Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398

Vol. 7, No. 5, Mei 2022

 

PENGARUH KONSELING BEHAVIORAL TERAPI TERHADAP BUDAYA INDONESIA TIMUR

 

Bayu Kurniawan, Rahayu, Rizka Rahmah Gita, Zhafa Livia Syahrani, Zefania Anugrah

Universitas Jambi, Jambi, Indonesia

Email: [email protected][email protected], [email protected][email protected], [email protected]

 

Abstrak

Manusia adalah mahluk reaktif yang tingkah lakunya dikontrol oleh faktor-faktor dari luar, Indonesia merupakan negara kepulauan yang mencakup lebih dari 17.000 pulau yang dihuni oleh sekitar 255 juta penduduk, sebuah angka yang membuat Indonesia menjadi negara di urutan keempat dalam hal negara dengan jumlah populasi yang terbesar di dunia. Angka ini juga mengimplikasikan bahwa banyak keanekaragaman budaya, etnis, agama maupun linguistik yang dapat ditemukan di dalam negara ini. Semua keragaman tersebut tumbuh di dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang akhirnya membentuk masyarakat Indonesia sebagai masyarakat yang plural. Masyarakat Indonesia yang majemuk terdiri dari berbagai budaya, karena adanya kegiatan dan pranata khusus. CBT membantu klien melihat bagaimana mereka menginterpretasi dan mengevaluasi apa yang terjadi saat ini di sekitar mereka dan dampak dari persepsinya tersebut pada pengalaman emosional Dalam literature review ini di sintesis menggunakan metide naratif dengan mengelompokkan data-data hasil ekstraksi yang sejenis sesuai dengan hasil yang diukur untuk menjawab tujuan, Membahas strategi dalam mencari jurnal yang digunakan dalam literature review, Jurnal yang digunakan dalam literature review didapatkan melalui database penyedia jurnal international melalui google scholar. Penulis membuka website www.google scholar .com. Peneliti menuliskan kata kunci yaitu �konseling�, �behavioral�, �budaya�, �indonesia timur� dan dipilih full text. Dengan memanfaatkan aplikasi pihak ke tiga yaitu: Mendeley dekstop dan Phublish or persis. Konseling behavioristik adalah bentuk adaptasi dari aliran psikologi behavioristik, yang menekankan perhatiannya pada prilaku yang nampak.

 

Kata Kunci: konseling, behavioral, behavioral terapi, indonesia timur, budaya

 

Abstract

Human beings are reactive creatures whose behavior is controlled by outside factors, Indonesia is an archipelago that includes more than 17,000 islands inhabited by about 255 million people, a figure that makes Indonesia the fourth country in terms of the country with the largest population in the world. This figure also implies that much cultural, ethnic, religious and linguistic diversity can be found within the country. All of this diversity grows in the lives of Indonesian people which eventually forms Indonesian society as a plural society. Indonesia's diverse society consists of various cultures, due to special activities and institutions. CBT helps clients see how they interpret and evaluate what is currently happening around them and the impact of their perception on emotional experiences In this literature review in synthesis using narrative methods by grouping similar extraction data according to the results measured to answer the objectives, Discussing strategies in finding journals used in literature review,� Journals used in literature review are obtained through a database of international journal providers through google scholar. The author opens the website www.google scholar .com. Researchers wrote down the keywords "counseling", "behavioral", "culture", "eastern Indonesia" and selected full text. By utilizing third-party applications, namely: Mendeley desktop and Phublish or exactly. Behavioristic counseling is a form of adaptation of the behavioristic psychology school, which emphasizes its attention to visible behavior
 
Keywords: counseling, behavioral, behavioral therapy, eastern indonesia, culture

 

Pendahuluan

Manusia adalah mahluk reaktif yang tingkah lakunya dikontrol oleh faktor-faktor dari luar. Manusia memulai kehidupannya dengan memberikan reaksi terhadap lingkungannya dan interaksi ini menghasilkan pola-pola perilaku yang kemudian membentuk kepribadian. Tingkah laku dipelajari ketika individu berinteraksi dengan lingkungan melalui hukum- hukum belajar, pembiasaan, dan peniruan. Tingkah laku tertentu pada individu dipengaruhi oleh kepuasan dan ketidak puasan yang diperolehnya. Bimbingan konseling adalah pelayanan bantuan untuk siswa baik secara perorangan maupun kelompok agar mampu mandir dan berkembang secara optimal dalam bidang pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, belajar dan karir berdasarkan norma-norma yang berlaku.(GUSNITA, Aziz, & Massuhartono, 2019)

Menurut Prosser, 1978 dalam (PRASASTI, 2018) Dalam konseling lintas budaya, budaya atau kebudayaan (culture) meliputi tradisi, kebiasaan, nilai-nilai, norma, bahasa, keyakinan dan berpikir yang telah terpola dalam suatu masyarakat dan diwariskan dari generasi ke generasi serta memberikan identitas pada komunitas pendukungnya.

Indonesia merupakan negara kepulauan yang mencakup lebih dari 17.000 pulau yang dihuni oleh sekitar 255 juta penduduk, sebuah angka yang membuat Indonesia menjadi negara di urutan keempat dalam hal negara dengan jumlah populasi yang terbesar di dunia. Angka ini juga mengimplikasikan bahwa banyak keanekaragaman budaya, etnis, agama maupun linguistik yang dapat ditemukan di dalam negara ini. Semua keragaman tersebut tumbuh di dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang akhirnya membentuk masyarakat Indonesia sebagai masyarakat yang plural. Masyarakat Indonesia yang majemuk terdiri dari berbagai budaya, karena adanya kegiatan dan pranata khusus. Perbedaan ini justru berfungsi mempertahankan dasar identitas diri dan integrasi sosial masyarakat tersebut. Keanekaragaman kebudayaan Indonesia dapat dikatakan mempunyai keunggulan dibandingkan dengan negara lainnya, Indonesia mempunyai potret kebudayaan yang lengkap dan bervariasi.(Adellia & Aco, 2020)

Perubahan tingkah laku manusia itu dapat dipelajari dari proses belajar dari lingkungan yang ada. Behavioral Therapy ini juga dikenal sebagai tindakan yang bertujuan untuk mengubah perilaku yang dapat diartikan sebagai tindakan yang bertujuan untuk mengubah perilaku. Pada dasarnya terapi tingkah laku diarahkan pada tujuan perilaku tingkah laku baru, serta penghapusan tingkah laku yang maladatif serta memperkuat dan mempertahankan tingkah laku yang diinginkan. Penggunaan behavioral therapy ini juga menekankan pada perubahan tingkah laku manusia dan agar manusia tersebut bisa menemukan tingkah laku yang baru danmenghilangkan perilaku maladatif. Adapun jurnal yang menggunakan pendekatan behavioral yang telah penulis temukan dalam merubah tingkah laku di antaranya yaitu Efektifitas konseling behavioral dengan teknik positive reinforcement untuk meningkatkan rasa percaya diri.(Haqqun & Erika, 2011)

 

Metode Penelitian

Dalam literature review ini di sintesis menggunakan metide naratif dengan mengelompokkan data-data hasil ekstraksi yang sejenis sesuai dengan hasil yang diukur untuk menjawab tujuan, Membahas strategi dalam mencari jurnal yang digunakan dalam literature review, Jurnal yang digunakan dalam literature review didapatkan melalui database penyedia jurnal international melalui google scholar. Penulis membuka website www.google scholar .com. Peneliti menuliskan kata kunci yaitu �konseling�, �behavioral�, �budaya�, �indonesia timur� dan dipilih full text.

Dengan memanfaatkan aplikasi pihak ke tiga yaitu: Mendeley dekstop dan Phublish or persis.

 

Hasil dan Pembahasan

1.   Konseling Behavioral

Dalam (Han & goleman, daniel; boyatzis, Richard; Mckee, 2019) Konseling behavioristik adalah bentuk adaptasi dari aliran psikologi behavioristik, yang menekankan perhatiannya pada prilaku yang nampak. (Yusup dan Juntika, 2005: 9) menyatakan Pada hakikatnya koseling merupakan upaya pemberian bantuan dari seseorang konselor kepada konseli, bantuan disini dalam pengertian sebagai upaya bantu orang lain agar mampu tumbuh kearah yang dipilihnya sediri, maupun memecahkan masalah yang dihadapinya dan mampu menghadapi kerisis-kerisis yang di alami dalam kehidupannya. Sedangkan pengertian behavioral/ behaviorisme adalah satu pandangan teoritis yang beranggapan, bahwa persoalan psikologi adalah tingkah laku, tanpa mengaitkan konsepsi-konsepsi mengenai kesadaran dan mentalitas (JP. Chaplin, 2002: 54).

Konseling behavioral adalah dapat menangani masalah perilaku mulai dari kegagalan individu untuk belajar merespon secara adaptif hingga mengatasi gejala neurotik. Rackman dan Wolpe (dalam Latipun, 2015: 90). Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa konseling behavioristic adalah sebuah proses konseling (bantuan) yang diberikan oleh konselor kepada konseli dengan menggunakan pendekatan-pendekatan tingkah laku (behavioral), dalam hal pemecahan masalah-masalah yang dihadapi serta dalam penentuan arah kehidupan yang ingin dicapai oleh diri konseli. Tujuan konseling behavioristik adalah untuk merubah sikap dan perilaku seseorang, agar permasalahan yang di alaminya dapat terselesaikan dengan baik.

Menurut George dan Cristiani (dalam Latipun 2015: 96) mengatakan �tujuan konseling behavior adalah mencapai kehidupan tanpa mengalami prilaku sistomatik, yaitu kehidupan tanpa mengalami kesuliatan atau hambatan prilaku, yang dapat membuat ketidakepuasan dalam jangka panjang dan atau mengalami konflik dengan kehidupan sosial. Adapun tujuan konseling behavioristik diantaranya sebagai berikut: Membantu konseli untuk menjadi asertif dan mengekspresikan pemikiran-pemikiran dan hasrat-hasrat ke dalam situasi yang membangkitkan tingkah laku asertif (mempunyai ketegasan dalam bertingkah laku). Membantu konseli menghapus ketakutan-ketakutan yang tidak realistis Adapun Ciri-ciri konseling behavioristic ini diantaranya sebagai berikut: Proses pendidikan: Konseling membantu konseli mempelajari tingkah laku baru untuk memecahkan masalahnya. Teknik rakit secara individual: Dalam proses konseling, menentukan tujuan konseling, proses asesmen,dan teknik-teknik dibangun oleh konseli dengan bantuan konselor. Metodologi ilmiah: Konseling behavioral dilandasi oleh metode ilmiah dalam melakukan assesmen dan evaluasi konseling.

Keefektifan konseling dan hasil konseling dinilai dari perubahan-perubahan dalam perilaku-perilaku khusus konseli diukur dari layanan konseling yang di berikan. Dari beberapa pendapat di atas maka ciri-ciri konseling behavioristik antara lain memusatkan perhatian perilaku manusia yang nampak dan dapat dipelajari, tujuan yang ingin dicapai pada saat proses konseling harus jelas dan sesuai dengan prosedur yang ada, memusatkan perhatian pada masalah konseli dan membantu dalam memecahkan masalah konseli.

Behavior merupakan bagian dari budaya yang berkaitan dengan kinerja, hal ini tentunya logis sekali sebab dengan berperilaku seseorang akan dapat memperoleh apa yang dikehendaki dan apa yang diharapkan. Jadi behavior merupakan tindakan yang nyata dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh apa yang diharapkan. Dalam organisasi tentunya banyak faktor yang mempengaruhi seseorang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, sedangkan jalannya organisasi atau perusahaan tentunya diwarnai oleh perilaku individu yang merasa berkepentingan dalam kelompoknya masing-masing. Perilaku individu yang berada dalam organisasi atau perusahaan tentunya sangat mempengaruhi organisasi baik secara langsung maupun tidak langsung, hal ini akibat adanya kemampuan individu yang berbeda-beda dalam menghadapi tugas atau aktivitasnya. Perilaku akan timbul atau muncul akibat adanya pengaruh atau rangsangan dari lingkungan yang ada (baik internal maupun eksternal) begitu pula individu berperilaku karena adanya dorongan oleh serangkaian kebutuhan. Setiap manusia atau seseorang selalu mempertimbangkan perilakunya terhadap segala apa yang diinginkan agar dapat tercapai tanpa menimbulkan konflik baik secara individu maupun kelompok, sehingga kinerja dapat tercapai sesuai dengan yang diinginkan.(Brooke, 2008)

Dattilio dalam (Hasrul & Ahmad, 2021) mengungkapkan bahwa Konseling cognitive behavioral therapy menekankan agar pelaksanaan dan tujuannya terbatas. Fokus konseling adalah pada masalah terbaru, tanpa memandang diagnosis, walaupun masa lalu mungkin ditampilkan dalam situasi konseling tertentu

CBT membantu klien melihat bagaimana mereka menginterpretasi dan mengevaluasi apa yang terjadi saat ini di sekitar mereka dan dampak dari persepsinya tersebut pada pengalaman emosional mereka (Rector, 2010; Corey, 2009) dalam (Wahidah & Adam, 2019)

Berdasarkan pada hakikat manusia, teori dan pendekatan behavior ini menganggap bahwa pada dasarnya manusia bersifat mekanistik atau merespon kepada lingkungan dengan kontrol yang terbatas, hidup dalam alam deterministik dan sedikit berperan aktif dalam menentukan martabatnya. Manusia memulai kehidupannya dan memberikan reaksi terhadap lingkungannya dan interaksi ini menghasilkan pola-pola perilaku yang akan membentuk kepribadian. Perilaku seseorang ditentukan oleh intensitas dan beragamnya jenis penguatan (reinforcement) yang diterima dalam situasi hidupnya. Pendekatan behavior di dalam proses konseling membatasi perilaku sebagai fungsi interaksi antara pembawaan dengan lingkungan. (Safaruddin, 2020)

Perilku yang dapat diamati merupakan suatu kepedulian dari konselor sebagai kriteria pengukuran keberhasilan konseling. Dalam konsep behavior, perilaku manusia merupakan hasil belajar yang dapat diubah dengan memanipulasi dan mengkreasikan kondisi-kondisi belajar. Di mana proses konseling merupakan suatu proses atau pengalaman belajar untuk membentuk konseli mengubah perilakunya sehingga dapat memecahkan masalahnya.(Safaruddin, 2020).

2. Budaya Indonesia Timur

Pada saat sekarang ini, bangsa kita, bangsa Indonesia sangat beruntung, telah memiliki Undang-Undang Pemajuan Kebudayaan. Indonesia memiliki Undang-Undang tentang Kebudayaan Nasional, dan pada 27 April 2017, Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan disahkan Pemerintah sebagai acuan legal-formal pertama untuk mengelola kekayaan budaya di Indonesia. Sehubungan dengan itu, salah satu bunyi dari Undang-undang Nomor 5 Tahun 2017 pada pasal 5 bahwa obyek Pemajuan Kebudayaan, adalah Ritus, selain tradisi lisan; manuskrip; adat istiadat; pengetahuan tradisional; teknologi tradisional; seni; bahasa; permainan rakyat; dan olahraga tradisional. Setiap unsur kebudayaan perlu dipertimbangkan untuk dilindungi, dikelola, dan diperkuat. Masyarakat sebagai pelaku aktif kebudayaan, dari tingkat komunitas sampai industri, adalah pihak yang paling akrab dan paling paham tentang kebutuhan dan tantangan untuk memajukan ekosistem kebudayaan.(Rachman, 2018)

Kemiskinan yang paling parah terdapat di pulau - pulau terpencil yang terletak dikawasan timur Indonesia, di mana 95 persen penduduk di perdesaan termasuk masyarakat miskin. Banyak petani di wilayah bagian timur sulit termasuk petanisubsisten. Wilayah ini adalah rumah bagi penduduk asli yang masih tradisional, atau masyarakat adat, yang sering tertinggal dari proses dan program pembangunan. Wilayah pesisir yang telah rusak lingkungannya, dan desa di dataran tinggi merupakan wilayah paling tertinggal dan membutuhkan program pembangunan yang disesuaikan dengan berbagai kendala yang dihadapi penduduk di wilayah tersebut termasuk isolasi daerah dan kesulitan akses. Migrasi ke perkotaan seringkali menjadi pilihan utama untukmengatasi pengangguran dan kemiskinan yang disebabkan oleh kurangnya akses terhadap lahan dan sumber daya produktif lainnya.(�International fund for agricultural development,� 1977)

Disisis lain dalam dunia seni peran masyarakat Indonesia Timur ternyata memiliki �pesona� sendiri bagi para pekerja kreatif televisi. Karakteristik fisiknya yang berbeda dan kesenjangan informasi yang dialami oleh Masyarakat Indonesia Timur justru menjadi lelucon yang dapat memberikan pemasukan bagi industri televisi. Televisi tak akan pernah terlepas dari logika pasar, Selama sesuatu dapat melahirkan rating, televisi dan para pekerjanya akan terus meliriknya dan menjadikannya sebagai sebuah kelayakan program. Apalagi jika hal tersebut dapat menghasilkan rating yang cukup tinggi, dari hal ini tersirat bahwa masyarakat Indonesia Timur merupakan masyarakat yang memiliki tutur kata yang sopan, mempercayai mitos leluhur walaupun telah mengetahui adanya perkembangan modern. Akan tetapi perkembangan modern yang telah diketahuinya dianggapnya hanyalah sebagai sebuah pilihan. Disamping itu Masyarakat Indonesia Timur juga digambarkan memiliki nilai sosial kekeluargaan dan juga kekerabatan tinggi serta memiliki penghargaan yang tinggi terhadap satu sama lain.(Lobodally, 2020).

3. Culture shock budayaan

Dikutip dari (Dhei & Fatmawati, 2020) Menurut pemeringkatan QS World University Ranking dan Times Higher Education, 9 universitas terbaik yang ada di Indonesia terdapat di pulau Jawa. Berdasarkan data Webometic (2017) pulau Jawa merupakan tempat yang memiliki banyak perguruan tinggi negeri yang diminati para calon mahasiswa. Keadaan tersebut membuat remaja dari daerah lain, salah satunya dari Nusa Tenggara Timur (NTT), memutuskan untuk melanjutkan pendidikan mereka ke Pulau Jawa. Salah satu wilayah yang menjadi sasaran calon mahasiswa adalah kota Surabaya. Universitas Wijaya Putra merupakan salah satu perguruan tinggi swasta yang berada di kota Surabaya. Kampus ini memiliki mahasiswa yang beragam baik ditinjau dari asal daerah , agama, suku, bahasa dan budaya.

Pada awal tahun masuk ajaran baru ada banyak mahasiswa baru yang datang dari berbagai daerah di Indonesia, terutama berasal dari Indonesia Timur seperti Papua, Ambon dan NTT. Berdasarkan hasil wawancara pada 23 Februari 2020 pada mahasiswa perantauan dari NTT di Universitas Wijaya Surabaya semester 2 maka didapatkan informasi bahwa mahasiswa tahun pertama mengalami beberapa permasalahan, yaitu

1)     kendala bahasa, dimana bahasa pada daerah tempat tinggal yang baru sulit dipahami dan tidak mereka mengerti sehingga mempengaruhi interaksi mereka dalam sehari-hari baik dilingkungan kos maupun perkuliahan,

2)     menurut mereka di kota Surabaya semua serba uang dan bayar, contohnya seperti jika ingin makan buah harus membeli dulu sedangkan jika ditempat tinggal mereka hanya tinggal meminta kepada tetangga atau mengambil diperkarangan rumah sendiri,

3)     menurut mereka orang di kota Surabaya banyak yang bersikap dingin atau kurang ramah meskipun tidak semuanya mungkin dikarenakan kesibukan yang mereka alami

4)     disini tak jarang mereka merasa diperlakukan secara tidak adil (subjektif) ketika ada kegiatan kampus, mereka merasa dianggap tidak mampu dalam mengerjakan tugas-tugas terkait kegiatan kampus,

5)     mereka merasa tidak bebas disini, seperti jika ingin menggunakan lapangan untuk bermain sepak bola atau sekedar nonkrong didepan teras rumah seusai pulang kerja malam.

Menurut Bimo (2003) dalam (Aldino & Fitriani, 2020) interaksi sosial adalah hubungan antara individu satu dengan individu yang lain, individu satu dapat mempengaruhi individu yang lain atau sebaliknya, jadi terdapat adanya hubungan yang saling timbal balik. Sementara Kim menggambarkan adaptasi sebagai proses tiga tahap yaitu stress- adaptation-growth.

1)     Stress. Ketika memasuki lingkungan baru, pendatang baru akan mengalami stress atau tekanan akibat gegar budaya, penghindaran, atau perhatian selektif. Stress memotivasi sese- orang untuk beradaptasi terhadap lingkungan baru atau lingkungan tuan rumah untuk mengembalikan keseimbangan.

2)     Adaptation. Adaptasi dapat dicapai melalui akulturasi dan dekulturasi. Dari proses pembe- lajaran ini adaptasi terjadi dalam bentuk transformasi pertumbuhan internal.

3)     Growth. Proses pertumbuhan tidak bersifat linear melainkan bersifat heliks yang ditandai dengan naik turunnya proses stress-adaptation.

4. Masyarakat Indonesia Timur Modern

Disadari atau tidak perubahan dalam masyarakat itu pasti terjadi, meskipun terkadang perubahan didalamnya tidak selamanya mencolok atau sangat berpengaruh terhadap kehidupan luas. Ada perubahan yang bersifat cepat dan mencakup aspek-aspek yang luas, ada pula yang berjalan sangat lambat. Perubahan tersebut akan terlihat dan dapat ditemukan oleh seseorang yang mau meneliti susunan dan kehidupan suatu masyarakat dalam kurun waktu tertentu dan dibandingkan dengan susunan dan kehidupan masyarakat tersebut pada masa lampau(Fansuri et al., 2011).

Menurut (Bungin, 2011) dalam (Hatuwe, Tuasalamony, Susiati, Masniati, & Yusuf, 2021) Modernisasi merupakan suatu wujud atau bentuk peralihan dari kondisi atau keadaan yang kurang berkembang atau maju ke arah yang lebih unggul, maju, dan mengalami peningkatan dalam berbagai bidang atau aspek pada kehidupan masyarakat. Peningkatan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang pesat seperti terlihat sekarang merupakan bukti adanya modernisasi. Secara sederhana, modernisasi diartikan sebagai proses transformasi dari kebiasaan melakukan hal secara tradisional ke kebiasaan melakukan suatu hal secara moderen. Hal ini dipertegas oleh (Abdulsyani, 2015)

Riset yang dilakukan oleh Sagala (2018) menjelaskan bahwa PP No. 18 Tahun 2010 tentang Usaha Budidaya Tanaman menjadi titik tolak dari pelaksanaan ekstensifikasi lahan secara masif melalui perpaduan food estate dan transmigrasi. Menurut Sagala (2018), pelaksanaan proyek pangan prestisius tersebut telah merubah relasi antara korporasi, petani, dan negara. Posisi petani transmigran justru semakin terpinggirkann dengan skema proyek yang bergantung pada kor- porasi.

Pemerintah berperan dalam menentukan lokasi yang ditunjuk sebagai lahan pertanian ber- kelanjutan untuk pelaksanaan proyek food estate. Dalam program food estate, perusahaan bekerjasama dengan pemerintah mengintegrasikan ekstensifikasi pertanian dengan mengadakan transmigrasi petani. Integrasi antara ekstensifi- kasi pertanian dan program transmigrasi ini dilakukan melalui pembukaan lahan pertanian baru pada lahan non pertanian yang hak atas tanah diberikan kepada petani transmigran tersebut (Sagala 2018).

Hubungan kemitraan akan muncul antara petani transmigran dengan perusahaan terutama dalam pelaksanaan intensifikasi pertanian (Sagala 2018). Relasi tersebut memberikan beberapa dampak negatif, yakni: lahan pertanian yang luas & manajemen usaha tani secara profesional justru mengancam distribusi pangan yang dilakukan petani transmigran disebabkan perusahaan memiliki kuasa untuk mengatur pasar; Eksten- sifikasi dan intensifikasi pertanian dalam pro- gram food estate yang dilakukan oleh perusahaan berdasarkan pada perjanjian kemitraan menja- dikan keterlibatan petani transmigran dalam food estate sangatlah sedikit; hak penguasaan atas lahan pertanian menyebabkan petani transmigran bergantung pada perusahaan dalam produksi; dan ada kecenderungan kecurangan dalam pem- bagian keuntungan antara perusahaan dan petani transmigran (Sagala 2018).

Oleh (Sanga- dji, 2014) dalam (Kamin & Altamaha, 2019) berdasarkan risetnya di Sulawesi Tengah menjelaskan bahwa transmig- rasi yang dilakukan untuk menopang sektor perkebunan Hindia Belanda sampai memasuki masa kemerdekaan menunjukan terjadinya akumulasi primitif. Lahan-lahan pertanian milik petani kecil diserobot oleh pemerintah Hindia Belanda untuk peruntukan transmigrasi

 

Kesimpulan

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa konseling behavioristic adalah sebuah proses konseling (bantuan) yang diberikan oleh konselor kepada konseli dengan menggunakan pendekatan-pendekatan tingkah laku (behavioral), dalam hal pemecahan masalah-masalah yang dihadapi serta dalam penentuan arah kehidupan yang ingin dicapai oleh diri konseli.

Adapun tujuan konseling behavioristik diantaranya sebagai berikut: Membantu konseli untuk menjadi asertif dan mengekspresikan pemikiran-pemikiran dan hasrat-hasrat ke dalam situasi yang membangkitkan tingkah laku asertif (mempunyai ketegasan dalam bertingkah laku).

Dari beberapa pendapat di atas maka ciri-ciri konseling behavioristik antara lain memusatkan perhatian perilaku manusia yang nampak dan dapat dipelajari, tujuan yang ingin dicapai pada saat proses konseling harus jelas dan sesuai dengan prosedur yang ada, memusatkan perhatian pada masalah konseli dan membantu dalam memecahkan masalah konseli.

Behavior merupakan bagian dari budaya yang berkaitan dengan kinerja, hal ini tentunya logis sekali sebab dengan berperilaku seseorang akan dapat memperoleh apa yang dikehendaki dan apa yang diharapkan.

Fokus konseling adalah pada masalah terbaru, tanpa memandang diagnosis, walaupun masa lalu mungkin ditampilkan dalam situasi konseling tertentu CBT membantu klien melihat bagaimana mereka menginterpretasi dan mengevaluasi apa yang terjadi saat ini di sekitar mereka dan dampak dari persepsinya tersebut pada pengalaman emosional mereka (Rector, 2010; Corey, 2009) dalam (Wahidah and Adam, 2019

Karakteristik fisiknya yang berbeda dan kesenjangan informasi yang dialami oleh Masyarakat Indonesia Timur justru menjadi lelucon yang dapat memberikan pemasukan bagi industri televisi, Apalagi jika hal tersebut dapat menghasilkan rating yang cukup tinggi, dari hal ini tersirat bahwa masyarakat Indonesia Timur merupakan masyarakat yang memiliki tutur kata yang sopan, mempercayai mitos leluhur walaupun telah mengetahui adanya perkembangan modern.

Berdasarkan hasil wawancara pada 23 Februari 2020 pada mahasiswa perantauan dari NTT di Universitas Wijaya Surabaya semester 2 maka didapatkan informasi bahwa mahasiswa tahun pertama mengalami beberapa permasalahan, dari mulai bahasa sampai jam kerja, Menurut (Bungin, 2011) dalam (Hatuwe et al., 2021) Modernisasi merupakan suatu wujud atau bentuk peralihan dari kondisi atau keadaan yang kurang berkembang atau maju ke arah yang lebih unggul, maju, dan mengalami peningkatan dalam berbagai bidang atau aspek pada kehidupan masyarakat

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BIBLIOGRAFI

 

Abdulsyani. (2015). Sosiologi Skematika, Teori, Dan Terapan (Edisi Revisi). Jakarta: Pt Bumi Aksara.

 

Adellia, A. A., & Aco, F. (2020). Problematika Mahasiswa Indonesia Timur Dalam Menyesuaikan Budaya Di Diy. Jurnal Enersia Publika, 4(2), 320�329.

 

Aldino, Kgs M. Rio, & Fitriani, Dinda Rakhma. (2020). Gegar Budaya Dan Kecemasan: Studi Empiris Pada Mahasiswa Bengkulu Dan Maluku Di Universitas Gunadarma Dalam Beradaptasi Di Lingkungan Baru. Kanal: Jurnal Ilmu Komunikasi, 8(2), 88�96. Https://Doi.Org/10.21070/Kanal.V8i2.267

 

Brooke, George. (2008). Agile Versus The Rest [6]. Ieee Software, 25(2), 10. Https://Doi.Org/10.1109/Ms.2008.35

 

Dhei, & Fatmawati. (2020). Hubungan Antara Penyesuaian Diri Dengan Culture Shock Pada Mahasiswa Nusa Tenggara Timur (Ntt) Semester Pertama Di Universitas Wijaya Putra Surabaya. Jurnal Psikologi Wijaya Putra, 1(3), 37�44.

 

Fansuri, Hamzah, Fansuri, Hamzah, Fansuri, Hamzah, Fansuri, Hamzah, Fansuri, Hamzah, Fakultas, Dosen, Iain, Ushuluddin, & Intan, Raden. (2011). Dosen Fakultas Ushuluddin Iain Raden Intan Lampung. Tapis, 7(.12), 1�30.

 

Gusnita, M., Aziz, I. A., & Massuhartono, M. (2019). Efektivitas Konseling Behavioral Dalam Menanggulangi Kenakalan Siswa Di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Tanjung Jabung �.

 

Han, Eunice S., & Goleman, Daniel; Boyatzis, Richard; Mckee, Annie. (2019). Pengaruh Konseling Behavioristik Terhadap Prilaku Agresif Belajar Siswa Oleh: Journal Of Chemical Information And Modeling, 53(9), 1689�1699.

 

Haqqun, Indah, & Erika, Seira. (2011). Bahan Behavioral. (April).

 

Hasrul, Hasrul, & Ahmad, Hariadi. (2021). Mereduksi Prasangka Etnik Siswa Dengan Teknik Restructuring Cognitive Suatu Kerangka Konseptual. Realita : Jurnal Bimbingan Dan Konseling, 6(1). Https://Doi.Org/10.33394/Realita.V6i1.3875

 

Hatuwe, Rahma Satya Masna, Tuasalamony, Kurniati, Susiati, Susiati, Masniati, Andi, & Yusuf, Salma. (2021). Modernisasi Terhadap Perubahan Sosial Masyarakat Desa Namlea Kabupaten Buru. Nusantara: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 8(1), 84�96.

 

International Fund For Agricultural Development. (1977). Food Policy, 2(1), 2. Https://Doi.Org/10.1016/0306-9192(77)90002-1

 

Kamin, Anggalih Bayu Muh., & Altamaha, Reza. (2019). Modernisasi Tanpa Pembangunan Dalam Proyek Food Estate Di Bulungan Dan Merauke. Bhumi: Jurnal Agraria Dan Pertanahan, 5(2), 163�179. Https://Doi.Org/10.31292/Jb.V5i2.368

 

Lobodally, Altobeli. (N.D.). Marginalisasi Masyarakat Indonesia Timur Dalam Pekerja Kreatif Televisi . Karakteristik Fisiknya Yang Berbeda Dan Kesenjangan Informasi Memberikan Pemasukan Bagi Industri Televisi . Rating Bagi Para Pekerja Televisi . Terutama Mengenai Disparitas Indonesia . Kontur Menjadi Indonesia Timur Dan Barat . Jika Dilihat Dari Pembagian Waktu , Indonesia Terbagi Menjadi Wilayah Indonesia Barat , Wilayah Indonesia Tengah , Dan Wilayah Gambar 1 . 1 Pembagian Waktu Indonesia. 5(April 2020), 222�237.

 

Prasasti, S. (2018). Konseling Lintas Budaya. Jurnal Ilmiah Konseling, 1�281.

 

Rachman, Tahar. (2018). 済無No Title No Title No Title. Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951�952., 10�27.

 

Safaruddin, Safaruddin. (2020). Teori Belajar Behavioristik. Jurnal Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam & Pendidikan, 8(2), 119�135. Https://Doi.Org/10.47435/Al-Qalam.V8i2.239

 

Wahidah, Fatin Rohmah, & Adam, Patricia. (2019). Cognitive Behavior Therapy Untuk Mengubah Pikiran Negatif Dan Kecemasan Pada Remaja. Indigenous: Jurnal Ilmiah Psikologi, 3(2), 57�69. Https://Doi.Org/10.23917/Indigenous.V3i2.6826

 

Sagala, Mds 2018, Peralihan Hak Atas Tanah Petani Melalui Program Food Estate Dikaitkan Dengan Batas Tanah Maksimum Kepemilikan Tanah, Universitas Sumatera Utara.

 

Wahidah, F.R. And Adam, P. (2019) �Cognitive Behavior Therapy Untuk Mengubah Pikiran Negatif Dan Kecemasan Pada Remaja�, Indigenous: Jurnal Ilmiah Psikologi, 3(2), Pp. 57�69. Doi:10.23917/Indigenous.V3i2.6826

 

Copyright holder:

Bayu Kurniawan, Rahayu, Rizka Rahmah Gita, Zhafa Livia Syahrani, Zefania Anugrah (2022)

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under: