Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398

Vol. 7, No. 4, April 2022

 

MODEL PEMBELAJARAN PROJEK BASED LEARNING DAN SAVI DITINJAU DARI PENALARAN MATEMATIS DAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH

 

Muh. Sahidun, Amin Suyitno, Emi Pujiastuti

Pendidikan Matematika, FMIPA, Universitas Negeri Semarang, Semarang, Indonesia

Email: [email protected], [email protected], [email protected]

 

Abstrak

Penelitian ini ini mempunyai tujuan menemukan efektifitas model pembelajaran projek based learning dan model pembelajaran SAVI yang ditinjau dari penalaran matematis dan kemampuan memecahkan masalah. Penelitian ini juga menemukan perbedaan rata-rata model pembelajaran projek based learning dan model pembelajaran SAVI ditinjau dari penalaran matematis dan memecahkan masalah. �

 

Kata Kunci: projek based learning, savi, penalaran matematis, memecahkan masalah

 

Abstract

This research aims to find the effectiveness of the project-based learning model and the SAVI learning model which is reviewed from mathematical reasoning and problem-solving skills. The study also found differences in average project-based learning models and SAVI learning models reviewed from mathematical reasoning and solving problems.

 

Keywords: project based learning, savi, mathematical reasoning, solving problems

 

Pendahuluan

Pendidikan dapat diartikan sebagai aktifitas dalam pembentukan serta pengembangan pada diri manusia guna mencapai kesimbangan mental spiritual dalam masyarakat dan dapat menjadi kontrol diri. Pendidikan merupakan suatu proses usaha dalam mengembangkan potensi fisik, mental, ataupun spiritual sejalan dengan itu tujuan dan fungsi pendidikan dalam hal ini mengacu pada No.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional fungsi pendidikan yaitu Pasal 3 yang menyatakan bahwa��Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradapan bangsa yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,Berakhlak mulia,sehat,berilmu,cakap,kreatif,man diri,dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Sujana, 2019).

Pendidikan �dapat mewariskan kebudayaan, spiritual mental yang tangguh (Satria et al., 2020). Pendidikan juga dapat diartikan sebagai aktifitas dalam pembentukan serta pengembangan pada diri manusia guna mencapai kesimbangan mental spiritual dalam masyarakat dan dapat menjadi kontrol diri untuk mencapai cita-cita yang diharapkan (Sirin, 2017). Pentingnya pendidikan matematika untuk mengembangkan sarana berpikir logis, analisis, sistematis (Van de Weijer-Bergsma & Van der Ven, 2021). Dari definisi pendidikan diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah proses pembentukan mental dan fisik serta mengembangkan berpikir kreatif, berpikir kritis untuk mewujudkan cita-cita.

�Salah satu dari dari sekian banyak pendidikan adalah matematika yang mendefinisikan tentang konsep yaitu suatu perencanaan di dalam merancang sebuah proses untuk menggambarkan suatu objek baik yang nyata maupun abstrak dengan cara memahami dengan sistematis logis kreatif dan kritis, serta membahas tentang pola yaitu pembentukan keteraturan atau mendesaian suatu gagasan baik berupa pendapat atau gagasan yang nyata maupun yang abstrak (Siagian, 2016). Belajar matematika merupakan suatu pembelajaran tentang pengetahuan yang berkaitan dengan konsep yang tertruktur dan prosedural, matematika bukan hanya sekedar angka angka melainkan belajar tentang berpikir logis, berpikir sistematis, berpikir analitis, berpikir krataif serta berpikir kritis (Novitasari, 2016). Belajar matematika sama halnya belajar memahami suatu konsep yang terstruktur sehingga mudah untuk di ingat karena mempelajari pola-pola yang sistematis dan tertruktur karena matematika adalah suatu ide abstrak dari simbol-simbol yang bisa ditafsirkan (Rahmah, 2018).

Berkaitan dengan belajar matematika yang masuk masuk di dalam dalam NCTM, 2000 (National Council of Teacher of Mathematics) adalah penalaran matematis dan memecahkan masalah (Kusumawardani et al., 2018). Penalaran matematis adalah proses berpikir dengan cara menarik kesimpulan secara valid dan dapat di pertanggungjawabakan (Putri et al., 2019). Penalaran matematis adalah suatu proses berpikir yang sangat penting karena melibatkan ide-ide konkrit� dengan menggambarkan konklusi secara valid (Yusdiana & Hidayat, 2018). Dari definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa penalaran matematematis adalah suatu proses berpikir yang tidak dapat dipisahkan dengan matematika karena melibatkan ide-ide yang konkrit serta cara berpikir logis dengan mengungkap fakta-fakta yang ada didalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan matematika.

Adapun indikator penalaran matematis menurut sumarmo (2006) adalah (1) menarik kesimpulan secara logis (2) mengungkap fakta-fakta dan hubungan serta sifat-sifat matematika, menjelaskan secara rinci dengan model secara prosedural (4) memprediksi solusi sesuai logika yang ada (5) menjelaskan suatu pernyataan beserta bukti-bukti yang nyata secara komplit serta mengkajinya (6) merumuskan permasalahan sesuai dengan aturan-aturan dalam matematika (7) kemampuan dalam menyusun argumentasi dengan tepat (8) membuktikan dengan suatu pernyataan baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan induksi matematika (Sumartini, 2015). İndikator penalaran matematis adalah (1) mengungkap fakta-fakta yang ada dilapangan (2) melakukan manipulasi dalam matematika (3) kemampuan dalam menyimpulkan, memberikan bukti-bukti yang nyata (4) kemampuan dalam menyimpulkan suatu jawaban dengan tepat (Raharjo et al., 2020). İndikator penalaran matematis terdiri adari tiga komponen yaitu (1) conjecture yaitu dugaan sementara yang belum dapat dibuktikan kebenaran dan kesalahannya (2) justifying merupakan pembuktikan dari pernyataan-pernyataan yang telah didapatkan (3) mathematizing yaitu membuat kesimpulan dengan matematika (Mukuka et al., 2020). Pada penelitian ini menggunakan indikator penalaran matematis (1) memahami permasalahan secara logis (2) mengungkap fakta-fakat yang berhubungan dengan matematis (3) merumuskan permasalahan yang sesuai secara induktif (4) menjelaskan bukti-bukti dari suatu pernyataan dengan tepat (5) mampu membuat kesimpulan dengan tepat.

Peningkatan penalaran matematis didukung oleh model pembelajaran yang sesuai dan tepat sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai (Budiman & Rosmiati, 2020). Sedangkan rendahnya penalaran matematis berdasarkan wawancara dengan kepala sekolah diakibatkan karena guru menggunakan tidak menggunakan strategi yang tepat, siswa tidak nyaman dalam belajar, siswa cendurung mencontek tidak dan enggan berpikir, kebiasaan guru hanya mencatat ketika menjelaskan kepada siswa, guru seolah olah hanya untuk memenuhi target agar materi cepat selesai.

� ��Penalaran matematis sangat penting bagi siswa dan sangat berhubungan dengan memecahkan suatu permasalahan �secara mutlak. Memecahkan suatu permasalahan merupakan proses seseorang menggunakan daya pikir untuk menanggulangi rintangan atau halangan dengan metode-metode tertentu sehingga dapat terselesaikan. Ada beberapa macam yang mempengaruhi seseorang dalam memecahkan suatu permasalahan diantaranya adalah (1) pengalaman (2) rasa penasaran (3) motivasi (4) struktur permasalahan (Mauleto, 2019). Dengan melalui memecahkan masalah yang berkaitan dengan matematika siswa diharapkan dapat mengembangkan konsep matematika, dapat mengatur strategi dalam memecahkan permasalahan matematika. Jika siswa terbiasa memecahkan permasalahan matematika siswa akan dapat menggunakan simbol-simbol dan mengungkap berbagi fakta dalam kehidupan sehari-hari kedalam konteks matematika (Hsieh et al., 2021).

Adapun indikator memecahkan masalah (1) menidentifikasi masalah (2) merumuskan masalah (3) membuat strategi dalam memecahkan permasalahan (4) menginterpretasikan masalah (Amam, 2017). İndikator pemecahan masalah menurut sumarmo adalah (1) mengidentifikasi masalah (2) membuat model matematika (3) memilih strategi dalam memecahkan masalah (4) menginterpretasikah masalah yang telah dibuat (5) menerapkan hasil dari pemecahan masalah tersebut (Rosita & Yuliawati, 2017). Menurut Carson inikator dalam memecahkan suatu permasalahan adalah sebagai berikut (1) membaca (2) mengeksploitasi (3) memilih strategi yang benar (4) menyelesaikan permasalahan (5) meninjau kembali penyelesaian permasalahan tersebut (Cahyani & Setyawati, 2016). Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahawa indikator pemecahan suatu permasalahan adalah (1) memahami terlabih dahulu permasalahn yang akan dibuat (2) merumuskan permasalahan (3) menyelesaikan permasalahan (5) mengevaluasi permasalahan. Dari kesimpulan tersebut sebagai bahan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan suatu permasalahan matematika.

Rendahnya dalam memecahkan masalah matematika apada siswa diakibatkan karena siswa jarang bertanya kepada kepada guru, siswa jarang mengulang kembali materi-materi matematika yang sudah disampaikan oleh guru, siswa tidak mau mempresentasikan hasil belajarnya ketika sudah menyelesaikan tugas. Dari rendahnya siswa dalam memecahkan permasalahan perlu adanya perlakukan dengan model pembelajaran yang tepat.

Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan model pembelajaran projek based learning untuk mengetahui keefektifan pada penalaran matematis ketika digunakan serta menggunakan model pembelajaran SAVI yang digunakan untuk memecahkan masalah matematis. Model pembelajaran projek based learning merupakan model pembelajaran yang dirancang untuk menampilan sebuah produk yang nyata dalam kehidupan sehari-hari (Titu, 2015). Projek besed learning merupakan suatu model pembelajaran untuk meningkatkan penalaran, berpikir kritis dan berpikir kreatif (Nugraha et al., 2021). Projek based learning juga berkaitan aktifitas dalam menganalisis, merumuskan membuat dan mempresentasikan (Setyowati & Mawardi, 2018). Model pembelajaran pembelajaran SAVI yaitu terdiri dari somatic (belajar melalui bergerak dan berbuat), auditory (belajar melalui mendengar dan berbicara), visual (belajar melalui mengamati dan menggambarkan), and intelectual (belajar dengan memecahkan suatu permasalahan) (Sutarna, 2018).� Model pembelajaran SAVI adalah model suatu model dalam pembelajaran yang membuat siswa aktif pada proses kegiatan belajar dengan cara mendengar, mengamati, dan memecahkan permasalahan termasuk dalam matematika (Murti et al., 2019). �Model pembelajaran SAVI merupakan model pembelajaran yang kolaborasikan antara aktivitas fisik dan intelektual siswa dalam memecahkan suatu permasalahan (Kencanawati et al., 2020).

 

Metode Penelitian

Jenis Penelitian

Desaian penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah adalah eksperimen semu quasi eksperimental design dengan bentuk nonequivalent control group design.bentuk desaian penelitian ini adalah sebagai berikut.

 

 

Keterangan

O1 : pretes kelas eksperimen

O2 : Postes kelas eksperimen

O3 : pretes kelas kontrol

O4 : postes kelas kontrol

X�� : perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran brain based learning

(Sugiyono, 2020).

Penelitian eksperimen semu ini digunakan untuk mengetahui ke efektifitas model pembelajaran projek based learning dan kefektifan model pembelajaran SAVI yang ditinjau dari penalaran matematis dan memecahkan suatu permasalahan.

Tempat penelitian

Tempat penelitian dilaksanakan di SMK Dinamika Tegal yang beralamat dijalan Glatik no. 68 Tegal.

Subjek penelitian

Untuk populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas X jurusan otomotif, jurusan listrik, dan jurusan mesin kemudian pengambilan sampel dengan cara pengundian yang akan dijadikan dua kelas yaitu kelas model pemebalajaran projek based learning untuk penalaran matematis dan model pembelajaran SAVI untuk memecahkan suatu permasalahan.

Prosedur penelitian

Langkah-langkah dalam penelitian eksprerimen semua yaitu (1) melakukan pretes (tes awal) pada kelas yang diberi perlakuan model pembelajaran projek based learning untuk penalaran matematis dan pretes (tes awal) pada kelas untuk model pembelajaran SAVI untuk memecahkan suatu permasalaha (2) memberikan perlakuan pada dua kelompok tersebut (3) memberikan postes (tes akhir) pada kedua kelompok.

Data Penelitian �

� Data penelitian ini berupa data primer yaitu data yang diambil langsung dari sumber utama yaitu dari siswa SMK Dinamika Tegal (Pratiwi, 2017).

Instrumen Penelitian

Instrument penelitian berupa instrumen tes uraian yaitu suatu alat ukur untuk menentukan keberhasilan siswa dalam pembelajaran (Imron, 2019). Instrument tersebut berupa tes penalaran matematis untuk model pembelajaran projek based learning dan tes untuk memecahkan suatu permasalahan untuk model pembelajaran SAVI.

Teknik Pengumpulan Data

Data dari pretes bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa pada kedua kelompok, data postes untuk mengetahui hasil akhir pada kedua kelompok yaitu kelompok model pembelajaran projek based learning dengan penalaran matematisdan model pembelajaran SAVI untuk memecahkan suatu permasalahan.

Teknik Analisis Data

Data dari hasil tes penalaran matematis dan memecahkan suatu permasalahan dianalisis menggunakan �Manova (Multivariate Analysis of Variance) merupakan uji statistik untuk mengetuhui perbedaan rata-rata dua kelompok secara bersamaan dengan kata lain menguji dua variabel terikat atau lebih (Sutrisno & Wulandari, 2018). Selanjutnya menggunakan uji one way anova yaitu untuk menguji dua kelompok mana yang lebih efektif (Widianti, 2014). Uji one way anova digunakan untuk mengetahui lebih efektif mana model pembelajaran projek based learning dan model pembelajaran SAVI. Kemudian dilanjutkan memakai uji chi-square yaitu untuk mengetahui adanya hubungan (Utami, 2012). Untuk uji asumsi klasik pada uji manova populasi berdistribusi normal (Situmorang & Chalil, 2018). Matriks varians kovarians bersifat homogen (Sutrisno & Wulandari, 2018). Uji asumsi klasik pada uji one way populasi harus berdistribusi normal dan homogen (Hermansah, 2017).

 

Hasil dan Pembahasan

Hasil

Untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran antara model pembelajaran Projek based learning dan model pembelajaran SAVI terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas. Adapun uji tersebut sebagai berikut. Untuk uji normalitas pada pretest dan posttest model projek based learning adalah 0,205 > 0,05 dan 0,244 > 0,05 maka data berdistribusi normal sedangkan pada pretest dan posttest model pembelajaran SAVI adalah 0,063 > 0,05 maka data berdistribusi normal dan 0,062 > 0,05 maka dapat dikatakan data berdistribusi normal. Untuk uji homogenitas pada manova menggunakan Box's Test of Equality of Covariance Matricesa dengan nilai signifikansi 0,069 > 0,05 jadi data adalah homogen.

 

Tabel 1

Hasil Uji Manova

Multivariate Testsa

Effect

Value

F

Hypothesis df

Error df

Sig.

Partial Eta Squared

Noncent. Parameter

Observed Powerc

Intercept

Pillai's Trace

.998

11714.110b

2.000

51.000

.000

.998

23428.220

1.000

Wilks' Lambda

.002

11714.110b

2.000

51.000

.000

.998

23428.220

1.000

Hotelling's Trace

459.377

11714.110b

2.000

51.000

.000

.998

23428.220

1.000

Roy's Largest Root

459.377

11714.110b

2.000

51.000

.000

.998

23428.220

1.000

A

Pillai's Trace

.293

10.592b

2.000

51.000

.000

.293

21.183

.985

Wilks' Lambda

.707

10.592b

2.000

51.000

.000

.293

21.183

.985

Hotelling's Trace

.415

10.592b

2.000

51.000

.000

.293

21.183

.985

Roy's Largest Root

.415

10.592b

2.000

51.000

.000

.293

21.183

.985

a. Design: Intercept + A

b. Exact statistic

c. Computed using alpha = .05

 

Nilai signifikansi pada uji manova adalah 0,000 < 0,05 artinya bahwa baik model pembelajaran projek based learning dan model pembelajaran SAVI efektif digunakan.

Untuk mengetahui perbedaan rata-rata dengan menggunakan uji one sample t test. Uji sebelum uji ini dilakukan uji normalitas data karena sebagai syarat dalam uji one sample t test adapun uji tersebut adalah sebagai berikut. Uji normalitas �menggunakan test statistic asymp. Sig. (2-tailed) Monte Carlo Sig. (2-tailed) untuk penalaran matematis dan memecahkan permasalahan matematis yang diberlakukan pada model pembelajaran projek based learning yaitu untuk pretest 0,377 > 0,05 maka data berdidtribusi normal, 0,064 > 0,05 maka data berdistribusi normal, dan untuk posttest 0,074 > 0,05 maka data berdistribusi normal dan 0,156 > 0,05 maka data berdistribusi normal.

Tabel 2

Deskripsi Statistik

One-Sample Statistics

 

N

Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

Pretest_PBL

54

43.35

8.506

1.157

Posttest_PBL

54

80.20

5.378

.732

Pretest_SAVI

54

44.43

8.797

1.197

Posttest_SAVI

54

78.85

5.672

.772

 

Pada deskripsi statistik rata-rata kelas pada pretest dan posttest penalaran matematis yang diberlakukan pada model pembelajaran projek based learning dan model SAVI adalah 43,35 dan 80,20 ini menunjukan bahwa terjadi perbedaan antara sebelum dilakukan treatment dan setelah dilakukan treatment. Sedangkan rata-rata kelas pada pada pretest dan posttest memecahkan masalah matematis diberlakukan pada model pembelajaran projek based learning dan model SAVI adalah 44,43 dan 78,85 ini menunjukan bahwa terjadi perbedaan antara sebelum dilakukan treatment dan setelah dilakukan treatment.

Tabel 3

Uji One Sample t Test

One-Sample Test

 

Test Value = 70

t

df

Sig. (2-tailed)

Mean Difference

95% Confidence Interval of the Difference

Lower

Upper

Pretest_PBL

-23.023

53

.000

-26.648

-28.97

-24.33

Posttest_PBL

13.943

53

.000

10.204

8.74

11.67

Pretest_SAVI

-21.364

53

.000

-25.574

-27.98

-23.17

Posttest_SAVI

11.469

53

.000

8.852

7.30

10.40

 

Dilihat dari nilai signifikansi (2-tailed) nilainya adalah 0,000 < 0,05 artinya H0 pada nilai rata-rata 70 ditolak maka terdapat perbedaan rata-rata semua kelas.

Tabel 4

Hubungan Antara Model Pembelajaran Projek Based Learning Dengan Model Pembelajaran SAVI

 

Chi-Square Tests

 

Value

df

Asymptotic Significance (2-sided)

Pearson Chi-Square

10.681a

16

.829

Likelihood Ratio

12.845

16

.684

Linear-by-Linear Association

1.428

1

.232

N of Valid Cases

108

 

 

a. 26 cells (76.5%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .50.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Untuk mengetahui hubungan antara model pembelajaran projek based learning dan model pembelajaran SAVI digunakan uji Chi-square. Pada uji tersebut terdapat asymptotic significance (2-sided) 0,829 > 0,05. H0 ditolak artinya terdapat hubungan yang signifikan antara penalaran matematis yang diberlakukan pada model pembelajaran projek based learning dan model pembelajaran SAVI. Untuk memecahkan masalah matematis yang diberlakukan pada model pembelajaran projek based learning dan model pembelajaran SAVI nilai dari asymptotic significance (2-sided) 0,684 > 0,05 H0 ditolak artinya terdapat hubungan antara terdapat hubungan yang signifikan antara memecahkan masalah matematis yang diberlakukan pada model pembelajaran projek based learning dan model pembelajaran SAVI

 

Pembahasan

Hasil uji manova pada penelitian ini menenunjukkan bahawa model pembelajaran projek based learning dan model pembelajaran SAVI efektif terhadap penalaran matematis dan memecahkan masalah matematika. Kefektifan pada kedua model tersebut tidak lepas dari aliaran kognitif yang dapat meningkatkan penalaran matematis dan memecahkan permasalahan matematika� (Erviana, 2019). Teori kogniti adalah suatu teori yang sangat menaruh perhatian pada peristiwa pada diri sendiri, teori belajar ini tidak hanya melibatkan sitimulus dan respon akan tetapi juga proses berpikir untuk memecahkan suatu permasalahan (Nurhadi, 2020).

Setelah mengetahui bahwa model pembelajaran projek based learning dan model pembelajaran SAVI efektif pada penalaran matematis dan memecahkan permasalahan selanjutnya dengan uji one sample t test untuk mengetahui adanya perbedaan rata-rata antara kedua model tersebut. Dari hasil uji terdapat perbedaan rata-rata kedua kelas tersebut. �Model pemebelajaran projek based learning membuat siswa tertantang membuat suatu produk tertentu, merancang dan mengkonstruksikan sendiri pengetahuannya sehingga siswa dapat memecahkan permasalahan-permasalahan yang dihadapi pada kegiatan pembelajaran,� juga model pembelajaran SAVI membuat siswa yang membuat siswa menjadi kreatif karena belajar bukan hanya dengan otak juga dengan gerak fisik hal ini membuat siswa senang dalam kegiatan pembelajaran.

Terdapat permasamaan antara model pembelajaran projek based learning dan model pembelajaran SAVI yaitu pada gerak dan pembuatan produk. Jika harus membuat produk pasti harus bergerak tebukti bahwa pada uji chi-square terdapat hubungan antara model pembelajaran projek based learning dan model pembelajaran SAVI.�

 

Kesimpulan

Penerapan model pembelajaran projek based learning dan model pembelajaran SAVI sma sama efektif efektif ditinjau dari penalaran matematis dan memecahkan permasalahan matematika pada siswa SMK Dinamika Tegal. Terdapat perbedaan yang signifikan antara model pembelajaran projek based learning dan model pembelajaran SAVI jika dilihat dari nilai rata-rata pretest dan posttest. Hasil uji menunjukan bahwa model pembelajaran projek based learning dan model pembelajaran SAVI sama efektifnya.��


BIBLIOGRAFI

 

Amam, A. (2017). Penilaian Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Smp. Teorema, 2(1), 39. Google scholar

 

Budiman, H., & Rosmiati, M. (2020). Penerapan Teori Belajar Van Hiele Berbantuan Geogebra untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis Siswa. Prisma, 9(1), 47. Google scholar

 

Cahyani, H., & Setyawati, R. W. (2016). Pentingnya Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Melalui PBL untuk Mempersiapkan Generasi Unggul Menghadapi MEA. PRISMA, Prosiding Seminar Nasional Matematika, 151�160. Google scholar

