Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 4, April 2022
Harry, Rudi Gianto, Redi R
Yacoub, Ismail Yusuf, Bomo Wibowo, Gita Pratiwi
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Tanjungpura Pontianak, Indonesia
Email: [email protected], [email protected], [email protected],
[email protected], [email protected], [email protected]
Abstrak
Pengetahuan tentang radiasi matahari mempunyai fungsi
penting dalam mendesain suatu sistem yang menggunakan energi matahari, namun
data radiasi matahari sangat terbatas untuk diperoleh di Kota Pontianak, oleh
sebab itu pemodelan diperlukan untuk mengetahui nilai empiris radiasi matahari
korelasi terhadap parameter alam suhu (Temperature-Based Models). Pemodelan
dilakukan untuk mencari nilai matematis radiasi matahari menggunakan analisis
regresi. Keakuratan hasil pemodelan diperoleh melalui proses kalibrasi
statistik menggunakan statistic tools dan diuji menggunakan data tahun
sebelumnya. Kota Pontianak memiliki nilai empiris radiasi matahari menggunakan
Sunshine Based Model adalah Temperature Based Model adalah
Kata kunci: radiasi matahari, pemodelan temperature based model, analisis regresi, statistic tools
Knowledge of solar radiation is
an important function in designing a system that uses solar energy, but solar
radiation data is rarely has obtained in Pontianak, therefore modeling is
needed to determine the empiric value of solar radiation correlation with
nature parameters of temperature (Temperature-Based Models). Modeling is done
to find the mathematical value of solar radiation using regression analysis. The
accuracy of the modeling results is obtained through a statistical calibration
process using statistical tools and tested using the previous year's data.
Pontianak City has an empirical value of solar radiation using the Sunshine
Based Model, namely the Temperature Based Model is .
Keyword: solar radiation, modeling, temperature-based models regression analysis, statistic tools
Pendahuluan
Radiasi matahari didefinisikan sebagai energi yang pancarkan oleh matahari dalam bentuk
gelombang elektromagnetik mencapai permukaan bumi. Radiasi Matahari memainkan
peran penting dalam berbagai proses alam dan siklus hidrologi karena radiasi
matahari menyediakan energi seperti fotosintesis, penguapan, evapotranspirasi,
pembentukan awan, pencairan salju (Jahani, Dinpashoh, & Raisi Nafchi, 2017).
Radiasi Matahari memainkan peranan penting data dalam
mendesain suatu sistem yang menggunakan energi matahari. Radiasi matahari
sering digunakan untuk mengakses performansi dan estimasi produktifitas dari
modul photovoltaic (Noorian, Moradi, & Kamali, 2008).
Keterbatasan data radiasi sinar matahari
dari stasiun meteorologi di berbagai lokasi di Indonesia karena data hanya
diminilik oleh hanya beberapa lokasi serta tidak merata di seluruh Indonesia (Halawa & Sugiyatno, 2001).
Keterbatasan data ini yang membuat pemikiran untuk mencari pendekatan secara
empiris yaitu perhitungan secara matematika untuk mengetahui hubungan radiasi
matahari dengan data-data atau parameter meteorologi, astronomi dan geografi
yang lebih mudah diperoleh. Pengetahuan mengenai model empiris mengenai radiasi
matahari sangat penting karena digunakan sebagai model utama untuk mengetahui
proses hidrologi, soil water balance, referensi evapotranspirasi dan, crop
growth (Tan SBK, Shuy EB, 2007).
Perhitungan empiris matahari memudahkan untuk memprediksi korelasi radiasi matahari terhadap data atau parameter astronomi, meteorologi dan geografi seperti durasi penyinaran matahari, temperatur, kelembaban sebagai input. Hal ini merupakan solusi terbaik karena lebih data tersebut lebih mudah diakses, murah, mudah dan lebih akurat dibandingkan mengukur langsung menggunakan alat pyranometer atau pyrheliometer (Jahani et al., 2017).
Perhitungan secara empiris untuk mencari hubungan antara parameter-parameter tersebut menggunakan analisis regresi (Chang & Zhang, 2020). Analisis regresi adalah teknik statistik untuk menilai dan memodelkan hubungan antar variabel (Montgomery, D. C. and Peck, 2012).
Penelitian perhitungan empiris radiasi matahari bukan hal yang baru namun keinginan untuk dapat memberikan sumbangsih berupa kontribusi kepada dunia global tentang daerah yang belum pernah dipetakan radiasi matahari akan berimplikasi baik untuk daerah. Hasil pemikiran ini akan dapat berkontribusi terhadap perkembangan dunia ilmu pengetahuan yang memerlukan data radiasi sinar matahari untuk pengembangan pembangkit tenaga surya, pertanian dan geoteknologi.
Sumber data yang valid dapat diperoleh dari berbagai data pemerintah maupun kombinasi dari Data National Aeronautics and Space Administration (NASA) dan dari Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Data intensitas sinar matahari diperoleh dari data NASA (NASA, 2020). melalui aplikasi REETScreen (REETScreen, 2020) data dari produk NASA-POWER memberikan potensi hasil data yang handal. (Sayago, Ovando, Almorox, & Bocco, 2020) (Owolabi, Nsafon, & Huh, 2019) serta data durasi lamanya waktu penyinaran matahari dapat diperoleh dari data BMKG (BMKG, 2021).
Data yang valid dan pengolahan data yang benar melalui proses validasi dan kalibrasi statistik harus dilakukan guna menentukan akurasi dari sebuah model empiris yang dibangun. Pemilihan lokasi sebagai objek tempat penelitian dilakukan dengan mempertimbangkan lokasi dimana data penelitian mudah diperoleh melalui pengamatan langsung maupun data yang bersumber dari penyedia data yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Lokasi yang dipilih adalah Kota Pontianak dengan latitude -0.02o.
Metode pendekatan perhitungan radiasi matahari yang akan dilakukan yang dapat menggambarkan nilai empiris radiasi sinar matahari adalah temperature-based models (Besharat, Dehghan, & Faghih, 2013). Temperature-based models mempunyai keunggulan yaitu karena model ini dapat diestimasi untuk lokasi yang banyak karena data suhu harian banyak tersedia, mudah diukur dan akurat (Gasser E. Hassan, Youssef, Mohamed, Ali, & Hanafy, 2016).
Perhitungan estimasi empiris radiasi matahari telah banyak diteliti dan dikembangkan secara ilmiah oleh banyak peneliti. Penelitian yang berbasis lokasi seperti kumpulan penelitian di Benua Afrika (Samuel Chukwujindu, 2017), di Negara India (Ali, Jamil, & Fakhruddin, 2019), Negara Thailand (Nimnuan & Janjai, 2012), Negara China (Chen et al., 2019), Negara mesir (Muhammed A. Hassan, Khalil, Kaseb, & Kassem, 2018), Negara Kroatia (Betti, Zulim, Brkić, & Tuka, 2020), Negara Indonesia (Halawa & Sugiyatno, 2001).
Penelitian pada Kota Pontianak telah dilakukan oleh peneliti terdahulu pada tahun 2018 (Anggreni, Muliadi, & Adriat, 2018). Pada penelitian tersebut perhitungan dilakukan dengan menganilisis radiasi matahari terhadap pengaruh tutupan awan. dengan data bersumber dari satelit ECMWF (European Center for Medium-Range Weather Forecasts) dan satelit NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administrasion�s). Hasil kesimpulan menyatakan bahwa ada pengaruh negatif pengaruh tutupan awan terhadap radiasi matahari. Penelitian ini sudah cukup baik dalam menyajikan data namun dari segi evaluasi terhadap persamaan yang dihasilkan tidak dilakukan kalibrasi yang bersifat statistik dan uji terhadap persamaan yang dihasilkan sehingga kurang memberikan gambaran hasil yang terverikasi secara baik.
Penelitian ini akan dikhususkan untuk menghitung empiris radiasi matahari menggunakan temperature-based models dengan studi kasus di Kota Pontianak. Penelitian dilakukan selain menghitung nilai empiris radiasi matahari juga akan melakukan pembaharuan dan penambahan berupa evaluasi yang menggunakan kalibrasi statistik dan uji persamaan yang telah dihasilkan. Penelitian ini akan menitikberatkan analisa terhadap hubungan antar parameter pembentuk pembentuk nilai empiris radiasi matahari dan meneliti apakah ada perbedaan nilai empiris pada 3 tahun yang berbeda dan pada setiap perubahan musim baik musim penghujan maupun musim kemarau.
Solar declination angle adalah besarnya sudut yang dibentuk oleh� matahari terhadap garis khatulistiwa bumi (Iqbal, 1983), (Maleki, Hizam, & Gomes, 2017). Solar declination angle dapat juga diartikan sebagai besarnya sudut yang dibentuk pada matahari terhadap equator bumi, sudut yang dibentuk berkisar antara 23,45o baik terhadap selatan dan utara kutub bumi. Akibat sudut yang dibentuk ini mengakibatkan perbedaan musim di bumi.
����������������� ( 1 )
Sunrise Angle (ωs)
Konsep sunrise angle digunakan untuk menggambarkan pergerakan rotasi pada sumbu kutub. pergerakan bumi setara dengan 15o perjam baik siang maupun malam (Iqbal, 1983).
��������������������� ( 2 )
Latitude (
Latitude dapat diartikan sebagai
jarak sebuah daerah terhadap kutub selatan atau utara bumi diukur dari garis
equator bumi yang besarannya diukur dalam derajat. Nilai latitude bumi berada
dalam rentang dari 0o sampai dengan �90o (bernilai
positif jika berada di utara pada belahan bumi sedangkan bernilai negatif jika
berada di selatan belahan bumi) (Iqbal, 1983).
Daily Extraterrestrial Solar
Radiation (H0)
�� Daily extraterrestrial solar radiation didefinisikan sebagai
kejadian radiasi matahari menuju atmosfer bumi. Nilai paramater dari daily
extra-terrestrial radiation (H0) diperoleh melalui persamaan (Duffie
& Beckman, 2013):
��� ( 3 )
Potential Sunshine Duration (S0)
Potential
sunshine duration atau maksimum sunshine duration adalah waktu matahari yang
mungkin terjadi di suatu lokasi. Potential sunshine duration akan
berbeda-beda tergantung dari lokasi atau sunrise angle ( .
����������������������������������������������� ( 4 )
Temperature-based
models
dipergunakan untuk memprediksi radiasi matahari, temperature-based models
menggunakan parameter suhu sebagai parameter yang dimodelkan. temperature-based
models dapat diimplementasikan ke dalam persamaan sebagai berikut:
�� (Q1)�� (Falayi,
Adepitan, & Rabiu, 2008)������ ( 5 )
�(Q2)��� (Allen, 1997)�������� ( 6 )
�� (Q3)���� (Hargreaves
et al., 1986) ��� ( 7 )
Kalibrasi Statistik merupakan
suatu metode evaluasi untuk mengetahui nilai indikator performasi dari suatu
model. Kalibrasi statistik nilai idealnya ditunjukan pada Tabel 1.
Coeficient of Determination (R2)
Coeficient of
determination
(R2) adalah indikator yang sering dipergunakan dalam statistik
sebagai alat untuk memperkirakan performansi sebuah model. R2
menggambarkan keadaan nilai yang telah dihitung apakah mendekati hasil
pengukuran.� untuk melihat/ memprediksi
seberapa besar kontribusi yang diberikan oleh variable x terhadap variabel y.
Nilai R2 yang baik mendekati nilai 1 (Despotovic, Nedic, Despotovic, & Cvetanovic, 2015).
�������������������������� ( 8 )
MBE adalah
indikator yang menunjukan kecenderungan suatu model apakah meremehkan (underestimate)
nilai negatif atau melebih-lebihkan (overestimate) nilai positif.
Kekurangan dari penggunaan indikator ini bahwa pengujian tidak dapat menunjukan
performa yang baik saat model menghasilkan nilai yang terlalu tinggi atau
terlalu rendah (Despotovic et al., 2015).
�������������������������������� (
9 )����������
MPE adalah
indikator yang mengukur tingkat kesalahan dalam persentase terhadap nilai yang
diprediksi atau yang diukur
������������ (10)
RMSE adalah indikator yang sering dipergunakan untuk
mengevaluasi suatu model dengan cara mengukur tingkat akurasi hasil perkiraan
suatu model dengan membandingkan kesalahan peramalan pada model. semakin rendah
nilai RMSE semakin baik kemampuan memprediksi suatu model (Despotovic et al., 2015).
��������� ( 11).
Metodologi
Menghitung Komponen Dasar Parameter
Matahari Kota Pontianak
Estimasi empiris radiasi matahari menggunakan rekomendari hari dilakukan
dengan mengambil data hari pengamatan berdasarkan rekomendasi yang dilakukan oleh Klein (Klein, 1976)
Kode Program Menghitung Komponen Dasar
Matahari Dengan Matlab Kota Pontianak
1. %Initializing program
2. phi=-0.02; %latitute
3. Gsc=1367;
4.
%formula
5.
%Declination angle
6. n=[17 47 75 105 135 162 198
228 258 280 318 344];
7. del=23.45*(sind(360*((284+n)/365)));
8. %sunset hour angle
9. Ws=acosd(-tand(phi)*tand(del));
10. %Extraterrestrial radiation
on a horizontal surface
11. R1=(24*3600*1367)/pi;
12. R2= 1+(0.033*(cosd(360*n/365)));
13. R3= cosd(phi).*cosd(del).*sind(Ws);
14. 14 R4= (pi.*Ws.*sind(phi).*sind(del))/180; 15� H0=R1.*R2.*(R3+R4);
15. %Daylength
16. S0=(2/15)*acosd(-tand(phi)*tand(del));
Tabel 1
Nilai Parameter-Parameter Dasar Radiasi Matahari Kota Pontianak
Bulan |
n untuk |
������������������������������ Keterangan |
||||
Hari dalam bulan |
n |
δ (o) |
ωs (o) |
H0 (kWh/m2/d) |
||
Januari |
|
i |
17 |
-20.92 |
90.01 |
10.07 |
Februari |
31 |
+ i |
47 |
-12.95 |
90.00 |
10.41 |
Maret |
59 |
+ i |
75 |
-2.42 |
90.00 |
10.53 |
April |
90 |
+ i |
105 |
9.41 |
90.00 |
10.22 |
Mei |
120 |
+ i |
135 |
18.79 |
89.99 |
9.66 |
Juni |
151 |
+ i |
162 |
23.09 |
89.99 |
9.31 |
Juli |
181 |
+ i |
198 |
21.18 |
89.99 |
9.43 |
Agustus |
212 |
+ i |
228 |
13.45 |
90.00 |
9.92 |
September |
243 |
+ i |
258 |
2.22 |
90.00 |
10.34 |
Oktober |
273 |
+ i |
288 |
-6.57 |
90.00 |
10.41 |
November |
304 |
+ i |
318 |
-18.91 |
90.01 |
10.11 |
Desember |
334 |
+ i |
344 |
-23.05 |
90.01 |
9.91 |
Pemodelan
dilakukan dengan melakukan analisis regresi pada persamaan yang akan
dimodelkan. Setelah memperoleh nilai komponen dasar parameter matahari Kota Pontianak langkah
selanjutnya data pengukuran daily solar radiation
on horizontal surface (H) dan daily
sunshine duration (S) yang telah diperoleh dimasukkan ke dalam Tabel 2
Tabel 2
Bantu
Menghitung Radiasi Matahari Kota Pontianak
n untuk |
����������������������������������������������������� Tahun 2020 |
||||||||||
Bulan |
Hari dalam bulan |
n |
δ (o) |
ωs (o) |
H0 (kWh/m2/d) |
S0 (h) |
H (kWh/m2/d) |
S (h) |
𝐇
𝐇𝟎 |
||
Januari |
|
i |
17 |
-20.92 |
90.01 |
10.07 |
12.00 |
2.30 |
0.40 |
0.23 |
|
Februari |
31 |
+ i |
47 |
-12.95 |
90.00 |
10.41 |
12.00 |
3.93 |
5.00 |
0.38 |
|
Maret |
59 |
+ i |
75 |
-2.42 |
90.00 |
10.53 |
12.00 |
4.05 |
6.20 |
0.38 |
|
April |
90 |
+ i |
105 |
9.41 |
90.00 |
10.22 |
12.00 |
6.54 |
10.20 |
0.64 |
|
Mei |
120 |
+ i |
135 |
18.79 |
89.99 |
9.66 |
12.00 |
2.48 |
5.70 |
0.26 |
|
Juni |
151 |
+ i |
162 |
23.09 |
89.99 |
9.31 |
12.00 |
5.82 |
11.00 |
0.63 |
|
Juli |
181 |
+ i |
198 |
21.18 |
89.99 |
9.43 |
12.00 |
5.58 |
8.50 |
0.59 |
|
Agustus |
212 |
+ i |
228 |
13.45 |
90.00 |
9.92 |
12.00 |
5.62 |
1.50 |
0.57 |
|
September |
243 |
+ i |
258 |
2.22 |
90.00 |
10.34 |
12.00 |
6.04 |
3.70 |
0.58 |
|
Oktober |
273 |
+ i |
288 |
-6.57 |
90.00 |
10.41 |
12.00 |
5.13 |
2.20 |
0.49 |
|
November |
304 |
+ i |
318 |
-18.91 |
90.01 |
10.11 |
12.00 |
3.34 |
4.30 |
0.33 |
|
Desember |
334 |
+ i |
344 |
-23.05 |
90.01 |
9.91 |
12.00 |
5.43 |
9.10 |
0.55 |
|
Analisis
Regresi Temperature-Based Models
Kode Program Kode
Analisis Regresi Temperature-Based Models
Hari Rekomendasi Kota Pontianak
1
clc
2
clear all
3
x=xlsread('Pontianak_olah','Sheet2','O3:O14');
4
y=xlsread('Pontianak_olah','Sheet2','P3:P14');
5
B = filloutliers(x,'nearest','mean');
6
C =
filloutliers(y,'nearest','mean');
7
�n=1
8
p=polyfit(B,C,n)
9
figure
10
hold on
11
plot(B,C,'*')
12
xlabel('temperature oC');
13
ylabel('H/H0');
14
hold off
Hasil Simulasi
Estimasi empiris radiasi matahari menggunakan rekomendari hari dilakukan dengan mengambil data hari pengamatan dilakukan dengan menggunakan pedekatan pertahun yang hasilnya ditunjukan pada Tabel 2 dengan grafik pada Gambar 1. Serta untuk hasil estimasi dalam musim ditunjukan oleh Tabel 4 dengan Gambar 2 dan 3.
Tabel 3
�Rekomendasi Statistic
Tools (Jamil & Akhtar, 2017)
No |
Statistic
Tools |
Persamaan |
Nilai ideal |
Variasi |
1 |
R2 |
|
1 |
kedua-duanya |
2 |
MBE |
|
0 |
kedua-duanya |
3 |
MPE |
|
0 |
kedua-duanya |
4 |
RSME |
|
0 |
Positif |
Tabel 4
Estimasi Empiris Radiasi Matahari Dalam
Setahun (Tahun 2020)
Persamaan |
a |
b |
c |
d |
|
Q1 |
� (Jahani et al., 2017) |
-1.596 |
0.07791 |
- |
- |
Q2 |
�(Jahani et
al., 2017) |
-2.611 |
0.1538 |
-0.00142 |
- |
Q3 |
�(Jahani et
al., 2017) |
50.99 |
-5.862 |
0.2235 |
-0.0028 |
Q4 |
�(Fan et al., 2018) |
0.2555 |
- |
- |
- |
Q5 |
�� (Yıldırım,
Teke, & Antonanzas-Torres, 2018) |
0.2206 |
0.0683 |
- |
- |
Gambar 1
Grafik Analisis Regresi Model
Q1, Q2, Q3, Q4 dan Q5 Setahun Kota Pontianak
Tabel 5
Estimasi Empiris Radiasi Matahari Permusim
Model |
Musim |
a |
b |
c |
d |
Q1 |
Kemarau |
-1.193 |
0.06346 |
- |
- |
Q2 |
|
-4.679 |
0.3238 |
-0.00486 |
- |
Q3 |
|
-173.6 |
19.29 |
-0.7139 |
0.00883 |
Q4 |
0.2682 |
- |
- |
- |
|
Q5 |
0.03393 |
0.2508 |
- |
- |
|
Q1 |
Penghujan |
-2.045 |
0.09415 |
- |
- |
Q2 |
|
-14.32 |
1.014 |
-0.01723 |
- |
Q3 |
|
140.8 |
16.42 |
0.6357 |
-0.00815 |
Q4 |
0.2431 |
- |
- |
- |
|
Q5 |
-2.045 |
0.09415 |
- |
- |
Menentukan model yang dapat merepresentasikan nilai empiris radiasi matahari di Pontianak menggunakan temperature-based models yang baik adalah dengan cara melakukan perangkingan kalibrasi statistik menggunakan statistic tool. Perangkingan dilakukan dengan mengevaluasi dari hasil model yang dibangun kemudian dilakukan kalibrasi menggunakan data kalibrasi statistik menggunakan static tools(Ali et al., 2019). Hal ini berarti bahwa nilai semakin mendekati nilai ideal maka semakin baik suatu model yang dibangun sehingga dapat simpulkan bahwa model tersebut adalah yang paling baik. Pada Tabel 5 diperoleh bahwa model yang paling baik yaitu Model Q5 Model Q5 nilai kalibrasi statistik untuk R2 sebesar 23, 37%, RMSE sebesar 0.1017 kWh/m/hari, MBE sebesar -7.36e-17 kWh/m/hari, dan MPE sebesar -0,010056%. Data kalibrasi statistik menunjukan bahwa model Q5 mempunyai R2 dan MPE terbaik RMSE dan MBE mendekati nilai ideal. Hal ini berarti diantara ke 5 model yang dilakukan perangkingan nilai Q5 dilihat dari R2 memiliki model yang paling mendekati pengukuran dengan hubungan sebesar 23.37% dengan kesalahan perhitungan paling mendekati nilai ideal yaitu sebesar -0,010056% Sehingga model direkomendasi untuk model tempeterature-based models Kota Pontianak adalah model Q5 seperti persamaan:
Periode |
Model |
R2 |
RSME |
MBE |
MPE |
Tahun |
Q1 |
0.1625 |
0.1063 |
-5.06e-16 |
-0.8517 |
Q2 |
0.6125 |
0.1064 |
4.99e-16 |
-6.17e-04 |
|
|
Q3 |
0.1626 |
0.1066 |
1.55e-14 |
2.16e-04 |
|
Q4 |
0.2278 |
0.1019 |
-63.598 |
-1.40e+03 |
|
Q5 |
0.2337 |
0.1017 |
-7.36e-17 |
-10.056 |
Musim
Kemarau |
0.1475 |
0.1039 |
-7.64e-17 |
-0.8896 |
|
|
Q2 |
0.148 |
0.1042 |
-8.80e-16 |
-1.35e-04 |
|
Q3 |
0.1492 |
0.1044 |
-1.35e-14 |
-3.77e-05 |
|
Q4 |
0.3191 |
0.0926 |
-67.537 |
-1.43e+03 |
|
Q5 |
0.3207 |
0.09279 |
1.69e-16 |
-11.795 |
Musim
Hujan |
Q1 |
0.1624 |
0.1065 |
1.60e-16 |
-0.1171 |
|
Q2 |
0.1647 |
0.1066 |
6.80e-15 |
0.0157 |
|
Q3 |
0.165 |
0.1069 |
5.07e-14 |
0.0228 |
|
Q4 |
0.185 |
0.1052 |
-59.840 |
-1.3e+03 |
|
Q5 |
0.1624 |
0.1065 |
-1.09e-17 |
-0.2187 |
Pada boxplot Gambar 4 temperatures-based models yang dibangun perbulan nilai empiris radiasi matahari bahwa menujukan tren dari hasil model yang dibangun hasil radiasi matahari terjadi relatif sama sepanjang tahun tertinggi rata-rata pada bulan Agustus terendah terjadi pada bulan Desember di Kota Pontianak.
Temperature-based models yang telah
dibangun untuk permusim ditunjukan pada Gambar 2 dan Gambar 3 menunjukan bahwa
pada musim untuk kemarau dan penghujan hasil yang berbeda.� Suhu pada musim kemarau mempengaruhi �sehingga radiasi matahari lebih
tinggi dibandingkan dengan pada musim penghujan hal ini menindikasikan bahwa
model estimasi empiris radiasi matahari yang dibangun menunjukan perbedaan
rasio radiasi matahari pada musim kemarau dan musim penghujan dimana radiasi
matahari akan lebih tinggi di musim kemarau dibanding musim penghujan di Kota
Pontianak.
Gambar 5
Boxplot Perbandingan Nilai
Estimasi Empiris Radiasi Matahari Permusim
Pengujian Model
Pengujian model digunakan untuk mengetahui seberapa valid model yang telah dibangun sebelumnya dalam menentukan estimasi empiris radiasi matahari pada Kota Pontianak secara umum. Pengujian mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang apakah model yang dihasilkan dapat diterapkan pada kota Pontianak dalam semua rentang waktu dan menjawab seberapa besar radiasi matahari yang diterima oleh kota Pontianak.
Pengujian dalam penelitian kali ini mencoba menggunakan hasil pemodelan nilai empiris estimasi radiasi matahari yang diperoleh setelah melakukan pemodelan menggunakan analisis regresi dengan data tahun 2020 dalam setahun, kemudian data tahun 2018 dan 2019 digunakan sebagai data uji untuk melihat seberapa mendekati nilai hasil uji dengan mengamati parameter-parameter statistik serta melihat kenormalan dan residu atau error yang dihasilkan. Gambar 4 dan gambar 5 menunjukan bahwa nilai plot untuk pengujian pada model Q1, Q2, Q3, Q4 dan Q5 menunjukan hasil persebaran data mendekati hasil equality 1:1 yang berwarna merah hal ini mengindikasikan bahwa hasil� uji terhadap data yang diujikan memiliki hubungan yang baik (Feng et al., 2019). Sehingga pemodelan yang dilakukan valid namun nilai R2 pada Model Q1 bernilai 0.1625, R2 pada Model Q2 = 0.1625, R2 pada Model Q3 = 0.6126, R2 pada Model Q4 = 0.2337, R2 pada Model Q5 = 0.2337.� Nilai tersebut kecil hal ini menunjukan bahwa hubungan antara variabel independent dengan variabel dependen yang lemah kaitannya. Hubungan yang lemah antara variabel dependent dan independent dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Adapun faktor yang mempengaruhi antara lain yaitu nilai pengamatan yang banyak dan banyak variabel di luar sistem yang berpengaruh sehingga tidak cukup 1 variabel dalam menghasil suatu nilai empiris yang baik untuk suatu sistem yang kompleks dan bersifat dinamis seperti penentuan nilai empiris radiasi matahari ini.
Tabel 7
Tabel Rangking Models
Periode |
Model |
R2 |
RSME |
MBE |
MPE |
Rank |
Tahun |
Q1 |
0.1625 |
0.1063 |
-5.06e-16 |
-0.8517 |
3 |
Q2 |
0.1625 |
0.1064 |
4.99e-16 |
-6.17e-04 |
4 |
|
Q3 |
0.1626 |
0.1066 |
1.55e-14 |
2.16e-04 |
5 |
|
Q4 |
0.2278 |
0.1019 |
-63.598 |
-1.40e+03 |
2 |
|
Q5 |
0.2337 |
0.1017 |
-7.36e-17 |
-10.056 |
1 |
|
|
|
|
|
|
|
|
Gambar 6
Grafik Uji Hasil Model Q1, Q2 dan Q3 Data
Tahun 2020 terhadap 2018, 2019 Kota Pontianak
Gambar 7
Grafik Uji Hasil Model Q4 dan Q5 Data Tahun
2020 terhadap 2018, 2019 Kota Pontianak
Model yang direkomendasikan adalah model yang baik dalam evaluasi kalibrasi statitik serta hasil uji data pada model rekomendasi memberikan hasil bahwa model yang dibangun mendekati equality line 1:1 yang berarti model tersebut memiliki hubungan yang baik dengan data yang diuji adalah �Hasil estimasi menunjukan bahwa hasil yang diperoleh mendekati keadaan sebernarnya namun Kota Pontianak pola cuaca yang berubah-ubah tidak konstan setiap tahun sehingga dibutuhkan rentang waktu pengamatan yang panjang untuk memperoleh hasil yang presisi.
Ali, Mahtab, Jamil, Basharat, &
Fakhruddin. (2019). Estimating Diffuse Solar Radiation In India: Performance
Characterization Of Generalized Single-Input Empirical Models. Urban Climate,
27(August 2018), 314�350. Google Scholar
Allen, Richard G. (1997). Self-Calibrating Method For
Estimating Solar Radiation From Air Temperature. Journal Of Hydrologic
Engineering, 2(2), 56�67. Google Scholar
Anggreni, Reni, Muliadi, & Adriat, Riza. (2018). Analisis
Pengaruh Tutupan Awan Terhadap Radiasi Matahari Di Kota Pontianak. Prisma
Fisika, 6(3), 214�219. Google Scholar
Besharat, Fariba, Dehghan, Ali A., & Faghih, Ahmad R.
(2013). Empirical Models For Estimating Global Solar Radiation: A Review And
Case Study. Renewable And Sustainable Energy Reviews, 21,
798�821. Google Scholar
Betti, Tihomir, Zulim, Ivana, Brkić, Slavica, &
Tuka, Blanka. (2020). A Comparison Of Models For Estimating Solar Radiation
From Sunshine Duration In Croatia. International Journal Of Photoenergy,
2020. Google Scholar
Bmkg. (2021). Http://Dataonline.Bmkg.Go.Id/Home.
Chang, Kai, & Zhang, Qingyuan. (2020). Development Of A
Solar Radiation Model Considering The Hourly Sunshine Duration For All-Sky
Conditions � A Case Study For Beijing , China. Atmospheric Environment, 234(May),
117617. Google Scholar
Chen, Ji Long, He, Lei, Yang, Hong, Ma, Maohua, Chen, Qiao,
Wu, Sheng Jun, & Xiao, Zuo Lin. (2019). Empirical Models For Estimating
Monthly Global Solar Radiation: A Most Comprehensive Review And Comparative
Case Study In China. Renewable And Sustainable Energy Reviews, 108(November
2018), 91�111. Google Scholar
Despotovic, Milan, Nedic, Vladimir, Despotovic, Danijela,
& Cvetanovic, Slobodan. (2015). Review And Statistical Analysis Of
Different Global Solar Radiation Sunshine Models. Renewable And Sustainable
Energy Reviews, 52, 1869�1880. Google Scholar
Duffie, John A., & Beckman, William A. (2013). Wiley:
Solar Engineering Of Thermal Processes, 4th Edition - John A. Duffie, William
A. Beckman. Google Scholar
Falayi, E. O., Adepitan, J. O., & Rabiu, A. B. (2008).
Empirical Models For The Correlation Of Global Solar Radiation With
Meteorological Data For Iseyin, Nigeria. International Journal Of Physical
Sciences, 3(9), 210�216. Google Scholar
Fan, Junliang, Wang, Xiukang, Wu, Lifeng, Zhou, Hanmi, Zhang,
Fucang, Yu, Xiang, Lu, Xianghui, & Xiang, Youzhen. (2018). Comparison Of Support
Vector Machine And Extreme Gradient Boosting For Predicting Daily Global Solar
Radiation Using Temperature And Precipitation In Humid Subtropical Climates: A
Case Study In China. Energy Conversion And Management, 164(February),
102�111. Google Scholar
Feng, Yu, Gong, Daozhi, Zhang, Qingwen, Jiang, Shouzheng,
Zhao, Lu, & Cui, Ningbo. (2019). Evaluation Of Temperature-Based Machine
Learning And Empirical Models For Predicting Daily Global Solar Radiation. Energy
Conversion And Management, 198(May), 111780. Google Scholar
Halawa, E. E. H., & Sugiyatno, S. (2001). Estimation Of
Global Solar Radiation In The Indonesian Climatic Region. Renewable Energy,
24(2), 197�206. Google Scholar
Hargreaves, By G. Leo, Asce, A. M., Hargreaves, George H.,
Asce, F., Riley, J. Paul, & Asce, M. (1986). Irrigation Water
Requirements For Senegal River Basin. I(3), 265�275. Google Scholar
Hassan, Gasser E., Youssef, M. Elsayed, Mohamed, Zahraa E.,
Ali, Mohamed A., & Hanafy, Ahmed A. (2016). New Temperature-Based Models
For Predicting Global Solar Radiation. Applied Energy, 179,
437�450. Google Scholar
Hassan, Muhammed A., Khalil, A., Kaseb, S., & Kassem, M.
A. (2018). Independent Models For Estimation Of Daily Global Solar Radiation: A
Review And A Case Study. Renewable And Sustainable Energy Reviews, 82(July),
1565�1575. Google Scholar
Iqbal, Muhammad. (1983). Extraterrestrial Solar Irradiation. An
Introduction To Solar Radiation, 59, 59�84. Google Scholar
Jahani, Babak, Dinpashoh, Y., & Raisi Nafchi, Atefeh.
(2017). Evaluation And Development Of Empirical Models For Estimating Daily
Solar Radiation. Renewable And Sustainable Energy Reviews, 73(May
2016), 878�891. Google Scholar
Jamil, Basharat, & Akhtar, Naiem. (2017). Comparative
Analysis Of Diffuse Solar Radiation Models Based On Sky-Clearness Index And
Sunshine Period For Humid-Subtropical Climatic Region Of India: A Case Study. Renewable
And Sustainable Energy Reviews, 78(March), 329�355. Google Scholar
Klein, S. A. (1976). Calculation Of Monthly Average
Insolation On Tilted Surfaces. 19, 325�329. Google Scholar
Maleki, Seyed Abbas Mousavi, Hizam, H., & Gomes,
Chandima. (2017). Estimation Of Hourly, Daily And Monthly Global Solar
Radiation On Inclined Surfaces: Models Re-Visited. Energies, 10(1).
Google Scholar
Montgomery, D. C. And Peck, E. A. (2012). Introduction To
Linear Regression Analysis. In John Wiley & Sons, (5th Ed.). New
York: [1] Douglas C, Introduction To Linear Regression Analysis. 2012. Google Scholar
Nasa. (2020).
Https://Power.Larc.Nasa.Gov/Data-Access-Viewer/.
Nimnuan, P., & Janjai, S. (2012). An Approach For
Estimating Average Daily Global Solar Radiation From Cloud Cover In Thailand. Procedia
Engineering, 32, 399�406. Google Scholar
Noorian, Ali Mohammad, Moradi, Isaac, & Kamali, Gholam
Ali. (2008). Evaluation Of 12 Models To Estimate Hourly Diffuse Irradiation On
Inclined Surfaces. Renewable Energy, 33(6), 1406�1412. Google Scholar
Owolabi, Abdulhameed Babatunde, Nsafon, Benyoh Emmanuel
Kigha, & Huh, Jeung Soo. (2019). Validating The Techno-Economic And
Environmental Sustainability Of Solar Pv Technology In Nigeria Using Retscreen
Experts To Assess Its Viability. Sustainable Energy Technologies And
Assessments, 36(September), 100542. Google Scholar
Reetscreen. (2020). Reetscreen.
Samuel Chukwujindu, Nwokolo. (2017). A Comprehensive Review
Of Empirical Models For Estimating Global Solar Radiation In Africa. Renewable
And Sustainable Energy Reviews, 78(July), 955�995. Google Scholar
Sayago, Silvina, Ovando, Gustavo, Almorox, Javier, &
Bocco, M�nica. (2020). Daily Solar Radiation From Nasa-Power Product: Assessing
Its Accuracy Considering Atmospheric Transparency. International Journal Of
Remote Sensing, 41(3), 897�910. Google Scholar
Tan Sbk, Shuy Eb, Chua Lhc. (2007). Modeling Hourly And Daily
Open-Water Evaporation Rates In Areas With An Equatorial Climate. Hydrol
Process, 21(November 2008), 486�499. Google Scholar
Yıldırım, H. Başak, Teke, Ahmet, &
Antonanzas-Torres, Fernando. (2018). Evaluation Of Classical Parametric Models
For Estimating Solar Radiation In The Eastern Mediterranean Region Of Turkey. Renewable
And Sustainable Energy Reviews, 82(August), 2053�2065. Google Scholar
Ali, Mahtab, Jamil, Basharat, &
Fakhruddin. (2019). Estimating Diffuse Solar Radiation In India: Performance
Characterization Of Generalized Single-Input Empirical Models. Urban Climate,
27(August 2018), 314�350. Google Scholar
Allen, Richard G. (1997). Self-Calibrating Method For
Estimating Solar Radiation From Air Temperature. Journal Of Hydrologic
Engineering, 2(2), 56�67. Google Scholar
Anggreni, Reni, Muliadi, & Adriat, Riza. (2018). Analisis
Pengaruh Tutupan Awan Terhadap Radiasi Matahari Di Kota Pontianak. Prisma
Fisika, 6(3), 214�219. Google Scholar
Besharat, Fariba, Dehghan, Ali A., & Faghih, Ahmad R.
(2013). Empirical Models For Estimating Global Solar Radiation: A Review And
Case Study. Renewable And Sustainable Energy Reviews, 21,
798�821. Google Scholar
Betti, Tihomir, Zulim, Ivana, Brkić, Slavica, &
Tuka, Blanka. (2020). A Comparison Of Models For Estimating Solar Radiation
From Sunshine Duration In Croatia. International Journal Of Photoenergy,
2020. Google Scholar
Bmkg. (2021). Http://Dataonline.Bmkg.Go.Id/Home.
Chang, Kai, & Zhang, Qingyuan. (2020). Development Of A
Solar Radiation Model Considering The Hourly Sunshine Duration For All-Sky
Conditions � A Case Study For Beijing , China. Atmospheric Environment, 234(May),
117617. Google Scholar
Chen, Ji Long, He, Lei, Yang, Hong, Ma, Maohua, Chen, Qiao,
Wu, Sheng Jun, & Xiao, Zuo Lin. (2019). Empirical Models For Estimating
Monthly Global Solar Radiation: A Most Comprehensive Review And Comparative
Case Study In China. Renewable And Sustainable Energy Reviews, 108(November
2018), 91�111. Google Scholar
Despotovic, Milan, Nedic, Vladimir, Despotovic, Danijela,
& Cvetanovic, Slobodan. (2015). Review And Statistical Analysis Of
Different Global Solar Radiation Sunshine Models. Renewable And Sustainable
Energy Reviews, 52, 1869�1880. Google Scholar
Duffie, John A., & Beckman, William A. (2013). Wiley:
Solar Engineering Of Thermal Processes, 4th Edition - John A. Duffie, William
A. Beckman. Google Scholar
Falayi, E. O., Adepitan, J. O., & Rabiu, A. B. (2008).
Empirical Models For The Correlation Of Global Solar Radiation With
Meteorological Data For Iseyin, Nigeria. International Journal Of Physical
Sciences, 3(9), 210�216. Google Scholar
Fan, Junliang, Wang, Xiukang, Wu, Lifeng, Zhou, Hanmi, Zhang,
Fucang, Yu, Xiang, Lu, Xianghui, & Xiang, Youzhen. (2018). Comparison Of
Support Vector Machine And Extreme Gradient Boosting For Predicting Daily
Global Solar Radiation Using Temperature And Precipitation In Humid Subtropical
Climates: A Case Study In China. Energy Conversion And Management, 164(February),
102�111. Google Scholar
Feng, Yu, Gong, Daozhi, Zhang, Qingwen, Jiang, Shouzheng,
Zhao, Lu, & Cui, Ningbo. (2019). Evaluation Of Temperature-Based Machine
Learning And Empirical Models For Predicting Daily Global Solar Radiation. Energy
Conversion And Management, 198(May), 111780. Google Scholar
Halawa, E. E. H., & Sugiyatno, S. (2001). Estimation Of
Global Solar Radiation In The Indonesian Climatic Region. Renewable Energy,
24(2), 197�206. Google Scholar
Hargreaves, By G. Leo, Asce, A. M., Hargreaves, George H.,
Asce, F., Riley, J. Paul, & Asce, M. (1986). Irrigation Water
Requirements For Senegal River Basin. I(3), 265�275. Google Scholar
Hassan, Gasser E., Youssef, M. Elsayed, Mohamed, Zahraa E.,
Ali, Mohamed A., & Hanafy, Ahmed A. (2016). New Temperature-Based Models
For Predicting Global Solar Radiation. Applied Energy, 179,
437�450. Google Scholar
Hassan, Muhammed A., Khalil, A., Kaseb, S., & Kassem, M.
A. (2018). Independent Models For Estimation Of Daily Global Solar Radiation: A
Review And A Case Study. Renewable And Sustainable Energy Reviews, 82(July),
1565�1575. Google Scholar
Iqbal, Muhammad. (1983). Extraterrestrial Solar Irradiation. An
Introduction To Solar Radiation, 59, 59�84. Google Scholar
Jahani, Babak, Dinpashoh, Y., & Raisi Nafchi, Atefeh.
(2017). Evaluation And Development Of Empirical Models For Estimating Daily
Solar Radiation. Renewable And Sustainable Energy Reviews, 73(May
2016), 878�891. Google Scholar
Jamil, Basharat, & Akhtar, Naiem. (2017). Comparative
Analysis Of Diffuse Solar Radiation Models Based On Sky-Clearness Index And
Sunshine Period For Humid-Subtropical Climatic Region Of India: A Case Study. Renewable
And Sustainable Energy Reviews, 78(March), 329�355. Google Scholar
Klein, S. A. (1976). Calculation Of Monthly Average
Insolation On Tilted Surfaces. 19, 325�329. Google Scholar
Maleki, Seyed Abbas Mousavi, Hizam, H., & Gomes,
Chandima. (2017). Estimation Of Hourly, Daily And Monthly Global Solar
Radiation On Inclined Surfaces: Models Re-Visited. Energies, 10(1).
Google Scholar
Montgomery, D. C. And Peck, E. A. (2012). Introduction To
Linear Regression Analysis. In John Wiley & Sons, (5th Ed.). New
York: [1] Douglas C, Introduction To Linear Regression Analysis. 2012. Google Scholar
Nasa. (2020).
Https://Power.Larc.Nasa.Gov/Data-Access-Viewer/.
Nimnuan, P., & Janjai, S. (2012). An Approach For
Estimating Average Daily Global Solar Radiation From Cloud Cover In Thailand. Procedia
Engineering, 32, 399�406. Google Scholar
Noorian, Ali Mohammad, Moradi, Isaac, & Kamali, Gholam
Ali. (2008). Evaluation Of 12 Models To Estimate Hourly Diffuse Irradiation On
Inclined Surfaces. Renewable Energy, 33(6), 1406�1412. Google Scholar
Owolabi, Abdulhameed Babatunde, Nsafon, Benyoh Emmanuel
Kigha, & Huh, Jeung Soo. (2019). Validating The Techno-Economic And
Environmental Sustainability Of Solar Pv Technology In Nigeria Using Retscreen
Experts To Assess Its Viability. Sustainable Energy Technologies And
Assessments, 36(September), 100542. Google Scholar
Reetscreen. (2020). Reetscreen.
Samuel Chukwujindu, Nwokolo. (2017). A Comprehensive Review
Of Empirical Models For Estimating Global Solar Radiation In Africa. Renewable
And Sustainable Energy Reviews, 78(July), 955�995. Google Scholar
Sayago, Silvina, Ovando, Gustavo, Almorox, Javier, &
Bocco, M�nica. (2020). Daily Solar Radiation From Nasa-Power Product: Assessing
Its Accuracy Considering Atmospheric Transparency. International Journal Of
Remote Sensing, 41(3), 897�910. Google Scholar
Tan Sbk, Shuy Eb, Chua Lhc. (2007). Modeling Hourly And Daily
Open-Water Evaporation Rates In Areas With An Equatorial Climate. Hydrol
Process, 21(November 2008), 486�499. Google Scholar
Yıldırım, H. Başak, Teke, Ahmet, &
Antonanzas-Torres, Fernando. (2018). Evaluation Of Classical Parametric Models
For Estimating Solar Radiation In The Eastern Mediterranean Region Of Turkey. Renewable
And Sustainable Energy Reviews, 82(August), 2053�2065. Google Scholar
Harry, Rudi
Gianto, Redi R Yacoub, Ismail Yusuf, Bomo Wibowo, Gita Pratiwi (2022) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal
Ilmiah Indonesia |
This article
is licensed under: |