Syntax
Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia p�ISSN: 2541-0849
e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 4, April
2022
KEANEKARAGAMAN
IKAN KARANG DI PERAIRAN KARANG JERUK
KABUPATEN TEGAL
Beni Sabdo Nugroho, Ikwan Koribudin
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas
Pancasakti Tegal, Indonesia
Email: [email protected],
[email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman, keseragaman, dan dominansi ikan karang di Perairan Karang Jeruk Kabupaten Tegal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sensus langsung
(visual cencus)
dan transek sabuk (belt transect) yang telah
disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan, serta fasilitas yang tersedia. Data yang diambil dalam penelitian ini adalah kondisi
ekologis ikan karang, parameter
fisika, parameter kimia,
dan kepadatan ikan karang.
Hasil penelitian menunjukan
kondisi ekologis ikan karang di lokasi penelitian untuk Indeks Keanekaragaman dengan nilai 2,799 sehingga keanekaragaman dikategorikan sedang, Indeks Keseragaman dengan nilai 0,820 sehingga keseragaman dikategorikan tinggi, dan Indeks Dominansi dengan nilai 0,096 sehingga dominansi dikategorikan rendah. Untuk Kepadatan ikan karang yang ditemukan di lokasi penelitian dengan nilai 3,267.
Kata Kunci:� keanekaragaman; ikan karang; perairan karang jeruk
Abstract
The purpose of this research to determine the diversity, uniformity, and
dominance coral fishes in the water of the Jeruk
Coral Reef Kabupaten Tegal.
Methods used in reseach is visual cencus
and belt transect. Which has been adapted to the needs and ability, than the available facilities. The data were drawn the
research is ecological conditions reef fish, physical parameters, chemical
parameters, and corals fish density.� The
results showed ecological conditions reef fish in the survey locations for the
diversity of diversity 2,799 that are being, index uniformity worth 0,820 so
uniformity are high , and the dominance of dominance
0,096 that are low. The density of coral fishes found in research location with
value 3,267.
Keywords: diversity; reef fish; karang jeruk coral reef
Pendahuluan
Terumbu karang merupakan
habitat berbagai jenis
biota laut yang mempunyai nilai ekonomi penting
seperti pada ikan karang. Terumbu karang tersusun dari karang
keras yang berfungsi sebagai tempat tinggal dan tempat berlindung bagi sebagian besar biota laut yang berasosiasi dengan terumbu karang (Arham, 2013).
Menurut (Nugroho, Zuhry, & Budhiati, 2021),
terumbu karang merupakan tempat yang ideal sebagai daerah memijah (spawning ground) dan tempat
asuhan (nursery ground) bagi
ikan karang dan ikan jenis pelagis. Ketersediaan fitoplankton sebagai pakan jenis larva menunjang pertumbuhan dan pembesaran ikan-ikan tersebut.
Terumbu karang mendukung keanekaragaman yang tinggi pada komunitas ikan karang. Struktur komunitas dapat ditunjukan pada struktur biologi dari suatu komunitas,
yang meliputi komposisi jenis, keimpahan, perubahan temporal dan hubungan antar spesies dalam
suatu komunitas (Sartin, 2008).
Komunitas ikan merupakan
salah satu komponen utama dari terumbu
karang dan mempunyai peran penting di ekosistem terumbu karang, misalnya sebagai hewan pemakan
tumbuhan dalam mengontrol pertumbuhan alga dan secara komersial penting dalam bidang
perikanan.
Klasifikasi ikan karang didasarkan
pada tingkat asosiasi ekologis antara ikan dan karang, dari segi
peran karang dalam menyediakan makanan dan tempat perlindungan. Ikan karang ini terdiri dari
semua family yang ditemukan
pada biogeografi terumbu karang yaitu: Acanthuridae,
Apogonidae, Blennidae,
Carangidae, Chaetodontidae, Holocentridae,
Labridae, Mullidae,
Pomacentridae, dan Scaridae
(Sartin, 2008).
Menurut tingkat taksonomi ikan karang digolongkan dalam kelas Osteichtyes atau ikan bertulang sejati, sebagian besar masuk dalam
ordo Perciformes dan diperkirakan terdapat
20.857 spesies yang termasuk
di dalamnya. Dari 50 family Perciformes yang berasosiasi dengan terumbu karang, hanya delapan family dalam tiga taxa yang berperan penting dalam ekosistem terumbu karang (Choat & Bellwood, 1991).
Wilayah Kabupaten Tegal mempunyai ekosistem laut yang khas dan berperan penting bagi kesinambungan daur hidup biota laut dan produktivitas perikanan tangkap. Perairan Karang Jeruk dan sekitarnya yang berada di Dukuh Larangan, Desa Munjungagung, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal. Kawasan ini juga selain mempunyai potensi sumberdaya alam pesisir dan lautan khususnya terumbu karang, yang memiliki prospek perekonomian yang mampu untuk mendorong
pertumbuhan dan pengembangan
kegiatan ekonomi perikanan serta sosial lainnya di sekitar kawasan tersebut. Kondisi ekologis terumbu karang yang sangat berpengaruh terhadap keanekaragaman ikan karang di perairan ini. Namun sejauh
ini mengenai data kondisi terumbu karang dan keanekaragaman ikan karang yang ada di Perairan Karang Jeruk ini masih sedikit
diketahui mengenai kondisi ekologis terumbu karang dan keanekaragaman ikan karang yang
di pengaruhi oleh faktor Fisika-Kimia air laut yang disebabkan oleh beragam aktivitas manusia seperti eksploitasi penangkapan ikan yang terlalu berlebih di perairan ini dan tidak ramah
lingkungan serta pengambilan karang (Sopei,
2013). Keberadaan
ikan karang tergantung pada
kondisi terumbu karang yang berasosiasi dengannya. Ciri khas yang paling menonjol pada
ikan karang adalah keanekaragamannya dan dapat dideskripsi dalam bentuk kelimpahan (Sartin, 2008).
Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan
di Perairan Karang Jeruk Kabupaten Tegal. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kapal
motor, GPS, thermometer, refrakto\rometer,
secchie disk, pH meter, Kamera
Canon Digital LXUS 90 IS, roll meter, tali berskala, UW data sheet/sabak, peratalan SCUBA diving, alat pengukur arus, DO meter, dan stopwatch.
Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode deskriptif.
Metode deskriptif yaitu dengan menggambarkan
keadaan subyek atau obyek penelitian
berdasarkan faktor-faktor
yang tampak, kemudian dianalisa dan di interprestasikan.
Kemudian mengambil data sekunder adalah data yang di peroleh dari hasil
penelitian terdahulu. Data kondisi tersebut di atas diperlukan untuk mengidentifikasi zona lingkungan kawasan Karang Jeruk.
Pengamatan ikan karang menurut English et al. (1994) adalah dengan
menggunakan metode sensus langsung (Visual Census
Method), secara teknis dilakukan dengan metode transek sabuk (Belt Transect). Transek
yang digunakan pada setiap titik pengamatan dengan panjang transek 50meter dengan lebar transek 5meter yang terdiri dari transisi
20meter untuk setiap kali ulangan dengan transisi 5meter. Luas pengamatan setiap stasiun, yaitu 200meter persegi (20 m x 2
m x 5 m) dengan jarak pengamatan 2 meter.
Gambar 1
Cara Melakukan Sensus
Visual Ikan Karang
(Sumber: (Husain, 2012))
Pengamatan ikan dapat dilakukan
10 menit setelah transek sudah di gelar, dan dilakukan 3 kali ulangan transek pada setiap stasiun. Kemudian dilakukan pengukuran suhu, salinitas, pola arus, kedalaman, substrat dasar dan kecerahan. Kemudian dari data tersebut dilakukan analisis keanekaragaman kepadatan ikan karang.
Hasil Dan
Pembahasan
�Jenis spesies
ikan karang yang sering ditemukan di Perairan Karang Jeruk Kabupaten Tegal ikan karang yang mempunyai kelimpahan tertinggi yaitu jenis Abudefduf
bengalensis, sedangkan kelimpahan
ikan karang terendah yaitu jenis Dasyati
khulii.
Tabel 1
Data Ikan Karang di Perairan Karang Jeruk Tegal.
No |
Famili |
Spesies |
Kelompok ikan |
Jumlah ikan |
||||
St 1 |
St 2 |
St 3 |
St 4 |
St (1,2,3,4) |
||||
1 |
Pomacentridae |
Abudefduf bengalensis |
Ikan Major |
83 |
79 |
184 |
122 |
468 |
Abudefduf sexfasciatus |
Ikan Major |
57 |
42 |
132 |
97 |
328 |
||
Amphiprion
akallopisos |
Ikan Major |
3 |
- |
8 |
7 |
18 |
||
Amphiprion
ocellaris |
Ikan Major |
2 |
- |
10 |
12 |
24 |
||
Amphiprion
sandaracinos |
Ikan Major |
4 |
3 |
5 |
4 |
16 |
||
Pomacentrus
coelestis |
Ikan Major |
8 |
- |
22 |
25 |
55 |
||
Neoglyphidodon crossi |
Ikan Major |
9 |
4 |
24 |
12 |
49 |
||
Pomacentrus
Similis |
Ikan Major |
4 |
2 |
10 |
16 |
32 |
||
Neoglyphidodon melas sun |
Ikan Major |
7 |
- |
16 |
4 |
27 |
||
Neoglyphidodon melas |
Ikan Major |
8 |
- |
23 |
19 |
50 |
||
Neopomacentrus cyanomos |
Ikan Major |
12 |
7 |
9 |
27 |
55 |
||
Chromis analis |
Ikan Major |
1 |
- |
9 |
6 |
16 |
||
Chromis xanthura |
Ikan Major |
48 |
21 |
73 |
55 |
197 |
||
Neopomacentrus nemurus |
Ikan Major |
23 |
39 |
60 |
53 |
175 |
||
2 |
Labridae |
Labroid Dimidiatus |
Ikan Major |
9 |
3 |
27 |
11 |
50 |
Thalassoma
hardwicke |
Ikan Major |
7 |
2 |
19 |
10 |
38 |
||
Thalassoma
lunare |
Ikan Major |
4 |
3 |
18 |
28 |
53 |
||
Thalassoma
lutescens |
Ikan Major |
- |
2 |
8 |
2 |
12 |
||
3 |
Siganidae |
Siganus punctatus |
Ikan Target |
12 |
4 |
29 |
9 |
54 |
Siganus magnificus |
Ikan Target |
2 |
- |
4 |
- |
6 |
||
Siganus guttatus |
Ikan Target |
- |
12 |
22 |
39 |
73 |
||
siganus vulpinus |
Ikan Target |
4 |
- |
9 |
- |
13 |
||
4 |
Lutjanidae |
Lutjanus lutjanus |
Ikan Target |
32 |
- |
72 |
45 |
149 |
Lutjanus ehrenbergii |
Ikan Target |
22 |
14 |
40 |
60 |
136 |
||
Lutjanus decussatus |
Ikan Target |
7 |
- |
2 |
16 |
25 |
||
5 |
Pomacanthidae |
Pomacanthus
annularis |
Ikan Major |
6 |
2 |
4 |
9 |
21 |
Premnas biaculeatus |
Ikan Major |
- |
- |
11 |
3 |
14 |
||
Pomacanthus
sexstriatus |
Ikan Major |
3 |
- |
28 |
11 |
42 |
||
6 |
Chaetodontoidae |
Chelmon rostratus |
Ikan Indikator |
9 |
- |
33 |
25 |
67 |
Chaetodon
tricinctus |
Ikan Indikator |
7 |
- |
41 |
32 |
80 |
||
Chaetodon
octofasciatus |
Ikan Indikator |
4 |
- |
24 |
54 |
82 |
||
7 |
Scaridae |
Hipposcarus
longiceps |
Ikan Target |
2 |
2 |
19 |
10 |
33 |
Scarus niger |
Ikan Target |
3 |
- |
10 |
7 |
20 |
||
Scarus ghobban |
Ikan Target |
18 |
8 |
31 |
33 |
90 |
||
8 |
Haemulidae |
Diagramma
sp |
Ikan Target |
30 |
14 |
50 |
72 |
166 |
Diagramma
pictum |
Ikan Target |
- |
4 |
16 |
8 |
28 |
||
Diagramma melanacrum |
Ikan Target |
12 |
6 |
32 |
40 |
90 |
||
9 |
Dasyatidae |
Dasyati khulii |
Ikan Target |
- |
2 |
- |
- |
2 |
10 |
Nemipteridae |
Nemipterus
furcosus |
Ikan Target |
7 |
12 |
23 |
13 |
55 |
11 |
Serranidae |
Cephalopholis boenak |
Ikan Target |
7 |
3 |
18 |
23 |
51 |
12 |
Carangidae |
Chorinemus
tala |
Ikan Target |
- |
7 |
- |
3 |
10 |
13 |
Caesionidae |
Caesio teres |
Ikan Target |
248 |
- |
- |
49 |
297 |
Jumlah |
724 |
297 |
1.175 |
1.071 |
3.267 |
Sumber: Hasil Penelitian, 2016
Kelimpahan ikan karang pada stasiun I mempunyai total jumlah ikan 724 individu dengan 36 spesies dari 11 family yaitu Pomacentridae, Labridae, Siganidae, Lutjanidae,
Pomacanthidae, Chaetodontoidae, Scaridae,
Haemulidae, Nemipteridae, Serranidae,
dan Caesionidae. Pada stasiun
I kedalaman perairan mencapai 4meter dengan kondisi substrat rubel diketahui spesies dengan individu terbanyak yaitu jenis Caesio
teres dengan 248 individu
dari family Caesionidae
yang merupakam jenis kelompok ikan target, sedangkan spesies yang sedikit ditemui yaitu jenis
Chromis analis dengan satu individu
ikan tersebut dari family Pomacentridae yang merupakan kelompok ikan major (Tabel 1).
Sesuai pada Tabel 1. pada stasiun
II kelimpahan ikan karang dapat ditemukan 25 spesies dengan 297 individu dari 11 family yaitu Pomacentridae, Labridae, Siganidae, Lutjanidae, Pomacanthidae, Scaridae,
Haemulidae, Dasyatidae, Nemipteridae,
Serranidae, dan Carangidae. Pada stasiun II jenis Abudefduf
bengalensis paling banyak ditemui
dengan jumlah 79 individu, sedangkan jenis yang paling sedikit ditemui yaitu Pomacentrus
Similis, Thalassoma
Hardwicke, Thalassoma lutescens, Pomacanthus
annularis, Hipposcarus
longiceps, dan Dasyati
khulii yang masing masing
memiliki dua individu. Pada stasiun II ini, jumlah individu
ikan karang yang paling terendah
dari tiga stasiun yang lain. Hal ini di pengaruhi oleh adanya faktor hidro oseanografi
seperti kondisi substrat yang buruk atau rusak, dibuktikan
hampir dari semua karang-karang atau substrat di stasiun II yang mati.
Pada stasiun III mempunyai kelimpahan ikan dengan jumlah ikan karang sebanyak 1.175 individu dengan 39 spesies dari 10 family yaitu Pomacentridae, Labridae, Siganidae, Lutjanidae,
Pomacanthidae, Chaetodontoidae, Scaridae,
Haemulidae, Nemipteridae,
dan Serranidae. Pada stasiun III paling sering dijumpai family Pomacentridae sebanyak 14 spesies, sedangkan spesies yang yang banyak di temui pada family Pomacentridae adalah Abudefduf bengalensis, Abudefduf
sexfasciatus, Chromis
xantura, dan Neopomacentrus
nemurus. Pada stasiun
III merupakan wilayah terumbu
karang yang paling subur dibandingkan dengan tiga stasiun lain dibuktikan banyak individu ikan karang yang ditemui dibandingkan dengan stasiun yang lain.
Sedangkan pada stasiun IV kelimpahan ikan karang dapat ditemukan 39 spesies dengan 1.071 individu dari 12 family yaitu Pomacentridae, Labridae, Siganidae, Lutjanidae, Pomacanthidae, Chaetodontidae, Scaridae, Haemulidae, Nemipteridae, Serranidae, Carangidae, dan Caesionidae. Spesies yang paling banyak dijumpai di stasiun ini jenis
Abudefduf bengalensis, kemudian disusul oleh spesies Abudefduf sexfasciatus kedua spesies dari family Pomacentridae yang merupakan kelompok ikan major dan paling banyak
di jumpai di tiap-tiap stasiun.
Gambar 1
Indeks Ekolgis di Perairan Karang Jeruk Kabupaten Tegal
Sumber: Analisa Peneliti (2016)
Indeks keanekaragaman ikan karang
yang didapatkan di setiap stasiun penelitian berkisar 2,168 sampai 3,266 dengan jumlah rata � rata dari setiap stasiun
yaitu 2,799. Indeks keanekaragaman tertinggi ditemukan pada stasiun 4 dimana indeks keanekaragamannya
sebesar 3,266. Beragamnya
ikan karang yang ada pada stasiun ini disebabkan
karena pada stasiun 4 ini lebih banyak
di dapatkan bebagai jenis karang dan pengadaan transplantasi karang. Sedangkan indeks keanekaragaman terendah terdapat pada stasiun 1 yaitu sebesar 2,168. Rendahnya keanekaragaman pada stasiun 1 disebabkan oleh banyaknya jenis ikan lain yang mendominasi stasiun 1, dan kondisi substrat yang tidak terlalu kompleks yang di dominasi oleh Ruble. Kategori
indeks keanekaragaman di setiap stasiun termasuk dalam kategori sedang.
Indeks keseragaman pada setiap
lokasi pengamatan berkisar dari 0,720 sampai 0,892 dengan jumlah rata�rata dari setiap stasiun yaitu 0,820. Indeks keseragaman terendah terdapat pada stasiun 1 sebesar 0,720 masih termasuk dalam kategori stabil, sedangkan indeks keseragaman tertinggi terdapat pada stasiun 4 yaitu 0,892 dan termasuk dalam kategori stabil.
Berdasarkan hasil penelitian
yang di dapatkan pada setiap
stasiun, di dapatkan nilai indeks dominansi
berkisar 0,050 sampai 0,150
dengan jumlah rata rata dari setiap
stasiun yaitu 0,096. Nilai dominansi terendah terdapat pada stasiun 4 yaitu 0,050 dan nilai dominansi tertinggi pada stasiun 1 yaitu 0,150. Berdasarkan grafik dominansi di setiap stasiun dengan jumlah rata � rata sebesar 0,096.
Menurut Ahmad (2013), apabila
nilai indeks dominansi kisaran 0 - 1 dengan pengertian bahwa akan terjadi
dominansi jenis jika nilainya mendekati
atau sama dengan 1 dan sebaliknya. Berdasarkan hasil nilai tersebut secara umum dapat
di kategorikan dominansi spesies ikan karang rendah. Hal ini sesuai yang dikemukakan (Odum,
1993) bahwa
nilai C < 0,5 menunjukan
dominansi yang rendah.
Gambar 2
Kepadatan Ikan karang di Perairan Karang Jeruk Kabupaten Tegal
Sumber: Analisa Peneliti (2016)
Hasil kepadatan ikan karang dari setiap stasiun
berkisar 1,188 sampai 4,700
dengan jumlah rata � rata dari setiap stasiun
yaitu 3,267. Nilai kepadatan
ikan karang tertinggi ditemukan pada stasiun 3 dengan jumlah 4,700, sedangkan nilai kepadatan terendah terdapat pada stasiun 2 dengan jumlah 1,188.
Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan di Perairan Karang Jeruk Kabupaten Tegal dapat disimpulkan bahwa Indeks keanekaragaman (H�) dengan nilai 2,799 sehingga keanekaragaman sedang, penyebaran sedang, dan kestabilan komunitas sedang. Indeks keseragaman (E) dengan nilai 0,820 sehingga keseragaman tinggi, dan komunitas ikan karang stabil. Indeks dominansi (C) di Perairan Karang Jeruk Kabupaten Tegal menunjukan nilai 0,096 sehingga dominansi masuk dalam kategori dominansi rendah.
Arham, M. (2013). Status
Ekologi Ikan Karang Kaitannya dengan Tutupan Makroalga dan Terumbu Karang di
Pulau-Pulau Kecil Kabupaten Polman�. Makassar: Program Pasca Sarjana
Universitas Hasanuddin. Google Scholar
Choat, J. H., &
Bellwood, D. R. (1991). Reef fishes: their history and evolution. In The
ecology of fishes on coral reefs (pp. 39�66). Elsevier. Google Scholar
Husain, A. A. .. (2012).
Bio-Ekologi Ikan Karang Herbivora dan Hubungannya dengan Kelompok Alga Bentik
di Paparan Terumbu Karang Kepulauan Spermonde. Disertasi S-3 Program Pasca
Sarjana UNHAS, Makassar.
Nugroho, Beni Sabdo,
Zuhry, Noor, & Budhiati, Retno. (2021). Penggunaan Teknologi Biorock�
Terhadap Pertumbuhan dan Tingkat Kelangsungan Hidup Karang Acropora di Perairan
Karang Jeruk Kabupaten Tegal. Jurnal Laot Ilmu Kelautan, 3(2), 70�79.
Google Scholar
Odum, E. .. (1993). Dasar-Dasar
Ekologi (Edisi keti). Jogjakarta: Gajah mada University Press.
Sartin, J. (2008).
Komposisi Jenis dan Kelimpahan Ikan Karang di Perairan Pulau Menyawakan
Kepulauan Karimunjawa Jepara. Skripsi. Program Studi Ilmu Kelautan Fakultas
Perikanan Dan Ilmu Kelautan, UNDIP, Semarang.
Sopei, N. (2013).
Keterkaitan Tutupan Karang Terhadap Komunitas Ikan Karang di Perairan Karang
Jeruk Kabupaten Tegal. Skripsi. Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya
Perikanan Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Pancasakti, Tegal.
Copyright
holder: Beni Sabdo
Nugroho, Ikwan Koribudin (2022) |
First
publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia |
This
article is licensed under: |