 

Erviana, T. (2019). Kemampuan Penalaran Matematis Siswa Dalam Memecahkan Masalah Aljabar Berdasarkan Gaya Kognitif Field Independent. Alifmatika: Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Matematika, 1(1), 61�73. Google scholar

 

Hermansah, H. (2017). Uji Rata-Rata Satu Sampel Menggunakan R Untuk Mengetahui Pengaruh Model Belajar Terhadap Hasil Belajar Mata Kuliah Analisis Vektor. PYTHAGORAS: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika, 6(2), 161�166. Google scholar

 

Hsieh, T. yang, Simpkins, S. D., & Eccles, J. S. (2021). Gender by racial/ethnic intersectionality in the patterns of Adolescents� math motivation and their math achievement and engagement. Contemporary Educational Psychology, 66(May), 101974. Google scholar

 

Imron, I. (2019). Analisa Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Kepuasan Konsumen Menggunakan Metode Kuantitatif Pada CV. Meubele Berkah Tangerang. Indonesian Journal on Software Engineering, 5(1), 19�28. Google scholar

 

Kencanawati, S. A. M. M., Sariyasa, S., & Hartawan, I. G. N. Y. (2020). Pengaruh penerapan model pembelajaran SAVI (Somatic, Auditory, Visual, Intellectual) terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis. Pythagoras: Jurnal Pendidikan Matematika, 15(1), 13�23. Google scholar

 

Kurnia Putri, D., Sulianto, J., & Azizah, M. (2019). Kemampuan Penalaran Matematis Ditinjau dari Kemampuan Pemecahan Masalah. International Journal of Elementary Education, 3(3), 351. Google scholar

 

Kusumawardani, D. R., Wardono, & Kartono. (2018). Pentingnya Penalaran Matematika dalam Meningkatkan Kemampuan Literasi Matematika. PRISMA, Prosiding Seminar Nasional Matematika, 1(1), 588�595. Google scholar

 

 

 

Mauleto, K. (2019). Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Ditinjau Dari Indikator Nctm Dan Aspek Berpikir Kritis Matematis Siswa Di Kelas 7B Smp Kanisius Kalasan. JIPMat, 4(2), 125�134. Google scholar

 

Mukuka, A., Mutarutinya, V., & Balimuttajjo, S. (2020). Data on students� mathematical reasoning test scores: A quasi-experiment. Data in Brief, 30. Google scholar

 

Murti, E. D., Nasir, N., & Negara, H. S. (2019). Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis : Dampak Model Pembelajaran SAVI ditinjau dari Kemandirian Belajar Matematis. Desimal: Jurnal Matematika, 2(2), 119�129. Google scholar

 

Novitasari, D. (2016). Pengaruh Penggunaan Multimedia Interaktif Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa. FIBONACCI: Jurnal Pendidikan Matematika Dan Matematika, 2(2), 8. Google scholar

 

Nugraha, M. I., Tuken, R., & Hakim, A. (2021). Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Siswa Sekolah Dasar. Pinisi Journal Of Education, 1(2), 142�167. Google scholar

 

Nurhadi. (2020). Teori kognitivisme serta aplikasinya dalam pembelajaran. 2, 77�95. Google scholar

 

Pratiwi, N. I. (2017). Penggunaan Media Video Call dalam Teknologi Komunikasi. Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial, 1(2), 212. Google scholar

 

Raharjo, S., Saleh, H., & Sawitri, D. (2020). Analisis Kemampuan Penalaran Matematis Siswa Dengan Pendekatan Open�Ended Dalam Pembelajaran Matematika. Paedagoria: Jurnal Kajian, Penelitian Dan Pengembangan Kependidikan, 11\(1), 36�43. Google scholar

 

Rahmah, N. (2018). Hakikat Pendidikan Matematika. Al-Khwarizmi: Jurnal Pendidikan Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, 1(2), 1�10. Google scholar

 

Rosita, N. T., & Yuliawati, L. (2017). Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Pada Materi Aljabar Smp Berdasarkan Disposisi Matematis. Symmetry: Pasundan Journal of Research in Mathematics Learning and Education, 2(1), 123�128. Google scholar

 

Satria, R., Hanum, N. A., Shahbana, E. B., Supriyanto, A., & Ulfatin, N. (2020). Landasan Antropologi Pendidikan dan Implementasinya Dalam Pembangunan Indonesia. Indonesian Journal of Social Science Education (IJSSE), 2(1), 49�65. Google scholar

 

Setyowati, N., & Mawardi, M. (2018). Sinergi Project Based Learning dan Pembelajaran Bermakna untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika. Scholaria: Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 8(3), 253�263. Google scholar

 

Siagian, M. D. (2016). Kemampuan koneksi matematik dalam pembelajaran matematika. MES: Journal of Matematics Education and Science2, 2(1), 58�67. Google scholar

 

Sirin, K. (2017). Pembinaan Mental Agama dalam Membentuk Perilaku Prososial. Al-Riwayah : Jurnal Kependidikan, 9(1), 219�240. Google scholar

 

Situmorang, L. C., & Chalil, S. (2018). Pengaruh Pengumuman Right Issue Terhadap Return Saham Dan Tingkat Likuiditas Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2014. Jurnal PLANS : Penelitian Ilmu Manajemen Dan Bisnis, 12(2), 154�163. Google scholar

 

Sugiyono. (2020). Metode Penelitian Kuantitatif, Kulaitatif Dan Kombinasi (Mix Method). Alpabeta. Google scholar

 

Sujana, I. W. C. (2019). Fungsi Dan Tujuan Pendidikan Indonesia. Adi Widya: Jurnal Pendidikan Dasar, 4(1), 29. Google scholar

 

Sutarna, N. (2018). Pengaruh Model Pembelajaran Savi (Somatic Auditory Visual Intellectualy) Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas Iv Sekolah Dasar. Profesi Pendidikan Dasar, 1(2), 119. Google scholar

 

Sutrisno, & Wulandari, D. (2018). Multivariate Analysis of Variance (Manova) untuk Memperkaya Hasil Penelitian Pendidikan A . Pendahuluan Pendidikan merupakan sebuah proses belajar yang tidak cukup sekedar mengejar masalah kecerdasan saja . Berbagai potensi peserta didik lainnya juga ha. Aksioma, 9(1), 37�53. Google scholar

 

Tina Tri Sumartini. (2015). Peningkatan Kemampuan Penalaran Matematis Siswa Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 5(1), 1�10. Google scholar

 

Titu, M. A. (2015). Penerapan model pembelajaran project based learning (PjBL) untuk meningkatkan kreativitas siswa pada materi konsep masalah ekonomi. Prosiding Seminar Nasional, 9, 176�186. Google scholar

 

Utami, S. R. (2012). Status Gizi, Kebugaran Jasmani Dan Produktivitas Kerja Pada Tenaga Kerja Wanita. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 8(1), 74�80. Google scholar

 

Van de Weijer-Bergsma, E., & Van der Ven, S. H. G. (2021). Why and for whom does personalizing math problems enhance performance? Testing the mediation of enjoyment and cognitive load at different ability levels. Learning and Individual Differences, 87, 101982. Google scholar

 

Widianti, S. (2014). Keefektifan Model Mind Mapping Terhadap Hasil Belajar Ips. Journal of Elementary Education, 3(2), 64�70. Google scholar

 

 

Yusdiana, B. I., & Hidayat, W. (2018). Analisis Kemampuan Penalaran Matematis Siswa Sma Pada Materi Limit Fungsi. JPMI (Jurnal Pembelajaran Matematika Inovatif), 1(3), 409. Google scholar

 

Copyright holder:

Muh. Sahidun, Amin Suyitno, Emi Pujiastuti (2022)

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under: