Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398

Vol. 7, No. 4, April 2022

 

STRATEGI BRAND IMAGE SD DARUT THALABAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PESERTA DIDIK

 

Nadia Abidatuz Zahidah Zubandi, Ahmad Sahidah

Universitas Nurul Jadid, Indonesia

Email: n[email protected], [email protected]

 

Abstrak

Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan dari setiap individu, Pendidikan juga telah menjadi faktor penentu keberhasilan pembangunan kualitas� peserta didik. Dengan melakukan strategi brand image dapat meningkatkan nilai lembaga untuk pelanggan melalui peningkatan� efektifitas dan efisiensi dari proses dan aktivitas. Oleh karena itu sekolah harus melakukan strategi brand image demi meningkatkan kualitas peserta didik dan meraih kepercayaan pelanggan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisi dan memahami strategi brand image dalam membangun kualitas peserta didik dengan study kasus di SD Darut Thalabah, Wonosari, Bondowoso. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan study kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi brand image yang dibangun untuk meningkatkan kualitas peserta didik yaitu melalui, gaya kepemimpina kepala solah, reqruitment SDM tenaga pendidik, metode pembelajaran, peningkatan fasilitas pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran.

 

Kata Kunci: brand image; kualitas peserta didik

 

Abstract

Education is one of the needs of every individual, education has also become a determining factor for the success of student quality development. By doing a brand image strategy can increase the value of the institution for customers through increasing the effectiveness and efficiency of processes and activities. Therefore, schools must carry out brand image strategies to improve the quality of students and gain customer trust. The purpose of this study is to analyze and understand brand image strategies in building the quality of students with case studies at Darut Thalabah Elementary School, Wonosari, Bondowoso. The method used is qualitative descriptive with a case study approach. The results showed that the brand image strategy built to improve the quality of students is through, the style of the head of solah leadership, the human resources reqruitment of educators, learning methods, improving learning facilities, and learning evaluation.

 

Keywords: brand image; quality of learners

 

 

 

Pendahuluan

Pendidikan merupakan sarana meningkatkan pengetahuan dan menambah pengalaman untuk mengembangkan diri menjadi pribadi yang lebih baik. Pendidikan selalu berubah dengan mengikuti zaman dan perkembangannya. Seiring dengan perubahan yang signifikan terhadap teknologi dan pengetahuan di era serba digital seperti sekarang ini mendorong terjadinya perubahan pada system dan tata kelola dalam bidang pendidikan. Proses perubahan yang sangat cepat ini harusnya selalu diupdate lembaga pendidikan agar mereka mampu untuk mempertahankan hidup ditengah kondisi sekarang ini dengan menjadikan inovasi sebagai kuncinya. Terlebih dalam meningkatkan kualitas peserta didik dalam proses belajar mengajar bertumpu kepada kemampuan seorang pendidik. Karena keberhasilan ini akan memberikan hal positif bagi peserta didik terutama prestasi yang ditandai dengan adanya lulusan yang berkualitas, sehingga dapat diterima baik oleh masyarakat sekitar. Keberhasilan menandakan bahwa tujuan pembelajaran dan tujuan lembaga pendidikan telah tercapai dan tercapainya tujuan tersebut akan meningkatkan kualitas lembaga pendidikan dan hal itu akan berpengaruh terhadap kualitas peserta didik (Yahdiyani, Muna, Nurjanah, & Wahyuni, 2020).

SD Darut Thalabah sendiri merupakan sekolah dasar yang berada di dalam naungan yayasan darut thalabah. Walaupun sekolah ini bukan madrasah ibtidaiyah (MI) atau sekolah swasta Sd Darut Thalabah mempunyai visi misi yang dapat menjadi keunggulan tersendiri yaitu mewujudkan insan yang santun, terampil, religius, cerdas, disiplin, dan kompetitif. Strategi yang dilakukan oleh SD Darut Thalabah dalam mempersiapkan daya saing di bidang pendidikan salah satunya adalah dengan mengadakan pojok buku di setiap kelas yang bertujuan agar peserta didik lebih leluasa ketika ingin membaca buku tertentu tanpa harus mengunjungi perpustakaan, di sekolah ini juga menerapkan peng asramaan di sekolah ketika sudah menaiki kelas 5 yang bertujuan untuk membangun karakter peserta didik yang berjiwa islami dengan membiasakan berjamaah, mengaji dan ber akhlaqul karimah. keberhasilan sekolah antara lain juga ditentukan oleh keefektivannya kepala sekolah dalam memfungsikan dirinya sebagai pengembang kepribadian, pengelola, pengawas, dan pemberdayaan sekolah (Setyaningsih, 2019). Dengan adanya kepala sekolah yang memfungsikan dirinya sebagai pemimpin yang baik maka sangat berpengaruh terhadap perkembangan sekolah terutama peningkatan kualitas peserta didik.

�Dengan meningkatnya persaingan di dunia pendidikan yang semakin ketat, terbukti dengan adanya upaya lembaga pendidikan yang inovatif dan kreatif untuk terus menggali keunikan dan keunggulan lembaga pendidikannya agar brand atau merk lembaga pendidikannya semakin tinggi diminati oleh masyarakat. Di era sekarang ini muncul sekolah yang di kluster sebagai kelas unggulan, serta banyaknya kompetisi yang dilakukan oleh sekolah swasta maupun negeri untuk memberikan tawaran bermacam keunggulan fasilitas, kegiatan dan biaya pendidikan yang relatif murah untuk menarik perhatian konsumen agar mau bergabung pada lembaga pendidikan tersebut (Rachman, 2018). Sekolah merupakan salah satu bagian dari sebuah masyarakat. Jadi pengaturan sekolah harus dilihat dalam hubungannya dengan komponen-komponen dalam penyelengaraan pendidikan lainnya dan dihubungkan dengan seluruh program masyarakat. Berangkat dari titik tolak pemikiran ini maka perlu ada pengaturan hubungan antara sekolah dan masyarakat (Mundiri, 2016). Maka Sd Darut Thalabah Melihat betapa pentingnya membangun Branding Image pada lembaga pendidikan agar dapat memuaskan masyarakat, stakeholder dan orang tua. tentunya Image Branding yang dimiliki lembaga pendidikan berbeda-beda, semakin baik brand image yang dimiliki lembaga, maka akan mempermudah mendapatkan �pelanggan� dan perhatian masyarakat, di bandingkan dengan lembaga brand image-nya tidak baik. Karena saat ini, pengguna lembaga pendidikan memiliki pengalaman dan pengetahuan memadai, sehingga mereka sangat selektif dalam memilih lembaga pendidikan untuk anak-anaknya

Salah satu permasalahan dalam dunia pendidikan Indonesia adalah masalah biaya pendidikan, karena memang sudah menjadi rahasia umum, biaya pendidikan di Indonesia tergolong sangat mahal dan sangat memberatkan masyarakat lembaga pendidikan yang akan menempanya untuk memiliki daya saing dalam kehidupan pasca keluar dari lembaga pendidikan (Amri & Yahya, 2021). Maka dari itu SD Darut thalabah meringankan biaya sekolah setiap semesternya, hal ini merupakan salah satu cara untuk membangun brand image sekolah agar menjadi pertimbangan masyarakat untuk menempatkan anaknya di sekolah yang biaya nya tidak mahal akan tetapi dapat mengeluarkan peserta didik yang berkualitas.

Berdasarkan hasil penelitian brand image dari (Suryani, 2018) terdapat� pengaruh� antara brand� image dan� biaya� pendidikan terhadap keputusan peserta didik, dan yang paling berpengaruh adalah variabel brand image. Dan penelitian yang dilakukan oleh (Dwiyama, 2019) memperkuat bahwa membangun dan menciptakan brand image yang positif bagi masyarakat. Tidak menutup kemungkinan dengan mempelajari berbagai teori membangun brand image yang telah dijelaskan sebelumnya dapat membantu lembaga-lembaga pendidikan lainnya yang masih dalam kondisi tertinggal, mampu turut serta dalam persaingan pemasaran pendidikan. Dimana pemasaran pendidikan yang dimaksud bukanlah komersialisasi lembaga pendidikan, namun lebih kepada persaingan mutu layanan lembaga pendidikan bagi masyarakat. Dengan melakukan brand image lembaga� pendidikan� yang� positif.� Pemasaran� pendidikan� bukanlah dilakukan� untuk� komersial� melainkan ditekankan� pada persaingan� mutu� layanan� lembaga pendidikan� untuk� masyarakat.�

SD Darut Thalabah menarik peneliti untuk memfokuskan kajiannya dalam� memahami dan mempelajari bagaimana upaya sekolah dalam membangun startegi brand image yang baik dan mencetak peserta didik yang berkualitas, sehingga perkembangan SD Darut Thalabah ini mendapatkan banyak penghargaan, dan juga prestasi baik di tingkat kecamatan, kabupaten, dan nasional.

 

 

 

Metode Penelitian

�Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendeketan kualitatif jenis studi kasus untuk memahami dan menganalisa strategi SD Darut Thalabah dalam meningkatkan kualitas peserta didik. Dalam hal ini peneliti melibatkan diri sebagai intrumen itu sendiri. Dimana peneliti melakukan banyak komunikasi dengan informan dan menginvestigasi data-data yang ada agar lebih banyak memperoleh informasi dan data sehingga keaslian data dapat dipertanggung jawabkan oleh peneliti. Peneliti melakukan observasi lapangan guna memperoleh data yang lengkap dan akurat, dan peneliti melakukan wawancara dengan Kepala Sekolah SD Darut Thalabah, koordinator bag.Kesiswaan SD Darut Thalabah.

tahapan analisis sata yang dilakukan peneliti sesuai dengan cara yang ditentukan sebelumnya meliputi kegiatan mengelolah dan mengorganisir data baik melalui kegiatan-kegiatan observasi, wawancara maupun dokumentasi dengan subjek penelitian yang ada dalam SD Darut Thalabah.

 

Hasil dan Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, strategi brand image dalam meningkatkan kualitas peserta didik di SD Darut Thalabah, Wonosari,� Bondowoso, sebagai berikut:

A.    Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah

Gaya kepemimpinan seseorang kepala sekolah dalam memimpin sekolah memiliki peran yang penting karena kepemimpinan sebagai konsep manajemen merupakan kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain (Jaya, 2021). Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan KDJ selaku kepala sekolah SD Darut Thalabah Wonosari, Bondowoso, mengatakan bahwa gaya kepemimpinan yang diterapkan kepala sekolah untuk meningkatkan kinerja yang baik dalam organisasi dengan mengoptimalkan kinerja guru, menjalankan peraturan yang sudah ditetapkan yang mengacu kepada standar prestasi kerja yang diharapkan, disiplin waktu, mengawasi bawahan dan menanamkan pentingnya tugas bawahan selaku salah satu peranan penting dalam membangun karakter siswa di sekolah. Tidak hanya itu kepala sekolah juga harus menjadi pemimpin yang memiliki gaya kepemimpinan berorientasi pada bawahan mencoba untuk lebih memotivasi bawahan dibandingkan hanya mengawasi mereka karena kinerja seorang guru yang optimal dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan seorang kepala sekolah.

Agar menghasilkan produktivitas kerja yang tinggi diperlukan gaya kepemimpinan kepala sekolah yang sangat tepat. Dapat dipahami bahwa, gaya kepemimpinan yang baik dapat mempengaruhi kualitas sebuah organisasi. Sehingga gaya kepemimpinan kepala sekolah yang baik dalam sebuah lembaga sangat diprioritaskan dalam membangun dan meningkatkan kualitas peserta didik. Menurut EW selaku wali murid di SD Darut Thalabah mengatakan bahwa gaya kepemimpinan kepala sekolah di SD Darut Thalabah sangat baik, disiplin, berwibawa, serta memotivasi guru agar mengembangkan sesuai profesi mereka masing masing, akan tetapi tidak hanya memberi motivasi kepada guru, juga memberi motivasi kepada siswa agar mengembangkan kemampuan mereka dalam berbagai hal baik di bidang mata pelajaran sekolah ataupun di ekstrakulikuler.

Gaya kepemimpinan dapat dilaksanakan bersamaan dan seimbang dalam suatu proses kepemimpinan kepala sekolah dan Penerapan yang seimbang tersebut dapat mendorong terciptanya kinerja guru. dengan gaya yang diterapkan mampu mempengaruhi pendidik�� dan�� tenaga�� kependidikan�� mencapai�� tujuan�� sekolah Kepala sekolah memiliki tugas untuk memimpin, membimbing, melaksanakan, mengarahkan dan memotivasi baik staf �pengajar maupun non-pengajar (Jaya, 2021) dengan adanya kepala sekolah yang menerapkan Manajemen sekolah dengan efektif merupakan faktor yang dapat mempengaruhi kualitas Pendidikan. Dilihat dari perspektif manajemen, sekolah yang efektif mengupayakan pemanfaatan yang optimal dari seluruh komponen sekolah. Sebagai lembaga pendidikan formal, sekolah dituntut untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan akademik, keterampilan, sikap dan mental, serta kepribadian yang kompeten sehingga peserta didik memiliki daya saing setelah lulus dari suatu lembaga. ��

Pentingya gaya kepemimpinan kepala sekolah merupakan faktor penentu kesuksesan suatu organisasi atau perusahaan. Keahlian dalam membaca peluang kedepan, meminimalisir ancaman eksternal dan internal (Dan, Interaktif, & Hernando, 2021) tidak boleh diremehkan karena akan� berdampak besar pada pendidikan siswa. Dengan adanya kepala sekolah yang aktif dalam organisasi dapat� berpengaruh sebagai penunjang kemajuan sekolah� gaya kepemimpinan merupa-kan salah satu faktor yang dapat mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran sekolah melalui program-program yang dilaksanakan secara terencana dan bertahap yang berpengaruh terhadap kepuasan kerja, kepercayaan serta komitmen organisasi. Kepala sekolah dituntut mempunyai kemampuan manajemen dan kepemimpinan yang memadai agar mampu mengambil inisiatif dan prakarsa untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.

B.    Recruitment SDM Tenaga Pendidik

Sumber daya manusia merancang dan membuat organisasi sehingga dapat bertahan dan berhasil mencapai tujuan, bila sumber -daya manusia diabaikan maka organisasi tidak mencapai tujuan dan sasaran. Dengan kehadiran sumber daya manusia didalam organisasi menjadi lebih penting karena organisasi itu sendiri diciptakan oleh manusia, dan sumber daya inilah yang membuat organisasi itu bisa bertahan (survive) dan sukses (Sutiawan & Fauzan, 2021). Peran dan pentingnya Sumber Daya Manusia dalam organisasi adalah bahwa segala potensi sumber daya yang dimiliki manusia yang dapat dimanfaatkan sebagai usaha untuk meraih keberhasilan dalam mencapai tujuan baik secara pribadi individu maupun di dalam organisasi.

SDM tenaga pendidik yang sesuai dengan kebutuhan, sangat besar pengaruhnya terhadap kualitas peserta didik. Menurut KDJ selaku kepala sekolah SD Darut Thalabah, Wonosari, Bondowoso mengatakan Guru yang berkompeten dalam mendidik anak didik mampu melaksanakan tugas yaitu menyerahkan kebudayaan kepada anak didik berupa kepandaian, keterampilan, dan pengalaman, yang membuat peserta didik lebih berkembang. Membentuk kepribadian anak yang harmonis, sesuai cita-cita dasar negara kita Pancasila, menyiapkan anak menjadi warga negara yang baik sesuai undang-undang pendidikan (Utomo, Purnomo, & Nazarudin, 2021) tenaga pendidik yang profesional mampu beradaptasi berbagai karakter siswa, memberikan pemahaman dalam pembelajaran, dapat mengembangkan kurikulum, dan dapat mengembangkan potensi siswa.

Rekrutmen tenaga pendidik dilakukan dalam suatu lembaga pendidikan memiliki beberapa alasan sehingga diadakan lowongan kerja. Adapun alasannya, meliputi penambahan pekerjaan dan kegiatan baru, adanya tenaga pendidik yang pindah ke lembaga pendidikan lain, adanya pekerja yang berhenti atau pensiun. Dari ketiga alasan tersebut di atas suatu lembaga pendidikan segera melakukan perekrutan tenaga pendidik karena memiliki alasan-alasan tertentu sehingga terciptanya pekerjaan dan kegiatan baru di lembaga pendidikan.� Menurut KDJ selaku kepala sekolah SD Darut Thalabah Wonosari, Bondowoso mengatakan bahwa, dalam merekrut tenaga pendidik di SD Darut Thalabah meliputi persyaratan teknis, persyaratan administratif, harus lulusan S1 sarjana pendidikan, menyesuaikan potensi tenaga pendidik dalam mata pelajaran yang dibutuhkan, dan juga mengadakan pembinaan RPP. Sekolah juga mengharuskan tenaga pendidik menguasai teknik mengajar, terampil mendesain program pengajaran serta memiliki motivasi dan cita-cita memajukan pendidikan/pengajaran (A�yun, Imron, & Arifin, 2019).

Manajemen sumber daya manusia merupakan bagian dari manajemen keorganisasian yang memusatkan perhatian pada unsur manusia (Senen, Krisnaldy, & Ishak, 2021). Dan mutu sebuah kelulusan adalah kualitas peserta didik yang� dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan jika dapat melanjutkan pendidikannya, maka dalam dunia kerja dapat diterima dengan baik, mandiri, serta diterima dengan baik dalam kehidupan bermasyarakat pula.

C.    Metode Pembelajaran

Salah satu pemecahan berbagai permasalahan yang dapat digunakan dalam rangka peningkatan kualitas peserta didik adalah dengan memperbaiki atau meningkatkan layanan pendidikan yang dilaksanakan dalam konteks pembelajaran di kelas. Oleh karena itu, diperlukan jembatan berpikir dengan menggunakan teknik maupun metode pembelajaran yang mampu menciptakan suasana yang menarik agar merangsang kemampuan berpikir serta menambah pengalaman belajar siswa. Memilih metode-metode pembelajaran yang baik dan tepat untuk sebuah pembelajaran adalah salah satu upaya yang harus dilakukan seorang guru agar mampu mencapai tujuan pembelajaran.

Sebagai tenaga pendidik harus selektif memilih model pembelajaran secara tepat. Salah satu faktor yang mempengaruhi penentuan metode pembelajaran adalah materi pembelajaran. Metode yang efektif untuk pengajaran materi satu belum tentu efektif untuk mengajarkan materi yang lain. Setiap materi mempunyai karakteristik yang menentukan metode pembelajaran yang digunakan untuk materi tersebut (Jaya, 2021) menurut NI selaku bagian kurikulum di SD Darut Thalabah, wonosari, bondowoso mengatakan bahwa metode pembelajaran yang dilakukan dikelas yaitu dengan metode diskusi, tanya jawab, discovery, dan juga ceramah.

�Dengan melakukan metode diskusi maka akan mendorong peserta didik untuk memberikan ide/pemikiran yang dapat meningkatkan partisipasi peserta didik yang masih belum bisa banyak bicara dalam berargumen serta menghargai pendapat orang lain dalam memecahkan sebuah permasalahan� sehingga� mereka� dapat� bertukar� pikiran� untuk� mendapatkan� solusi yang benar melalui kesepakatan bersama (Munthe & Rahmah, 2022). Dalam hal ini guru harus mampu dalam pengorganisasian pembelajaran, penyampaian pembelajaran dan pengelolaan pembelajaran.metode ini mampu membantu siswa mengembangkan kepercayaan diri dalam mengemukakan pendapat sehingga siswa lebih aktif dalam kelas.

Kemudian metode tanya jawab dengan minat belajar peserta didik ialah untuk mengembangkan kreatifitas berfikir peserta didik secara aktif dan sistematis serta mendapat respon lisan dari peserta didik (Mariani, Sembiring, & Silaban, n.d.) sehingga dapat menumbuhkan minat belajar yang dapat� memaksimalkan� partisipasi� aktif� siswa� serta� komunikasi� yang� terjadi� di� dalam� kelas. Dengan membiasakan peserta didik untuk bertanya atau sebaliknya guru bertanya kepada peserta didik saling� berdiskusi� secara� aktif� dan saling� menanggapi� jawaban peserta didik� lainnya� berdasarkan� materi� yang� telah� diterima sehingga peserta didik memiliki kemampuan untuk mengemukaan hal-hal yang dianggap perlu untuk mereka ketahui.

Kurang berkembangnya kemampuan presentasi peserta didik dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya pengaruh guru yang selalu mengandalakan pembelajaran konvensional, siswa yang cenderung malas dalam mengidentifikasi suatu masalah, dll. dikarenakan keterbatasan pengetahuan guru dan kebiasaan peserta didik dalam belajar dengan cara konvensional belum memungkinkan bisa menumbuhkan kemampuan kemampuan peserta didik dalam proses belajar� di kelas. Berbicara tentang kurikulum 2013, bahwa kurikulum ini ada sebagai penyempurnaan terhadap kurikulum sebelumnya. Hal itu berarti akan ada pengimplementasian strategi pembelajaran yang bagus terhadap pembelajaran, oleh karena itu Kemendikbud sudah mengatur bahwa pembelajaran yang diangap cocok adalah yang mempunyai konsep pendekatan (Dasar & Pasaman, 2022) menurut hasil wawncara dengan RL sebagai tenaga pengajar di SD Darut Thalabah, wonosari, bondwoso mengatakan bahwa metode pembelajaran yang sering digunakan di dalam kelas yaitu metode discovery learning karena pembelajaran tersebut dapat membuat siswa mengkonstruksi pengetahuannya sendiri menemukan pengetahuannya sendiri sehingga pembelajarannya akan lebih bermakna kepada siswa dan pada akhirnya siswa akan mendapat sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya setelah selesai pembelajaran. metode Discovery Learning ini akan menjadikan siswa aktif dalam mengeluarkan gagasan dan bisa membantu siswa untuk memperkuat konsep belajarnya.

D.    Peningkatan Fasilitas Pembelajaran

Untuk menunjang� kualitas peserta didik, sekolah harus melakukan peningkatan terhadap fasilitas pembelajaran. Penyediaan fasilitas belajar atau sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajar, seperti gedung, ruang kelas, meja kursi, serta alat-alat dan media pengajaran. Adapun yang dimaksud dengan prasarana pendidikan adalah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan atau pengajaran, seperti halaman, taman sekolah, tetapi jika dimanfaatkan secara langsung untuk proses belajar mengajar, seperti taman sekolah untuk pengajaran ipa, halaman sekolah sebagai sekaligus lapangan olahraga, komponen tersebut merupakan sarana pendidikan. Semakin baik dan lengkap fasilitas yang diberikan, maka akan menambah motivasi peserta didik dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar, sebaliknya apabila fasilitas hanya apa adanya, hanya sebatas memenuhi syarat asal ada, tentunya akan mempengaruhi motivasi belajar peserta didik (Damanik, 2019) motivasi yang kuat akan menumbuhkan gairah, semangat, dan perasaan senang untuk belajar. Seseorang akan menampakkan minat, perhatian, konsentrasi penuh, ketekunan tinggi, serta berorientasi pada prestasi tanpa mengenal perasaan bosan apabila ia mempunyai motivasi belajar.

Menurut KDJ selaku kepala sekolah di SD Darut Thalabah mengatakan bahwa fasilitas yang sudah ada di sekolah kurang memadai karena kurangnya lahan untuk membangun kelas 5 dan 6 sehingga mereka harus melaksanakan kegiatan belajar di masjid atau musholla. Hal ini dapat menurangi minat siswa dalam proses belajar dikelas, menurut observasi yang dilakukan peneliti di SD Darut thalabah,wonosari, bondowoso. Ketika pembelajaran dilakukan dimasjid mushollah peserta didik cenderung kurang fokus kepada pengajar karena tempat terbuka sehingga menarik peserta didik untuk memfokuskan pandangannya keluar ruangan. Akan tetapi berbeda lagi jika proses pembelajaran dilakukan di taman sekolah atau halaman sekolah mereka akan merasa lebih fresh dan nyaman ketika berada di luar ruangan dengan pikiran dan otak tenang maka peserta didik akan menemukan ide ide menarik ketika belajar.

Adanya fasilitas pembelajaran juga dapat meningkatkan prestasi belajar yang merupakan tolak ukur keberhasilan dalam proses pembelajaran yang memberikan gambaran mengenai sejauh mana pemahaman siswa akan pengetahuan yang diperolehnya disekolah (Febriani & Sarino, 2017) prestasi belajar� merupakan� salah� satu� indikator pencapain tujuan nasional pendidikan. Peserta didik� yang� mempunyai� motivasi� dan� displin� belajar� yang tinggi akan� selalu bersungguh-sungguh� dalam� belajar� dan� dengan� tekun� mempelajari materi materi� pelajaran� yang diperoleh disekolah sehingga kelak mendapat prestasi belajar yang tinggi.Prestasi belajar juga berarti suatu pencapaian yang diperoleh peserta didik dalam kegiatan belajar. Dan prestasi ini juga bisa didapatkan dalam kegiatan ekstrakulikuler, berikut beberapa prestasi yang sudah digapai. SD Darut Thalabah, wonosari, bondowoso, juga mengadakan pengasramaan kelas 4, 5 dihukumi sunnah dan untuk kelas 6 wajib, kegiatan yang dilakukan selama pengasramaan yaitu mengaji kitab kuning, mengulang pembelajaran di sekolah, jamaah dan mengaji al-quran, kegiatan ini juga menjadi pembeda SD Darut Thalabah dengan sekolah lain yang menanamkan jiwa islami sejak dini. Akan tetapi kegiatan ini terjeda ketika ada virus COVID-19 yang mengharuskan kita untuk lebih menjaga diri dari kerumunan.

Untuk menunjang perpustakaan sekolah, SD Darut Thalabah mengadakan literasi membaca atau istilahnya pojok buku yang berguna untuk meningkatkan minat baca peserta didik agar mempermudah peserta didik dalam mengerjakan tugas seperti membuat kliping, mengarang dll. SD Darut Thalabah juga cukup Melengkapi buku Perpustakaan dan meraih juara 1 perpustakaan terbaik se-kabupaten Bondowoso. Hal ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi pihak sekolah karena telah menerapkan manajemen perpustakaan di sekolah. Kita ketahui bahwa perpustakaan merupakan tempat yang didalamnya terdapat segudang ilmu dan pengetahuan,maka dari itu fasilitas perpustakaan yang memadai juga akan menambah keilmuan para peserta didiknya jika ada kemauan untuk belajar. Keberfungsian perpustakaan secara operasional dikaitkan dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar bagaimana cara menggunakan perpustakaan dengan baik, efektif, dan efisien terutama dalam menggunakan bahan-bahan referensi.

E.    Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi pembelajaran dilaksanakan oleh sekolah SD Darut Thalabah, Wonosari, Bondowoso setiap sebulan sekali di hari sabtu Evaluasi ini dilakukan bersama-sama untuk membahas hal-hal yang dialami selama pembelajaran di kelas, seluruh keluhan dari guru bisa diungkapkan semuanya, sehingga para guru dan kepala sekolah beserta jajarannya dapat membuat solusi atas persetujuan bersama. mengatakan evaluasi pembelajaran dilakukan dari mulai anak datang sampai anak pulang ke rumah masing-masing. Misalnya, apakah anak-anak mau ditinggal orang tuanya hingga akhir waktu penjemputan, apakah perkembangan anak sudah muncul dan aspek-aspek lain yang perlu dievaluasi.

�Dalam melakukan evaluasi, pendidik membuat catatan keluhan tersendiri. Selain itu, dalam setiap harinya pendidik mengisi penilaian harian pada anak saat pembelajaran. Penilaian harian ini juga diberikan kepada siswa setiap subtema seminggu sekali, akan tetapi juga ada guru yang mengadakan penilain di setiap pergantian tema yaitu sebulan sekali, dan untuk penilaian tengah semester dilakukan setiap 3� bulan sekali.

Metode yang digunakan dalam melakukan evaluasi adalah metode observasi atau pengamatan, yaitu dilakukan dengan mengamati perilaku dan aktivitas anak dalam suatu waktu atau kegiatan. Evaluasi mengenai perkembangan anak dilakukan sesuai dengan tingkat perkembangan anak dari perkembangan moral, kognitif, sosial, serta emosional. Hasil evaluasi dicatat di format penilaian harian anak yang dibawa oleh masing- masing pendidik� (Mustajab, Baharun, & Iltiqoiyah, 2020). Pelaksanaan evaluasi ialah inti dari pelaksanaan pendidikan dan suatu keharusan untuk dilakukan serta menjadi catatan penting guna memetakan capaian siswa pada proses pembelajaran dan memperoleh feedback bagi siswa.

 

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini strategi brand image dalam meningkatkan kualitas peserta didik di SD Darut Thalabah sangat diperhatikan agar lebih menarik dan memberikan kenyamanan kepada konsumen melalui berbagai aspek. Dengan beberapa aspek yang dapat menunjang kualitas peserta didik seperti dengan perekrutan tenaga pendidik, fasilitas pembelajaran, metode pembelajaran, dan evaluasi. Gaya kepemimpinan sekolah yang baik akan berpengaruh kepada motivasi kerja, prestasi belajar dan budaya organisasi, sekolah juga harus mempersiapkan daya saing pendidikan yang sudah menggunakan kecanggihan teknologi, sekolah perlu meningkatkan fasilitas sekolah terutama kelas. Peneliti berharap akan ada penelitian lanjutan tentang lanjutan brand credibility, sehingga mampu melengkapi keterbatasan penelitian.

 


BIBLIOGRAFI

 

A�yun, Qurratu, Imron, Ali, & Arifin, Imron. (2019). Rekrutmen Tenaga Pendidik di SMA. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, Dan Pengembangan, 4(7), 850. https://doi.org/10.17977/jptpp.v4i7.12613 Google Scholar

 

Amri, Ulil, & Yahya, Yahya. (2021). Pengaruh Biaya Pendidikan terhadap Keputusan Memilih Lembaga Pendidikan. Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(5), 2355�22610. Google Scholar

 

Damanik, Bahrudi Efendi. (2019). Pengaruh Fasilitas Dan Lingkungan Belajar Terhadap Motivasi Belajar. Publikasi Pendidikan, 9(1), 46. https://doi.org/10.26858/publikan.v9i1.7739 Google Scholar

 

Dan, Diagnostik, Interaktif, Subjektif, & Hernando, Riski. (2021). Keadilan Evaluasi. 19(2). Google Scholar

 

Dasar, Sekolah, & Pasaman, Negeri. (2022). Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan Metode Discovery dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V Sekolah Dasar Era Marlini. 4(2), 1981�1990.

 

Dwiyama, Fajri. (2019). Brand Image: Upaya Memasarkan Pendidikan Bagi Lembaga Yang Kurang Mampu Bersaing. Adaara: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 9(2), 880�891. https://doi.org/10.35673/ajmpi.v9i2.424 Google Scholar

 

Febriani, Putri Siti, & Sarino, Alit. (2017). Dampak Cara Belajar Dan Fasilitas Belajar Dalam Meningkatan Prestasi Belajar Siswa Sekolah Menengah Kejuruan. Jurnal Manajerial, 16(1), 163. https://doi.org/10.17509/manajerial.v16i1.10584 Google Scholar

 

Jaya, Wayan Satria. (2021). Kinerja Guru Ditinjau dari Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Motivasi Kerja. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(3), 1286�1294. https://doi.org/10.31004/obsesi.v6i3.1738 Google Scholar

 

Mariani, Eni, Sembiring, Suriani Br., & Silaban, Refri Andriadi. (n.d.). Hubungan Metode Tanya Jawab Guru Terhadap Minat Belajar Kelas Vii Smp 1 Pulau Rakyat Asahan. Jurnal Pendidikan Religius, 4(1), 71. Google Scholar

 

Mundiri, Akmal. (2016). Strategi Membangun Branding Image Dalam Meningkatkan Daya Saing Lembaga Pendidikan. Jurnal Pedagogik: Jurnal Pendidikan, 3(2), 58�72. Google Scholar

 

Munthe, Wilianda, & Rahmah, Aziza. (2022). Strategi Pembelajaran dengan Metode Diskusi dalam Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan ( Studi Kasus Kelas VII-E MTsN 3 Labuhanbatu Utara ). 6, 132�135. Google Scholar

 

Mustajab, Mustajab, Baharun, Hasan, & Iltiqoiyah, Lutfiatul. (2020). Manajemen Pembelajaran melalui Pendekatan BCCT dalam Meningkatkan Multiple intelligences Anak. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5(2), 1368�1381. Google Scholar

 

Rachman, Tahar. (2018). 済無No Title No Title No Title. Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951�952., 7(2), 10�27.

 

Senen, Senen, Krisnaldy, Krisnaldy, & Ishak, Gos. (2021). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Motivasi (Studi Kasus Yayasan Nurul Ihsan). Jurnal Arastirma, 1(1), 165�172. https://doi.org/10.32493/arastirma.v1i1.10072 Google Scholar

 

Setyaningsih, Kris. (2019). Democratic Leadership: Upaya Kepala Sekolah dalam Membangun Kualitas Peserta Didik di Sekolah Dasar (SD) Tunas Teladan Palembang. MANAGERIA: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 4(1), 1�18. https://doi.org/10.14421/manageria.2019.41-01 Google Scholar

 

Suryani, Ade Nia. (2018). Pengaruh Brand Image Dan Biaya Pendidikan Terhadap Keputusan Mahasiswa Dalam Memilih Program Studi Manajemen Di Stie Rahmaniyah Sekayu (Studi Kasus Mahasiswa Program Studi Manajemen Angkatan 2013/2014). Jurnal Manajemen Kompeten, 1(1), 71. https://doi.org/10.51877/mnjm.v1i1.21 Google Scholar

 

Sutiawan, Sony, & Fauzan, Ahmad. (2021). Pengembangan Sumber Daya Manusia Di Sekolah Alam Lampung. Al-Idarah : Jurnal Kependidikan Islam, 11(1), 39�49. Google Scholar

 

Utomo, Prasetyo Budi, Purnomo, Mulyadi Eko, & Nazarudin, Mgs. (2021). Studi Perencanaan Manajemen Sumber Daya Manusia Tenaga Pendidik di SD Islam Palembang. Studia Manageria, 3(1), 83�97. https://doi.org/10.19109/studiamanageria.v3i1.6814 Google Scholar

 

Yahdiyani, Nurilatul Rahmah, Muna, Ani Roisatul, Nurjanah, Septi, & Wahyuni, Sri. (2020). Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kualitas Peserta didik di SDN Martapuro 2 Kabupaten Pasuruan. Journal of Education, Psychology and Counselling, 2(1), 327�336. Google Scholar

 

Copyright holder:

Nadia Abidatuz Zahidah Zubandi, Ahmad Sahidah (2022)

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

This article is licensed under: