Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN:
2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 5, Mei
2022
PENGARUH KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA PADA DINAS
KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN PADA TINGKAT KABUPATEN
Octojaya Abriyoso
STIE Pembangunan Tanjung
pinang, Kepulauan Riau,
Indonesia
Email: [email protected]
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari Komunikasi Organisasi terhadap Kepuasan Kerja pada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lingga. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 86 orang responden dengan menggunakan teknik sampel acak (probabilitas sampling). Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Objek penelitian ini yaitu Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lingga. Penelitian dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Dimana responden mengisi kuesioner sebanyak 27 butir pernyataan yang berkaitan dengan variabel yang diukur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara Komunikasi Organisasi terhadap Kepuasan Kerja pada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lingga. Hal ini telah dibuktikan dengan hasil analisis korelasi product moment sebesar 0,531 dibandingkan dengan 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 tingkat signifikan 5% N = 86 sebesar 0,21. Berdasarkan hasil tersebut maka 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 lebih besar dari 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, maka dapat dinyatakan bahwa hipotesis nol (𝐻0) ditolak dan 𝐻1 diterima. Dengan koefisien determinan sebesar 28,2% maka berpengaruh positif, yang artinya jika semakin tinggi komunikasi organisasi maka semakin tinggi kepuasan kerja pegawai. Sedangkan 71,8% merupakan faktor yang mempengaruhi variabel Y yang dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti oleh peneliti, variabel lain diluar variabel yang diteliti yang mempengaruhi kepuasan kerja yaitu: kepemimpinan, motivasi, dan stres kerja.
Kata kunci: Komunikasi Organisasi, Kepuasan Kerja dan Organisasi
Abstract
The purpose of this study was to determine the effect of
Organizational Communication on Job Satisfaction at the Food Security and
Agriculture Office of Lingga Regency. This study used
a sample of 86 respondents using a random sampling technique (probability
sampling). This type of research is a quantitative
descriptive research. The object of this research is the Department of
Food Security and Agriculture of Lingga Regency. The
research was conducted in two ways, namely by library research and field research.
Where respondents filled out a questionnaire as many as 27 statement items
related to the measured variables. The results of this study indicate that
there is a significant influence between Organizational Communication on Job
Satisfaction at the Food Security and Agriculture Office of Lingga
Regency. This has been proven by the results of the product moment correlation
analysis of 0.531 compared to the t_table level of
significance 5% N = 86 of 0.21. Based on these results, 𝑡𝑐𝑜𝑢𝑛𝑡 is greater than 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒, it can be stated that the null
hypothesis (𝐻0) is rejected and (𝐻1) is accepted. With a determinant
coefficient of 28.2%, it has a positive effect, which means that the higher the
organizational communication, the higher the employee's job satisfaction. While
71.8% is a factor that affects variable Y which is influenced by other
variables not examined by researchers, other variables outside the variables
studied that affect job satisfaction are: leadership, motivation, job stress.
Keywords: Organizational Communication, Job Satisfaction and
Organization,
Pendahuluan
Komunikasi dalam organisasi
sangat dibutuhkan agar dalam
organisasi dapat mencapai tujuan yang diinginkan oleh setiap anggota dalam organisasi.
Setiap komunikasi dalam organisasi biasanya dimanfaatkan untuk saling berbagi
dan mencari tahu apa yang dibutuhkan dalam organisasi serta apa kekurangan
dalam organisasi tersebut. Dari sinilah kita akan mempelajari
bagaimana cara berkomunikasi dalam organisasi (Mulawarman & Rosilawati, 2014).
Komunikasi merupakan salah satu aspek terpenting
namun juga kompleks dalam kehidupan manusia. Manusia sangat dipengaruhi oleh komunikasi yang dilakukannya dengan manusia lain, baik
yang sudah dikenal maupun yang tidak dikenal sama sekali
Tanpa adanya jalinan komunikasi yang baik dan benar besar kemungkinan semua proses di dalam organisasi/lembaga tersebut tidak akan dapat berjalan
dengan maksimal dan sesuai dengan yang telah direncanakan (Pohan, 2015). Kemampuan komunikasi
yang baik akan sangat membantu semua proses yang ada dalam suatu
organisasi/lembaga.
Menurut Tahir (Paramita, Lengkong, & Sendow, 2016), menyatakan bahwa
kepuasan kerja adalah seperangkat perasaan pegawai tentang menyenangkan atau tidaknya pekerjaan
mereka. Pegawai/karyawan yang bergabung dalam suatu organisasi,
tentu mereka membawa serta seperangkat
keinginan, kebutuhan, hasrat dan pengalaman masa lalu yang menyatu membentuk harapan kerja. Didalam suatu organisasi kepuasan kerja sebagai sekumpulan perasaan, kepuasan kerja bersifat dinamis yang dimana kepuasan kerja seseorang dapat menurun dalam sekejap
(Paramita et al., 2016).
Kepuasan kerja mencerminkan
perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Ini terlihat dari
sikap positif pegawai terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan kerjanya. Sementara itu, menurut Hasibuan (Muayyad & Gawi, 2017), menyatakan bahwa
kepuasan kerja adalah sikap emosional
yang menyenangkan dan mencintai.
Didalam suatu organisasi
terdapat beberapa bagian atau kelompok
kerja sama antara orang- orang yang diadakan
untuk mencapai tujuan yang akan dicapai bersama. Organisasi memiliki unsur-unsur penting yang dapat mempengaruhi organisasi untuk mencapai suatu tujuan yang akan dicapainya (Susan, 2019). Dalam unsur-unsur
penting yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu salah satunya pegawai Dinas Ketahanan pangan dan pertanian.
Biasanya seorang pegawai
yang mendapatkan hasil kerja sesuai dengan
apa yang diperolehnya akan memberikan lebih dari apa
yang diharapkan dan ia akan terus berusaha
memperbaiki kinerjanya. Sebaliknya seorang pegawai yang kepuasan kerjanya rendah, cenderung melihat pekerjaan sebagai hal yang sangat membosankan sehingga pegawai bekerja dengan terpaksa dan asal-asalan (Jufrizen, 2017).
Dinas ketahanan pangan dan pertanian merupakan salah satu kantor yang bergerak dibidang ketahanan pangan dan pertanian masyarakat. Dinas ini terletak di Jl.Nusantara
Km. 18 Kijang. Dinas ketahanan
pangan dan pertanian kabupaten Lingga mempunyai banyak pegawai yang mempunyai tugas sesuai dengan
bidang kerjanya
masing-masing (Siswadi, 2019).
Agar komunikasi yang dilakukan dapat berjalan efektif maka dibutuhkan suatu komunikasi yang baik dalam organisasi
yang erat kaitannya dengan tujuan dan pencapaian target organisasi (Aditama, 2020). Komunikasi yang baik merupakan mediator dalam proses kerja sama dan transformasi informasi dalam mendukung kemajuan organisasi agar tercipta kepuasan kerja pada karyawan atau pegawai
Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian Kabupaten Lingga.
Berdasarkan observasi pra
penelitian, penulis melakukan wawancara kepada beberapa pegawai yang dilakukan pada tanggal 8 Desember 2020 dengan pertanyaan terkait komunikasi organisasi dan kepuasan kerja. Peneliti mengamati bahwa komunikasi yang dijalankan masih terdapat hambatan terutama antar lintas bidang
dengan atasan. Keluhan yang dirasakan dari pegawai terkait
komunikasi salah satunya seperti intruksi yang diberikan oleh pimpinan yang bersifat mendadak dan harus segera, yang sebenarnya pegawai masih belum menyelesaikan
tugasnya dan belum memahami pekerjaan yang diberikannya.
Dengan adanya kendala
yang dihadapi oleh pegawai,
pegawai kadang-kadang takut untuk memberikan
saran/pendapat kepada pimpinan. Pentingnya komunikasi organisasi yang baik untuk meningkatkan
kepuasan kerja karyawan, agar pegawai terbiasa dengan mengatasi semua masalah yang terjadi di kantor Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian. Pegawai yang memiliki komunikasi yang baik dengan atasan ataupun
sebaliknya maka akan tercipta suatu
kepercayaan diantara pegawai kepada atasan sehingga organisasi memberikan kebebasan kepada karyawan untuk menyelesaikan tugas mereka dengan cara
mereka sendiri (Riyanto, 2013).
Tujuan dari komunikasi
dalam organisasi tidak lain hanyalah untuk membentuk saling pengertian, agar pegawai mendapatkan kepuasan bekerja dalam memberikan informasi sehingga terwujud suatu tingkat kinerja yang baik (Nadiroh, 2019). Dengan adanya
komunikasi organisasi yang baik maka pegawai
Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian merasakan bentuk rasa senang terhadap apa yang telah dikerjakannya. Namun kepuasan antara individu satu dengan individu
lainnya cenderung berbeda, karena setiap individu mempunyai kriteria kepuasan tersendiri dalam mengukur tingkat kepuasan kerjanya (DEWANTO, Hapsari, & Madri Bafadhal, 2019).
Berdasarkan latar belakang
masalah diatas, maka rumusan masalah pada penelitian ini yaitu apakah komunikasi organisasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja pada Dinas
Ketahanan Pangan Dan Pertanian Kabupaten Lingga. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh komunikasi organisasi terhadap kepuasan kerja pada Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian Kabupaten �Lingga.
Metode Penelitian
Jenis penelitian ini
merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut Sugiyono (Jayusman & Shavab, 2020), memaparkan bahwa
penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel
atau lebih tanpa membuat perbandingan,
atau menghubungkan dengan variabel yang lain. Untuk pendekatan kuantitatif dijelaskan oleh Arikunto (Jayusman & Shavab, 2020) bahwa pendekatan
dengan menggunakan kuantitatif karena menggunakan angka, mulai dari pengumpulan
data, penafsiran terhadap
data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Pada penelitian ini menggunakan data primer dan
data sekunder.
Pada penelitian ini teknik pengumpulan
datanya menggunakan kuesioner dan kepustakaan. Populasinya adalah adalah seluruh pegawai kantor Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian yang berjumlah 109
orang.
Sampel diambil dari
populasi berdasarkan karakteristik dan ukurannya. Penelitian ini menggunakan metode sampel acak (probabilitas
sampling). Dengan menggunakan
rumus Slovin dengan error 0,05 diperoleh sampel dari penelitian
adalah 86 responden dari total populasi 109.
Teknik analisis yang digunakan adalah :
1.
Uji Kualitas
Data
2.
Uji Validitas
dan Uji Reliabiltas
3.
Uji Asumsi
Klasik
4.
Uji Normalitas
5.
Ujio Heteroskedastisitas
6.
Analisis Regresi
Sederhana
7.
Dan Uji Hipotesi
8.
Uji T dan Koefisien
Determinan
Hasil dan Pembahasan
Uji Validitas
Sumber : Hasil olah
data SPSS (2021)
Hasil pengamatan pada rTabel didapatkan nilai dari sampel
(N) = 86 sebesar 0,21. Berdasarkan
dari hasil uji validitas dihasilkan bahwa semua instrument mulai dari variabel
komunikasi organisasi (X) semuanya menghasilkan nilai rHitung > daripada rTabel. Selain itu variabel
Kepuasan Kerja (Y) semuanya menghasilkan nilai rHitung > rTabel. Sehinga dapat disimpulkan bahwa semua instrument dalam penelitian ini dapat dikatakan
valid.
Uji Reliabilitas
Berdasarkan dari hasil uji reliabilitas pada variabel komunikasi organisasi (X) pada tabel diatas hasil yang dihasilkan dari variabel ini adalah
0,860 yang menunjukan bahwa
cronbach�s alpha 0,860 > 0,60. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa semua pernyataan
dinyatakan reliabel.
Berdasarkan dari hasil
uji reliabilitas pada variabel
kepuasan kerja (Y) pada tabel diatas hasil
yang dihasilkan dari variabel ini adalah
0,879 yang menunjukan bahwa
cronbach�s alpha 0,879 > 0,60. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa semua pernyataan
dinyatakan reliabel.
Uji Normalitas Hasil Uji Histogram
Berdasarkan grafik normal probability plot
dan histogram menunjukkan pada distribusi
normal dan terlihat memenuhi
asumsi uji normalitas.
Histogram menunjukkan pola distribusi normal dan pada grafik
normal plot titik-titik menyebar
di sekitar garis diagonal dan penyebarannya
mengikuti arah garis
diagonal.
Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan gambar diatas
terlihat bahwa titik-titik tersebar merata diatas dan dibawah angka 0, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas
Berdasarkan grafik scatterplot diatas bahwa titik-titik
pada grafik tidak membentuk pola tertentu yang jelas dan titik-titik menyebar dibawah maupun di atas origin (angka 0) pada sumbu Y, hal ini
dapat disimpulkan bahwa grafik tersebut
tidak bisa dibaca jelas atau
tidak terjadinya heteroskedastisitas.
Analisis Regresi Sederhana
Berdasarkan persamaan diatas
dapat diketahui bahwa nilai konstantanya
sebesar 31,053, nilai konstanta ini menyatakan
bahwa pada saat komunikasi organisasi 0, maka kepuasan kerja
memiliki nilai sebesar 31,053. Nilai positif
yang terdapat yaitu 0,622
yang dihasilkan dari koefisien regresi variabel bebas (komunikasi organisasi) yang menggambarkan bahwa arah hubungan antara
variabel X dan Y adalah searah. Dimana setiap kenaikan satu satuan
variabel komunikasi organisasi akan menyebabkan kenaikan kepuasan kerja 0,622.
Berdasarkan hasil perhitungan
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 sebesar 5,743 pada tabel diatas dibandingkan
dengan 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (db = 84) yaitu 0,212 taraf signifikasi 0,05 atau 5%, jadi 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka 𝐻1 diterima dan 𝐻0 ditolak dengan nilai signifikan
t 0,000 lebih kecil dari 0,05.
Koefisien Determinasi (R2)
Berdasarkan tabel diatas
diperoleh nilai R Square������ atau���� Koefisien Determinasi yang menunjukkan seberapa bagus model regresi yang dibentuk oleh interaksi variabel bebas dan variabel terikat. Nilai koefisien determinasi yang diperoleh yaitu 28,2% sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel bebas komunikasi organisasi memiliki pengaruh sebesar 28,2% terhadap variabel kepuasan kerja.
Pengaruh Komunikasi Organisasi
Terhadap Kepuasan Kerja Pada Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian Kabupaten Lingga
Dari hasil uji t diketahui bahwa ada pengaruh yang signifikan antara variabel (X) komunikasi organisasi dan variabel (Y) kepuasan kerja. Hal ini ditunjukkan dengan hasil perhitungan
uji t sebesar 5,743 sedangkan
𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu sebesar 0,212 pada taraf signifikan 5% yang berarti bahwa 𝐻1 diterima dan nilai signifikan t 0,000 lebih kecil dari
0,05. Selain itu diperoleh persamaan regresi Y = 31,053 + 0,622X. Persamaan
tersebut sesuai dengan rumus regresi
linier sederhana yaitu Y=a+bX, yang dimana Y merupakan lambang dari variabel terikat,
a konstanta, b koefisien regresi untuk variabel
bebas (X). Dapat disimpulkan berdasarkan hasil uji t, dapat dikatakan terdapat pengaruh antara variabel Y terhadap variabel X, atau menerima 𝐻1 yang dimana Ada Pengaruh Komunikasi Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Pada Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian Kabupaten Lingga, dan menolak 𝐻0 yang dimana Tidak Ada Pengaruh Komunikasi Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Pada Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian Kabupaten Lingga.
Konstanta sebesar 31,053 yang berarti jika komunikasi
organisasi (X) nilainya 0, maka kepuasan kerja
(Y) nilainya negatif yaitu sebesar 31,053. Koefisien regresi kepuasan kerja sebesar 0,622 yang berarti mengalami kenaikan 1, maka kepuasan kerja
(Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0,622. Koefisien bersifat positif yang artinya terjadi hubungan positif antara variabel komunikasi organisasi (X) dan variabel kepuasan kerja (Y), semakin naik komunikasi organisasi maka semakin meningkat kepuasan kerja.
Setelah peneliti melakukan
penelitian secara langsung dengan cara menyebarkan kuesioner yang diberikan kepada pegawai Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian Kabupaten Lingga, dan di isi langsung oleh. para pegawai tersebut, maka dapat disimpulkan Berdasarkan hasil uji t dapat diketahui bahwa adanya pengaruh
yang signifikan variabel
(X) komunikasi organisasi
dan variabel (Y) kepuasan kerja. Hal ini telah dibuktikan dengan hasil perhitungan
uji t sebesar 5,743, sedangkan
pada 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
sebesar 0,212 pada taraf signifikan 5% = 28,2%
Berdasarkan perhitungan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa ada pengaruh variabel
X terhadap variabel Y sebesar 28,2% dan selebihnya
71,8% dipengaruhi oleh faktor
lain seperti kepemimpinan, motivasi, dan stres kerja yang tidak dibahas dalam penelitian
ini
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian
yang telah dilakukan oleh peneliti dapat disimpulkan pengaruh komunikasi organisasi terhadap kepuasan kerja pada Dinas Ketahan Pangan Dan Pertanian Kabupaten Lingga. Selain itu juga diperoleh persamaan regresi Y = 31,053 + 0,622X. Dalam
penelitian ini terbukti bahwa adanya pengaruh antara Komunikasi Organisasi terhadap Kepuasan Kerja pada Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian Kabupaten Lingga. Maka untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh variabel X terhadap variabel Y dengan menggunakan koefisien determinan (r2) yang dinyatakan dalam persentase. Hasilnya yaitu R2 = (0,531)2 X
100%. Berdasarkan data yang telah
diperoleh dari hasil analisis, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa adanya pengaruh yang positif dan signifikan antara Komunikasi Organisasi terhadap Kepuasan Kerja pada Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian Kabupaten Lingga. Hal ini berarti apabila komunikasi berjalan semakin baik maka
kepuasan kerja juga akan meningkat, begitu pula sebaliknya jika Komunikasi Organisasi yang terjadi menurun maka Kepuasan
Kerja juga akan semakin menurun.
BIBLIOGRAFI
Aditama, Roni Angger. (2020). Pengantar Manajemen.
Ae Publishing.Google
Scholar
Dewanto, Renardi, Hapsari, Dyah, &
Madri Bafadhal, Oemar. (2019). Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi Terhadap
Kepuasan Kerja Pegawai Pada Pt. Pos Indonesia Regional Iii Palembang.
Palembang: University Sriwijaya. Google
Scholar
Jayusman, Iyus, & Shavab, Oka Agus
Kurniawan. (2020). Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Aktivitas Belajar
Mahasiswa Dengan Menggunakan Media Pembelajaran Edmodo Dalam Pembelajaran
Sejarah. Jurnal Artefak, 7(1). Google
Scholar
Jufrizen, Jufrizen. (2017). Efek Mediasi
Kepuasan Kerja Pada Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal
Ilmiah Manajemen Dan Bisnis, 17(1). Google
Scholar
Muayyad, Deden Misbahudin, & Gawi, Ade
Irma Oktafia. (2017). Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja
Pegawai Bank Syariah X Kantor Wilayah Ii. Jurnal Manajemen Dan Pemasaran
Jasa, 9(1), 75�98. Google
Scholar
Mulawarman, Krisna, & Rosilawati, Yeni.
(2014). Komunikasi Organisasi Pada Dinas Perijinan Kota Yogyakarta Untuk
Meningkatkan Pelayanan. Jurnal Ilmiah Komunikasi Makna, 5(1),
31�41. Google
Scholar
Nadiroh, Ary Chatun. (2019). Pengaruh
Motivasi, Kompensasi Kerja Dan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada Galery
Indosat Ponorogo. Ponorogo: Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Google
Scholar
Paramita, Lalujan, Lengkong, Victor P. K.,
& Sendow, Greis M. (2016). Pengaruh Komunikasi Organisasi Dan Stres Kerja
Terhadap Kepuasan Kerja Serta Dampaknya Terhadap Kinerja Karyawan Di Perusahaan
Umum Bulog Divisi Regional Sulawesi Utara. Jurnal Emba: Jurnal Riset
Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 4(1). Google
Scholar
Pohan, Alqanitah. (2015). Peran Komunikasi
Verbal Dan Nonverbal Dalam Hubungan Manusia. Al Munir: Jurnal Komunikasi Dan
Penyiaran Islam, 5�22. Google
Scholar
Riyanto, Tomy. (2013). Pengaruh Komunikasi
Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja (Studi Pada Karyawan Jawa Pos Radar Malang).
Pengaruh Komunikasi Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja (Studi Pada Karyawan
Jawa Pos Radar Malang)/Tomy Riyanto. Google
Scholar
Siswadi, Siswadi. (2019). Tugas Camat
Dalam Pembinaan Pengelolaan Keuangan Desa Di Kecamatan Singkep Barat Kabupaten
Lingga Tahun 2017-2018. Riau: Universitas Islam Riau. Google
Scholar'
Susan, Eri. (2019). Manajemen Sumber Daya
Manusia. Adaara: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 9(2),
952�962. Google
Scholar
Copyright holder: Octojaya Abriyoso (2022) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |