Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849

e-ISSN: 2548-1398

Vol. 7, No. 4, April 2022

 

TINDAK TUTUR TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BIDADARI-BIDADARI SURGA KARYA TERE-LIYE: KAJIAN PRAGMATIK

 

1 Berlian Romanus Turnip, 2 Fheti Wulandari Lubis

1 Universitas Simalungun, Indonesia

2 STKIP Budidaya, Indonesia

Email: [email protected], [email protected]

 

Abstrak

Tindak tutur merupakan suatu tindakan yang diucapkan hingga menghasilkan suatu tuturan yang mengandung tiga tindakan yang sangat erat hubungannya. Tindakan yang pertama merupakan tindak tutur lokusi, yang kedua tindak tutur ilokusi, dan yang ketiga tindak tutur perlokusi. Oleh karena itu peneliti ini bertujuan untuk mengidentifikasi, mendeskripsikan tindak tutur yang terdapat di dalam novel Bidadari-bidadari Surga Karya Tere-Liye. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analisis. Instrument penelitiuan ini adalah dengan menggunakan teknik dokumentasi. Penggunaan teknik dokumentasi ini dilakukan dengan cara membaca sumber data berupa puisi dengan tujuan mengindetifikasi data sesuai dengan teori yang digunakan. Setelah memperoleh data penelitian ini selanjutnya analisis terhadap data penelitian dilakukan dengan teknik analisis isi. Proses analisis data dapat dilakukan dengan menguasai materi pragmatik khususnya materi tindak tutur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada tiga tindak tutur yang terdapat di dalam novel Bidadari-bidadari Surga karya Tere-Liye.

 

Kata Kunci: tindak tutur; tokoh utama; novel bidadari-bidadari surga karya tere-liye

 

Abstract

A speech act is an act that is uttered to produce an utterance that contains three closely related actions. The first act is a locutionary speech act, the second is an illocutionary speech act, and the third is a perlocutionary speech act. Therefore, this researcher aims to identify, describe the speech acts contained in the novel Bidadari-bidadari Langit by Tere-Liye. This study uses a qualitative approach with descriptive analysis method. The instrument of this research is to use documentation technique. The use of this documentation technique is done by reading the data source in the form of poetry with the aim of identifying the data according to the theory used. After obtaining this research data, further analysis of the research data was carried out using content analysis techniques. The process of data analysis can be done by mastering pragmatic material, especially speech act material. The results of the study indicate that there are three speech acts contained in the novel Bidadari-bidadari Langit by Tere-Liye.

 

Keywords: tindak tutur; tokoh utama; novel bidadari-bidadari surga karya tere-liye

 

Pendahuluan

Tindak tutur merupakan suatu kegiatan berbahasa yang dilakukan oleh penutur untuk mengomunikasikan mak�na serta maksud tuturan kepada lawan tutur. Makna serta maksud suatu tuturan dapat dipahami oleh lawan tutur berdasar�kan konteks tuturan. Yule (2016:87) menyatakan bahwa konteks adalah keadaan yang disertai dengan urutan kata, tekanan, intonasi, dan tempat terjadinya suatu tuturan. Konteks sering kali dianggap sebagai alasan terjadinya suatu percakapan atau pembicaraan.

Tindak tutur merupakan materi penting dalam Pragmatik. Hal ini sesuai dengan pendapat Rustono (1999:33) yang menyatakan bahwa tindak tutur merupakan suatu substansi yang sangat penting di dalam kajian pragmatik sehingga tindak tutur menjadi dasar dalam kajian. Tindak tutur dapat ditemukan pada karya sastra.

Sastra merupakan sebuah ciptaan dan kreasi dari akal pikiran manusia. Sastra merupakan salah satu bentuk dan bukti kebudayaan umat manusia. Secara etimologis, sastra berarti buku, tulisan atau huruf. Kosasih (2008:194) memaparkan bahwa sastra merupakan suatu tulisan atau karangan yang mengandung nilai � nilai kebaikan yang ditulis dalam bahasa yang indah. Selanjutnya, Luxemburg dkk (1989:5) mengemukakan bahwa sastra merupakan sebuah ciptaan, kreasi yang bersifat otonom serta komunikatif.

Salah satu bentuk karya sastra adalah novel. Novel adalah salah satu jenis karya sastra prosa yang memiliki jalinan cerita yang kompleks. Kekompleksan dalam novel sering ditunjukkan dengan adanya konflik yang tidak hanya sekali muncul dalam novel. Selain itu, kekompleksan cerita dalam novel juga terlihat pada keterkaitan antara unsur � unsur dalam novel itu sendiri.

Berdasarkan pemaparan di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai tindak tutur yang terdapat dalam sebuah karya sastra berupa novel maka peneliti menetapkan judul penelitian ini adalah � Tindak Tutur Tokoh Utama dalam Novel �Bidadarai-bidadari Surga� Karya Tere-Liye.� Dan membuat rumusan permasalahannya adalah tindak tutur apa sajakah yang terdapat di dalam novel �Bidadarai-bidadari Surga� karyaTere-Liye?.

 

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analisis. Untuk mengumpulkan data, peneliti menggunakan kajian pustaka dengan cara membaca dan menganalisis dan memahami secara konseptual berupaya menemukan, mengidentifikasi, mengolah dan menganalisis dokumen untuk memahami makna, signifikasi dan relevansinya. Menganalisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara menguasai unsur � unsur novel,dan memahami secara dalam dasar kajian tindak tutur dalam pragmatik. Peneliti akan membaca dan menganalisis data secara berulang � ulang agar interpretasi data penelitian lebih terpercaya dan dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya. Selanjutnya hasil analisis data penelitian tersebut disesuaikan dengan pendapat ahli yang berkaitan dengan masalah dalam penelitian.

 

 

 

Hasil dan Pembahasan

A.  Hasil

Peneliti menggunakan teknik telaah pustaka dan teknik dokumentasi untuk mengumpulkan data penelitian. Data penelitian dikumpulkan dengan diklarifikasikan untuk dianalisis menurut kriteria yang sudah ditetapkan. Selanjutnya, peneliti menggunakan teknik analisis isi untuk menentukan tindak tutur yang terdapat di dalam novel Bidadari �bidadari Surga karya Tere-Liye. Peneliti telah membaca dan menganalisis secara berulang-ulang agar interprestasi dan penelitian lebih terpercaya dan dapat dipertanggung jawabkan keabsahannya.

B.  Pembahasan

Tindak tutur tokoh utama dalam novel Bidadari-bidadari Surga karya Tere-Liye

No

Kalimat

Hlm

Lokusi

Ilokusi

Perlokusi

1.

Lais berangkat, Mak. Assalamualikum

43

Hanya memberitahu kepada lawan bicara bahwasannya Lais sudah pergi

Bahwasannya lawan tutur sudah mengetahui dan memahami kalau Lais sudah tidak ada

Penutur telah memberitahukan sambil berpamitan dan lawan tutur mengijinkannya sehingga mereka pergi

2.

Di depan sana. Ssttt, jagan berisik

45

Penutur memberitahu kepada lawan tutur agar tidak berisik

Penutur berharap agar lawan tutur mengikuti apa yang dituturkannya

Lawan tutur menikuti arahan penutur untuk diam

3.

Dalimunte apa yang kamu kerjakan di sini. Bukannya kamu seharusnya di sekolah.

59

Penutur hanya memberitahukan kepada lawan tutur kenapa tidak di sekolah

Lawan tutur terkejut karena penutur mengetahui kalau dia tidak di dekolah

Lawan tutur memberikan alasan kepada penutur kenapa dia tidak di sekolah

4.

Bohong, sakit apa? pilek, tetapi kamu main air

59

Penutur bertanya kepada lawan tutur apakah dia sakit apa tidak

Lawan tutur terkeju, bingung, dan takut. Dikarenakan penutur mengetahui lawan tutur bermain air padahal lawan tutur sedang sakit

Lawan tutur langsung terkejut dan mengakhiri permainan airnya

5.

Kalau kau bolos, berarti Ikanuri dan Wibisana juga bolos!

60

Penutur memberitahu kepada lawan tutur agar tidak bolos karena penutur takut nanti adik-adiknya ikut

Lawan tutur merasa bersalah jika melakukan kesalahan, karena dia takut adik-adiknya akan mengikuti apa yang dilakukannya

Lawan tutur menuruti perkataan penutur dan meminta maaf kepada penutur serta berjanji tidak akan melakukan kesalahan

6.

 

Kau anak lelaki Dalimunte. Anak lelaki harus sekolah! Akan jadi apa kau jika tak sekolah?pencari kumbang di hutan, seperti orang-orang kampung ini?penyadap damar?

61

Penutur memberitahu kepada lawan tutur bahwasannya anak lelaki itu harus sekolah

Lawan tutur menyadari bahwasannya seorang laki-laki harus sekolah dan berpendidikan, hal ini dikarenakan laki-laki akan menjadi kepala keluarga

Lawan tutur berdiri dan mendekati penutur sambil meminta maaf dan berjanjin bahwasannya dia akan rajin belajar dan sekolah

7.

Kau benar tak tahu malu, kau dengar kataku, pulang! Pulang sana!!

62

Penutur memberitahu kepada lawan tutur agar pulang

Lawan tutur terkejut mendengar perkataan penutur

Lawan tutur berdiri dan pergi menuju rumah sembari meninggalkan penutur

8.

Siapa yang setuju dengan usul Dalimunte

91

Penutur bertanya kepada lawan tutur siapa yang setuju dengan pendapat Dalimunte

Lawan tutur berharap agar yang lainnya menyetujui pendapatnya

Beberapa dari lawan tutur mengangkat tangannya dan menyetujui pendapat Dalimunte

9.

Bukannya tadi dia di sana , Mak

100

Penutur memberitahukan kepada lawan tutur bahwasannya , yang dicari lawan tutur tadi berada di sana

Lawan tutur senang karena sudah mengetahui di mana yang dicarinnya

Lawan tutur langsung beranjak ke suatu tempat, di mana yang dicarinya berada di sana

10.

Apa perlu Lais cari Mak

101

Penutur memberitahukan kepada lawan tutur b ahwasannya dia ingin membantu mencarinya

Lawan tutur merasa senang karena penutur menawarkan diri untuk membantu mencari apa yang dicari lawan tutur

Lawan tutur senang dan mengucapkan terimakasih kepada penutur karena bersedia membantunya

11.

Mak, Ikanuri dan Wibisana belum kelihatan juga Mak

102

Penutur memberitahu bahwasannya Ikannuri dan Wibisana belum kelihatan

Lawan tutur merasa bingung dan panikkarena Ikanuri dan Wibisana belum kelihatan

Lawan tutur langsung beranjak dari posisinya untuk mencari Ikanuri dan Wibisana

12.

Ikanuri dan Wibisana apa yang kalian lakukan di sana! Apa yang kalian lakukan. Benar-benar tak tahu malu. Kalian malah mencuri!!!

105

Penutur menegur Ikanuri dan Wibisana tentang perbuatan yang mereka lakukan

Lawan tutur terkejut dan tertunduk malu serta merasa bersalah dengan perbuatan yang dilakukan

Lawan tutur refleks/spontan meletakkan barang yang diambil (dicuri)

13.

Berani sekali kalian mencuri. Dikeluarga kita tidak ada yang menjadi pencuri!!!

106

Penutur mengultimatum kepada lawan tutur bahwasannya di dalam keluarganya tidakada yang menjadi pencuri

Lawan tutur merasa malu dan takut dengan perbuatannya

Lawan tutur meminta maaf kepada penutur dan berjanji tidak akan mengulanginnya

14.

Pulang kataku sekarang!!!

107

Penutur menyuruh agar lawan tutur pulang

Lawan tutur terkejut mendengar perkataan penutur

Lawan tutur segera pulang menikuti percakapan penutur

15.

Hentikan ikanuri, hentikan, Aku mohon

108

Penutur memberiyahu kepada lawan tutur agar menghentikan perbuatannya

Lawan tutur terdiam sambil mendengarkan ucapan penutur

Lawan tutur langsung menghentikan perbuatannya

16.

Tadi siang mereka bermain di ladang

115

Penutur memberitahukan kepada lawan tutur bahwasannya yang dicari sedang berada di ladang

Lawan tutur senang dan mengucapkan terimakasih kepada penutur

Lawan tutur langsung menuju keladang untuk menemui yang dicarinya

17.

Puyang tidak boleh memakan mereka, Aku mohon

131

Penutur memberitahukan kepada lawan tutur agar secepatnya menolong mereka

Lawan tutur bingung, panik, takut, dan sedih melihat dan mendengar perkataan penutur

Lawan tutur langsung pergi untuk menyelamatkan mereka

18.

Pergilah ikanuri, Wibisanar. Pergi, pergi dari sini

131

Penutur menyuruh lawan tutur untuk segera pergi

Lawan tutur menuruti perkataan penutur

Lawan tutur langsung segera pergi meninggalkan tempat itu

19.

Dali cepat pergi bawa adik-adik mu lari

132

Penutur menyuruh lawan tutur untuk segera pergi sambilmmembawa adik-adiknya

Lawan tutur menuruti perkataan penutur

Lawan tutur langsung segera pergi meninggalkan tempat itu sambil membawa adik-adiknya

20.

Ikanuri, Wibisana, suatu hari nanti kalian akan melihat betapa hebatnya kehidupan ini, betapa indahnya kehidupan di luar sana. Kalian akan memiliki kesempatan itu. Yakinlah,,kakak berjanji akan melakukan apapun demi membuat semua itu terwujud..

138

Penutur memberitahu dan menasehati lawan tutur bahwasannya begitu hebat dan indah kehidupannya di luar sana

Lawan tutur termenung dan sadar sembari mendengarkan kata-kata penutur

Lawan tutur berterimakasih dan berjanji kepada penutur akan menjadin lebih baik

21.

Tapi sebelum masanya itu tiba, dengarkan kakak, kalian harus rajin sekolah, rajin belajar dan bekerja keras. Bukan hanya demi mamak yang sepanjang hari terbakar matahari di ladang

138

Penutur memberitahukan kepada lawan tutur agar belajar dan bekerja keras

Lawan tutur tersadar akan rajin belajar, rajin sekolah, dan bekerja keras sehingga dapat merubah nasib keluarganya

Lawan tutur langsung berterimakasih dan berjanji sambil memeluk kakaknya

22.

Kak Laisa tidak pernah marah dengan itu

139

Penutur memberitahu kepada lawan tutur bahwasannya kakakLaisa tidak pernah marah

Lawan tutur terheran apakah benar kak Laisa tidak pernah marah, sambil bertanya kebenarannya kepada penutur

Lawan tutur memberikan bertindak dan berkata kepada penutur seharusnya penutur juga seperti iti, tidak pernah marah

23.

Kemari sayang..Laisa memanggil pelanIntan. Wawak sakitya Intan

168

Penutur memberitahu bahwasannya Intan sedang dipanggil Laisa

Lawan tutur merasa senang karena dipanggil Laisa dengan ucapan sayang

Lawan tutur langsung beranjak menuju Laisa

24.

Lais mohon Mak, biarkan Lais mencoba untuk menanamnya

176

Penutur memberitahu bahwasannya dia ingin mencoba untuk menanamnya

Lawan tutur mempersilahkan penutur untuk mencoba menanamnya

Lawan tutur melihat sambil memeriksa, dan memberitahu bagai mana cara menanam yang baik

25.

Kau harus tetap sekolah

179

Penutur memberi tahu bahwasannya lawan tutur harus tetap sekolah

Lawan tutur senang karena penutur mendukungnya

Lawan tutur berterimakasih karena diberikan motivasi untuk tetap sekolah

26.

Tidak tahun ini, tidak sekarang..Tapi kau harus sekolah

180

Penutur memberitahukan bahwasannya mau tahun kapanpun lawan tutur harus tetap sekolah

Lawan tutur senang karena penutur mendukungnya

Lawan tutur berterimakasih karena diberikan motivasi untuk tetap sekolah

27.

Maukah kau menceritakan penelitian terbarumu pada Kakak? Biar kakak dengarkan?

187

Penutur memberitahu kepada lawan tutur untuk memberi tahu tentang penelitiannya

Lawan tutur merasa senang karena penutur penasaran dan memiliki rasa ingin tahu tentang penelitiannya

Lawan tutur memberi tahu dan menceritakan tentang penelitiannya

28.

Kau tidak harus menungguku dali

205

Penutur memberi tahu bahwasannya Dali tidak harus menunggunya

Lawan tutur mendengarkan dan menikuti arahan penutur

Lawan tutur langsung pergi untuk tidak mengikuti penutur

29.

Dia sudah menikah Dali

254

Penutur memberitahu bahwasannya dia sudah menikah

Lawan tutur mengetahui bahwasannya Dia telah menikah

Lawan tutur berterimakasih karena sudah diberitahukankalau Dia sudah menikah

30.

Kalian tetap menunggu kakak,kalau kalian tetap menungu, kalian akan kehilangan kesempatan membuat mamak semangkin bahagia di masa tuanya

281

Penutur memberiyahu bahwasannya jangan sampai kehilangan kesempatan untuk membuat mamaknya bahagia

Lawan tutur bingung mengapa penutur berkata jika menunggu malah menghilangkan kesempatan untuk membahagiakan mamaknya

Lawan tutur berkata kepada penutur bahwasannya dia akan menunggu penutur dan tetap akan membahagiakan mamaknya

31.

Tidak sekarang Mak, mereka bingung kalau aku tak ada di rumah

287

Penutur memberitahu bahwasannya mereka sedang bingung jika penutur tak ada di rumah

Lawan tutur merasa senang agar mereka tidak kecawa dikarenakan penutur tidak ada di rumah

Lawan tutur memberitahukan bahwasannya dia tak ada di rumah

 

Berdasarkan uraian tindak tutur pada novel Bidadari-bidadari Surga karya Tere-Liye di atas, maka jelaslah bahwa novel tersebut memiliki tindak tutur lokusi, ilokusi, dan perlokusi.

 

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dalam penelitian ini yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan bahwasannya hasil analisis data dan pembahasan terhadap hasil penelitian menunjukkan bahwa novel yang berjudul Bidadari-bidadari Surga karya Tere-Liye� yang diteliti memberikan gambaran deskripsi tentang bagian-bagian dari tindak tutur yang terdapat dalam pebelajaran pragmatik. Sehingga novel ini bisa dijadikan penelitianbaik penelitian tentang sastra maupun penelitian yang bukan sastra. Sehingga dapat dikatakan bahwasaanya novel ini dikatakan layak sebagai bahan penelitian.

 

 

 

BIBLIOGRAFI

 

Aziez, Furkqonul, & Hasim, Abdul. (2010). Analisis Fiksi. Jakarta: Multi KreasiSatudelapan. Google Scholar

Cipta, Rineka. (2006). Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Google Scholar

 

Endraswara, Suwardi. (2008). Metodologi penelitian sastra. Niaga Swadaya. Google Scholar

 

Keraf, Gorys. (2001). Komposisi: Suatu Pengantar Kemahiran Berbahasa. Flores: Nusa Indah. Google Scholar

 

Liye, Tere. (2018). Bidadari bidadari surga. Penerbit Republika. Google Scholar

 

Lubis, Fheti Wulandari. (2018). Analisis Nilai�Nilai Karakter Bangsa Pada Novel �Amelia� Karya Tere-Liye. Jurnal Serunai Bahasa Indonesia, 15(2). Google Scholar

 

Martono, Nanang. (2010). Metode penelitian kuantitatif: Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder (sampel halaman gratis). RajaGrafindo Persada. Google Scholar

 

Moleong, Lexy J. (2019). Moleong. Metode Penelitian Kualitatif. Google Scholar

 

Copyright holder:

Berlian Romanus Turnip, Fheti Wulandari Lubis (2022)

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under: