Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN:
2541-0849
e-ISSN:
2548-1398
Vol.
7, No. 5, Mei 2022
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN NEUROMUSKULAR TAPPING TERHADAP KECEPATAN LARI TIM FUTSAL PUTRI KOTA BEKASI
Fitriani Tri Rahayu
Dokter Umum di RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi, Indonesia
Email: [email protected]
Abstrak
Pendahuluan: NMT (meuromuskular tapping) telah terbukti efektif untuk kasus cedera
pergelangan angkel, kaki, tangan, dan rehabilitasi. Di bidang olahraga, NMT efektif digunakan karena mampu mengontrol
pergerakan kaki. Salah satu
olahraga yang membutuhkan kontrol pergerakan kaki adalah futsal, dengan komponen fisik utama yang paling dibutuhkan yakni kekuatan otot tungkai dan kecepatan lari. Tujuan: Untuk mengetahui
efektifitas penggunaan NMT terhadap kecepatan lari pada Tim Futsal Putri di Kota Bekasi. Metode: Penelitian dengan desain post-test
control group yang melibatkan 30 anggota Tim Futsal Putri Kota Bekasi dan dibagi dalam kelompok
kontrol dan perlakuan. Subjek akan lari
sejauh 100 meter menggunakan NMT pada kelompok perlakuan dan tanpa NMT pada kelompok kontrol kemudian diukur kecepatan lari masing-masing. Analisis statistik menggunakan uji homogenitas Levene�s dilanjutkan dengan
uji T-Independent. Hasil: Uji Levene�s menunjukkan data penelitian adalah homogen (P=0.814;
>0,05). Analisis statistik
uji T-Independent membuktikan bahwa
penggunaan NMT secara signifikan efektif meningkatkan kecepatan lari pada subjek (P=0.000;
>0,05). Diskusi: Penggunaan
NMT memberikan efek eksentrik, meningkatkan pemanjangan, kekuatan, dan mencegah kerusakan otot gastrocnemius saat aktivitas. Secara fisiologis NMT meningkatkan aliran limfatik, regenerasi jaringan, dan oksigenasi ke otot.
NMT juga memberikan efek psikologi yang positif pada atlet. NMT efektif meningkatkan kecepatan lari Tim Futsal Putri Kota Bekasi.
Kata Kunci: NMT; tim futsal; dan lari
Abstract
Background: NMT (neuromuscular tapping) is effective for rehabilitation
of ankle, foot, and hand injury. In sports, NMT controls foot movement. One of
the sports that require control of foot movement is futsal; with the main
physical components most needed are leg muscle strength and running speed.
Objective: To determine the effectiveness of the use of NMT on the running
speed of the Women's Futsal Team in Bekasi City. Method: The study was a
post-test control group design involving 30 members of the Bekasi City Women's
Futsal Team and divided into control and treatment groups. Subjects will run as
far as 100 meters using NMT in the treatment group and without NMT in the
control group, and then measure the running speed. Statistical analysis using Levene's homogeneity test followed by the T-Independent
test Result: Levene's test showed that the research
data was homogeneous (P=0.814; >0.05). T-Independent test analysis proved
that the use of NMT was significantly effective in increasing running speed in
subjects (P=0.000; >0.05). Discussion: The use of NMT provides an eccentric
effect, increases elongation, strength, and prevents damage to the
gastrocnemius muscle during exercise. NMT physiologically increases lymphatic
flow, tissue regeneration, and oxygenation to muscles. NMT also has a positive
psychological effect on athletes. NMT effectively increases the running speed
of the Bekasi City Women's Futsal Team.
Keywords: NMT; futsal team and
running
Pendahuluan
NMT (Neuromuscular Taping) adalah teknik sementara atau mekanisme
tambahan yang diadopsi sebagai rehabilitasi pasca cedera (Singh, n.d.).
Banyak ulasan telah menyebutkan terkait NMT dan manfaatnya
pada rehabilitasi (Bandyopadhyay & Mahapatra, 2012; Lau & Cheng, 2019; Singh, n.d.). Namun hingga
saat ini, penelitian
dan ulasan mengenai manfaat NMT pada kemampuan fungsional, terutama olahraga masih� sangat terbatas. Teknik taping bukanlah hal yang jarang ditemui di dunia olahraga. Manfaat
penggunaan NMT dalam olahraga masih menjadi
perdebatan oleh
para akademisi. Terlepas dari dampak taping pada pemulihan
gangguan muskuloskeletal, para ahli telah mengusulkan
perspektif mengenai adanya peningkatan kinerja
fungsional pada olahraga (Bandyopadhyay & Mahapatra, 2012).
Futsal merupakan cabang
olahraga yang mengandalkan fungsi utama dari
otot kaki. Terdapat
beberapa komponen fisik yang ada pada pemain futsal, yakni daya
tahan (endurance), kecepatan (speed), kekuatan (strength),
kelincahan (agility), tenaga (power),
ketepatan (accuration), kelenturan (fleksibility), koordinasi
(coordination), keseimbangan (balance), dan reaksi (reaction) (M�ller & Brandes, 2015). Dari
komponen fisik
tersebut yang utama dan harus ada
pada atlet futsal adalah kekuatan
otot tungkai dan kecepatan lari (Tsabatani, 2018). Penelitian
ini diadakan untuk mengetahui efektivitas penggunaan NMT terhadap kecepatan lari tim futsal putri di Kota Bekasi.
Metode Penelitian
Merupakan studi
ekperimental dengan desain post-test
control group. Dilakukan di stadion
mini Kecamatan Bekasi Selatan di lingkungan
Asosiasi PSSI Kota Bekasi pada Juni
2021. Populasi dalam penelitian ini adalah anggota tim
futsal putri Kota Bekasi. Kriteria inklusi yakni: perempuan,
usia �remaja (menurut
WHO 16-19 tahun), anggota tim futsal
Putri PORPROV XIV Jawa Barat tahun
2021, memiliki IMT (Index Massa Tubuh)
ideal dan
mengikuti latihan intensif. Jumlah sampel total
adalah 30 orang, dibagi dalam dua kelompok yakni kontrol (tanpa menggunakan
NMT) dan perlakuan (menggunakan NMT). Pemasangan neuromuscular taping dengan teknik kompresi pada area gastrocnemius oleh fisioterapis.
Masing-masing individu dalam kelompok
akan lari sprint sejauh 100 meter dan dinilai kekuatan
dan fleksibilitas otot berdasarkan waktu tempuh yang dibutuhkan (kecepatan lari). Analisis dilakukan
menggunakan program SPSS. Homogenitas
data diuji menggunakan uji Levene�s dilanjutkan dengan
uji T-Independent.
Hasil dan Pembahasan
A. Hasil
Berdasakan penelitian
yang dilakukan, didapatkan hasil bahwa pada kelompok kontrol sebagian besar memiliki waktu tempuh antara 16-20 detik (30 orang), waktu tempuh 21-25 detik dimiliki oleh 2 orang, dan tidak ada yang memiliki waktu tempuh 10-15 detik. Sedangkan pada kelompok.
Tabel 1
Rerata Waktu Tempuh
Kelompok Penelitian |
Waktu tempuh (Rerata�SD) |
Kelompok Kontrol |
18,03 �1,39 |
Kelompok Perlakuan |
15,14 � 0,58 |
Analisis dilakukan
untuk mengetahui homogenitas data perlakuan diketahui bahwa terdapat individu dengan waktu tempuh
10-15 detik sebanyak 6
orang, diikuti dengan 9 individu dengan waktu tempuh 16-20 detik. Tidak ada
individu pada kelompok perlakuan yang memiliki waktu tempuh di 21-25 detik (Gambar 1).
Gambar 1
Karakteristik Waktu Tempuh Kelompok
Kontrol dan Perlakuan
Berdasarkan tabel
kelompok statistik diketahui bahwa nilai rerata kelompok
kontrol dan perlakuan
masing-masing adalah 18,03 �1,39 dan 15,14 � 0,58, dimana ditemukan adanya peningkatan waktu tempuh pada kelompok perlakuan sebanyak 2,98 detik (Tabel 1).
Menggunakan uji Levene
dan didapatkan data yang homogen
pada kelompok kontrol dan perlakuan (P=0.814; >0,05). Uji T-Independent terhadap kecepatan lari menunjukkan hasil yang signifikan (P=0.000; >0,05), membuktikan bahwa penggunaan NMT efektif meningkatkan kecepatan lari pada subjek (Tabel 2.)
Tabel 2
Analisis Statistik Kecepatan Lari
Berdasarkan Waktu Tempuh
|
Uji Levene |
Uji T-Independen |
Waktu |
0,814 |
0,000 |
B. Pembahasan
Neuromuscular
taping (NMT) adalah� teknik aplikasi elastic adhesive tape �pada kulit �yang bertujuan memberikan efek
terapi lokal. Aplikasi dari pita elastis (elastic adhesive tape)
memberikan efek
penurunan nyeri, fasilitas drainase limfatik, meningkatkan suhu pada area tubuh spesifik,
meningkatkan kemampuan fungsional otot, stimulasi sistem saraf, dan meningkatkan� proses penyembuhan (Blow, 2012). Hingga
saat ini, mayoritas penelitian
dengan intervensi aplikasi NMT digunakan sebagai terapi penyembuhan nyeri yang
berasal dari suatu penyakit, seperti Sindrom
Miofasial Upper
Trapezius, nyeri punggung
bawah, dan nyeri pada leher (Arifin, Purwanto, & Tinduh, 2019; Hammami, 2017; Rasni, 2017).
Dalam studi
ini dibutikan bahwa aplikasi NMT pada atlet futsal wanita mampu meningkatkan kecepatan lari secara signifikan (P=0.000; >0,05). Hal ini sesuai dengan
studi sejenis pada atlet futsal oleh (Tsabatani, 2018) bahwa aplikasi NMT pada otot gastrocnemius
secara signifikan meningkatkan kecepatan lari (0.0001, p < 0.005). Sebuah studi
tunggal oleh (M�ller & Brandes, 2015) juga membuktikan bahwa
penggunaan NMT secara signifikan meningkatkan kemampuan dalam melakukan
tendangan bola ke gawang dan lemparan gawang pada bola tangan. Studi oleh (M�ller & Brandes, 2015) menyebutkan adanya
efek signifikan dalam penggunaan NMT yakni
musculus endurance (ketahanan otot), dimana penelitian ini dinilai menunjukkan
kualitas eviden yang tinggi.
Penggunaan
NMT dengan
teknik dekompresi mampu memberikan efek eksentrik pada otot, dan jika
dikombinasikan dengan tarikan pada kulit mengakibatkan peningkatan panjang
otot, jaringan fascia, dan kulit (Blow, 2012). Penggunaan NMT
dengan teknik dekompresi juga mampu meningkatkan kekuatan otot gastrocnemius. Aplikasi NMT diduga dapat
mencegah kerusakan otot selama aktivitas eksentrik berlangsung (Arifin et al., 2019; Rasni, 2017). NMT
mampu meningkatkan aliran limfatik dan regenerasi jaringan sehingga otot
mendapatkan oksigenasi yang cukup pada saat beraktivitas terutama berlari (Lau & Cheng, 2019).
Dalam bidang
olahraga, NMT telah
digunakan untuk berbagai indikasi termasuk untuk: meningkatkan
aliran darah, mengurangi
rasa nyeri, mencegah cedera, memfasilitasi
pemulihan, memperluas rentang gerak atau fleksibilitas, meningkatkan kekuatan,
menambah stabilitas dan meningkatkan beberapa ukuran kinerja atletik lainnya (Kim, Lee, Kim, & Lee, 2015; Lau & Cheng, 2019; Ward et al., 2014).
Berbagai jenis NMT juga telah digunakan dalam mencegah cedera olahraga
dengan meningkatkan perlindungan dan dukungan untuk sendi atau otot selama gerakan (Gehrke et al., 2018).
Studi yang dilakukan
oleh (Jeffriess, Schultz, McGann, Callaghan, & Lockie, 2015)
menyebutkan hasil yang bertentangan bahwa aplikasi NMT tidak berpengaruh pada kecepatan sprint, sesuai
�dengan temuan sebelumnya pada
populasi non-elit
(Chaney, Hirayama, Mendoza, Schmitt, & Janini, 2015; Ozmen et al.,
2016; Strutzenberger, Moore, Griffiths, Schwameder, & Irwin, 2016). Hal ini
membuktikan �bahwa
NMT tidak memiliki pengaruh dalam
meningkatkan kecepatan lari. Studi lain juga menyebutkan bahwa� aplikasi taping tidak dapat meningkatkan kekuatan otot (Csapo & Alegre, 2015; Reneker, Latham, McGlawn, & Reneker, 2018;
Singh, n.d.)
sehingga peningkatan daya yang diharapkan pada saat pemanjangan otot tidak
terfasilitasi.
Penggunaan NMT juga dievaluasi
pada kemampuan atletik lain
dimana� hampir
tidak ada studi yang menunjukkan efek positif pada lompatan horizontal,
kecepatan bersepeda, sprint, dan kinerja
keseimbangan (Marcolin et al., 2017; Martonick et al., 2020).
Penelitian terkini juga menginvestigasi efikasi jangka pendek
dari aplikasi NMT pada kemampuan melompat pada atlet yang sehat dan cedera,
menunjukkan bahwa apliasi taping
tidak memberikan efek yang substansial (Lima et al., 2020),
(Hettle, 2013). juga
melakukan evaluasi pada kemampuan fungsional
atlet dengan chronic ankle instability dan membandingkan
atlet dengan dan tanpa penggunaan NMT. Disebutkan bahwa aplikasi NMT tidak secara signifikan meningkatkan kemampuan fungsional atlet. Meskipun terdapat kemungkinan hasil positif yang berhubungan dengan NMT, hanya menunjukkan adanya peningkaan� yang kecil (Gehrke et al., 2018).
Pita elastis tampaknya
menjadi alternatif yang memiliki efektifitas
yang sama dengan jenis �rigid�, dan tentunya jauh
lebih nyaman.
Masih terdapat potensi
penggunaan NMT untuk meningkatkan kinerja olahraga jika atlet
percaya pada manfaat dari penggunaannya. Hal ini mungkin
berpengaruh pada beberapa mekanisme, termasuk efek
psikologis jika atlet memiliki pengalaman positif sebelumnya saat mengenakan NMT (Vercelli, Ferriero, Bravini, & Sartorio, 2013).
Sebuah meta-analisis terbaru mengenai efek plasebo
dalam kinerja olahraga mengungkapkan adanya efek kecil
hingga sedang,
namun menyebutkan efek
yang lebih besar dapat ditunjukkan pada atlet yang berespon
dan percaya pada plasebo (Reneker et al., 2018; Vercelli et al., 2013).
Aplikasi
yang benar dan
sesuai dari NMT menurut metode taping diyakini terkait dengan efektivitasnya. Oleh karena
itu, protokol penelitian apa pun yang menginvestigasi mengenai
NMT harus melibatkan praktisi yang berpengalaman untuk
memastikan aplikasi
taping dengan benar (Kim et al., 2015),
seperti dalam studi ini. Penggunaan
NMT pada studi ini terbuki efektif dalam meningkatkan kecepatan lari atlet futsal wanita karena terkait dengan efek peningkatan
kekuatan, fungsi fisiologis, dan fleksibilitas otot gastrocnemius.
Penelitian lanjutan dapat lebih difokuskan
pada jenis dan tipe, teknik taping, lokasi taping,
dan juga pengaruh durasi
pada aplikasi taping.
Kesimpulan
NMT (Neuromuskular Tapping) efektif
digunakan pada tim futsal putri Kota Bekasi.
Arifin, Muhammad Zainal, Purwanto, Bambang,
& Tinduh, Damayanti. (2019). Neuromuscular Taping Teknik Dekompresi Gagal
Mencegah Kerusakan Otot Setelah Aktivitas Gerakan Eksentrik. Media Ilmu
Keolahragaan Indonesia, 9(1), 5�9.
https://doi.org/10.15294/MIKI.V9I1.19251. Google Scholar
Bandyopadhyay, Amit, & Mahapatra,
Dakshayani. (2012). Taping in sports: A brief update. Journal of Human Sport
and Exercise, 7(2), 544�552. https://doi.org/10.4100/jhse.2012.72.17.
Google Scholar
Blow, David. (2012). NeuroMuscular Taping:
From Theory to Practice. In Edi-Ermes Medical Publisher (English Ed,
Vol. 1). Milan: Edi-Ermes Medical Publisher. Google Scholar
�
Chaney, Casey, Hirayama, Grant M., Mendoza,
Theresa E., Schmitt, Deanna M., & Janini, Shucri. (2015). The effects of
KinesioTM tape on vertical jump, 20-m sprint, and self-perception of
performance in high school basketball players. Current
Orthopaedic Practice, 26(4), 420�424.
https://doi.org/10.1097/BCO.0000000000000253. Google Scholar
Csapo, Robert, & Alegre, Luis M.
(2015). Effects of Kinesio� taping on skeletal muscle strength-A meta-analysis
of current evidence. Journal of Science and Medicine in Sport, 18(4),
450�456. https://doi.org/10.1016/j.jsams.2014.06.014. Google Scholar
Gehrke, Luiza Cammerer, Londero, Leonardo
Ximenes, Loureiro-Chaves, Renata Fanfa, Souza, Henrique Hahn, de Freitas,
Gabriel Pizetta, & Pacheco, Adriana Mor�. (2018). Effects of athletic
taping on performance of basketball athletes with chronic ankle instability. Revista
Brasileira de Medicina Do Esporte, 24(6), 477�482.
https://doi.org/10.1590/1517-869220182406173311. Google Scholar
Hammami, YN. (2017). Perbedaan Pengaruh
Pemberian Kinesio Taping Dan Neuromuscular Taping Terhadap Penurunan Nyeri
Punggung Bawah. UMS Naskah Publikasi, 7�27. Google Scholar
Hettle, David. (2013). The Effect of
Kinesiotaping on Functional Performance in Chronic Ankle Instability -
Preliminary Study. Clinical Research on Foot & Ankle, 01(01),
1�5. https://doi.org/10.4172/2329-910x.1000105. Google Scholar
Jeffriess, Matthew D., Schultz, Adrian B.,
McGann, Tye S., Callaghan, Samuel J., & Lockie, Robert G. (2015). Effects
of preventative ankle taping on planned change-of-direction and reactive
agility performance and ankle muscle activity in basketballers. Journal of
Sports Science and Medicine, 14(4), 864�876. Google Scholar
Kim, Byeong Jo, Lee, Jung Hoon, Kim, Chang
Tae, & Lee, Sun Min. (2015). Effects of ankle balance taping with
kinesiology tape for a patient with chronic ankle instability. Journal of
Physical Therapy Science, 27(7), 2405�2406.
https://doi.org/10.1589/jpts.27.2405. Google Scholar
Lau, Kenney Ki Lee, & Cheng, Kenneth
Chik Chi. (2019). Effectiveness of taping on functional performance in elite
athletes: A systematic review. Journal of Biomechanics, 90,
16�23. https://doi.org/10.1016/j.jbiomech.2019.04.016. Google Scholar
Lima, Cristiane Rissatto Jettar, Pires,
Paulo Fernandes, Hartz, Charlini Simoni, Castro, Ester Moreira de, Pelai, Elisa
Bizetti, & Bigaton, Delaine Rodrigues. (2020). Effects of neuromuscular
taping on muscular strength, range of motion and pain intensity in the
glenohumeral joint in professional handball athletes: blinded randomized
clinical trial. Manual Therapy, Posturology & Rehabilitation Journal,
(April), 1�9. https://doi.org/10.17784/mtprehabjournal.2017.15.480. Google Scholar
Marcolin, Giuseppe, Buriani, Alessandro,
Giacomelli, Andrea, Blow, David, Grigoletto, Davide, & Gesi, Marco. (2017).
Neuromuscular taping application in counter movement jump: biomechanical
insight in a group of healthy basketball players. European Journal of
Translational Myology, 27(2), 130�135.
https://doi.org/10.4081/ejtm.2017.6665. Google Scholar
Martonick, Nickolai, Kober, Kimber,
Watkins, Abigail, DiEnno, Amanda, Perez, Carmen, Renfro, Ashlie, Chae, Songah,
& Baker, Russell. (2020). The effect of kinesio tape on factors for
neuromuscular control of the lower-extremity: A critically appraised topic. Journal
of Sport Rehabilitation, 29(6), 841�846.
https://doi.org/10.1123/JSR.2019-0339. Google Scholar
M�ller, Carsten, & Brandes, Mirko.
(2015). Effect of kinesiotape applications on ball velocity and accuracy in
amateur soccer and handball. Journal of Human Kinetics, 49(1),
119�129. https://doi.org/10.1515/hukin-2015-0114. Google Scholar
Ozmen, Tarik, Aydogmus, Mert, Dogan,
Hanife, Acar, Derya, Zoroglu, Tuba, & Willems, Mark. (2016). The effect of
kinesio taping on muscle pain, sprint performance, and flexibility in recovery
from squat exercise in young adult women. Journal of Sport Rehabilitation, 25(1), 7�12.
https://doi.org/10.1123/jsr.2014-0243. Google Scholar
Rasni, Mala. (2017). Pengaruh Aplikasi
Neuromuscular Taping (Nmt) Pada Sindroma Miofasial Upper Trapezius Terhadap
Penurunan Nyeri Tekan Dan Peningkatan Lingkup Gerak Sendi Leher. UMS Naskah
Publikasi, 2237�2252. Google Scholar
Reneker, Jennifer C., Latham, Lisa,
McGlawn, Ryan, & Reneker, Matthew R. (2018). Effectiveness of kinesiology
tape on sports performance abilities in athletes: A
systematic review. Physical Therapy in Sport, 31, 83�98.
https://doi.org/10.1016/j.ptsp.2017.10.001. Google Scholar
Singh, Gurpreet. (n.d.). Athletic taping
and its implications in sports. International Journal on Integrated
Education, 2(4), 1�7. Google Scholar
Strutzenberger, Gerda, Moore, Joseph,
Griffiths, Hywel, Schwameder, Hermann, & Irwin, Gareth. (2016). Effects of
gluteal kinesio-taping on performance with respect to fatigue in rugby players.
European Journal of Sport Science, 16(2), 165�171.
https://doi.org/10.1080/17461391.2015.1004372. Google Scholar
Tsabatani, Hanik. (2018). Pengaruh Aplikasi
Neuromuskulae Tapping pada Otot Gastrocnemius untuk Meningkatkan Kecepatan lari
Atlet Futsal Universitas Muhammadiyah Surakarta. Universitas Muhammadiyah
Surakarta, 372(2), 2499�2508. Google Scholar
Vercelli, Stefano, Ferriero, Giorgio,
Bravini, Elisabetta, & Sartorio, Francesco. (2013). How much is Kinesio
taping a psychological crutch? Manual Therapy, 18(3), e11.
https://doi.org/10.1016/j.math.2012.10.008. Google Scholar
Ward, John, Sorrels, Kenneth, Coats, Jesse,
Pourmoghaddam, Amir, Moskop, Jo Ann, Ueckert, Kate, & Glass, Amanda.
(2014). The ergogenic effect of elastic therapeutic tape on stride and step
length in fatigued runners. Journal of Chiropractic Medicine, 13(4),
221�229. https://doi.org/10.1016/j.jcm.2014.09.003. Google Scholar
Copyright holder: Fitriani Tri Rahayu (2022) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia |
This article is licensed
under: |