan adalah menggunakan validitas isi (Sugiyono, 2010:182) untuk
mengetahui validitas instrumen pada pemenlitian ini enggunakan rumus korelasi
product moment yang dikemukakan oleh Pearson yaitu
Kriteria pengujian butir
dikatakan valid/sahih jika koefisien korelasi (xy) bernilai positif dan lebih
besar dari nilai tabel dengan taraf signifikan 5% dihitung menggunakan program
SPSS. Uji validitas yang didapatkan dari perhitungan harga r dari 50 butir soal
berada pada korelasi yang tinggi, dengan jumlah sampel 28 dan taraf
signifikasinya 5% diperoleh r tabel 0.423 untuk instrumen dikatakan valid jika
harga rxy hitung > 0.423 demikian pula sebaliknya yaitu jika <0.423 maka
butir soal tersebut akan gugur. Suatu instrumen dapat dikatakan reliabel jika
tes yang dibuat memiliki hasil yang konsiten dalam mengukur sebuah data
(Sukardi, 2003: 127). Reliabilitas merupakan salah satu persyaratan yang harus
dipenuhi sebelum sebuah instrumen dapat digunakan untuk pengumpulan data pada
penelitian yang sesungguhnya.
Dari hasil pengujian yang
dilakukan menggunakan bantuan software SPSS untuk mengetahui reliabilitas pada
masing-masing butir pernyataan pada instrumen. Uji reliabilitas menggunakan uji
koefisien Alpha Cronbach dengan rumus sebagai berikut:
Rumus varian
total dan varian item:
Di mana:
JKi����� = jumlah
kuadrat seluruh skor item
JKs����� = jumlah
kuadrat subyek
Sugiyono (2010:257) memberikan pedoman dalam
menginterpretasikan hasil koefisien Alpha Cronbach sebagai berikut:
Tabel 2
Interpretasi koefisien Alpha Cronbach
Interval
Koefisien |
Tingkat Hubungan |
0.00 � 0.199 |
Sangat Rendah |
0.20 � 0.399 |
Rendah |
0.40 � 0.599 |
Sedang |
0.60 � 0.799 |
Kuat |
0.80 � 1.000 |
Sangat Kuat |
Semakin tinggi koefisien
reliabilitas mendekati nilai 1.00 berarti semakin tinggi reliabilitas
instrumen. Sebaliknya koefisien semakin mendekati angka 0 maka semakin rendah
reliabilitasnya. Adapun teknik analisis data
Analisis data kualitatif, data
kualitatif berupa kritik dan saran dari yang dikemukakan oleh ahli media, ahli
materi dan calon pengguna. Pada saat analisis data dan validasi program
dihimpun dan disarikan sebagai pedoman guna memperbaiki media pembelajaran
video tutorial menjahit yang dikembangkan.
Analisis data kuantitatif, data
kuantitatif diperoleh dari hasil penilaian ahli materi, ahli media dan calon
pengguna. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif yang kemudian
dikonversikan menjadi data menggunakan statistik deskriptif yang kemudian
dikonversikan menjadi data kualitatif skala 5 dengan menggunakan acuan konversi
dari Sukardjo (2008:101) yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 3
Kriteria Penilaian Kelayakan Media Video Tutorial Menjahit
Nilai |
Kategori |
Skor |
|
Rumus |
Perhitungan |
||
5 |
Sangat layak |
|
|
4 |
Layak |
|
|
3 |
Cukup layak |
|
|
2 |
Kurang layak |
|
|
1 |
Sangat Kurang layak |
|
|
Ketentuan:
Rerata skor ideal ������������ :1/2
(skor maksimal � skor minimal)
Standar
deviasi ideal ���� :
1/6 (skor maksimal � skor minimal)
Dalam penelitian pengembangan
ini ditetapkan nilai kelayakan produk sebagai media pembelajaran video tutorial
menjahit minimal dengan kategori layak.
Hasil
dan Pembahasan
Berdasarkan penjelasan
instrumen yang telah sidampaikan, maka diperoleh hasil berikut ini. Kelayakan
materi pembelajaran ditinjau dari penilaian ahli materi diukur menggunakan
angket non tes yang terdiri dari 29 butir skor valid dengan dua aspek penilaian
yaitu dari sisi pembelajaran dan isi kemudian divalidasikan pada tiga orang
validator. Nilai 1.8 (tidak layak) dan nilai maksimum 4.7 (sangat layak). Dari
perhiungan yang dilakukan dengan menggunakan program SPSS maka didapatkan hasil
sebagai berikut ini:
Tabel 4
Hasil Validasi Ahli Materi
Aspek |
Hasil
rerata ahli materi |
Rata-rata |
Kategori |
||
I |
II |
III |
|||
Pembelajaran |
4.3 |
4.3 |
4.0 |
4.2 |
Sangat layak |
Isi |
4.7 |
4.6 |
4.4 |
4.6 |
Sangat Layak |
Berdasarkan hasil validasi
ahli materi di atas dapat diketahui nilai rata-rata menunjukkan aspek
pembelajaran adalah 4.4 dan untuk aspek isi adalah 4.6, maka nilai tersebut
termasuk dalam kategori sangat layak dan secara sistematis dapat dilihat pada
histogram di bawah ini:
Gambar 2
Histogram Hasil Validasi Ahli Materi
Berdasarkan hasil validasi
ditinjau dari tiga ahli validator, video tutorial menjahit termasuk dalam
kategori sangat layak.
Kelayakan media pembelajaran
video tutorial menjahit yang terdiri dari 31 butir soal valid dengan dua aspek
yaitu sisi pemrograman dan tampilan yang kemusian divalidasikan pada tiga
validator. Nilai minimal 1.8 utuk kategori tidak layak dan nilai maksimum lebih
dari 4.2 untuk kategori sangat layak yang dihitung menggunakan program SPSS
berdasarkan acuan berikut ini:
Tabel 5
Hasil Validasi Ahli Media
Aspek |
Hasil
rerata ahli media |
Rata-rata |
Kategori |
||
I |
II |
III |
|||
Pemrograman |
4.3 |
4.8 |
3.9 |
4.3 |
Sangat layak |
Tampilan |
4.2 |
4.9 |
4.0 |
4.4 |
Sangat layak |
Berdasarkan hasil validasi
ahli media di atas dapat diketahui nilai rata-rata dari para ahli media
menunjukkan aspek pemrograman adalah 4.3 dan pada aspek tampilan dengan skor
4.4, maka nilai tersebut termasuk dalam kategori sangat layak, hasil
perhitungan secara sitematis dapat dilihat pada histogram berikut ini:
Gambar 3
Histogram Hasil Validasi Ahli Media
Dari hasil validasi yang ditinjau
dari ahli media termasuk dalam kategori sangat layak sehingga media video
tutorial menjahit pada mata kuliah teknologi busana dapat digunakan sebagai
media pembelajaran.
Setelah melalui proses
validasi oleh ahli materi dan ahli media, selanjutnya media pembelajaran
memasuki tahapan uji coba kelompok besar yang digunakan untuk mengetahui
tingkat pemahaman mahasiswa terhadap media video tutorial menjahit pada mata
kuliah teknologi busana.
Uji coba kelompok besar dilakukan
pada 75 mahasiswa dengan jumlah pernyataan 34 butir skor valid dengan minimum
skor 1.8 dan skor maksimal 4.2 sesuai dengan acuan rumus Sukardjo pada
perhitungan rata-rata hasil penelitian. Berdasarkan analisis deskriptif yang
diolah menggunakan bantuan SPSS pada nilai rerata uji coba kelompok besar dapat
dilihat pada tabel berikut ini.
�
Tabel 6
Hasil Analisis Deskriptif Uji Coba Kelompok Besar
Analisis
Deskriptif Uji Coba Kelompok besar |
Aspek |
Nilai
rata-rata aspek |
|||
(1) |
(2) |
(3) |
(4) |
||
Mean (M) |
4.2 |
4.2 |
4.2 |
4.3 |
4.2 |
Median (Me) |
4.2 |
4.2 |
4.3 |
4.3 |
4.3 |
Mode (Mo) |
3.5 |
4.6 |
4.6 |
4.2 |
4.2 |
Standar Deviasi (SD) |
0.46 |
0.44 |
0.43 |
0.51 |
0.46 |
Minimum |
3.4 |
3.2 |
3.1 |
2.8 |
3.1 |
Maksimum |
5.0 |
4.9 |
5.0 |
5.0 |
4.9 |
Keterangan :
(1) Aspek pembelajaran
(2) Aspek isi/materi��
(3) Aspek tampilan
(4) Aspek pemrograman
Jika dilihat dari tabel 6 di
atas maka nilai tersebut termasuk dalam kategori sangat layak. Hasil
perhitungan secara ogis dan sistemais dapa dilihat pada histogram berikut ini.
Gambar 4
Histogram Hasil Ujicoba Kelompok Besar
Berdasarkan perhitungan di
atas menyatakan bahwa pembelajaran mata kuliah teknologi busana dengan
menggunakan video tutorial menjahit telah sesuai dengan kriteria penyusunan
media pembelajaran dari segi aspek pembelajaran, isi, pemrograman dan tampilan
termasuk dalam kategori sangat layak.
Setelah melewati proses
panjang pembuatan dalam pembuatan video tutorial menjahit maka akan dikaitkan
dengan hasil belajar mahasiswa. media pembelajaran video tutorial menjahit
telah digunakan dengan baik yang kemudian diimplementasikan pada sistem Besmart
dan diupolad pada kanal YouTube maka dihasillan nilai-nilai sebagai berikut:
Tabel 7
Hasil Belajar Mahasiswa
Rata-rata nilai |
Jumlah Mahasiswa |
Nilai huruf |
71 � 75 |
4 |
B |
76 � 80 |
6 |
B+ |
81 - 85 |
15 |
A- |
86 � 100 |
50 |
A |
Jumlah
mahasiswa |
75
orang |
|
Berdasarkan rerata nilai yang
didapat oleh para mahasiswa setelah menggunakan media video tutorial menjahit yang
diimplementasikan pada sistem Besmart dan YouTube maka rata-rata mahasiswa
mendapatkan nilai berkisar diantara nilai 86 hingga 95 di mana rentang tersebut
mahasiswa ata-rata mendapatkan nilai A dan jika di kaitkan dengan ketentuan
atau standar penilaian yang termuat dalam aturan penilaian di UNY mendapatkan
predikat sangat baik. Untuk melihat hasil nilai mahasiswa dapat dilihat pada
histogram berikut ini.
Gambar 5
Hasil Belajar Mahasiswa
Dari penelitian diatas dapat
disimpulkan bahwa pengembangan video tutorial menjahit pada mata kuliah Teknolologi
busana berpegaruh positif yaitu dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa
dalam kegiatan pembelajaran secara daring/online.
Kesimpulan
Dari uraian hasil penelitian
tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa pengembangan media video tutorial
menjahit pada mata kuliah teknologi busana termasuk dalam kategori sangat layak
dan dapat digunakan dalam pembelajaran teknologi busana. Dengan adanya media
video tutorial tersebut ternyata berdampak positif terhadap hasil belajar
mahasiswa dengan melakukan pembelajaran secara mandiri. Hal tersebut dibuktikan
dengan nilai mahasiswa termasuk dalam kategori nilai A dan A- di mana nilai
tersebut termasuk dalam nilai yang baik dan sangat baik. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa media pembelajaran video tutorial menjahit memiliki pengaruh
yang baik dalam menunjang pembelajaran praktik mata kuliah Teknologi Busana.
Aka, K. A. (2019).
Integration Borg & Gall (1983) and Lee & Owen (2004) models as an
alternative model of design-based research of interactive multimedia in
elementary school. Journal of Physics: Conference Series, 1318(1).
https://doi.org/10.1088/1742-6596/1318/1/012022 Google Scholar
Haryadi,
R., Nuraini, H., Kansaa, A., Sultan, U., & Tirtayasa, A. (2021). Pengaruh
Media Pembelajaran E-Learning Terhadap. 7(1), 68�73. Google Scholar
Pendidikan,
J. K. (2018). Peranan Media Pembelajaran Dalam Meningkatkan The Role Of
Instructional Media To Improving. 2(2).
Schneider,
B., & Sparfeldt, J. R. (2021). How to Get Better : Taking Notes
Mediates the Effect of a Video Tutorial on Number Series. Google Scholar
Sulistiani,
S., Suminto, S., & Suningsih, A. (2021). Pembelajaran Daring dengan
Intervensi Video Pembelajaran Pada Masa Pandemi Covid 19. Jurnal E-DuMath,
7(1), 27�34. https://doi.org/10.52657/je.v7i1.1344 Google Scholar
Zulkifli,
N., & Ferdiansyah, H. (2021). Efektifitas Media Pembelajaran Daring di
masa Pandemi Covid-19. 5(1), 71�77. Google Scholar
Copyright
holder: Kusminarko
Warno (2022) |
First
publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is
licensed under: |