Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 4, April 2022
PERBANDINGAN
E-LEARNING GOOGLE WORKSPACE FOR EDUCATION DAN OFFICE 365 FOR EDUCATION UNTUK
PEMBELAJARAN ONLINE
Halim Darmako
SMKN 2 Kandangan, Kalimantan Selatan, Indonesia
Email: [email protected]
Abstrak
Penggunaan e-learning merupakan salah satu solusi pembelajaran di masa pandemi COVID 19, dikarenakan susahnya akses pembelajaran secara tradisional atau tatap muka. Pandemi
memaksa penerapan protokol Kesehatan yang ketat, diantaranya adalah memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Hal terakhir yang disebutkan yaitu menjaga jarak merupakan
permasalahan tersendiri
yang harus dihadapi oleh pendidik dan peserta didik, terutama dalam Proses Belajar Mengajar (PBM). Untuk itu diperlukanlah suatu cara untuk
mengatasi masalah tersebut yaitu dengan memakai E-learning. Pemilihan E-learning juga merupakan
suatu pekerjaan yang sulit karena harus
bisa mengakomodir kegiatan pembelajaran yaitu perencaan pembelajaran, proses pembelajaran
dan evaluasi pembelajaran itu sendiri. Sebenarnya
ada banyak E-learning yang saat ini bisa
dipilih dan digunakan baik sebelum pandemi
dan selama masa pandemi. diantaranya yang paling terkenal adalah Google Workspace for Education dari
Alphabet dan Office 365 for Education dari Microsoft.
Salah satu keunggulan kedua E-learning di atas adalah dapat digunakan
tanpa mengeluarkan biaya sedikitpun.
Kata Kunci: e-learning, google workspace for education, office
365 for education
Abstract
The use of e-learning is one of the learning solutions during the COVID 19
pandemic, due to the difficulty of accessing traditional or face-to-face
learning. The pandemic forced the implementation of strict health protocols,
including wearing masks, washing hands and maintaining distance. The last thing
mentioned is that maintaining distance is a separate problem that must be faced
by educators and students, especially in the Teaching and Learning Process
(PBM). For that, a way to overcome this problem is needed, namely by using
E-learning. E-learning selection is also a difficult job because it must be
able to accommodate learning activities, namely learning planning, learning processes
and learning evaluation itself. There are actually many E-learnings that can
currently be selected and used both before the pandemic and during the
pandemic. Among the most famous are Google Workspace for Education from
Alphabet and Office 365 for Education from Microsoft. One of the advantages of
the two advantages of E-learning above is that it can be used without incurring
the slightest cost.
Keywords: e-learning, google workspace for education, office 365 for education
Pendahuluan
Revolusi
Web 2.0 merupakan kesempatan
penting bagi para pendidik untuk menglobalisasikan kelas mereka dengan mengambil
manfaat dari perangkat baru itu, untuk mengajak
siswa belajar di luar tingkat kenyamanan
kelas mereka. Web 2.0 memberikan kesempatan untuk memecahkan hambatan (baik sosial atau etnis)
di antara para siswa saat ini (Laurence Peters,
2011)�
Pandemi
COVID 19 memaksa dunia pendidikan
untuk berubah dengan sangat cepat, agar hak peserta didik
untuk mendapatkan pengajaran yang berkualitas dapat tercapai. Penyesuaian harus dilakukan oleh semua pemangku kepentingan mulai dari Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Pendidikan baik Tingkat Provinsi maupun Kabupaten, sampai dengan sekolah
yang memang bersentuhan langsung dengan peserta didik.
Sebelum Pandemi COVID 19 melanda Kemendikbud melalui Menteri barunya yaitu Nadiem
Anwar Makarim, B.A., M.B.A. mencanangkan
program Merdeka Belajar.� Merdeka Belajar menjadi salah satu program untuk menciptakan suasana belajar di sekolah yang bahagia dan menyenangkan bagi peserta didik maupun
para guru. Ketika Pandemi COVID 19 melanda maka Program Merdeka Belajar semakin terlihat manfaatnya, karena guru diberikan keluluasaan dalam mengatur pembelajaran kepada peserta didiknya masing-masing, tentunya sesuai dengan protokol
kesehatan yang berlaku. Dibutuhkan media pembelajaran tepat yang harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi materi pembelajaran sehingga dapat digunakan secara maksimal. tersedia banyak media atau platform pembelajaran berbasis teknologi yang jauh sebelum Pandemi Covid-19, sudah digunakan hanya mungkin belum
maksimal, mengingat proses pembelajaran berlangsung secara konvensional (Sri Gusty,
2020). Pembelajaran yang paling memungkinkan
dan paling aman dilakukan adalah melalui e-learning, hal ini tentunya
semakin mudah berkat perkembangan IPTEK terutama di bidang Internet.
E-Learning juga merupakan ciri
pembelajaran abad 21 yaitu:
1. Informasi
(kapan dan dimana saja), dalam penerapan
pembelajaran di kelas pembelajaran diarahkan untuk mendorong peserta didik untuk
mencari tahu dari berbagai sumber,
bukan hanya diberitahu
2. Komputasi
(lebih cepat memakai mesin), artinya dalam pelaksanaan
pembelajaran diarahkan untuk mampu merumuskan
masalah (menanya), bukan hanya menyelesaikan
masalah (menjawab masalah yang ada)
3. Otomasi
(menjangkau segala pekerjaan rutin), artinya pembelajaran untuk mampu berpikir
analitis dalam pengambilan keputusan, bukan berpikir mekanistis (rutin)
4. Komunikasi
(dari mana dan kapan saja), artinya pembelajaran menekankan pentingnya kerjasama dan berkolaborasi dalam menyelesaikan masalah (Kusyamto, 2018).
Pembelajaran jarak jauh menggunakan
e-learning banyak diminati
oleh pembelajar karena memiliki banyak kelebihan, di antaranya kegiatan belajar mengajar menjadi lebih menarik dan menyenangkan. Selain itu, juga mempermudah pembelajar dalam mengakses materi pembelajaran di mana saja dan kapan saja. Dalam
e-learning, biasanya disediakan
forum diskusi dan ajang interaksi antara sesama pembelajar atau dengan pengajar.
Pembelajaran jarak jauh melalui e-learning membuat jangkauan kegiatan pembelajaran menjadi semakin luas dan terbuka karena lebih fleksibel
dari segi waktu dan tempat. Pengajar pun dapat menyempurnakan dan menyimpan materi yang dilakukan secara periodik sesuai dengan tuntutan
perkembangan keilmuannya dengan lebih mudah
melalui e-learning. Beberapa
e-learning juga menyediakan umpan
balik berupa kuis atau tes
bagi pembelajar maupun hasil penilaian
pengajar. (Fatimah Nur Arifa,
2020).
Ada banyak sekali e-learning yang digunakan
oleh berbagai institusi didunia, baik pendidikan,
militer, kesehatan dan sebagainya diantaranya adalah:
1. Google
Suite
2. Office
365
3. Rumah Belajar
4. Moodle
5. Schoology
6. Edmodo
7. Quipper
8. Docebo
Dari
daftar e-learning di atas, dua
yang paling teratas dipilih
dalam penelitian ini karena beberapa
aspek:
1. Gratis
2. Banyak
yang memakai
3. Mudah digunakan
4. Selalu dikembangkan
5. Banyaknya referensi
6. Server
Tangguh
Server
yang tangguh, sangat penting
dalam pemilihan e-learning
yang dipakai. Karena banyak
layanan e-learning ketika digunakan oleh user yang banyak
(guru dan peserta didik) mengalami down, bahkan tidak bisa diakses.
�
1. Google
Workspace for Education
Gambar 1
Google Suite
Google Suite adalah
produk dari Google yang kini memiliki induk
Alphabet yang terhubung dengan
banyak aplikasi lainnya seperti gmail, gdrive, hangout, youtube, calendar, google classroom dan lainnya.
Banyaknya fasilitas yang disediakan google suite akan memudahkan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Pembelajaran yang dimaksud bukan hanya di kelas saja, melainkan juga di luar kelas karena
peserta didik dapat melakukan pembelajaran dimana pun dan kapan pun dengan mengakses google suite secara
online
1.
Office 365 for Education
Gambar
2
Microsoft
Office 365
Office 365 adalah produk dari
Microsoft yang terhubung juga dengan
banyak produk Microsoft lainnya yang sudah lebih dulu dikenal
di Indonesia misal paket
Microsoft Office (Word, Excel. Power Point, Access). Perbedaan
yang paling mencolok antara
paket Microsoft office biasa
paket Office 365 adalah penggunaan teknologi cloud.
Di bawah ini akan
dijabarkan perbedaan kedua produk di atas secara lebih
mendetail:
1. Registrasi
Untuk menggunakan Google Suite ataupun
Office 365 maka diperlukan registrasi di masing masing webnya untuk Google suite bisa mengunjungi https://edu.google.com/
sedangkan untuk Office 365 bisa di https://www.microsoft.com/id-id/education/products/office
, registrasi ini akan ditinjau oleh tim dari Google maupun Microsoft, dan bisa saja ditolak.
Untuk
Google Suite syarat registrasinya
adalah:
-
Harus memiliki
status nonprofit yang telah
diverifikasi
-
Merupakan institusi pendidikan yang diakui pemerintah, yang terakreditasi secara formal yang memberikan sertifikat yang disetujui secara nasional atau internasional
di tingkat pertama, kedua, atau ketiga.
Untuk
Office 365 tidak disebutkan
secara spesisifik syarat institusi yang bisa menerima akun
for education, hanya menyebutkan
institusi yang memenuhi syarat saja.
2. Harga
Baik
Google Suite maupun Office 365 dapat
dipakai secara gratis apabila registrasi institusi diterima oleh mereka
3. Domain
Pada saat pendaftaran untuk menggunakan versi education maka Google Suite maupun Offfice 365 juga mensyaratkan kepemilikan domain aktif dan valid
website sekolah
4. Lisensi Pengguna (Akun)
Google Suite memberikan
10000 lisensi pengguna sedangkan Office 365 memberikan
5000 lisensi pengguna
5. Kapasitas
Google suite memberikan kapasitas penyimpanan tidak terbatas melalui google drive kecuali di sekolah hanya ada
4 pengguna atau kurang maka masing masing akan diberikan
kapasitas penyimpanan sebesar 1 TB. Sedangkan Office
365 memberikan kapasitas penyimpanan� melalui One
Drive sebesar 1 TB.
6. Cloud
Google Suite dan Office 365 menggunakan
teknologi cloud, Google Suite versi
instalernya dapat dipasang pada perangkat berbasis Android, sedangkan maka Office 365 menawarkan fleksibilitas yang lebih tinggi karena selain
dapat dipasang pada android
juga bisa dipasang di PC. Dengan teknologi cloud maka kedua produk
dapat diakses kapanpun dan dimanapun menggunakan browser
7. Mobile
Baik
Google Suite maupun Office 365 keduanya
dapat diakses dengan sangat baik melalui perangkat mobile misal smartphone dan tablet.
8. Plugin
Google Suite dan Office 365 bisa
di kostumisasi dengan banyaknya plugin yang tersedia, untuk menambah kemampuannya baik yang gratis maupun berbayar
9. SCORM
- Google
Suite tidak mendukung penggunaan SCORM
- Sedangkan
Office 365 mendukung penggunaan
SCORM. Dengan SCORM maka konten pembelajaran dapat didistribusikan dan dipergunakan Kembali
10. Perangkat
Spesifikasi
minimum untuk menggunakan
Google Suite dan Office 365 pada PC adalah sebagai berikut:
A. Komputer dan
Prosesor
-
Sistem Operasi Windows: Prosesor 2-core
1,6 GHz atau yang lebih cepat
-
macOS: Prosesor
Intel
B. Memori
-
Sistem Operasi Windows: RAM 4 GB; RAM 2 GB (32-bit)
-
macOS: RAM 4 GB
C. Hard
disk
-
Sistem Operasi Windows: 4 GB ruang disk
yang tersedia
-
macOS: 10 GB ruang
disk yang tersedia; hard disk berformat
HFS+ (juga dikenal sebagai
Mac OS Extended) atau APFS Pembaruan
mungkin memerlukan penyimpanan tambahan seiring waktu.
D. Layar
-
Sistem Operasi Windows: Resolusi layar 1280 x 768 (versi 32-bit memerlukan akselerasi perangkat keras untuk layar 4K dan yang lebih tinggi)
-
macOS: Resolusi layar 1280 x 800
E. Grafis
-
Sistem Operasi Windows: Akselerasi perangkat keras grafis memerlukan DirectX 9 atau yang lebih baru, dengan WDDM 2.0 atau yang lebih tinggi untuk Windows 10 (atau WDDM 1.3 atau yang lebih tinggi untuk
Windows 10 Fall Creators Update).
-
macOS: Tidak ada persyaratan grafis.
F. Sistem operasi
-
Sistem Operasi Windows: Windows 10, Windows 8.1, Windows Server
2019, Windows Server 2016
-
macOS: Salah satu
dari tiga versi terbaru macOS. Ketika ada versi utama
baru macOS yang dirilis, berarti versi macOS tersebut dan dua versi sebelumnya.
G. Untuk pengalaman terbaik, gunakan build terbaru setiap sistem operasi
yang disebutkan di atas. Ketersediaan fitur dan fungsionalitas produk mungkin bervariasi pada sistem yang lebih.
H. Browser
-
Versi terbaru Microsoft Edge, Internet Explorer, Safari, Chrome, atau Firefox.
I. Versi
.NET
-
Sistem Operasi Windows: beberapa fitur mungkin memerlukan
penginstalan .NET 3.5 atau
4.6 dan yang lebih tinggi.
Sedangkan untuk penggunaan versi Android maka sangat disarankan menggunakan Android versi 4.1 atau lebih tinggi, dengan
RAM 2 GB.
11. Produk
yang bisa dipakai
A. Email
-
Google Suite menggunakan
Gmail yang dapat digunakan untuk menulis, mengirim dan menerima email. Kemampuan pencarian bisa digunakan untuk label, tab, kategori, kepada, subyek, kata kunci, teks body, lampiran, obrolan, ukuran pesan dan tanggal. Gmail dapat juga melakukan verifikasi 2 langkah untuk meningkatkan
keamanan. Untuk menulis pesan singkat
bisa menggunakan ikon chat
di bagian bawah kotak masuk. Kontak
dapat diimpor dari email lain misal yahoo dan
outlook.
-
Office 365 menggunakan
Outlook yang dapat digunakan
untuk menulis, mengirim dan menerima email. Kemampuan pencarian bisa digunakan untuk semua folder, kotak masuk, konsep,
dan berdasarkan tanggal. Seperti Gmail Outlook juga bisa menggunakan verifikasi 2 langkah untuk menambah
tingkat keamanan akun email. Untuk pesan singkat outlook menggunakan skype. Impor kontak juga bisa dilakukan dari Gmail dan Yahoo. Untuk menambah kehandalan Oulook maka pengguna Office 365 juga dapat memanfaat Microsoft
Exchange sebagai server email, dan memudahkan dalam pengelolaan manajemen email
B. Office
-
Pengolah
Kata, Google Suite menggunakan Google Docs sedangkan Office 365 mengandalkan
Microsoft Word
-
Pengolah
Angka, Google Suite menggunakan Google Sheets sedangkan Office 365 menggunakan
Microsoft Excel
-
Presentasi,
Google Suite menggunakan Google Slides sedangakan Office 365 menggunakan
Micorosft PowerPoint
C. Konferensi
-
Untuk melakukan konferensi Google Suite
menggunakan Google Meet yang bisa
digunakan untuk konferensi sampai 100 orang.
-
Sedangkan
Office 365 menggunakan skype untuk
konferensi dan bisa menampung sampai 50 orang.
D. Penyimpanan
-
Google Suite mengandalkan
Gdrive untuk penyimpanan, yang bisa juga digunakan untuk sharing file
-
Office 365 menggunakan
Onedrive untuk penyimpanan, bisa juga digunakan untuk sharing file �
E. Portal
-
Google Suite menggunakan
Google Sites untuk membuat
portal atau website
-
Office 365 menggunakan
SharePoint
F. Formulir
Formulir erat kaitannya dalam e-learning karena dengan formulir maka guru dapat memberikan soal dengan berbagai tipe misal pilihan
ganda, dan esay, dengan Formulir dapat juga dibuat survey.
-
Google Suite menggunakan
Google Forms
-
Office 365 menggunakan
Microsoft Forms
G. Kelas
Online
-
Google Suite menggunakan
Google Classroom
-
Office 365 menggunakan
Microsoft Teams �
Pembuatan Kelas Online akan dibahas lebih mendetail
karena disinilah inti dari e-learning
1. Google
Classroom
Bagi sekolah yang sudah mendapatkan akun Google Workspace
for Education maka sekolah dapat menambahkan guru dan peserta didik sampai
10000 orang, sedangkan untuk
masing-masing kelas bisa menampung sampai 1000 orang, tentunya jumlah ini sudah lebih
dari cukup untuk tingkatan sekolah. Setelah guru mendapatkan akunnya maka dapat langsung
melakukan proses belajar mengajar, Langkah-langkahnya
A. Login
di https://edu.google.com
, dan pilih Google Classroom,
karena Google menggunakan
system Single Sign On (SSO) maka darimanapun
anda masuk ke produk google misal email di http://mail.google.com maka
anda bisa saja langsung menuju
classroom.
Gambar
3
Login
pada Google Suite
B. Membuat Kelas
Gambar
4
Membuat Kelas
Untuk membuat kelas akses
tombol + di kanan atas kemudian isikan
nama kelas, mata pelajaran dan ruang yang digunakan.
C. Kode
kelas
Di bawah kelas akanada
kode kelas yang harus dibagikan kepada peserta didik agar dapat bergabung ke kelas
masing-masing guru. Untuk kode
sangat disarankan untuk melakukan copy dan paste, karena sering peserta didik tidak dapat
bergabung ke kelas gurudikarenakan salah kode yang memang berupa huruf dan angka acak. Untuk
peserta didik maka klik gabung
ke kelas dan masukkan kode kelas
yang telah diberikan oleh
guru
D. Forum
Sebagai tempat untuk berdiskusi
antara guru dan peserta didik dapat menggunakan
forum, guru dapat mempost pengumuman dan siswa dapat menanggapi
Gambar
5
Forum
E. Tugas
Guru dapat
memberikan beberapa tipe tugas bagi
peserta didik, yaitu tugas, tugas
kuis, pertanyaan, dan materi dengan mengklik
tombol buat. Biasakan untuk membuat Topik
untuk mengategorikan item
di classroom misal Tugas, Materi dan Presensi
Gambar
6
Tugas
F. Anggota
Pada bagian
ini guru dapat melihat siapa saja
peserta didik yang sudah bergabung, bahkan guru juga dapat mengundang guru lainnya untuk berkolaborasi di kelas dengan menambahkan
guru melalui email
Gambar
7
Anggota
yang terdaftar
G. Nilai
Guru dapat
melihat nilai yang telah diberikan
Gambar
8
Melihat Nilai
di Google Suite
2. Microsoft
Teams
Microsoft Teams dikembangkan
oleh Microsoft dengan lisensi
Office 365 for Education maka guru dan peserta didik bisa
ditambahkan sampai 5000
orang,
A. Login
di https://office.com
, Teams juga menggunakan Single Sign On
Gambar
9
Login
Office 365
B. Kelas
Untuk membuat kelas akses
create team dan berikan nama
untuk kelas begitu juga deskripsi kelasnya.
Gambar 10
Kelas
Office 365
C. Kode
Kelas
Untuk masuk bergabung ke kelas maka
masukkan kode kelas yang didapat dari pengajar
D. Conversation
Untuk berkomunikasi secara interaktif dengan peserta didik, guru dapat memanfaatkan fasilitas Conversation
Gambar 11
Conversation
E. Files
dan Assignments
Untuk memberikan tugas dapat dilakukan melalui upload class materials, sedangkan
ujian dapat dilakukan melalui Assigenments
Gambar 12
Files dan Assignments
F. Anggota
Untuk menambahkan anggota kelas bisa diakses
melalui add member
Gambar 13
Menambahkan Anggota di Office 365
G. Nilai
Nilai dapat
diakses pada menu Grade
Gambar 14
Melihat
Nilai di Office 365
Kesimpulan
Secara singkat perbedaan diantara kedua E-Learning di atas dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 1
Perbadingan Produk Google Dan Office
E-Learning |
Google Workspace for Education |
Office 365 for Education |
Email |
Gmail |
Outlook, Exchange |
Office |
Doc, Sheet, Slide |
Word, Excel, PowerPoint |
Konferensi |
Meet |
Skype |
Penyimpanan |
Drive |
Onedrive |
Portal |
Sites |
SharePoint |
Formulir |
Google Forms |
Microsoft Forms |
Kelas Online |
Classroom |
Teams |
BIBLIOGRAFI
Darmadi, Herru. 2019. SCORM dalam
E-learning. (Online), (https://binus.ac.id/knowledge/2019/01/scorm-dalam-e-learning/).
Diakses 25 Desember 2020.
Jamaludin, dkk. 2020. TEACHING FROM HOME: dari
Belajar Merdeka menuju
Merdeka Belajar. Medan: Yayasan Kita Menulis.
Kusyamto. 2018. Desain Pembelajaran Kontemporer Konsep & Gaya Mengajar Abad
21. Sidoarjo: Nizamia
Learning Center.
Microsoft
Reporter. 2020. Educators can now use SCORM curricula within Microsoft
Teams. (Online), (https://news.microsoft.com/en-gb/2020/08/03/educators-can-now-use-scorm-curricula-within-microsoft-teams/),
diakses 25 Desember 2020.
Musfiqon, HM. 2016. Gaya
Mengajar Mulai A-Z. Sidoarjo: Nizamia Learning Center.
Nur, Fatimah, Arifah, dkk. TEACHING FROM HOME: dari Belajar Merdeka menuju Merdeka Belajar, 2020,
Yayasan Kita Menulis, Medan.
Sekretariat GTK. Merdeka Belajar. (Online),
(https://gtk.kemdikbud.go.id/read-news/merdeka-belajar), Diakses
23 Desember 2020.
Sri Gusty, dkk. 2020.� Belajar Mandiri: Pembelajaran Daring di Tengah Pandemi
Covid-19. Medan: Yayasan Kita Menulis.
Sujatmiko, Eko. 2012. Kamus Teknologi Informasi dan Komunikasi. Surakarta: PT. Aksarra
Sinergi Media.
Peters, Laurence.
2011. Pendidikan Global Menggunakan Teknologi untuk Memperkenalkan Dunia Global Kepada
Para Siswa. Indeks. Jakarta
Barat
Spencer, Laura.
2017. Gmail vs Outlook: Apa Layanan
Email (Gratis) yang Terbaik?. (Online) , (https://business.tutsplus.com/id/articles/gmail-vs-outlook-whats-the-best-free-email-service--cms-28195),
diakses 25 Desember 2020
-. 2017. G
Suite VS Office 365 (Bagian 1). (Online), (https://www.pointstar.co.id/id/fitur-g-suite-vs-office-365-bagian-1/),
diakses 25 Desember 2020.
Copyright holder: Halim Darmako (2022) |
First publication right: Syntax Literate:
Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |