Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 5, Mei 2022
PENGARUH MEDIA INTERNET TERHADAP
PERILAKU MENYIMPANG SEKSUAL PADA REMAJA DI SMA AL-HIDAYAH TAHUN 2022
Endah Maulia, Omega DR Tahun
Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Abdi Nusantara Jakarta, Indonesia
Email: [email protected], [email protected]
Abstrak
Hal-hal yang berbau
seksual sangat mudah didapatkan di internet. Semua orang bisa mengkonsumsi dan
mengakses pornografi di media internet, termasuk remaja. Diketahui bahwa remaja
merupakan fase dimana kematangan organ seksualnya sudah mulai bekerja
mangakibatkan nafsu seksualnya sudah tumbuh, sehingga remaja cenderung berminat
membicarakan, mempelajari atau mengamati segala hal yang berbau seksual . hal
itu dapat mengacu pada terjadinya perubahan perilaku remaja (Dusra, 2017). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh internet terhadap perilaku menyimpang seksual remaja. Jenis penelitian
ini deskriptif analitik dengan pendekatan crossectional. Di lakukan di SMA
Al-Hidayah Tahun 2022, jumlah sampel sebanyak 95 responden. Dengan uji
statistik yang digunakan adalah uji Fishers Exact.� Hasil statistik menunjukan p value sebesar
0,002 maka Ho ditolak. Artinya ada pengaruh penggunaan internet terhadap
perilaku menyimpang seksual remaja. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa
perilaku menyimpang seksual remaja meningkat karena adanya penyebaran informasi
melalui internet. Diharapkan Remaja menggunakan internet dengan bijak
Kata kunci: Internet, Perilaku
Seksual, Remaja
Abstract
Sexual matters are readily
available on the Internet. Everyone can consume and access pornography in the
Internet media, including youth. It is known that youth are a phase in which
his or her sexual organs are growing, so that youth are more interested in talking,
learning, or observing any sexual matter. It can refer to changes in youth's
behavior (Dusra, 2017). The purpose of this study is to
know how the Internet affects young deviant behavior. This type of research is analtic descriptive with a crossectional
approach. Did in 2022 Al-Hidayah high school, the
sample count was 95. With the statistical test used is the exact measurement
test. Statistics show value of 0.002 then ho is denied. It means that there is
an influence on the use of the Internet on young deviant behavior. This type of
research is analtic descriptive with a crossectional approach. Did in 2022 al-hiddad
high school, the sample count was 95. With the statistical test used is the
exact measurement test. Statistics show value of 0.002 then ho is denied. It
means that there is an influence on the use of the Internet on young deviant
behavior. The conclusion from this study is that adolescents' sexual deviant
behavior is increasing because of the spread of information over the Internet. May
the youth use the Internet wisely.
Keywords: Internet, sexual behavior, teenagers.
Pendahuluan
Sejalan dengan perkembangan
zaman, kemajuan teknologi
internet juga semakin pesat
(Afrida.,
2020).
Sehingga memungkinkan semua kalangan bisa mengakses internet, mulai dari kalangan
masyarakat kelas sosial atas hingga
masyarakat kelas bawah , termasuk kalangan pelajar atau dalam hal
ini remaja (Dusra, 2017).
Internet sendiri merupakan akronim dari interconnection
networking yang diartikan hubungan
komputer dengan berbagai tipe yang membentuk sistem jaringan yang mencakup seluruh dunia (jaringan komputer global) dengan melalui jalur telekomunikasi
seperti telpon, saluran radio, satelit dan lainnya. Melalui jaringan internet, pemakaian komputer di seluruh dunia dimungkinkan untuk saling berkomunikasi. Mereka dapat mempertukarkan
informasi dengan memanfaatkan fitur yang ada, menikmati hiburan dalam berbagai
bentuk , membina hubungan antar pribadi serta dapat
digunakan sebagai media sosial untuk memperluas
interaksi antar pribadi (Dusra, 2017).
Internet memang memudahkan kita dalam mengakses beragam
situs sesuai dengan kebutuhan pengguna jasa alat elektronik modern tersebut
yang berkaitan dengan bisnis, hobi, pendidikan, pertemanan, bahkan transaksi
bisa melalui internet. Pentingnya keberadan internet mendorong sebagian orang
untuk terhubung dengan jaringan internet (Dusra, 2017).
Saat ini jumlah situs web mencapai miliaran, isi nya memuat bermacam-macam
topik. Tentu saja, situs-situs itu menjadi sumber informasi baik yang positif
ataupun negative (Afrida.,
2020). Namun sering kali internet memberikan dampak berbahaya
pada remaja yang tanpa sengaja mendapatkan informasi dari website ketika
melakukan surfing atau mendapatkan kiriman email berisi konten pornografi, juga
ketika melakukan chatting (diskusi) di jejaring social tanpa disengaja
mendapatkan kiriman link (jaringan) konten porno (Dusra, 2017).
Dalam
perkembangannya di zaman sekarang ini, mengakses internet dan membuka situs
jejaring sosial kini dapat dilakukan melalui telpon seluler. Sehingga mudah dan
murahnya mendapatkan layanan internet serta kurangnya pengawasan dalam
mengakses internet, membuat sebagian orang termasuk remaja menggunakan layanan
internet untuk mengakses materi pornografi. Materi porno berupa cerita, gambar,
video dan chatting.
Hal-hal yang
berbau seksual sangat mudah didapatkan di internet. Semua orang bisa mengkonsumsi
dan mengakses pornografi di media internet, termasuk remaja. Diketahui bahwa
remaja merupakan fase dimana kematangan organ seksualnya sudah mulai bekerja
mangakibatkan nafsu seksualnya sudah tumbuh, sehingga remaja cenderung berminat
membicarakan, mempelajari atau mengamati segala hal yang berbau seksual . hal
itu dapat mengacu pada terjadinya perubahan perilaku remaja (Dusra, 2017).
Diketahui bahwa
media masa atau dalam hal ini internet memberikan dampak yang besar terhadap
perubahan perilaku dan persepsi penggunaannya. Peneliti beranggapan bahwa salah
satu faktor terbesar remaja melakukan perilaku seksual adalah melihat konten
porno di internet terutama video. Mengapa demikian, karena dengan melihat
hal-hal berbau seksual akan berpengaruh secara kognitif serta dapat
merefleksikan aktivitas tersebut dalam bentuk imajinasi dan tindakan. Hal
tersebut dianggap menyenangkan dan menghibur sehingga cenderung melakukan
aktivitas tersebut secara menetap. Fakta yang lainnya bahwa remaja dapat dengan
leluasa mengakses konten porno di internet dimana saja baik di rumah di
lingkungan sekolah, warnet, warung kopi dan sebagainya.
Paparan media
massa berpengaruh terhadap perilaku seks yang menyimpang, penyalahgunaan
tekhnologi dan informasi menjadi salah satu dampak penyalahgunaan perilaku seks
pada remaja (Nurdianti et al., 2021).
Hal ini sesuai dengan teori kultivasi yang dapat diartikan penguatan,
pengembangan, penanaman ataupun pemerataan dengan dengan kata lain bahwa
terpaan media khususnya televisi, mampu memperkuat persepsi khalayak terhadap
realitas sosial. Asumsi teori kultivasi dalam bentuk yang paling mendasar,
percaya bahwa televisi berperan penting dalam membentuk, atau mendoktrin
konsepsi pemirsa mengenai realitas sosial yang ada diseklilingnya (Anshori, 2019).
Berdasarkan
hasil penelitian di dunia mengeluarkan presentasi yang sangat tinggi tentang banyaknya
remaja mengakses pornografi, diantaranya yaitu 87% di USA, 84% Australia, 98%
Swedia, 99% Italia. (Purnama et al., 2020).
Dampak negatif Pornografi memiliki bahaya yang sangat besar, terutama bagi para
remaja. Kecanduan terhadap pornografi berakibat tidak baik terhadap kesehatan,
merusak kejiwaan (psikologis) membuat pecandu terperangkap dalam penjara
ketagihan sesuatu yang merusak, terhempas dalam pergaulan bebas, dan lainnya (Ant., 2017).
Remaja yang
kecanduangan menonton pornografi mengalami kerusakan sel-sel otak bagian depan
yang fungsinya sebagai pusat decision making dan analisis. Konsumen pornografi
cenderung mengalami efek kecanduan dimana apabila seseorang menyukai pornografi
akan terus mencari hal baru atau materi baru dalam pornografi. Konsumen
pornografi akan mengalami efek peningkatan kebutuhan sehingga pada akhirnya
berpotensi melakukan seks bebas di kalangan remaja. Menonton konten pornografi
baik itu yang berupa filem ataupun video porno dapat mempengaruhi sifat dan
perilaku remaja apabila dalam dirinya terdapat dorogan untuk menyaksikan dan
meniru apa yang dia lihat di video porno hal tersebut akan mengakibatkan remaja
menjadi sulit berkonsentrasi dalam belajar sehingga hasil belajar atau
prestasinya jadi menurun. Dampak lain pornografi terhadap remaja antara lain
mendorong remaja untuk meniru melakukan tindakan seksual, membentuk sikap,
nilai dan perilaku yang negatif, menyebabkan sulit konsetrasi belajar hingga
terganggu jati dirinya, tertutup, minder dan tidak percaya diri, perilaku
seksual menyimpang pada orang lain (Haidar & Apsari, 2020).��
Hasil survei Litbang
Kesehatan bekerjasama dengan UNESCO tahun 2018, menunjukan sebanyak 5,6% remaja
Indonesia sudah melakukan seks bebas pra nikah (Aina et al., 2020).
Survei adiksi pornografi yang dilakukan di daerah ibu kota Jakarta dan
pandeglang menunjukan sebanyak 96,7% telah terpapar pornografi dan 3,7%
mengalami adiksi pornografi. Sedangkan di Jawa Barat terdapat 2,40% remaja yang
melakukan prilaku seks pranikah (Kependudukan & Nasional, 2017).
Dari tahun ke tahun permasalahan kesehatan reproduksi remaja semakin meningkat.
Berbagai penyakit menular seksual (PMS) semakin meningkat terjadi pada remaja.
Bahkan permasalahan perilaku hubungan seksual sebelum menikah semakin terjadi
pada remaja dan sangat disayangkan tidak sedikit remaja melakuakan tindakan
aborsi atau pengguguran kandungan. Remaja yang sedang mencari identitas diri
sangat mudah menerima informasi dunia berkaitan dengan masalah fungsi
reproduksinya. Sehingga mengarah pada pelaksanaan hubungan seksual yang semakin
bebas. Hal ini berakibat terjadi berbagai permasalahan kesehatan reproduksi
seperti tingginya angka kematian ibu, kekerasan seksual, tingginya jumlah
penderita HIV/AIDS. Pengetahuan mengenai seks yang tidak cukup menyebabkan
terjadi problema pada remaja yang sama sekali mereka tidak menginginkannya,
seperti kehamilan remaja, kelahiran prematur, cacat bawaan pada janin, pengguguran
kandungan, terputusnya sekolah, perkawinan usia muda, married by accident
(MBA), perceraian dan penyakit kelamin, yang lebih membahayakan bagi remaja
akibat dari hubungan seks yaitu penyakit menular dan HIV/AIDS yang sampai saat
ini belum ada obatnya� (Haidar & Apsari, 2020).
Masalah perilaku
seksual remaja menjadi keprihatinan semua kalangan. Hal inilah yang seharusnya
menjadi fokus perhatian pihak sekolah dan para orang tua, maupun pemerintah
dalam memperbaiki moral generasi muda khususnya di Kabupaten Lebak. Berdasarkan
data dinas pengendalian penduduk, keluarga berencana, pemberdayaan perempuan,
dan perlindungan anak (DP2KBP3A) Lebak, pada oktober 2021, kasus kekerasan
seksual berjumlah 45 kasus. Pada 30 November, jumlahnya bertambah menjadi 70
kasus. Kejahat seksual itu kebanyakan terdorong dari pengguna internet, karena
mudahnya mengakses situs pornografi melalui jaringan internet (Rahma, 2018).
Berdasarkan
hasil studi pendahuluan yang di lakukan di SMA AL-HIDAYAH pada tanggal 18
Maret� 2022 kepada 10 orang siswa dengan
cara wawancara, dari 10 orang tersebut 7 orang mengaku pernah membuka link
pornografi dan melihat photo dan video yang sensual dari internet. Saat ditanya
bagaimana sikap siswa tersebut setelah melihat perilaku seksual di internet
siswa tersebut mengatakan terhibur dan rasa ingin tahu tentang perilaku seksual
lebih tinggi dan bahkan sesekali pernah melakukan onani. Saat wawancara dengan
guru bimbingan seksual (BK) banyak yang melihat foto atau video yang
berbau� sensual itu terbukti saat guru BK
melakukan razia Handphone dan saat dilihat banyak sekali riwayat pencarian
internet yang mengarah ke situs-situs yang menjurus ke pornografi.
Melihat
problematika tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul �Pengaruh Media Internet Terhadap Perilaku menyimpang seksual Remaja Di
SMA Al-Hidayah Tahun 2022�.
Metode Penelitian
Pada penelitian ini, desain penelitian yang
dilakukan adalah desain penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan
pendekatan crossectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika
korelasi antara pengaruh, faktor-faktor risiko dengan efek, dengan cara
pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat. Menurut
Notoatmodjo (2010) variabel yang diteliti diobservasi dan diukur di waktu yang
sama. Penelitian dalam penelitian ini melakukan analisis pengaruh media
internet terhadap perilaku menyimpang seksual pada remaja di SMA Al-Hidayah
2022. Variabel Pengaruh� internet dan
variabel perilaku menyimpang seksual remaja diukur atau diambil datanya pada
satu kali pengambilan secara bersamaan.
Sampel dari penelitian ini adalah beberapa
siswa-siswi yang masih aktif di SMA Al-hidayah. Teknik sampling yang digunakan
adalah simple random sampling jumlah sampel yang di dapatkan adalah 95
responden. Peneliti melakukan teknik undian untuk membagi secara rata pada
setiap jenjang kelas, sehingga mendapatkan perwakilan dari tiap jenjang kelas.
Kemudian peneliti menyebarkan kuesioner tentang pengguna internet dan perilaku
menyimpang seksual remaja.
Hasil dan Pembahasan
A. Hasil
Kegiatan analisis pertama dilakukan dengan menggunakan uji statistic untuk melihat distribusi dari variabel dependen yaitu Internet (X) dan variabel independen Perilaku Menyimpang seksual Remaja (Y). Analisis ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang frekuensi dan presentasi antara variabel dependen dan variabel independent.
Tabel
1
Distribusi Frekuensi
Pengguna Internet di SMA Al-Hidayah
2022
Pengguna Internet |
|
|
|||
Valid |
|
Frequency |
Percent |
Valid percent |
Cumulativ Percent |
Tidak Aktif |
10 |
10,5 |
10,5 |
10,5 |
|
Aktif |
85 |
89,5 |
89,5 |
100,0 |
|
Total |
95 |
100,0 |
100,0 |
|
Pada tabel 1 telah diuraikan tentang hasil analisis
univariat� ditemukan bahwa frekuensi siswa/i yangtidak
aktif menggunakan internet yaitu 10 responden atau (10,5%) sedangkan yang aktif menggunakan internet yaitu 85 responden atau (89,5%) di SMA Al-Hidayah Rangkasbitung tahun 2022.
Tabel 2
Distribusi Frekuensi Perilaku Menyimpang Seksual Remaja di SMA Al-Hidayah 2022
Valid |
|
Frequency |
Percent |
Valid Percent |
Cumulative Percent |
Tidak Menyimpang |
23 |
24,2 |
24,2 |
24,2 |
|
Menyimpang |
72 |
75,8 |
75,8 |
100.0 |
|
Total |
95 |
100,0 |
100,0 |
|
Dari� table 2 tentang frekuensi perilaku menyimpang seksual menunjukan bahwa ditemukan siswa/i yang mempunyai
perilaku tidak menyimpang yaitu 23 responden atau (24,2%) sedangkan yang mengalami perilaku menyimpang seksual yaitu 72 responden atau (75,8%) di SMA Al-Hidayah Rangkasbitung tahun 2022.
Selanjutnya, pada tabel
3 tentang analisis biavariat penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui hubungan korelasi antara dua variabel yaitu
pengaruh pengguna internet terhadap perilaku perilaku menyimpang seksual remaja di SMA Al-Hidayah Tahun 2022.
Tabel 3
Analisis Bivariat
Chi-Square
Test |
|||||
|
Value |
df |
Asymptotic
Significance (2-sided) |
Exact Sig.
(2-sided) |
Exact Sig.
(1-sided) |
Pearson Chi-Square |
12,771a |
1 |
<,001 |
|
|
Continuityb Correction |
10,134 |
1 |
,001 |
|
|
Likelihood Ration |
|
|
,001 |
|
|
Fisher�s Exact Test |
|
|
|
,002 |
,002 |
Linear-by-Linear Association |
12,637 |
1 |
<,001 |
|
|
N of Valid Cases |
95 |
|
|
|
|
a.
1
cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expectedcount is
2,42 |
|||||
b.
Computed
only for a 2x2 table |
Berdasarkan tabel
3 didapatkan hasil analisis bivariat ada hubungan yang signifikan antara internet dan perilaku menyimpang seksual pada remaja di SMA Al-Hidayah tahun 2022. Hasil uji statistik didapatkan p value sebesar 0,002 maka Ha diterima� dan Ho ditolak.
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil uji statistik tentang pengaruh
internet terhadap perilaku menyimpang seksual pada remaja di SMA Al-Hidayah
tahun 2022 didapatkan p value sebesar 0,01 hal ini berarti Ha diterima dan Ho
ditolak dapat disimpulkan ada pengaruh yang signifikan antara penggunaan
internet terhadap perilaku menyimpang seksual remaja di SMA Al-Hidayah tahun
2022. Semakin aktif menggunakan internet maka semakin tinggi resiko perilaku
menyimpang seksual remaja.
Hasil penelitian ini juga sesuai dengan hasil
penelitian yang telah dilakukan oleh Erna Dusro tahun 2017 berdasarkan hasil
uji analisis statistik diperoleh nilai p = 0,000 (<0,01). Ha diterima dan Ho
ditolak berarti ada pengaruh dan hubungan yang signifikan antara frekuensi
menonton pornografi di media internet dengan perilaku menyimpang (seksual) di
SMA Negri 1 Maros.
Tayangan filem/video porno di internet dapat
memberikan dampak negatif karena adegan seks yang ditampilkan membuat remaja
meniru adegan tersebut, misalnya pada adegan berpelukan, remaja akan melakukan
hal yang sama karena mereka sering melihat adegan tersebut sehingga mereka
merasa berpelukan adalah hal yang wajar bagi sepasang kekasih.
Hal ini disebabkan karena pada dasarnya sesuatu
yang berbau sensual bertujuan merangsang hasrat seksual pembaca atau penonton.
Karena itu efek yang dirasakan orang yang menyaksikan atau membaca pornografi
adalah terbangkitnya dorongan seksual. Bila seseorang mengkonsumsi pornografi
sekali dampaknya mungkin tidak akan terlalu besar. Yang menjadi masalah adalah
bila orang yang terdorong untuk terus menerus mengkonsumsi pornografi, yang mengakibatkan
dorongan untuk menyalurkan hasrat seksualnya pun menjadi besar.
Dengan demikian, penulis berasumsi bahwa
kecenderungan pelanggaran meningkat oleh karena adanya penyebaran informasi
melalui internet (filem/video, gambar, webset yang berbau sensual).
Kesimpulan
Terdapat hubungan yang signifikan antara pengaruh media internet terhadap perilaku menyimpang remaja di SMA Al-Hidayah. Orang tua diharapkan mampu memberikan pengawasan terhadap remaja terhadap webset dan sosmed yang diakses remaja, Melakukan pembatasan pembelian paket internet setiap bulan sehingga meminimalkan remaja terpapar konten berbau pornografi. Remaja diharapkan mampu menggunakan internet dengan bijak, menghindari
akses menganai pornografi dan melakukan kegiatan yang lebih bermanfaat seperti mengikuti ektrakurikuler dengan diskusi bersama orangtua untuk menentukan ektrakurikuler yang akan akan remaja ikuti.
Afrida. (2020). Pengaruh
Internet Bagi Remaja. Stit Al-Kifayah Riau, 1.
Aina, H., Masyitah, S.,
& Ulfa, L. (2020). Determinan Perilaku Seksual Pada Remaja. Jurnal
Bidang Ilmu Kesehatan, 2. Google Scholar
Anshori, A. (2019). Pengaruh
Tayangan Komedi Waktu Indonesia Bercanda NET.TV Terhadap Perilaku Imitasi Gaya
Humor Pada Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Untag Surabaya Angkatan 2015. Repository
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya . Google Scholar
Ant. (2017). Pornografi
Bisa Jadi "Monster" Berbahaya Bagi Remaja. Jakarta: Okenews.
BKKBN. (2017). Kesehatan
Reproduksi Remaja 2017 . Survei Demografi Dan Kesehatan , 1.
Dusra , E. (2017). Pengaruh
Media Internet Terhadap Perilaku Menyimpang Remaja Di Sekolah Menengah Atas
Negri 1 Maros. Repository UIN Alaudin Makassar, 1. Google Scholar
Haidar, G., & Apsari,
N. C. (2020). Pornografi Pada Kalangan Remaja. Prosiding Penelitian Dan Pengabdian
Kepada Masyarakat UNPAD, 141-141. Google Scholar
Marliana, R. (2018). Hubungan
Antara Pengetahuan Seksualitas Dengan Perilaku Seksual Remaja Di SMAN 1 Subang.
Jurnal Bidan "Midwife Journal", 01. Google Scholar
Muhardiansyah, Y. (2021).
Kekerasan Seksual Terhadap Anak Di Lebak Meningkat. Lebak: Merdeka.Com.
Nurdianti, R. (2021). Hubungan
Pengetahuan Dengan Perilaku Seksual Pada Remaja Di SMK MJPS 1 Kota Tasikmalaya.
Healthcare Nursing Journal, 92. Google Scholar
Purnama, L. C. (2020). Gambaran
Perilaku Seksual Remaja. Holistik Jurnal Kesehatan, 302. Google Scholar
Copyright holder: Endah
Maulia, Omega DR Tahun (2021) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia |
This article is licensed
under: |