Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398

Vol. 7, No. 4, April 2022

 

STUDI LITERATUR: MEDIA SOSIAL �TIKTOK� DAN PEMBENTUKAN KARAKTER REMAJA

 

Chontina Siahaan, Abdiel Putra Laia, Donal Adrian

Program Studi Ilmu Komunikasi, FISIPOL, Universitas Kristen Indonesia dan Program Studi Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Tadulako, Indonesia

Email: [email protected], [email protected], [email protected]

 

Abstrak

Tiktok bukti nyata dari media sosial baru yang sangat digemari oleh masyarakat terutama remaja. Tiktok menjadi salah satu wadah para remaja untuk mengeskpresikan diri di depan publik agar dapat dikenal banyak orang atau semata-mata hanya untuk menghibur diri. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh media sosial Tiktok terhadap karakter remaja melalui proses berpikir dan perilaku. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi literatur. Metode studi literatur adalah serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat serta mengelola bahan penelitian, (Zed, 2008). Analisa data yaitu membuat catatan, kutipan atau informasi yang disusun secara sistematis sehingga penelitian dengan mudah dapat dicari kembali jika sewaktu-waktu diperlukan, (Darmadi, 2011). Peneliti menelusuri sumber-sumber tulisan sebelumnya yang berkaitan dengan media sosial. Hasil penelitian menunjukan bahwa tiktok merupakan bagian dari media sosial yang banyak digunakan oleh kaum remaja dalam mengekspresikan sikap dan perilaku yang bisa dilihat oleh orang lain dengan menggunakan media online. Pada umumnya bahwa media sosial tiktok memberikan dua dampak dari hal yang positif hingga negative. sehingga, perlu perhatian dan kewaspadaan terhadap remaja dalam penggunaan tiktok. Setiap konten yang ditayangkan dan disaksikan oleh remaja harus bisa dimaknai dengan baik agar mampu membentuk karakter yang baik pula.

 

Kata Kunci: media sosial; tiktok; karakter; remaja

 

Abstract

Tiktok is clear evidence of a new social media that is very popular with the public, especially teenagers. Tiktok is a place for teenagers to express themselves in public so that they can be known by many people or just entertain themselves. The purpose of the study was to determine the effect of Tiktok social media on the character of adolescents through thought processes and behavior. The type of research used is a literature study. The literature study method is a series of activities related to the methods of collecting library data, reading and taking notes, and managing research materials (Zed, 2008). Data analysis is making notes, quotes, or information that are systematically arranged so that research can be easily retrieved if needed at any time (Darmadi, 2011). The researcher traced the sources of previous writings related to social media.

The results showed that Tiktok is a part of social media that is widely used by teenagers in expressing attitudes and behaviors that can be seen by others using online media. In general, Tiktok social media has two effects, from positive to negative. So, it is necessary to pay attention and vigilance to teenagers in the use of Tiktok. Every content that is broadcast and witnessed by teenagers must be interpreted properly to be able to form a good character as well.

 

Keywords: social media; tiktok; character; teen
 

Pendahuluan

Perkembangan pesat dari teknologi tidak sedikit masyarakat memanfaatkannya untuk bisa berhubungan dengan dunia luar, teknologi berbasis informasi adalah salah satu perkembangan dari teknologi yang sangat digemari oleh masyarakat. Dalam perkembangannya banyak bermunculan situs terbaru, aplikasi, dan media sosial yang diharapkan membuat hubungan antar masyarakat semakin terjalin erat atau dengan kata lain membuat komunikasi tidak ada batasan ruang dan waktu selain itu, Pola Kehidupan masyarakat mengalami perubahan dengan adanya pengaruh dari teknologi informasi tersebut, dunia seakan sempit dengan informasi yang sangat mudah didapatkan dengan fasilitas dari internet. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyatakan sebuah data pengguna internet di Indonesia saat ini telah mencapai 63 juta orang. Dari data tersebut, 95 persen dalam menggunakan internet untuk mengakses jejaring sosial (KOMINFO, 2013). Data yang diungkapkan oleh kominfo menjadi bukti nyata bahwa Indonesia ikut berpartisipasi dalam perkembangan dan pengaruh dari teknologi.

Teknologi yang berkembang sangat signifikan membuat masyarakat terutama remaja tidak dapat terlepas dari media sosial sebagai wadahnya. Media sosial Tiktok adalah salah satu wadah yang sedang ramai digunakan oleh para remaja milenial saat ini. Peningkatan pengguna tiktok dari tahun ke tahun, melalui laman kompas.com mengatakan berdasarkan data dari apptopia, tiktok merupakan aplikasi yang paling banyak diunduh pada tahun 2020 mencapai 850 juta unduhan dan terus mengalami pertumbuhan dari tahun ketahun.

 

Gambar 1

Data pengguna aktif bulanan tiktok 2018 � 2020 (kompas.com)

 

Awal mulanya tiktok diluncurkan dengan nama douyin oleh perusahaan asal Tiongkok, China, ByteDance. Douyin dalam sejarahnya telah mencapi 100 juta pengguna hanya dalam kurun waktu satu tahun dan 1 milyar penayangan setiap harinya. popularitas douyin membuat aplikasi ini mengalami perkembangan untuk bisa digunakan oleh masyarakat luar cina dengan nama tiktok.

Di indonesia hadirnya tiktok dimulai september 2017, kehadiran tiktok di Indonesia diterima sangat baik terutama kalangan para remaja, �Demografi utama pengguna TikTok memiliki rentang usia 16 hingga 24 tahun dan mencapai 41% dari total basis pengguna. Akan tetapi bukan berarti kelompok usia lain tidak menggunakan, 63% pengguna TikTok memiliki rentan usia antara 10 dan 29 tahun (IDEOWORKS.ID, 2021). Walaupun sempat mengalami pemblokiran karena konten negatif dan pengaturan umur untuk penggunanya namun, aplikasi tiktok menjadi aplikasi terbaik di play store pada tahun 2018. Tik-Tok juga menjadi aplikasi dengan kategori paling menghibur (Imron, 2018).

 

 

 

 

 

 

 

 


Gambar 2

Logo tiktok

(www.freepnglogos.com)

 

Aplikasi tiktok sampai sekarang ini masih sangat disukai dan digunakan oleh banyak orang, walaupun didomisli pengguna dari remaja memungkinkan adanya konten yang mengandung unsur negatif dan sara yang sangat tidak baik untuk dikonsumsi remaja selain itu juga akan sangat berpengaruh terhadap karakter remaja dan pola pikir, serta mental dari remaja yang rentan umurnya dibawah 18 tahun yang pendirian dan pemikirannya belum sangat stabil untuk mencerana konten tersebut.

Menurut Doni Kusuma karakter adalah sebuah gaya, baik sifat, ciri, maupun karakteristik yang dimiliki seseorang yang merupakan pembentukan atupun tempaan yang didapatkannya melalui lingkungan dan tempat yang ada di sekitarnya. Karakter yang baik adalah sikap, perilaku, dan sifat baik yang melekat pada diri seseorang. Contohnya suka beribadah. Sedangakan karakter buruk sendiri adalah sikap, perilaku, dan sifat buruk yang menjadi kebiasaan, yang melekat pada diri seseorang. Karakter yang merupakan pembentukan dari lingkungan sangat pantang untuk tidak diawasi apalagi dengan pola pemikiran remaja dan emosional remaja yang belum stabil untuk menerima dan mengelola pengaruh perkembangan yang diterimanya maka, butuh pembentukan karakter remaja untuk menanamkan perilaku baik dan mengelola pola pikir remaja untuk lebih kritis dalam menyaring pengaruh yang diterimanya. Pembentukan karakter kearah yang positif merupakan hal yang patut dilakukan untuk mewaspadai remaja akan terpengaruh dengan konten yang mampu merusak kebiasaan remaja terutama ditengah masyarakat dan lingkungannya. Hal tersebut dapat dimulai dengan pembentukan dengan penanaman pilar pilar karakter sehingga mampu meminimalisir seorang remaja menonton konten ataupun memposting sesuatu yang negatif.

��������� Gambar 3

��������������� 9 Pilar Karakter Baik (https://ihf.or.id)

 

Lickona menyatakan bahwa pengertian pendidikan karakter adalah suatu yang hal disengaja untuk membantu seseorang sehingga ia mampu dan dapat memahami, memperhatikan, serta melakukan nilai-nilai etika yang inti. Pendidikan karakter yang bisa dilakukan adalah penguatan pendidikan yang bernilai religius yang menguraikan banyak unsur kebaikan yang dapat membuat remaja peka terhada lingkungannya selain itu, penanaman nilai toleransi, cinta damai dan nilai � nilai kemanusiaan yang dapat membentuk remaja memiliki sifat mengasihi, berbudi pekerti, serta cinta damai serta watak yang baik. Dalam pendidikan karakter yang diajarkan juga menanamkan kepada remaja mempunyai sikap bekerja keras, kreatif sebuah hal, mandiri, dan mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi akan sesuatu yang dapat menjadikan remaja sebagai orang yang berprestasi.

Tiktok sebagai media sosial yang sering digunakan remaja sebagai sarana dalam berkomunikasi dan mendapatkan informasi dengan dunia yang lebih luas memang memberikan efek yang besar terhadap remaja terutama dalam karakter yang mencakup perilaku dan pola pikir mereka, tidak sedikit remaja dalam kehidupan sehari-harinya berubah karena pengaruh dari media sosial tiktok, banyak remaja yang hilang akan budaya malu dan sopan dalam bertutur kata karena pengaruh dari media sosial tiktok ini yang secara tidak langsung memaksakan mereka untuk berekspresi tanpa ada batasan.

Selain tiktok yang sudah menghilangkan budaya malu dan sopan santun, pengaruh yang diberikan tiktok membuat remaja menjadi sangat aktif dalam membagikan keseharian mereka disosial media tiktok dalam bentuk video. Namun ini menggambarkan karakter remaja yang tidak jujur karena social life yang mereka posting sangat berbeda dengan keseharian mereka yang sebenarnya. Namun dari sisi lain tiktok juga dalam penggunaanya ternyata banyak memberikan manfaat yang kini aplikasi tiktok banyak digunakan untuk belajar (Annur, 2020).

Banyak dari pengguna tiktok bukan sekedar membagikan postingannya namun seringkali mereka membagikan konten edukasi yang bermanfaat terhadap pembentukan remaja misalnya konten yang membagikan video tentang firman tuhan selain itu, banyak pengguna yang membagikan konten menambah wawasan remaja misalnya konten belajar bahasa inggris dengan mudah. tiktok juga dalam penggunaanya bisa dijadikan sebagai tempat bisnis (Prima, 2020). Ini sangat sesuai dengan salah satu pilar dari karakter manusia yaitu kreatif. Sebagai remaja yang dalam masa perkembangan dan ingin tahu yang tinggi dapat memanfaatkan tiktok sebagai media untuk membangun bisnis dengan membuat konten promosi semenarik mungkin.

Tiktok yang mampu memberi pengaruh terhadap karakter remaja tidak terlepas bagaimana media sosial tiktok memberikan akses dalam pembentukan karakter remaja. Dalam pembentukan karakter remaja lewat media sosial tiktok dan menghasilkan sebuah karakter yang positif dan negatif. Hal ini diakibatkan remaja yang tidak mampu memilah sebuah konten untuk dijadikan sebuah tontonan dan bahkan tidak sedikit dari banyak remaja mengikuti konten tersebut bahkan mempraktikannya dengan mengekspresikan dirinya.

Dari peristiwa tiktok yang mampu mempengaruhi remaja dan pembentukan karakter lewat sosial media tiktok ini bukanlah hal sepele bisa dianggap dampak yang dihasilkan sangatlah buruk ketika pembentukan karakter melaluis sosila media tiktok ini mengarah pada hal yang negatif. Remaja sebagia generasi penerus yang wajib diwaspadai terpengaruh dengan pembentukan karakter buruk melalui tiktok. Pemerintah juga sebagai salah satu wadah harus siaga dan waspada akan munculnya dampak dilingkungn remaja.

 

Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah studi literatur. Metode studi literatur adalah serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat serta mengelola bahan penelitian, (Zed, 2008). Studi literatur dilakukan oleh peneliti setelah menentukan topic penelitian dan ditetapkannya rumusan permasalahan sebelum peneliti terjun ke lapangan untuk mengumpulkan data yang diperlukan, (Darmadi, 2011). Analisa data yaitu membuat catatan, kutipan atau informasi yang disusun secara sistematis sehingga penelitian dengan mudah dapat dicari kembali jika sewaktu-waktu diperlukan, ( Darmadi, 2011).

 

Hasil dan Pembahasan

Hasil penelitian terkait dengan penggunaan media sosial tiktok yang memberikan dampak pada pembenetukan karakter remaja yang bisa dilihat pada beberapa bagian berikut, yaitu:

1.     Penanaman Kepercayaan diri

Tiktok sebagai sosial media yang sangat trending digunakan dikalangan remaja mampu memberikan dampak terhadap pembentukan karakter remaja, pembentukan karakter remaja lewat tiktok dimulai dari bagaimana seorang remaja mendapatkan kepercayaan diri. Kepercayaan diri adalah hal mendasar dalam pembentukan diri seseorang dengan adanya kepercayaan diri seorang remaja akan mampu menerima diri terlebih dahulu. Menurut Coleman (dalam Kartini, 2019) berpendapat bahwa percaya diri merupakan suatu kemampuan yang dimiliki dan harga diri disertai dengan kesadaran diri yang kuat. Ketika seseorang mempunyai kepercayaan diri, ia berani menunjukkan diri dan tampil dengan penuh keyakinan, berani menunjukkan keberadaannya, berani untuk menyatakan perbedaan tentang sebuah pendapatnya dengan yang lainnya, serta dapat secara mandiri membuat sebuah keputusan meskipun dalam kondisi yang sulit. Serta dengan berani melakukan pengorbanan demi kebenaran.

Kepercayaan diri yang tertanam dalam diri seseseorang akan membuat ia mampu menerima kekurangan dan kelemahan dan mampu mengeskplorasi bakat atau talenta yang ia miliki. Selain dari itu kepercayaan diri dari seorang remaja akan mampu membentuk karakter baik dalam diri remaja seperti kreatif dan kejujuran dalam berekspresi dan menyatakan diri yang sebenarnya dihadapan publik misalnya ketika seseorang memiliki kepercayaan dirinya maka ia akan mampu membuat konten dalam tiktok sekreatif dan semenarik mungkin untuk ditampilkan dihadapan publik ini selain itu ketika seseorang mendapatkan kepercayaan diri ia akan mampu lebih jujur dalam membagikan sosial life dia tanpa ada rasa malu karena ia mampu menerima dirinya sendiri.

Pembentukan karakter melalui penanaman kepercayaan diri juga butuh kewaspadaan tidak banyak dari remaja memiliki over dalam kepercayaan diri ini berakibat fatal ketika seorang remaja dalam mengeksperiskan dirinya keluar dari zona normal sehingga pembentukan karakter malah mengarah ke hal negatif tidak sedikit remaja sekarang tidak malu ketika membuat konten dengan baju terbuka dan tidak sedikit melenceng dari norma agama itu adalah. hal yang patut diwaspadai dalam pembentukan karakter lewat kepercayaan diri remaja.

2.     Penanaman nilai nilai moral

Tiktok dari tahun ke tahun mengalami perkembangan tidak sedikit dari konten tiktok juga ternyata memberi manfaat yang sangat baik untuk remaja seperti yang telah kita bahasa dalam pendahuluan. Tiktok juga ternyata dalam konten yang sering ditampilkan dapat membentuk karakter remaja menjadi lebih baik. Pembentukan karakter baik tersebut dapat dilakukan melalui penanaman nilai nilai moral melalui konten yang ia tonton ditiktok. Banyak sekali konten kreator yang dalam penggunaanya memposting hal hal yang mengarah kearah yang baik seperti seorang konten membagikan sebuah khotbah, atau sebuah konten pembelajaran dan edukasi tentang pilar-pilar karakter yang disajikan denagn video yang menarik sehingga remaja tidak bosan untuk menontonnya Dari konten yan ditayangkan itulah bagaimana sebuah karakter baik dibentuk dalam diri remaja melalui penanaman nilai nilai moral.

Menurut Lickona (1991) karakter tersusun dalam tiga bagian yaitu pengetahuan tentang apa itu moral, perasaan dalam bermoral dan perilaku serta penerapan bermoral. Hal itulah yang menjadi tujuan utama dalam penanaman nilai nilai moral dalam kehidupan remaja untuk mencapai sebuah karakter yang baik. Remaja dalam penanaman nilai nilai moral melalui tiktok juga butuh peran orangtua dan lingkungan yang baik untuk selalu memberi pemahaman kepada seorang anak remaja dan memantau anak remaja dalam pengunaan sosila media, sehingga seorang remaja juga mampu meminimalisir konten yang tidak mendidik dan kurang baik. Pentingmya peran orangtua dan lingkungannya akan membuat seorang remja lebih peduli dan waspada akan konten dan postingan yang ia terima.

3.     Karakter negatif dan positif dari pengaruh Tiktok

a.      Karakter Negatif

Sebagai media soial yang sudah melekat dalam kehidupan para remaja tidak dapat dipungkiri akan banyaknya pengaruh yang diberikan terutama dalam perubahan karakter remaja yang menjadi sasaran media sosial Tiktok. Banyak sekali karakter yang mengarah ke-hal negatif sebagai hasil dari pembentukan media sosial tiktok karakter negatif tersebut adalah,

1)     Pemalas, tiktok yang memberikan efek besar terhadap remaja yang membuat remaja tidak peduli dengan lingkungan maupun pekerjaannya hanya agar tidak tertinggal konten ditiktok. Data yang diberikan oleh (Mix, 2019) tentang pengguna tiktok Indonesia menyatakan bahwa dalam penggunaan Tiktok masyarakat menghabiskan rata rata 29 menit untuk tak hanya menonton namun untuk membuat, sebuah konten ditiktok. Bisa dibayangkan berapa banyak waktu yang akan dihabiskan ketika setiap saat menggunakan tiktok.

2)     Boros, adalah salah satu karakter yang akan tertanam dalam diri remaja ini disebabkan terlalu candunya dengan konten Tiktok akan membuat dia terus menerus membeli kuota untuk menonton dalam hal ini memungkinkan keborosannya dalam hal yang tak berguna dengan konten yang tidak baik.

3)     Ketidak jujuran, remaja dalam penggunaan tiktok seringkali berbohong dalam membuat sebuah konten video, banyak remaja membuat sebuah video yang tidak sesuai dengan real life dan fakta hanya untuk mendapatkan like, dan gift dari banyak orang. Karakter buruk ini timbul karena terlalu dalam menggunakan media sosial Tiktok.

b.     Karakter Positif

Selain dari banyaknya karakter negatif dalam pengunaan Tiktok namun, banyak juga karakter yang positif yang tertanam dalam kehidupan remaja dalam penggunaan tiktok yaitu,

1)     Kreatif, adalah salah satu dari banyaknya karakter yang mampu tertanam dalam diri remaja ketika menggunakan media sosial tiktok. Tiktok yang berupa video musik ini akan mampu mengajak remaja untuk lebih kreatif dalam berkonten dengan membuat sebuah video. Kreatif akan tumbuh ketika seorang remaja memikirkan bagaimana ia dalam mengekspresikan dirinya dapat terlihat menarik dan unik.

2)     Ceria, dalam pengunaan Tiktok remaja tidak hanya kreatif namun ceria juga akan tertanam dalam karakter remaja ketika ia mampu mengekspresikan� dirinya, kesenangan dan konten yang menarik akan menjadi salah satu pengubah pola pikir seorang remaja menjadi ceria yang bisa diterapkan ditengah lingkungan dan ����������masyarakat.

 

Kesimpulan

Berdasarkan data di atas dapat ambil kesimpulan bahwa tiktok merupakan bagian dari media sosial yang banyak digunakan oleh kaum remaja dalam mengekspresikan sikap dan perilaku yang bisa dilihat oleh orang lain dengan menggunakan media online. Pada umumnya bahwa media sosial tiktok memberikan dua dampak dari hal yang positif hingga negative. sehingga, perlu perhatian dan kewaspadaan terhadap remaja dalam penggunaan tiktok. Setiap konten yang ditayangkan dan disaksikan oleh remaja harus bisa dimaknai dengan baik agar mampu membentuk karakter yang baik pula.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BIBLIOGRAFI

 

Adawiyah, Dwi Putri Robiatul. 2020. �Pengaruh Penggunaan Aplikasi TikTok Terhadap Kepercayaan Diri Remaja Di Kabupaten Sampang.� Jurnal Komunikasi 14 (2): 135�48. https://doi.org/10.21107/ilkom.v14i2.7 504.

 

Adisaputra, Firgian. 2020. �Hubungan Penggunaan Aplikasi Tik Tok Dengan Degradasi Karakter Siswa SD.� Prosiding.Unipma. 2: 9�10. http://prosiding.unipma.ac.id/index.php/KID.

 

Aldila Safitri, Anggi, Anissa Rahmadhany, and Irwansyah Irwansyah. 2021. �Penerapan Teori Penetrasi Sosial Pada Media Sosial: Pengaruh Pengungkapan Jati Diri Melalui TikTok Terhadap Penilaian Sosial.� Jurnal Teknologi Dan Sistem Informasi Bisnis 3 (1): 1�9. https://doi.org/10.47233/jteksis.v3i1.18 0.

 

Aprilia, Rizki, Aat Sriati, and Sri Hendrawati. 2020. �Tingkat Kecanduan Media Sosial Pada Remaja.� Journal of Nursing Care 3 (1): 41�53. https://jurnal.unpad.ac.id/jnc/article/vie w/26928.

 

Darmadi, Hamid. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

 

Fauziah, Yuliani Resti. 2019. �Konsep Diri Remaja Penggunaan Aplikasi Tik Tok Di Kota Bandung (Studi Fenomenologi Tentang Konsep Diri Remaja Pengguna Aplikasi Tik Tok Di Kota Bandung Dalam Menunjukan Eksistensi Diri Di Lingkungan Pergaulannya).� Journal of Chemical Information and Modeling, 20�76. (https://elibrary.unikom.ac.id/id/eprint/2 048/8/UNIKOM_Yuliani Resti Fauziah_BAB 2.pdf.)

 

Fitri, Annisa Nurintha, Lestari Bunga Pertiwi, and Marisa Puspita Sary. 2019. �Pengaruh Media Sosial Tiktok Terhadap Kreativitas Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Jakarta Angkatan 2019.� Jurnal Komunikasi Dan Teknologi Informasi, 37�46. (https://journals.ums.ac.id/index.php/ko muniti/article/view/13045.)

 

Gani, Alcianno G. 2020. �Pengaruh Media Sosial Terhadap Perkembangan Anak Remaja.� Jurnal Mitra Manajemen 7 (2): 32�42. (http://journal.universitassuryadarma.ac. id/index.php/jmm/article/viewFile/533/ 499.)

Hager, Georg, and Gerhard Wellein. 2021. �Pppp.� Introduction to High Performance Computing for Scientists and Engineers, 194�210. (https://doi.org/10.1201/ebk1439811924-14.)

 

Herdani, Kinanti Putri, and Ina Ratnasari. 2021. �Pengaruh Budaya Dan Kelompokreferensi Terhadap Keputusan Penggunaan Aplikasi Tiktok Di Kabupaten Karawang.� Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, Dan Akuntansi) 5 (3): 1�14. (http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?article=1490064&val=125 96&title=)

 

Kementerian Komunikasi Dan Informatika.� n.d. Accessed November 9, 2021. (https://kominfo.go.id/content/detail/3415/kominfo-pengguna-internet-di- indonesia-63-juta- orang/0/berita_satker.)

 

Mardatila, Ani. 2020. �10 Ciri-Ciri Remaja Dan Karakter Khasnya Yang Perlu Dipahami Orang Tua | Merdeka.Com.� Merdeka.Com. 2020. https://m.merdeka.com/sumut/10-ciri- ciri-remaja-dan-karakter-khasnya-yang- perlu-dipahami-orang-tua-kln.html.

 

Marini, Riska. 2019. Pengaruh Media Sosial Tik Tok Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Di SMPN 1 Gunung Sugih Lab. Lampung Tengah.

 

Nugraha, Dadi Mulyadi. 2021. �Pengaruh Media Sosial Terhadap Moral Remaja Pada Situasi Covid-19� 6 (1): 20�25.

 

Oktaheriyani, Desy, M Ali Wafa, and Shen Shadiqien. 2020. �Analisis Perilaku Komunikasi Pengguna Media Sosial TikTok (Studi Pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik UNISKA MAB Banjarmasin ).� Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, 7�52. http://eprints.uniska- bjm.ac.id/id/eprint/3504.

 

Priambodo, Bagus. 2018. �Pengaruh �Tiktok� Terhadap Kreativitas Remaja Surabaya.� Skripsi, 74.

 

Putri, Wilga Secsio Ratsja, Nunung Nurwati, and Meilanny Budiarti S. 2016. �Pengaruh Media Sosial Terhadap Perilaku Remaja.� Prosiding Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat 3 (1). https://doi.org/10.24198/jppm.v3i1.136 25.

 

Rahma, Tyar. 2018. �Dampak Tik Tok Terhadap Pertumbuhan Karakter Anak Indonesia.� Www.Hipwee.Com. 2018. https://www.hipwee.com/narasi/dampa k-tik-tok-terhadap-pertumbuhan- karakter-anak-indonesia/.

 

Santoso, Lenny Tri Utami Wahyu Sukartiningsih. 2021. �Pengaruh Pemanfaatan Media Sosial Tik Tok Terhadap Keterampilan Berbicara Siswa Kelas Iv Sdn Trosobo Ii Lenny Tri Utami Santoso Abstrak.� Jpgsd 9 (9): 3188�97.

 

Utami, Agia Dwi Visi. 2021. �Aplikasi Tiktok Menjadi Media Hiburan Bagi Masyarakat Dan Memunculkan Dampak Ditengah Pandemi Covid-19.� MEDIALOG: Jurnal Ilmu Komunikasi 4 (1): 40�47. (https://doi.org/10.35326/medialog.v4i1. 962.)

 

Wanimbo, Emiron, Selvie Tumengkol, and Juliana Tumiwa. 2021. �Jurnal Ilmiah Society� 1 (1): 1�10.

 

Winda Fronika. 2019. �Pengaruh Media Sosial Terhadap Sikap Remaja.� Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang Email, 1�15. (https://osf.io/g8cv2/download).

 

Wulandari, Dwi. 2019. �5 Karakteristik Pengguna TikTok di Indonesia � MIX Marcomm.� Mix.Co.Id. 2019. (https://mix.co.id/marcomm/news- trend/5-karakteristik-pengguna-tiktok- di-indonesia/.)

 

Zed, Mestika. 2008. Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia

������������������������������������������������

Copyright holder:

Chontina Siahaan, Abdiel Putra Laia, Donal Adrian (2022)

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under: