Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia
p�ISSN: 2541-0849
e-ISSN:
2548-1398
Vol.
7, No. 3, Maret
2022
THE
INFLUENCE OF LIFESTYLE AND SOCIAL MEDIA
COMMUNICATION, ON THE NEED FOR MEDIA CONVERGENCE AND IMPACT ON THE INTERESTS OF METRO TV VIEWERS
Vivi Fadjarwaty, Farida
Universitas Diponegoro,
Semarang, Indonesia
Email: [email protected]
Abstrak
Fenomena dalam penelitian ini adalah
kesenjangan saat ini antara konsumsi media baru, yaitu kebutuhan dari konsumen
untuk menyediakan berbagai media untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin
luas, dimana dengan kemajuan teknologi, konsumen membutuhkan media yang semakin
bervariasi. Hal ini menjadi peluang bagi media konvensional untuk dapat
mempertahankan posisinya di mata konsumen, yaitu dengan mengintegrasikan
layanan medianya dalam konvergensi media yang tepat sehingga bisnis media akan
berkembang menuju bisnis media yang lebih luas. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk menganalisis efek gaya hidup dan komunikasi media sosial pada
kebutuhan konvergensi media dan minat konsumen dalam mengkonsumsi layanan Metro
TV. Populasi penelitian ini adalah semua konsumen atau pemirsa Metro TV. Sampel
yang diambil dengan purposive sampling, yaitu pemirsa Metro TV yang
mengkonsumsi berita di Metro TV setiap hari, menggunakan gadget untuk melihat
berita di ponsel dan bekerja dari rumah sebanyak 164 orang. Metode analisis
data menggunakan pemodelan persamaan struktural. Berdasarkan hasil penelitian,
gaya hidup dan komunikasi media sosial memiliki efek positif pada kebutuhan
konvergensi media. Gaya hidup dan komunikasi media sosial tidak berpengaruh
pada minat menggunakan layanan Metro TV, sementara kebutuhan konvergensi media
memiliki efek positif pada minat menggunakan layanan Metro TV. Untuk
meningkatkan minat pemirsa Metro TV untuk mendapatkan informasi tertentu, Metro
TV perlu memperkuat kebutuhan konvergensi medianya seperti berita, hiburan,
olahraga, berita pendidikan. Peningkatan kebutuhan konvergensi media ini dapat
dilakukan dengan menyesuaikan gaya hidup audiens dengan mengintegrasikan
layanan penyediaan informasi yang dimiliki oleh perusahaan ke dalam berbagai
platform media yang dapat dinikmati oleh berbagai segmen konsumen.
Kata Kunci: gaya hidup, komunikasi media sosial, kebutuhan konvergensi media, niat
konsumen
Abstract
The
phenomenon in this study is the current gap between the consumption of new
media, namely the need from consumers to provide various media to meet the
increasingly widespread needs of consumers, where with technological advances,
consumers need increasingly varied media. This is an opportunity for
conventional media to be able to maintain its position in the eyes of
consumers, namely by integrating its media services in an appropriate media
convergence so that the media business will evolve towards a wider media
business. The purpose of this study was to analyze the effect of lifestyle and
social media communication on media convergence needs and consumer interest in consuming
Metro TV services. The population of this research is all consumers or viewers
of Metro TV. Samples were taken by purposive sampling, namely Metro TV viewers
who consume news on Metro TV every day, use gadgets to view news on mobile and
work from home as many as 164 people. The data analysis method uses structural
equation modeling. Based on the research results, lifestyle and social media
communication have a positive effect on media convergence needs. Lifestyle and
social media communication have no effect on interest in using Metro TV
services, while media convergence needs have a positive effect on interest in
using Metro TV services. To increase the interest of Metro TV viewers to get
certain information, Metro TV needs to strengthen its media convergence needs
such as news, entertainment, sports, educational news. This increase in media
convergence needs can be done by adjusting the lifestyle of the audience by
integrating the information provision services owned by the company into
various media platforms that can be enjoyed by a wide variety of consumer
segments.
