Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN:
2541-0849
e-ISSN:
2548-1398
Vol.
7, No. 5, Mei 2022
ANALISIS PROSES REKRUTMEN DAN SELEKSI
KARYAWAN PADA TOKO
MEBEL HIDAYAH NGAWI DALAM PERSPEKTIF ISLAM
Nurma Fitrianna, Mufthi Rofiq Qadafi
Institut Agama Islam Negeri Ponorogo, Indonesia
Email: [email protected],
[email protected]
Abstrak
Salah satu sumber daya
organisasi yang memiliki peran penting dalam mencapai tujuan adalah sumber daya
manusia. Perusahaan manufaktur adalah sebuah badan usaha yang mengubah barang
mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi yang memiliki nilai jual. Sumber daya insani merupakan faktor sentral dalam suatu organisasi.
Apapun bentuk serta tujuannya, organisasi dibuat berdasarkan berbagai visi untuk kepentingan
dan dalam melaksanakan misinya dikelola dan diurus oleh manusia, jadi manusia merupakan
faktor strategi dalam semua kegiatan organisasi. Selanjutnya, manajemen sumber daya insani berarti
mengatur, mengurus, dan mengelola berdasarkan visi perusahan agar tujuan organisasi dapat dicapai secara
opimum. Untuk merencanakan, mengelola, dan mengendalikan sumber daya insani dibutuhkan suatu alat manajemen yang disebut manajemen sumber daya insani.
Di dalam memanajemen
sumber daya manusia pada perusahaan terdapat berbagai langkah-langkah dalam
pengelolaan sumber daya manusia salah satunya yaitu rekrutmen dan seleksi.
Rekrutmen diartikan sebagai kegiatan untuk menarik sejumlah pelamar agar
tertarik dan melamar perusahaan sesuai dengan kualifikasi yang diinginkan.
Setelah memperoleh sumber-sumber tenaga kerja yang diinginkan melalui
rekrutmen, langkah selanjutnya adalah menyeleksi tenaga kerja tersebut. Seleksi
diartikan sebagai proses untuk memilih calon karyawan yang sesuai dengan
persyaratan atau standar yang telah ditetapkan. Metode penelitian ini mengunakan jenis dan
pendekatan penelitian yang dilakukan peneliti yaitu penelitian lapangan dengan
pendekatan mengunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian ini
dilakukan pada Toko Mebel Hidayah Ngawi dalam perspektif islam dengan
mengunakan teknik Pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi.
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menganalisis rekrutmen dan seleksi
karyawan serta dampaknya di Toko Mebel Hidayah Ngawi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwasanya
rekrutmen karyawan di Toko Mebel Hidayah Ngawi dalam perspektif islam tidak
efisien karena pihak Mebel melakukan yang seharusnya disesuaikan dengan yang dibutuhkan dalam bidang produksi
tidak dilaksanakan, sehingga karyawan baru hanya melaksakan perkerjaan di
bidang finising. seleksi karyawan di Toko Mebel Hidayah Ngawi dalam perspektif
islam belum sesuai dengan yang diperlukan oleh pihak Mebel karena dalam proses
ini karyawan baru di tempatkan sesuai dengan keahlianya yang mana hanya bisa
melakukan finising sehingga membuat Mebel Hidayah dan karyawan lama kuwalahan
dalam menghendel karyawan baru supaya sesuai dengan bidangnya. Serta dampak
proses rekrutmen dan seleksi ialah kinerja karyawan yang tidak sesuai dilihat
dari indikator absensi, tanggung jawab, serta kemampuan. Kayawan baru sudah
memiliki tanggung jawab yang cukup, namun karyawan baru belum bisa disiplin
dalam melaksakan pekerjaannya serta kemampuan karyawan baru yang masih terbilang
minim. Saran kepada Toko Mebel Hidayah Ngawi dalam melakukan rekrutmen dan
seleksi harus teliti dan sesuai keahlian yang dibutuhkan perusahaan.
Kata Kunci: rekrutmen; seleksi
dan kinerja karyawan
Abstract
One of the organizational resources that have an important role in
achieving goals is human resources. A manufacturing company is a business
entity that converts raw goods into semi-finished goods or finished goods that
have a sale value. Human resources are a central factor in an organization. Whatever
the form and purpose, the organization is made based on various visions for the
benefit and in carrying out its mission it is managed and managed by humans, so
humans are a strategic factor in all organizational activities. Furthermore,
human resource management means organizing, managing, and managing based on the
company's vision so that organizational goals can be achieved optimally. To
plan, manage, and control human resources requires a management tool called
human resource management. In managing human resources at the company, there
are various steps in managing human resources, one of which is recruitment and
selection. Recruitment is defined as an activity to attract a number of
applicants to be interested and apply to companies according to the desired
qualifications. After obtaining the desired sources of labor through
recruitment, the next step is to select the workforce. Selection is defined as
the process of selecting prospective employees according to the requirements or
standards that have been set. This research method uses the type and approach
of research carried out by researchers, namely field research with an approach
using a qualitative descriptive approach. This research was conducted at the Hidayah Ngawi Furniture Store in
an Islamic perspective by using data collection techniques in the form of
observation, interviews and documentation. The main purpose of this study was
to analyze employee recruitment and selection and their impact at the Hidayah Ngawi Furniture Store. The
results of this study indicate that the recruitment of employees at the Hidayah Ngawi Furniture Store in
an Islamic perspective is not efficient because the furniture party does what
should be adjusted to what is needed in the production sector, so that new employees
only carry out work in the finishing field. the selection of employees at the Hidayah Ngawi Furniture Store in
an Islamic perspective has not been in accordance with what is needed by the
Furniture party because in this process new employees are placed according to
their expertise which can only do the finishing so that Hidayah
Furniture and old employees are overwhelmed in handling new employees so that
they are in accordance with his field. And the impact of the recruitment and
selection process is employee performance that is not appropriate in terms of
absenteeism, responsibility, and ability indicators. New employees already have
sufficient responsibilities, but new employees cannot be disciplined in
carrying out their work and the abilities of new employees are still relatively
minimal. Suggestions to Hidayah Ngawi
Furniture Store in conducting recruitment and selection must be careful and
according to the expertise needed by the company.
Keywords: employee recruitment; selection
and performance
Pendahuluan
Salah satu sumber daya organisasi
yang memiliki peran penting dalam mencapai
tujuan adalah sumber daya manusia.
Oleh karena itu, pentingnya peran manusia dalam kompetensi
baik jangka pendek maupun jangka
panjang dalam agenda bisnis, suatu organisasi
harus memiliki nilai lebih dibandingkan
dengan organisasi lainnya (Prof. Dr. Wilson Bangun, 2012).
Aset paling penting yang harus dimiliki oleh organisasi atau perusahaan dan harus diperhatikan dalam manajemen adalah tenaga kerja atau
manusia, sumber daya manusia merupakan
modal dasar yang paling utama
dalam setiap organisasi. Tanpa adanya sumber daya
manusia, dapat dipastikan roda organsasi tidak akan bergerak (Yusuf, 2015).
Sumber daya
insani (SDI) merupakan faktor sentral dalam suatu organisasi.
Apapun bentuk serta tujuannya, organisasi dibuat berdasarkan berbagai visi untuk kepentingan
dan dalam melaksanakan misinya dikelola dan diurus oleh manusia, jadi manusia merupakan
faktor strategi dalam semua kegiatan organisasi. Selanjutnya, manajemen sumber daya insani (SDI) berarti mengatur, mengurus, dan mengelola SDI berdasarkan visi perusahan agar tujuan organisasi dapat dicapai secara opimum. Untuk merencanakan,
mengelola, dan mengendalikan
sumber daya insani (SDI) dibutuhkan suatu alat manajemen
yang disebut manajemen sumber daya insani.
Potensi sumber
daya insani pada hakikatnya merupakan salah satu modal dasar dalam setiap organisasi.
Namun pada umumnya potensi sumber daya manusia tersebut
belum dapat dimanfaatkan secara optimal, mengingat sebagian besar dari angkatan
kerja tingkatan ketrampilan dan pendidikannya masih rendah. Keadaan
tersebut sangat besar pengaruhnya terhadap mental tenaga kerja di lingkungan kerjanya yang berakibat pada rendahnya hasil kerja sehingga
berakibat pula pada rendahnya
tingkat pendapatan dan kesejahteraan. Dalam rangka pembentukan sikap mental dan sikap sosial yang dilandasi semangat HIP (Hubungan Industri Pancasila) di kalangan karyawan dan pengusaha, maka sangat diperlukan keterbukaan dan kejujuran antara kedua belah
pihak yang berpedoman pada falsafat Tri Darma yang dapat menciptakan iklim.
1) Merasa ikut
memiliki (sense of belonging)
2) Merasa ikut
bertanggung jawab (sense
of responsibility)
3) Selalu mawas
diri (sense of correction)
Rekrutmen merupakan
langkah awal yang dilakukan perusahaan untuk menarik dan mencarai sumber daya manusia yang sesuai dengan kualifikasi
yang dibutuhkan oleh perusahaan.
Tahapan selanjutnya dari rekrutmen adalah seleksi. Pada proses seleksi, manajemen sumber daya manusia
berperan untuk menentukan dan memilih sumber daya manusia
yang ada serta menempatkan sumber daya manusia tersebut
pada posisi yang tepat. Dengan demikian, kemampuan dan kualitas individu dapat lebih cepat berkembang
dikarenakan tiap individu bekerja sesuai dengan kompetensi
yang mereka miliki (Halim, 2016).
Setelah memperoleh
sumber-sumber tenaga kerja yang diinginkan melalui rekrutmen, langkah selanjutnya adalah menyeleksi tenaga kerja tersebut.
Seleksi diartikan sebagai proses untuk memilih calon karyawan
yang sesuai dengan persyaratan atau standar yang telah ditetapkan. Tujuan diadakannya seleksi yaitu untuk memperoleh
tenaga kerja yang sesuai dengan kualifikasi
yang diinginkan. Dalam praktiknya, hampir semua perusahaan yang melakukan seleksi memiliki tujuan yang sama yaitu untuk
mendapatkan karyawan yang jujur dan memiliki moral yang baik, mendapatkan karyawan integritas yang tinggi.
Dampak rekrutmen
dan seleksi tentu menghasilkan hasil kinerja karyawan. Kinerja karyawan memiliki komponen penilaian kinerja, masing-masing komponenen
penilaian haruslah memiliki nilai minimal yang harus dipenuhi oleh karyawan untuk satu atau beberapa
periode tertentu. Artinya karyawan akan dinilai kinerja
dalam satu periode tertentu misal 1 (satu) semester atau 1 (satu) tahun.
Kinerja per periode ini kemudian dikumpulkan untuk beberapa periode yang tujuannya adalah melihat prestasi karyawan yang bersangkutan selama jangka waktu tertentu.
Dengan demikian, prestasi yang diterima apakah terjadi peningkatan, tetap atau sebaliknya menurun. Kemudian kompenen harus memiliki nilai dalam arti tidak boleh ada yang kosong. Sehingga nilai total sudah terisi dengan nilai
masing-masing komponen penilaian
tergantung dari perusahaan dan jenis pekerjaan dari suatu jabatan. Untuk memudahkan pemahaman berikut ini masing-masing komponenen penilaian kinerja yang umum di berikan yaitu absensi, tanggung jawab, kemampuan (hasil kerja) (Kasmir, 2016).
Berdasarkan wawancara
yang dilakukan dengan pemilik Toko Mebel
Hidayah menyebutkan bahwa didalam perekrutan
karyawan, pemilik selalu memilih karyawan yang ahli dalam pembuatan produk-produk mebel. Mengingat bahwa karyawan merupakan ujung tombak dalam
Toko Mebel Hidayah ini. Karyawan
yang memiliki pengetahuan serta keahlian yang tinggi akan menghasilkan
produk-produk yang memiliki
kualitas yang tinggi juga. Menurut Jakson, Schuler dan Wener proses rekrutmen merupakan usaha untuk mendapatkan pelamar berkualitas bagi perusahaan untuk mengisi jabatan
yang kosong. Rekrutmen tidak memutuskan individu mana yang harus dipekerjakan dari kelompok pelamar pekerjaan (Jackson, Scholer, 2010).
Berbeda dengan Toko Mebel Hidayah
ini, metode perekrutan karyawan di Toko Mebel Hidayah
yaitu dengan cara memilih calon
karyawan yang hanya dari golongan keluarga
saja atau bersifat internal. Pemilik mengaku bahwa dengan
perekrutan dari golongan ini dapat
dipastikan calon karyawan sudah memiliki kemampuan yang potensial didalam pembuatan produk-produk Toko Mebel Hidayah.
Namun, pemilik Toko Mebel Hidayah
menyebutkan bahwasanya dari tahun ke
tahun Toko Mebel Hidayah tidak
mengalami perkembangan yang
pesat serta terdapat komplain dari konsumen mengenai
produk yang dijual oleh Toko Mebel Hidayah.
Metode Penelitian
Didalam sebuah
penelitian, penentuan jenis dan pendekatan penelitian merupakan hal yang sangat esensial sebelum melakukan sebuah penelitian. Penelitian ini menggunakan jenis dan pendekatan penelitian sebagai berikut:
1. Jenis Penelitian
Pada penelitian
ini termasuk jenis penelitian lapangan yang merupakan metode untuk menemukan
secara khusus dan realistis yang terjadi di masyarakat (Damanhuri, 2010).
Jenis penelitian ini adalah penelitian
lapangan (field research) pada Toko Mebel Hidayah
Ngawi. Penelitian lapangan yaitu peneliti berangkat ke lapangan untuk
mengadakan pengamatan dan wawancara tentang rekrutmen dan seleksi tenaga kerjanya di perusahaan tersebut (Leksono, 2013).
2. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan
dalam penelitian ini adalah pendekatan
deskripstif kualitatif. Menurut Strauss dan Corbin, yang dimaksud
dengan penelitian kualitatif merupakan jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan
yang tidak dapat dicapai atau diperoleh
dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau cara-cara lain dari kuantifikasi (pengukuran). Penelitian kualitatif secara umum dapat digunakan
untuk penelitian tentang kehidupan masyarakat, sejarah, tingkah laku, fungsionalisasi
organisasi dan aktivitas organisasi dan lain-lain. Tujuan utama penelitian kualitatif adalah untuk memahami fenomena atau gejala
sosial dengan cara memberikan pemaparan berupa penggambaran yang jelas tentang fenomena atau gejala sosial
tersebut dalam bentuk rangkaian kata yang pada akhirnya akan menghasilkan
teori (Sujarweni, 2019).
Penelitian ini
menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif karena penelitian ini mendeskripsikan keadaan yang akan diamati di lapangan dengan lebih spesifik,
transparan, dan mendalam. Penelitian ini berusaha menggambarkan situasi/kejadian sehingga data yang akan terkumpul bersifat deskriptif untuk mengidentifikasi proses rekrutmen
dan seleksi di Toko Mebel Hidayah Ngawi.
Hasil dan Pembahasan
Rekrutmen pada Toko Mebel Hidayah Ngawi
dalam Perspektif Islam bisa diukur dengan
dimensi sebagai berikut. Berdasarkan data yang dilakukan dapat diketahui bahwasanya sumber daya insani
sangat penting perananyanya
dalam mencapai tujuan perusahaan. Di dalam manajemen sumber daya insani
terdapat fungsi nya yang mencakup empat poin menjadi
4 indikator yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengerahan, pengendalian dari empat indikator
tersebut hanya satu yang sudah sesuai dengan Toko
Mebel Hidayah Ngawi yaitu perencanaan
karena memang sudah memiliki perencanaan dalam hal merekrut karyawan
untuk tiga indikator lainya masih belum dijalankan
oleh Toko tersebut.
Manajemen sumber daya insani (MSDI) merupakan salah satu bidang dari manajemen
umum yang meliputi segi-segi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
pengendalian. Proses ini terdapat dalam fungsi/bidang produksi,
pemasaran, keuangan, maupun kepegawaian. Karena sumber daya insani
(SDI) dianggap semakin penting perannya dalam pencapaian tujuan perusahaan, maka berbagai pengalaman
dan hasil penelitian dalam bidang sumber
daya insani (SDI) dikumpulkan secara sistematis dalam apa yang disebut manajemen sumber daya insani. Istilah
�manajemen� mempunyai arti sebagai kumpulan pengetahuan tentang bagaimana seharusnya memanage (mengelola) sumber daya insani
(Hamid, 1997).
Berdasarkan dengan adanya manajemen sumber daya insani
dalam merekrut karyawan baru dalam
perspektif islam belum bisa dikatakan
sudah sesuai karena dilihat dari empat indikator
Toko Meel Hidayah Ngawi hanya
fokus kepada produksi, pemasaran dan keuangan mereka mengesampingkan kepegawaian nya di lihat dari
karyawan baru yang masih rata-rata belum memiliki keahliah dalam bidangnya.
Karyawan baru di Toko Mebel Hidayah
Ngawi masih kurang memahami serta kurang mengerti
akan hal produksi sehingga berdampak akan kualitas barang yang dihasilkan, hal ini yang menyebabkan terjadinya komplin dari konsumen tentang
produk yang dihasilkan, seperti terjadi kelalaian dalam melakukan amplas ulang, menutup lubang pada meja, serta kualitas yang menurun dari pesanan
yang seharusnya. Artinya dalam melakukan proses rekrutmen yang di laksakana di Toko Mebel Hidayah
Ngawi kurang efisien. Jika terdapat suatau barang yang rusak pihak mebel
bertanggung jawab penuh akan hal
itu dan siyap memperbaiki kerusakan-kerusakan
yang terjadi oleh karena itu membutuhkan waktu serta tenaga
dan biaya sehingga kurang efisien.
Rekrutmen didefinisikan sebagai serangkaian aktivitas mencari, dan memikat pelamar kerja dengan motivasi,
kemampuan, keahlian, dan pengetahuan yang diperlukan guna menutupi kekurangan
yang diidentifikasi dalam perencanaan kepegawaian (Ambar Teguh, 2009).
Rekrutmen juga diartikan sebagai kegiatan untuk menarik sejumlah
pelamar agar tertarik dan melamar ke perusahaan
sesuai dengan kualifikasi yang diinginkan. Rekrutmen sangat penting hal ini dikarenakan
untuk memenuhi sejumlah tenaga kerja yang dibutuhkan sesuai dengan perencanaan
SDM yang sudah dibuat sebelumnya. Penting juga agar ada yang dipilih melalui proses seleksi. Hasil seleksi ini digunakan
untuk mengisi posisi-posisi baik jabatan tertentu sehingga kegiatan perusahaan dapat berjalan sebagaimana semestinya.
Berdasarkan
pemaparan tersebut maka rekrutmen yang dilakukan di Toko Mebel Hidayah Ngawi
belum baik dikarenakan memiliki 1 indikator terhadap kualitas produk yang
dihasilkan tidak sesuai. Dalam pelaksanaan proses rekrutmen karyawan di Toko
Mebel Hidayah Ngawi masih kurang, perhatiannya terhadap proses rekrutmen yang
menngesampingkan keahlian serta pengetahuan, sehingga menjadi kurang efisien.
Berdasarkan pemaparan data yang dilakukan, dapat diketahui bahwa Toko Mebel Hidayah
Ngawi dalam melakukan seleksi calon karyawan baru belum mengunakan
atau menerapkan Manajemen sumber daya insani dilihat
dari penerapannya melakukan proses seleksi hanya mengunakan indikator kerja sama tim dan adil
terhadap karyawan baru. Toko Mebel
Hidayah Ngawi melakukan proses seleksi karyawan baru dengan
artian mengesampingkan hanya menempatkan karyawan sesuai bidang yang mereka miliki sehingga karyawan baru yang tidak memiliki keahlian dalam bidang mebel mereka
akan di bagian finising, sehingga yang memang dibutuhkan oleh pihak mebel di bidang produksi malah tidak ada,
saat karyawan baru masuk bekerja
dalam bekerja karyawan lama akan memantau mempelajari tentang bagaimana membuat produk, dan itu yang membuat keterlambatan pesanan sehingga menjadi kurang efisien, karena karyawan lama akan fokus pada karyawan baru dan meninggalkan pekerjaan yang memang itu bagiannya.
Dalam usaha pencapaian
tujuan perusahaan, permasalahan yang dihadapi manajemen bukan hanya terdapat pada bahan mentah, alat-alat
kerja, mesin-mesin produksi, uang dan lingkungan kerja saja, tetapi
juga menyangkut karyawan (sumber daya insani)
yang mengelola faktor �faktor produksi lainnya tersebut. Karyawan baru yang belum mempunyai keterampilan dan keahlian dilatih, sehingga menjadi karyawan yang terampil dan ahli. Apabila dia dilatih
lebih lanjut serta diberikan pengalaman dan motivasi, dia akan menjadi
karyawan yang matang. Pengolahan sumber daya insani inilah
yang disebut manajemen sumber daya insani
(SDI). Makin besar suatu perusahaan, makin banyak karyawan yang bekerja di dalamnya, sehingga besar kemungkinan timbulnya permasalahan di dalamnya. Penanganan semua persoalan tersebut sangat tergantung pada tingkat kesadaran manajemen terhadap pentingnya sumber daya insani
dalam pencapaian tujuan perusahaan. Manajemen sebagai ilmu dan seni mengatur
proses pendayagunaan sumber
daya insani dan sumber daya lainnya
secara efisien, efektif, dan produktif merupakan hal yang paling penting untuk mencapain
tujuan tertentu (Prabu, 2001).
Dengan pengelolaan sumber daya insani
perusahaan dengan karyawan banyak maka masalah yang timbul akan semakin
besar karena tidak di sesuaikan dengan adanya manajemen
sumber daya insani dianggap sangatlah penting dalam mencapai tujuan peruahaan. Proses ini dapat dilihat
dari fungsi produksi, pemasaran, keuangan maupun kepegawaian karyawan pada Toko Mebel Hidayah
Ngawi.
Seleksi merupakan serangkaian langkah kegiatan yang dilaksanakan untuk memutuskan apakah seseorang pelamar diterima atau ditolak, dalam
suatu instansi tertentu setelah menjalani serangkaian tes yang dilaksanakan. Berbeda cara perusahaan
melaksanakan seleksi, ada yang terencana dan tidak terencana. Perusahaan kecil sering melakukan
seleksi secara tidak terencana, kegiatan dilaksanakan ketika tenaga kerja
dibutuhkan. Biasanya tugas ini langsung
dilakukan oleh manajemen sendiri tetapi perusahaan besar kegiatan seleksi dilaksanakan secara terencana, dan dikerjakan oleh bagian sumber daya
manusia. Tugas ini ditangani oleh orang yang memiliki keahlian khusus dalam bidang
seleksi.
Kinerja karyawan
merupakan upaya untuk mengukur hasil kerja karyawan
oleh Toko Mebel Hidayah Ngawi untuk
karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan serta tanggung jawab dalam kinerja
yang dikerjakan oleh semua karyawan. Pengertian kinerja merupakan hasil kerja dan perilaku kerja yang telah dicapai dalam
menyelesaikan tugas-tugas tanggung jawab yang diberikan dalam suatu periode tertentu.
Dari pengertian diatas dalam kinerja terkandung
arti bahwasanya kinerja merupakan hasil kerja dan perilaku kerja seseorang dalam suatu periode
biasanya satu tahun. Kemudian dari kinerja karyawan
diukur dari kemampuannya menyelesaikan tugas-tugas tanggung jawab yang diberikan. Artinya dalam kinerja
mengandung unsur standar pencapaian harus di penuhi, sehingga, bagi yang mencapai standar yang telah ditetapkan berarti berkinerja baik atau atau
sebalikanya yang tidak tercapai dikategorikan kurang baik atau
tidak baik. Kemampuan seseorang merupakan ukuran pertama dalam meningkatkan
kinerja yang ditunjukan dari hasil kerjanya.
Berdasarkan paparan data yang sudah dilakukan peneliti dapat diketahui dimensi Kinerja karyawan� dapat diukur dengan indikator
Absensi, perhatian disiplin untuk karyawan. Karyawan Toko Mebel Hidayah
Ngawi dalam abseni karyawan memang sudah displin
oleh waktu akan tetapi karyawan baru masih belum
meiliki hal itu banyak dari
mereka yang masih terlambat dalam hak melalakukan absensi karyawan. Karena setiap karyawan harus disiplin oleh waktu yang di berikan oleh Toko Mebel Hidayah
Ngawi.
Absensi merupakan keberadaan atau bukti kehadiran karyawan pada saat masuk kerja sampai
pulang kerja. Jumlah kehadiran karyawan akan mempengaruhi
kinerjanya. Artinya jika kehadirannya sesuai aturan atau
standar yang telah di tetapkan, maka kinerjanya di hitung baik. Berdasarkan paparan tersebut maka dimensi kinerja
karyawan indikator Absensi karyawan baru di Toko Mebel
Hidayah Ngawi belum baik, karena
masih ada karyawan yang belum displin dalam hal
melakukan absen pada Toko Mebel Hidayah
Ngawi.
Berdasarkan pemaparan data yang sudah dilakukan dapat diketahui dimensi kinerja karyawan dapat diukur dengan indikator
tanggung jawab. Karyawan Toko Mebel
Hidayah Ngawi semua sudah memiliki
hal tersebut karena memang tanggung
jawab sangat lah penting untuk kinerja
karyawan dalam hal pekerjaannya karena masing-masing memiliki bagian masing-masing. Karyawan baru memang sangat penting di pantau serta dilihat pekerjaannya
sudah sesuai kualitas yang seharusnya di miliki apa belum,
jika produk yang mereka buat belum
sesuai dengan apa yang di harapkan oleh Ibu Tatik maka karyawan
harus menyelesaikanya dengan tepat waktu.
Tanggung jawab adalah
karyawan bertanggung jawab atas pekerjaan
yang dilakukannya. Tanggung
jawab tersebut dapat berupa kerugian
langsung akibat dari perbuatan nya atau kerugian
tidak langsung. Perbuatan langsung artinya kerugian karena perbuatanya baik materiil maupun
non materiil. Sedangkan kerugian tidak langsung adalah akibat dari pekerjaan
yang buruk berakibat ke departemen lain.
Dari pemaparan tersebut, maka dimensi kinerja
karyawan Toko Mebel Ngawi sudah
baik karena dari indikator Tanggung Jawab karyawan semua sudah mengerti
tentang kewajibannya, karena kualitas produk yang di hasilkan karyawan harus sudah baik jika
masih di rasa kurang oleh
Ibu Tatik maka karawan harus segera
menyelesaikan apa yang di perintahkan. Serta karyawan bertanggung jawab penuh jika kualiatas
produk tidak sesuai oleh permintaan konsumen maka dari
pihak Mebel dan karyawan akan memperbaikinya.
Berdasarkan pemaran data yang sudah diketahui dimensi kinerja karyawan dapat diukur denga indikator kemampuan. Karyawan Toko Mebel Hidayah
Ngawi meiliki kemampuan pribadi. Hal ini di karenakan karyawan lama sudah menguasai betul tantang keahlianya yang dibutuhkan oleh toko mebel sedangkan untuk karyawan baru meraka belum
memiliki kemampuan dalam hal mebel,
karena itu karyawan baru harus
belajar serta memperhatikan semua perintah dari karyawan
lama dan pemilik toko. Karyawan lama akan mengejarkan berbagai cara serta keahlinya
atau kemampunya dalam hal mebel
untuk karyawan lama. Karena
semua karyawan memiliki tanggung jawab penuh dalam
hal kualitas produk yang dihasilkan harus yang tebaik. Karena toko mebel hidayah
mengutamakan kualitas produknya.
Kemempuan merupakan ukuran seseorang bagi seorang karyawan
untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Penilaian ini terhadap
kemampuan karyawan biasanya didasarkan kepada waktu untuk
mengerjakan, jumlah pekerjaan dan kualitas pekerjaan itu sendiri.
Karyawan yang dinilai mampu maka kinerjaya
akan dinilai baik, demikian pula sebalikanya bagi mereka yang tidak mampu maka akan
di nilai jelek.
Berdasarkan pemaparan tersebut, maka kinerja karyawan Toko Mebel Hidayah
Ngawi diukur dari kemampuan. Karyawan baru masih
belum memiliki keahlian dan itu berdampak kepada target Toko Mebel yang seharusnya sudah seusai dan sudah jadi terkendala dengan produk karyawan
baru yag tidak sesuai yang berimbas kepada karyawan lama yang akan membantu memperaiki kekurangan dari produk tersebut. Perusahan tidak dapat berkembang. dari ketiga indikator
Absensi, tanggung jawab, serta kemampuan,
Karyawan sudah mampu Bertanggung Jawab dengan pekerjannya. Namun karyawan baru belum bisa
disiplin dalam absensi dan kempauannya sangat kurang. Karyawan baru Toko Mebel
Hidayah Ngawi belum melaksanakan Absensi dan Kemampuan Kinerja masih belum baik.
Kesimpulan
Analisis Proses Rekrutmen Karyawan di Toko Mebel Hidayah
Ngawi dalam perspektif islam memiliki tiga indikator
untuk mencapai tujuan perusahaan dilihat dari karyawan
yang sudah memiliki keahlian, etos kerja serta tanggung
jawab dalam pekerjaanya, walaupun karyawan baru belum
memiliki etos kerja dan keahlian dalam perjalanan waktu karyawan baru akan mengerti
dan memhami akan hal itu karena
sangat di perlukan serta di
wajibkan untuk mencapai tujuan perusahaan. Proses rekrutmen belum baik karena
ada satu indikator yaitu Rekrutmen tidak efisien karena dari pihak Mebel
melakukan rekrutmen yang seharusnya disesuaikan dengan yang dibutuhkan dalam bidang produksi
tidak dilaksakan, sehingga karyawan baru hanya menumpuk
di satu bidang yang tidak di butuhkan.
Analisis Proses Seleksi Karyawan di Toko Mebel Hidayah
Ngawi dalam perspektif islam dapat disimpulkan bawasanya dalam terdapat tiga indikator
dalam islam yang harus di realisasikan di dalam melakukan proses seleksi, tiga indikator
tersebut ialah uji loyalitas, adil dan kerja sama tim,
proses seleksi pada Toko Mebel Hidayah Ngawi
memang sudah melaksakan tiga indikator tersebut akan tetapi untuk
karyawan baru masih belum sesuai
di lihat pada kerja sama tim, karyawan
baru harus di pantau serta harus
didampingi terlihdahulu untuk disesuaikan dengan karyawan lama yang sudah mahir akan
hal tersebut. Proses seleksi untuk karyawan
baru belum sesuai karena memang
dalam proses ini pihak mebel hanya
menempatkan karyawan sesuai dengan bidangnya,
sehingga membuat pihak mebel yang kuwalahan dalam menghendel karyawan baru.
Analisi Dampak
Proses Rekrutmen dan Seleksi
di Toko Mebel Hidayah Ngawi adalah
kinerja karyawan yang memiliki indikator absensi, tanggung jawab, serta kemampuan.
Karyawan baru di Toko Mebel Hidayang
Ngawi sudah memiliki tanggung jawab yang cukup, namun karyawan baru belum bisa
disiplin serta kempuan yang merkeka miliki masih minim.
Ambar Teguh, Sulistiyani Rosidah. (2009). Manajemen
Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Damanhuri, Aji. (2010). Metode
Penelitian Mu�amalah. Ponorogo: STAIN Po Press.
Halim, Abdul. (2016). Manajemen Keuangan
Sektor Publik. Jakarta : Salemba Empat.
Hamid, Mursi Abdul. (1997). SDM yang
Produktif Pendekatan Al-Qur�an dan Sains. Jakarta : Gema Insani
Press.
Jackson, Scholer, Werner. (2010). Pengelolaan
Sumber Daya Manusia (terj. Benny Prihanto Managing Human Resources, Ed.).
jakarta : Selemba Empat: Buku 1-edisi 10.
Kasmir. (2016). Manajemen Sumber Daya
Manusia (Teori dan Praktik). Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Leksono, Sony. (2013). Penelitian Kualitatif
Ilmu Ekonomi : Dari Metodologi ke Metodologi. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Prabu, Mangkunegara dan Anwar. (2001). Manajemen
Sumber Daya Manusia. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Prof. Dr. Wilson Bangun, W. (2012). Manajemen
Sumber Daya Manusia. Bandung: Erlangga.
Sujarweni, V. Wiratna. (2019). Metodologi
Penelitian Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Yusuf, Burhanudin. (2015). Manajemen
Sumber Daya Manusia di Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta: Rajawali Pers.
Copyright holder: Nurma Fitrianna, Mufthi Rofiq Qadafi (2022) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia |
This article is licensed
under: |