Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN:
2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No.
5, Mei 2022
PERAN KEPEMIMPINAN KYAI DALAM MEMBENTUK KARAKTER SANTRI DI PONDOK
PESANTREN AL-MASHDUQIAH PATOKAN KRAKSAAN PROBOLINGGO
Malikul Habsi, Muhammad Ainul
Yaqin
Universitas Nurul
Jadid Paiton Probolinggo, Indonesia
Email: [email protected], [email protected]
Abstrak
Pondok Pesantren merupakan lembaga Islam yang memiliki tujuan yang mulia, yang mana di dalamnya ada unsur-unsur
pondok salah satunya disebut santri� untuk
menjadi santri yang berguna dan bisa berperan aktif di masyarakat, maka dibutuhkan pendidikan karakter saat menjalani
kehidupan di Pondok Pesantren, di dalam Pondok Pesantren dibutuhkan figure pemimpin yang bisa memberikan contoh dan suri tauladan terhadap santri,. KH. Mukhlisin Sa�ad adalah figur
yang penyayang dan penyabar
dalam mendidik karakter santri, sehingga banyak dari santri ataupun
alumni yang sangat mengangumi beliau.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode
kualitatif yang mana� sumber hasil didapat dari
hasil wawancara ke narasumber yang sudah ditentukan. Hasil penelitian membuktikan bahwasanya peran kepemimpinan Kyai begitu sangat urgen bagi kehidupan
masyarakat Pondok Pesantren khususnya para santri di Pondok Pesantren Al-Mashduqiah.
Kata kunci: Kepemimpinan kyai, Karakter santri
Abstract
Islamic boarding school is an Islamic
institution that has a noble purpose, in which there are elements of the
cottage, one of which is called santri. To become
students who are useful and can play an active role in society, character
education is needed when living life in Islamic boarding schools, In Islamic
boarding schools, a leader figure is needed who can provide examples and role
models for students. KH. Mukhlisin Sa'ad. is a figure who is compassionate and patient in
educating the character of students, so that many of the students or alumni
greatly admire him. The method used in this study is a qualitative method
in which the source of the results is obtained from the results of interviews
with predetermined sources. The results of the study prove that the leadership
role of the kyai is very urgent for the life of the Islamic boarding school
community, especially the students at the AlIslamic
Boarding School Mashduqiah.
Keywords: Leadership of Kyai, Character of Santri
Pendahuluan
Pesantren merupakan sebuah tempat bagi
santri untuk belajar agama secara mendalam dengan merujuk ke Al-Qur�an, Hadist dan kitab kuning.(Safi`i, 2020) dan� (Safebriyansyah & Munir,
2021)Menurut Manfred Ziemek
bahwa pesantren mempunyai tujuan yang membentuk santri yang berkeadilan dan responsif dengan lingkungan dan masyarakat (Hadi, 2020). Bahkan menurut muhibah (2016) lembaga Pesantren adalah lembaga yang sangat menakjubkan (Muhibah, 2016) khususnya di
era Industri 4.0 ini. Namun berbeda menurut
Abdurrahman Pesantren sangat sakral
sehingga harus terpisah dari kehidupan
sekitarnya (Aini, 2020) Karena pada hakikatnya
pendidikan di pesantren tidak meninggalkan sistem pendidikan Islam tradisional (Pendidikan &
Pembelajaran, 2020) Yang hanya identik dengan makna keIslaman melainkan juga indigeneous (kemasyarakatan) (Aziz, H. & Taja, 2016) Namun keberadaan Pondok Pesantren tidak lepas dengan
peran kepemimpinan kyai
yang termasuk unsur terpenting dari unsur-unsur Pondok Pesantren yang lain yaitu,
masjid, Al-Qur�an, santri, kitab-kitab dan asrama.(Ela Yuniar, Mohammad
Afifulloh, 2020) Kyai sebagai titik pusat intruksi
untuk semua kegiatan Pondok (Aini, 2020). Kepemimpinan
kyai sangat disegani oleh santri
hal ini karena
figur kyai mempunyai kepemimpinan kharismatik atau wibawa yang sangat besar terhadap santri dan masyarakat. (Hutagalung, 1967) dan (Rojak et al., 2021).
Dewasa ini, sosok kyai bukan hanya memberi
bimbingan rohani (mursyid) (Lionetto et al., 2020) namun juga sebagai perancang (arsitektur), pendiri dan pengembangan (developer),
sekaligus sebagai seorang pemimpin dan pengelola (leader dan manajer)� (Arif & Muhammad, 2015), Sosok kyai juga salah satu pusat khazanah keilmuan yang mempunyai kelebihan yang selalu dikaji dari berbagai
aspek (Pramitha, 2020) (Salis, 2020) dan kyai juga mempunyai
keunikan tersendiri dalam sistem kepemimpinannya
(Bashori, 2019) kata
Akmal Mundiri dan bariroh, kyai
menggunakan situsional dalam membimbing para santri atau masyarakat.(Mundiri & Bariroh, 2019) maju tidaknya sebuah
pesantren banyak ditentukan oleh sosok kyai, karena pesantren berkembang kerena sosok kyai yang bisa memimpin dengan baik, begitupun sebaliknya (Syarif, 2017)
Setiap pengasuh Pondok Pesantren berharap santrinya mempunyai karakter minimal seperti kyai tersebut. (Membentuk et al., 2020) santri merupakan aset berharga bagi
penerus bangsa, khususnya disaat terjun dimasyarakat, aspek yang terpenting adalah pembenukan karakter santri. Dengan krisisnya akhlak dan moral yang menjadi fenomena di Indonesia, maka pendidikan karakter yang diterapkan di pondok pesantren sangatlah dibutuhkan dan dicari oleh masyarakat. (Muali et al., 2020) menurut aziz pesantren
merupakan lembaga pendidikan yang menerapkan pendidikan karakter. (Aziz & Ahmad, n.d.) dengan beragamnya karakter santri yang berbeda-beda, disinilah Seni kepemimpinan kyai dalam membimbing santri. (Rasyidi, 2019) salah satu kyai yang mempunyai kepemimpinan dan suri tauladan yang baik dalam membentuk karakter santri yaitu KH. Mukhlisin Sa�ad Pengasuh Pondok Pesantren Al-Mashduqiah, Patokan Kraksaan Probolinggo.
Metode Penelitian
Metode yang digunakan peneliti yaitu pendekatan kualitatif untuk mengkaji penelitian secara detail, jenis penelitian
deskriptif. Sumber data penelitian didapatkan dari pimpinan Pondok
Pesantren Al-Mashduqiah (purpose
sampling) namun juga mempertimbangan model snowball
sampling. Adapun teknik pengumpulan
data dengan teknis observasi partisipan, teknik wawancara mendalam, dan dokumentasi. Sedangkan teknis analisis datanya dengan cara mengumpulkan
data, mereduksi data, mendisplay
data, dan mengambil kesimpulan.
Sedangkan untuk keabsahan datanya menggunakan trianggulasi, yaitu uji data antara sumber data, metode, teknik pengumpulan data, dan teori). Selanjutnya penelitian ini dilakukan sampai perpanjangan waktu dan biaya bila diperlukan.
Hasil dan Pembahasan
4.1 Sejarah Pondok Pesantren Al-Mashduqiah
�� Pondok Pesantren Al-Mashduqiah lahir sebagai upaya partisifatif
dalam mewujudkan cita-cita luhur �mengembalikan kejayaan Islam dan kaum Muslimin� (izzul Islam wal Muslimin). Ia berdiri
di atas sebidang tanah seluas 5,6 Ha. Yang merupakan wakaf dari alm. KH. Badri Mashduqiah, perintis dan pendiri Pondok Pesantren Badridujja Kraksaan Probolinggo.
Pondok Pesantren Al-Mashduqiah berdiri pada 08 juli 1998 bertepatan pada 13 Rabiul Awwal 1419, tepatnya di Kelurahan Patokan kecamatan Kraksaan kabupaten Probolinggo namun suasana lingkungannya masih asri, tenang,
aman, dan sejuk, sehingga sangat mendukung terciptanya semangat belajar yang tinggi dan memungkinkan pengembangan bermacam potensi santri.
Pondok Pesantren Al-Mashduqiah bernaung di bawah majlis Riasah Ma�ahid Badridujja yang dipimpin KH. Musthofa Qutbi Badri putra tertua alm. KH. Badri Mashduqi. Majlis Riasah Ma�ahid ini juga membawahi berbagai lembaga lain yang dirintis dan dicita-citakan oleh KH. Badri Mashduqi,
yaitu: 1. Pondok Pesantren Badridujja Kraksaan, 2. Panti Asuhan Al-Mabrur, Kraksaan.
� �
4.2. Gaya
kemimpinan KH. Mukhlisin Sa�ad
Keteladanan kyai melalui perkataan dan tindakan terus diikuti oleh santrinya� walaupun sudah menjadi alumni yang hidup di masyarakat. Suri tauladan kyai yang bukan hanya memberikan ilmu namun langsung
memberikan contoh apa yang sudah dijelaskan kepada para santrinya. adapun dalam mata peneliti,
gaya kepemimpinan yang dimiliki kyai yaitu sebagai berikut :
a.
Kepemimpinan
Transformasional
Menurut penelitian lee & cho (2016) secara spesifik kepemimpinan dapat mempengaruhi kepuasan kinerja sebuah organisasi khususnya generasi milineal saat ini.(Dan et
al., 2021) kepemimpinan yang bermutu juga harus mempunyai target yang terukur, karena dengan adanya
target yang mengacu pada skala
prioritas waktu dapat meningkatkan kinerja yang efektif. (Prasetyo
& Anwar, 2021) dengan gaya kepemimpinan transformasional juga bisa membawa perubahan-perubahan yang lebih mendasar (Avolio & Bruce,
1997). Karena memang untuk mewujudkan kinerja organisasi yang bermutu diperlukan kepemimpinan transformasional (M.
Kepemimpinan et al., n.d.) dengan ini bisa membentuk
karater santri.
Makna tranformasional berasal dari kata to transform,
yang mempunyai arti mengubah
sesuatu menjadi bentuk lain yang berbeda, kepala sekolah disebut sebagai pemimpin yang transformasional jika mampu mengubah
energi, sember daya manusia ataupun
instrument mencapai tujuan
reformasi sekolah. Di Pondok
Pesantren Al-Mashduqiah KH.
Mukhlisin Sa�ad juga menerapkan gaya tersebut dengan membangun hubungan yang baik dengan bawahan
dalam mempertimbangkan prioritas dan demotrasi individu dalam pertemuan dengan mereka untuk pengembangan
diri yang berprestasi. Tentunya beliau mempertimbangkan bersama
guru-guru dalam menjalankan
perencanaan dan dalam memecahkan masalah.�
Kepemimpinan KH. Mukhlisin Sa�ad adalah pemimpin
yang transformational dengan membangun
pengkaderan melalui putra atau santri
yang sudah senior yang diberinya
tanggung jawab untuk membantu mengembangkan pondok. Beliau Memberikan motifasi dan nasehat kepada para stafnya sehingga para guru sebagai semangat dalam menjalankan tugasnya dan ini selaras dengan
apa yang dipaparkan oleh mashuri dan yang lain, bahwa konsep kepemimpinan trasnsformasional merupakan konsep memotifasi bawahan. (Mashuri,
2020),(Bashori,
2019), (Islam et
al., 2015), (Kaihatu,
2007) dan (Rafiuddin,
2015) dengan sifat-sifat beliau yang terpuji, semangatnya, daya tarik pribadinya,
keuletan dalam mendidik santri, dan kedisiplinannya dalam memimpin sehingga santri sangat mengguminya. (Susiawan
& Muhid, 2015)
Dalam kepemimpinan transformasional mempunyai unsur-unsur diantaranya : inpirasi, intelektual, dan pertimbangan individual.(Diana et
al., n.d.) Kyai mempunyai sifat yang menginpirasi santri dan para guru, beliau mengadakan apel pagi dengan seluruh
dewan guru setiap minggu dengan tujuan bisa
menginpirasi para guru dalam
menjalani kegiatan dan amanah di pondok, sisi lain beliau juga sering keliling pondok saat jam bimbingan malam dan belajar bersama santri serta mengajarnya,
beliau juga seorang yang intelek, yaitu cinta terhadap ilmu, dalam banyak
forum beliau berbicara dengan adanya rujukan
yang jelas dan sangat tidak
suka bagi santri apalagi para guru yang mengambil suatu ilmu tanpa refrensi
yang jelas.
b.
Kepemimpinan
Karismatik
Kepemimpinan karismatik merupakan konsep kepemimpinan yang mampu memberikan efek yang luar biasa terhadap
pengikutknya (Jati,
2014) (Rizkianto,
2020) (Budiadi,
2016) dan (Artatina,
2020) karisma berasal dari bahaya
yunani yang artinya �anugrah�(Qori,
2017) menurut (wibowo: 2013) charismatic leadership adalah
kemampuan mempengaruhi pengikut dengan didasari supranatural, talenta,
dan kekuasaan atriktif (Sonny Eli
Zaluchu, 2021b) dan (Zahrah
& Anitra, 2020), juga mereka yang mempunyai visi dan misi dasar yang kuat sehingga keberhasilan
dan capaian dapat dirasakan oleh pengikutnya. (Jurnal et
al., 2021), (Johan et
al., 2021) dan (Hariyadi,
2020) konsep kepemimpinan ini sudah ditemukan sejak abad ke-19 oleh Max Weber (Johan et
al., 2021)
kepemimpinan kharismatik yang dimiliki KH. Mukhlisin Sa�ad bisa dilihat
dari sisi kewibawaannya, karena beliau bukan hanya
berbicara ilmu namun mengimplementasikan ilmu dalam kehidupan
sehari-hari dan di dalam mengajar dan membimbing santri sampai di dalam mengembangkan perekomomian kreatif Pondok Pesantren Al-Mashduqiah. Dan beliau bisa menghilangkan rasa tertekan kearah tindakan positif, ini selaras dengan
pernyataan. (Hutagalung,
1967)
c.
Kepemimpinan
Demokratis
Kepemimpinan demokratis yaitu cara seorang
pemimpin dalam menghadapi bawahan dan pemerintahannya dengan menggunakan metode pembagian tugas kepada bawahan secara merata dan adil, kemudian pemilihan tugas tersebut dilakukan terbuka, semua pihak boleh menyampaikan
saran serta diakui haknya, sehingga tugas disepakati bersama.(Nines,
2021) dan ini seirama dengan apa yang dikatakan Sari bahwa kepemimpinan� demokratis ialah cara seorang
pemimpin dengan melibatkan bawahannya dalam menjalankan tugas organisasi (Sari et
al., 2020)� sehingga beban kerja organisasi merupakan tanggung jawab bersama, patuh dan senang hati dalam menyelesaikan
masalah, sehingga terjalin hubungan yang baik antara atasan
dan bawahan. (Saputra
et al., 2021)
Sedangkan ciri-ciri kepemimpinan moderatis ialah proses pengambilan keputusan dengan menghargai pendapat bawahan, mendengarkan kritik dan saran dan melakukan kerja sama dengan
bawahan. (Sonny Eli
Zaluchu, 2021c) gaya kepemimpinan
satu ini juga bersifat ramah dalam komunikasi, selalu melayani dan menolong bawahannya dengan memberikan nasehat, memberikan arahan pada saat dibutuhkan, uniknya setiap anggota dibantu dalam mengembangkan
potensinya masing-masing sehingga
juga berkembang karirnya
dan memiliki kesempatan menduduki jabatan sebagai pemimpin (Gitleman,
2014)� kepemimpinan demokratis juga memiliki pendekatan yang bersifat adil dan mufakat, seorang pemimpin harus mendengarkan dan menerima masukan.(Demokratis
& Tua, 2020) dengan menggunakan kepemimpinan demokratis maka seorang pemimpin berlandasan bahwa organisasi akan bejalan dan dapat mencapai tujuan yang ditetapkan apabila masalah yang ada di selesaikan secara bersama.(G.
Kepemimpinan et al., n.d.)
gaya kepemimpinan demokratis merupakan gaya kepemimpinan yang pastisipatif, gaya ini seorang pemimpin
menyadari bahwa tugasnya ialah mengkoordinasi pekerjaan dan tugas� dari seluruh anggotanya,
dengan meningkatkan rasa tanggung jawab dan kerjasama dari semua anggotanya.(Mundiri,
2011) Seoarang pemimpin yang mempunyai gaya demokratis mengetahui bahwa organisasi atu lembaga bukanlah sebuah masalah pribadi� ataupun individual, akan tetapi kekuatan organisasi terletak pada partisipasi aktif dari anggota dan mampu mendengarkan saran, pendapat, maupun sebuah kritikan dari semua pihak
dan mampu menfaatkan keungulan setiap individu (Perpustakaan
et al., 2019)
4.3.� Peran Kepemimpianan Kyai dalam membentuk karakter
santri
a.
Kyai sebagai pengasuh
KH. Mukhlisin Sa�ad dengan didampingi
istrinya Nyai, Hj. Zulfa Badri menjadi pengasuh Pondok Pesantren Al-Mashduqiah sejak tahun 1998, beliau termasuk pengasuh yang bertanggung jawab dan sangat memperhatikan perkembangan santrinya, semenjak awal berdirinya pondok beliau menerapkan
kurikulum dan sistem gontor, yang mana untuk mengendalikan semua kegiatan santri diawasi oleh penggurus kamar dan pengurus Organisasi santri yang disebut ISMAH untuk santri putra dan ISWAH untuk santri putri,
dengan adanya organisasi ini, beliau dapat mengajarkan
sebuah pengalaman dalam Keorganisasian dan Kepemimpinan, setiap tahun diadakan pergantian pengurus dan diganti oleh pengurus baru demi melanjutkan istafet keorganisasian santri, disana beliau mengajarkan akan tanggungjawab dalam mengemban amanah dalam organisasi.�
Terkait dengan pembentukan karakter santri, Beliau aktif dalam menjaga,
mendidik dan mengontrol
para santrinya agar bisa berkembangan dengan baik, dan disaat beliau ada kepentingan
di luar pondok, maka beliau mengotrol
santri lewat asatidz dan guru, tentang segala sesuatu yang ada pada santri beliau mengontrol langsung dan mencari solusi setiap ada
kendala, dengan kasih sayang beliau
yang selalu memberikan hal yang positif di mata santri.
Beliau sangat memperhatikan terhadap kesehatan santri, khususnya pada waktu pandemi sekarang
ini, beliau mewajibkan kepada seluruh santri dan semua warga pondok
untuk mengikuti protokol kesehatan dan setiap hari diadakan
senam bersama yang dipimpin
langsung oleh beliau. Contoh� Beliau sebagai pengganti orang tua di dalam pesantren,
dalam membentuk karakter santri beliau sangat tegas dan mengayomi serta mendidik santri. Disamping itu beliau
juga peduli terhadap
guru-guru khususnya yang bermukim
di Pondok Pesantren, tidak jarang beliau
memberikan nasehat terkait pondok ataupun untuk pribadi
para guru.�
Di Pondok Pesantren Al-Mashduqiah mempunyai serangkaian kegiatan yang mendidikan karakter santri untuk berorganisasi dan kepemimpinan untuk mempersiapkan diri santri dalam memimpin
dan mengawasi santri, contohnya� NKM (Ngaji Kepemimpinan Dan Menejemen) yang setiap tahun dilaksanakan
dan diikuti oleh santri kelas II MA, selain itu terdapat pengurus
kamar untuk mengatur dan membimbing santri khusus di kamar.��
b. ��Kyai sebagai
penasehat
��Selain sebagai pengasuh beliau juga berperan sebagai penasehat, hal ini terlihat di� saat beliau memberi nasehat kepada santri, pengurus dan dewan guru
pada saat acara-acara pondok.
Beliau adalah sosok yang memiliki pengetahuan yang luas� dalam
menyampaikan nasehat beliau kepada santri,
dengan pengalaman beliau saat mencari
ilmu di Pondok Pesantren Al-Amin Prenduan dan
PMDG Ponorogo.
Pengalaman itu juga beliau sampaikan banyak forum yang beliau sempatkan untuk memberikan nasehat dan motifasi terhadap santri, diantaranya disaat acara-acara rutin pondok, seperti kegiatan PROSPEK (Program Orientasi
dan Perkenalan Kampus) yang
meliputi PORSENI (Pekan Olahraga
dan Seni) kegiatan ini adalah kegiatan
rutin setiap awal tahun yang mana panitia pelaksananya dikelola oleh santri kelas akhir (kelas
III MA) di dalamnya terdapat
bermacam-macam perlombaan olahraga dan seni diantaranya sepak bola, bola voli, sepak takraw, basket, kaligrafi, lukis, graffiti. EPEL
TAHUNAN & KHUTBATUL ARSY (Perlombaan baris-berbaris antar konsulat/daerah), LP3 (Lomba perkemahan penegak penggalang), dan PANGGUNG
GEMBIRA yaitu acara puncak dari rentetan kegiatan
PROSPEK.
Tidak hanya kepada santri, namun kepada para guru yang mukim
di pondok, tidak jarang disaat rapat
mingguan untuk evaluasi kegiatan formal ataupun nonformal, beliau memberikan nasehat kepada guru-guru,. Jika beliau tidak ada
dipondok, maka beliau sampaikan lewat grub WA ataupun langsung menelfon, diantara yang beliau bahas saat rapat
ialah dalam kedisiplinan para guru saat mengajar, keterlambatan dan ketidakhadiran guru dicatat oleh staf pengajaran untuk di umumkan saat rapat kamisan.�
�Diantara yang beliau lakukan untuk memberikan
peran kepada santri yaitu mengadakan
rapat rutin mingguan, dihadiri oleh seluruh asatidz dan asatidzah,� yang diadakan setiap hari kamis yang biasa disebut rapat
kamisan, dirapat inilah kyai mengevaluasi kegiatan santri dari kegiatan formal (dalam kelas) ataupun
nonformal (di luar kelas)
yang mana dalam hal ini Staf pengajaran
yang memberikan informasi terhadap kegiatan formal, dari keterlambatan para guru dan
guru yang absen dibacakan saat rapat berlangsung,
sedangkan informasi kegiatan di luar kelas santri dilaporkan
oleh staf pengasuhan santri, staf pengasuhan
santri mencatat dan mendata santri yang bermasalah, fasilitas yang bermasalah dan kegiatan yang tidak berjalan efektif, semua itu sampaikan dalam
rapat tersebut untuk dicarikan solusi bersama pengasuh.
c. Kyai
sebagai pendidik
Kyai adalah salah satu figur yang mengutamakan pendidikan di Pondok Pesantren khususnya pendidikan karakter.� Di pondok pesantren mempunyai kegiatan setengah tahunan yaitu pembacaan peraturan-peraturan pondok guna memberikan rambu-rambu kepada seluruh santri dalam menjalankan kehidupannya di pondok pesantren, dalam hal ini dilaksanakan
oleh staf pengasuhan santri. Dan� adanya
figure kyai sangat membantu dalam
berjalannya kedisiplinan di
Pondok Pesantren Al-Mashduqiah. Selain mengajar di kelas beliau juga mengajar kitab kuning setiap malam
khusus kelas akhir atau pengurus
organisasi, untuk memberikan contoh kepada adek kelasnya.
KH. Mukhlisin Saad merupakan sosok yang sangat memproritaskan pendidikan khususnya dalam bidang formal atau KBM (Kegiatan Belajar dan Mengajar) terlihat dari kegiatan yang berjalan beliau sangat memperhatikan kegiatan di dalam kelas, setiap
minggu para guru diadakan kegiatan rapat dengan beliau untuk
mengoreksi dan mengetahui persiapan RPP (Rencana Program Pembelajaran) dipondok disebut I�dadut Tadris, semua pengajar
atau guru harus mempersiapkan bahan ajar yang akan diajarkan kepada santri dan dikoreksikan kepada Staf Pengajaran dalam hal ini� guru senior yang berhak
mengoreksi. Dengan adanya kegiatan ini bisa mendidik
dewan guru untuk memberikan
pelajaran yang baik dan benar dengan berpedoman
kepada buku pegangan guru.
�Selain malam selasa
dan jum�at staf pengajaran mengadakan bimbingan belajar oleh wali kelas masing-masing dan dilaksanakan di kelas
masing-masing, kyai sering mengontrol
dan melihat langsung kegiatan ini, bahkan
di saat waktu ujian beliau keliling
semua kelas untuk kehadiran para wali kelas dan wakil wali kelas, jika
dan yang tidak hadir maka akan dipanggil
oleh beliau. Beliau juga perhatian dengan ibadah santri khususnya para dewan guru beliau menerapkan kedisiplinan beribadah dengan membuat absensi kehadiran saat sholat, sehingga
para santri ataupun guru terbiasa melaksakan sholat tepat waktu
dan berjamaah.
d. Kyai
sebagai percontohan/uswah
Keteladanan merupakan prinsip yang harus ditanam kepada santri, tanpa keteladanan
dari atasan, maka disiplin tidak
akan tertanam kuat di dalam kegiatan
sehari-hari santri, Seorang pemimpin tidak hanya mentransfer
knowloge (pengetahuan) namun memberikan teladan bagi santri
agar dengan keteladanan tersebut bisa tertanam
kuat dan menumbuhkan karakter yang baik kepada santri. KH. Mukhlisin Sa�ad sering memberikan keteladanan terhadap santri salah satunya pada saat acara PROSPEK (Program Orientasi
Dan Pengenalan Kampus) yang
menjadi salah satu rangkaian acara rutin di Pondok Pesantren Al-Mashduqiah, maka beliau datang dengan
tepat waktu bahkan tidak jarang
beliau datang terlebih dahulu dari pada santri dan dewan guru. Disamping itu beliau
sering mengambil sampah di depan para santri demi memberikan contoh kepada mereka.
Contoh lain disaat masa pandemi beliau sangat menganjurkan kepada seluruh santri agar mengikuti protokol kesehatan demi menjaga kesehatan bersama di lingkungan pondok, tidak hanya mengajurkan
dan menyuruh namun beliau memberikan contoh yaitu mengikuti
protocol kesehatans. Beliau
juga menerapkan tepat waktu setiap acara pondok, contohnya disaat acara KUKP (Kuliah Umum Kepondokan) beliau mewajibkan wali kelas untuk
mengabsen anak didiknya dan para guru diabsen langsung oleh kyai.
Kesimpulan
Dari pembahasan mengenai �Peran Kepemimpinan Kyai
dalam membentuk Karakter Santri di Pondok Pesantren Al-Mashduqiah�, maka dapat disimpulkan
Gaya kepemimpinan KH. Mukhlisin Sa�ad yang Transformasional membuat para pengurus dan asatidz sangat antusias dalam membantu kyai dalam menjalankan disiplin di pondok, sehingga tidak hanya kyai saja yang memberikan pendidikan kepada santri, dengan adanya pengurus dan asatidz maka kyai terbantu dalam membentuk karakter santri. Dengan sifat keuletan dan kesabaran saat memberikan nasehat dan motifasi merupakan pelajaran besar kepada santri, asatidz dan para alumni.
Peran KH. Mukhlisin Sa�ad sebagai pengasuh
bahwa beliau sebelum memberikan pendidikan kepada santri beliau mempraktekan
terelebih dahulu, disaat beliau menyuruh
santri agar disiplin waktu dan dengan tepat waktu, maka
beliau memberikan contoh kepada santri,
dengan datang tepat waktu, bahkan
datang lebih awal.� Kesabaran beliau saat memberikan nasehat kepada santri dan asatidz tidak pernah putus
karena memang termaktub dalam filosofi pondok dan sering beliau sampaikan
dalam banyak forum �in uridu illa al-islah�
tidak ada lain kecuali untuk memperbaiki.
Karakter santri yang tampak baik dan positif di pondok pesantren yang akan menjadi nilai (velue) yang melekat tidak hanya terbentuk
dari factor internal diri sendiri, melainkan juga dapat terbentuk dari kepemimpinan seorang kyai sebagai salah satu faktor eksternal
dominan. Proses pembentukan
karakter santri ini terbentuk dalam
berbagai perannya, baik secara langsung
seperti peran pendidik dan motifator maupun tidak langsung.
Pembentukan karakter santri merupakan proses akumulatif dari nilai-nilai yang diajarkan maupun dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari santri dipondok pesantren. Karena pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan islam, tentunya nilai-nilai yang dominan dalam pembentukan
karakter adalah nilai-nilai islam, di lain itu nilai-nilai etika sosial lainya.
BIBLIOGRAFI
�Aini, M. Q. (2020). Homepage:
Http://E-Journal.Staima-Alhikam.Ac.Id/Index.Php/Mpi.
E-Journal.Staima-Alhikam.Ac.Id/Index.Php/Mpi, 1(2), 184�199.�Google Scholar
Arif, I.,
& Muhammad, A. (2015). Kepemimpinan Kyai Dalam Membentuk Etos Kerja Santri.
Jurnal Md, Juli-Des, 229�243.�Google Scholar
Artatina, D.
(2020). Pengaruh Personal Style Leadership, Kepemimpinan Karismatik Dan Kepemimpinan
Transformasional Terhadap Turnover Intention Karyawan Pt. Doulos Tritunggal
Lanchano. Journal Of Sustainability Business Researc, 1(1), 1�9.�Google Scholar
Aziz, A. A.,
& Ahmad, N. (N.D.). No Title. 5, 53�68.�Google Scholar
Aziz, H.
& Taja, M. (2016). Kepemimpinan Kyai Dalm Menjaga Pesantre. Ta�dim Jurnal
Pendidikan Islam, V(1), 9�18.�Google Scholar
Bashori, B.
(2019). Kepemimpinan Transformasional Kyai Pada Lembaga Pendidikan Islam.
Al-Tanzim : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 3(2), 73�84. Https://Doi.Org/10.33650/Al-Tanzim.V3i2.535. Google Scholar
Budiadi, H.
(2016). Analisa Dampak Kepemimpinan Karismatik Terhadap Kinerja Karyawan Di
Pemerintah Daerah Kabupaten Sukoharjo. Jurnal Ilmiah Sinus, 14(1), 67�79.�Google Scholar
Dan, P.,
Karir, P., Milenial, G., Industri, D. I., Hayati, P. N., Putriana, L., &
Salim, F. (2021). Pengaruh Kepemimpinan Transformasional, Desain Pekerjaan Dan
Pengembangan Karir Terhadap Kepuasan Kerja Dimoderasi Oleh Teknologi Pada
Generasi Milenial Di Industri Pendidikan. 6, 107�114.�Google Scholar
Demokratis,
K., & Tua, P. (2020). Pegawai Muda. 2, 541�551.�Google Scholar
Diana, E.,
Sunnah, H., & Khoiriyah, S. W. (N.D.). Analisis Efektivitas Kepemimpinan
Virtual Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Motivasi Kerja Guru Sekolah Menengah
Atas. Murobbi, 5(2), 237�256.�Google Scholar
Ela Yuniar,
Mohammad Afifulloh, D. W. E. (2020). Vicratina : Jurnal Pendidikan Islam
Volume 5 Nomor 1 Tahun 2020 P-Issn: 2087-0678x. Pendidikan Islam, 5(2), 17�23.�Google Scholar
Gitleman,
Lisa. (2014). 済無no Title No
Title No Title. Paper Knowledge . Toward A Media History Of Documents, 4,
587�592.�
Hadi, A.
(2020). Komunikasi Moderasi Pesantren; Studi Kasus Kepemimpinan Pesantren Nurul
Huda Paowan Situbondo. Falasifa : Jurnal Studi Keislaman, 11(1), 104�123.
Https://Doi.Org/10.36835/Falasifa.V11i1.279. Google Scholar
Hakim, M.
S., & Surur, M. (2020). Pengaruh Komunikasi Dan Motivasi Kerja Kepemimpinan
Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Tenaga Pendidik, Di Ma Matholi�ul Anwar
Kabupaten Lamongan. Jurnal Administrasi Pendidikan Islam, 2(1), 50�62.
Https://Doi.Org/10.15642/Japi.2020.2.1.50-62. Google Scholar
Hariyadi, A.
(2020). Kepemimpinan Karismatik Kiai Dalam Membangun Budaya Organisasi
Pesantren. Equity In Education Journal, 2(2), 96�104.�Https://Doi.Org/10.37304/Eej.V2i2.1694. Google Scholar
Heckman, J.
J., Pinto, R., & Savelyev, P. A. (1967). 済無no Title No
Title No Title. Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951�952., 2(2),
97�115.�Google Scholar
Hutagalung,
A. (1967). 済無no Title No Title No Title. Angewandte Chemie
International Edition, 6(11), 951�952., 4(1), 5�24.�Google Scholar
Islam, U.,
Sunan, N., Yogyakarta, K., Psikologi, F., & Gadjah, U. (2015). Pengaruh
Dukungan Sosial Dan Kepemimpinan Transformasional Terhadap Komitmen Organisasi
Dengan Mediator Motivasi Kerja. Jurnal Psikologi, 37(1), 94�109.
Https://Doi.Org/10.22146/Jpsi.7695.
Jati, S.
(2014). Pengaruh Kepemimpinan Karismatik Terhadap Loyalitas Karyawan Dan Harga
Diri Pada Perusahaan. 1�17.�Google Scholar
Johan, M.,
Budiadnyana, G. N., Admiral, Asbari, M., & Novitasari, D. (2021).
Kepemimpinan Karismatik Dalam Perspektif Karyawan Umkm: Dari Motivasi Intrinsik
Hingga Tacit Knowledge Sharing. Edumaspul: Jurnal Pendidikan, 5(1), 598�613.�Google Scholar
Jurnal, J.,
Mea, I., Penerapan, P., & Syariah, M. (2021). Gaya Kepemimpinan Karismatik
Terhadap Citra Lembaga Yayasan Pondok Pesantren Al-Kahfi Jimea | Jurnal Ilmiah
Mea ( Manajemen , Ekonomi , Dan Akuntansi ). 5(2), 719�734.�
Kaihatu, T.
S. (2007). Kepemimpinan Transformasional Dan Pengaruhnya Terhadap Kepuasan Atas
Kualitas Kehidupan Kerja Komitmen Organisasi Dan Perilaku Ekstra Peran: Studi
Pada Guru-Guru Smu Di Kota Surabaya. Kepemimpinan Transformasional Dan
Pengaruhnya Terhadap Kepuasan Atas Kualitas Kehidupan Kerja Komitmen Organisasi
Dan Perilaku Ekstra Peran: Studi Pada Guru-Guru Smu Di Kota Surabaya, 9(1),
30�40. Https://Doi.Org/10.9744/Jmk.9.1.Pp.49-61. Google Scholar
Kepemimpinan,
G., Kepala, D., Dalam, S., Saputra, A., Tarbiyah, F., Keguruan, D. A. N.,
Negeri, U. I., & Lampung, R. I. (N.D.). Gaya Kepemimpinan Demokratis Kepala
Sekolah Dalam Meningkatkan Kompetensi Pedagogik Guru Di Sma Al-Azhar 3 Bandar
Lampung.�Google Scholar
Kepemimpinan,
M., Pendidikan, T., Kepemimpinan, A., Kunci, K., Transformasional, K., &
Peran, A. P. (N.D.). 1 Dosen Tetap Stai Yayasan Tgk Chik Pante Kulu, Jabatan
Sekaran Sebagai Wakil Ketua Ii 1. 1�16.
Lionetto,
F., Pappad�, S., Buccoliero, G., Maffezzoli, A., Marszałek, Z., Sroka, R.,
Stencel, M., Buser, Y. M., Grouve, W. J. B., Vruggink, E., Sacchetti, F.,
Akkerman, R., Rudolf, R., Mitschang, P., Neitzel, M., Xu, X., Ji, H., Qiu, J.,
Cheng, J., � Dhondt, M. C. (2020). No 主観的健康感を中心とした在宅高齢者における�健康関連指標に関する共分散構造分析title.
Composites Part A: Applied Science And Manufacturing, 68(1), 1�12.�Google Scholar
Mashuri, F.
R. (2020). Kepemimpinan Transformasional Dalam Prespektif Pendidikan Islam.
El-Hikmah: Jurnal Kajian Dan Penelitian Pendidikan Islam, 14(1), 1�22.
Https://Doi.Org/10.20414/Elhikmah.V14i1.2065. Google Scholar
Membentuk,
D., Santri, K., & Purwokerto, D. I. (2020). Oleh: Syaefur Rohman.�Google Scholar
Muali, C.,
Wibowo, A., Gunawan, Z., & Hamimah, I. (2020). Tantangan Pendidikan
Pesantren Dalam Membina Karakter Santri Milenial. Jurnal Pendidikan Islam,
3(2), 131�146.�Google Scholar
Muhibah, S.
(2016). Keefektifan Kepemimpinan Kyai Pada Pondok Pesantren. Alqalam, 33(2),
86. Https://Doi.Org/10.32678/Alqalam.V33i2.394. Google Scholar
Mundiri, A.
(2011). Kepemimpinan Spiritual Dalam Pendidikan Karakter (Telaah Character
Educational Leadership Kyai Pesantren). Academia, 6(2), 17�31.�Google Scholar
Mundiri, A.,
& Bariroh, A. (2019). Transformasi Representasi Identitas Kepemimpinan Kyai
Dalam Hubungan Atasan Dan Bawahan. Al-Idarah: Jurnal Kependidikan Islam, 8(2),
234�255. Https://Doi.Org/10.24042/Alidarah.V8i2.2411. Google Scholar
Muslim, B.
(2020). Implementasi Pelaksanaan Salat Fardu Awal Waktu Pada Pembentukan
Karakter Disiplin Santri Di Pesantren Islam Al Ghiffari Kecamatan Leuwiliang
Kabupaten Bogor Tahun Ajaran 2019 / 2020 ا لا ُ ه د ي
ن خ َ ى َ ل ع ْ ن ِ
َ س َ ه َ م ْ لا َ
ش ُ لا س َ ُ ب ا َ
أ. 3, 1�20.�Google Scholar
Nines, N. P.
(2021). Pengaruh Komunikasi Dan Gaya Kepemimpinan Demokratis Terhadap Prestasi
Kerja Karyawan Ud. Percetakan Suci Di. 1(2), 757�768.�Google Scholar
Pace, B.,
& Pace, B. (2020). Month 3 2 3 2. 37th European Photovoltaic Solar Energy
Conference (Eupvsec), 16(1), 90.�Google Scholar
Pendidikan,
B., & Pembelajaran, P. (2020). Jurnal Kependidikan: Konseling Indigenous
Pesantren ( Gaya Kepimpinan Kyai Dalam Mendidik Santri ) Ujang Khiyarusoleh
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar , Fkip Universitas Peradaban
Corresponding Author. Email: [email protected] Jurnal Kepe. 6(3), 441�450.�Google Scholar
Perpustakaan,
U. P. T., Serambi, U., & Aceh, M. (2019). Kata Kunci و.
11(2), 50�57.�Google Scholar
Pramitha, D.
(2020). Kepemimpinan Kyai Di Pondok Pesantren Modern: Pengembangan Organisasi,
Team Building, Dan Perilaku Inovatif. Jurnal Akuntabilitas Manajemen
Pendidikan, 8(2), 147�154. Https://Doi.Org/10.21831/Jamp.V8i2.33058. Google Scholar
Prasetyo, M.
A. M., & Anwar, K. (2021). Karakteristik Komunikasi Interpersonal Serta
Relevansinya Dengan Kepemimpinan Transformasional. Jurnal Komunikasi
Pendidikan, 5(1), 25. Https://Doi.Org/10.32585/Jkp.V5i1.1042. Google Scholar
Prayuda, I.,
Kuswana, D., & Fakhruroji, M. (2018). Tipe Kepemimpinan Kh. R. Sadad Mb.
Bukhori Dalam Memimpin Pesantren. 3(September), 141�156.
Https://Doi.Org/10.15575/Tadbir. Google Scholar
Qori, H. I.
L. A. (2017). Kepemimpinan Karismatik Versus Kepemimpinan Transformasional.
Analisa, 1(2), 70�77.�Google Scholar
Rafiuddin.
(2015). Konsep Dan Implementasi Gaya Kepemimpinan Transformasional Dalam
Institusi Pendidikan Islam. Kreatif, Xii(1), 1�17.�Google Scholar
Rasyidi, A.
H. (2019). Pendahuluan. 2(2), 193�202.�Google Scholar
Rizkianto,
A. (2020). Kepemimpinan Karismatik H.O.S. Tjokroaminoto Di Sarekat Islam.
Inteleksia � Jurnal Pengembangan Ilmu Dakwah, 02(01), 55�80.�Google Scholar
Rojak, M.
A., Solihin, I., & Naufal, A. H. (2021). Fungsi Dan Peran Kepemimpinan Kiai
Dalam Pengembangan Pondok Pesantren Di Pondok Pesantren Sukamiskin Dan Miftahul
Falah Bandung. Manazhim, 3(1), 83�109.
Https://Doi.Org/10.36088/Manazhim.V3i1.1072. Google Scholar
Safebriyansyah,
M., & Munir, A. (2021). Excelencia.�Google Scholar
Safi`I, I.
(2020). Model Kepemimpinan Kyai Dalam Membentuk Santri Mandiri Di Era 4.0.
Al-Mada: Jurnal Agama, Sosial, Dan Budaya, 3(2), 218�240.
Https://Doi.Org/10.31538/Almada.V3i2.656. Google Scholar
Salis, M. R.
(2020). Kyai Leadership Style In Developing The Majelis Taklim In Islamic
Boarding School. Nidhomul Haq : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 5(3),
392�410. Https://Doi.Org/10.31538/Ndh.V5i3.842. Google Scholar
Saputra, W.,
Gistituati, N., & Padang, U. N. (2021). Edukatif : Jurnal Ilmu
Pendidikan Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah Di Sekolah Menengah Kejuruan.
3(5), 2905�2910.�Google Scholar
Sari, Y.,
Khosiah, S., Maryani, K., Sultan, U., & Tirtayasa, A. (2020). Pengaruh Gaya
Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Paud. Jurnal
Golden Age, 4(01), 20�29. Https://Doi.Org/10.29408/Jga.V4i01.1874. Google Scholar
Sufyan, S.,
& Majenang, T. (2021). At-Thariq: Jurnal Studi Islam Dan Budaya. 1(1),
55�70.�Google Scholar
Supriatna,
U., & Barat, K. (2021). Urgensi Manajemen Pesantren Dalam Pembentukan. 2(02),
277�288.�Google Scholar
Susiawan,
S., & Muhid, A. (2015). Kepemimpinan Transformasional, Kepuasan Kerja Dan
Komitmen Organisasi. Persona:Jurnal Psikologi Indonesia, 4(03), 304�313.
Https://Doi.Org/10.30996/Persona.V4i03.725. Google Scholar
Syarif, Z. (2017).
Manajemen Kepemimpinan Kiai Dan Kontribusinya Terhadap Mutu Pendidikan
Pesantren. Fikrotuna, 6(2), 521�531. Https://Doi.Org/10.32806/Jf.V6i2.3112. Google Scholar
Zahrah, U.,
& Anitra, V. (2020). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Demokratis Terhadap Budaya
Organisasi Pada Dinas Perpustakaan Dan Kearsipan Daerah Provinsi Kalimantan
Timur. Borneo Student Research (Bsr), 1(2), 990�998.
Copyright holder: Malikul
Habsi, Muhammad Ainul Yaqin (2022) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |