Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398

Vol. 7, No. 4, April 2022

 

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN JARAK JAUH DI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM

 

M. Husyem Hidayatus Syech

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, Indonesia

Email. [email protected]

 

Abstrak

Sekolah merupakan satu kesatuan yang kompleks yang unik. Dikatakan kompleks karena di dalam sekolah menjadi tempat prosesi belajar-mengajar dan pembudaya kehidupan umat manusia untuk dapat mencapai tujuan sekolah. Dengan adanya pandemi Covid-19 yang melanda dunia termasuk Indonesia, berdampak kepada berbagai aspek kehidupan salah satunya pendidikan. Maka lembaga pendidikan mau tidak mau harus menjalankan proses kegiatan pembelajaran secara jarak jauh, siswa belajar dan guru mengajar harus tetap berjalan meski peserta didik berada di rumah. Maka dari sini tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk menkaji mengenai proses pendidikan selama pandemic covid-19. Dalam penelitian disini, penulis menggunakan metodei penelitian deskriptif kualitatif, jenis penelitiani kepustakaan (library research). Jenis penelitian kepustakaan ini berkaitan dengan pengumpulan data yang bersifat kepustakaan, dengan mengumpulkan beberapa karya tulis, buku dan jurnal penelitian yang sebelumnya sudah dilakukan. Hasill penelitian melihatkan bahwa masalah siswa yang paling umum dapat didaftar sebagai masalah seperti ketakutan akan kegagalan akademik dan kecemasan akan masa depan, masalah koneksi, kurangnya motivasi, kurangnya dokumentasi dan materi, dan masalah komunikasi. Dan terdapat 8 rekomendasi agar terlaksananya pendidikan sesuai cita-cita pendidikan itu sendiri. Yaitu perlu siswa harus aktif, siswa harus termotivasi, suara dan kamera di sistem harus diperbaiki, paket internet harus diberikan kepada siswa, infrastruktur harus ditingkatkan, guru harus berkomunikasi dengan siswa, acara dapat diatur, dan sistem harus dialihkan ke Sistem Google Kelas.

 

Kata Kunci: pendidikan; pandemik covid-19; motivasi belajar

 

Abstract

The school is a unique complex and unique unit. It is said to be complex because in the school becomes a procession of teaching and culture of human life to be able to achieve the goals of the school. With the Covid-19 pandemic that hit the world including Indonesia, it has an impact on various aspects of life, one of which is education. So educational institutions inevitably have to run the process of learning activities remotely, students learni and teaching teachers must still run even though learners are at home. So from here the purpose of this research is to study the education process during the covid-19 pandemic. In the research here, the author uses qualitative descriptive research methods, a type of literature research (library research). This type of literature research is related to the collectioni of data that is literature, by collecting several writings, books and research journals that have previously been done. The results of the study saw that the most common student problems could be listed as problems such as fear of academic failure and anxiety about the future, connection problems, lack of motivation, lack of documentation and material, and communication problems. And there are 8 recommendations for the implementation of education in accordance with the ideals of education itself. That is, students need to be active, students need to be motivated, the sound and cameras in the system should be fixed, internet packages should be provided to students, infrastructure should be improved, teachers should communicate with students, events can be organized, and systems should be redirected to Google Classroom Systems.

 

Keywords: education; pandemic covid-19; motivation to learn

 

Pendahuluan

Sekolah adalah suatu perkupulan yang sangat kompleks dan berbeda. Dikatakan berbeda karena disana menjadi proses interaksi belajar mengajar dan pelestari budaya kehidupan umat manusia untuk dapat mencapai tujuan pendidikan, diperlukan pemimpin yang mampu mengatur sumber daya, dan sumber daya tersebut agar dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin, menurut Danim di buku Herdarman menjelaskan bahwa ketercapaiaan pendidikan banyak ditentukan oleh kapasitas kepala sekolah. Disamping itu adanya pendidik yang kompeten di dalam sekolah tersebut. Keberadaan kepala sekolah menjadi yang yang sangat penting sebagai suatu kunci penentu keberhasilan sekolah. Kepemimpinan kepala sekolah yang efektif diterima secara luas sebagai kunci untuk terwujudnya perkembangan mutu sekolah. Pendapat yang konsisten yaitu kualitas kepala sekolah akan berdampak kepada motivasi semangat jajarannya dan mutu pembelajaran di kelas (Hendarman, 2015).

Pendidikan sendiri adalah suatu prosesi yang mencakup tiga dimensi, individu, masyarakat atau komunitas nasional dari individu tersebut, dan seluruh kandungan realitas, baik material maupun spiritual yang memainkan peran dalam menentukan sifat, nasib, bentuk manusia maupun masyarakat itu sendiri. Pendidikan lebih dari sekedar pengajaran, yang dapat diartikan sebagai suatu proses transfer ilmu, transformasi nilai, dan pembentukan kepribadian dengan segala aspek yang dicakupnya. Dengan demikiani pembelajaran lebih berorientasi pada pembentukan spesialis atau bidang-bidang tertentu, oleh karena itu perhatian dan minatnya lebih bersifat teknis. Pendidikan sendiri adalah suatu proses yang diperlukan untuk mendapatkan keseimbangan dan kesempurnaan dalam perkembangan individu maupun masyarakat. Penekanan pendidikan dibanding dengan pembelajaran terletak pada pembentukan kesadaran dan kepribadian individu atau masyarakat di samping transfer ilmu dan keahlian. Dengan proses semacam ini suatu bangsa atau negara dapat meninggalkan nilai-nilai keagamaan, kebudayaan, pemikiran dan keahlian kepada generasi selanjutnya, sehingga mereka siap menyongsong masa depan kehidupan bangsa dan negara yang lebih cerah (Nurkholis, 2013).

Pada saat ini dalam kondisi pandemik covid-19 yang dimana sekolah harus menghadapi tantangan yang berat yaitu pendidikan jarak jauh. Yang dimana dalam penelitian lain ditemukan bahwa siswa tidak dapat mengakses internet, partisipasi mereka di kelas rendah, dan motivasi siswa rendah (Bakioğlu & �evik, 2020). Ketika melihat penelitian yang meneliti pengaruh pendidikan jarak jauh terhadap motivasi, meskipun menurut beberapa penelitian motivasi dalam pendidikan jarak jauh menurun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa motivasi dalam pendidikan jarak jauh meningkat (Karakuş, Ucuzsatar, Karacaoğlu, Esendemir, & Bayraktar, 2020). Menurut (Karadağ & Yucel, 2020), 48% siswa tidak puas dengan kualitas suara dan gambar pendidikan jarak jauh pada tingkat buruk dan sangat buruk, dan 51% tidak puas dengan keterampilan mengajar guru pada tingkat buruk dan sangat buruk. Dalam pendidikan jarak jauh, seperti dalam pendidikan tatap muka, komunikasi dan interaksi mungkin tidak disediakan dengan nyaman. Siswa dapat dicegah bersosialisasi, kursus praktis mungkin tidak diproses secara efektif, dan siswa dengan teknologi dan alat komunikasi yang tidak memadai dapat kehilangan Pendidikan (Aky�rek, 2020). Maka dari sini tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk menkaji mengenai proses pendidikan selama pandemic covid-19, melihat kondisi seperti ini yang mengharuskan seluruhnya harus melakukan proses kegiatan belajar dan mengajar secara jarak jauh.

 

Metode Penelitian

Dalam penelitianl ini, penulis menggunakan penelitian deskriptif kualitatif, jenis penelitian kepustakaan (library research). Jenis penelitian kepustakaan ini berkaitan dengan pengumpulan data yang bersifat kepustakaan, dengan mengumpulkan beberapa karya tulis, buku dan jurnal penelitian yang sebelumnya sudah dilakukan. Kepustakaan merupakan sebuah teknik dalam mengumpulkan data dengan melakukan studi telaah terhadap buku-buku, literatur-literatur, jurnal, catatan dan laporanl yang berkaitan dengan masalah yang akan dipecahkan.

Selain itu, langkah yang dilakukan oleh peneliti dalam studi kepustakaan ini, yang pertama adalah menentukan topik penelitian kemudian baru melakukan telaah kajian yang berkaitan dengan topik yang sudah ditentukan. Seorang peneliti dalam melakukan telaah kajian ini dengan mengumpulkan buku, jurnal, karya tulis ilmiah, hasi penelitian, majalah sebanyak-banyaknya yang dianggap relevan dan sesuaii dengan topik pembahasan. Oleh karenal itu, studii kepustakaanl ini meliputi beberapa proses seperti pengidentifikasian teori secaral sistematis, penemuan pustaka dan menganalisis dokumen yang didalamnya berisi informasi yang berkaitan dengan topik penelitian.

 

Hasil Dan Pembahasan

Dengan adanya pandemil Covid-19 yang melanda seluruh dunia termasuk Indonesia, berdampak pada berbagai aspek kehidupan salah satunya pendidikan. Maka mau tidak mau lembaga pendidikan mengharuskan melaksanakan proses kegiatan pembelajaran secara jarak jauh, yakni siswa belajar dan guru mengajar harus tetap terlaksana meskipun peserta didik beradal di rumah. Akibatnya, pendidik dituntut untuk mendesain pembelajaran dengan memanfaatkan medial daring (online). Hal Ini sesuai dengan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republikl Indonesia terkait Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakanl Pendidikan dalam Masa Siaga Darurat Penyebaran Covid-19. Berbagai inisiatif digunakan untuk memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berlangsung meskipun tidak adanya sesi tatapi muka langsung. Teknologi, lebih spesifiknya internet, ponsell pintar, dan laptop sekarang digunakan secara luas untuk mendukung proses pembelajaran jarak jauh.

Proses pembelajaran selama pandemi Covid-19, mengakibatkan perubahan yang sangat luar biasa, seluruh jenjang pendidikan termasuk sekolah menengah pertama (SMP) 'dituntut' bertransformasi untuk beradaptasi secara mendadak untuk melakukan pembelajaran dari rumah melalui media daring (online). Ini tentu bukanlah suatu hal yang mudah, karena belum sepenuhnya siap. Permasalahan dunia pendidikan adalah belum seragamnya proses pembelajaran, baik standar maupun kualitas pencapaiaan pembelajaran yang diinginkan. Hal ini tentu dirasa berat oleh pendidik dan peserta didik. Terutama bagi guru, dituntut kreatif dalam penuaikan materi melalui media pembelajaran daring. Ini perlu disesuaikan juga dengan jenjang pendidikan dalam kebutuhannya masing-masing. Dampaknya akan menimbulkan tekanan fisik maupun psikis (mental). Maka dari itu, perlu pemikiran yang positif, kreatif dan inovatif dapat membantu mengatasi berbagai permasalahan dalam proses pembelajaran jarak jauh dengan menerapkan media pembelajaran online yang menyenangkan, sehingga menghasilkan capaian pembelajaran yang tetap berkualitas dan sesuai tujuan. pembelajaran jarak jauh dengan menggunakan media online mengharapkan siswa bisa ikut berpartisipasi pembelajaran dengan maksimal (Jaelani, Fauzi, Aisah, & Zaqiyah, 2020).

Keuntungan dari pendidikan jarak jauh termasuk memberikan individualitas dalam pendidikan, mempromosikan pembelajaran seumur hidup, menciptakan peluang baru, mengambil manfaat dari lembaga pendidikan secara efektif, mendemokratisasikan proses pendidikan, memastikan integritasi antara pekerjaan dan pendidikan, menyeimbangkan tuntutan pendidikan dengan peluang keuangan, melayani kebutuhan masyarakat. individu dan masyarakat, memastikan integritas pendidikan individu dan massa, dan menjangkau massa yang besar (Toker G�k�e, 2008). Penerapan pendidikan jarak jauh juga memiliki manfaat seperti mengurangi beban kerja dosen, mengurangi biaya, memberikan kesempatan yang lebih baik kepada peserta didik, meningkatkan kualitas pendidikan, dan mengharumkan nama universitas. Selain itu juga memberikan solusi terhadap permasalahan staf pengajar dan ruang kelas akibat tingginya jumlah peserta didik di di setiap jenjang pendidikan.

Proses pembelajaran jarakl jauh (PJJ) idealnya tetapi dapat mengakomodir kebutuhan belajar siswal untuk menumbuhkembangkan bakat dan minat sesuai dengan jenjang pendidikannya. Untuk mewujudkan hal tersebut tentu diperlukan kesiapan pendidik atau pengajar, kurikulum yang sesuai, ketersediaan sumber belajar, serta dukungan peranti dan jaringan yang stabil sehingga komunikasi antar peserta didik dan guru dapat efektif. Kondisi PJJ saat inil belum bisa dapat disebutl ideal dikarenakan masih terdapat berbagai hambatanl yang dihadapi. Hambatan tersebut sekaligus menjadi tantangan besar dalam pelaksanaan PJJ mengingat pelaksanaanl PJJ merupakan keharusan agar kegiatan pendidikan tetap dapat telaksana di tengah darurat pandemi Covid-19 yang terjadi pada saat ini. Hambatan yang dihadapi sekaligus menjadi tantangan dalam pelaksanaan PJJ antara lain berkaitan dengan seberapa siap sumber daya manusia, kurang jelasnya arahan pemerintah daerah, belum terdapatnya kurikulum yang tepat, dan terbatasnya sarana dan prasarana, khususnya dukungan terhadap teknologi dan jaringan internet. Kesiapan sumber daya manusia meliputi pendidik, peserta didik, dan dukungan orang tua merupakan bagian penting dalam pelaksanaan PJJ (Basar, 2021).

1.     Temuan Pelalsanaan Pendidikan Jarak Jauh

Banyak keluhan baik dari pendidik, peserta didik, maupun orang tua terkait pelaksanaan pembelajaran jarak jauh. Sebagian pendidik mengeluhkan terbatasnya kemampuan pengoperasian media pembelajaran secara online maupunl keterbatasan akses jaringan internet. Hal itu juga dirasakan oleh wali murid dan siswa ketika mengisi survei mengenai pelaksanaan pembelajaran jarak jauh. Masalah yang dihadapi tersebut berkaitan dengan: pertama, interaksi guru dan siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Kedua, alokasi dana untuk pembelian kuota internet. Ketiga, ketertarikan siswa mengikuti pembelajaran jarak jauh. Sejalan dengan penelitian oleh (Bayar & Alimcan, 2021) bahwa Berdasarkan temuan penelitian ini, menyimpulkan bahwa proses pendidikan jarak jauh harus ditingkatkan dari waktu ke waktu. Ketika pembangunan dianggap sebagai sebuah proses, kekurangan hari ini akan menjelaskan cara hari esok. Masalah siswa yang paling umum dapat didaftar sebagai masalah seperti ketakutan akan kegagalan akademik dan kecemasan akan masa depan, masalah koneksi, kurangnya motivasi, kurangnya dokumentasi dan materi, dan masalah komunikasi.

Dalam pendidikan jarak jauh juga terdapat keterbatasan seperti tidak terjalinnya interaksi tatap muka, tidak segera menyelesaikan masalah, mengalami masalah komunikasi karena jumlah siswa yang banyak, dan kesulitan merencanakan siswa yang tidak terbiasa mengatur sendiri pembelajarannya (Din�er, 2006). Dalam kasus di mana guru tidak dapat dijangkau di lingkungan pendidikan jarak jauh, kemungkinan mempersiapkan materi untuk kebutuhan siswa berkurang, dan materi kursus tidak dapat ditawarkan secara konsisten (Ateş & Altun, 2008). Tidak setiap siswa memiliki perangkat atau internet yang aman, dan orang tua yang tidak memiliki tingkat literasi digital yang dapat membantu anaknya dalam pendidikan online termasuk di antara masalah yang dihadapi dalam pendidikan jarak jauh (Can, 2020). Selain itu, interaksi antara siswa, guru, dan lagi antara siswa dan teman sebayanya mungkin terbatas; dengan demikian, kurangnya motivasi dapat muncul (Bakioğlu & �evik, 2020). Selain yang disebutkan di atas, biaya instalasi, ketergantungan pada teknologi dan infrastruktur komunikasi, kurangnya pembelajaran mandiri, kurangnya komunikasi, sosialisasi yang terbatas, dan masalah disiplin dapat dicatat sebagai kerugian lain dari pendidikan jarak jauh (Sayan, 2020).

2.     Tantangan Yang Akan di Hadapi

Belum semua guru memiliki keterampilan dan literasi pembelajaran digital yang memadai dalam menggunakan media digital yang dibutuhkan untuk pelajaran. Sekolah daring dengan sistem jarak jauh menjadi kendala, yang dimana belajar menjadi kurang efektif. Pendidikan jarak jauh menjadi tantangan bagi dunia pendidikan dengan situasi dan kondisi Indonesia saatl ini. Bagaimana teknologi dapat digunakan, bagaimana penyediaan akses internet padal daerah-daerah terpencil, yang dimana barang komputer, laptop dan smartphone tidak semua dimiliki oleh setiap keluarga, khususnya warga yang dalam segi ekonomi bisa dibilang rendah. Masalah siswa yang paling umum dapat didaftar sebagai masalah seperti ketakutan akan kegagalan akademik dan kecemasan akan masa depan, masalah koneksi, kurangnya motivasi, kurangnya dokumentasi dan materi, dan masalah komunikasi. Sehingga menimbulkan siswa pasif dalam proses pembelajaran. Untuk mengatasi masalah yang mereka hadapi, para peserta memiliki rekomendasi sebagai berikut: 1) siswa harus aktif, 2) siswa harus termotivasi, 3) suara dan kamera di sistem harus diperbaiki, 4) paket internet harus diberikan kepada siswa, 5) infrastruktur harus ditingkatkan, 6) guru harus berkomunikasi dengan siswa, 7) acara dapat diatur, dan 8) sistem harus dialihkan ke Sistem Google Kelas.

 

Kesimpulan

Masih perlu adanya perbaikan dalam sistem pendidikan jarak jauh, sehingga dapat menjadikan pembelajaran antara guru dan siswa menjadi efektif, dan tersampaikannya materi dengan baik, siswapun paham akan materi yang telah guru sampaikan. Karena memang keluhan Masalah siswa yang paling umum dapat didaftar sebagai masalah seperti ketakutan akan kegagalan akademik dan kecemasan akan masa depan, masalah koneksi, kurangnya motivasi, kurangnya dokumentasi dan materi, dan masalah komunikasi. Sehingga menimbulkan siswa pasif dalam proses pembelajaran. Dan terdapat 8 rekomendasi agar terlaksananya pendidikan sesuai cita-cita pendidikan itu sendiri. Yaitu perlu siswa harus aktif, siswa harus termotivasi, suara dan kamera di sistem harus diperbaiki, paket internet harus diberikan kepada siswa, infrastruktur harus ditingkatkan, guru harus berkomunikasi dengan siswa, acara dapat diatur, dan sistem harus dialihkan ke Sistem Google Kelas.

 


 

BIBLIOGRAFI

 

Aky�rek, Muhammet İbrahim. (2020). Uzaktan Eğitim: Bir Alanyazin Taramasi. Medeniyet Eğitim Araştırmaları Dergisi, 4(1), 1�9. Google Scholar

 

Ateş, Alev, & Altun, Eralp. (2008). Bilgisayar �ğretmeni Adaylarının Uzaktan Eğitime Y�nelik Tutumlarının �eşitli Değişkenler A�ısından İncelenmesi. Gazi University Journal of Gazi Educational Faculty (GUJGEF), 28(3). Google Scholar

 

Bakioğlu, B�şra, & �evik, Mustafa. (2020). COVID-19 pandemisi s�recinde fen bilimleri �ğretmenlerinin uzaktan eğitime ilişkin g�r�şleri. Electronic Turkish Studies, 15(4). Google Scholar

 

Basar, Afip Miftahul. (2021). Problematika Pembelajaran Jarak Jauh Pada Masa Pandemi Covid-19:(Studi Kasus di SMPIT Nurul Fajri�Cikarang Barat�Bekasi). Edunesia: Jurnal Ilmiah Pendidikan, 2(1), 208�218. Google Scholar

 

Bayar, Adem, & Alimcan, Derya. (2021). The Perspectives of Amasya University Students about Distance Education Application During the Coronavirus (Covid-19) Process. Ie: Inquiry in Education, 13(2), 11. Google Scholar

 

Can, E. (2020). Coronavir�s (Covid-19) pandemisi ve pedagojik yansımaları: T�rkiye�de a�ık ve uzaktan eğitim uygulamaları [Coronavirus (Covid-19) pandemic and its pedagogical reflections: Open and distance education practices in Turkey]. A�ık�ğretim Uygulamaları ve Araştırmaları Dergisi, 6 (2), 11-53. Google Scholar

 

Hendarman. (2015). Revolusi Kinerjai Kepalal Sekolah. Jakarta: Indexs.

 

Jaelani, Ahmad, Fauzi, Hamdan, Aisah, Hety, & Zaqiyah, Qiqi Yulianti. (2020). Penggunaan media online dalam proses kegiatan belajar mengajar pai dimasa pandemi covid-19 (Studi Pustaka dan Observasi Online). Jurnal IKA PGSD (Ikatan Alumni PGSD) UNARS, 8(1), 12�24. Google Scholar

 

Karadağ, Engin, & YUCEL, Cemil. (2020). Yeni tip Koronavir�s pandemisi d�neminde �niversitelerde uzaktan eğitim: Lisans �ğrencileri kapsamında bir değerlendirme �alışması. Y�ksek�ğretim Dergisi, 10(2), 181�192. Google Scholar

 

Karakuş, Neslihan, Ucuzsatar, Nil, Karacaoğlu, Mehmet �nder, Esendemir, Nurullah, & Bayraktar, Dilek. (2020). T�rk�e �ğretmeni adaylarının uzaktan eğitime y�nelik g�r�şleri. RumeliDE Dil ve Edebiyat Araştırmaları Dergisi, (19), 220�241. Google Scholar

 

Nurkholis, Nurkholis. (2013). Pendidikan dalam upaya memajukan teknologi. Jurnal Kependidikan, 1(1), 24�44. Google Scholar

 

Sayan, Hamiyet. (2020). Covid-19 pandemisi s�recinde �ğretim elemanlarının uzaktan eğitime ilişkin g�r�şlerinin değerlendirilmesi. AJIT-e: Bilişim Teknolojileri Online Dergisi, 11(42), 100�122. Google Scholar

 

Toker G�k�e, A. (2008). K�reselleşmel s�recindei uzaktan eğitim. Ziya G�kalpl Eğitim Fak�ltesi Dergisi, 11.

 

Copyright holder:

M. Husyem Hidayatus Syech (2022)

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under: