Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 5, Mei 2022
PENETAPAN WAKTU STANDAR DAN EVALUASI WAKTU PADA PEKERJAAN KUALIFIKASI, KALIBRASI, SERTA
VALIDASI DI BAGIAN PEMASTIAN MUTU PT
XYZ TAHUN 2018
Irvan Bastian, Wahono Sumaryono, Kosasih
Fakultas Farmasi, Universitas Pancasila, Indonesia
Email: [email protected], [email protected], [email protected]
Abstrak
Waktu standar merupakan
komponen utama dalam menyusun perencanaan kerja. Waktu standar
sangat diperlukan pada proses
perencanaan agar perhitungan beban kerja dan perkiraan jumlah personil yang diperlukan menjadi
lebih akurat. Di PT XYZ yang bergerak
di Bidang Manufaktur Farmasi terdapat permasalahan pada Departemen Pemastian Mutu dimana belum ditetapkannya waktu standar untuk 5 jenis pekerjaan yaitu pekerjaan kualifikasi, kalibrasi validasi proses, validasi metode analisis, dan
validasi metode pembersihan. Hal ini
menyebabkan kesulitan dalam memperkirakan beban kerja serta
jumlah tenaga kerja untuk jenis pekerjaan tersebut. Penelitian ini bertujuan menetapkan waktu standar pada pekerjaan kualifikasi, kalibrasi, dan validasi serta melakukan evaluasi waktu kerja pada 5 jenis pekerjaan tersebut. Penentuan waktu standar dilakukan dengan teknik pengamatan tidak langsung berbasis aktivitas, dimana metode yang digunakan adalahwawancara
dan FGD. Waktu standar yang dihasilkan digunakan untuk melakukanevaluasi waktu
kerjayang prosesnya dilakukan secara retrospektif dari data tahun 2018. Hasil
dari penelitian diperoleh waktustandar dan jumlah personil yang ideal untuk
jenis pekerjaan kualifikasi, kalibrasi, validasi proses, validasi metode analisis,
dan validasi metode pembersihan. Hasil penelitian ini
juga menunjukkan pada tahun 2018 di PT XYZ terdapat kelebihan personil untuk
pekerjaan validasi proses dan terdapat kekurangan target kerja untuk pekerjaan validasi
metode pembersihan dan validasi metode analisis.
Kata Kunci: waktu, standar, kualifikasi, kalibrasi, validasi
Abstract
Standard
time is an important component in drawing up a work plans. Standard time is
needed in the planning process to make the calculation of workload and the
estimation of the number of personnel required is more accurate. At PT XYZ,
which is engaged in Pharmaceutical Manufacturing, has a problem in the Quality
Assurance Department where the standard time for 5 types of jobs has not been
determined, those are : qualification, process validation, calibration,
analysis method validation, and cleaning method validation. This causes difficulties
in estimating the workload and number of workers required for this type of
work. This study aimed to determine the standard time for qualification,
calibration and validation and to evaluate the work time for these 5 types of jobs.
Determination of standard time is done by using the indirect observation approach,
based on activities, by using interviews and FGD. In this study, the evaluation
of 5 types of jobs was carried out retrospectively from the 2018 data. The
results of the study obtained the ideal standard time and number of personnel
needed for qualification, calibration, process validation, validation of
analysis methods, and validation of cleaning methods. The results of this study
describe that in 2018 at PT XYZ there was an excess of personnel for process
validation and there was a lack of work targets for, validation of cleaning
methods and validation of analytical methods.
Keywords: time,
standard, qualification, calibration, validation
Pendahuluan
Waktu
merupakan salah satu komponen penting dalam sebuah proses. Dalam kegiatan
operasional, waktu yang telah terlewat tanpa dimanfaatkan adalah sebuah
kemubaziran, karena gagal dalam mengkonversi waktu menjadi sebuah hasil yang
memiliki nilai (Hartanti, 2016). Atas dasar hal tersebut
evaluasi terhadap waktu penyelesaian pekerjaan merupakan hal yang penting untuk
dilakukan, karena dengan melakukan evaluasi terhadap waktu penyelesaian
pekerjaan tersebut, kita dapat mengetahui apakah waktu kerja yang dihabiskan
telah termanfaatkan dengan baik. Atas dasar hal tersebut dapat dikatakan bahwa
waktu adalah salah satu intangible aset
perusahaan. Intangible aset merupakan
salah satu sumber daya perusahaan yang juga merupakan faktor penting dari
strategi dalam menyelesaikan sebuah target kerja (Sampurno, 2013). Seringkali untuk
menyelesaikan sebuah pekerjaan, waktu yang diperlukan sangat bervariasi, bahkan
untuk pekerjaan yang sama sekalipun, sehingga dalam hal ini sebuah standar
sangat diperlukan untuk menilai apakah penyelesaian pekerjaan yang telah
dilakukan termasuk dalam kategori cepat, normal atau lambat.
Penetapan
sebuah waktu standar dapat digunakan sebagai acuan dalam menetapkan beban kerja
serta untuk menentukan jumlah personil yang diperlukan (Herjanto, 2017). Perhitungan beban kerja
yang tepat dan akurat akan memitigasi permasalahan yang disebabkan oleh beban
kerja yang tidak seimbang. Ketidakseimbangan beban kerja dapat menimbulkan
permasalahan. Pada sebuah studi beban kerja, diperoleh hasil bahwa beban kerja
memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap tingkat kepuasan kerja dan
tingkat kepuasan kerja memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap
kinerja pegawai (Ali & Farooqi, 2014).
Beban
kerja akan berpengaruh terhadap banyak hal. Pada sebuah penelitian lain
diketahui bahwa beban kerja memiliki pengaruh positif terhadap tekanan kerja
dan memiliki efek terhadap pergantian karyawan (Ngantung, 2015).
Beban
kerja yang tidak teridentifikasi dengan baik dapat menyebabkan beban kerja
terlalu rendah yang memiliki efek terhadap produktivitas dan biaya.Beban kerja
terlalu tinggi yang dapat menimbulkan efek negatif pada kondisi fisik dan
psikologi tenaga kerja (Kusters, 2016).
Adanya waktu standar mengatur strategi operasional akan lebih mudah sehingga
pekerjaan dapat diselesaikan sesuai dengan jumlah yang ditentukan dalam periode
waktu yang telah ditetapkan.
PT
XYZ merupakan salah satu industri farmasi milik negara. PT XYZ memproduksi
berbagai macam jenis obat dengan berbagai macam bentuk sediaan. Sebagai
perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur farmasi tentu bukan hal yang mudah
untuk menjalankan kegiatan operasionalnya dalam memproduksi sediaan farmasi.
Hal ini dikarenakan regulasi dibidang farmasi sangat ketat dibandingkan
regulasi bidang lainnya. Pada Industri Farmasi kualitas, khasiat, dan keamanan
dari produk yang dihasilkan harus terjamin, selain itu perlindungan terdahap
keamanan dan keselamatan pasien yang mengkonsumsi obat juga harus terjaga. Hal
ini yang menyebabkan setiap proses yang dilakukan di Industri Farmasi harus
terkontrol sehingga produk yang dihasilkan tidak hanya aman dan berkualitas
namun juga bermanfaat. Atas dasar hal tersebut Badan POM sesuai fungsinya dalam
hal pengawasan industri farmasi mewajibkan kepada industri farmasi agar
seluruh� metode, instrument, peralatan
ukur, mesin, serta sarana penunjang lainnya yang berkaitan dengan proses
produksi harus melalui serangkaian proses pengujian untuk memastikan peralatan
dan perlengkapan tersebut tidak memberikan pengaruh yang buruk terhadap produk sertamampu
untuk menghasilkan data yang dapat dipercaya. Proses pemastian terhadap metode
atau prosedur disebut dengan validasi sedangkan terhadap mesin, peralatan, dan
sarana penunjang disebut dengan kualifikasi dan terhadap alat ukur disebut
dengan kalibrasi.
Proses
kualifikasi, kalibrasi, dan validasi di PT XYZ sudah terstandarisasi tahapan
kerjanya, hal ini dikarenakan seluruh proses kualifikasi, validasi dan
kalibrasi sudah memiliki prosedur tetap yang telah berlaku sejak lama. Kendati
demikian masih ada permasalahan dimana belum adanya sebuah standar untuk
menetapkan durasi waktu yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan kualifikasi,
kalibrasi dan validasi tersebut. Hal ini menyebabkan sulitnya melakukan
evaluasi terhadap waktu yang telah digunakan untuk melakukan pekerjaan
kualifikasi, kalibrasi dan validasi. Tidak adanya waktu standar juga
menyebabkan kesulitan dalam memperkirakan beban kerja serta jumlah pegawai yang
diperlukan. Disisi lain tidak adanya waktu standar dapat menimbulkan kesulitan
untuk memperkirakan berapa lama sebuah pekerjaan kualifikasi, kalibrasi, dan
validasi harus terselesaikan. Atas dasar itu peneliti ingin menetapkan waktu
standar untuk menyelesaikan pekerjaan kualifikasi, kalibrasi, dan
validasi.Waktu standar yang telah ditetapkan selanjutnya akan digunakan untuk
mengevaluasi waktu rata-rata penyelesaian pekejaan kualifikasi, kalibrasi, dan
validasi selama 1 tahun yaitu pada tahun 2018. Hal ini dilakukan dengan
tujuan data yang diperoleh dari tahun 2018 tersebut dapat dijadikan acuan untuk
menyusun strategi pencapaian kerja di tahun 2020, terkait dengan pekerjaan
kualifikasi, kalibrasi, dan validasi.
Metode Penelitian
Penelitian
ini adalah penelitian kualitatif deskriptif (Cresswell, 2014).
Data yang diperlukan pada penelitian ini akan diobservasi dengan menggunakan
metode pengamatan tidak langsung berbasis aktivitas. Proses pengamatan tidak
langsung dan pengumpulan informasi dapat dilakukan dengan menggunakan metode
wawancara (NB, 2017). Berdasarkan alur
pertanyaannya wawancara dapat dibedakan menjadi 2 yaitu wawancara terstruktur
dan tidak terstruktur (Sugiyono, 2018).
Wawancara
terstruktur merupakan wawancara dengan alur pertanyaan yang sudah didesain
sedemikian rupa. Wawancara terstruktur biasa dilakukan oleh seorang peneliti
yang memang sudah mengetahui atau memiliki pengalaman dibidang yang menjadi
topik wawancara. Wawancara dilakukan untuk mengetahui berapa waktu normal,
waktu tercepat, dan waktu terlambat untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan. Populasi
pada penelitian ini merupakan pelaksana teknis kualifikasi, kalibrasi, dan
validasi yang berkerja di PT XYZ. Responden yang dijadikan sampel adalah
responden yang memiliki pengalaman kerja diatas 6 bulan pada periode Januari
2016 s/d Oktober 2019. �Data hasil
wawancara diolah menjadi kelas interval dengan menggunakan rumus distribusi
frekuensi (Rumus Sturges). Kelas interval tersebut kemudian diberi identitas sebagai
waktu penyelesaian tidak wajar, cepat, agak cepat, normal, agak lambat dan
lambat.Waktu normal yang diperoleh dari hasil pengolahan data ditetapkan
sebagai waktu standar kerja.Waktu standar kerja dalam penelitian ini
ditetapkan dengan satuan hari. Hari yang dimaksud pada penelitian ini adalah
hari kerja yaitu 8 jam.
Proses
evaluasi diawali dengan melakukan pengamatan tidak langsung berbasis target.
Pengamatan dilakukan dengan cara mengkalkulasikan jumlah kegiatan yang
terealisasi selama tahun 2018. Kemudian data yang diperoleh dari tahun 2018
tersebut dievaluasi dengan menggunakan waktu standar yang telah ditetapkan dari
hasil wawancara.Hasil dari wawancara kemudian diperkuat dan dipertajam dengan
melakukan Focus Group Discussion. Focus Group Discussion dilakukan karena data
hasil wawancara masih berupa data mentah yang perlu diolah untuk dapat
ditetapkan sebagai waktu standar. Peserta Focus
Group Discussion adalah pekerja ahli senior dengan masa kerja minimal 3
tahun dan personil dengan jabatan supervisor. Jumlah peserta Focus Group Discussion untuk penelitian
ini adalah 7 orang.
Gambar 1
Alur Proses
Penelitian
Hasil
Dan Pembahasan
A. Kualifikasi
Jumlah personil dalam Tim
Kualifikasi di PT XYZ pada saat penelitian ini dilakukan diketahui berjumlah 3 personil.
Pelaksana Teknis yang memiliki pengalaman (pernah berkerja) sebagai tenaga
teknis kualifikasi di PT XYZ, dengan pengalaman minimal 6 bulan, pada periode Januari 2016 � Oktober 2019 adalah 9 Pelaksana Teknis.
Dari jumlah tersebut tidak ada Pelaksana Teknis yang masuk dalam kriteria
ekslusi sehingga seluruh Pelaksana Teknis tersebut dijadikan sampel pada
penelitian ini. Wawancara dilakukan untuk menanyakan berapakah waktu tercepat
dan waktu terlambat untuk menyelesaikan pekerjaan kualifikasi. Hasil wawancara
terhadap 9 responden menghasilkan18 data yang berupa jumlah hari kerja yang
diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan kualifikasi. Data tersebut seluruhnya
berada dalam rentang 3 � 19 hari kerja. Kemudian data tersebut dibagi menjadi
menjadi beberapa kelas interval dengan menggunakan Rumus Sturges yaitu k = 1 + 3,322 log n dimana k merupakan jumlah kelas
dan n adalah jumlah sampel. Jumlah kelas interval untuk pekerjaan
kualifikasi adalah :�������
k
� = 1 + 3,322 (log n)
����������� =
1 + 3,322 (log 18)
����������� =
1 + 3,322 (1,255)
����������� =
1 + 4,170
����������� =
5,170 ~ 5
Kemudian untuk nilai intervalnya
diperhitungkan sebagai berikut :
i
�� =
����������� =
����������� = 3,2
Maka
nilai interval untuk penetapan waktu standar adalah 3,2 hari kerja.
Tabel 1
Waktu Standar Kualifikasi
Sumber : data yang diolah (2019)
Disepanjang tahun 2018 di
PT XYZ terdapat 65 kegiatan kualifikasi yang berarti pada tahun tersebut
terdapat 65 alat yang dilakukan proses kualifikasi. Jika mengacu waktu normal
yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan kualifikasi adalah 9,40 � 12,60
hari/alat dan jumlah alat yang harus
dikualifikasi ada 65 alat maka jumlah hari kerja yang diperlukan untuk menyelesaikan
pekerjaan tersebut adalah berkisar antara 611-819 harikerja. Jika jumlah
hari kerja untuk 1 personilper tahunadalah 235 hari, maka jumlah personil
diposisi tersebut yang ideal (611-819 hari kerja dibagijumlah hari kerja untuk
1 personilper tahunadalah 235 hari kerja) hasilnya adalah 2,60 � 3,50
personil. Jumlah personil yang masih berkerja sebagai tenaga teknis
kualifikasi pada tahun 2018 adalah 3 personil,maka jumlah tersebut sudah ideal.
Dan target kerja yang ideal untuk jumlah personil 3 orang adalah jumlah waktu
kerja dalam 1 tahun yaitu 3 personil x 235 hari kerja = 705 kemudian dibagi
dengan waktu standar yang telah ditetapkan yaitu 9,40 dan 12,60 sehingga
diperoleh target kerja yang ideal untuk 3 personil adalah 55,95 - 75 alat per
tahun.
B. Kalibrasi
Jumlah Pelaksana Teknis yang pernah berkerja di Bagian Kalibrasi selama periode Januari 2016 � Oktober 2019, sebanyak 8 personil. Dari jumlah tersebut diketahui ada 1 Pelaksana Teknis yang memiliki pengalaman kerja kurangdari 6 bulan sehingga dikeluarkan responden penelitian. Total Pelaksana Teknis yang dijadikan sampel pada penelitian ini menjadi 7 personil.7 personel tersebut diberikan pertanyaan mengenai waktu tercepat dan waktu terlambat yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan kalibrasi. Dari hasil wawancara tersebut diperoleh 14 data. Jawaban tertinggi adalah 2 hari kerja dan jawaban terendah adalah 0,25 hari kerja dengan perhitungan 1 hari kerja adalah 8 jam. Data hasil wawancara kemudian diolah sehingga diperoleh jumlah kelas interval sebagai berikut :���
k
�� = 1 + 3,322 (log n)
����������� =
1 + 3,322 (log 14)
����������� =
1 + 3,322 (1,146)
����������� =
1 + 3,807
����������� =
4,807 ~ 5
Jumlah kelas interval untuk jenis pekerjaan
kalibrasi adalah 5, dan untuk nilai intervalnya diperhitungkan sebagai berikut
:
i
��� =
����������� =
����������� = 0,35
Dari hasil pengolahan data
tersebut kemudian dibuat kelas interval sebagai berikut :
Tabel 2
Waktu Standar Kalibrasi
Sumber: data yang diolah (2019)
Selama tahun 2018 di PT
XYZ terdapat 954 alat ukur yang dikalibrasi. Pada tahun 2018 jumlah Pelaksana
Teknis Kalibrasi di PT XYZ sebanyak 4 personil. Jika mengacu pada waktu normal
yang diperlukan untuk melakukan kalibrasi adalah 0,95 � 1,30 hari/kegiatan dan
jumlah alat yang harus dikalibrasi adalah 954 maka jumlah hari kerja yang diperlukan
untuk melakukan kalibrasi (untuk 954 alat tersebut) adalah 906,3 � 1240,2 hari.
Jika waktu kerja rata-rata personil kalibrasi per tahun adalah 235 hari maka
jumlah personil yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan kalibrasi adalah
3,85 � 5,27 personil, dibulatkan menjadi 4 � 5 personil. Jika dibandingkan dengan jumlah personil yang ada pada tahun 2018 yaitu 4
personil maka untuk bagian kalibrasi bisa dikatakan sudah ideal.
Target
kerja yang ideal untuk jumlah tersebut berdasarkan hasil waktu standar yang
telah ditetapkan dihitung dengan cara mengalikan jumlah personil yang tersedia
dengan jumlah waktu kerja dalam 1 tahun yaitu 4 personil x 235 hari kerja = 940
hari kerja kemudian dibagi dengan waktu standar yang telah ditetapkan yaitu
0,95 dan 1,30, diperoleh target kerja yang ideal untuk tim kalibrasi dengan 4
personil yaitu723,0 � 989,5 alat per tahun sehingga dalam hal ini target
kerja untuk jenis pekerjaan kalibrasi sebanyak dari 954 alat/tahun sudah ideal karena masih berada dalam rentang target kerja
yang ideal yaitu 723,0 � 989,5 alat/tahun.
C. Validasi Proses
Pada
periode Januari 2016 � Oktober 2019 diketahui terdapat 9 Pelaksana Teknis
validasi proses. Hasil observasi menunjukkan tidak ada pelaksana teknis yang
berpengalaman kurang dari 6 bulan pada periode tersebut sehingga tidak ada
sampel yang masuk dalam kriteria eksklusi. Dari hasil wawancara 9 responden
diperoleh data waktu tercepat dan waktu terlambat untuk penyelesaian pekerjaan
validasi proses. Waktu tercepat adalah 4 hari kerja dan waktu terlambat adalah
23 hari kerja. Jumlah kelas interval untuk pekerjaan
validasi proses adalah :���������
k
�� = 1 + 3,322 (log n)
����������� =
1 + 3,322 (log 18)
����������� =
1 + 3,322 (1,255)
����������� =
1 + 4,170
����������� =
5,170 ~ 5
Kemudian untuk nilai intervalnya
diperhitungkan sebagai berikut :
i
��� =
����������� =
����������� = 3,8
Dari hasil pengolahan data
tersebut kemudian dibuat kelas interval sebagai berikut :
Tabel 3
Waktu Standar Validasi
Proses
Sumber: data yang diolah (2019)
Selama tahun 2018 di Sub
Bagian Validasi Proses PT XYZ jumlah Pelaksana Teknis didalam tim kalibrasi
sebanyak 3 personil dan jumlah target kerja selama tahun 2018 adalah 49
sediaan. Jika mengacu pada waktu normal yang diperlukan untuk mengerjakan
validasi proses adalah 11,6 � 15,4 hari dan jumlah sediaan yang harus
divalidasi pada tahun 2018 adalah 49 sediaan, maka jumlah hari yang diperlukan
untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut (49 sediaan) adalah 568,4 � 754,6 hari.
Jika jumlah waktu rata-rata hari personil per tahun adalah 235 hari maka jumlah
personil yang diperlukan adalah sebanyak 2,41 � 3,21, dibulatkan menjadi 2 � 3
personil. Jika dibandingkan dengan jumlah personil yang ada saat ini yaitu 4
personil maka jumlah tersebut bisa dikatakan melebihi jumlah ideal yang
diperlukan, sehingga menyebabkan salah satu diantara keempat personil tersebut
lebih banyak idle yang dapat meningkatkan
beban perusahaan. Berdasarkan hal tersebut jika dihitung target kerja yang
ideal untuk jumlah personil yang tersedia (4 personil) dikalikan jumlah waktu
kerja selama 1 tahun adalah 235 hari kerja sehingga total waktu kerja untuk
bagian validasi proses adalah 940 hari kerja dibagi dengan waktu standar yang
telah ditetapkan yaitu 11,6 - 15,4�
hari/sediaan maka diperoleh jumlah target kerja yang ideal untuk 4
personil adalah 61,0 � 81,0 metode/tahun.
D. ValidasiMetodeAnalisis
Pada periode Januari 2016 � Oktober 2019 �terdapat 6 Pelaksana Teknis validasi metode
analisis yang pernah berkerja di PT XYZ. Tidak ada perlaksana teknis yang masuk
dalam kriteria ekslusi. Dari jawaban responden, diperoleh data sebanyak 12
data. Waktu tercepat untuk menyelesaikan pekerjaan validasi metode analisis
dari jawaban responden adalah 2 hari kerja dan waktu terlambat adalah 15 hari
kerja. Jumlah kelas interval :
k �� =
1 + 3,322 (log n)
����������� = 1 + 3,322 (log 12)
����������� = 1 + 3,322 (1,079)
����������� = 1 + 3,585
����������� = 4,585 ~ 5
Untuk nilai intervalnya adalah :
i �� =
����������� =
����������� = 2,6
Sehingga diperoleh kelas
interval sebagai berikut.
Tabel 4
Waktu Standar Validasi
Metode Analisis
Sumber: data yang diolah (2019)
Pada tahun 2018 terdapat 2 Pelaksana
Teknis Validasi Metode Analisis yang aktif berkerja. Jika mengacu pada waktu
normal yang diperlukan untuk menyelesaikan validasi metode analisis adalah 7,20
s/d 9,80 hari dan jumlah metode yang harus divalidasi adalah 46 metode maka
jumlah hari yang diperlukan adalah sebanyak 331,2 � 450,8 hari. Jika jumlah
waktu kerja rata-rata personil per tahun adalah 235 hari kerja maka jumlah
personil yang diperlukan untuk mengisi posisi pelaksana teknis validasi metode analisisantara
1,44 � 1,96 personil jika dibulatkan menjadi 1 � 2 personil. Jika dibandingkan
dengan jumlah personil yang tersedia saat ini yaitu 2 personil maka jumlah
personil yang ada saat ini masih masuk dalam posisi ideal namun untuk target kerja berdasarkan waktu standar yang telah ditetapkan masih dapat
ditingkatkan lagi. Jumlah target kerja yang ideal untuk jumlah personil yang
tersedia pada tahun 2018 dihitung dengan cara mengalikan jumlah personil yang
tersedia dengan jumlah waktu kerja, yaitu 2 personil x 235 hari kerja = 470
hari kerja, kemudian dibagi dengan waktu standar yang telah ditetapkan yaitu
7,2 - 9,8 hari sehingga diperoleh target kerja yang ideal untuk 2 personil adalah
48,0 - 65,2 metode/tahun, sehingga dalam hal ini target kerja untuk
jenis pekerjaan validasi metode analisis sebanyak 46 metode/tahun dapat ditingkatkan lagi karena masih berada diluar rentang
target kerja yang ideal yaitu 48,0 - 65,2 metode/tahun.
E. ValidasiMetodePembersihan
Selama periode Januari 2016 � Oktober 2019 diketahui jumlah Pelaksana Teknis yang pernah berkerja di PT XYZ ada 6 personil, namun
yang memenuhi kriteria untuk menjadi responden
sebanyak 5 personil. Hal ini dikarenakan 1 orang Pelaksana Teknis memiliki pengalaman kurang dari 6 bulan sehingga
termasuk dalam kriteria eksklusi dan tidak dapat dijadikan
sampel pada penelitian ini. Dari
hasil wawancara diperoleh data sebanyak 10 data. Dari hasil tersebut diketahui
bahwa waktu tercepat yang dibutuhkan oleh seorang pelaksana teknis untuk
menyelesaikan pekerjaan validasi metode pembersihan adalah selama 3 hari kerja
dan waktu terlambat adalah 10 hari kerja. Data tersebut diolah untuk menentukan
jumlah dan kelas intervalnya sehingga diperoleh hasil sebagai berikut :
Jumlah
kelas interval :�����
k
�� = 1 + 3,322 (log n)
����������� =
1 + 3,322 (log 10)
����������� =
1 + 3,322 (1,000)
����������� =
1 + 3,322
����������� =
4,322 ~ 4
Jumlah kelas interval untuk jenis
pekerjaan kalibrasi adalah 5. Dan untuk nilai intervalnya diperhitungkan
sebagai berikut :
i
��� =
����������� =
����������� = 1,75
Berdasarkan perhitungan diatas
diperoleh kelas interval sebagai berikut:
Tabel 5
Waktu Standar Validasi Prosedur Pembersihan
Selama tahun 2018 di PT
XYZ jumlah kegiatan validasi metode pembersihan yang dilakukan sebanyak 30
kegiatan.Pada tahun 2018 jumlah personil yang berkerja di Bagian Validasi
Metode Pembersihan adalah 1 orang. Jika mengacu pada tabel kelas interval, yang
akan dijadikan waktu standar adalah kategori agak cepat. Jika mengacu pada waktu
agak cepat waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan validasi
prosedur pembersihan adalah sebanyak 4,75
s/d� 6,50 hari dan jumlah metode yang
harus divalidasi adalah sebanyak 30 metode maka jumlah hari yang diperlukan
untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut adalah 142,5 � 195 hari kerja kemudian
jika menghitung jumlah rata-rata hari kerja personil per tahun adalah 235 hari
maka jumlah personil yang ideal untuk menempati posisi pelaksana teknis
validasi pembersihan adalah sebanyak 0,60 � 0,82 personil (dibulatkan menjadi 1
personil). Jika melihat jumlah metode yang divalidasi yaitu 30 metode maka
target kerja tersebut masih kurang karena hasil jumlah personil yang diperlukan
yaitu 0,60 � 0,82 personil. Jika jumlah hari kerja rata-rata personil yaitu 235
hari kerja dan waktu normal yang diperlukan untuk 1 metode yaitu 4,75 s/d� 6,50 hari maka metode yang dapat diselesaikan
oleh 1 orang pelaksana teknis tersebut seharusnya berkisar antara 36,15 � 49,47
metode sehingga dalam hal ini perusahaan dapat meningkatkan target kerja untuk
personil tersebut dari sebelumnya 30 metode menjadi antara 36 - 49 metode.
Kesimpulan
Hasil penetapan diperoleh waktu standar untuk masing-masing jenis pekerjaan diantaranya waktu standar untuk pekerjaan kualifikasi
adalah 9,40 - 12,60 hari
kerja, waktustandarkalibrasiadalah 0,95 - 1,30 hari kerja, waktustandarvalidasi proses 11,60 - 15,40 hari kerja, waktu standar untuk
validasi metode analisis adalah 7,20 - 9,80 hari kerja, waktu standar untuk
validasi metode pembersihan adalah 4,75 � 6,50hari kerja.
Berdasarkan hasil dari perhitungan waktu kerja untuk posisi
Pelaksana Teknis Validasi
Proses maka disarankan kepada manajemen Bagian Pemastian Mutu di PT XYZ untuk mengurangi jumlah personil pada posisi Pelaksana Teknis Validasi Proses dari sebelumnya 4 personil menjadi 2 � 3 Personil atau meningkatkan target kerja untuk tim
validasi proses (4 personil) tersebut dari
sebelumnya 49 sediaan/tahun menjadi 61,0 � 81,0 sediaan/tahun. Berdasarkan hasil dari perhitungan
waktu kerja untuk posisi Pelaksana
Teknis Validasi Metode Analisis maka disarankan
kepada manajemen Bagian Pemastian Mutu di PT XYZ untuk meningkatkan jumlah target kerja untuk tim validasi
metode analisis yang berjumlah 2 personil dari sebelumnya 46 metode/tahun menjadi
48,0 - 65,2 metode/tahun.
Berdasarkan hasil dari perhitungan waktu kerja untuk posisi
Pelaksana Teknis Validasi Metode Pembersihan maka disarankan kepada manajemen Bagian Pemastian Mutu di PT XYZ untuk meningkatkan jumlah target kerja untuk pelaksana validasi metode pembersihan
yang berjumlah 1 personil dari sebelumnya 30 metode/tahun menjadi
36,0 � 49,0 metode/tahun.
Ali, Sobia, & Farooqi, Yasir Aftab.
(2014). Effect of work overload on job satisfaction, effect of job satisfaction
on employee performance and employee engagement (a case of public sector
University of Gujranwala Division). International Journal of
Multidisciplinary Sciences and Engineering, 5(8), 23�30. Google Scholar
Cresswell, John W. (2014). Research
Design : Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed. Yogyakarta:
Pustaka Belajar.
Hartanti, Lusia Permata Sari. (2016). Work
measurement approach to determine standard time in assembly line. International
Journal of Management and Applied Science, 2(10), 192�195. Google Scholar
Herjanto, Eddy. (2017). Manajemen
Operasi (Edisi 3). Grasindo. Google Scholar
Kusters, Ren�e. (2016). Workload and
Burnout: The Moderating Role of Employee Perceived Human Resource Management. Journal
of Business Research, 7(9). Google Scholar
NB, Haryati S. Hertin. (2017). Improving
Manpower Propductivity Through Workload Analysis (WOLA) Dalam : Risalah
pelatihan penyusunan Workload Analysis (WOLA). Jakarta: PT Kimia Farma
(Persero) Tbk. Plant Jakarta.
Ngantung, Gabriela R. (2015). The Effect of
Job Stress, Workload and Work Environment on Employee Turnover (Case Study At
Pt Hasjrat Abadi Manado). Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi, 15(5). Google Scholar
Sampurno. (2013). Manajemen Stratejik :
menciptakan keunggulan bersaing yang berkelanjutan (Edisi keti).
Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Sugiyono. (2018). Metodologi Penelitian
Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Copyright holder: Irvan Bastian, Wahono Sumaryono, Kosasih (2022) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia |
This article is licensed
under: |