Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398

Vol. 7, No. 5, Mei 2022

 

EFEKTIFITAS PEMANFAATAN BUKU KIA TERHADAP PENGETAHUAN DETEKSI DINI STIMULASI TUMBUH KEMBANG BALITA DI ERA PANDEMI COVID-19 DI PUSKESMAS CAKUNG

 

Hananda Putri Hapsari, Omega DR Tahun

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Abdi Nusantara Jakarta, Indonesia

Email: [email protected], [email protected]

 

Abstrak

Pengunaan Buku KIA adalah salah satu upaya dasar yang digunakan orang tua untuk melakukan skrining dan diteksi dini tumbuh kembang balita yang paling efektif dimasa Pandemi Covid-19. Berdasarkan hal tersebut diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul �Efektifitas Pemanfaatan Buku Kia Terhadap Pengetahuan Deteksi Dini Stimulasi Tumbuh Kembang Balita Di Era Pandemi Covid-19 Di Puskesmas Cakung�. Tujuan Penelitian ini yaitu diketahuinya �Efektifitas Pemanfaatan Buku Kia Terhadap Pengetahuan Deteksi Dini Stimulasi Tumbuh Kembang Balita Di Era Pandemi Covid-19 Di Puskesmas Cakung�. Penelitian ini menggunakan quasi esperimental dengan Total sampling dengan sample 30 orang. Teknik data termasuk dalam analisis uivariat menggunakan distribusi frekuensi dan analisis bivariat menggunakan perhitungan statistik program SPSS. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa faktor pendidikan, usia, dan jumah anak, memberikan pengaruh positif pada orang tuaKB terhadap penggunaan Buku KIA sebagai media skrining dan diteksi dini tumbuh kembang balita, dengan p value (0,034) < α (0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah adapun ibu yang berumur kurang dari 20 tahun tersebut belum pernah membaca buku KIA sebagai acuan dalam skrining diteksi tumbuh kembang balita akan tetapi penegetahuan ibu bukan dipengaruhi oleh umur, tingkat pendidikan saja akan tetapi juga dipengaruhi oleh linkungan ibu bersosialisasi, diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat memberikan pengetahuan dan meningkatkanminat ibu untuk membaca dan mempelajari dari Buku KIA sebagai alat untuk skrining dan diteksi awal tumbuh kembang balita.

 

Kata kunci: Buku KIA, balita, Covid-19

 

Abstract

MCH Handbook Utilization is one of the basic efforts used by parents to screen and detect the most effective early growth and development of toddlers during the Covid-19 Pandemic. Based on the above, the researcher is interested in conducting a study entitled "The Effectiveness of Using Kia Books on Knowledge of Early Detection of Toddler Growth Stimulation in the Era of the Covid-19 Pandemic at Cakung Health Center". To find out "Effectiveness of MCH HandBooks Utilization on Knowledge about The Early Detection and Development of Toddler Growth Stimulation inCovid-19 Pandemic Era at Cakung Health Center". This study uses a quasi-experimental with total sampling with a sample of 30 people. The data technique includes univariate analysis using distribution frequencies and bivariate analysis using SPSS program statistical calculations. The results of this study indicate that education, age, and number of children have a positive influence on family planning parents on MCH Handbook Utilization as a screening medium and early detection of under-five growth and development, with p value (0.034) < (0, 05). The mothers who are less than 20 years old have never read the MCH book as a reference in screening for toddler growth and development, but mother's knowledge is not influenced by age, education level but is also influenced by the mother's socializing environment, it is hoped that with the existence of This research can provide knowledge and increase mother's interest in reading and learning from the MCH Handbook as a tool for screening and early detection of toddler growth and development.

 

Keywords: Hermeneutic thought, Otoritarianism, Hadits.

 

Pendahuluan

Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan. Hal tersebut dapat memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi (Depkes RI, 2017).

Penggunaan Buku KIA merupakan salah satu strategi pemberdayaan masyarakat terutama keluarga untuk memelihara kesehatan- nya dan mendapatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak yang berkualitas. Buku KIA berisi informasi Deteksi dini kelainan pertumbuhan dan perkembangan anak akan sangat berguna, agar diagnosis maupun pemulihannya dapat dilakukan lebih awal, sehingga pertumbuhan dan perkembangan anak dapat berlangsung seoptimal mungkin.

Menurut data terbaru pada tahun 2018 menunjukan sudah adanya perbaikan terkait jumlah gangguan tumbuh kembang. Namun jumlahnya masih mengkhawatirkan. Dari seluruh benua,benua asia merupakan benua dengan gangguan tumbuh kembang anak terbanyak ( WHO, 2018).

Di Indonesia sendiri presentase kejadian stunting adalah sebnayak 30,8%, underweight sebanyak 10,2%. Dari seluruh provinsi di Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur merupakan provinsi dengan presetase anak pendek dan anak dengan berat badan rendah terbanyak. (kemenkes, 2019) Prevalansi status tumbuh kembang balita dengan indikator SDIDTK di wilayah DKI jakarta masih menunjukan angka sebnayak 2,5% balita yang mengalami meragukan dalam pertumbuhan dan 2,1% anak yang mengalami penyimpangan, sehingga dapat disimpulkan masih banyak yang belum sesuai tumbuh kembangnya (Kemenkes, 2019). Di Puskesmas Cakung seluruh bayi dan yang dilakukan pemeriksaan tumbuh kembang sebanyak 44.501 balita, terdapat sebanyak 200 anak yang mengalami keraguan dalam KPSP dan terdapat 89 anak yang tidak sesuain atau menyimpang.

Skrining merupakan prosedur rutin pemeriksaan perkembangan anak sehari-hari yang dapat memberikan petunjuk apabila ada sesuatu yang perlu mendapat perhatian. Data dari Puskesmas Kecamatan Cakung tahun 2015 didapatkan hasil bahwa pencapaian����� Stimulasi Deteksi danIntevensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) sebesar 96,80%, persentase balita�� Bawah Garis merah������ (BGM) sebesar 0,8%. Persentase balita ditimbang sebesar 86,9%, persentase balita yang timbangannya naik sebesar 68,8%. Secara umum cakupan pelayanan deteksi tmumbuh kembang masih belum optimal sehingga diperlukan upaya riil dan konsisten dalam upaya pencapaian target.

Menurut pendapat Nurani anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang masih harus dikembangkan.Berdasarkan pendapat tersebut diartikan bahwa anak sebagai manusia yang akan berkembang dan membutuhkan bantuan untuk berkembang. Balita merupakan manusia yang berusia lahir hingga 5 tahun. Balita berada pada masa keemasan yang sering disebut sebagai the golden age.�� Young menyebutkan bahwa tingkat perkembangan kognitif pada usia 1�3 tahun berkembang sebanyak 50%, 4-5 tahun berkembang sebanyak 30%.Dapat diartikan pada usia anak 0-5 tahun 80% perkembangan anak terjadi dengan sangat pesat dalam segala aspek.(Yuliani Nuraini Sujiono, Konsep Dasar Anak Usia Dini, 2019).

Perkembangannya anak dapat menyerap dengan cepat informasi maupun prilaku yang dekat dan dilihat langsung oleh anak. Berdasarkan pendapat Piaget anak yang berada pada masa egosentris beranggapan bahwa orang lain melihat, mendengar, dan merasakan sama persis dengan apa yang dilihat anak. Anak usia dini belajar berdasarkan apa yang dilihat langsung, serta anak belum dapat melihat lebih dari satu sudut pandang. Anak belum dapat memilah dan membedakan benar atau salah informasi maupun prilaku yang dilihat, melainkan anak meresap semua informasi yang diterima. Masa usia dini pada anak tidak menetap selamanya dikarenakan setiap harinya anak tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada anak meliputi pertumbuhan fisik dan perkembangan psikis. Jika pada masa the golden age anak mendapatkan bimbingan, perhatian, kasih sayang dan berada di lingkungan yang siap membantu anak untuk tumbuh dan berkembang, maka akan menjadi pondasi yang kokoh untuk pertumbuhan dan perkembangan anak dimasa yang akan dating (Saul Mcleod, 2020).

Sejatinya anak memiliki tugas-tugas pertumbuhan dan perkembangan yang harus dicapainya sejalan dengan usia tahun maupun usia mental anak. Aspek pertumbuhan dan perkembangan anak meliputi aspek perkembangan nilai agama dan moral, aspek perkembangan kognitif, aspek perkembangan bahasa, aspek perkembangan fisik motorik, dan aspek perkembangan sosialemosional. Setiap anak memiliki tingkat atau irama perkembangan dan pertumbuhan yang berbeda. Banyak faktor yang mempengaruhi irama pertumbuhan dan perkembangan tersebut. Salah satunya adalah faktor lingkungan. Lingkungan terdekat anak adalah keluarga dilanjutkan dengan lingkungan sekitar rumah dan lingkuangan masyarakat. Idealnya keluarga terdiri dari orang tua yaitu ibu dan ayah, dan atau saudarasaudari kandung. Dalam keluarga, orang tua memiliki tanggung jawab yang besar untuk memberikan asah, asih, asuh pada anak-anaknya (Asfandiyar,2017).

Tugas orang tua antara lain membantu anak dalam mencapai tugas-tugas pertumbuhan dan perkembangan anak melalui berbagai keterampilan yang sesuai dengan stimulasi menurut umur sehingga pertumbuhan dan perkebangan anak bisa terpantau dengan baik (Andi Yudha Asfandiyar,2018).

Pentingnya pengetahuan orang tua tentang pertumbuhan dan perkembangan sebagai upaya untuk dapat mengenali perilaku yang muncul dari anak pada masa pertumbuhan dan perkembangan, sehingga orang tua dapat menentukan sikap untuk menyikapinya dengan tepat (Rita Pranawati,2018). Menurut Kemenkes 2017 menjelaskan hasil survey yaitu hanya 27,9% ayah dan 36,6% ibu yang mencari informasi pengasuhan berkualitas sebelum menikah. Artinya persiapan dari sisi pengetahuan orang tua masih sangat jauh dari ideal. Berdasarkan kutipan tersebut kesiapan orang tua untuk membantu tumbuh kembang anak masih rendah, hal itu disebabkan kurangnya pengetahuan tentang tumbuh kembang anak yang dimiliki orang tua. Ketidaktahuan orang tua tentang tumbuh kembang anak dapat mengakibatkan orang tua mengambil langkah yang tidak tepat dalam menyikapi perilaku anak pada masa tumbuh kembang, sehingga dapat merugikan anak dan orang tua. (Asfandiyar,2017) menyebutkan bahwa anak akan bertanya tentang sesuatu yang tidak dia ketahui dan meminta bantuan untuk sesuatu yang tidak dia kuasai kepada orang tuanya. Orang tua perlu untuk memiliki pemahaman tentang tumbuh kembang anak minimal bisa melakukan skrining diteksi dini balita dengan meggunakan pedoman buku KIA (Joko Panji Sasongko,2017).

Anak agar dapat menyesuaikan sikap dalam mendampingi anak selama proses tumbuh kembangnya, diharapkan pula orang tua terbuka akan pemahaman-pemahan ilmu pengetahuan baru agar mampu menyesuaikan sesuai dengan kondisi lingkungan, dan perubahan zaman. Saat ini Indonesia bahkan dunia sedang dilanda wabah yang telah menjadi pandemi yaitu Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Organisasi kesehatan dunia menyatakan bahwa "In January 2020 the World Health Organization (WHO) declared the outbreak of a new coronavirus disease, COVID19, to be a Public Health Emergency of International Concern. WHO stated that there is a high risk of COVID-19 spreading to other countries around the world. COVID-19 can be characterized as a pandemic�.7 Corona virus disease 2019 selanjutnya disebut COVID-19 merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh jenis corona virus yang baru ditemukan. Covid-19 menyebar melalui penularan manusia dengan manusia, laju penyebaran sangat cepat, pasien positif Covid-19 di Indonesia dan dunia semakin bertambah disetiap harinya, sehingga menyebabkan kepanikan di sebagian besar masyarakat. Perhatian dan penanganan ekstra perlu dilakukan untuk menghentikan laju penularan Covid-19(WHO,2020).

Berdasarkan hasil studi pendahulan pada bulan Maret 2018 di wilayah DKI Jakarta16,7% Ibu yang memiliki keterampilan baik dalam skrining tumbuh kembang balita. Sehingga keterampilan Ibu dalam skrining tumbuh kembang balita sangat dibutuhkan sebagai daya ungkit untuk menginisiasi kerjasama antara tenaga kesehatan dengan masyarakat untuk meningkatkan optimalisasi tumbuh kembang balita. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Prasida (2017), yang mengemukaan bahwa kegiatan SDIDTK balita yang menyeluruh dan terkoordinasi diselenggarakan dalam bentuk kemitraan antara keluarga, masyarakat, dan tenaga kesehatan profesional akan meningkatkan kualitas tumbuh kembang anak usia dini. Orang tua khususnya ibu yang merupakan bagian dari masyarakat merupakan salah satu mitra tenaga kesehatan yang ideal dalam melakukan skrining tumbuh kembang pada anak (Depkes, 2017). Adanya pengetahuan yang memadai tentang cara melakukan skrining pertumbuhan dan perkembangan pada anak akan mendorong orang tua untuk lebih aktif dalam melakukan skrining tumbuh kembang.

 

Metode Penelitian

Desain pada penelitian ini adalah Quasi Eksperimental dengan pendekatan Pre-Posttest with Control Group. Penelitian ini dilakukan di Poli Kesehatan Anak Puskesmas Kecamatan Cakung Jakarta Timur yang dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan bulan Septermber 2021, dengan sasaran nya seluruh anak yang mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 34 responden, dan teknik sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling

Penelitian ini melibatkan 34 responden yang terbagi menjadi 2 kelompok

 

Hasil dan Pembahasan

A.  Hasil

Kegiatan analisis pertama dilakukan yaitu analisis univariat untuk mengetahui distribusi frekuensi pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan intervensi, yaitu pada 30 responden.

Tabel 5.1

Distribusi Frekuensi Pengetahuan Pre Test

 

Kriteria

Pretest

Pengetahuan

Frekuensi

Persentase

Baik

4

13%

Cukup

26

87%

Kurang

0

0%

Total

30

100%

 

Berdasarkan tabel 5.1 menunjukkan bahwa dari 30 responden sebanyak 26

responden (87%) memiliki pengetahuan yang cukup kelompok kasus adalah 17

responden yang diberikan mobilisasi dini dan kelompok control adalah 17 responden

yang tidak diberikan perlakuan.

 

 

 

 

Tabel 5.2

Distribusi Frekuensi Pengetahuan Posttest

 

Kriteria Pengetahuan

Posttest

Frekuensi

Persentase

Baik

28

93%

Cukup

2

7%

Kurang

0

0%

Total

30

100%

 

Berdasarkan tabel 5.2 menunjukkan bahwa dari 30 responden, mayoritas reponden yaitu sebanyak 28 responden (93%) memiliki pengetahuan yang baik.

Selanjutnya Analisis bivariat bertujuan untuk menguji hipotesis penelitian yaitu

apakah terdapat perbedaan sesudah intervensi pada responden. Karena data tidak

berdistribusi normal maka uji statistik yang digunakan adalah Uji Mann Whitney.

 

Tabel 5.3

Hasil Analisis Bivariat

 

Paired Differences

t

df

Sig. (2-tailed)

Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

95% Confidence Interval of the Difference

Lower

Upper

Pair 1

Pretest - Posttest

-17.167

5.363

.979

-19.169

-15.164

-17.532

29

.000

 

Pada Tabel 5.3 merupakan hasil perhitungan statistik menggunakan Uji Paired Sample T-Test. Pada uji diatas menunjukkan bahwa nilai t yaitu -17,532 dan P value didapatkan nilai 0,000, hal ini berarti lebih kecil daripada nilai α=0.05 (p<0,05). Pada penelitian ini didapatkan Pemanfaatan Buku KIA efektif terhadap Pengetahuan Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita di Era Pandemi Covid-19, dan dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima.

 

B.  Pembahasan

1.   Pendidikan

Dari 30 responden terdapat 6 ibu dengan lulusan SMPdengan nilai kurang memuaskan sebanyak 5 orang dan 1 orang ibu yang mendapatkan nilai memusakan , 17 ibu lulusan SMA dengan rincian nilai16 orang ibu yang mendapatkan nilai memusakan dan 1 orang ibu dengan nilai tidak memuaskan, dan 7 orang ibu lulusan Perguruan Tinggi didapatkan 1 orang ibu yang mendapatkan nilai yang kurang memuaskan dan 6 orang ibu mendapatkan nilai yang memuaskan. Faktor pendidikan Terakhir sangat berpengaruh dengan minat ibu dalam menggali ilmu tentang skrining tumbuh kembang balita sehingga 7 ibu dengan lulusan SMP sama sekali belum pernah dan belum tau tentang manfaaat buku KIA sebagai alat skrining tumbuh kembang balita dibandingkan dengan ibu dengan lulusan SMA dan perguruan tinggi. Akan tetapi disaat dilakukan uji penilitian terdapat ibu dengan pendidikan tinggi tidak maksimal dalam melakukan pengisian kuesioner dikarenakan anak rewel dan hal lainnya yang mengggangu konsentrasi ibu. Namun, setelah diberikan konseling semua ibu lebih mengerti tentang manfaat buku KIA sebagai alat skrining tumbuh kembang balita sebgai deteksi awal disaat pandemi Covid-19.

2.   Perolehan Nilai

�� ����Dari 30 responden terdapat 7 orang ibu yang mendapatkan nilai kurang memuaskan dan 23 orang ibu yang mendapatkan nilai memuaskan, hal tersebut dipengaruhi oleh pengalaman ibu dalam mengasuh anak (jumlah anak),Tingkat pendidikan, dan Umur Ibu. Akan tetapi setelah dilakukan penyulusan dan uji post test semua ibu mendapatkan nilai yang memuaskan dan ibu faham akan cara melakukan diteksi dan skrining tumbuh kembang dengan menggunakan buku KIA sesuai umur anak.

3.   Tingkat Minat Baca Responden

������ Dari total responden sejumlah 30 orang terdapat 10 orang yang sudah membaca buku KIA dan 20 orang ibu yang belum sama sekali membaca dan hanya dibawa saat berkunjung ke fasilitas kesehatan saja. Akan tetapi ibu sudah bersedia untuk membaca buku KIA sebagai sumber informasi tentang balita khususnya skrining tumbuh kembang balita, agar tumbuh kembang balita menjadi optimal

 

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Poli Kesehatan Anak Puskesmas Kecamatan Cakung Jakarta Timur, didapatkan kesimpulan yaitu Berdasarkan hasil Pretest tentang Pengetahuan Deteksi Dini Stimulasi Tumbuh Kembang Balita di Era Pandemi sebelum dilakukan intervensi menunjukkan pengetahuan cukup yaitu sebanyak 26 responden (87%) serta hasil Posttest tentang Pengetahuan Deteksi Dini Stimulasi Tumbuh Kembang Balita di Era Pandemi setelah dilakukan intervensi menunjukkan pengetahuan baik yaitu sebanyak 28 responden (93%) dan hasil perhitungan statistik menggunakan Uji Paired Sample T-Test. Pada uji diatas menunjukkan bahwa nilai t yaitu -17,532 dan P value didapatkan nilai 0,000, hal ini berarti lebih kecil daripada nilai α=0.05 (p<0,05). Pada penelitian ini didapatkan Pemanfaatan Buku KIA efektif terhadap Pengetahuan Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita di Era Pandemi Covid-19, dan dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BIBLIOGRAFI

 

Akhund S, Avan BI. 2019. Development and pretesting of an information, education and communication (IEC) focused antenatal care handbook in Pakistan. Journal of Biomedical Central; 4: 91.

 

Colti Sistiarani, Elviera Gamelia, Dyah Umiyarni Purnama Sari. 2017. Fungsi Pemanfaatan Buku KIA terhadap Pengetahuan Kesehatan Ibu dan Anak pada Ibu. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional; Vol. 8, No. 8.

 

Noviyanti Unini.P. 2017. Pengetahuan, Sikap Dan Pemanfaatan Buku KIA untuk balita. Universitas Udayana Denpasar.

 

Rismayanti. 2018. Kualitas Penggunaan Buku Kesehatan Ibu Anak. Jurnal Makara Kesehatan; 13 (1) :47-39.

 

Kementrian Kesehatan. 2017. Pedoman Pelaksanaan Kelas Balita . Kementrian Kesehatan RI. Jakarta.

 

Agustin Kusumayati, Yasuhide Nakamura. 2017.

 

Fikawati S, Syafiq A. 2019. Penyebab Keberhasilan dan Kegagalan Praktik Pemberian ASI Eksklusif. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional; Vol. 4, No. 3.

 

Kementerian Republik Indonesia. Buku Kesehatan Ibu Dan Anak. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2016.

 

Sistiarani C, Gamelia E, Sari DUP. 2014. Fungsi Pemanfaatan Buku KIA terhadap Pengetahuan Kesehatan Ibu dan Anak pada Ibu. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional; Vol. 8, No. 8.

 

Sistiarani C, Dardjito E, Nurhayati S, 2015. Educational Leaflet to Improve Mothers Knowledge about Utilization of �Maternal and Child Health Book� in Kalibagor, Indonesia, Journal Management in Health.

 

Hirotsugu Aiga, Vinh Duc Nguyen, Cuong Dinh Nguyen, Tho Thi Thi Nguyen, Lien Thi Phuong Nguyen. 2016. Knowledge, Attitude, and Practices: Assesing Maternal and Child Health Care Handbook Intervention in Vietnam. Jurnal BMC Public Health; 16:129.

 

Haryanto A, Hadi E.N. 2009. Praktek Ibu dalam Perawatan Neonatus di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional; Vol. 3, No. 6.

 

Fikawati S, Syafiq A. 2009. Penyebab Keberhasilan dan Kegagalan Praktik Pemberian ASI Eksklusif. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional; Vol. 4, No. 3.

 

Therra MT. Hubungan Pengetahuan Pemanfaatan Buku Kia Dengan Kemampuan Perawatan Balita Pada Ibu Balita Di Posyandu Laras Sleman.

 

Wijhati ER, Suryantoro P, Rokhanawati D. Optimalisasi Peran Kader Dalam Pemanfaatan Buku KIA di Puskesmas Tegal Rejo Kota Yogyakarta. Jurnal Kebidanan. 2017

 

Copyright holder:

Hananda Putri Hapsari, Omega DR Tahun (2021)

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under: