Syntax Literate: Jurnal
Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 5, Mei 2022
PENGEMBANGAN MEDIA
PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS MULTIMEDIA DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI POWTOON
David Hasiholan Harahap
Universitas Advent Indonesia, Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Email: [email protected]
Abstrak
Media merupakan salah satu alat yang sangat amat penting dalam melakukan proses belajar mengajar. Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat meningkatkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi belajar para siswa, membuat agar mahasiswa terangsang dalam melakukan pembelajaran dan dapat bahkan membawa pengaruh-pengaruh terhadap cara belajar serta psikologis siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu dalam keaktifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi dari pelajaran tersebut. Selain membantu serta membuat motivasi semangat peserta didik, media pembelajaran juga dapat membantu peserta didik meningkatkan pemahaman, memudahkan penafsiran data dan memadatkan informasi. Terlebih lagi penggunaan multimedia merupakan media yang menggabungkan audio, visual, gerak, animasi, warna secara bersamaan sehingga mampu menarik perhatian peserta didik.
Kata kunci: pengembangan penelitian, media pembelajaran
Abstract
Media is one of the most important tools in the teaching
and learning process. The use of instructional media in the teaching and
learning process can increase new desires and interests, arouse students'
learning motivation, make students stimulated in doing learning and can have an
influence on students' learning and psychology. The use of learning media at
the learning orientation stage will be very helpful in the activeness of the
learning process and the delivery of messages and content of the lesson. In
addition to helping and motivating students, learning media can also help
students improve understanding, facilitate the use of data and condense
information. Moreover, the use of multimedia is a media that combines audio,
visual, motion, animation, color simultaneously so as to attract the attention
of students
Keywords: research development, instructional media
Pendahuluan
Pesatnya perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi dengan seiring berjalannya waktu. Perkembangan semakin canggih pasti akan
berpengaruh besar pada beberapa perspektif kehidupan manusia. Salah satunya adalah aspek di bidang pendidikan. Lengkapnya sarana dan prasarana pun sudah mulai terlihat
di dunia pendidikan. Penggunaan
teknologi informasi dan komunikasi (TIK), guru dapat mengaplikasikan berbagai metode atau model pembelajaran yang menarik di kelas dan bisa memanfaatkannya sebagai sarana pembelajaran.
�Teknologi
dapat menyajikan peluang baru untuk
pemodelan, simulasi, dan / menciptakan kembali lingkungan yang kompleks dimana siswa cenderung
menemukan jati diri mereka (Bryer & Seigler, 2012)
Peningkatan kualitas dan kuantitas pendidikan dalam aspek pendidikan
dilakukan dengan berbagai macam pembaharuan. Diantaranya adalah pembaharuan sarpras pendidikakan, inovasi pembelajaran, dan kurikulum. Pendidik sebagai pilar utama wajib untuk bisa
membuat pembelajaran agar menjadi lebih inovatif
yang mendorong siswa dapat belajar secara
optimal, baik secara mandiri maupun dalam pembelajaran dikelas.
�Dengan
kompetensi pedagogik yang dimiliki, guru harus bisa membuat kelas
dengan suasana percakapan yang interaktif, sehingga pembelajaran menjadi aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
Penggunaan pembelajaran secara
konvensional juga masih di temukan di kelas lain. Terutama media visual yang berupa alat peraga
maupun berbentuk kertas. Dari data tersebut disimpulkan penggunaan media pembelajaran masih sederhana. Guru memanfaatkan kertas dan barang yang sudah tidak terpakai
sebagai media, tentunya akan merepotkan dan membutuhkan waktu yang lama. Menurut (Nurseto, 2012)
menyatakan media visual yang tidak
diproyeksikan, media visual yang diproyeksikan,
media audio, dan multimedia merupakan jenis-jenis media yang dapat disiapkan atau dikembangkan dalam pembelajaran. Media jadi lebih menarik, hidup, dan menghibur dengan memasukkan unsur audiovisual.
Metode Penelitian
Pada penelitian ini menggunakan model pengembangan Rnd (Research and development) yaitu
model pengembangan ADDIE (Analysis, Design,
Development, Implemention, dan Evalution).
Subjek ini tertuju kepada ahli media, ahli materi, ahli pengajaran
(guru), dan juga para pelajar Siswa/siswi XI IPS 1 SMA Advent XV Ciracas.
Teknik analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Research and
Development (Rnd).
Pada penelitian ini
memiliki 5 Metode sebagai berikut :
a. Analysis
Pada tahapan ini peneliti melakukan sebuah observasi disalah satu sekolah Advent yang ada di Jakarta yaitu SMA Advent XV Ciracas. Kemudian setelah peneliti melakukan observasi dengan melakukan wawancara salah satu guru Mata Pelajaran Matematika, sehingga peneliti mengetahui materi yang cocok digunakan dalam pengembangan media pembelajaran.
b. Design
Design produk
yang peneliti buat yaitu supaya orang dapat melihatnya dan tertarik. Didalam produk pengembangan yang akan dibuat akan
memunculkan berbagai macam gambar animasi
seperti, kucing, laki-laki dan lain lain. Kemudian akan memunculkan
materi matematika beserta contoh-contohnya, akan memunculkan cara membuat akan
para siswa bisa lebih mengerti dan lebih paham dalam
melakukan proses perhitungan
yang ada dalam materi matematika yang akan disampaikan.
c. Development
Dalam tahap ini peneliti sebelum melakukan pengembangan produk baru yang akan dikembangkan didalam proses pembelajaran disekolah khususnya didalam mata pelajaran
Matematika.
Dilihat dari jenis-jenis
media pembelajaran diatas dapat disimpulkan� bahwa hasil dari pembuatan
media aplikasi Powtoon ini adalah sebuah
media audio visual, dan juga media slide share animasi
yang mungkin dapat membuat para siswa bisa lebih mudah
memahami Ketika materi disampaikan oleh guru.
Dalam pembuatan media pembelajaran
berbasis Powtoon ini mungkin membutuhkan
kurang lebih 5-7 hari agar bisa terlihat menarik dan juga dalam pembuatan media ini harus membutuhkan
jaringan yang internet yang cukup
kuat dan media yang mendukung
dalam pembuatan media pembelajaran ini.
d. Implementation
Sebelum diimplementasikan atau
diterapkan kepada pengguna, terlebih dahulu dilakukan validasi terhadap rancangan produk media
pembelajaran berbasis powtoon
terhadap kedua ahli di bidang media dan di bidang Pembelajaran. Untuk ahli media diawasi oleh Yuliandri Siregar selaku Guru Teknik Informatika di SMA Advent�
XV Ciracas dan ahli Pembelajaran Matematika diwakili oleh Dhiandika sebagai Guru mata pelajaran Matematika.
Tahap selanjutnya adalah
melakukan uji validasi rancangan produk oleh ahli pengajaran (guru) setelah itu pada kelas yang rencannya akan dilakukan di kelas XI IPS 1. Kurang lebih jumlah dari siswa
dikelas tersebut sekitar 20-25 orang yang akan terlibat untuk melakukan umpan balik terhadap rancangan produk yang akan dikembangkan tersebut.
e. Evaluation
Dalam tahap dari peneltian ini yang akan diliat adalah
hasil akhir dari proses pengembangan media pembelajaran yang akan dibuat oleh peneliti, sehingga akan dilakukan
evaluasi formatif. Hasil akhir yang dimaksud adalah mengukur baik atau tidak
terhadap proses pembelajaran
disekolah dimana peneliti melakukan penelitian.
Dari hasil evaluasi ini peneliti akan dapat mengetahui kekurangan
yang ada didalam media pembelajarannya. Jika tidak ada kekurangan setelah
dilakukan evaluasi yang terdapat dalam media pembelajaran tersebut , maka media
tersebut baik atau cocok digunakan sebagai alat media pembelajaran selama
proses belajar dikelas.
Hasil
dan Pembahasan
Ada keterkaitan
antara Pendidikan dan media pembelajaran,
tanpa adanya media pembelajaran yang tepat, maka proses kegiatan pembelajaran akan berjalan dengan efektif dan lancar. Media pembelajaran disekolah tentunya harus mengandung unsur yang menarik dan asik sehingga pada saat pembelajaran siswa dapat sambal berinteraksi dan aktif.
Tujuan yang diharapkan dengan melaksanakan penelitian ini adalah untuk
mengetahui validitas media
audiovisual PowToon terhadap hasil
belajar siswa, mengetahui kepraktisan penggunaan media audiovisual PowToon terhadap
hasil belajar siswa serta mengetahui
efektifitas hasil belajar siswa setelah
diterapkannya media audiovisual PowToon. Villar mengemukakan bahwa software web
yang digunakan untuk membuat video animasi dengan memanipulasi benda, gambar impor,
menyediakan musik dan pengguna dapat menambah suara adalah dengan menggunakan
PowToon.
Melihat permasalahan yang muncul di lapangan, dimana masih banyak terdapat
guru yang menggunakan media power point dan metode ceramah. sebagai media pembelajaran, maka perlu adanya
pengembangan media guna untuk menghilangkan kebosanan dalam proses kegiatan pembelajaran. Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti mengembangkan media audio
visual berbasis PowToon pada pokok
bahasan bangun datar. Media pembelajaran interaktif yang dikemas dengan menggunakan banyak animasi untuk membuat media pembelajaran menjadi lebih menarik, sehingga siswa bersemangat dan memahami materi yang diajarkan guru, diharapkan siswa juga dapat meningkatkan hasil belajarnya.
Dalam tahap
pra produksi, peneliti menyiapkan peralatan yang akan digunakan dalam pembuatan video, meliputi
computer yang terinstal internet browser, PowToon, koneksi internet, microphone, software pendukung
yakni video movie maker, pinnacle studio, dan lain sebagainya. Persiapan dimulai dengan menyambungkan internet kemudian mulai mengunjungi web resminya PowToon yaitu : www.powtoon.com. Agar tampilan
menjadi lebih menarik, dilanjutkan dengan menggunakan software
pendukung lainnya.
Pada tahap perkembangan ini, peneliti memilih
animasi kartun sebagai tahap dari
proses pengembangan media pembelajaran
dengan berdasarkan karakter tokoh pada cerita yang tersedia di bagian kiri template Powtoon, yang disesuaikan dengan ide cerita demi menunjang tercapainya cerita dan isi materinya. Agar dapat memenuhi fungsinya untuk mencapai kompetensi pembelajaran yang telah ditetapkan yaitu dengan melalui
tahap desain, produksi, dan validasi dihasilkan produk yang terjamin kualitasnya.
Tampilan media audiovisual
yang akan dipakai dalam pengembangan pada pembelajaran matematika
Gambar 1
Tampilan Dari Slide Pembuka Media Pembelajaran Powtoon
Berdasarkan pada gambar
1 ada terdapat keterangan kita akan mempelajari materi bangun datar
yang dimana agar pelajar dapat mengetahui bahwa hari ini
materi yang akan disampaikan adalah materi bangun datar.
Gambar 2
Tampilan Slide Materi Yang Akan Disampaikan
Pada gambar 2 dimana dapat dilihat adalah
awal dari materi ajar yang akan oleh guru. Terlihat Digambar berikut dimana guru sedang menjelaskan pengertian dari bangun segitiga.
Gambar 3
Slide Yang Menjelaskan Jenis Jenis Dari Bangun Segitiga
Pada gambar 3 terlihat materi menjelaskan jenis dari bangun
segitiga. Setelah mempresentasikan dari sebuah produk audiovisual terhadap pengembangan media pembelajaran matematika kepada para guru di sma advent XV
Ciracas peneliti terlebih dahulu Kembali memeriksa dan untuk melihat apa ada
kekurangan sebelum peneliti melakukan atau pengujian untuk pemakain media pembelajaran ini. Sehingga setelah dilakukan pengujian terhadap ahli materi
ini aplikasi ini dapat di pakai
sebagai alat kegiatan pembelajaran disekolah.
Kemudian peneliti melakukan wawancara secara langsung melalui media meeting setelah selesai melakukan presentasi dari keterangan diatas, dari wawancara
tersebut peneliti menanyakan hasil dari uji validasi aspek materi yang disampaikan dan juga aspek media.
Dari aspek validasi yang dinilai adalah susunan materi dan tujuan pembelajarannya apakah cocok atau
tidak. Berikut hasil dari validasi
aspek materi yang telah di sampaikan
Enrollment in local colleges, 2005
No |
Aspek materi yang dinilai |
Rata-rata(%) |
Keterangan |
|
Susunan materi
dan tujuan materi |
|
|
1 |
|
85.70% |
Valid |
Source:
http://repository.radenintan.ac.id/11791/1/PERPUS%20PUSAT.pdf
�� Menurut dari angket validasi
ini dapat disimpulkan bahwa materi yang disampaikan melalui audiovisual berbasis powtoon ini termasuk
kedalam kategori valid atau cocok untuk
digunakan sebagai media pembelajaran. Berdasarkan para pakar mengenai pengembangan media pembelajaran bahwa produk yang dikembangkan harus sesuai dengan materi
dan tujuan pembelajaran sehingga dapat sesuai dengan pengembangan
dan penelitian.
�� Kemudian setelah melihat dan mendengarkan dari presentasi terhadap aplikasi yang sudah disampaikan kepada ahli materi menggunakan
audivisual dengan menggunakan aplikasi powtoon ini maka
para ahli telah memberikan respon dan penilian.
Table 1
Angket Validasi Aspek
Media
No |
Variable |
Hasil nilai |
Keterangan |
|
|
|
|
1 |
Aspek
media |
55% |
Valid |
2 |
Aspek tampilan |
25% |
Valid |
3 |
Aspek kualitas dan efektifitas media |
20% |
Valid |
Total |
|
95% |
Valid |
Source:
T1_1500003008_NASKAH%20PUBLIKASI%20.pdf
�� Hasil akhir diperoleh bahwa media audiovisual
PowToon dinyatakan valid dari
segi kualitas media. Sedangkan aspek tampilan program dinyatakan valid
dan aspek keefektifan juga dinyatakan valid. Sehingga media pembelajaran audiovisual mengenai
bangun datar sudah dinyatakan layak untuk dapat
diaplikasikan pada kegiatan
pembelajaran. Menurut hasil observasi yang didapat bahawa dari pihak guru-guru merasa cocok dan bisa di jadikan media pembelajaran.
Sehingga dari
hasil penelitian ini peneliti berharap
dengan adanya terobosan baru terhadap media pembelajaran ini dapat meningkatkan
keinteraktifan dan juga tingkat
niat dalam menyukai pelajaran matematika.
Terlepas dari
hasil penelitian ini ada beberapa
aspek khsusunya dalam aplikasi ini pastinya aplikasi
ini banyak terdapat kekurangan dan kelebihannya Kelebihan media ini diantaranya adalah media audiovisual PowToon sangat praktis
bisa digunakan dimanapun dan kapanpun, sehingga siswa mampu belajar secara
mandiri. Penyajian video
yang ringkas dan tidak terlalu lama sehingga motivasi siswa untuk belajar tidak
berkurang. Penyajian interaktif dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa. Aplikasi yang menarik sehingga mampu menghasilkan kualitas gambar, suara, musik, maupun
video yang lebih baik daripada produk penelitian sebelumnya.
�Adapun kelemahan
pada media audiovisual Powtoon ini
diantaranya adalah dalam pembuatan media atau pengoperasian media membutuhkan alat utama yaitu komputer
atau laptop, untuk pembelajaran dikelas yang mana tidak semua sekolah
mempunyai fasilitas tersebut diantaranya dibutuhkan LCD proyektor
dan speaker dalam memunculkan
gambar maupun suara secara maksimal.
Kesimpulan
Penelitian pengembangan media audiovisiual PowToon pada pembelajaran
matematika SMA Advent XV Ciracas
yang telah dilakukan peneliti dinyatakan valid dengan tahapan penilaian evaluasi oleh para ahli yang mumpuni di
masing-masing bidangnya.
Berdasarkan hasil analisis
validasi para ahli menyatakan bahwa media pembelajaran audiovisual Powtoon
pada pembelajaran matematika
ini valid sehingga dapat dikatakan layak serta dapat
digunakan pada penyampaian materi dalam pembelajaran
matematika. Peneliti berharap perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai
penggunaan media audiovisual PowToon agar dapat diterapkan pada mata pelajaran dan jenjang pendidikan lain yang lebih tinggi. Tidak
dipungkiri para pendidi maupun siswa akan
membutuhkan teknologi sebagai salah satu unsur yang penting untuk menunjang kegiatan belajar mengajar. Sehingga diharapkan para guru lebih giat dalam mempelajari
serta memanfaatkan teknologi yang ada.
BIBLIOGRAFI
Bryer, Thomas A., & Seigler, Daniel. (2012). Theoretical
And Instrumental Rationales Of Student Empowerment Through Social And Web-Based
Technologies. Journal Of Public Affairs Education, 18(3),
429�448. Google Scholar
Nurseto, Sendhang. (2012). Analisis Pengaruh
Lingkungan Industri Terhadap Strategi Pemasaran Dan Dampaknya Terhadap Kinerja
Pemasaran: Studi Pada Usaha Kecil Kerajinan Kulit Tanggulangin. Jurnal
Administrasi Bisnis, 1(1), 72�83. Google Scholar
Copyright holder: David Hasiholan Harahap (2022) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |