Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 4, April 2022
PENGARUH MOTIVASI
KERJA DAN QUALITY OF WORK LIFE (QWL) TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN
DAMPAKNYA PADA KINERJA KARYAWAN
Daniel
Hendrawijaya, Alimuddin Rizal
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Stikubank Semarang,
Indonesia
Email: [email protected], [email protected]
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah menguji
serta menganalisa variabel yang mempengaruhi kinerja karyawan PT BPR Rejeki Insani, dengan menggunakan variabel motivasi kerja, QWL dan kepuasan kerja, dengan menyebar
kuesioner keapda 130 karyawan di PT BPR Rejeki Insani dengan teknik
pengambilan sampel accidental
sampling. Diuji dengan analisis statistik yang diolah dengan menggunakan
SPSS versi 25. Dari hasil pengujian menunjukan bahwa motivasi kerja dan QWL mempengaruhi kepuasan kerja PT BPR Rejeki Insani secara positif dan signifikan, serta kinerja karyawan PT
BPR Rejeki Insani dipengaruhi oleh motivasi kerja, QWL dan kepuasan kerja secara positif dan
signifikan,
motivasi kerja baik langsung atau
tidak langsung memiliki pengaruh dominan terhadap kinerja karyawan PT BPR Rejeki Insani. Dan dari hasil uji model kinerja karyawan telah dijelaskan 84,9% oleh variabel motivasi kerja, QWL dan kepuasan kerja, sedangkan 15,1% dijelaskan oleh variabel diluar penelitian yang perlu diteliti kembali.
Kata Kunci: motivasi kerja, quality of work life, kepuasan kerja, kinerja
karyawan
Abstract
The purpose of this study was to
examine and analyse the variables that affect the
performance of employees of PT BPR Rejeki Insani, using the variables of work motivation, QWL and job
satisfaction, by distributing questionnaires to 130 employees at PT BPR Rejeki Insani with accidental
sampling technique. Tested by statistical analysis processed using SPSS version
25. From the results of hypothesis testing it shows
that work motivation and QWL affect job satisfaction of PT BPR Rejeki Insani positively and
significantly, and employee performance of PT BPR Rejeki
Insani is influenced by work motivation, QWL and job
satisfaction positively and significantly, work motivation either directly or
indirectly has a dominant influence on the performance of PT BPR Rejeki Insani employees. And from
the test results of the employee performance model, 84.9% has been explained by
the variables of work motivation, QWL and job satisfaction, while 15.1% is
explained by variables outside the study that need to be re-examined.
Keywords: work motivation, quality of work life,
job satisfaction, employee performance.
Pendahuluan
Kinerja pegawai dalam sebuah institusi
sangatlah penting, karena setiap kinerja
tersebut akan membentuk kinerja organisasi. Kinerja organisasi merupakan hasil atau prestasi yang dipengaruhi oleh kegiatan operasional perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya yang dimiliki. Jadi, bagi perusahaan sangatlah penting untuk memperhatikan
kinerja karyawan. Kinerja didefinisikan sebagai tindakan yang lakukan oleh individu yang berkontribusi pada tujuan organisasi (Campbell & Wiernik, 2015).
Jika kinerja para pegawai ini dapat dilakukan
dengan optimal maka tujuan dan target organisasi akan mudah dicapai,
sehingga keberlangsungan hidup dan eksistensi perusahaan akan terjaga. Untuk memperoleh kinerja pegawai yang optimal diperlukan berbagai faktor pendorong, diantaranya adalah motivasi kerja, quality of work life dan kepuasan
kerja.
Motivasi
merupakan daya penggerak individu dalam melakukan sesuatu. Jika orang memiliki motivasi yang tinggi maka apapun yang dilakukan akan mendapatkan hasil yang optimal untuk mencapai tujuan dan target yang ingin dicapai. Motivasi kerja para karyawan harus tetap dijaga
dan dikembangkan oleh tiap perusahaan dengan menciptakan suatu kondisi rasa puas dan nyaman untuk bekerja
para karyawannya. (McClelland, 1987) menyatakan bahwa motivasi berprestasi merupakan keinginan yang mendorong individu untuk berusaha keras dalam mencapai
suatu target. Bukti empiris
menunjukan bahwa motivasi berpengaruh positif dan signifikan secara langsung terhadap kinerja pegawai, dan memiliki pengaruh positif dan signifikan tidak langsung terhadap kinerja karyawan melalui kepuasan kerja (Bernanthos, 2018).
Quality of work life (QWL)
dapat dipahami sebagai kondisi kerja yang kondusif untuk menciptakan organisasi yang menguntungkan dan
bertujuan, dan memenuhi kebutuhan pribadi karyawan dengan membentuk nilai-nilai mereka, meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan mereka, memastikan kepuasan dan keamanan kerja, mengembangkan kompetensi mereka, dan menjaga keseimbangan kehidupan kerja. Quality of
work life (QWL) disebut sebagai
alat intrinsik yang dapat mengarahkan organisasi untuk mencapai tingkat kepuasan kerja yang lebih tinggi di antara karyawan, jika digunakan secara efektif. Seperti yang dikatakan oleh (Cascio, 2003) bahwa Quality of Work life (QWL) mencakup
seluruh aktifitas yang ada di dalam organisasi,
yang ditujukan untuk membentuk suatu kondisi kerja yang dapat membangkitkan kinerja karyawan. Penting untuk menilai
Quality of Work Life (QWL) dalam organisasi secara berkala karena memberikan informasi mengenai kondisi kerja dan lingkungan kerja fisik, gaji
dan tunjangan lainnya, peluang pertumbuhan karier, hubungan antarpribadi, jadwal kerja dan istirahat, serta membantu meningkatkan Quality of Work Life (QWL) untuk peningkatan lebih lanjut dalam
moral, motivasi, dan kinerja
karyawan (Thakur & Sharma, 2019).
Kepuasan
kerja merupakan perasaan senang yang dirasakan individu dalam menjalankan suatu pekerjaan, setiap individu memiliki persepsi mengenai kepuasan kerja yang berbeda sesuai dengan keinginan
atau harapan yang ingin didapatkan. Seperti yang dikatakan oleh (P. Stephen Robbins, 2006) bahwa kinerja yang baik akan diperoleh
jika karyawan memiliki rasa puas dalam bekerja. Jika seseorang mengharapkan sesuatu, ia akan
termotivasi untuk mendapatkan apa yang ia harapkan, dan jika ia mendapat
yang diharapkan maka ia akan merasa
puas. Bukti empiris lain menyimpulkan bahwa kepuasan kerja dinyatakan sebagai aspek mediasi yang kuat antara perilaku
manajemen dan prestasi kerja, serta sebagai
mediator antara motivasi
dan prestasi kerja (Abbas, Farrukh; Ishaq, Hafiz Muhammad; Ullah, 2018).
Beberapa
penelitian yang pernah dilakukan untuk mengetahui variabel yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja seperti yang dilakukan oleh (Deng, 2020),
(Abbas, Farrukh; Ishaq, Hafiz Muhammad; Ullah, 2018) berkesimpulan bahwa motivasi kerja memiliki pengaruh positif terhadap kepuasan kerja, ada pula variabel yang mempengaruhi kepuasan kerja seperti yang diteliti oleh (Dhamija, Gupta, & Bag, 2019) berkesimpulan bahwa variabel quality of work life (QWL) berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja. Tetapi berbeda
dengan hasil penelitian dari (Fengky, Tewal, & Lumanauw, 2017)
yang berkesimpulan bahwa motivasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja dan (Arifin, 2012) berkesimpulan quality of work life (QWL) tidak berpengaruh terhadap kepuasan kerja karena terdapat
faktor lain yang mempengaruhi
kepuasan kerja seperti variabel budaya perusahaan, gaya kepemimpinan.
Dalam penelitian, variabel kinerja karyawan banyak dijadikan sebagai variabel dependen, seperti penelitian yang dilakukan oleh (Abbas, Farrukh; Ishaq, Hafiz Muhammad; Ullah, 2018),
(Bernanthos, 2018)berkesimpulan bahwa motivasi memiliki pengaruh positif terhadap kinerja, Thakur dan
Sharman (2019), (Leit�o, Pereira, & Gon�alves, 2019) berkesimpulan bahwa quality of
work life (QWL) memiliki pengaruh
positif terhadap kinerja, variabel kepuasan kerja juga berpengaruh positif terhadap kinerja seperti yang disimpulkan oleh (Hassan, Azmat, Sarwar, Adil, & Gillani, 2020),
(Deng, 2020),
dan (Bernanthos, 2018).
Berbeda pula dengan hasil penelitian dari (Stringer, Didham, & Theivananthampillai, 2011)
yang berkesimpulan bahwa motivasi berpengaruh negatif terhadap kepuasan kerja, dalam hal ini
disebabkan oleh pemberian motivasi yang kurang tepat pada jenis karyawan. (Arianto, 2013) berkesimpulan bahwa quality of
work life (QWL) tidak berpengaruh
terhadap kinerja. Hal ini dikarenakan QWL dari responden yang tidak memadai. (Kristine, 2017) berkesimpulan bahwa kepuasan kerja negatif terhadap kinerja karena ada faktor self-esteem.
Pada tanggal 1 Oktober 2020 Infobank memberikan penghargaan Golden
Awards kepada BPR Rinsani
atas kinerja keuangan selama tahun 2015-2019 dengan predikat �Sangat Bagus�. Dari fenomena tersebut peneliti ingin mengetahui apakah dibalik kinerja BPR Rinsani dengan predikat �Sangat Bagus� merupakan hasil dari performa kinerja
para karyawan yang memiliki
kepuasan kerja karena adanya motivasi
yang tinggi dan quality of work life (QWL)
yang baik.
Berdasarkan
research gap dan fenomena tersebut,
studi ini akan memposisikan diri pada studi yang pengaruh antar variabel tersebut dengan arah yang sama (arah positif),
oleh karena itu studi ini dipilih
dengan judul �Pengaruh Motivasi Kerja dan Quality of Work Life (QWL) Terhadap Kepuasan Kerja dan Dampaknya pada Kinerja Karyawan Studi pada Karyawan PT BPR Rejeki Insani�
Metode
Penelitian
Penelitian ini mempunyai variabel
bebas motivasi
kerja dan
quality of work
life serta variabel
mediasi kepuasan kerja,sedangkan untuk vatabel terikat adalah kinerja karyawan.
Populasi
dalam penelitian ini adalah karyawan BPR Rinsani
yang berjumlah 190.Tehnik perhitungan sampel
pada penelitian ini menggunakan rumus Slovin
dengan batas kesalahan 5%, Pengambilan
sampel dalam penelitian ini menggunakan metode nonprobability
sampling, dengan teknik
pengambilan sampel accidental
sampling adalah penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja
yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti, hasil datanya dapat digunakan
sebagai sampel, bila dipandang orang yang
kebetulan yang ditemui cocok sebagai sumber
data�. Sampel dalam pelaksanaan penelitian ini diambil dari karyawan
BPR Rinsani.
Definisi
Konsep dan Operasional Variabel
Definisi
konsep dan operasional variabel yang digunakan dalam penelitan ini dapat dijelaskan
sebagai berikut:
Tabel 1
Definisi Operasional Variabel
Variabel |
Dimensi |
Indikator |
Motivasi
Kerja (X1) �Motivasi
merupakan proses psikologis
yang membangkitkan dan mengarahkan
prilaku pada pencapaian tujuan.� |
Kebutuhan berprestasi |
Memiliki kebutuhan yang kuat
untuk menetapkan dan mencapai tujuan yang menantang |
Mengambil risiko yang
diperhitungkan untuk mencapai tujuan |
||
Suka menerima umpan balik rutin
tentang kemajuan dan pencapaian |
||
Suka bekerja dengan usaha sendiri |
||
Kebutuhan berkuasa |
Ingin mengontrol dan mempengaruhi
orang lain |
|
Suka memenangkan argumen |
||
Menikmati persaingan dan kemenangan |
||
Menikmati status dan pengakuan |
||
Kebutuhan afiliasi |
Ingin menjadi bagian dari grup |
|
Ingin disukai, dan akan sering
mengikuti apa pun yang ingin dilakukan anggota kelompok lainnya |
||
Lebih menyukai kolaborasi
daripada persaingan |
||
Tidak menyukai risiko tinggi
atau ketidakpastian |
Variabel |
Dimensi |
Indikator |
QWL (X2) �QWL adalah persepsi karyawan mengenai keadaan fisik dan psikis dalam pekerjaannya.� |
Usaha organisasi |
Keterlibatan karyawan |
Pengembangan karir |
||
Komunikasi |
||
Keselamatan lingkungan kerja |
||
Rasa aman terhadap pekerjaan |
||
Persepsi karyawan |
Kompensasi yang seimbang |
|
Rasa bangga terhadap institusi |
||
Fasilitas yang tersedia |
Variabel |
Dimensi |
Indikator |
Kepuasan Kerja (Y1) �Kepuasan kerja sebagai suatu sikap umum
terhadap pekerjaan seseorang, selisih antara seberapa banyak ganjaran yang diterima seorang pekerja dan seberapa banyak yang diyakini haruslah diterima�. |
Pekerjaan itu sendiri |
Pekerjaan yang sesuai kemampuan |
Pekerjaan yang secara mental menantang. |
||
Gaji |
Besarnya gaji |
|
Promosi |
Kesempatan untuk maju |
|
Supervisi |
Pengawasan yang diberikan pimpinan |
|
Rekan kerja |
Kepuasan hubungan dengan rekan kerja. |
|
Kepuasan hubungan dengan atasan |
Dimensi |
Indikator |
|
Kinerja Karyawan (Y2) Kinerja merupakan hasil yang dikerjakan individu sesuai dengan tujuan organisasi dan dapat diamati. |
Task performance |
Pekerjaan yang spesifik dan kemampuan dalam mengerjakan tugas |
Kemampuan mengerjakan yang bukan termasuk tugasnya |
||
Contextual performace |
Memperlihatkan usaha |
|
Menjaga kedisiplinan pribadi |
||
Adaptive performance |
Memfasilitasi rekan dan tim kerja |
|
Pengawasan atau kepemimpinan |
Sumber: Diolah dari berbagai sumber
Teknik
Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan
kuesioner yang dibagikan kepada karyawan PT.
BPR Rejeki Insani sebanyak 190 orang. Pengambilan
sampel menggunakan metode nonprobability sampling, dengan
teknik pengambilan sampel accidental sampling. Dengan menggunakan teknik skala likert untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang tentang fenomena sosial. Variabel yang diukur menjadi subvariabel, kemudian dijabarkan menjadi komponen yang terukur. Kemudian dijadikan sebagai patokan untuk menyusun instrument yang dapat berupa pertanyaan
yang kemudian dijawab oleh responden. Jawaban setiap pertanyaan yang menggunakan skala likert mempunyai skala dari positif
sampai negatif dengan skala 1-7.
Hasil
dan
Pembahasan
Uji
Instrumen
Berikut hasil uji validitas kuesioner:
Tabel 2
Uji Validitas
Variabel |
KMO |
Kreteria KMO |
Indikator |
Loading Factor |
Kreteria Loading
Factor |
Keterangan |
Motivasi Kerja (X1) |
0,830 |
>0,5 |
X1.1 |
0,656 |
>0,4 |
Valid |
X1.2 |
0,697 |
>0,4 |
Valid |
|||
X1.3 |
0,726 |
>0,4 |
Valid |
|||
X1.4 |
0,732 |
>0,4 |
Valid |
|||
X1.5 |
0,685 |
>0,4 |
Valid |
|||
X1.6 |
0,765 |
>0,4 |
Valid |
|||
X1.7 |
0,777 |
>0,4 |
Valid |
|||
X1.8 |
0,684 |
>0,4 |
Valid |
|||
X1.9 |
0,729 |
>0,4 |
Valid |
|||
X1.10 |
0,611 |
>0,4 |
Valid |
|||
X1.11 |
0,709 |
>0,4 |
Valid |
|||
X1.12 |
0,758 |
>0,4 |
Valid |
Quality of Work Life (X2) |
0,764 |
>0,5 |
X2.1 |
0,749 |
>0,4 |
Valid |
X2.2 |
0,686 |
>0,4 |
Valid |
|||
X2.3 |
0,546 |
>0,4 |
Valid |
|||
X2.4 |
0,667 |
>0,4 |
Valid |
|||
X2.5 |
0,904 |
>0,4 |
Valid |
|||
X2.6 |
0,894 |
>0,4 |
Valid |
|||
X2.7 |
0,822 |
>0,4 |
Valid |
|||
X2.8 |
0,436 |
>0,4 |
Valid |
|||
Kepuasan Kerja
(Y1) |
0,778 |
>0,5 |
Y1.1 |
0,664 |
>0,4 |
Valid |
Y1.2 |
0,787 |
>0,4 |
Valid |
|||
Y1.3 |
0,685 |
>0,4 |
Valid |
|||
Y1.4 |
0,651 |
>0,4 |
Valid |
|||
Y1.5 |
0,606 |
>0,4 |
Valid |
|||
Y1.6 |
0,723 |
>0,4 |
Valid |
|||
Y1.7 |
0,766 |
>0,4 |
Valid |
|||
Kinerja Karyawan (Y2) |
0,786 |
>0,5 |
Y2.1 |
0,651 |
>0,4 |
Valid |
Y2.2 |
0,679 |
>0,4 |
Valid |
|||
Y2.3 |
0,573 |
>0,4 |
Valid |
|||
Y2.4 |
0,780 |
>0,4 |
Valid |
|||
Y2.5 |
0,538 |
>0,4 |
Valid |
|||
Y2.6 |
0,743 |
>0,4 |
Valid |
Sumber: Data primer yang diolah, 2021
Nilai KMO variabel Motivasi Kerja
(X1), Quality of Work Life (QWL) (X2), Kepuasan
Kerja
(Y1), dan Kinerja Karyawan (Y2) lebih besar dari 0,5. Serta semua indikator di
setiap variabel mempunyai nilai loading factor (LF) lebih dari 0,4, yang
berarti semua indikator valid. Berikut hasil
uji reliabilitas kuesioner:
Tabel 3
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel |
Cronbach
Alpha |
Batas Reliabilitas |
Keterangan |
Motivasi Kerja |
0,767 |
0,70 |
Reliabel |
Quality of Work Life |
0,772 |
0,70 |
Reliabel |
Kepuasan Kerja |
0,773 |
0,70 |
Reliabel |
Kinerja Karyawan |
0,763 |
0,70 |
Reliabel |
Sumber:
Data primer diolah, 2021
Hasil pengujian reliabilitas menunjukan bahwa nilai koefisien
Alpha dari variabel-variabel yang diteliti menunjukan hasil yang lebih besar yaitu
diatas 0,70, sehingga dapat disimpulkan bahwa alat ukur
yang digunakan dalam penelitian dari masing-masing variabel dalam kuesioner adalah reliabel.
Uji
Regresi
Berikut hasil output regresi dari persamaan model 1 dan
model 2.
Tabel 4
Hasil Uji Regresi
Persamaan |
Uji Model |
Uji t |
Keterangan Hipotesis |
||||
Adjusted R Square |
F Hitung |
Sig |
β |
t |
sig |
||
Model 1 |
.852 |
371.591 |
.000 |
|
|
|
|
WM � JS |
|
|
|
�� .822 |
��
19.386 |
.000 |
Diterima |
QWL � JS |
|
|
|
�� .156 |
����
3.677 |
.000 |
Diterima |
Model 2 |
.849 |
241.929 |
.000 |
|
|
|
|
WM � EP |
|
|
|
�� .423 |
����
4.960 |
.000 |
Diterima |
QWL � EP |
|
|
|
�� .167 |
�� ��3.712 |
.000 |
Diterima |
JS � EP |
|
|
|
�� .402 |
����
4.480 |
.000 |
Diterima |
Keterangan |
WM |
=� Motivasi Kerja (Work
Motivation) (X1) |
|||||
|
QWL |
=� Quality of Work Life (QWL) (X2) |
|||||
|
JS |
=� Kepuasan Kerja (Job Satisfaction) (Y1) |
|||||
|
EP |
=� Kinerja Karyawan (Employee Performance)
(Y2) |
Sumber: Data primer yang diolah, 2021
Berdasarkan tabel 3 hasil uji regresi dapat disusun
persamaan regresi sebagai berikut:
���� Y1
=0,822 X1 + 0,156 X2 + e1� ����������������������� (Model
1)
���� Y2 =
0,423 X3 + 0,167 X4 + 0,402 Y1 + e1����� (Model 2)
Hasil interprestasi persamaan
regresi di atas adalah sebagai berikut:
Hasil Uji Model
Model 1
Hasil perhitungan SPSS diketahui bahwa koefisien determinasi (adjusted R
square)
sebesar 0,852 yang menunjukan
85,2% Kepuasan Kerja (Y1) dapat dijelaskan oleh variabel X1 (Motivasi
Kerja), X2 (Quality of Work Life (QWL)). Dan
14,8 % dipengaruhi oleh variabel
lain di luar variabel X1
(Motivasi Kerja), X2 (Quality
of Work Life (QWL)).
Dari hasil perhitungan
statistik menunjukan nilai F hitung sebesar 371,593 dengan
signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa variabel independen yaitu Motivasi Kerja (X1), Quality of Work Life (QWL) (X2) dapat mempengaruhi variabel dependen Kepuasan kerja (Y1) secara simultan dan signifikan.
Model
2
Hasil perhitungan SPSS diketahui bahwa koefisien determinasi (adjusted R
square)
sebesar 0,849 yang menunjukan
84,9% Kinerja Karyawan (Y2) kerja
dapat dijelaskan oleh variabel X1 (Motivasi
Kerja), X2 (Quality of Work Life (QWL)), dan
Y1 (Kepuasan Kerja). Dan
15,1 % dipengaruhi oleh variabel
lain di luar variabel X1
(Motivasi Kerja), X2 (Quality
of Work Life (QWL)), dan Y1 (Kepuasan Kerja) yang tidak termasuk dalam penelitian ini.
Dari hasil perhitungan
statistik menunjukan nilai F hitung sebesar 241,929 dengan
signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa variabel independen yaitu Motivasi Kerja (X1), Quality of Work Life (QWL) (X2), dan Kepuasan kerja (Y1) dapat mempengaruhi variabel dependen Kinerja Karyawan (Y2) secara simultan dan signifikan.
Hasil Uji t
Model 1
a.
Berdasarkan
hasil uji signifikansi (Uji t), diketahui bahwa nilai alfa hitung (Sig) X1
(Motivasi Kerja) terhadap Y1 (Kepuasan Kerja) sebesar 0,000 < 0,05, dengan
nilai beta sebesar 0,822 bertanda positif. Artinya motivasi kerja berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja. Hasil
ini membuktikan bahwa hipotesis satu ini diterima.
b.
Berdasarkan
hasil uji signifikansi (Uji t), diketahui bahwa nilai alfa hitung (Sig) X2 (Quality
of Work Life) terhadap Y1 (Kepuasan Kerja) sebesar 0,000 < 0,05, dengan
nilai beta sebesar 0,156 bertanda positif. Artinya quality of work life
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja. Hasil
ini membuktikan bahwa hipotesis dua ini diterima.
Model 2
b.
Uji� Berdasarkan hasil uji signifikansi (Uji t),
diketahui bahwa nilai alfa hitung (Sig) X2 (Qualitu of Work Life)
terhadap Y2 (Kinerja Karyawan) sebesar 0,000 < 0,05, dengan nilai beta
sebesar 0,167 bertanda positif. Artinya quality of work life berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hasil ini membuktikan bahwa
hipotesis empat ini diterima.
c.
Uji� Berdasarkan hasil uji signifikansi (Uji t),
diketahui bahwa nilai alfa hitung (Sig) Y1 (Kepuasan Kerja) terhadap Y2
(Kinerja Karyawan) sebesar 0,000 < 0,05, dengan nilai beta sebesar 0,402
bertanda positif. Artinya kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan. Hasil ini membuktikan bahwa hipotesis lima ini
diterima
Uji Mediasi
1.
Pengaruh Organizational
Citizenship Behavior (OCB)dalam Memediasi hubungan Kepemimpinan transformasional terhadap Kinerja karyawan
2.
Mendeteksi Pengaruh Organizational Citizenship Behavior (OCB) dalam Memediasi hubungan Komitmen organisasional terhadap Kinerja Karyawan
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data
dapat diambil beberapa simpulan sebagai berikut: 1). Kelima hipotesis diterima, karena semua hipotesis
terbukti berpengaruh positif dan signifikan. 2).
Analisis
jalur menunjukkan bahwa kepuasan kerja bisa
menjadi variabel yang memediasi antara motivasi kerja dan quality of work life (QWL) terhadap kinerja karyawan, walaupun pengaruh tidak langsung lebih
kecil dibanding pengaruh langsung. 3). Analisis jalur
menunjukan bahwa lebih efektif meningkatkan
motivasi kerja daripada meningkatkan quality of work life (QWL) untuk
meningkatkan kepuasan kerja yang nantinya berdampak pada meningkatkan kinerja karyawan.
BIBLIOGRAFI
Abbas, Farrukh; Ishaq, Hafiz Muhammad; Ullah, Irfan. (2018). Journal
Of Internet Banking And Commerce. 23, 1�31. Google Scholar
Arianto, Dwi Agung Nugroho. (2013). Pengaruh Kedisiplinan,
Lingkungan Kerja Dan Budaya Kerja Terhadap Kinerja Tenaga Pengajar. Jurnal
Economia, 9(2), 191�200. Google Scholar
Arifin, Noor. (2012). Analisis Kualitas Kehidupan Kerja,
Kinerja, Dan Kepuasan Kerja Pada Cv Duta Senenan Jepara. Jurnal Economia,
8(1), 11�21. Google Scholar
Bernanthos, Bambang. (2018). The Direct And Indirect
Influence Of Leadership, Motivation And Job Satisfaction Against Employees�
Performance. Google Scholar
Campbell, John P., Mccloy, Rodney A., Oppler, Scott H., &
Sager, Christopher E. (1993). A Theory Of Performance. Personnel Selection
In Organizations, 3570, 35�70. Google Scholar
Campbell, John P., & Wiernik, Brenton M. (2015). The
Modeling And Assessment Of Work Performance. Annu. Rev. Organ. Psychol.
Organ. Behav., 2(1), 47�74. Google Scholar
Cascio, Wayne F. (2003). Managing Human Resources. Mcgrow
Hill. Google Scholar
Cascio, Wayne F. (2006). Managing Human Resources:
Productivity. Quality Of Life, Profits. Google Scholar
Deng, Xiaowei. (2020). Abac Odi Journal Vision. Action.
Outcome. 7(2), 62�86. Google Scholar
Dhamija, Pavitra, Gupta, Shivam, & Bag, Surajit. (2019).
Measuring Of Job Satisfaction: The Use Of Quality Of Work Life Factors. Benchmarking:
An International Journal. Google Scholar
Fengky, Nathalia Eunike, Tewal, Bernhard, & Lumanauw,
Bode. (2017). Pengaruh Motivasi Kerja, Disiplin, Dan Insentif Terhadap Kepuasan
Kerja Karyawan. Jurnal Emba: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan
Akuntansi, 5(1). Google Scholar
Hassan, Masood, Azmat, Urooj, Sarwar, Samiullah, Adil,
Iftikhar Hussain, & Gillani, Syed Hussain Mustafa. (2020). Impact Of Job
Satisfaction, Job Stress And Motivation On Job Performance: A Case From Private
Universities Of Karachi. Kuwait Chapter Of The Arabian Journal Of Business
And Management Review, 9(2), 31�41. Google Scholar
Kristine, Erline. (2017). Pengaruh Kepuasan Kerja Dan
Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Melalui Motivasi Kerja Pegawai Alih Daya
(Outsourcing) Di Pt Mitra Karya Jaya Sentosa. Jurnal Eksekutif, 14(2),
384�401. Google Scholar
Leit�o, Jo�o, Pereira, Dina, & Gon�alves, �ngela. (2019).
Quality Of Work Life And Organizational Performance: Workers� Feelings Of
Contributing, Or Not, To The Organization�s Productivity. International
Journal Of Environmental Research And Public Health, 16(20), 3803. Google Scholar
Mcclelland, David C. (1987). Human Motivation. Cup
Archive. Google Scholar
Robbins, P. Stephen. (2006). Perilaku Organisasi. Edisi
Sepuluh. Jakarta: Erlangga. Google Scholar
Robbins, Stephen P., & Judge, Timothy A. (2013).
Organizational Behavior, 15th. Shahrivar, 13, 1393. Google Scholar
Stringer, Carolyn, Didham, Jeni, & Theivananthampillai,
Paul. (2011). Motivation, Pay Satisfaction, And Job Satisfaction Of
Front‐Line Employees. Qualitative Research In Accounting &
Management. Google Scholar
Thakur, Reetika, & Sharma, Dinesh. (2019). Quality Of
Work Life And Its Relationship With Work Performance-A Study Of Employees Of
Himachal Pradesh Power �Corporation Limited. Journal
Of Strategic Human Resource Management, 8(3), 45. Google Scholar
Copyright holder: Daniel Hendrawijaya, Alimuddin
Rizal (2022) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia |
This article is licensed under: |