Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN:
2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No.
5, Mei 2022
ANALISIS
PENGHEMATAN DALAM PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK SEKTOR RUMAH TANGGA MENGGUNAKAN
MEDIA MOTION GRAPHIC PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI PONTIANAK
Irwan Adhi Prasetya, Ismail Yusuf, Herry�Sujaini, Redi Ratiandi
Yacoub, Purwoharjono
Teknik Elektro, Teknik, Universitas Tanjungpura Indonesia
Email: [email protected],
[email protected], [email protected],
[email protected], p[email protected]
Abstrak
Dengan merebaknya
penyakit menular Corona
Virus Disease (COVID-19) pada tahun 2019 maka di berlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat
(PPKM). Kebijakan ini akan memberikan dampak, salah satunya yaitu penggunaan energi listrik khususnya sektor rumah tangga. Penggunaan
energi listrik berkelebihan berdampak kepada kerusakan lingkungan dan tingginya biaya pembayaran listrik setiap bulannya, sehingga diperlukan edukasi perilaku masyarakat dalam menggunakan energi listrik dengan hemat. Salah satu media penyampaian edukasi yang dapat digunakan yaitu Motion Graphic.
Motion Graphic mengambil desain
grafis yang statis dan memberikan
animasi serta gerakan, biasanya tanpa mengikuti narasi tertentu. Menambahkan Audio dan teks yang efektif dapat menyampaikan
informasi dan makna pada ilustrasi. Media ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat kepada masyarakat tentang edukasi tentang penghematan listrik di sektor rumah tangga. Dilihat
dari hasil analisis kelayakan media, memperoleh nilai 98 poin yang menunjukkan bahwa standar kriteria
sangat layak, sedangkan hasil analisis kelayakan materi memperoleh nilai 96 poin, menunjukkan bahwa standar kriteria
sangat layak. Uji efektivitas
produk Motion Graphic penghematan
dalam penggunaan listrik rumah tangga
berdasarkan skor hasil pretest dan post-test warga.
Hasil penelitian menunjukkan
peningkatan rerata pretest
dan post-test sebesar 69%, dan rata-rata n-gain sebesar 0,74 yang termasuk dalam kategori tinggi. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diambil kesimpulan,
media Motion Graphic dinilai berhasil untuk memberikan edukasi untuk menghemat penggunaan energi listrik sektor rumah tangga pada masa pandemi covid-19.
Kata Kunci: Motion Graphic, Penghematan
Dalam Penggunaan Energi Listrik Sektor Rumah Tangga, Pandemi
Covid-19 Pontianak
Abstract
With
the outbreak of the Corona Virus Disease (COVID-19) infectious disease in 2019,
the implementation of Community Activity Restrictions (PPKM). This policy will
have an impact, one of which is the use of electrical energy, especially the
household sector. The use of excessive electrical energy has an impact on
environmental damage and the cost of paying electricity every month, so it is
necessary to educate the public about using electrical energy sparingly. One of
the educational delivery media that can be used is Motion Graphic. Motion
Graphic take a static graphic design and provide animation and movement,
usually without following a particular narrative. Adding audio and text can
effectively convey information and meaning to the illustration. This media can
provide useful information to the public about education about electricity in
the household sector. Judging from the results of the media analysis, it
obtained a score of 98 points which indicates that the criteria are very
feasible, and the analysis of the material needed, shows that the criteria are
very feasible. . Test the effectiveness of the Motion
Graphic product on savings in household electricity use based on the residents'
pretest and post-test scores. The results showed an increase in the average
pretest and posttest by 69%, and an average n-gain of 0.74 which was included
in the high category. Based on the results of the study, it can be concluded
that Motion Graphic media has succeeded in providing education to save
electricity use in the household sector during the COVID-19 pandemic.
Keywords:
Motion Graphic, Savings in the Use of Electrical Energy in
the Household Sector, Pontianak Covid-19 Pandemic
Pendahuluan
Merebaknya�penyakit menular Corona Virus Disease pada tahun
2019, sejak pertengahan Maret 2020, pemerintah daerah di seluruh Indonesia telah menetapkan kejadian luar biasa
tanggap darurat bencana pandemi COVID-19. Implementasi kebijakan ini akan memberikan
dampak yang luas, salah satunya yaitu penggunaan
energi listrik khususnya sektor rumah tangga. Berdasarkan
data dari PLN Unit Pelaksana
Pelayanan Pelanggan Kota
Pontianak, Konsumsi listrik
rumah tangga meningkat 4,3% pada April 2020 (PLN
Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3), 2020).
Pada saat ini masyarakat masih banyak yang tidak mengetahui seberapa pentingnya menghemat energi listrik dan bagaimana cara penghematan dalam menggunakan listrik sektor rumah tangga dimasa
pandemi Covid-19. Pemborosan
dan penggunaan energi listrik yang berlebihan dapat berdampak pada lingkungan dan tingginya biaya pembayaran listrik setiap bulannya, sehingga diperlukan edukasi perilaku masyarakat dalam menggunakan energi listrik dengan hemat�
Pengetahuan�yang lebih luas terhadap
pentingnya menghemat energi listrik ini perlu edukasikan
kepada masyarakat khususnya sektor rumah tangga sehingga
mereka bijak dalam penggunaan energi listrik. Sampai kini, himbauan
tersebut direalisasikan dengan memasang poster dan baliho pada kantor-kantor PLN
area Pontianak serta pada iklan
radio lokal untuk mensosialisasikan kampanye hemat energi listrik.
Media lain yang dapat digunakan untuk edukasi adalah Motion Graphic.
bentuk animasi beberapa
kumpulan bentuk dikoreografikan bersama menggunakan berbagai macam efek untuk menghasilkan
rekaman yang menarik dalam menampilkan dan �mempelajari tata bahasa sehingga menjadi ekspresif dan
menarik�(Carra, Santoni, &
Pellacini, 2019).�Penggunaan�Motion Graphic dirancang
untuk menambah kedalaman cerita dan berkomunikasi dengan penonton. Menggunakan penambahan musik dan teks yang efektif, gambar yang dihasilkan akan menyampaikan informasi dan makna (Cendana & Tjhin, 2020).
Motion Graphic adalah�rangkaian tipografi animasi, animasi 2D dan 3D
computer-generated imagery (CGI), dan Potongan klip yang telah digabungkan bersama, output ke format file digital�(Barnes, 2019).
Ada beberapa proses
produksi dalam Motion
Graphic�(Nugraha, 2022):
1.
Konsep�awal adalah ide yang akan disampaikan di dalam video tersebut
2.
Penulisan�skenario, yang dimulai dengan deskripsi kasar tentang penceritaan, kemudian menerjemahkannya ke dalam objek
visual dan tindakan, sulih suara, efek suara,
dan musik.
3.
Storyboard, step�selanjutnya�dalam�membuat visual
dan suara berdasarkan naskah.
4.
Voiceover,�dengan merekam suara saat membaca skrip�cerita, pemilihan musik, dan Sound Editing (pengeditan
suara).
5. Animation,�pada proses,�semua bagian yang sudah
dikerjakan sebelumnya mulai
disatukan. Setelah animasi selesai, sulih suara, musik, dan vokal akan dimasukkan,
dan proyek akan ditempatkan secara perlahan.
Setiap�desain memiliki pengaturan visual yang memandu penontonnya melalui pesan serta
memahami pesan yang coba disampaikan. Perbedaan yang jelas antara informasi utama dan informasi lainnya adalah adanya struktur visual yang kuat. Pentingnya informasi akan menentukan elemen mana yang akan ditonjolkan dan bagaimana informasi tersebut akan ditulis
ke dalam desain [6].
Sejak�Covid-19 menjadi pandemi global dan tersebar hampir keseluruh dunia, dampak akibat pandemi
Covid-19 di Indonesias sendiri
muncul berbagai masalah di berbagai bidang, termasuk kenaikan tagihan listrik (Al Hakim, Muchsin, &
Lestari, 2021). Covid-19 yang disebabkan oleh virus
Severe Acute Respiratory Syndrome-Corona Virus 2
(SARS-CoV-2). Virus tersebut menyerang
sistem pernapasan pada manusia dan dilaporkan menyebar dari orang ke orang lain (Kemenkes RI, 2020). Dikarenakan�situasi pandemi Covid-19 di Indonesia, pemerintah
telah menerapkan berbagai peraturan baru untuk penanggulangan
virus tersebut di Indonesia. Sejak
menyebarnya virus Covid-19 di Indonesia, terjadi perubahan gaya hidup work from home
yang mengakibatkan peningkatan
tagihan listrik.
Tujuan
dari penelitian ini adalah�Menganalisis metode edukasi
penghematan dalam penggunaan energi listrik sektor rumah tangga dengan media Motion
Graphic pada masa pandemi covid-19 di Pontianak.
Motion Graphic�dapat digunakan sebagai alternatif
media edukasi mensosialisasikan tentang penghematan�dan penggunaan energi listrik
rumah tangga serta perilaku dalam menggunakan energi listrik dengan�hemat
Metode Penelitian
Penelitian ini dilaksanankan�secara�bertahap, mulai dari�pertama�Pengumpulan
Data, Perancangan Produk, Desain Produk,�Implementasi Produk, Validasi�ahli,�Pengujian Produk�Analisis Hasil Pengujian, dan dan aterakhir
Penarikan Kesimpulan, seperti pada Gambar 1.
Gambar
1
Diagram Alir Penelitian
Dalam penelitian ini dilakukan dua jenis teknik analisis yaitu dengan
menguji Motion Graphic yang dihasilkan dan menguji pemahaman responden. Yang
akan digunakan untuk menguji Motion
Graphic�ini dengan menggunakan�validasi sistem, tujuannya�adalah menentukan apakah Motion
Graphic memenuhi kriteria kelayakan. Pengujian juga menggunakan metode UAT
(User Acceptance Testing). Pengujian UAT dilakukan langsung oleh�ahli�manajemen sisi beban dan ahli�multimedia untuk menguji�bahwa Motion
Graphic�ini sudah�sesuai�standar penggunaan.�Data
angket dari�tanggapan ahli terkait
multimedia dan kelayakan materi dianalisis dengan mengubah skor observasi untuk
setiap aspek ke dalam kalimat kualitatif.. Kemudian
di hitung berapa nilai dengan persamaan
sebagai Berikut:
N�=� ��x 100
� F�= Total skor�yang diperoleh
� I�= Skor maksimal yang bisa didapatkan
Berdasarkan perhitungan, rentang dan kriteria kualitatif untuk Penilaian
Ahli Multimedia dan Materi adalah sebagai berikut:.
�
Sangat Layak� �����������������
= 80 = n = 100
�
Layak ������������������������������ �= 60 = n ≤ 80
�
Cukup layak �������������������� = 40 = n ≤ 60
�
Kurang layak ������������������ = 20 = n ≤ 40
�
Tidak layak ��������� ����������
=� 0 = n ≤ 20
Setelah Penilaian aspek materi dan media selesai maka Motion Graphic
itu diuji cobakan. Uji pemahaman responden dengan pretest dan post-test�pengguna.
Dimulai dengan�mengerjakan pretest, dilanjutkan�memberikan treatment�dengan menonton Motion Graphic�dan terakahir�diberikan�lagi�(post-test). Dengan demikian
gambaran hasil treatment yang lebih akurat dapat diperoleh karena bisa�bandingkan dengan keadaan sebelum treatment�(Sugiyono, 2016).
Uji coba dilakukan dengan warga di gang sudihati kelurahan sungai bangkong
kecamatan Pontianak Kota Kalimantan Barat pada bulan November 2021. Uji coba dilakukan dengan
menggunakan Motion Graphic yang telah dikembangkan. Sebelumnya responden diberi pretest seputar penghematan dalam penggunaan energi listrik rumah
tangga kemudian akan diminta kembali menjawab soal post-test yang sama setelah menonton Motion Graphic
ini.� Pre-test
dan post-test terdiri dari 10
soal. Jawaban yang benar akan mendapat 10 poin, sedangkan jawaban yang salah
akan mendapat 0 poin. Guna�mengetahui hasil treatment maka�di implementasikan�analisis gain-ternormalisasi
<g>, nilai�gain-ternormalisasi adalah
perbandingan nilai�gain aktual dengan nilai�gain maksimum [9].
Nilai�gain aktual yaitu nilai�gain yang diperoleh warga sedangkan nilai�gain maksimum yaitu nilai�gain tertinggi yang mungkin
diperoleh warga. Oleh karena itu, nilai�gain-ternormalisasi dapat dinyatakan
dengan persamaan berikut:
<g>�=
Keterangan :
�
g = Gain
�
�= Nilai pre-test
�
�= Nilai post-test
�
�= Nilai�maksimum
Kemudian N-gain ternormalisasi diinterpretasikan sesuai kriteria
seperti berikut :
� <g>�
< 0,30 ��������������������� =
Rendah
� 0,70 > <g> ≥� 0,30 ���������� =
Sedang
� <g> ≥ 0,70 ���������������������� = Tinggi
Dengan perbandingan Total nilai dari post-test
tersebut maka akan dibandingkan kembali nilai rata-rata dari kedua media yang
digunakan. dan kemudian mengetahui apakah penelitian yang dilakukan memenuhi
tujuan penelitian.
Hasil dan Pembahasan
Validasi�Ahli
Materi dirancang untuk memverifikasi integritas materi, keaslian materi dan
sistemikitas materi. Tenaga ahli atau spesialis yang
menjadi adalah�dosen
magister teknik elektro dari Universitas Tanjung pura Prof. Dr.Eng. Rudi
Kurnianto, S.T., M.T. Instrumen�yang
digunakan dalam validasi�yang
dilakukan oleh ahli materi adalah angket dengan skala likert, yang terdiri dari
10 soal dengan nilai�tertinggi�5 dan nilai�terendah�1. Hasil
data Validasi Kelayakan Materi�ditunjukkan pada Tabel 1.
Tabel 1
Hasil Validasi Oleh
Ahli Kelayakan�Materi
No |
Aspek |
Skor |
1 |
Kejelasan�tujuan materi |
5 |
2 |
Kesesuaian�materi dengan tujuan |
5 |
3 |
Materi�dalam video mudah dipahami |
5 |
4 |
Materi�disajikan secara sistematis, runtut, alur logika jelas |
5 |
5 |
Bahasa yang digunakan jelas |
5 |
6 |
Kedalaman�materi |
3 |
7 |
Kejelasan�uraian pembahasan |
5 |
8 |
Manfaat�untuk menambah wawasan |
5 |
9 |
Pemberian�informasi dan daya tarik |
5 |
10 |
Materi�bisa diterima oleh semua umur |
5 |
Jumlah�Skor (Σ x) |
48 |
Dari penentuan
kualitas kelayakan ditinjau dari isi
materi produk yang dikembangkan dihitung dengan menggunakan rumus perhitungan. Total skor yang diperoleh adalah 48 poin, dan total skor maksimal adalah
50 poin. Dari hasil perhitungan didapatkan hasil evaluasi ahli materi sebesar
96 poin. Artinya media yang
disajikan termasuk dalam kategori �Sangat Layak� untuk penyajian
dari segi isi materi.
1.
Hasil Validasi Kelayakan Design Multimedia
Validasi Ahli Media dirancang untuk menguji penyajian
media audiovisual Motion Graphic ini. Tenaga
ahli atau spesialis yang menjadi�adalah�dosen teknik informatika dari
Universitas Tanjung pura Dr. Yus Sholva, S.T., M.T. Instrumen�yang digunakan dalam validasi�yang dilakukan oleh ahli materi adalah angket
dengan skala likert, yang terdiri dari 10 soal dengan nilai�tertinggi�5 dan nilai�terendah�1. Hasil data Validasi Kelayakan Media�ditunjukkan pada Tabel 2
Tabel 2
Hasil Validasi Oleh
Ahli Media
No |
Aspek |
Skor |
1 |
Komunikatif;
sesuai dengan pesan dan dapat diterima dengan keinginan sasaran |
5 |
2 |
Menggunakan�bahasa Indonesia
yang baik dan benar |
5 |
3 |
Kesesuaian�pemilihan kata dan
kalimat |
5 |
4 |
Ketepatan� dalam� hal� penggunaan font,
jenis, serta ukuran tulisan |
4 |
5 |
Resolusi�gambar dalam video menggunakan 1080p |
5 |
6 |
Keserasian�warna |
5 |
7 |
Efek�animasi dan transisi pada video |
5 |
8 |
Animasi�yang ditampilkan sesuai dengan materi |
5 |
9 |
Audio (narasi, sound
effect, backsound, musik) |
5 |
10 |
media dapat dijalankan di berbagai Hardware
dan software yang ada dengan
format mp4 |
5 |
Jumlah�Skor (Σ x) |
49 |
Dari
penentuan kualitas kelayakan ditinjau dari aspek�media�audiovisual yang dikembangkan dihitung dengan
menggunakan rumus perhitungan. Total skor yang diperoleh adalah 49�poin, dan total skor maksimal adalah 50 poin.
Dari hasil perhitungan didapatkan hasil evaluasi ahli materi sebesar 98�poin. Artinya media yang disajikan termasuk
dalam kategori �Sangat Layak� untuk penyajian dari segi isi media audiovisual
2.
Hasil Pengujian Pemahan Responden
Produk di�ujicobakan setelah melalui
tahap validasi�dan�revisi�dengan Pengujian responden
melibatkan 30 warga gang sudihati Pontianak pada bulan
November 2021 dengan metode pretest dan post-test. pretest dan
post-test ini adalah perbandingan sebelum dan sesudah tes. Tujuannya untuk
mengukur tingkat pengetahuan masyarakat�mengenai�penghematan dalam penggunaan energi
listrik rumah tangga saat sebelum dan sesudah menonton Motion Graphic
ini. Soal tes terdiri dari 10 soal pretest dan 10 soal post-test yang diujikan kepada 30 orang. Dari hasil pretest dan post-test diperoleh nilai sebagai berikut
pada Tabel 4.
Tabel� 3
Rekapitulasi Gain Ternormalisasi
Responden |
Nilai |
Gain
Ternormalisasi |
Kriteria |
|
Hasil pretest |
Hasil post-test |
|||
1 |
30 |
100 |
1,00 |
Tinggi |
2 |
50 |
90 |
0,80 |
Tinggi |
3 |
60 |
90 |
0,75 |
Tinggi |
4 |
40 |
80 |
0,67 |
Sedang |
5 |
40 |
70 |
0,50 |
Sedang |
6 |
70 |
100 |
1,00 |
Tinggi |
7 |
60 |
90 |
0,75 |
Tinggi |
8 |
50 |
90 |
0,80 |
Tinggi |
9 |
60 |
90 |
0,75 |
Tinggi |
10 |
50 |
90 |
0,80 |
Tinggi |
11 |
6,0 |
90 |
0,75 |
Tinggi |
12 |
60 |
90 |
0,75 |
Tinggi |
13 |
50 |
90 |
0,80 |
Tinggi |
14 |
50 |
80 |
0,60 |
Sedang |
15 |
60 |
90 |
0,75 |
Tinggi |
16 |
60 |
80 |
0,50 |
Sedang |
17 |
40 |
100 |
1,00 |
Tinggi |
18 |
60 |
90 |
0,75 |
Tinggi |
19 |
50 |
90 |
0,80 |
Tinggi |
20 |
50 |
90 |
0,80 |
Tinggi |
21 |
60 |
90 |
0,75 |
Tinggi |
22 |
60 |
90 |
0,75 |
Tinggi |
23 |
90 |
100 |
1,00 |
Tinggi |
24 |
40 |
70 |
0,50 |
Sedang |
25 |
60 |
90 |
0,75 |
Tinggi |
26 |
10 |
80 |
0,78 |
Tinggi |
27 |
70 |
80 |
0,33 |
Sedang |
28 |
50 |
90 |
0,80 |
Tinggi |
29 |
30 |
70 |
0,57 |
Sedang |
30 |
40 |
90 |
0,83 |
Tinggi |
Rerata |
50,20 |
80,77 |
0,74 |
Tinggi |
Berdasarkan hasil gain
ternormalisasi yang ada pada Tabel 4 terdapat nilai kenaikan dari hasil
rata-rata dari pretest ke post-test yaitu 50,20 meningkat ke 80,77 dengan nilai
gain 0,74 dan masuk ke kategori �tinggi�. Untuk mempermudah melihat kriteria
perolehan skor n-gain, Gambar 2 menunjukkan kriterianya:
Gambar
2�
Diagram
Batang Gain Ternormalisasi
Menurut�diagram batang pada
Gambar 2 di atas, dibagi menjadi tiga kategori
sesuai dengan perhitungan nilai n-gain. Tidak ada penduduk
yang mendapatkan kategori
"Rendah". Sebanyak
7 warga mendapatkan kategori �Sedang�, dengan rentang skor gain 0,70 g ≥ 0,30, dan sebanyak 23 warga mendapatkan kategori �Tinggi�, dengan rentang <g> ≥ 0,70
3.
Pembahasan
Dari
pengujian yang telah dilakukan, diperoleh hasil dengan analisis sebagai
berikut:
1. Berdasarkan
analisis dan pembahasan kelayakan oleh ahli media dan ahli materi, produk Motion Graphic memenuhi kriteria yang ditetapkan
dalam penelitian. yaitu dikatakan sangat
layak
digunakan untuk sebagai metode penghematan dalam penggunaan energi listrik
sektor rumah tangga menggunakan media Motion Graphic pada masa pandemi
covid-19 di pontianak dalam aspek multimedia dan dalam aspek materi
2. Persentase rata-rata
pretest dan post-test mengalami peningkatan sebesar 69%, dan nilai rata-rata
n-gain sebesar 0,74 yang termasuk dalam kategori tinggi. Hal ini membuktikan
bahwa edukasi menggunakan media Motion Graphic cenderung meningkat
setelah digunakan, dan dinilai berhasil untuk memberikan edukasi untuk
menghemat penggunaan energi listrik rumah tangga di masa pandemi covid-19.
Kesimpulan
Setelah�melakukan pengujian serta analisa terhadap efektivitas media edukasi Motion Graphic untuk
penghematan dalam penggunaan energi listrik selama pandemi covid-19 di Pontianak, maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1.
Media edukasi
Motion Graphic yang diteliti, dikategorikan sangat layak oleh pakar atau ahli
untuk digunakan sebagai media edukasi kepada masyarakat terkait penghematan dalam penggunaan energi listrik dalam aspek multimedia dan aspek isi materi
2.
Responden�dapat mengerti dan memahami isi edukasi yang ada di dalam media edukasi Motion Graphic berdasarkan
hasil perbandingan skor pretest dan post-test yang mengalami
peningkatan dan masuk ke kategori tinggi.
Al Hakim, Rosyid Ridlo, Muchsin, Achmad, &
Lestari, Faridah Satya. (2021). Analisis kenaikan tagihan listrik selama
pendemi Covid-19 berdasarkan perilaku konsumtif energi listrik di Indonesia. Jurnal
Cafetaria, 2(1), 25�35. Google Scholar
Barnes, Spencer R. (2019). Studies in the efficacy of
motion graphics: the relation between expository motion graphics and the
presence of na�ve realism. Visual Communication, 18(1), 135�158. Google Scholar
Carra, Edoardo, Santoni, Christian, & Pellacini,
Fabio. (2019). Grammar-based procedural animations for motion graphics. Computers
& Graphics, 78, 97�107. Google Scholar
Cendana, Wiputra, & Tjhin, Nico Tanles. (2020).
Media Motion Graphics Untuk Penyampaian Materi �Bagaimana Manusia Memproses
Emosi dan Tahapan Perkembangan (Piaget).� Trapsila: Jurnal Pendidikan Dasar,
2(01), 45�51. Google Scholar
Nugraha, Dadan. (2022). Pengembangan Media Digital
Berbasis Motion Graphic pada Pendalaman Materi IPS Sekolah Dasar. Jurnal
Basicedu, 6(3), 3649�3656. Google Scholar
Sugiyono, Sugiyono. (2016). Metode penelitian
kuantitatif dan kualitatif dan R&D. Alfabeta Bandung.
Copyright holder: Irwan Adhi Prasetya, Ismail Yusuf, Herry Sujaini, Redi Ratiandi Yacoub, Purwoharjono (2022) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |