Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849

e-ISSN: 2548-1398

Vol. 7, No. 4, April 2022

 

TERAPI SPIRITUAL TERHADAP STRESS PADA PENGGUNA NARKOBA

 

Wawan Rismawan, Evi Irmayanti, Rina Aprianti

Universitas Bakti Tunas Husada Tasikmalaya, Indonesia

Email: [email protected], [email protected]

 

Abstrak

Pendahuluan Pengguna narkoba di Indonesia 700 ribu jiwa, tahun 2015 sekitar 800 ribu orang, 50% pengguna narkoba pekerja (pemerintah dan swasta) sisanya adalah mahasiswa, pelajar, serta pengangguran. Penyebabnya karena tingkat stress yang tinggi, gaya hidup yang salah, penghasilan yang tinggi sehingga mampu membeli obat. Tujuan Bagaimana pengaruh terapi spiritual terhadap stres pada pengguna narkoba? Metodologi telaah literatur jenis narrative review terhadap database google scholar dengan PICOS di peroleh 324 artikel baik kuantitatif ataupun kualitatif. 90% artikel menyatakan ada pengaruh terapi spiritual terhadap stress pada pengguna narkoba, jenis terapi spiritual diantaranya dzikir, 10% nya tidak mengalami perubahan. Simpulan Terapi spiritual terbukti dapat mengatasi stress pada pengguna narkoba.

 

Kata Kunci; spiritual; religious; therapy; kecemasan; anxiety; anxiety disorder; napza/   narkoba.

 

Abstract

Introduction: Drug users in Indonesia are 700 thousand people, in 2015 around 800 thousand people, 50% of working drug users (government and private) the rest are students, students, and unemployed. The reason is because of high stress levels, wrong lifestyle, high income so that they can buy medicine. Objective: How does spiritual therapy affect stress in drug users? Methodology: a literature review of the type of narrative review of the Google Scholar database with PICOS obtained 324 articles, both quantitative and qualitative. 90% of articles state that there is an effect of spiritual therapy on stress in drug users, the types of spiritual therapy include dhikr, 10% of which have not changed. Conclusion: Spiritual therapy is proven to be able to overcome stress in drug users.

 

Keywords: spiritual; religious; therapy; anxiety; anxiety disorders; drugs

 

Pendahuluan

Data hasil penelitian, pengguna narkoba� di Indonesia pada tahun 2014 sebanyak 700 ribu jiwa, pada tahun 2015 sekitar 800 ribu orang, 50% pengguna narkoba pekerja (pemerintah dan swasta) sisanya adalah mahasiswa, pelajar, serta pengangguran. Penyebabnya karena tingkat stress yang tinggi, gaya hidup yang salah, penghasilan yang tinggi sehingga mampu membeli obat (Setiawan, 2015).

Menurut World Health Organization (WHO), prevalensi kejadian stress cukup tinggi dimana hampir dari 350 juta penduduk dunia mengalami stres dan stres merupakan penyakit dengan peringkat ke-4 di dunia. Studi prevalensi stres dilakukan oleh Health and Safety Executive di Inggris melibatkan penduduk Inggris sebanyak 487.000 orang yang masih produktif dari tahun 2013-2014. Kementrian Kesehatan Indonesia pada tahun 2007 menyatakan bahwa dari populasi orang dewasa di Indonesia yang mencapai 150 juta jiwa, sekitar 11,6 persen atau 17,4 juta jiwa mengalami gangguan mental emosional atau gangguan kesehatan jiwa berupa gangguan kecemasan dan depresi. Angka tersebut mengalami penurunan menjadi 6% pada tahun 2013. Data 1.740.000 orang Indonesia yang mengalami gangguan mental emosional atau gangguan kesehatan jiwa berupa gangguan kecemasan dan depresi (Saputri, 2017).

Data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI Jakarta menunjukkan jumlah penduduk stres mencapai 1,33 juta dari 9,5 juta jiwa (14% dari 9,5 juta). Data dari Dinas Kesejahteraan Sosial Provinsi Jawa Tengah tahun 2006 tercatat 704.000 orang mengalami gangguan kejiwaan, 608.000 di antaranya mengalami stress (Saputri, 2017).

Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Rikesdas, 2013) prevalensi kejadian stres pada remaja meningkat dari tahun ketahun. Sebesar (6,0%) masyarakat Indonesia yang berumur lebih dari 15 tahun mengalami gangguan mental emosional berupa stres, kecemasan, dan depresi. Prevalensi gangguan mental emosional (depresi, cemas dan stres) pada penduduk usia 15 tahun keatas di DIY sebesar 8,1%, diatas prevalensi nasional yaitu 6,0%. Pada kelompok usia 15-24 tahun prevalensinya sebanyak 5,6% (Kemenkes RI, 2013). Prevalensi gangguan mental emosional pada usia 15-24 tahun di DIY mempunyai angka yang lebih tinggi dari angka nasional yaitu 9,5%. Gangguan mental emosional di Kota Yogyakarta memiliki prevalensi lebih tinggi diatas nasional maupun Provinsi DIY yaitu 11,4% (Kemenkes RI, 2013 dalam Azis dan Rahayu, 2017).

Program terapi metadon merupakan salah satu terapi substitusi yang sering menjadi pilihan untuk menangani ketergantungan heroin. Program ini diperkirakan dapat meningkatkan kualitas hidup kliennya. Pada 35 responden yang ikut serta, ditemukan bahwa 48,6% dengan kualitas hidup baik, 51,4% kualitas hidup sedang, dan tidak ditemukan klien dengan kualitas hidup buruk. Klien dengan usia 11-40 tahun (58,6%), berpendidikan perguruan tinggi (85,7%), memiliki pekerjaan (55,2%), tidak berstatus duda (56,6%), dan lama terapi kurang dari 12 bulan (66,7%) sebagian besar memiliki kualitas hidup baik. Selain itu sebagian besar memiliki kualitas hidup sedang. Kualitas hidup klien terapi metadon menunjukkan kategori sedang dan baik dengan jumlah yang tidak jauh berbeda., dan tidak ditemukan satupun klien dengan kualitas hidup buruk (Anggareni, dkk 2017).

 

Metode Penelitian

Karya tulis ilmiah ini menggunakan metodologi Telaah Literatur jenis narrative review, literature dapat diartikan sebagai sumber ataupun acuan yang digunakan dalam berbagai macam aktivitas di dunia pendidikan ataupun aktivitas lainnya. Literature juga dapat diartikan sebagai rujukan yang digunakan untuk mendapatkan informasi tertentu. Literature dapat berupa buku ataupun berbagai macam tulisan lainnya (Suwandi 2017). Telaah literature merupakan penelitian yang menganalisis tentang pengetahuan, gagasan, atau temuan yang terdapat di dalam literature untuk topik tertentu (Faiqoh 2013).

Menurut Nurbaeti (2018), telaah literature adalah uraian tentang teori, temuan dan bahan penelitian lainnya yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian uraian dalam penelitian literature review ini diarahkahkan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang pemecahan masalah yang sudah diuraikan pada perumusan masalah yang ingin diteliti.

Sumber literature pada KTI ini menggunakan literatur primer. Literature primer adalah bentuk karya tulis atau rekaman dari pemikiran orang asli atau original thinking yang tidak disertai ringkasan, penafsiran maupun penilaian (A. Katz, 1978 dalam Lasa 2010).

Berdasarkan hasil tersebut, populasi yang diambil dalam KTI ini adalah seluruh artikel nasional maupun internasional. Karena populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi disebabkan keterbatasan tenaga dan waktu, maka peneliti menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu menggunakan teknik sampling yaitu purposive sampling dengan kriteria inklusi dan eklusi sebagai berikut:

1)  Kriteria inklusi

a)  Artikel penelitian dalam periode penerbitnya 10 tahun terakhir (2010-2020)

b)  Artikel yang berkenaan dengan judul spiritual terhadap stress pada pengguna narkoba

2)  Kriteria eksklusi

a)  Artikel penelitian dalam periode penerbitnya lebih dari 10 tahun terakhir

b)  Artikel yang judulnya tidak ada yang berkenaan terhadap variabel dengan judul terapi spiritual terhadap stress pada pengguna narkoba

Pada tahap awal pencarian artikel dan jurnal, teknik yang digunakan peneliti menggunakan problem intervention comparsion outcome (PICO) dengan memakai database google scholar di peroleh 324 artikel dengan menggunakan kata kunci bahasa inggris dan bahasa Indonesia yaitu �pengobatan spiritual OR pengobatan agama OR pengobatan islami OR religious medicine OR spiritual therapy OR parapsychology OR religion OR spirituality OR therapeutic touch OR kecemasan OR anxiety OR Phobia Social OR Anxiety Disorders OR Anti-Anxiety agets OR Pshiciatry and Psycology anxiety OR Anxiety castration OR performance anxiety OR pengguna narkoba OR pengguna NAPZA OR Drugs Adiction OR Psikotropika OR Narkotika OR Zat adiktif OR Adiction�.

Dari jumlah tersebut artikel yang memenuhi kriteria iklusi yaitu 10 artikel. Hasil dari telaah literature ini digunakan untuk mengidentifikasi terapi spiritual terhadap stress pada pengguna narkoba.

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan deskriptif yaitu menjelaskan tentang terapi spiritual terhadap stress pada pengguna narkoba.

 

Hasil dan Pembahasan

Berdasarkan hasil telaah terhadap 10 artikel penelitian di atas dapat dijelaskan hasil, persamaan dan perbedaan sebagai berikut :

 

Table 1

Hasil Penelitian (Nawangsih & Sari, 2016)

Topik

Isi

Penulis Dan Judul Artikel

Nawangsih 2016 Stress Pada Mantan Pengguna Narkoba Yang Menjalin Rehabilitas (Terapi Spiritual)

Rancangan Penelitian

Kualitatif

Populasi

6 Orang Di Balai Rehabilitasi Sosial Eks Penyalahgunaan

Napza �Mandiri� Semarang,

Sampel

6 Orang

Teknik Sampling

Total Sampling

Teknik Pengumpulan Data

Metode Pengumpulan Data Yang Digunakan Yaitu Metode Wawancara Mendalam.

Analisis Data

Data Penelitian Lebih Lanjut Dianalisis Dengan Metode Eksplikasi Data Untuk Mendapatkan Kategorisasi Tema-Tema (Sintesis Tema) Dari Data Penelitian

Hasil

Hasil Penelitian Yang Dilakukan Menunjukkan Bahwa Setiap Subjek Yang Menjalani Rehabilitasi Masing-Masing Memiliki Permasalahan Yang Memengaruhi Terjadinya Penurunan Stress

 

Hasil penelitian (Nawangsih & Sari, 2016) menunjukan bahwa terapi spiritual dapat berpengaruh terhadap penurunan stress seorang pengguna narkoba. Penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian Sindunata (2016) bahwa terapi spiritual mampu menurunkan tingkat stress yang dialami pengguna narkoba. Hasil tersebut sesuai teori Hikmatulloh (2017) bahwa menggunakan dzikir, detoksifikasi (penetralan racun di dalam tubuh) dengan puasa mutihdan olah gerak yang disertai dengan olah nafas membuat klien tidak hanya sembuh dari kecanduan terhadap narkoba, tapi juga mampu mengontrol segala emosi negatif dengan senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT. Persamaannya penelitian (Nawangsih & Sari, 2016) dengan penelitian (Baumeister, 2019), terletak pada rancangan penelitian yaitu kualitatif dan teknik yang digunakan menggunakan total sampling. Perbedaannya antara penelitian (Nawangsih & Sari, 2016), Sindunata (2016), Marziah (2018), R. Syafitri (2013), (Rifa�ati Maulani Abdulloh, 2017), (Febrianti & Masnina, 2019), (Astuti, Kuntari, & Desrini, 2009), (Agnesia, Halim, & Manurung, 2017) terletak pada pengumpulan data dan populasi, sampel yang diambil berbeda dengan 9 peneliti lainnya.

 

 

Tabel 2

Hasil Penelitian Sindunata (2016)

II

Penulis Dan Judul Artikel

Sindunata 2016 Gambaran Mindfulness pada pengguna narkoba suntik yang menjalani program terapi metadon

Rancangan Penelitian

kuantitatif dengan data tambahan dari wawancara dan observasi

Populasi

124 orang

Sampel

124 orang

Teknik Sampling

Total sampling

Teknik Pengumpulan Data

Five Facet Mindfulness Questionnaire(FFMQ) terdiri atas 39 butir pernyataan yang terbagi dalam lima indikator, yaitu

observe, describe, actaware, nonjudge, dan nonreact.

 

 

 

Analisis Data

Berdasarkan hasil yang didapat, diketahui bahwa peserta PTRM yang masih mencampur obatnya memiliki skor rendah pada observe,nonjudge, nonreact, dan skor total. Lain halnya dengan pengguna yang sudah tidak mencampur obatnya, skor rata-rata mereka masuk dalam kategori sedang.

 

Hasil

Berdasarkan gambaran di atas, dapat dilihat bahwa mindfulness memiliki pengaruh yang cukup signifikan pada

peserta PTRM untuk lepas dari penggunaan obatnya serta stress yg dialaminya. Peserta dengan mindfulness yang tinggi cenderung lebih aktif dan memiliki motivasi yang lebih baik untuk lepas dari penggunaannya.

 

 

Hasil penelitian Sindunata (2016) menunjukan bahwa mindfulness pada pengguna narkotika yang menjalani program terapi metadon sangat segnifikan untuk lepas dari penggunaan obat dan stress yang dialaminya hasil tersebut sama dengan teori bahwa �dengan mengingat Allah (dzikrullah), hati orang-orang beriman menjadi tenang. Ketahuilah dengan mengingat Allah, hati menjadi tenang.� (QS. ar-Ra�d: 28) (Hikmatulloh, 2017). Penelitian Sindunata (2016) memiliki persamaan dengan penelitian (Nawangsih & Sari, 2016), Marziah (2018), Baumeistrer (2019) dalam variable terapi spiritual mempengaruhi stress pada pengguna narkoba. Memiliki kesamaan lainnya dengan penelitian R.Syafitri (2013), (Rifa�ati Maulani Abdulloh, 2017), (Febrianti & Masnina, 2019), (Astuti et al., 2009), (Agnesia et al., 2017), (Fitrianti, Subekti, & Aquarisnawati, 2012) hanya dalam variable stress. Penelitian Sindunata (2016) memiliki perbedaan dengan penelitian (Baumeister, 2019), dalam penggunaan teknik sampling, penelitian Sindunata menggunakan total sampling sedangkan penelitian Baumeister menggunakan purposive sampling, perbedaan yang mendasar pada penelitian Sindunata adalah tahun penelitian yang dilakukan pada tahun 2016 sedangkan penelitian Baumeister dilakukan pada tahun 2019. Perbedaan selanjutnya terletak pada populasi dan sampel yang diambil berbeda dengan sembilan peneliti lainnya.

 

Tabel 3

Hasil Penelitian (Baumeister, 2019)

III

Penulis Dan Judul Artikel

Baumeister, H 2019 Hubungan antara selft regret dengan coping stress pada pengguna NAPZA yang direhabilitasi

Rancangan Penelitian

Kualitatif

Populasi

Seluruh pasien rehabilitas

Sampel

40 responden

Teknik Sampling

purposive sampling

Teknik Pengumpulan Data

menggunakan dua skala yaitu skala coping stress yang terdiri dari 47 item

Uji Instrumen

koefisien reliabilitas alpha (Cronbach�s alpha) pada skala Coping Stress adalah 0,939, dan skala self

regret dengan koefisien reliabilitas alpha (Cronbach�s alpha)

pada skala Self Regret adalah 0,956.

Analisis Data

Hasil perhitungan dengan menggunakan teknik analisis korelasi product moment diperoleh nilai koefisien sebesar 0,922 dengan signifikansi P = 0,000 (P < 0,001) artinya ada

hubungan yang positif dan sangat signifikansi antara self regret dengan coping stress pada pengguna NAPZA yang direhabilitasi.

Hasil

Bahwa semakin tinggi self regret seseorang maka semakin tinggi juga coping stress pada seseorang tersebut, sebaliknya semakin rendah self regret pada seseorang maka semakin rendah juga coping stress pada seseorang tersebut.

 

Hasil penelitian Baumeister (2016) menunjukan bahwa semakin tinngi self regret maka semakin tinggi juga copping stress. Hasil uji hipotesis menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara copping stress pada pengguna narkoba. Hal ini dibuktikan dengan perhitungan menggunakan teknik analisis korelasi product moment diperoleh nilai koefisien sebesar 0,922 dengan signifikansi P = 0,000 (P < 0,001) artinya ada hubungan yang positif dan sangat signifikansi antara self regret dengan coping stress pada pengguna NAPZA yang direhabilitasi. Penelitian ini sesuai dengan teori yang menyebutkan bahwa salah satu faktor penyebab stress adalah psikologis �negative tinking� wahyuni (2013). Penelitian Baumeister (2016) memiliki kesamaan dengan penelitian R.Syafitri (2013), (Febrianti & Masnina, 2019), (Agnesia et al., 2017) menggunakan purposive sampling, (Fitrianti et al., 2012) dan (Rifa�ati Maulani Abdulloh, 2017) menggunakan simple random sampling, (Nawangsih & Sari, 2016), Sidunata (2016), (Astuti et al., 2009) menggunakan total sampling. Sedangkan penelitian Baumeister (2016) dengan (Nawangsih & Sari, 2016) memiliki kesamaan rancangan penelitian yaitu kualitatif. Sedangkan perbedaan penelitian Baumester dengan penelitian lainnya terletak pada tahun penelitian dengan delapan penelitian lainnya, karena Baumeister dengan penelitian Febrianti sama yaitu pada tahun 2019.

 

Tabel 4

Hasil Penelitian Marziah (2018)

IV

Penulis Dan Judul Artikel

Marziah, Hasmila 2018 Gambaran tingkat stress dan mekanisme koping residen yang mengikuti rehabilitas NAPZA di Banda Aceh

Rancangan Penelitian

Penelitian ini berbentuk deskriptif eksploratif dengan desain penelitian cross sectional study

Populasi

53 orang

Sampel

53 orang

Teknik Sampling

Tehnik pengambilan sampel yaitu dengan total sampling

Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner baku Persieve Stress Scale (PSS) sebanyak 10 item pertanyaan dan Kuesioner MAX sebanyak 21 item pernyataan berbentuk skala likert Data diolah dengan langkah-langkah: editing, coding, transfering, tabulating.

Analisis Data

Tingkat stres residen yang mengikuti rehabilitasi NAPZA mayoritas berada pada kategori sedang yaitu 33 responden (62,3%).

Hasil

Berdasarkan hasil penelitian bahwa Tingkat stres residen yang mengikuti rehabilitasi NAPZA mayoritas berada pada kategori sedang

 

Hasil penelitian Marziah (2018), menunjukan bahwa tingkat stress residen yang mengikuti rehabilitas napza mayoritas berada pada kategori sedang. Tingkat stres residen yang mengikuti rehabilitasi NAPZA mayoritas berada pada kategori sedang yaitu 33 responden (62,3%). Persamaan yang dimiliki oleh Marziah (2018) dengan penelitian yang dilakukan (Rifa�ati Maulani Abdulloh, 2017) yaitu sama-sama membahas tentang variabel stress. Memiliki persamaan lainnya dengan penelitian (Nawangsih & Sari, 2016) dan Baumester (2019) dalam terapi spiritual menurunkan stress. Persamaan lainnya dengan penelitian (Nawangsih & Sari, 2016), Sindunata (2016), (Astuti et al., 2009) terletak pada pengambilan sampling yaitu menggunakan total sampling. Penelitian Baumeister (2016) memiliki kesamaan dengan penelitian R.Syafitri (2013), (Febrianti & Masnina, 2019), (Agnesia et al., 2017) menggunakan purposive sampling, (Fitrianti et al., 2012) dan (Rifa�ati Maulani Abdulloh, 2017) menggunakan simple random sampling. Sedangkan perbedaan penelitian R.Syafitri (2013) pengumpulan data menggunakan indept interview sedangkan Marziah (2018) menggunakan Persieve Stress Scale (PSS). Perbedaan dari penelitian Marziah dengan Sembilan penelitian yang lain terletak pada sampel dan populasi.

 

Tabel 5

Hasil Penelitian R.Syafitri 2013

V

Penulis Dan Judul Artikel

R.Syafitri 2013 Koping Stres Pada Pecandu Narkoba (Narkotika Dan Obat-Obatan Terlarang) Yang Menjalani Rehabilitasi Di Wisma Sirih Rumah Sakit Khusus Kalimantan Barat

Rancangan Penelitian

Deskriftif kualitatif

Populasi

Seluruh residen yang sedang menjalani rehabilitasi di Wisma Sirih Rumah Sakit Khusus Kalimantan Barat.

Sampel

Sampel pada penelitian ini berjumlah lima orang.

Teknik Sampling

teknik sampling purposive

Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam (indept interview) dengan pedoman wawancara (semi-structured interview)

Analisis Data

ACTH adalah salah satu dari peptide yang mempermudah proses belajar dan perilaku, masuk akal jika peningkatan ACTH selama stres psikososial membantu tubuh agar lebih siap menghadapi stresor serupa di masa mendatang dengan perilaku yang sesuai

Hasil

Berdasarkan hasil penelitian bahwa sumber stres yang dinyatakan oleh partisipan yaitu, saat merasa lelah disuruh membersihkan wisma, sugesti, saat hujan, saat mau tidur, tidak dijenguk oleh orang tua, serta partisipan merasa dijajah berada ditempat rehabilitasi. Pernyataan partisipan mengenai sumber stres saat hujan yaitu karena pada saat hujan enak untuk mengkonsumsi narkoba. Pernyataan partisipan mengenai sumber stres pada saat mau tidur dikarenakan partisipan teringat masa lalunya.

 

Hasil dari penelitian dari R.Syafitri (2013) menunjukan bahwa koping stress pada pengguna narkoba yang menjalani rehabilitas sangat dominan ketika saat mau tidur ataupun sendiri. Dalam teori mengatakan stress dapat disebabkan dari kondisi lingkungan (Nuraeni, 2016). Penelitian R.Syafitri (2013) memiliki persamaan dengan penelitian (Febrianti & Masnina, 2019), (Agnesia et al., 2017) yaitu menggunakan purposive sampling. (Fitrianti et al., 2012) dan (Rifa�ati Maulani Abdulloh, 2017) menggunakan simple random sampling, penelitian R. Syafitri menggunkan metode pengumpulan data wawancara mendalam (indept interview) dengan pedoman wawancara (semi-structured interview) yang tidak sama dengan penelitian lainnya. Penelitian R.Syafitri (2013), Marzinah (2018), (Astuti et al., 2009) sama-sama menggunkan penelitian deskriptif. R.Syafitri (2013) menggunakan analisa data ACTH adalah salah satu dari peptide yang mempermudah proses belajar dan perilaku, masuk akal jika peningkatan ACTH selama stres psikososial membantu tubuh agar lebih siap menghadapi stresor serupa di masa mendatang dengan perilaku yang sesuai, analisa data ini tidak ada persamaan dengan sembilan penelitian lainnya. Perbedaan yang paling signifikan dari sembilan penelitian terletak pada tahun penelitian.

 

Tabel 6

Hasil Penelitian (Rifa�ati Maulani Abdulloh, 2017)

VI

Penulis Dan Judul Artikel

Abdulloh 2017 Hubungan Religious Coping dengan Tingkat Stres pada Narapidana Kasus Narkoba di Rutan kelas I Bandung

Rancangan Penelitian

Kuantitatif

Populasi

211 orang

Sampel

53 orang

Teknik Sampling

Simple random sampling

Teknik Pengumpulan Data

skala likert, dan pengolahan datanya menggunakan rank spearman.

Analisis Data

Hasil menujukkan bahwa terdapat hubungan negatif religious coping dengan tingkat stres pada narapidana kasus narkoba di rutan kelas I Bandung(< α) dengan ρ= -0,437.

Hasil

Narapidana yang memiliki religious coping tinggi sebanyak 50,94%, religious coping rendah 49,06%, tingkat stres yang tinggi 53,83%, tingkat stres yang rendah 47,17%

 

Hasil penelitian (Rifa�ati Maulani Abdulloh, 2017), menunjukan bahwa hubungan negatif religious coping dengan tingkat stress narapidana kasus narkoba. Hasil menujukkan bahwa terdapat hubungan negatif religious coping dengan tingkat stres pada narapidana kasus narkoba di rutan kelas I Bandung (< α) dengan ρ= -0,437. Narapidana yang memiliki religious coping tinggi sebanyak 50,94%, religious coping rendah 49,06%, tingkat stres yang tinggi 53,83%, tingkat stres yang rendah 47,17%. Hasil dari penelitian diatas sama dengan teori Dubos memandang sehat sebagai suatu proses kreatif dan menjelaskannya sebagai kualitas hidup, termasuk kesehatan sosial, emosional, mental, spiritual, dan biologis dari individu, yang disebabkan oleh adaptasi terhadap lingkungan. Kontinum sehat dan kesehatan mencakup enam dimensi sehat (Yusuf, Putra, & Probowati, 2012). Penelitian Abdullah (2017) sama dengan penelitian (Nawangsih & Sari, 2016) bahwa tingkat stress seorang pengguna narkoba berbeda-beda. Penelitian (Rifa�ati Maulani Abdulloh, 2017) memiliki persamaan dengan penelitian Sindunata (2016), (Febrianti & Masnina, 2019), yaitu menngunakan kuantitatif. Penelitian (Nawangsih & Sari, 2016), (Baumeister, 2019), menggunakan kualitatif, R.Syafitri (2013), Marziah (2018), (Astuti et al., 2009), (Fitrianti et al., 2012) menggunakan deskriptif dan (Agnesia et al., 2017) menggunakan analitik. Penelitian (Rifa�ati Maulani Abdulloh, 2017) menggunakan teknik random sampling dan itu berbeda dengan sembilan peneliti lainnya. Perbedaan yang signifikan terdapat pada tahun penelitian.

 

Tabel 7

Hasil Penelitian (Febrianti & Masnina, 2019)

VII

Penulis Dan Judul Artikel

Febrianti 2019 Hubungan antara Dukungan Sosial dengan Tingkat Stress pada Narapidana �di Lapas Narkotika Kelas III Samarinda

Rancangan Penelitian

Kuantitatif

Populasi

Seluruh Narapidana di lapas samarinda

Sampel

55 responden

Teknik Sampling

Purposive sampling

Teknik Pengumpulan Data

kuesioner dukungan sosial dan skala DASS

Analisis Data

Teknik analisis data menggunakan Chi-square.�

Hasil

Hasil penelitian dari total 55 responden diperoleh dukungan sosial baik 30 (54.5%) dan kurang baik 25 (45.5%) dengan tingkat stres normal 21 (38.2%), ringan 9 (16.4%), sedang 19 (34.5%), berat 5 (9.1%) dan sangat berat 1 (1.8%). Uji statistik menunjukkan P value 0.00 < α 0,05

 

Hasil penelitian (Febrianti & Masnina, 2019), menunjukan bahwa dukungan sosial dengan tingkat stress sangat berpengaruh pada narapidana narkoba. Hasil penelitian dari total 55 responden diperoleh dukungan sosial baik 30 (54.5%) dan kurang baik 25 (45.5%) dengan tingkat stres normal 21 (38.2%), ringan 9 (16.4%), sedang 19 (34.5%), berat 5 (9.1%) dan sangat berat 1 (1.8%). Uji statistik menunjukkan P value 0.00 < α 0,05. Penelitian Febrianti sesuai dengan teori bahwa Stres Psikososial (Psychococial Stress) merupakan stress yang disebabkan oleh tekanan dari segi hubungan dengan kondisi sosial sekitar. Hal yang dapat menyebabkan stress secara psikososial seperti berada pada lingkungan baru, diskriminasi terjerat kasus hokum atau karena kondisi ekonomi Nuraeni (2016). Penelitian (Febrianti & Masnina, 2019) sama dengan penelitian Sindanuta (2016), (Rifa�ati Maulani Abdulloh, 2017), yaitu menggunakan penelitian kuantitatif. Populai yang digunakan (Febrianti & Masnina, 2019) sebamyak 55 responden dan itu beda dengan populasi yang di teliti oleh (Agnesia et al., 2017), (Fitrianti et al., 2012), (Nawangsih & Sari, 2016), Sindunata (2016), Boumeister (2019), Marziah (2018), R.Syafitri (2013), (Rifa�ati Maulani Abdulloh, 2017), dan (Astuti et al., 2009) yang memiliki populasi sampel yang berbeda dengan (Febrianti & Masnina, 2019). (Febrianti & Masnina, 2019), R.Syafitri (2013), Boumeister (2019), (Agnesia et al., 2017) memiliki persamaan yaitu menggunakan purposive sampling. Perbedaan yang sangat signifikan terdapat pada tahun yang diteliti dan tempat penelitian dengan sembilan peneliti.

 

Tabel 8

Hasil Penelitian (Astuti et al., 2009)

VIII

Penulis Dan Judul Artikel

Astuti 2010 Hubungan antara dukungan Sosial Dengan Stres pada Noropidana NAPZA di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Yogyakarta

Rancangan Penelitian

Deskriftif analitik korelasional

Populasi

52 responden

Sampel

52 responden

Teknik Sampling

Total sampling

Teknik Pengumpulan Data

Kuesioner dukungan social dan skala stress

Analisis Data

Analisis korelasi dengan dengan menggunakan rumus kendall tau

Hasil

Hasil penelitiin menunjukan terdapat hubungan yang� bermakna antara dukungan sosial dengan stres pada Napi penyalah gunaan NAPZA di tapas Narkota DI Yogyakarta

 

Hasil penelitian (Astuti et al., 2009), menunjukan bahwa memiliki hubungan antara dukungan sosial dan stress. Penelitian (Astuti et al., 2009) sesuai dengan teori bahwa Stres Psikososial (Psychococial Stress) merupakan stress yang disebabkan oleh tekanan dari segi hubungan dengan kondisi sosial sekitar. Hal yang dapat menyebabkan stress secara psikososial seperti berada pada lingkungan baru, diskriminasi terjerat kasus hokum atau karena kondisi ekonomi Nuraeni (2016). Penelitian Astuti juga sama dengan penelitian (Febrianti & Masnina, 2019) bahwa pengaruh stress bisa berhubungan dengan dukungan sosial. Penelitian Astuti menggunakan analisa data analisis korelasi dan dari sembilan penelitian hanya Astuti yang menggunakan. Penelitian (Astuti et al., 2009), R.Syafitri (2013), Marziah (2018) memliki persamaan yaitu menggunakan penelitian deskriptif. Sampel yang digunakan peneliti (Astuti et al., 2009), Marziah (2018), Sindunata (2016), (Nawangsih & Sari, 2016) yaitu sama-sama menggunkan total sampling. Perbedaan yang signifikan yaitu dari tahun penelitian, tempat, populasi dan sampel dari sembilan penelitian lainnya.

 

Tabel 9

Hasil Penelitian (Agnesia et al., 2017)

IX

Penulis Dan Judul Artikel

Agnesia 2017� Mekanisme koping narapidana kasus narkoba yang menjalani vonis masa hokum di lembaga permasyarakatan

Rancangan Penelitian

Analitik

Populasi

364 responden

Sampel

66 responden

Teknik Sampling

purposive sampling

Teknik Pengumpulan Data

lembar kuesioner, dan uji statistic

Analisis Data

pembentukan mekanisme koping yang adaptif atau maladaptif

Hasil

Hasil penelitian didapatkan nilai α (0,05) dihasilkan perhitungan ρ-value (0,83) >(0,05) yang menunjukan bahwa tidak ada hubungan bermakna antara vonis yang dijatuhkan dengan koping stress individu

 

Hasil dari (Agnesia et al., 2017), menunjukan bahwa tidak ada hubungan bermakna antara vonis dengan kopping stress individu. Hasil penelitian didapatkan nilai α (0,05) dihasilkan perhitungan ρ-value (0,83) >(0,05) yang menunjukan bahwa tidak ada hubungan bermakna antara vonis yang dijatuhkan dengan koping stress individuPenelitian (Agnesia et al., 2017) menggunakan analisa data maladaftif yang hanya penelitian Agnesia yang menggunakan analisa data tersebut dari Sembilan penelitian. Penelitian (Agnesia et al., 2017) memiliki persamaan dengan penelitian (Baumeister, 2019), R.Syafitri (2013), (Febrianti & Masnina, 2019) yang sama-sama menggunakan purposive sampling. Penelitian (Agnesia et al., 2017) populasi dalam penelitian sebanyak 364 responden dengan sampel yang diambil sebanyak 66 responden dan ini merupakan perbedaan dari ke Sembilan penelitian lainnya. Penelitian (Agnesia et al., 2017) menggunakan penelitian analitik, penelitian (Nawangsih & Sari, 2016), Baumeistres (2019) menggunakan penelitian kualitatif. Penelitian Sindunata (2016), (Febrianti & Masnina, 2019) menggunakan penelitian kuantitatif. Penelitian Marzinah (2018), R.Syafitri (2013), (Astuti et al., 2009), (Fitrianti et al., 2012) menggunakan penelitian deskriptif dan perbedaan yang signifikan terletah pada tahun penelitian yang di teliti oleh (Agnesia et al., 2017) dengan sembilan penelitian lainya.

 

Tabel 10

Hasil Penelitian (Fitrianti et al., 2012)

X

Penulis Dan Judul Artikel

Fitrianti 2012 Pengaruhantara Kematangan Emosi danSelf-eficacy terhadap Craving pada Mantan Pengguna Narkoba

Rancangan Penelitian

Deskriptif

Populasi

90 orang

Sampel

70 orang

Teknik Sampling

simple random sampling

Teknik Pengumpulan Data

Kuesioner atau angket dengan perhitungan likert

Analisis Data

data menggunakan analisis regresi dua prediktor dengan menggunakan program SPSS 17 for windows. Hasil analisis didapatkan nilai r= 0,582 > r 0,235 dengan n = 70 xy table pada a=5%. Artinya ada pengaruh yang signifikan antara kematangan emosi dan self-efficacy terhadap craving pada mantan pengguna narkoba

Hasil

Hasil penelitian ini menunjukkan ada pengaruh yang signifikan dimana kematangan emosi dan self-efficacy mempengaruhi craving pada mantan pengguna narkoba, walaupun pengaruhnya sangat kecil karena dari hasil koefisien determinasi (R) menunjukkan bahwa sumbangan relative yang diberikan oleh variable 2 kematangan emosi dan self-efficacy terhadap craving hanya sebesar 34%. Oleh karena itu terdapat 66% faktor lain yang kemungkinan menentukan munculnya craving pada mantan pengguna narkoba.

 

Hasil penelitian (Fitrianti et al., 2012) menunjukan bahwa memiliki hubungan yang signifikan dimana emosi mempengaruhi pada pengguna narkoba. Hasil analisis didapatkan nilai r= 0,582 > r 0,235 dengan n = 70 xy tabel pada a=5%. Artinya ada pengaruh yang signifikan antara kematangan emosi dan self-efficacy terhadap craving pada mantan pengguna narkoba. Sesuai dengan teori bahwa motivasi dalam penyalahgunaan zat dan narkotika ternyata menyangkut motivasi yang berhubungan dengan keadaan individu (motivasi individual) yang mengenai aspek fisik, emosional, mental-intelektual dan interpersonal (Amanda, Humaedi, & Santoso, 2017). stressor adalah stimulasi yang merupakan situasi dan kondisi yang mengurangi kemampuan kita untuk merasa senang, nyaman, bahagia dan produktif. Stressor adalah sebagai pemicu stress. Respons terhadap stresor yang diberikan setiap individu akan berbeda berdasarkan faktor yang akan mempengaruhi dari stresor tersebut, dan coping yang dimiliki individu, di antara stresor yang dapat mempengaruhi respons tubuh anda (Wahyuni, 2013). Penelitian (Fitrianti et al., 2012) yaitu menggunakan teknik random sampling yang sama dengan penelitiannya (Rifa�ati Maulani Abdulloh, 2017). Penelitian (Fitrianti et al., 2012) penelitiannya menggunakan penelitian deskriptif yang sama dengan penelitian Marziah (2018), R.syafitri (2013), (Astuti et al., 2009). Perbedaan yang segnifikan dari penelitian (Fitrianti et al., 2012) dengan Sembilan penelitian yang lainnya adalah dari tahun penelitian dan tempat penelitian yang di teliti.

 

Kesimpulan

Berdasarkan hasil telaah literature dari 10 artikel, peneliti menyimpulkan bahwa 90% artikel menyatakan ada pengaruh terapi spiritual terhadap stress pada pengguna narkoba. Persamaannya menggunakan terapi spiritual dzikir, populasinya pengguna narkoba, jenis penelitiann 4 artikel deskriptif dan 5 artikel kualitatif, tempat penelitian di Indonesia, teknik sampling yang digunakan total sampling dan purposive sampling. Perbedaannya terletak pada waktu penelitian, jumlah populasi, sampel penelitian, teknik pengumpulan data dan analisa data.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BIBLIOGRAFI

 

Agnesia, Isda, Halim, Abdul, & Manurung, Idawati. (2017). Mekanismen Koping Narapidana Kasus Narkoba Yangmenjalani Vonis Masa Hukuman Di Lembaga Pemasyarakatan. Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik, 10(1), 97�103. Google Scholar

 

Amanda, Maudy Pritha, Humaedi, Sahadi, & Santoso, Meilanny Budiarti. (2017). Penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja (Adolescent Substance Abuse). Prosiding Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(2). Google Scholar

 

Anggareni, Komang Tria, Ketut, Ni, & Diniari, Sri. (2017). Kualitas Hidup Klien Terapi Metadon di Program Terapi Rumatan Metadon ( PTRM ) Sandat RSUP Sanglah. Google Scholar

 

Astuti, Tri Pujl, Kuntari, Titik, & Desrini, Sufi. (2009). Hubungan antara Dukungan Sosial Dengan Stres pada Narapidana NAPZA di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Yogyakarta. JKKI: Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan Indonesia, 1(3), 160�168. Google Scholar

 

Aziz, Nor Azah Abdul, & Azah, Nor. (2011). Kaedah menangani stres dengan solat. Journal of Islamic and Arabic Education, 3(2), 1�10. Google Scholar

 

Baumeister, H. (2019). Hubungan Antara Self Regret Dengan Coping Stress Pada Pengguna Napza Yang Direhabilitasi. Indo American Journal of Pharmaceutical Sciences. Google Scholar

 

Bawuna, Noni Hilda, Rottie, Julia, & Onibala, Franly. (2017). Hubungan antara tingkat stres dengan perilaku merokok pada mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi. Jurnal Keperawatan, 5(2). Google Scholar

 

Eleanora, Fransiska Novita. (2011). Bahaya Penyalahgunaan NArkoba Serta Usaha Pencegahan dan Penyalahgunaannya. Jurnal Hukum, 25(1). Google Scholar

 

Febrianti, Murliana, & Masnina, Rusni. (2019). Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Tingkat Stress Pada Narapidana Di Lapas Narkotika Klas III Samarinda. Borneo Student Research (BSR), 1(1), 476�481. Google Scholar

 

Fitrianti, Nurul, Subekti, E. M. Agus, & Aquarisnawati, Puri. (2012). Pengaruh antara kematangan emosi dan self-eficacy terhadap craving pada mantan pengguna narkoba. Jurnal Insan Media Psikologi, 13(2). Google Scholar

 

Kholifah, Ai. (2013). Gambaran Tingkat Stres Pada Anak Usia Sekolah Menghadapi Menstruasi Pertama (Menarche) Di Sekolah Dasar Negeri Gegerkalong Girang 2. Universitas Pendidikan Indonesia. Google Scholar

 

 

 

Lasmawan, Gede Indra Surya, & Valentina, Tience Debora. (2015). Kualitas Hidup Mantan Pecandu Narkoba yang Sedang Menjalani Terapi Metadon. Jurnal Psikologi Udayana, 2(2), 112�128. Google Scholar

 

Nasional, Badan Narkotika. (2014). Laporan Akhir Survey Nasional Perkembangan Penyalahgunaan Narkoba. Jakarta: Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia. Google Scholar

 

Nawangsih, Putri Rismala Sari, & Sari, Putri Rismala. (2016). Stres pada mantan pengguna narkoba yang menjalani Rehabilitasi. Jurnal Psikologi Undip, 15(2), 99�107. Google Scholar

 

Novitasari, Ida, Hidayati, Wahyu, Kp, S., Kp, M., & KMB, Sp. (2015). Gambaran Tingkat Kecemasan, Stres, Depresi dan Mekanisme Koping Pasien Penyakit Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis di RSUD Dr. Moewardi. Faculty of Medicine. Google Scholar

 

Rahmadona, Elviza, & Agustin, Helfi. (2014). Faktor yang berhubungan dengan penyalahgunaan narkoba di RSJ Prof. HB. Sa�anin. Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas, 8(2), 60�66. Google Scholar

 

Rifa�ati Maulani Abdulloh, Rifa�ati. (2017). Hubungan Religious Coping dengan tingkat stres pada narapidana kasus narkoba di Rutan Kelas I Bandung. UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Google Scholar

 

Rizaldy, Erlangga. (2013). Hubungan shalat tahajud dengan perubahan kadar kortisol dan skor tingkat stres pada pasien HIV & AIDS. Google Scholar

 

Saputri, Ayu Rizki. (2017). Hubungan tingkat stres, kecemasan, dan depresi dengan tingkat prestasi akademik pada santri aliyah di Pondok Pesantren Darul Ihsan Tgk. H. Hasan Krueng Kalee, Darussalam, Aceh Besar, Aceh. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, 2017. Google Scholar

 

Sindunata, Eric, & Sumintardja, Elmira N. (2016). Gambaran Mindfulness Pada Pengguna Narkoba Suntik Yang Menjalani Program Terapi Rumatan Metadon. Manasa, 5(1), 15�29. Google Scholar

 

Yusuf, Ah, Putra, Suhartono Taat, & Probowati, Yusti. (2012). (Peningkatan Coping Keluarga Dalam Merawat Pasien Gangguan Jiwa Melalui Terapi Spiritual Direction, Obedience, Dan Acceptance (Doa) The Improvement of Family Coping in Taking Care of Patient Mental Disorder with Spiritual Therapy; Direction, Obedience and Acceptance (DOA). Jurnal Ners. Google Scholar

 

 

 

 

 

Copyright holder:

Wawan Rismawan, Evi Irmayanti, Rina Aprianti (2022)

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under: