Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849
e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 4, April 2022
STUDI KELAYAKAN PERENCANAAN
PENDIRIAN KANTIN
Dessy Suderes Halim, Salie Setiawati
Universitas Kristen Maranatha, Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Email: [email protected], [email protected]
Abstrak
Usaha makanan menjadi bisnis yang tidak tergerus oleh perubahan zaman meskipun pada saat pandemic
Covid-19 seperti saat ini, karena termasuk
dalam kebutuhan primer masyarakat karena setiap hari orang perlu makan dan tentunya menginginkan menu yang bervariasi, bagi mereka yang tidak sempat untuk memasak
karena memiliki kesibukan dalam bekerja, membeli makanan di kantin akan dinilai lebih
efektif. Dalam penelitian ini, dilakukan analisis kelayakan bisnis berdasarkan lima aspek yaitu, aspek pasar, aspek teknik/ operasional,
aspek sumber daya manusia, dan aspek finansial, dimana kelima aspek
tersebut dikatakan layak yaitu dengan
nilai NPV sebesar
623.053.287, IRR 99% serta payback period 1 tahun 1 bulan.
Kata Kunci: kantin; analisis
kelayakan usaha; net
present value; payback period; interest rate of return.
Abstract
The
food business is a business that is not eroded by changing times even during
the Covid-19 pandemic as it is today, because it is included in the primary
needs of the community because people need to eat every day and of course want
a varied menu, for those who don't have time to cook because they are busy. At
work, buying food in the canteen will be considered more effective. In this
study, a business feasibility analysis was carried out based on five aspects,
namely, market aspects, technical/operational aspects, human resources aspects,
and financial aspects, where the five aspects were said to be feasible, namely
the NPV value of 623,053,287, IRR 99% and payback period of 1 year 1 month.
Keywords: canteen; business feasibility analysis;
net present value; payback period; interest rate of return.
Pendahuluan
Kementerian Koperasi dan
Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop
UKM) bulan Maret 2021, menyatakan jumlah UMKM mencapai 64,2 juta dengan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto sebesar 61,07 persen atau senilai Rp8.573,89 triliun. (Https://www.bkpm.go.id, n.d.). UMKM mampu menyerap 97 persen dari total tenaga kerja yang ada, serta dapat
menghimpun sampai 60,42 persen dari total investasi di Indonesia (Masduki et al., 2022).
UKM ini memiliki peranan penting dalam perekonomian di Indonesia
dan banyak mengalami peningkatan. UMKM artinya sebagai bisnis yang dijalankan individu, rumah tangga, atau
badan usaha ukuran kecil. Penggolongan UMKM lazimnya dilakukan dengan batasan omzet per tahun, jumlah kekayaan atau aset, serta
jumlah karyawan (Risman et al., 2021).
Salah satu bentuk UMKM adalah bisnis kuliner
warung makan dengan pertimbangan bahwa makanan merupakan
salah satu kebutuhan pokok manusia selain
sandang dan papan. Untuk mempertahankan keberlangsungan kehidupannya, kebutuhan makan harus dipenuhi baik dengan cara
memasak sendiri maupun dengan cara
membeli makanan siap saji. Usaha makanan menjadi bisnis yang tidak tergerus oleh perubahan zaman meskipun pada saat pandemic
Covid-19 seperti saat ini, karena termasuk
dalam kebutuhan primer masyarakat karena setiap hari orang perlu makan dan tentunya menginginkan menu yang bervariasi dan bagi mereka yang tidak sempat untuk memasak
karena memiliki kesibukan dalam bekerja, membeli makanan di kantin akan dinilai lebih
efektif (Rosita, 2020). Bisnis kantin dapat
dikemas dengan berbagai konsep seperti warung makan prasmanan, warteg maupun lesehan.
Saat ini keberadaan tempat makan semakin
banyak di berbagai tempat, termasuk keberdaaan warung makan di Kota Cimahi, yang menandakan bahwa bisnis tempat makan
cukup dapat diandalkan dan sebagai bisnis yang dapat menjanjikan.
Kota Cimahi memiliki kepadatan penduduk tertinggi di Indonesia,
dan berdasarkan data Data Konsolidasi Bersih (DKB) Semester
I Tahun 2020, terdapat
555.966 jiwa penduduk Kota Cimahi yang terbagi dalam Cimahi Utara, Cimahi Tengah dan Cimahi Selatan.
Dengan tingginya angka penduduk di Kota Cimahi, banyak bermuculan kafe-kafe baru yang berdiri di Kota Cimahi. Bukan hanya
kafe yang bermunculan tapi tempat kuliner
atau warung makan sederhana/warung makan tenda
menjadi berkembang.
Wilayah Cimahi Utara banyak mengalami pengembangan terutama banyak hunian perumahan
baru yang bermunculan dan memiliki udara yang lebih dingin dibandingkan
wilayah cimahi selatan dan cimahi tengah. Lokasi kantin berada di komplek perumahan Cipageran Asri, komplek ini merupakan akses
keluar masuk perumahan-perumahan lainnya.
Melihat fenomena ini, akan
dibuat perencanaan bisnis warung makan/kantin yang akan didirkan di wilayah Cimahi Utara dengan pertimbangan adalah Cimahi Utara menjadi tempat tujuan wisata serta
banyaknya perumahan di
wilayah ini. Adapun nama Kantin yang akan didirikan adalah Kantin BC 8, dimana nama ini diambil
dari alamat Kantin tersebut.
Untuk memulai sebuah usaha, maka diperlukan
analisa kelayakan yang akan ditinjau dari
aspek pasar dan pemasaran, perancangan rencana aspek operasional, aspek sumber daya
manusia dan aspek keuangan.
Metode Penelitian
Dalam penelitian
ini, teknis penelitian yang digunakan adalah menggunakan data-data yaitu:
1.
Studi literatur
Menurut (Soputan et al., 2014)
studi literatur merupakan proses yang melibatkan identifikasi data sekunder dan mengevaluasi pekerjaan yang berhubungan dengan masalah penelitian.
2.
Studi lapangan Menurut (Sekaran & Bougie, 2017)
studi lapangan adalah teknik pengumpulan
data dengan cara melakukan penelitian secara langsung terhadap lingkunan/objek yang diteliti. Teknik yang dilakukan dalam studi lapangan adalah:
a)
Observasi Menurut (Sekaran & Bougie, 2017)
observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengamati
lingkungan Kantin yang akan didirikan di Perumahan Cipageran Asri untuk mengetahui dan melakukan pencatatan terhadap hal-hal apa saja yang dibutuhkan
untuk membangun dan menjalankan bisnis sebuah kantin
b)
Wawancara (Sekaran & Bougie, 2017)
wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab secara
langsung kepada pihak pemilik yang akan mendirikan Kantin.
Adapun wawancara yang ingin diketahui oleh penulis dari pemilik kantin
ini adalah: investasi awal, kebutuhan pendirian serta kebutuhan perlengkapan, biaya operasional, biaya tenaga kerja dan promosi yang akan dijalankan
Hasil dan Pembahasan
Untuk mendapatkan
kesimpulan perihal layak atau tidaknya
sebuah bisnis akan dilihat dari
aspek pasar dan pemasaran, aspek operasi. Aspek sumber daya
manusia dan aspek keuangan. Untuk lebih jelasnya, sistematika studi kelayakan dapat dijelaskan pada pembahasan sebagai berikut.
1. Aspek pasar dan pemasaran
Lokasi
kantin ini berada dalam perumahan
penduduk, yaitu perumahan Cipageran Asri, termasuk dalam wilayah Cimahi Utara. Dalam menentukan aspek pasar, peneliti menggunakan data
statistic Kota Cimahi yaitu
jumlah penduduk wilayah Cipageran yang nantinya akan menjadi lokasi
kantin. Data statistic menunjukan
bahwa ada sekitar 50.400 penduduk. Setelah menentukan pasar, maka langkah selanjutnya
adalah mengestimasi penjualan (Yanuar, 2018).
Proyeksi pasar total penduduk
adalah penduduk dengan sasaran 60% pengeluaran menengah dan pengeluaran atas yang kemudian di kali dengan 40,30% penduduk
Cipageran yang membeli makanan dan minuman jadi (Garini et al., 2022).
Berdasarkan prosentase tersebut didapatkan target potensial untuk pembeli makanan dan minuman ke Kantin
BC 8.
a) Aspek Pasar:
Beberapa
sarana umum seperti sekolah, puskesmas dan perumahan menjadi salah satu peluang untuk usaha
kantin ini. Ketika mencari sarapan atau makan siang,
kantin BC8 bisa menjadi pilihan bagi karyawan, orang tua murid sambil mengantar atau menunggu anaknya sekolah, atau penduduk
perumahan.
b) Hasil Analisis
Aspek Pasar
Berdasarkan analisis aspek
pasar, pendirian kelayakan kantin BC8 ini dikatakan memiliki potensi yang baik, karena segmenting, targeting dan positioning yang ada. Selain itu,
strategi pemasaran yang kreatif,
lokasi yang mudah dijangkau, dan harga yang terjangkau dapat disimpulkan bahwa pada aspek pasar, Kantin BC8 ini layak dijalankan.
c) Strategi Pasar
Produk
yang dipasarkan agar dapat memasuki pasar sasaran maka para pemasar menggunakan instrument yang dikenal
dengan bauran pemasaran (Suwarsih & Wibowo, 2016)
Bauran pemasaran atau marketing mix yang
digunakan adalah 4P yaitu, Product, Price, Place, dan Promotion.
a. Product
Produk yang ditawarkan
adalah makanan sederhana untuk sarapan dan makan siang, namun dikemas
seperti ala caf�. Makanan
dan minuman yang ada juga bervariatif, seperti bubur ayam, lontong
sayur, iga bakar, chicken ricebowl dan sebagainya. Namun, tidak menutup kemungkinan
untuk menambah varian baru apabila
ada permintaan dari konsumen.
b. Price
Sebagai pendatang
baru, manajemen menetapkan harga berdasarkan harga pesaing di sekitar lokasi kantin seperti
Sate Maranggi Cipas dan warung makan rumahan
karena memiliki segmen pasar yang serupa.
c. Place
Lokasi didirikannya kantin ini berada pada Komplek Cipageran Asri Blok BC8. Alasan dipilih tempat ini karena
lokasinya yang strategis dimana merupakan akses utama Komplek
Cipageran Asri dan perumahan-perumahan
di sekitarnya. Selain itu, lokasi ini
juga dekat dengan sekolah dan puskesmas dimana sesuai dengan
target pasar.
d. Promotion
Media sosial menjadi tempat untuk melakukan
promosi seperti Instagram. Menggunakan platform pesanan
online seperti GoFood dan ShopeeFood juga salah satu untuk melakukan promosi dengan adanya potongan harga dan gratis ongkos kirim.
2. Aspek operasi/teknis
Dalam aspek operasi/teknis
dalam pendirian kantin sangatlah penting untuk meningkatkan
kualitas pelayanan yang diberikan dan kegiatan operasional perusahaan. Dalam pendirian kantin diperlukan fasilitas utama dan fasilitas penunjang. Pengadaan peralatan dan perlengkapan pendukung akan
dirinci ada tabel 1. Total nilai peralatan dan perlengkapan pendukung kantin serta modal awal yang dibutuhkan sebesar Rp.
176.533.000,00
Gambar 1
Daftar Kebutuhan Kantin
Aspek teknis/operasional yang lain adalah:
a. Lokasi
Lokasi Kantin BC8 berada di Komplek Cipageran Asri Blok BC8. Variabel yang menjadi pertimbangan lokasi ini karena berada
di jalan utama komplek, sehingga strategis dan mudah untuk dijangkau. Selain itu, dekat
dengan pasar utama, ketersediaan air dan listrik yang
memadai, serta mudah diakses dengan
kendaraan bermotor baik motor atau mobil.
b. Standar Operational Procedur
(SOP)
Dalam hal ini, rencana kerja
menggunakan Standar
Operational Procedure (SOP) sebagai pedoman dalam setiap
proses pengerjaan agar sesuai
dengan standar yang digunakan.
c. Jam Layanan
Kantin BC8 Eatery memiliki
jam layanan selama 10 jam dari pukul 06.00 � 17.00. Waktu istirahat pada pukul 12.00 �
13.00 siang. Akan di evaluasi
untuk membuka kantin pada malam hari.
d. Fasilitas Transportasi
Kantin ini memiliki transportasi 1 buah sepeda motor untuk mengangkut bahan baku dari
pasar ke kantin. Pemilihan sepeda motor ini karena dirasa
lebih efisien.
3. Aspek sumber daya manusia
(Daraba et al., 2019)
menyebutkan bahwa aspek sumber daya
manusia adalah menganalisa kesiapan perusahaan yang berkaitan dengan manajemen sumber daya manusia
mulai dari pengadaan/rekrutmen sampai pada penempatannya. Aspek manajemen sumber daya manusia
ini berguna untuk menganalisis jenis pekerjaan yang akan dibutuhkan melalui analisa jabatan serta menganalisa
imbalan yang akan diterima oleh karyawan atas pekerjaan yang telah dilakukannya.
Gambar 2
Berikut struktur
organisasi Kantin BC 8
Setelah menentukan struktur organisasi, maka langkah selanjutnya adalah merencanakan kebutuhan sumber daya manusia untuk
mendukung pekerjaan di Kantin.
Tabel 1
Kebutuhan Sumber
Daya Manusia
Jabatan |
Pendidikan |
Ketrampilan |
Jumlah |
Besaran Upah |
Manajer merangkap pemasaran |
Minimal S1 |
Perencanaan penjualan, negosiasi, perencanaan keuangan |
1 |
2.400.000 |
Koki |
Minimal SMA |
Memasak, penyajian |
1 |
2.000.000 |
Asiten
Koki |
Minimal SMP |
Membantu koki |
1 |
1.200.000 |
Kasir |
Minimal SMA |
Pencatatan keuangan, penggunaan aplikasi di program komputer |
1 |
1.200.000 |
Waitres |
Minimal SMK |
Service Pembeli, komunikasi |
1 |
1.200.000 |
Total |
5 |
|
Sumber: data diolah peneliti (2022)
4. Aspek keuangan
Menurut (Setiawan & Mustofa, 2019),
penganggaran modal atau
capital budgeting merupakan proses untuk menilai dan memilih investasi jangka panjang yang memiliki tujuan untuk memaksimalkan keuntungan perusahaan. Aspek keuangan ini menganalisis
besarnya biaya investasi dan modal kerja serta tingkat pengembalian
investasi dari bisnis yang akan dijalankan. Suatu bisnis dikatakan layak bedasarkan aspek keuangan apabila mampu memberikan
keuntungan berdasarkan asumsi yang logis.
Total
kebutuhan dana sebesar Rp.
176.533.000,00 dengan distribusi
alokasi investasi yang terdiri dari renovasi,
sewa lahan, perijinan dan pengadaan peralatan serta penunjangnya sebesar Rp.
109.850.000,00 dan modal kerja awal
atau operasional sebesar Rp. 66.583.000,00.
Untuk menguji kelayakan dan risiko invetasi, dilakukan teknik capital
budgeting dari analisis metode nilai bersih
sekarang atau Net Present
Value (NPV). NPV merupakan selisih
antara present value dari investasi dengan nilai sekarang dari penerimaan kas bersih di masa yang akan datang.
Berikut implementasi
NPV pada proyek usaha Kantin BC-8
Gambar 3
Implementasi NPV
Sumber: data diolah
penulis (2022)
Karena
nilai NPV sebesar Rp.
623.053.287,00 > 0, maka investasi
dapat dinyatakan layak untuk dijalankan.
Metode penilaian investasi berikutnya adalah Internal Rate of Return. IRR adalah
metode untuk menghitung tingkat bunga yang dapat menyamakan antara present value dari semua aliran
kas masuk dengan aliran kas keluar dari suatu investasi.
Tingkat bunga yang digunakan
adalah sebesar 12%. Berdasarkan biaya investasi/modal dam aliran kas bersih maka IRR dari bisnis Kantin
ini adalah 99%, sehingga bisnis ini layak untuk
dijalankan. Adapun perhitungan
sebagai berikut: (176.533.000)
/ (1+0,12)0 = (Rp. 138.856.429,00 + Rp136.250.494,00 + Rp.154.094.040,00 + Rp.
172.177.184,00 + 198.208.140,00) / (1+12%)5. Metode penilaian investasi selanjutnya adalah untuk mengetahui berapa maksimal waktu yang dibutuhkan untuk pengembalian investasi, dilakukan dengan metode payback period.
Waktu pengembalian investasi
adalah 1 tahun 1 bulan, sehingga bisnis ini layak
untuk dijalankan.
Kesimpulan
Beberapa kesimpulan
dapat ditarik dari penyusunan studi kelayakan Kantin BC 8 antara lain seperti: Berdasarkan situasi dan persaingan bisnis kantin BC 8, maka strategi economic of scale dengan
sasaran terhadap aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis/operasional
dan aspek sumber daya manusia. Rekomendasi
yang ditawarkan untuk mendukung strategi tersebut antara lain: menggunakan media promosi melalui media sosial seperti Instagram, tiktok, facebook, dan lainnya, masuk dalm platform pengantaran online seperti Shoopefood, Gofood, Grabfood, selain itu pemasangan
plang nama agar terlihat oleh kendaraan bermotor dan pejalan kaki, melakukan terobosan dengan penyediaan menu yang bervariasi dan kekinian, melatih karyawan dalam hal service excellence. Dari
sisi investasi, bisnis Kantin ini
dikatakan layak untuk dikerjakan dengan pertimbangan: Nilai NPV dari aliran cash flow sebesar 623.053.287. Hal ini menunjukan bahwa bisnis ini bernilai
positif sehingga dapat memberikan keuntungan jika tetap dilanjutkan. Persentase nilai IRR sebesar 99% menunjukan bisnis kantin ini
layak di jalankan. Dari jangka waktu pengembalian
modal (Payback Periode) bisnis
kantin ini cukup layak, karena
rentang waktu pengembalian cukup singkat yaitu 1 tahun 1 bulan.
Daraba, D., Ismiyarto, I., & Nurhascaryani,
P. (2019). Implementasi Rekrutmen CPNS Sebagai Wujud Reformasi Birokrasi Di
Kabupaten Bogor. Jurnal Ilmiah Wahana Bhakti Praja, 9(1), 109�122.
Google
Scholar
Garini, M. P., Fasa, M. I., & Suharto,
S. (2022). Pemanfaatan E-Commerce Dalam Pengembangan Bisnis Menurut Perspektif
Ekonomi Islam Di Era Covid 19. Jurnal Bina Bangsa Ekonomika, 15(1),
99�110. Google Scholar
Masduki, M., Abdullah, D., & Rusdiana,
A. (2022). Pelatihan Pemasaran Digital Pelaku Usaha Mikro Kecil Desa Panjalin
Kidul Kecamatan Sumberjaya. Bernas: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat,
3(1), 17�21. Google Scholar
Risman, R., Yapentra, A., & Iskandar,
I. (2021). Semangat Umkm Dibalik Pandemi Covid-19 Pada Objek Wisata Sungai
Gelombang Di Desa Sipungguk Kecamatan Salo Kabupaten Kampar. Jurnal Daya
Saing, 7(2), 196�202. Google Scholar
Rosita, R. (2020). Pengaruh pandemi
Covid-19 terhadap UMKM di Indonesia. Jurnal Lentera Bisnis, 9(2),
109�120. Google
Scholar
Sekaran, U., & Bougie, R. (2017). Metode
Penelitian untuk Bisnis: Pendekatan Pengembangan-Keahlian, Edisi 6 Buku 1. Google Scholar
Setiawan, A., & Mustofa, A. (2019). Analisis
Keputusan Penganggaran Modal Perusahaan: Studi Kasus. Economic Education and
Entrepreneurship Journal, 2(2), 96�111. Google Scholar
Soputan, G. E. M., Sompie, B. F., &
Mandagi, R. J. M. (2014). Manajemen Risiko Kesehatan Dan Keselamatan Kerja
(K3)(Study Kasus Pada Pembangunan Gedung Sma Eben Haezar). Jurnal Ilmiah
Media Engineering, 4(4). Google Scholar
Suwarsih, R. W., & Wibowo, S. (2016).
Analisis Pengaruh Persepsi Konsumen pada Kebijakan Bauran Pemasaran Terhadap
Keputusan Pembelian Roti Aflah. Prosiding Interdisciplinary Postgraduate
Student Conference 2nd, 116�124. Google Scholar
Yanuar, D. (2018). Analisis kelayakan
bisnis ditinjau dari aspek pasar, aspek pemasaran dan aspek keuangan pada UMKM
makanan khas Bangka di Kota Pangkalpinang. Jurnal Ekombis, 2(1). Google Scholar
Copyright holder: Dessy Suderes Halim, Salie Setiawati (2022) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia |
This article is licensed
under: |