Keywords: lifestyle, social media communication,
media convergence needs, consumer intention
Pendahuluan
Kemajuan teknologi membuat terjadinya pergeseran
kebiasaan dalam kehidupan, termasuk dalam memenuhi kebutuhan yang serba cepat.
Teknologi mampu untuk menggeser pemenuhan kebutuhan dari yang sebelumnya
digunakan karena sifatnya yang praktis, cepat dan lebih lengkap (Rozario, 2013).
Salah satu kebutuhan manusia yaitu adalah kebutuhan informasi. Informasi sangat
dibutuhkan oleh manusia pada saat ini, penguasaan akan informasi membuat
seseorang mampu untuk menentukan langkah selanjutnya dengan lebih cepat,
mengetahui mengenai kejadian-kejadian yang dirasakan penting, bahkan hingga
untuk memenuhi kebutuhan sehari- harinya. Selain itu bagi pelaku usaha dengan
adanya kebutuhan manusia akan informasi, bisnis sebagai penyedia informasi
merupakan suatu lahan bisnis yang menguntungkan, karena kemajuan jaman membuat
kebutuhan akan informasi, perilaku manusia yang selalu mencari informasi dan
ketersediaan sumber informasi merupakan bagian-bagian yang tidak dapat
terpisahkan (Sankpal, 2015).
Penyediaan informasi dapat dilakukan dengan berbagai media, dan secara umum
dapat dipisahkan menjadi media konvensional dan media online yang berbasiskan
internet.
Trend yang saat ini terjadi di dunia adalah adannya
pergeseran pola konsumsi media, dimana media online mendominasi persaingan,
karena banyak pengguna yang beralih dari media konvensional ke media online. Menurut (Dal Zotto & Lugmayr, 2016) kebutuhan akan informasi
membuat media konvensional tidak mampu memenuhi kebutuhan dari konsumen
(viewer) akan penyediaan informasi yang mobile, dimana konsumen (viewer)
menginginkan adanya informasi terkini dimanapun dan kapanpun.
Kondisi ini juga disadari oleh Media Group selaku
salah satu media termuka di Indonesia yang lebih dikenal sebagai perusahaan
televisi berita nasional yaitu Metro TV, yang siap bertransformasi menjadi New
Media. Istilah ini merujuk pada media yang mengandalkan konvergensi dengan ciri
multimedia dan multiplatform guna menjangkau viewer kapanpun dan dimanapun.
Permasalahan yang saat ini muncul dengan adanya
pandemi Covid 19 adalah adanya orang-orang yang melakukan work from home.
Work from home dalam hal ini merupakan suatu bentuk usaha yang dilakukan
perusahaan untuk membuat produktivitas tetap terjaga sementara kesehatan dan
keselamatan karyawan juga dapat dipertahankan. Namun masalah yang dialami oleh
karyawan yang melakukan work from home selain adanya kondisi yang
menyebabkan kemalasan yang timbul akibat kenyamanan lingkungan adalah masalah
penyediaan informasi. Penyediaan informasi merupakan suatu kebutuhan yang
sangat penting, terutama bagi orang yang melakukan work from home dimana
orang-orang yang melakukan work from home tidak dapat keluar rumah untuk
mengkonfirmasi kebenaran berita tersebut, sehingga diperlukan kepastian
informasi yang cepat dan akurat agar orang yang melakukan work from home yang
membutuhkan informasi tersebut dapat mendapatkannya dengan baik (L, 2015).
Karyawan work from home cenderung banyak
bekerja dengan alat elektronik seperti smartphone, tablet, laptop, hal ini juga
membuat preferensi mereka akan kebutuhan berita pun menjadi lebih mengarah pada
media internet sebagai digital media, namun demikian tetap ada sebagian orang
yang memilih untuk melihat televisi karena menganggap berita di televisi lebih
terpercaya (Schivinski & Dabrowski, 2016).
Hal ini merupakan suatu bentuk transisi dari pola pemirsa dimana ada perubahan
dari media konvensional menjadi media digital yang disebabkan dengan adanya work
from home, sehingga perlu diteliti mengenai minat pemirsa yang merupakan
karyawan yang sedang melakukan work from home.
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu, dan riset gap,
disimpulkan masih terdapat hubungan yang tidak konsisten antara variabel gaya hidup dan social media communication terhadap media convergence needs dan minat konsumen untuk mengkonsumsi
layanan perusahaan. Masalah yang ada
saat ini adalah kebutuhan akan informasi membuat media konvensional tidak mampu
memenuhi kebutuhan dari konsumen akan penyediaan informasi yang bergerak,
dimana konsumen menginginkan adanya informasi terkini dimanapun dan kapanpun.
Sehingga penelitian ini selain akan melakukan pengujian ulang pada hasil
penelitian terdahulu yang masih menunjukkan ketidak konsistenan, juga akan
menggunakan responden pada orang yang melakukan work from home. Hal ini
didasarkan dengan adanya kebutuhan informasi yang sangat besar dari orang yang
melakukan work from home yang didapatkannya dari berita yang berasal
dari berbagai sumber baik konvensional maupun digital. Berdasarkan uraian
tersebut maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana
meningkatkan minat pemirsa Metro TV untuk mendapatkan informasi tertentu.
Perubahan dari gaya hidup konsumen akan dapat
mempengaruhi kebutuhan konsumen dalam mengkonsumsi jasa dari perusahaan (Indrati, Fiati, Mani, &
Aras, 2018).
Kebutuhan konsumen akan suatu media juga dipengaruhi oleh gaya hidup dari
konsumen, dimana dalam kehidupan yang semakin cepat, smakin banyak orang yang
tidak memiliki waktu untuk menonton atau menmbaca melalui media yang
konvensional, namun dengan adanya kebutuhan berita yang dapat dipercaya oleh
konsumen, maka konsumen tersebut harus dapat melihatnya melalui media lain.
Lifestyle konsumen ini perlu dipahami oleh perusahaan dimana kebutuhan akan
media dengan platform lain membuat
perusahaan harus menyediakan media bentuk lain
untuk dapat memenuhi kebutuhan yang timbul dari gaya hidup konsumen. Uraian ini
sesuai dengan penelitian (Dal Zotto & Lugmayr, 2016),
(Indrati et al., 2018)
yang menyatakan bahwa lifestyle berpengaruh
terhadap media convergence needs.
H1
:� Gaya Hidup berpengaruh positif
terhadap media convergence needs.
Media
convergence needs juga didukung oleh adanya paparan
internet terhadap generasi Y maupun Z dengan persentase sebesar 58% dan 50%. Salah satu
media komunikasi yang efektif untuk menjangkau generasi Y maupun Z adalah
dengan berkomunikasi menggunakan sosial media (Nwammuo & Nwafor, 2019).
Komunikasi sosial media memiliki jangkauan yang lebih luas, terutama dengan
adanya penetrasi internet dimana lebih dari 75% masyarakat sudah menggunakan
internet dan menggunakan sosial media (Peil & Sparviero, 2017). Social media communication yang semakin luas,
membuat adanya kebutuhan dari konsumen untuk mendapatkan berita dengan cepat
namun dengan konten yang dapat dipercaya pula. Penyediaan berbagai bentuk
sarana media untuk memenuhi kebutuhan konsumen dimana perusahaan menyajika
berita teraktual secara cepat dan terpercaya mendorong perusahaan menyatukan
berbagai media yang dimiliki oleh perusahaan (Sumartias & Hafizni, 2017). Uraian
ini sesuai dengan
penelitian (Sumartias & Hafizni, 2017) dan (Nwammuo & Nwafor, 2019) yang menyatakan bahwa social media communication berpengaruh terhadap media convergence
needs.
H2
:� Social media communication
berpengaruh positif terhadap media convergence needs.
Tujuan dari perusahaan
media seperti televisi adalah untuk meningkatkan minat pemirsa untuk melihat
progrm-programnya sehingga dengan mengerti mengenai trend maupun kebiasaan yang
ada saat ini maka televisi sebagai perusahaan media akan dapat menyesuaikan
programnya dengan kebutuhan yang diinginkan oleh konsumen/pemirsanya (Qing, Lobo, & Chongguang, 2012). Gaya
hidup dapat dilihat dari kebiasaan-kebiasaan, perilaku umum
masyarakat, tingkat konsumsi dan
trend yang sedang timbul di masyarakat yang dapat diadopsi oleh konsumen secara keseluruhan (Xiao, Yang, & Iqbal, 2018). Perubahan
gaya hidup akan selalu dapat mempengaruhi
minat konsumen, ketika
ada perubahan gaya
hidup maka minat konsumen akan beralih
menyesuaikan dengan arah perubahan tersebut sehingga dengan menyikapi perubahan
ini perusahaan akan dapat menarik minat dari konsumen untuk melihat media pilihannya (Nora & Minarti, 2017).
Uraian ini sesuai dengan penelitian (Qing et al., 2012),
dan (Xiao et al., 2018)
yang menyatakan bahwa gaya hidup berpengaruh
terhadap minat pemirsa.
H3
:� Gaya hidup berpengaruh positif
terhadap minat konsumen.
Untuk meningkatkan minat
konsumen dalam mengkonsumsi suatu produk dan jasa, perlu adanya upaya untuk
penyampaian informasi secara efektif kepada konsumen terutama bila dapat
dilakukan secara masif dan terstruktur (Huang & Heider, 2007).
Pemberian informasi ini dimaksudkan untuk dapat menggugah ketertarikan konsumen
untuk mengetahui, mengenal lebih dekat dan mengetahui dengan jelas mengenai
penyedia jasa, maka konsumen akan mau untuk menggunakan jasanya tersebut.
Ketika informasi tersampaikan dengan baik dan dapat terkomunikasikan pada
kluster konsumen yang tepat serta mengerti mengenai pentingnya informasi
tersebut, maka konsumen akan lebih berminat untuk menggunakan jasa seperti
melihat media yang mau untuk berkomunikasi dengan konsumennya tersebut (Alnsour, Ghannam, & Alzeidat, 2018).
Uraian ini sesuai dengan penelitian (Moradi, 2011);
(Alnsour, Ghannam, & Alzeidat, 2018),
(Poturak & Softic, 2019) yang menyatakan bahwa social
media communication berpengaruh terhadap minat pemirsa.
H4
:� Social media communication
berpengaruh positif terhadap minat konsumen.
Konvergensi media yang dikemas
secara tepat dan klengkap akan membuat
perusahaan dapat menjangkau konsumen yang lebih luas. Penyatuan saluran
komunikasi secara terintegrasi, seperti radio, media cetak, televisi, internet,
menjadikan layanan dari perusahaan media akan dapat dinikmati melalui satu
media group yang terintegrasi (Daidj, 2011).
Perkembangan dari konvergensi media akibat kemajuan teknologi ini dapat menjadi
kekuatan perusahaan dimana perusahaan yang mampu memanfaatkannya dengan baik
akan dapat memenuhi segmen-segmen yang sebelumnya tidak terpikirkan untuk
dijangkau. Adanya pergeseran perilaku konsumsi media dan pemirsa serta
mempertimbangkan perilaku yang berbeda antar generasi pemirsa juga membuat perusahaan media untuk melakukan konvergensi media untuk meningkatkan minat pemirsa serta
menyediakan kebutuhan bagi semua generasi pemirsa. Ketika perusahaan media
memiliki platform yang dapat memenuhi permintaan dan kebutuhan, maka konsumen
cenderung akan memiliki minat untuk mengkonsumsi layanan perusahaan media
tersebut (Sančanin, 2018).
Uraian ini sesuai dengan penelitian (Huang & Heider, 2007),
(Daidj, 2011),
dan (Sančanin, 2018)
yang menyatakan bahwa media convergence
needs berpengaruh terhadap minat pemirsa.
H5
:� Media convergence needs berpengaruh
positif terhadap minat konsumen
Dari
uraian pemikiran tersebut diatas, secara skematis digambarkan seperti pada
gambar dibawah ini:
�
Metode Penelitian
Penelitian
ini menggunakan penelitian yang bersifat kausal (sebab-akibat). Desain
penelitian kausal digunakan untuk membuktikan hubungan sebab dan akibat dari
beberapa variabel. Penelitian kausal menggunakan model penelitian yang
menggunakan variabel bebas yang akan mempengaruhi variabel terikat pada situasi
yang telah direncanakan (Sugiyono, 2019).
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
metode kuesioner.
Populasi
penelitian ini adalah seluruh
UMKM Batik Laweyan sebanyak 184 pemirsa Metro TV yang
mengkonsumsi berita di Metro TV setiap hari, menggunakan gadget untuk melihat
berita secara mobile dan melakukan work from home.
Hasil Dan Pembahasan
Estimate |
|||
MCN |
<--- |
Lifestyle |
,984 |
MCN |
<--- |
SMC |
,011 |
Minat |
<--- |
Lifestyle |
,285 |
Minat |
<--- |
SMC |
,050 |
Minat |
<--- |
MCN |
,766 |
Gaya
hidup berpengaruh positif terhadap
media convergence needs. Perubahan dari gaya hidup konsumen akan dapat
mempengaruhi kebutuhan konsumen dalam mengkonsumsi jasa dari perusahaan.
Kebutuhan konsumen akan suatu media juga dipengaruhi oleh gaya hidup dari
konsumen, dimana dalam kehidupan yang semakin cepat, smakin banyak orang yang
tidak memiliki waktu untuk menonton atau menmbaca melalui media yang
konvensional, namun dengan adanya kebutuhan berita yang dapat dipercaya oleh
konsumen, maka konsumen tersebut harus dapat melihatnya melalui media lain.
Lifestyle konsumen ini perlu dipahami oleh perusahaan dimana kebutuhan akan
media dengan platform lain membuat
perusahaan harus menyediakan media bentuk lain
untuk dapat memenuhi kebutuhan yang timbul dari gaya hidup konsumen. Keinginan
pemirsa Metro TV untuk selalu mengikuti trend yang ada dalam masyarakat membuat
pemirsa Metro TV membutuhkan adanya berita yang menyegarkan yang berasal dari
media sosial. Di sisi lain informasi saat ini menjadi sesuatu yang sangat
penting untuk pemirsa Metro TV sehingga ada kebutuhan untuk mencari informasi
yang up to date sehingga membutuhkan adanya kombinasi antara media konvensional
dengan media digital. Hal itu membuat pemirsa Metro TV mau meluangkan waktunya
menonton berita di saat luang untuk memperoleh kebutuhan informasi yang lebih
lengkap, namun pemirsa juga merasa membutuhkan konten pada digital media
platform karena gaya hidupnya yang mobile. Hasil ini sesuai hasil
penelitian (Dal Zotto & Lugmayr, 2016), (Nova, Jumaini, & Indriati, 2014) dengan
hasil gaya hidup berpengaruh positif terhadap
media convergence needs.
Social media communication berpengaruh positif terhadap media convergence
needs. Media
convergence needs juga didukung oleh adanya paparan
internet terhadap generasi Y maupun Z dengan persentase sebesar 58% dan 50%. Salah satu
media komunikasi yang efektif untuk menjangkau generasi Y maupun Z adalah
dengan berkomunikasi menggunakan sosial media.
Komunikasi sosial media memiliki jangkauan yang lebih luas, terutama dengan
adanya penetrasi internet dimana lebih dari 75% masyarakat sudah menggunakan
internet dan menggunakan sosial media.
Social media communication yang
semakin luas, membuat adanya kebutuhan dari konsumen untuk mendapatkan berita
dengan cepat namun dengan konten yang dapat dipercaya pula. Penyediaan berbagai
bentuk sarana media untuk memenuhi kebutuhan konsumen dimana perusahaan
menyajika berita teraktual secara cepat dan terpercaya mendorong perusahaan
menyatukan berbagai media yang dimiliki oleh
perusahaan. Pemirsa Metro TV merasa promosi yang dilakukan oleh media
konvensional Media Group News menarik sehingga merasa lebih nyaman melihat
berita dengan adanya suara, gambar dan running text. Pemirsa juga merasa Media
Group News mampu membangun hubungan secara personal kepada pemirsa sehingga
merasa berita yang diberikan pada Media Group News menarik dan menyegarkan
pemirsa. Pemirsa merasa bahwa dengan brand Metro TV, maka konten yang dibuat
seharusnya juga lebih menarik sehingga berita dapat dirasakan menyegarkan
dengan adanya kombinasi antara media konvensional dengan media digital. Hasil ini sesuai hasil
penelitian (Sumartias & Hafizni, 2017)
dan
(Nwammuo & Nwafor, 2019) dengan hasil social
media communication berpengaruh positif terhadap media convergence needs.
Gaya
hidup tidak berpengaruh terhadap minat menggunakan layanan Metro TV. Gaya hidup dapat dilihat dari
kebiasaan-kebiasaan, perilaku umum masyarakat, tingkat konsumsi dan trend yang sedang timbul di masyarakat yang dapat
diadopsi oleh konsumen secara
keseluruhan. Perubahan gaya hidup
akan selalu dapat mempengaruhi
minat konsumen, ketika
ada perubahan gaya
hidup maka minat konsumen akan beralih
menyesuaikan dengan arah perubahan tersebut sehingga dengan menyikapi perubahan
ini perusahaan akan dapat menarik minat dari konsumen untuk melihat media
pilihannya. Hasil ini menunjukkan bahwa gaya hidup menjadi tidak berpengaruh
karena secara umum dari tanggapan terhadap gaya hidup maupun deskripsi
responden menunjukkan bahwa secara umum responden ada pada range usia, maupun
gaya hidup yang serupa. Gaya hidup tidak berpengaruh terhadap minat menggunakan
layanan Metro TV dapat terjadi karena trend yang ada di masyarakat saat ini
tidak membuat seseorang merasa terlalu membutuhkan konten melalui digital media
platform. Yang dibutuhkan oleh pemirsa adalah�
informasi yang up to date dan rela untuk mengeluarkan uang saya untuk
mendapatkan kebutuhan iformasinya tersebut untuk mendapat informasi premium
namun tidak berarti pemirsa mau untuk mereferensikan program televisi kepada
orang lain dan memiliki preferensi memilih televisi sebagai media penyedia
informasi. �Hasil ini sesuai hasil
penelitian (Nora & Minarti, 2017)
dengan
hasil gaya hidup tidak berpengaruh terhadap minat menggunakan layanan Metro TV.
Social media
communication tidak berpengaruh terhadap minat
menggunakan layanan Metro TV. Pemberian informasi diberikan oleh perusahaan
dimaksudkan untuk dapat menggugah ketertarikan konsumen untuk mengetahui,
mengenal lebih dekat dan mengetahui dengan jelas mengenai penyedia jasa, maka
konsumen akan mau untuk menggunakan jasanya tersebut. Ketika informasi
tersampaikan dengan baik dan dapat terkomunikasikan pada kluster konsumen yang
tepat serta mengerti mengenai pentingnya informasi tersebut, maka konsumen akan
lebih berminat untuk menggunakan jasa seperti melihat media yang mau untuk
berkomunikasi dengan konsumennya tersebut. Hasil dari penelitian ini adalah
bahwa social media communication social media communication yang
dilakukan oleh Metro TV tidak membawa pengaruh yang membuat pemirsa berminat
menggunakan layanan Metro TV. Hasil ini dapat terjadi karena promosi yang
dilakukan oleh media konvensional Media Group News walauapun menarik namun
masih belum dapat membangun hubungan secara personal kepada pemirsa sehingga
pemirsa merasa sudah memiliki preferensi dirinya sendiri memilih televisi
sebagai media penyedia informasi. Media Group News mampu untuk membuat konten
kreatif yang menarik bagi konsumen namun pemirsa Metro TV tidak selalu selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya
dan mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk.
Hasil ini sesuai hasil
penelitian Putter
(2017) dengan hasil social media communication tidak
berpengaruh terhadap minat menggunakan layanan Metro TV. Media convergence needs
berpengaruh positif terhadap minat menggunakan layanan Metro TV. Konvergensi media yang dikemas
secara tepat dan klengkap akan membuat
perusahaan dapat menjangkau konsumen yang lebih luas. Penyatuan saluran
komunikasi secara terintegrasi, seperti radio, media cetak, televisi, internet,
menjadikan layanan dari perusahaan media akan dapat dinikmati melalui satu
media group yang terintegrasi. Perkembangan dari konvergensi media akibat
kemajuan teknologi ini dapat menjadi kekuatan perusahaan dimana perusahaan yang
mampu memanfaatkannya dengan baik akan dapat memenuhi segmen-segmen yang
sebelumnya tidak terpikirkan untuk dijangkau. Adanya pergeseran perilaku
konsumsi media dan pemirsa serta mempertimbangkan perilaku yang berbeda antar
generasi pemirsa juga membuat
perusahaan media untuk
melakukan konvergensi media untuk
meningkatkan minat pemirsa serta menyediakan kebutuhan bagi semua generasi
pemirsa. Ketika perusahaan media memiliki platform yang dapat memenuhi
permintaan dan kebutuhan, maka konsumen cenderung akan memiliki minat untuk
mengkonsumsi layanan perusahaan media tersebut. Adanya kebutuhan konten melalui
digital media platform oleh pemirsa Metro TV membuat pemirsa Metro TV selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya
dan mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk. Perasaan
dari pemirsa Metro TV yang merasa lebih nyaman melihat berita dengan adanya
suara, gambar dan running text membuat pemirsa Metro TV cenderung memiliki
minat untuk melihat televisi dan mau untuk mereferensikan program televisi
kepada orang lain.
Hasil
ini sesuai dengan penelitian (Huang & Heider, 2007),
(Daidj, 2011),
dan (Sančanin, 2018) yang menyatakan media
convergence needs berpengaruh positif terhadap minat menggunakan layanan
Metro TV.
Berdasarkan hasil perhitungan, dapat diketahui bahwa
terdapat pengaruh tidak langsung dari gaya hidup, dan social media
communication terhadap minat menggunakan layanan Metro TV karena adanya
nilai pengaruh tidak langsung dari gaya hidup dan networking terhadap
minat menggunakan layanan Metro TV. Hal ini menunjukkan bahwa media
convergence needs mampu berfungsi sebagai variabel intervening. Berdasarkan
hasil ini, maka dapat diketahui bahwa media convergence needs akan dapat
memperkuat pengaruh gaya hidup, dan social media communication terhadap
minat menggunakan layanan Metro TV. Ketika Metro TV mampu memenuhi kebutuhan
pemirsanya akan media convergence, maka Metro TV akan memiliki leverage
dalam bisnis media dibandingkan dengan pesaingnya. Variabel bebas yang
menunjukkan pengaruh terbesar terhadap minat menggunakan layanan Metro TV
adalah variabel gaya hidup walaupun tidak berpengaruh secara langsung terhadap
minat pemirsa menggunakan layanan Metro TV. Hasil ini menunjukkan bahwa
kebutuhan konsumen akan suatu media juga dipengaruhi oleh gaya hidup dari
konsumen itu sendiri, dimana dalam kehidupan yang semakin cepat, smakin banyak
orang yang tidak memiliki waktu untuk menonton atau membaca melalui media yang
konvensional, namun dengan adanya kebutuhan informasi yang dapat dipercaya oleh
konsumen, maka konsumen tersebut harus dapat melihatnya melalui cara lain yaitu
melalui online media. Metro TV perlu menangkap peluang ini dengan
program-program yang disesuaikan dengan trend maupun kebiasaan yang ada saat
ini maka televisi sebagai perusahaan media akan dapat menayangkan program
dengan kebutuhan yang diinginkan oleh pemirsa.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1). Gaya
hidup berpengaruh positif terhadap media convergence needs. 2). Social media
communication berpengaruh positif terhadap media
convergence needs.
3). Gaya hidup tidak berpengaruh terhadap minat menggunakan
layanan Metro TV. 4). Social
media communication tidak berpengaruh terhadap minat
menggunakan layanan Metro TV.
5). Media convergence needs
berpengaruh positif terhadap minat menggunakan layanan Metro TV.
Alnsour,
Muhammed, Ghannam, Mustafa, & Alzeidat, Yousef. (2018). Social media effect
on purchase intention: Jordanian airline industry. Journal of Internet
Banking and Commerce, 23(2), 1. Google Scholar
Daidj, Nabyla. (2011). Media convergence and business ecosystems. Global
Media Journal, 10(19). Google Scholar
Dal Zotto, Cinzia, & Lugmayr, Artur. (2016). Media convergence as
evolutionary process. In Media Convergence Handbook-Vol. 2 (pp. 3�16).
Springer. Google Scholar
Huang, J. Sonia, & Heider, Don. (2007). Media convergence: A case
study of a cable news station. The International Journal on Media Management,
9(3), 105�115. Google Scholar
Indrati, I., Fiati, R., Mani, La, & Aras, Muhammad. (2018). Challenges
to mass media posed by convergence in the Indonesian context. Global Media
Journal, 16(31), 1�13. Google Scholar
L, Schiffman. Leon G. dan Kanuk. Leslie. (2015). Consumer Behavior
(Eight Edit). New Jersey: Prentince Hall.
Moradi, Hadi dan Azim Zarei. (2011). The Impact of Brand Equity on
Purchase Intention and Brand Preference-the Moderating Effects of Country of
Origin Image. Australian Journal of Basic and Applied Sciences, 5,
3. Google Scholar
Nora, Liza, & Minarti, Nurul S. (2017). THE Role Of Religiosity,
Lifestyle, Attitude Asdeterminant Purchase Intention. IMC 2016 Proceedings,
1(1). Google Scholar
Nova, Cecillia, Jumaini, & Indriati, Ganis. (2014). Hubungan Penerapan
Pendidikan Karakter Terhadap Perilaku Sosial Siswa. Journal Keperawatan,
1(No 2), 1�6. Google Scholar
Nwammuo, Angela Nkiru, & Nwafor, Gideon Uchechukwu. (2019). How online
newspaper headlines sway opinion: Analysis of online newspaper readership patterns
among Facebook users. Journal of Informatics, Technology and Computers. Google Scholar
Peil, Corinna, & Sparviero, Sergio. (2017). Media convergence meets
deconvergence. In Media convergence and deconvergence (pp. 3�30).
Springer. Google Scholar
Poturak, Mersid, & Softic, Sumeja. (2019). Influence of social media
content on consumer purchase intention: Mediation effect of brand equity. Eurasian
Journal of Business and Economics, 12(23), 17�43. Google Scholar
Qing, Ping, Lobo, Antonio, & Chongguang, Li. (2012). The impact of
lifestyle and ethnocentrism on consumers� purchase intentions of fresh fruit in
China. Journal of Consumer Marketing. Google Scholar
Rozario, Roger Bronson. (2013). New Media and the Traditional Media
Platforms: Introspection on the Differences in Technical and Ideological
Factors and Audience-integration Patterns between New Media and Traditional
Media. Artha Journal of Social Sciences, 12(3), 43�61. Google Scholar
Sančanin, Branislav. (2018). The impact of media convergence on the
development of integrated corporate communication in tourism. BizInfo
(Blace) Journal of Economics, Management and Informatics, 9(2), 81�102. Google Scholar
Sankpal, Dattaray P. dan Sunil D. Punwatkar. (2015). Information Needs And
Information Seeking Behavior In Digital Era: An Outline. Science Research
Journal: Impact Factor, 3, 10.
Schivinski, Bruno, & Dabrowski, Dariusz. (2016). The effect of social
media communication on consumer perceptions of brands. Journal of Marketing
Communications, 22(2), 189�214. Google Scholar
Sugiyono, P. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (D.
Sutopo. S. Pd, MT, Ir. Bandung: Alfabeta. Google Scholar
Sumartias, Suwandi, & Hafizni, Moh. (2017). Convergence Trends in the
Television Media Industry-A Case Study on the Implementation of Media
Convergence in Metro TV Jakarta. KnE Social Sciences, 83�89. Google Scholar
Xiao, Aiyun, Yang, Shaohua, & Iqbal, Qaisar. (2018). Factors affecting
purchase intentions in generation Y: An empirical evidence from fast food
industry in Malaysia. Administrative Sciences, 9(1), 4. Google Scholar
Copyright
holder: Vivi
Fadjarwaty, Farida (2022) |
First
publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is
licensed under: |