Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 5, Mei 2022
GEJALA
NEUROLOGI PADA PASIEN COVID-19
Tranggono Yudo Utomo
Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen
Indonesia, Jakarta, Indonesia
Email: [email protected]
Abstrak
Terdapat banyak laporan
yang menunjukkan bahwa
COVID-19 berdampak pada perubahan
fungsi neurologi penderita COVID-19.
Menganalisis mengenai gejala terkait neurologis yang muncul pada pasien COVID-19. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian sekunder yang termasuk dalam jenis literature review, penelitian menggunakan 10 literatur yang dipublikasi pada periode tahun 2019 hingga tahun 2022, literatur mengenai gejala neurologis pada COVID-19,
dan literatur berupa hasil penelitian dengan metode kohort.
Gejala neurologis yang
sangat sering muncul pada pasien COVID-19 yaitu nyeri kepala, pusing,
stroke, anosmia, dysgeusia, dan kejang. Gejala neurologis yang kadang ditemukan pasien COVID-19 yaitu myalgia, gangguan gerak, perubahan status mental, ensefalopati,
penurunan kesadaran, dan plegia dan atau paresis. Gejala neurologis yang jarang terjadi pada pasien COVID-19 yaitu disautonomia, kesemutan, sindrom sistem saraf pusat, meningitis, afasia, penglihatan buram, rabdomiolisis, neuropati, gangguan tidur, ensefalitis, trombosis vena cerebral, meningoensefalitis,
perdarahan intraserebral, hipotensi ortostatik, ketidakseimbangan postural, abnormalitas
tonus otot, mielopati, gangguan ingatan, somnolen, koma, dan kecemasan.
Kata kunci: gejala,
neurologi, COVID-19, SARS-CoV-2
Abstract
Keywords: Manifestation, Neurology, COVID-19, SARS-CoV-2
Pendahuluan
Pada 31 Desember 2019, WHO
China melaporkan kasus
pneumonia tanpa diketahui penyebabnya di Wuhan, Provinsi
Hubei.(Putri, 2020; Susilo, Adityo, Rumende et
al., 2020) Awalnya, penyakit ini dinamakan
2019 novel Coronavirus (2019-nCoV), namun pada tanggal 11 Februari 2020 WHO mengumumkan nama baru untuk
penyakit ini yaitu Coronavirus
Disease (COVID-19) yang disebabkan oleh virus Severe Acute Respiratory Syndrome
Coronavirus-2 (SARS-CoV-2).(Handayani, Hadi, Isbaniah, Burhan, & Agustin, 2020; Susilo, Adityo,
Rumende et al., 2020)
Peningkatan kasus COVID-19 berlangsung
cukup cepat dan transmisi COVID-19 menyebar pesat di berbagai negara, sehingga tanggal 11 Maret 2020 WHO menyatakan
COVID-19 sebagai pandemi.(Handayani et al., 2020)
Di Indonesia penyebaran COVID-19 sudah
menjangkau seluruh wilayah provinsi dan jumlah kasus terkonfirmasi positif semakin meningkat.(Handayani et al., 2020; Indonesia, 2020)
Penyebab COVID-19 yaitu virus Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2).
SARS-CoV-2 merupakan virus yang tergolong
dalam famili coronavirus. Coronavirus virus RNA strain
tunggal positif, berkapsul dan tidak bersegmen.(Indonesia, 2020)
Masa inkubasi dari COVID-19
rata-rata 5-6 hari, namun dapat mencapai 14 hari. Coronavirus
dapat menyebar melalui droplet atau kontak dengan
benda yang telah terkontaminasi. COVID-19 utamanya
ditularkan dari orang yang memiliki gejala atau simptomatik ke orang lain melalui droplet. Ada pula kasus
konfirmasi positif COVID-19
tanpa gejala atau asimtomatik dengan risiko penularan
sangat rendah, namun masih ada kemungkinan
kecil untuk terjadinya penularan. Penularan melalui droplet terjadi
apabila seseorang berjarak dekat dengan orang yang memiliki gejala sehingga droplet dapat mengenai mukosa dan konjungtiva. Selain itu, virus penyebab COVID-19 dapat bertahan di atas permukaan, lamanya coronavirus bertahan
dipengaruhi kondisi-kondisi
seperti jenis permukaan, suhu, atau kelembaban lingkungan. Risiko penularan tertinggi pada hari-hari pertama penyakit karena tingginya konsentrasi virus yang terdapat pada sekret.(Handayani et al., 2020; Indonesia, 2020)
Terdapat banyak laporan yang menunjukkan bahwa COVID-19 berdampak pada perubahan fungsi neurologi penderita COVID-19. Virus SARS-CoV-2 masuk dengan menginfeksi sel endotel sawar darah otak, sel epitel pembuluh darah dan cairan serebrospinal di pleksus koroideus, atau menggunakan sel inflamasi untuk memasuki sistem saraf pusat (SSP). Virus SARS-CoV-2 juga dapat menggunakan transpor aksonal retrograde untuk mencapai SSP, transpor aksonal retrograde dapat terjadi melewati sistem saraf penciuman, pernapasan, dan enterik. Setelah menginfeksi sel hidung, virus dapat menyerang ke otak secara langsung melalui bulbus olfaktorius dan dengan cepat menyebar ke area otak tertentu seperti talamus dan batang otak sehingga menyebabkan peradangan dan reaksi demielinasi. Virus SARS-CoV-2 dapat memanfaatkan neuron aferen simpatik dari sistem saraf enterik untuk dapat menuju ke SSP bila terjadi infeksi di saluran pencernaan.(Khatoon, Prasad, & Kumar, 2020)
Virus SARS-CoV-2 menyerang ACE-2. ACE-2 diekspresikan dalam inti batang otak dan berperan dalam pengaturan pernapasan dan kardiovaskular, sehingga bila terjadi lonjakan reseptor ACE-2 pada inti batang otak dapat menyebabkan masalah pernapasan pada pasien COVID-19. Reseptor ACE-2 juga diekspresikan dalam endotel kapiler. Virus SARS-CoV-2 yang menyerang ACE-2 dapat merusak sawar darah otak sehingga dapat masuk ke SPP melalui sistem vaskular yang diserang. Sirkulasi darah yang lambat pada sirkulasi darah mikro dapat menyebabkan pengikatan protein spike berikatan dengan reseptor ACE-2 yang diekspresikan pada endotel kapiler. Kerusakan lapisan endotel akibat peningkatan partikel virus dapat menyebabkan virus SARS-CoV-2 masuk ke otak. Setelah virus masuk pada jaringan saraf, maka terjadi lonjakan protein pada sel saraf, virus akan bereplikasi dan menghancurkan saraf. Pada pasien COVID-19 terjadi penggumpalan darah pada berbagai bagian tubuh, salah satunya dapat menyebabkan tersumbatnya pembuluh darah di otak dan menyebabkan stroke.(Khatoon et al., 2020)
Infeksi SARS-CoV-2 menyebabkan manifestasi neurologis berupa manifestasi pada sistem saraf pusat, manifestasi sistem saraf tepi, dan manifestasi muskuloskeletal. Penelitian yang dilakukan oleh Mao L, dkk melaporkan bahwa dari 214 pasien rawat inap yang terkonfirmasi Covid-19, sebanyak 53 pasien memiliki manifestasi SSP, 19 pasien SST dan manifestasi muskuloskeletal sebanyak 23 pasien. Pasien dengan manifestasi SSP paling sering dengan gejala berupa pusing dan sakit kepala, gejala lainnya yang dapat ditemukan yaitu penurunan kesadaran, penyakit serebrovaskular akut, ataksia,dan kejang. Pasien dengan manifestasi SST dilaporkan memiliki gejala gangguan pengecapan, penciuman, dan penglihatan.(Mao et al., 2020) Manifestasi muskuloskeletal dapat berupa mialgia, arthralgia, Restless leg syndrome, bahkan Guillain-Barre syndrome.(Garc�a-Azor�n et al., 2021; Karadaş, �zt�rk, & Sonkaya, 2020) Terdapat penelitian lain yang melaporkan bahwa dari 239 pasien terkonfirmasi Covid-19, sebanyak 83 pasien yang menunjukan gejala neurologis dengan gejala terbanyak yaitu manifestasi SSP berupa sakit kepala (26,7%) dan yang paling sedikit yaitu manifestasi muskuloskeletal berupa Guillain-Barre syndrome (0,4%).(Karadaş et al., 2020)
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian sekunder yang termasuk dalam jenis literature review. Literature review adalah jenis tinjauan literatur yang mengumpulkan dan menganalisis secara kritis berbagai penelitian atau makalah melalui proses sistematis. Tujuan dari literature review yaitu untuk menyediakan ringkasan yang lengkap dan relevan dengan pernyataan penelitian.
Pada penelitian ini peneliti menggunakan database online google scholar dengan alamat database https://scholar.google.com/ . Kata kunci yang digunakan dalam pencarian jurnal peneliti yaitu �neurological manifestation of covid 19� dengan rentang waktu publikasi yang dibatasi 3 tahun terakhir, mulai tahun 2019 hingga tahun 2022, didapatkan 17.300 hasil artikel penelitian. Kemudian peneliti memilih 10 literatur yang membahas mengenai gejala neurologi. Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu dipublikasi pada periode tahun 2019 hingga 2022, literatur mengenai gejala neurologis pada COVID-19, dan literatur berupa hasil penelitian dengan metode kohort.
Hasil dan Pembahasan
Pencarian menggunakan database online google scholar didapatkan 10 literatur yang membahas gejala neurologis pada pasien COVID-19 dan digunakan sebagai data yang akan di review dalam penelitian ini. Pada Tabel 1 terdapat rincian mengenai gejala neurologis yang muncul pada setiap literatur dan pada Tabel 2 yaitu menentukan apa saja gejala neurologis yang sering ditemukan pada pasien berdasarkan literatur yang telah ditemukan.
Berdasarkan Tabel 2 gejala neurologis yang sangat sering muncul pada pasien COVID-19 yaitu nyeri kepala, pusing, stroke, anosmia, dysgeusia, dan kejang. Gejala neurologis yang kadang ditemukan pasien COVID-19 yaitu myalgia, gangguan gerak, perubahan status mental, ensefalopati, penurunan kesadaran, dan plegia dan atau paresis. Gejala neurologis yang jarang terjadi pada pasien COVID-19 yaitu disautonomia, kesemutan, sindrom sistem saraf pusat, meningitis, afasia, penglihatan buram, rabdomiolisis, neuropati, gangguan tidur, ensefalitis, trombosis vena cerebral, meningoensefalitis, perdarahan intraserebral, hipotensi ortostatik, ketidakseimbangan postural, abnormalitas tonus otot, mielopati, gangguan ingatan, somnolen, koma, dan kecemasan.
Nyeri Kepala pada Pasien COVID-19
SARS-CoV-2 dapat memicu keadaan hiperinflamasi atau badai sitokin terutama
melalui IL-6 pada beberapa pasien COVID-19. IL-6 menyebabkan
peradangan pada saraf dan terjadi sensitisasi saraf perifer meningeal sehingga akan mengaktivasi
sistem trigeminovaskular
yang akan menyebabkan nyeri kepala. Selain
itu, akibat adanya reaksi inflamasi
antara virus SARS-CoV-2 dan reseptornya,
ACE-2 yang terdapat pada endotel
pembuluh darah di sirkulasi serebral menyebabkan sensitisasi sistem trigeminovaskular.(Caronna et al., 2020)
Pusing
pada Pasien COVID-19
Telinga bagian dalam rentan terhadap iskemia karena memiliki karakteristik pembuluh darah terminal dan membutuhkan energi yang tinggi, namun bila
terjadi vaskulitis ataupun vaskulopati akibat adanya infeksi
SARS-CoV-2 maka dapat terjadi gangguan audiovestibular dan dapat menimbulkan pusing pada pasien COVID-19.(Viola et al., 2021)
Stroke pada Pasien COVID-19
Stroke pada pasien COVID-19 didasari oleh faktor risiko seperti aterosklerosis, hipertensi, dan fibrilasi atrium. Namun, terdapat mekanisme patogenesis terkait COVID-19 yang
dapat meningkatkan risiko stroke pada orang terinfeksi
COVID-19.(Spence et al., 2020)
SARS-CoV-2 mengikat reseptor ACE-2 dan masuk ke sel inang.
ACE-2 diekspresikan pada neuron, sel
glia, sel endotel, dan otot polos di sistem saraf pusat. Invasi
virus SARS-CoV-2 secara langsung
dan adanya stasis vena akibat
imobilisasi pasien COVID-19
menyebabkan cedera pada endotel serta terjadi
koagulopati dan hiperkoagulabilitas.
Hiperkoagulabilitas bersamaan
dengan respons inflamasi sistemik terhadap infeksi virus dapat menyebabkan pembentukan makro dan mikro trombus. Selain itu, aktivasi
jalur komplemen, inflamasi sitokin, serta mikropartikel sitoplasma yang berasal dari trombosit atau limfosit juga dapat menginduksi hiperkoagulasi. Koagulopati berkaitan dengan terjadinya trombosis yang menyebabkan terjadinya stroke.(Qi, Keith, & Huang, 2021)
Anosmia pada Pasien COVID-19
Anosmia yang yang terjadi pada pasien COVID-19 dapat dijelaskan dengan beberapa mekanisme yang mendasari. Pertama, banyak infeksi virus yang dapat menyebabkan sumbatan hidung, kongesti dan rinore sehingga dapat menghambat bau ke epitel
sensorik dan mencegah pengikatan bau ke reseptor penciuman,
namun mekanisme obstruksi fisik ini dinilai kurang
tepat karena pada pasien umumnya tidak terjadi pembengkakan
mukosa celah hidung atau sinus pada pemeriksaan radiografi. Kedua, terjadi kehilangan penciuman
sensorineural, namun mekanisme
ini dinilai kurang tepat karena
neuron reseptor penciuman
yang matang tidak mengekspresikan ACE-2 sehingga tidak mungkin terinfeksi
oleh SARS-CoV-2. Ketiga, virus SARS-CoV-2 masuk ke otak
melalui hidung dan akan mempengaruhi pusat penciuman (bulbus olfaktorius dan korteks), hal ini didukung
dengan neuron olfaktorius memiliki satu rute
langsung ke otak melalui transpor
aksonal anterograde. Keempat,
virus SARS-CoV-2 menyebabkan kerusakan
pada sel-sel di epitel penciuman, hal ini didukung oleh terjadinya ekspresi ACE-2 dan
TMPRSS-2 yang berlebih di sel
sustentakular di epitel olfaktorius.(Butowt & Bartheld, 2021)
Dysgeusia pada Pasien COVID-19
Mekanisme terjadinya dysgeusia pada pasien COVID-19 yaitu jalur litik virus dapat langsung mempengaruhi saraf perifer dari saluran gustatori dengan dua cara yaitu (1) kerusakan langsung sel-sel yang mengekspresikan ACE-2 dari taste buds dan kemoreseptor neurosensori perifer indra perasa, (2) kerusakan langsung pada salah satu saraf kranial yang berperan dalam gustasi (Nervus kranial VII, IX, atau X). Selain itu, kerusakan pada chorda timpani (Nervus kranial VII) setelah adanya invasi virus SARS-CoV-2 masuk melalui tuba eustachius dapat menyebabkan dysgeusia.(Lozada-Nur, Chainani-Wu, Fortuna, & Sroussi, 2020)
Dysgeusia juga dapat disebabkan
mukosa mulut yang dilapisi dengan reseptor ACE-2, dapat digunakan untuk memasuki sel epitel
sehingga memicu respons inflamasi yang dan mempengaruhi perubahan seluler mengubah rasa. Hal ini ditunjukkan dengan sel pengecap
mengekspresikan jalur pensinyalan sitokin akibat adanya proses inflamasi, sitokin inflamasi dapat memicu apoptosis dan menyebabkan pergantian secara abnormal pada taste buds, sehingga
terjadi hilangnya sel-sel taste buds.(Lozada-Nur et al., 2020)
Kejang
pada Pasien COVID-19
Mekanisme kejang pada pasien
Covid-19 belum diketahui pasti, namun terdapat
beberapa kemungkinan penyebab terjadinya kejang pada pasien Covid-19 diantaranya yaitu masuknya virus ke sistem saraf pusat
menyebabkan pelepasan sitokin pro-inflamasi
(TNF-α, IL-6, IL-1B), oksida nitrat,
prostaglandin E2, dan radikal bebas
menyebabkan beberapa gejala termasuk kejang. Peningkatkan glutamat dan penurunkan GABA di korteks serebral dan hipokampus juga pemicu epilepsi. Selain itu, infeksi COVID-19 merusak integritas BBB,
homeostasis otak terganggu
dan menyebabkan apoptosis dan kematian
neuron. teganggunya BBB menyebabkan
migrasi sel darah dan protein, seperti
albumin sehingga mengganggu
keseimbangan osmotik di sistem saraf pusat
(SSP) dan menyebabkan kejang.
Penyebab lain gangguan BBB
dan induksi kejang oleh
COVID-19 adalah demam dan hipertermia. Pada pasien stroke, kejang dapat disebabkan
oleh berbagai faktor, termasuk hipoksia, gangguan metabolisme, dan penurunan atau peningkatan perfusi darah. Gangguan pada fungsi mitokondria dapat menyebabkan aktivitas listrik neuron yang
abnormal dan menghasilkan kejang.
Kejang juga dapat disebabkan karena ketidakseimbangan elektrolit pada
pasien Covid-19.(Nikbakht, Mohammadkhanizadeh, & Mohammadi, 2020)
Tabel 1
Hasil
Ekstraksi Data Literatur Penelitian
No |
Penulis (Tahun) |
Judul Penelitian |
Negara |
Sampel |
Gejala terkait neurologi yang ditemukan |
1 |
Jasmine Shimin Koh, dkk. (2020)(Koh et al., 2020) |
Neurology of COVID-19 in Singapore |
Singapura |
90 Pasien. |
- Sindrom
sistem saraf pusat (4 pasien) - Trombosis
vena cerebral (4 pasien) - Stroke
(19 pasien) - Perdarahan
intraserebral (2 pasien) - Neuropati
(5 pasien) - Disautonomia
(4 pasien) - Nyeri
kepala (11 pasien) - Pusing
(3 pasien) - Kejang
(9 pasien) - Perubahan
status mental (8 pasien) |
2 |
Mary Laccarino, dkk. (2020)(Laccarino et al., 2020) |
Neurological Manifestation of COVID-19
and the Enhanced Role of Physiatrists |
Massachusetts, Amerika Serikat |
214 Pasien |
- Sindrom
sistem saraf pusat - Pusing - Nyeri
kepala - Disgeusia
- Anosmia - Stroke - Perubahan
status mental |
3 |
Yifan Zhou, dkk. (2020)(Zhou et al., 2020) |
Clinical time course of COVID-19, its
neurological manifestation and some thoughts on its management |
Wuhan, China |
214 Pasien |
- Pusing - Nyeri
kepala - Disgeusia - Anosmia - Stroke - Perubahan
status mental - Penglihatan
buram - Ensefalopati - Nyeri
otot (mialgia) |
4 |
Andrea Pilotto, dkk. (2021)(Pilotto et al., 2021) |
COVID-19 severity impacts on long-term
neurological manifestation after hospitalisation |
Brascia, Italia |
208 Pasien |
- Plegia
dan atau paresis (34%) - Gangguan
ingatan (30,8%) - Gangguan
tidur (30,8%) - Mialgia
(29,6%) - Kecemasan
(26%) - Penglihatan
buram (19,5%) - Kesemutan
(18,3%) - Disgeusia
(16,5%) - Pusing
(12,2%) - Gangguan
gerak (10,7) - Nyeri
kepala (9,8%) - Ketidakseimbangan
postural atau jatuh (8,5%) - Disfagia
(6,1) |
5 |
Sherry H. Y. Chou, dkk. (2021)(Chou et al., 2021) |
Global Incidence of Neurological
Manifestations Among Patients Hospitalized With COVID-19�A Report for the
GCS-NeuroCOVID Consortium and the ENERGY Consortium |
Pittsburgh, Amerika Serikat |
3744 Pasien |
- Nyeri
kepala - Anosmia - Penurunan
kesadaran - Ensefalopati - Stroke - Koma - Kejang
dan atau status epileptikus - Disautonomia - Meningitis
- Mielopati - Plegia
dan atau paresis - Afasia - Gangguan
gerak - Abnormalitas
tonus otot |
6 |
Eric M. Liotta, dkk.
(2020)(Liotta et al., 2020) |
Frequent neurologic manifestations and
encephalopathy-associated morbidity in Covid-19 patients |
Chicago, Illinois |
509 Pasien |
- Mialgia
(44,8%) - Nyeri
kepala (37,7%) - Ensefalopati
(31,8%) - Pusing
(29,7%) - Disgeusia
(15,9%) - Anosmia
(11,4%) - Penurunan
kesadaran (4,3%) - Rhabdomiolisis
(3,5%) - Hipotensi
ortostatik (3,1%) - Stroke
(1,4%) - Gangguan
gerak (0,8%) - Kejang
(0,8%) |
7 |
Carlos Manuel Romero-Sanchez, dkk.
(2020)(S�nchez et al., 2020) |
Neurologic manifestations in hospitalized
patients with COVID-19 |
Albacete, Spanyol |
841 Pasien |
- Mialgia
(17,2%) - Nyeri
kepala (14,1%) - Pusing
(6,1%) - Penurunan
kesadaran (0,6%) - Anosmia
(4,9%) - Disgeusia
(6,2%) - Perubahan
status mental (13,9%) - Disautonomia
(2,5%) - Rhabdomiolisis
(1,1%) - Stroke
(1,3%) - Gangguan
gerak (0,7%) - Kejang
(0,7%) - Ensefalitis
(0,1%) |
8 |
Elena Moro, dkk. (2020)(Moro et al., 2020) |
The international European Academy of
Neurology survey on neurological symptoms in patients with COVID-19 infection |
Eropa |
2343 Pasien |
- Nyeri
kepala (61,9%) - Mialgia
(50,4%) - Anosmia
(49,2%) - Disgeusia
(39,8%) - Penurunan
kesadaran (29,3%) - Perubahan
status mental (26,7%) - Somnolen
(24,3%) - Ensefalopati
(21,3%) - Stroke
(21%) - Pusing
(20,3%) - Disfagia
(11,2%) - Gangguan
tidur (10,7%) - Kejang
(8,1%) - Gangguan
gerak (7,4%) - Meningitis
(5,7%) - Penglihatan
buram (5,1%) |
9 |
Elodie Meppiel, dkk. (2021)(Meppiel et al., 2021) |
Neurologic manifestations associated with
COVID-19: a multicentre registry |
Prancis |
222 Pasien |
- Perubahan
status mental (52,4%) - Gangguan
gerak (43,7%) - Plegia
dan atau paresis (11,7%) - Nyeri
kepala (10,8%) - Kejang
(9,5%) - Neuropati
(4,5%) - Anosmia
(3,2%) - Pusing
(2,3%) - Disgeusia
(1,8%) - Stroke
(2,3%) |
10 |
Emril D. R. Syahrul, dkk. (2021)(Syahrul et al., 2021) |
Neurological manifestation as an
implication of COVID-19 pandemic at a hospital in Aceh, Indonesia |
Aceh, Indonesia |
36 Pasien |
- Plegia
dan atau paresis (55%) - Afasia
(55%) - Penurunan
kesadaran (39%) - Mialgia
(28%) - Nyeri
kepala (22%) - Anosmia
(22%) - Kejang
(11%) - Pusing
(5%) - Kesemutan
(3%) - Stroke
(47%) - Ensefalopati
(8%) - Meningoensefalitis
(5%) |
Tabel 2
Gejala Terkait
Neurologi yang Ditemukan di
Literatur Penelitian
Gejala Terkait Neurologi yang Ditemukan |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
6 |
7 |
8 |
9 |
10 |
Total |
Pusing |
+ |
+ |
+ |
+ |
- |
+ |
+ |
+ |
+ |
+ |
9 |
Nyeri kepala |
+ |
+ |
+ |
+ |
+ |
+ |
+ |
+ |
+ |
+ |
10 |
Mialgia |
- |
- |
+ |
+ |
- |
+ |
+ |
+ |
- |
+ |
6 |
Kesemutan |
- |
- |
- |
+ |
- |
- |
- |
- |
- |
+ |
2 |
Ensefalitis |
- |
- |
- |
- |
- |
- |
+ |
- |
- |
- |
1 |
Ensefalopati |
- |
- |
+ |
- |
+ |
+ |
- |
+ |
- |
+ |
5 |
Sindrom sistem saraf pusat |
+ |
+ |
- |
- |
- |
- |
- |
- |
- |
- |
2 |
Trombosis vena cerebral |
+ |
- |
- |
- |
- |
- |
- |
- |
- |
- |
1 |
Meningoensefalitis |
- |
- |
- |
- |
- |
- |
- |
- |
- |
+ |
1 |
Perdarahan intracerebral |
+ |
- |
- |
- |
- |
- |
- |
- |
- |
- |
1 |
Meningitis |
- |
- |
- |
- |
+ |
- |
- |
+ |
- |
- |
2 |
Stroke |
+ |
+ |
+ |
- |
+ |
+ |
+ |
+ |
+ |
+ |
9 |
Kejang |
+ |
- |
- |
- |
+ |
+ |
+ |
+ |
+ |
+ |
7 |
Penurunan kesadaran |
- |
- |
- |
- |
+ |
+ |
+ |
+ |
- |
+ |
5 |
Disautonomia |
+ |
- |
- |
- |
+ |
- |
+ |
- |
- |
- |
3 |
Hipotensi ortostatik |
- |
- |
- |
- |
- |
+ |
- |
- |
- |
- |
1 |
Disgeusia |
- |
+ |
+ |
+ |
- |
+ |
+ |
+ |
+ |
- |
7 |
Anosmia |
- |
+ |
+ |
- |
+ |
+ |
+ |
+ |
+ |
+ |
8 |
Disfagia |
- |
- |
- |
+ |
- |
- |
- |
+ |
- |
- |
2 |
Afasia |
- |
- |
- |
- |
+ |
- |
- |
- |
- |
+ |
2 |
Penglihatan buram |
- |
- |
+ |
+ |
- |
- |
- |
+ |
- |
- |
2 |
Gangguan gerak |
- |
- |
- |
+ |
+ |
+ |
+ |
+ |
+ |
- |
6 |
Ketidakseimbangan postural |
- |
- |
- |
+ |
- |
- |
- |
- |
- |
- |
1 |
Abnormalitas tonus otot |
- |
- |
- |
- |
+ |
- |
- |
- |
- |
- |
1 |
Plegia dan atau paresis |
- |
- |
- |
+ |
+ |
- |
- |
- |
+ |
+ |
4 |
Rhabdomiolisis |
- |
- |
- |
- |
- |
+ |
+ |
- |
- |
- |
2 |
Neuropati |
+ |
- |
- |
- |
- |
- |
- |
- |
+ |
- |
2 |
Mielopati |
- |
- |
- |
- |
+ |
- |
- |
- |
- |
- |
1 |
Gangguan ingatan |
- |
- |
- |
+ |
- |
- |
- |
- |
- |
- |
1 |
Gangguan tidur |
- |
- |
- |
+ |
- |
- |
- |
+ |
- |
- |
2 |
Perubahan status mental |
+ |
+ |
+ |
- |
- |
- |
+ |
+ |
+ |
- |
6 |
Somnolen |
- |
- |
- |
- |
- |
- |
- |
+ |
- |
- |
1 |
Koma |
- |
- |
- |
- |
+ |
- |
- |
- |
- |
- |
1 |
Kecemasan |
- |
- |
- |
+ |
- |
- |
- |
- |
- |
- |
1 |
Keterangan
( + ) = Ya ditemukan gejala
( - ) = Tidak ditemukan gejala
Kesimpulan
Gejala neurologis yang sangat sering muncul pada pasien COVID-19 yaitu nyeri kepala, pusing, stroke, anosmia, dysgeusia, dan kejang. Gejala neurologis yang kadang ditemukan pasien COVID-19 yaitu myalgia, gangguan gerak, perubahan status mental, ensefalopati, penurunan kesadaran, dan plegia dan atau paresis
Butowt, Rafal, & Bartheld, Christopher
S. (2021). Anosmia In Covid-19: Underlying Mechanisms And Assessment Of An
Olfactory Route To Brain Infection. Neuroscientist, 27(6),
582�603. Https://Doi.Org/10.1177/1073858420956905. Google Scholar
Caronna, Edoardo, Ballv�, Alejandro,
Llaurad�, Arnau, Gallardo, Victor Jos�, Ariton, Diana Mar�a, Lallana, Sofia,
Maza, Samuel L�pez, Gadea, Marta Oliv�, Quibus, Laura, Restrepo, Juan Luis,
Rodrigo-Gisbert, Marc, Vilaseca, Andreu, Gonzalez, Manuel Hernandez, Gallo,
Monica Martinez, Alpuente, Alicia, Torres-Ferrus, Marta, Borrell, Ricard Pujol,
Alvarez-Sabin, Jos�, & Pozo-Rosich, Patricia. (2020). Headache: A Striking
Prodromal And Persistent Symptom, Predictive Of Covid-19 Clinical Evolution. Cephalgia,
40(13), 1410�1421. Https://Doi.Org/10.1177/0333102420965157. Google Scholar
Chou, Sherry H. Y., Beghi, Ettore, Helbok,
Raimud, Moro, Elena, Sampson, Joshua, Altamirano, Valeria, Mainali, Shraddha,
Basseti, Claudio, Suarez, Jose I., & Mcnett, Molly. (2021). Global
Incidence Of Neurological Manifestations Among Patients Hospitalized With
Covid-19�A Report For The Gcs-Neurocovid Consortium And The Energy Consortium. Jama
Netw Open, 4(5), 1�14.
Https://Doi.Org/Doi:10.1001/Jamanetworkopen.2021.12131. Google Scholar
Garc�a-Azor�n, David, Abild�a, Mar�a Jos�
Abenza, Aguirre, Mar�a Elena Erro, Fern�ndez, Santiago, Monc�, Juan Carlos
Garc�a, Guijarro-Castro, Cristina, Platas, Montserrat Gonz�lez, Delgado,
Fernando Romero, L�inez, Jos� Miguel Andr�s, & Ezpeleta, David. (2021).
Neurological Presentations Of Covid-19: Findings From The Spanish Society Of
Neurology Neuro Covid-19 Registry. J Neuro Sci, 423, 1�11.
Https://Doi.Org/Https://Doi.Org/10.1016/J.Jns.2020.117283. Google Scholar
Handayani, Diah, Hadi, Dwi Rendra,
Isbaniah, Fathiyah, Burhan, Erlina, & Agustin, Heidy. (2020). Corona Virus
Disease 2019. Jurnal Respirologi Indonesia, 40(2), 119�129. Google Scholar
Indonesia, Kementerian Kesehatan Republik.
(2020). Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Coronavirus Disease (Covid-19)
Revisi Ke-5 (5th Ed.). Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Google Scholar
Karadaş, �mer, �zt�rk, Bilgin, &
Sonkaya, Ali Rıza. (2020). A Prospective Clinical Study Of Detailed
Neurological Manifestations In Patients With Covid-19. Neurol Sci, 41(8),
1991�1995. Https://Doi.Org/10.1007/S10072-020-04547-7. Google Scholar
Khatoon, Fatima, Prasad, Kartikay, &
Kumar, Vijay. (2020). Neurological Manifestations Of Covid-19: Available
Evidences And A New Paradigm. J Neurovirol, 26, 619�630.
Https://Doi.Org/Https://Doi.Org/10.1007/S13365-020-00895-4. Google Scholar
Koh, Shimin Jasmine, Silva, Deidre Anne,
Quek, Amy May Lin, Chiew, Rebecca Hui Min, Saini, Monica, Hui, Andrew Che Fai,
Angon, Jasmyn, Ker, Justin Ruixin, Yong, Ming Hui, Goh, Yihui, Yu, Wai Yung,
Lim, Tchoyoson Choie Cheio, Tan, Benjamin Yong Qiang, Ng, Kay Wei Ping, Yeo,
Leonard Leong Litt, Pang, Yu Zhi, Prakash, Kumar, Ahmad, Aftab, Thomas,
Terrence, Lye, David Chien Boon, Tan, Kevin, & Umapathi, Thirugnanam. (2020).
Neurology Of Covid-19 In Singapore. J Neurol Sci, 418, 1�9.
Https://Doi.Org/10.1016/J.Jns.2020.117118. Google Scholar
Laccarino, Mary A., Tenforde, Adam S.,
Zafonte, Ross D., Silver, Julie K., Hefner, Jaye, & Paganoni, Sabrina.
(2020). Neurological Manifestation Of Covid-19 And The Enhanced Role Of
Physiatrists. Am J Phys Med Rehabil, 1�6.
Https://Doi.Org/10.1097/Phm.0000000000001502. Google Scholar
Liotta, Eric M., Batra, Ayush, Clark,
Jeffery R., Shlobin, Nathan A., Hoffman, Steven C., Orban, Zachary S., &
Koralnik, Igor J. (2020). Frequent Neurologic Manifestations And
Encephalopathy-Associated Morbidity In Covid-19 Patients. Annals Of Clinical
And Translational Neurology, 7(11), 2221�2230. Google Scholar
Lozada-Nur, Francina, Chainani-Wu, Nita,
Fortuna, Giulio, & Sroussi, Herve. (2020). Dysgeusia In Covid-19: Possible
Mechanisms And Implications. Oral Surg Oral Med Oral Pathol Oral Radiol,
130(3), 344�346. Https://Doi.Org/10.1016/J.Oooo.2020.06.016. Google Scholar
Mao, Ling, Jin, Huijuan, Wang, Mengdie, Hu,
Yu, Chen, Shengcai, He, Quanwei, Chang, Jiang, Hong, Candong, Zhou, Yifan,
Wang, David, Miao, Xiaoping, Li, Yanan, & Hu, Bo. (2020). Neurologic
Manifestations Of Hospitalized Patients With Coronavirus Disease 2019 In Wuhan,
China. Jama Neurol, 77(6), 683�690. Https://Doi.Org/10.1001/Jamaneurol.2020.1127.
Google Scholar
Meppiel, Elodie, Smadja, Nathan Peiffer,
Maury, Alexandra, Bekri, Imen, Delorme, C�cile, Desestret, Virginie Gorza,
Lucas, Hautecloque, Raysz Geoffroy, Landre, Sophie, Lannuzel, Annie, Moulin,
Sol�ne, Perrin, Peggy, Petitgas, Paul, Sellal, Fran�ois, Wang, Adrien,
Tattevin, Pierre, & Thomasde, Broucker. (2021). Neurologic Manifestations
Associated With Covid-19: A Multicentre Registry. Clinical Microbiology And
Infection, 27(3), 458�466. Https://Doi.Org/Https://Doi.Org/10.1016/J.Cmi.2020.11.005.
Moro, E., Priori, A., Beghi, E., Helbok,
R., Campiglio, L., Bassetti, C. L., Bianchi, E., F, Maia L., S, Ozturk, F,
Cavallieri, Zedde, M., Sellner, J., Bereczki, D., M, Rakusa, Liberto, G. Di,
Sauerbier, A., Pisani, A., Macerollo, A., Soffietti, R., Taba, P., Crean, M.,
Twardzi, A., & Oertzen, T. J. (2020). The International European Academy Of
Neurology Survey On Neurological Symptoms In Patients With Covid-19 Infection. European
Journal Of Neurology, 27, 1727�1737.
Https://Doi.Org/Https://Doi.Org/10.1111/Ene.14407.
Nikbakht, Farnaz, Mohammadkhanizadeh, Ali,
& Mohammadi, Ekram. (2020). How Does The Covid-19 Cause Seizure And
Epilepsy In Patients? The Potential Mechanisms. Mult Scler Relat Disord,
46, 1�4. Https://Doi.Org/10.1016/J.Msard.2020.102535. Google Scholar
Pilotto, Andrea, Cristillo, Viviana,
Piccinelli, Stefano Cotti, Zoppi, Nicola, Bonzi, Giulio, Sattin, Davide,
Schiavolin, Silvia Raggi, Alberto, Canale, Antonio, Gipponi, Stefano, Libri,
Ilenia, Frigerio, Martina, Bezzi, Michela, Matilde, Leonardi, & Padovani,
Alessandro. (2021). Covid-19 Severity Impacts On Long-Term Neurological
Manifestation After Hospitalisation. Medrxiv, 42, 1�12.
Https://Doi.Org/Https://Doi.Org/10.1101/2020.12.27.20248903. Google Scholar
Putri, Ririn Noviyanti. (2020). Indonesia
Dalam Menghadapi Pandemi Covid-19. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari
Jambi, 20(2), 705�709. Google Scholar
Qi, Xiaoming, Keith, Kristin A., &
Huang, Jason H. (2021). Covid-19 And Stroke: A Review. Brain Hemorrhages,
2(2), 76�83. Https://Doi.Org/10.1016/J.Hest.2020.11.001. Google Scholar
S�nchez, Carlos Manuel Romero, Maroto,
Inmaculada D�az, Fern�ndez, D�azeva, Larsen, �lvaro S�nchez, Romero, Almudena
Layos, Garc�a, Jorge Garc�a, Gonz�lez, Esther, Pe�as, Inmaculada Redondo,
Moratalla, Ana Bel�n Perona, P�rez, Jos� Antonio Del Valle, Gil, Julia Gracia,
Bartolom�, Laura Rojas, Vilar, Inmaculada Feria Monteagudo, Mar�a, Palao,
Mar�a, Garc�a, Elena Palaz�n Rodr�guez, Cristian Alcahut, Garay, David
Sopelana, Moreno, Y�scar, Ahmad, Javaad, & Segura, Tom�s. (2020).
Neurologic Manifestations In Hospitalized Patients With Covid-19. American
Academy Of Neurology, 95, 1060�1070.
Https://Doi.Org/Https://Doi.Org/10.1212/Wnl.0000000000009937. Google Scholar
Spence, J. David, Freitas, Gabriel R.,
Pettigrew, L. Creed, Ay, Hakan, Liebeskind, David S. Kase, Carlos S., Brutto,
Oscar H. Del, Hankey, Graeme J., & Venketasubramaniani, Narayanaswamy.
(2020). Mechanisms Of Stroke In Covid-19. Cerebrovasc Dis, 49,
451�458. Https://Doi.Org/10.1159/000509581. Google Scholar
Susilo, Adityo, Rumende, Cleopas Martin,
Pitoyo, Ceva Wicaksono, Santoso, Widayat Djoko, Yulianti, Mira Herikurniawan,
Sinto, Robert, Singh, Gurmeet, Nainggolan, Leonard, Nelwan, Erni Juwita, Chen,
Lie Khie, Widhani, Alvina, Wijaya, Edwin, Wicaksana, Bramantya, Maksum,
Maradewi, Annisa, Firda, Jasirwan, Cynthia Olivia Maurine, & Yunihastuti,
Evy. (2020). Coronavirus Disease 2019: Tinjauan Literatur Terkini. Jurnal
Penyakit Dalam Indonesia, 7(1), 45�62. Https://Doi.Org/Doi: Http://Dx.Doi.Org/10.7454/Jpdi.V7i1.415.
Syahrul, Syahrul, Emril, Dessy Rahmawati,
Mutiawati, Endang, Farida, Farida, Imran, Imran, Nasrul, Musadir, Lestari, Nova
Dian, Astini, Nur, Fajri, Nurul, Nurfida, Ellya, Mulyana, Rita, Rahayu, Nona
Suci, & Syahrul, Faza Nabila. (2021). Neurological Manifestation As An
Implication Of Covid-19 Pandemic At A Hospital In Aceh, Indonesia. Bali Med
J, 10(2), 623�627. Https://Doi.Org/Doi: 10.15562/Bmj.V10i2.2342. Google Scholar
Viola, Pasquale, Ralli, Massimo, Pisani,
Davide, Malanga, Donatella Sculco, Domenico, Messina, Luigi, Laria, Carla,
Aragona, Teodoro, Leopardi, Gianluca Urisini, Francesco, Scarpa, Alfonso,
Topazio, Davide, Cama, Antonia, Verpertini, Viviana, Quintieri, Francesco,
Cosco, Lucio, & Cunsolo, Elio Maria Chiarella, Giuseppe. (2021). Tinnitus
And Equilibrium Disorders In Covid-19 Patients: Preliminary Results. Eur
Arch Otorhinolaryngol, 278(10), 3725�3730.
Https://Doi.Org/10.1007/S00405-020-06440-7.
Zhou, Yifan, Li, Wei, Wang, David, Mao,
Ling, Jin, Huijuan, Li, Yanan, Hong, Candong, Chen, Shengcai, Chang, Jiang, He,
Quanwei, Wang, Mengdie, & Hu, Bo. (2020). Clinical Time Course Of Covid-19,
Its Neurological Manifestation And Some Thoughts On Its Management. Stroke
& Neurology, 5, 177�179.
Https://Doi.Org/Http://Dx.Doi.Org/10.1136/Svn-2020-000398. Google Scholar
������������������������������������������������
Copyright holder: Tranggono Yudo
Utomo (2022) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia |
This article is licensed
under: |